Anda di halaman 1dari 8

Makna Simbolis kostum Gendang Beleq Lombok NTB

Bq.Fatmayanti, Slamet hariono

Universitas Negeri Semarang

Alamat Email:baiqyanti7@students.unnes.ac.id , slametharyono@mail.unnes.ac.id

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk mendiskripsikan: ( 1) kesenian gendang beleq( 2)Nama- nama alat

yang digunakan untuk gendang beleq(3) Nama- nama pakaian yang digunakan pemain gendang

beleq (4)Perbedaan pakaian atau kostum pemain gendang beleq dengan pakaian adat untuk pria

Lombok(5)Makna simbolis dari pakaian adat lombok

Kata kunci:Gendang beleq, pakaian adat,simbol

Abstrak

This article aims to describe: (1) the art of the beleq drum (2) the names of the tools used for the

beleq drum (3) the names of the clothes used by the beleq drum players (4) The differences in the

clothes or costumes of the beleq drum players and the traditional clothes for Lombok men (5)

The symbolic meaning of traditional Lombok clothing

Keywords: Gendang beleq, traditional clothing, symbol


PENDAHULUAN Setiap suku bangsa mempunyai

seni.Demikian pula Indonesia yang dihuni


Kesenian merupakan keahlian manusia
oleh ratusan suku bangsa, yang disetiap suku
dalam karyanya yang bermutu, dilihat dari
bangsa mempunyai kesenian yang tentunya
segi kehalusan dan keindahan.Kesenian
beranekaragam. Hal itu dapat dilihat dari
yang sudah lama dikenal oleh masyarakat
banyaknya hasil karya suku tersebut yang
sering kali disebut tradisional.Artinya
masih bias bertahan sampai sekarang, salah
kesenian itu sudah ada sejak dulu dan
satunya seperti kesenian tradisional
diwariskan kepada generasi mudanya
Gendang Beleq di pulau lombok.
sampai sekarang.

Pada awalnya kesenian Gendang


Kesenian tradisional adalah modal
Beleq tersebut hanya berupa Jidur yakni
kekayaan budaya bangsa yang harus
gendang besar yang berbentuk seperti
dipelihara, ditumbuhkan dan dikembangkan
Bedug, sebuah suling dan sebuah gong.
terus menerus. Sehingga salah satu bagian
Namun setelah adanya pengaruh dari Bali
penting dari kebudayaan, kesenian adalah
terjadi perubahan bentuk dan beberapa
ungkapan-ungkapan kreativitas dari
penambahan instrumen yang lain seperti
kebudayaan itu sendiri. Kesenian tradisional
Suling Kecil, Gong Genjeq atau Kemong
lahir dari suatu kebutuhan masyarakat yang
Gantung, Kempul, Cenceng Perembaq atau
mencakup berbagai kesenian tradisi (Umar
Pengecek, Reong, dan Rincik.
kayam, 1981:38).Kepentingan ini terkait

dengan kebutuhan manusia dalam hubungan Gendang Beleq konon pada zaman

dengan alam ataupun lingkungan. dahulu digunakan sebagai genderang

perang, yaitu untuk mengiringi dan memberi

semangat para ksatria dan prajurit kerajaan


Lombok yang pergi atau pulang dari medan Kostum juga berperan penting dalam

perang. Seiring dengan waktu Gendang gendang beleq, kostum atau pakaian yang

Beleq difungsikan juga sebagai pengiring digunakan sama dengan pakaian adat untuk

upacara adat seperti Merariq (pernikahan), pria Lombok pada umumnya, hanya

Ngurisang (potong rambut bayi), khitanan berbeda pada penggunaan kerisnya saja. Jika

