I. PENDAHULUAN
Hakikat keperawatan profesional sangat kompleks karena berhubungan erat
dengan pelayanan kemanusiaan, berhadapan dengan sistem klien yang berada
rentang sehat-sakit, sesuai dengan tumbuh kembang manusia.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai wadah nasional yang
memiliki kekuatan dalam komunitas keperawatan dan peduli terhadap pemberian
pelayanan atau asuhan keperawatan yang bermutu bagi kepentingan masyarakat.
V. PERAN
Perawat perioperatif alam melakukan praktek keperawatan harus senantiasa
meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu
dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan (Doheny 1982).
B. KOMPETENSI
Kompetensi perawat adalah kemampuan seseorang yang dilandasi atas
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam melaksanakan pekerjaannya. (Aorn
2006).
Pengetahuan yang harus dimiliki perawat kamar bedah diantara lain :
a. pengetahuan tentang penyakit dan pengobatannya.
b. Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh.
c. Tidakan medik yang dilakukan
d. Peralatan yang digunakan
e. Pengetahuan tentang proses keperawatan perioperatif.
f. Pengetahuan tentang standar praktek keperawatan.
g. Mempuyai kode etik, aspek legal dan peka budaya.
C. Penerapan kode Etika Perawat
Pernyataan dan nilai-nilai universal yang terkandung dalam kode etik perawat
Indonesia dipertegas / dijelaskan dalam pelayanan asuhan keperawatan
diantaranya yaitu :
a. Menghormati martabat manusia (respect of human dignity)
b. Berkolaborasi (Collaboration)
c. Kerahasiaan (Confidentiality)
d. Pendelegasian kegiatan keperawatan (Delegation or nusring activity)
KONSEP DAN TEORI CARING
1. Latar Belakang
Kode etik profesi merupakan pernyataan yang komperhensif dari
bentuk tugas dan pelayanan dari profesi yang memberi tuntunan bagi anggota
dalam melaksanakan praktek bidang profesinya baik yang berhubungan klien,
keluarga, masyarakat dan teman sejawat, profesi, diri sendiri.
2. Pengertian Keperawatan
Adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan keperawatan
berbentuk pelayanan bio-psiko sosial spiritual yang komperhensif, ditujukan
individu kelompok keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit.
7 Prinsip Etik
Resfek
Otonomi
Kemurahan hati
Tidak menciderai
Kerahasiaan
Keadilan
Kesetiaan
8. Nilai-nilai Etik
Kesehatan dan kesejahteraan
Martabat
Pilihan
Akuntabilitas
Lingkungan keperawatan yang kondusif
9. Pemecahan di Tema Etik
Identifikasi masalah etik
Mengumpulkan fakta-fakta
Evaluasi tindakan alternatif dari berbagai perspektif etik
Buat keputusan uji cobaan
Bertindaklah dan kemudian refleksikan pada keputusan tersebut
2. Preoperatif
Preoperatif merupakan tahapan awal dari keperawatan dan
kesuksesan tindakan pembedahan secara keseluruhan sangat tergantung
pada fase tersebut, pengkajian secara integrasi dan fungsi pasien meliputi
fungsi fisik biologis dan psikologis sangat diperlukan untuk keberhasilan dan
kesuksesan suatu operasi.
Persiapan fisik klien
Persiapan fisik klien pre operasi yang dialami oleh pasien dan di unit
perawat dan persiapan di ruang operasi.
a. Status kesehatan fisik secara umum
b. Status nutrisi
c. Keseimbangan cairan dan elektrolit
d. Kebersihan lambung dan kolon
e. Pencukuran daerah operasi
f. Personal hygiene
g. Pengosongan kandung kemih
h. Latihan pra operasi
Faktor resiko terhadap pembedahan
a. Usia
b. Nutrisi
c. Penyakit kronis
d. Ketidak sempurnaan respon neuro endokrin
e. Merokok
f. Alkohol dan obat-obatan
Persiapan penunjang
Persiapan penunjang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari tindakan pembedahan.
