Anda di halaman 1dari 6

A.

Arti dan Makna Keperawatan sebagai suatu Profesi


Menurut Webster dalam Kusnano, (2004) profesi adalah suatu
pekerjaanyang memerlukan pendidikan yang lama dan menyangkut
keterampilan intelektual. Sedangkan pengertian secara umum, profesi
adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untuk kepentigan masyarakat dan
bukan untuk kepentingan golongan atau kepentingan tertentu. Berarti
profesi sangat mementingan kesejahteraan orang lain. Professional adalah
seseorang yang memiliki kopetensi dalam suatu pekerjaan tertentu.
Sedangkan profesionalisme diartikan sebagai karakte, spirit atau mode
professional yang juga mencakup pendidikan dan kegiatan di berbagai
kelompok okupasi yang anggotanya yang berkeingian menjadi
professional.

B. Karakteristik praktik keperawatan professional


1. Otoritas (autority), yakni memiliki kewenangan sesuai dengan
keahliannya yang akan mempengaruhi proses asuhan melalui peran
professional
2. Akuntabilitas (accountability), yakni tanggung gugat terhadap apa yang
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan
bertanggung jawab kepada klien, diri sendiri, dan profesi, serta
mengambil keputusan yang berhubungan dengan asuhan
3. Pengambilan keputusan yang mandiri (independent decision making),
berarti sesuai dengan kewenangannya dengan ditandai oleh pengetahuan
yang kokoh dan menggunakan pendekatan yang ilmiah dalam membuat
keputusan (judgments) pada tiap tahap proses keperawatan dalam
menyelesaikan masalah klien
4. Pembelaan / dukungan (advocacy), artinya bertindak demi hak klien
untuk mendapatkan asuhan yang bermutu dengan mengadakan intervensi
untuk kepentingan atau demi klien, dalam mengatasi masalahnya, serta
berhadapan dengan pihak-pihak lain yang lebih luas
5. Fasilitasi (facilitation), artinya mampu memberdayakan klien dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatannya degan memaksialkan potensi
dari organisasi dan system klien-keluarga (client-familly system)

C. Karakteristik hubungan Professional


1. Berorientasi pada kebutuhan klien
2. Diarahkan pada pencapaian tujuan
3. Bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah klien
4. Memahami kondisi klien dengan berbagai keterbatasannya
5. Memberikan penilaian berdasarkan norma yang disepakati antara perawat
dank lien
6. Berkewajiban memberikan bantuan pada klien agar mampu menolong
dirinya secara mandiri
7. Berkewajiban membina hubungan berdasarkan rasa percaya
8. Bekerja sesuai dengan kaidah etik untuk menjaga kerahasiaan klien dan
hanya menggunakan informasi untuk kepentingan dan persetujuan klien
9. Berkewajiban menggunakan komunikasi efektif dalam memenuhi
kebutuhan klien

D. Menurut Pendapat Para Ahli


Menurut Miller (1985) Kusnano, (2004) atribut terpenting dari
profesionalisasi dalam keperawatan adalah :
1. Menambah / memperoleh badan atau tubuh pengetahuan (body of
knowledge) di dalam tatanan universitas dan orientasi sains pada tingkat
pascasarjana dalam keperawatan
2. Mencapai kopetensi dengan landasan teoritis, diagnosis dan penyembuhan
respons manusia terhadap masalah kesehatan yang potensial dapat
dilaksanakan
3. Menyebutkan dan menspesifikasi keterampilan dan kompetensi yang
merupakan batasan dari keahlian
Menurut Linberg, Hunter dan Kruszeweski, Leddy dan Pepper serta
Berger dan Williams karakteristik profesional keperawatam sebagai
berikut:

1. Kelompok pengetahuan yang melandasi keterampilan untuk menyelesaikan


masalah dalam tatanan praktik keperawatan
2. Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat. fungsi
unik perawat adalah memberikan bantuan kepada seseorang dalam
melakukan kegiatan untuk menunjang kesehatan dan penyembuhan serta
membantu kemandirian klien
3. Pendidikan yang memenuhi standar dan diselenggarakan di perguruan tinggi
atau universitas
4. Pengendalian terhadap standar praktik. standar praktik keperawatan
menekankan kepada tanggung jawab dan tanggung gugat perawat untuk
memenuhi standar yang telah ditetapkan yang bertujuan melindungi
masyarakat maupun perawat-perawat bekerja tidak di bawah pengawasan
dan pengendalian profesi lain
5. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang
dilakukan. Tanggung gugat berarti perawat bertanggung jawab terhadap
pelayanan yang diberikan kepada klien. Tanggung gugat mengandung aspek
legal tehadap kelompok sejawat, atasan dan konsumen. Konsep tanggung
gugat mempunyai dua implikasi yaitu tanggung jawab terhadap konsekuensi
dari tindakan yang dilakukan dan juga menerima tanggung jawab dengan
tidak melakukan tindakan paa situasi tertentu
6. Karir seumur hidup dibedakan dengan tugas atau job yang merupakan bagian
dari pekerjaan rutin. perawat bekerja sebagai tenaga penuh yang dibekali
dengan pendidikan dan keterampilan yang menjadi pilihannya sendiri
sepanjang hayat
7. Fungsi Mandiri perawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan
keperawatan walaupun kadangkala melakukan kegiatan kolaborasi dengan
profesi lain itu semua dilakukan atas dasar kebutuhan klien bukan sebagai
ekstensi intervensi profesi lain
Menurut Gary dan Pratt serta Kazier dan wilkinson, seseorang dikatakan
profesional apabila memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Konsep misi yang terbuka terhadap perubahan
2. Penguasaan dan penggunaan pengetahuan teoritis
3. Kemampuan menyelesaikan masalah
4. Pengembangan diri secara berkesinambungan
5. Pendidikan formal
6. Sistem pengesahan terhadap kompetensi
7. Penguatan secara legal terhadap standar profesional
8. Praktik berdasarkan etik
9. Hukum terhadap malpraktik
10. Penerimaan dan pelayanan pada masyarakat
11. Perbedaan peran antara pekerja profesional dengan pekerjaan lain dan
membolehkan praktik yang otonomi

Proses profesionalisasi merupakan suatu proses pengakuan terhadap sesuatu yang


dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh Masyarakat. Profesionalisme
keperawatan harus dibangun berdasarkan 3 pondasi.
1. Evidence Based yaitu keperawatan harus memiliki keilmuan dan hasil-hasil
penelitian yang kuat. ini yang membedakan body of knowledge
Keperawatan dengan profesi lain khususnya ilmu kedokteran
2. Quality of practice. hasil penelitian yang dimiliki oleh perawat akan
meningkatkan kompetensi, kemampuan berpikir kritis, kemampuan
mengambil keputusan yang tepat dan kepercayaan diri yang baik dalam
praktik dan berinteraksi dengan profesi lain.
3. Patient safety. masyarakat yang dilayani oleh perawat akan memperoleh
tingkat keamanan yang tinggi karena kualitas praktik

Seorang perawat profesional dalam melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan


wajib menggunakan metodologi proses keperawatan yang berpedoman pada
standar Keperawatan dan dilandasi oleh etik dan etika keperawatan dalam
lingkup kewenangan serta tanggung jawabnya.
Kusnano, (2004) dari beberapa pendapat tentang pengertian profesi di atas dapat
disimpulkan bahwa keperawatan sebagai profesi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Mempunyai body of knowledge yang berbatas tegas
Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan
(nursing scient) yang mencakup ilmu-ilmu dasar (alam, social, perilaku)
ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilu keperawatan dasar, (basic
nursing science), ilmu keperawatan klinis (clinical nursing science) dan
ilmu keperawatan komunitas (community nursing science).

2. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi


Pendidikan keperawatan yang berada pada jenjang pendidikan tinggi
menghasilkan berbagai keluaran yaitu sesuai dengan tiga fungsi utama
perguruan tinggi meliputi pendidikan, riset, dan pengabdian kepada,
masyarakat.

3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui praktik dalam bidang


keperawatan
Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem kesehatan
nasional oleh karena itu sistem pemberian asuhan keperawatan
dikembangkan sebagai bagian integral dari sistem kesehatan nasional.
Daftar Pustaka
Kusnanto, (2004). Pengantar Profesi & Praktik Keperawatan Profesional.ed.
monica Ester. Jakarta: EGC
Lestari, Tri Rini Puji.2014. Harapan Atas Profesi Keperawatan Di Indonesia,
diakses dalam https://jurnal.dpr.go.id/index.php/kajian/article/view/548
pada tanggal 07 September 2020

Anda mungkin juga menyukai