juga Begawe beleq (upacara besar). pada gendang beleq pemainnya tidak

menggunakan keris pada kostumnya,


Gendang dalam bahasa sasak artinya
sedangkan pakaian adat untuk pria Lombok
Gendang, sedangkan Beleq dalam bahasa
umumnya menggunakan keris. Pakaian adat
sasak artinya besar. Jadi Gendang Beleq ini
ini biasanya disebut juga dengan nama
adalah alat musik yang berukuran sangat
pakaian pegon. Untuk pakaian adat sasak
besar hingga mencapai satu meter. Cara
bagi laki-laki terdiri dari ikat kepala, pegon,
memainkanya pun dengan cara berdiri, tali
ikat pinggang, leang atau dodot, kain dalam
Gendang di selampirkan di bahu
sebagai bawahan dan keris.
Sekahe(orang yang membawa gendang

beleq). Pakaian adat tradisional merupakan salah

satu unsur kebudayaan yang dihasilkan


Gendang Beleq ini memiliki pasangan,
melalui pemikiran manusia. Perwujudannya
di mana setiap pasangan memiliki nama
tidak lepas dari rangkaian pesan yang
penyebutan dan ukuran yang berbeda,
hendak disampaikan kepada para anggota
ukuran yang lebih besar disebut Gendang
masyarakat lewat lambang- 2 lambang yang
Beleq Mame(gendang laki-laki) sedangkan
dikenal dalam tradisi masyarakat secara
gendang yang ukuran lebih kecil disebut
turun-temurun. Dalam konteks sosial
Gendang Beleq Nine(gendang perempuan).
pakaian adat memberikan keselarasan,
keharmonisan bagi tubuh manusia yang inkuiri naturalistik atau alamiah, etnografi,
interaksionis simbolik, perspektif ke dalam,
dapat menjelmakan rasa estetis.
etnometodologi, the chicago school,
Di sini penulis tidak akan membahas terlalu fenomenologis, atudi kasus, interpretattif,
ekologis, dan deskriptif ( Bogdan dan
jauh tentang gendang beleq karana yang
Biklen, 1982:3 dalam Moleong, 2011: 3)
akan di bahas lebih detail adalah tentang pada mulanya bersumber pada pengamatan
kostum atau pakaian yang digunakan oleh kualitatif yang dipertentangkan dengan
pengamatan Pendekatan yang akan gunakan
pemain gendang beleq tersebut.
adalah pendekatan semiotika Charles

METODE PENELITIAN Sanders Pierce yang membahas tentang


ikon, indeks,dan simbol. Semiotika
Penelitian yang akan digunakan adalah berangkat dari tiga elemen utama, Peirce
kualitatif yang dimana mengumpulkan data menyebutnya teori segitiga makna (triangle
dengan cara wawancara,observasi, dan meaning). (1) Tanda adalah sesuatu yang
dokumentar. Metode observasi adalah berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh
metode yang digunakan untuk mengamati panca indera manusia dan merupakan
sesuatu, seseorang, seseorang, suatu sesuatu yang merujuk (merepresentasikan)
lingkungan, atau situasi secara teajam hal lain di luar tanda itu sendiri. Acuan
terperinci, dan mencatatnya secara akurat tanda ini disebut objek; (2) Acuan tanda
dalam beberapa cara. Wawancara adalah (objek) adalah konteks sosial yang menjadi
suatu teknik yang digunakan untuk referensi dari tanda atau sesuatu yang
memeperoleh informasi tentang kejadian dirujuk tanda; (3) Pengguna tanda
yang oleh peneliti tidak dapat diamati (interpretant) adalah konsep pemikiran dari
sendiri secara langsung, baik itu karena orang yang menggunakan tanda dan
terjadinya dimasa lampau ataupun karena menurunkannya ke suatu makna tertentu
peneliti tidak diperbolehkan hadir di tempat atau makna yang ada dalam benak seseorang
kejadian itu.(Rohidi, 2011) tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.

Ada beberapa istilah yang digunakan untuk (Mudjiyanto & Nur, 2013: 76)

penelitian kualitatif, yaitu penelitian atau


manusia yang mutlak dipenuhi untuk

Hasil dan pembahasan kelangsungan hidup manusia.