Pemeriksaan status anestesi
Pemeriksaan status fisik untuk dilakukan pembiusan dilakukan untuk
keselamatan selama pembedahan.
Inform Consent
Inform consent dilindungi oleh aspek hukum baik pasien maupun keluarga
harus menyadari bahwa tindakan medis, operasi sekecil apapun mempunyai resiko
dan pasien wajib menanda tangani surat persetujuan operasi dan keluarga mengetahui
manfaat dan tujuan segala resiko dan konsekuensinya.
Komplikasi
Komplikasi selama operasi bisa muncul sewaktu-waktu selama tindakan pembedahan,
komplikasi yang paling sering muncul adalah hipertensi, hipotensi dan hipertermi
maligna.
a. Syok
b. Perdarahan
c. Trombosis vena profunda
d. Retensi urine
e. Infeksi luka operasi
f. Sepsis organ
g. Embolisme
h. Pulmonal
i. Komplikasi gastrolutastinal
F. Pilihan insisi
Tergantung jenis / macam operasi
Kebiasaan operator
Paling aman
Operasi emergency / tidak
G. Penyembuhan luka
Menit-menit awal – inflamasi sel ke daerah luka – Tanda-tanda radang
Hari berikut – proses angio genesis dan fibro plasty – tanda radang
menurun
2 minggu sudah cukup kuat
Beberapa bulan – kekuatan normal
2. Retraktor sederhana
a) Malleable retraktor
b) Retraktor deaver
c) Retraktor mekanik (self-retaining retractor)
Retraktor balfour
Retraktor finochieto
E. Lain-lain
a. Alat penghisap
b. Jenis-jenis penduga
c. Jenis kerokan
d. Bougie
e. Kateter logam
2.12. Sterilisasi
A. Pengertian
1. Steril adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme termasuk spora.
2. Sterilisasi pengertian proses penghancuran semua mikroorganisme
termasuk spora melalui cara fisika/kimia.
3. Desinkeftan adalah bahan kimia yang digunakan untuk
mencegah/menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit
lainnya.
4. Antiseptik adalah bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh
bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup.
5. Bowie-dick test adalah uji efektifitas pompa vakumpda mesin sterilisasi uap
berpompa vakum.
6. Inkubator adalah alat yang digunakan untuk dapat menghasilkan suhu
tertentu secara kontinyu untuk menumbuhkan kultur bakteri.
7. Inkubator biologi adalah sediaan berisi sejumlah tertentu mikroorganisme
spesifik dalam bentuk spora yang paling resisten terhadap suatu proses
sterilisasi.
8. Indikator kimia adalah suatu alat berbentuk strip atau tape yang menandai
pemaparan dari proses sterilisasi yang ditandai dengan adanya perubahan
warna.
9. Indikator mekanik adalah penunjuk suhu, tekanan waktu, dan lain-lain
pada mesin sterilisasi.
10. Bioburden adalah jumlah mikroorganisme pada benda terkontaminasi.
B. Tujuan
- Menghasilkan area pembedahan yang optimal
- Meningkatkan keamanan
- Menurunkan resiko cidera
- Memudahkan akses dalam pemberian cairan intra vena, obat dan bahan
anestesi.
C. Macam-macam posisi
1) Posisi supine / dorsal
2) Posisi Teroid
3) Posisi Cholelitiqos
4) Posisi Utotomy
5) Posisi Lateral
6) Posisi Remove knee
7) Posisi Tren Delenburg
8) Posisi Prone
9) Posisi Matia Medien
10)Posisi Jack Knife
11)Posisi Siffing
12)Posisi Fowler
2.22 Draping
Bahan untuk draping
Linen
Non woven
Plastik incisional drapes
Jenis draping
Plain sheet
Tube stokinatle
Head drape
Plastik drape
Jenis prosedur draping
Laparomy drape
Split sheet
Tyroid sheet
Perinean sheet
Ear eye drafe
Cranitomy sheet
V. Jenis anestesia
1. Anestesia umum
2. Anestesia lokal
3. Anestesia regional
Di Susun Oleh :
YUDI, Amd.Kep