Anda di halaman 1dari 2

CARING DI KAMAR BEDAH DI TINJAU DARI 5C`S

Menurut Dubay (1973) dalam Roach Asian Regional ConfrenceNewsletter, Caring


sinonim dengan cinta. Seseorang mencintai orang lain bila ia mempedulikan orang
tersebut. Mempedulikan sama artinya dengan menjadi saudara laiki-laki atau saudara
perempuan. Cinta dalam arti tindakan untuk membantu agar orang yang dilayani dapat
hidup sehat merupakan inti dari caring dan fokusnya adalah menyatukan. Relasi yang
penuh cinta merupakan perwujudan sikap bela rasa dalam berelasi.

A. KOMPONEN CARING
Caring yang di aktualisasikan oleh perawat melalui komponen caring yang dikenal
dengan Five C`S yaitu:
1. Compassion (bela ras)
Merupakan cara manusia membuktikan kesadaran akan hubungan antar manusia.
Tercipta menurut gambaran tuhan, hidup dalam komunitas yang berhubungan
dengan seluruh ciptaan tuhan dan dalam keterlibatan dengan seluruh alam. Menurut
Nouweb (1983) dalam Asien Regional Confrence Newsletter, dengan hasrat yang
kuat, compassion membantu seseorang untuk tetap bertahan disaat terluka, sedih,
berbagi kecemasan, kebingungan.
2. Competence (kompetensi)
Keadaan dimana seseorang mempunyai pengetahuan, keterampilan, upaya,
pengalaman dan motivasi untuk memenuhi tanggung jawab professional.
Diekspresikan bukan hanya oleh perawat muda tetapi mereka yang belajar terus
menerus, untuk memenuhi tingkat keahlian yang dibutuhkan perawat dalam
berperan sebagai pendidik, manager, peneliti, atau praktisi. Competence
menyediakan semangat caring, comppasian dan competence tidak dapat dipisahkan.
Compassion tanpa competence akan dipenuhi dengan kelalaian klinis, sedangkan
competence tanda compassion dapat terjadi tindakan brutal.
3. Comfidance (percaya diri)
Suatu keadaan dimaksudkan untuk memelihara hubungan antar manusia dengan
penuh kepercayaan. Ekspresi caring yang meningkatkan kepercayaan tanpa
meningkatkan ketergantungan, menciptakan suatu lingkungan yang memampukan
oaring lain untuk bertumbuh. Dalam percaya diri terdapat maksud untuk
menyampaikan kebenaran tanpa pelanggaran (hokum, peraturan). Peka bukan
hanya pada seseorang yang berhak tahu tetapi juga kepada seseorang yang siap
menerima kebenaran.
4. Conscience (suara hati)
Mewarnai pernyataan seseorang akan kesadaran moral, kepekaan, menyatakan
perasaan tentang apa yang benar dan apa yang salah. Dianggap sebagai acuan
seseorang untuk berperilaku sesuai dengan standar moral dan moral yang menyertai
sesuatu. Moral merupakan bagian dari spiritualitas dimana seseorang bertanggung
jawab atas diri masing-masing, orang lain dan bumi tempat tinggal bersama.
Keinginan untuk mendengarkan pemberian tuhan ini begitu besar baginya.
Keinginan untuk bermoral merupakan suatu perubahan yang mendasar. Dampak
dari kesinambungan perkembangan ilmu dan teknologi pada pengambilan
keputusan asuhan kesehatan memerlukan professional kesehatan yang memiliki
keingintahuan, kemampuan membuat penilaian klinis yang jitu.
5. Commitment
Suatu tanggapan yang mengekspresikan pertemuan anatara hasrat dan tanggung
jawab. Pertemuan antara apa yang seseorang harus lakukan dengan apa yang
seseorang ingin dilakukan. Mayeroff (1971) dalam Asian Regional Confrence
Newsletter, mengungkapkan komitmen sangat penting dalam caring, jika komitmen
di ingkari maka caring tidak akan terjadi. Oleh karena itu komitmen merupakan
kualitas modal bagi seseorang dalam tugas, pilihan karis, suatu proyek. Suatu
kualitas yang begitu di internalisasi sebagai suatu nilai dimana seseorang
bertanggung jawab dalam melaksanakannya tanpa terbebani.

Anda mungkin juga menyukai