Anda di halaman 1dari 5

1. Apa itu pelayanan publik?

Istilah pelayanan berasal dari kata “layan” yang artinya menolong


menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan
melayani. Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan
secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan
dengan kehidupan manusia (Sinambela, 2010).
Pelayanan publik merupakan pelayanan dasar dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Pelayanan publik sebagai indikator penting dalam penilaian
kinerja pemerintah, baik ditingkat pusat maupun ditingkat ditingkat daerah.
Penyelenggaraan pemerintahan dikatakan baik jika pelayanan yang baik dan
berkualitas memberikan implikasi kepuasan kepada masyarakat. Karena
masyarakat secara langsung memiliki nilai terhadap kinerja pelayanan yang
diberikan. Indikator kepuasan pelayanan ini menjadi tolak ukur keberhasilan
penyelenggaraan pemerintah (Sellang,2012)
Pelayanan publik bidang kesehatan merupakan salah satu elemen
penting dalam pelayanan publik pemerintah. Kesehatan sebagai sesuatu yang
selalu menjadi kebutuhan bagi semua warga negara. Oleh karena itu
pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan publik bidang kesehatan
yang baik bagi warga negara. Pelayanan publik bidang kesehatan saat ini
belum memenuhi standar pelayanan publik yang baik, akses masyarakat
untuk mendapatkan manfaat pelayanan masih sangat trebatas, masyarakat
belum bisa mendapatkan pelayanan disemua fasilitas kesehatan dan tenaga
kesehatan pemerintah dikarenakan belum semua fasiltas atau tenaga
kesehatan tersebut membuka layanan yang seharusnya sudah menjadi
kewajiban dalam pemenuhan hak warga negara dalam bidang kesehatan.

2. Prinsip-prinsip pelayanan publik yang baik?


1. Kesederhanaan
Prosedur pelayanan publik tidak berbelit- belit, mudah dipahami dan
mudah dilaksanakan. 
2. Kejelasan
Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik; unit kerja atau
pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan
pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan dan sengketa dalam
pelaksanaan pelayanan publik; rincian biaya pelayanan publik dan tata
cara pembayaran. 
3. Kepastian waktu
Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang
telah ditentukan. 
4. Akurasi
Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.
5. Keamanan
Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian
hukum.
6. Tanggung jawab
Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk
bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian
keluhan atau persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik. 
7. Kelengkapan sarana dan prasarana
Tersedianya sarana dan prasarana kerja dan pendukung lainnya yang
memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan
informatika. 
8. Kemudahan akses
Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah
dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan teknologi
telekomunikasi dan informatika. 
9. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta
memberikan pelayanan dengan ikhlas. 
10. Kenyamanan
Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan ruang tunggu yang
nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat serta dilengkapi
dengan fasilitas pendukung pelayanan seperti parkir, toilet, tempat ibadah,
dan lain-lain.

3. Kompetensi yang harus dimiliki oleh pelayanan publik (aspek kognitif,


psikomotor dan sikap) ?
a. Aspek Kognitif
Aspek kognitif merupakan kemampuan menyatakan konsep atau prinsip
yang telah dipelajari yang berkenaan dengan kemampuan berpikir,
kompetensi memperoleh pengetahuan, pemahaman, konseptual dan
penalaran. Pada tahap ini, pengetahuan, pemahaman dan penalaran
tentang pelayanan kepada masyarakat perlu diketahui oleh remaja. Hal ini
merupakan kewajiban dan tanggung jawab birokrasi penyelenggara
pelayanan publik untuk memberikan layanan yang baik dan profesional.
Artinya pelayanan publik merupakan sebuah hasil (output) dari apa yang
dipikirkan, dilakukan, dan dikerjakan oleh organisasi pemerintah. Dalam
arti sederhana peraturan tersebut ada dan dibuat untuk melayani
kebutuhan masyarakat.
b. Aspek Afektif
Aspek afektif ini berkaitan dengan sikap dan nilai yang mencakup watak
perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai. Asas/nilai-nilai
dalam penyelenggaraan publik yang tercantum dalam Pasal 4 Undang-
undang Pelayanan Publik yang terdiri dari:
1. Kepentingan umum
2. Kepastian hokum
3. Kesamaan Hak
4. Keseimbangan hak dan kewajiban
5. Keprofesionalan
6. Partisipatif
7. Persamaan perlakuan
8. Keterbukaan
9. Akuntabilitas
10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok renta
11. Ketepatan waktu
12. Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan.

Terdapat 2 faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sikap


seseorang yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa
daya pilih seseorang untuk menerima dan mengolah pengaruh dari luar
yang biasanya disesuaikan dengan motivasi, sikap dan perhatian yang
menjadi minatnya. Sedangkan faktor eksternal berupa interaksi sosial di
luar kelompok, antara manusia dengan hasil-hasil kebudayaan, misalnya
interaksinya dengan peralatan komunikasi. Sikap dapat diubah atau
dibentuk jika terdapat hubungan timbal balik yang langsung antara
manusia, serta adanya komunikasi langsung dari satu pihak ke pihak
lainnya. Sikap timbul karena adanya stimulus atau adanya rangsangan,
sedangkan terbentuknya sikap dipengaruhi oleh adanya perangsang di
lingkungan sosial dan kebudayaannya, seperti keluarga, norma, adat-
istiadat, dan agama yang bersama-sama membentuk sikap individu.

c. Aspek Psikomotorik
Psikomotorik merupakan kemampuan yang menyangkut kegiatan otot dan
fisik, serta memiliki tujuan domain yang terbagi menjadi 5 kategori yaitu:
1. Peniruan
2. Manipulasi
3. Ketetapan
4. Artikulasi
5. Pengalamiahan

Dari domain tersebut dapat dilihat psikomotorik lebih mengorientasikan


pada proses tingkah laku atau pelaksanaan, di mana sebagai fungsinya
adalah untuk meneruskan nilai yang terdapat lewat kognitif dan
diinternalisasikan lewat afektif, sehingga mengorganisasi dan
diaplikasikan dalam bentuk nyata oleh domain pskomotorik ini.
DAFTAR PUSTAKA

Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Sekolah Tinggi


Ilmu Manajemen YKPN.

Haryatmoko. 2016. Akuntabilitas Pelayanan Publik Etika Publik : Dasar


Membangun Integritas dan Profesionalitas di akses tanggal 10-09-2020

Anda mungkin juga menyukai