1. Pengertian Pakaian Adat Dengan kata lain pakaian adalah

kebutuhan pokok tersendiri yang tidak


Pakaian merupakan kebutuhan hidup
kurang
sehari-hari selain memiliki peran

pentingnya dengan kebutuhan pokok


Fungsional juga memiliki suatu
lainnya. Usaha manusia dalam memenuhi
keistimewaan baik dari bahan yang

digunakan kebutuhan pokok melalui pakaian tersebut

adalah menimbulkan kebudayaan


maupun dari segi motif yang diterapkan.

pakaian yang bercorak ragam. Berkaitan


Menurut Jalins (1990: 6), bahwa
dengan kebutuhan agama menimbulkan
pakaian yang melekat pada diri seseorang

model pakaian yang religius, sedangkan


adalah cermin jiwa dan watak seseorang.
pakaian dengan yang berpengaruh adalah
Menurut Koten (1991: 2) pakaian adat
menimbulkan pakaian uniform pejabat yang
merupakan salah satu identitas atau
ditentukan berbagai atribut sebagai
ciri pengenal masyarakat pemakainya.
tanda pangkat.
Pakaian adat itu merupakan suatu

kebanggaan masyarakat yang bersangkutan. Pakaian adat Lombok mempunyai makna

simbolis atau filosofi seperti berikut, yang


Dari pendapat di atas tampak dengan jelas
menjadi pembeda diantara pakaian adat pria
bahwa pakaian adalah satu kebutuhan
Lombok dengan pemain gendang beleq,
pemain gendang beleq tidak menggunakan merupakan pengaruh dari jawa akibat

keris pada kostumnya. adaptasi dari jas eropa yang melambangkan

kesopana dan kewibawaan.


1. Capuq/Sapuq

Pegon digunakan khusus untuk upacara-


Sapuq merupakan sejenis ikat kepala yang
upacara adat dan para bangsawan Suku
terbuat dari kain songket, batik atau palung.
Sasak. Untuk masyarakat biasa, pria Suku
Digunakan sebagai pelindung kepala dan
Sasak mengenakan semacam kemeja lengan
bagian ubun-ubun. Sedangkan secara
panjang berbahan kain pelung yang
filosofis digunakan untuk menjaga
berwarna terang.
pemikiran dari hal-hal kotor dan sebagai

lambang penghormatan kepada Tuhan Yang 3. Leang atau Dodot

Maha Esa. Jenis dan cara penggunaan sapuq


Digunakan sebagi kain penutup luar
pada adat sasak tidak dibenarkan meniru
bawahan pria. Memiliki beberapa motif kain
cara penggunaan sapuq untuk ritual agama
songket diantaranya motif subahnale, keker,
lain.
bintang empat, bulan begantung atau bulan

2. Pegon getap. Pemakaiannya dibentuk dengan pola

yang khas, ujungnya menjulur kebawah,


Yakni pakaian mirip jas berwana hitam
simbol ketundukan, rendah hati serta
polos yang hanya menutup sebagian
semangat dalam berkarya dan mengabdi
punggung. Adapun pada bagian depan,
kepada masyarakat.
dikancingkan penuh hingga ke atas

sedangkan pada kancing bawah dibiarkan 4. Selepan

terbuka. Sebutan lain dari baju ini adalah


Yakni senjata tajam yang diselipkan di
baju godek nongkek yang diindikasikan
leang, bisa berupa keris atau lainnya. Jika
agak besar diselipkan dibagian belakang, sampai dengan empat meter. Secara filosfi

sedangkan jika berukuran kecil diselipkan memiliki makna kasih sayang dan

dibagian depan. Khusus untuk keris kebijaksanaan.

memiliki adat muka keris (lambe/gading)


Kesimpulan
yang penempatannya harus menghadap ke
Kesimpulannya adalah pakaian adat
depan, jika berbalik bermakna siap siaga
merupakan ciri khas dari suatu daerah yang
atau siap berperang. Selepan dalam bentuk
harus tetap dijaga dan dilestarikan. Gendang
keris sendiri bermakna keberanian atau
beleq termasuk dalam kesenian tari,karna
kesatria dalam mempertahankan martabat.
selain memainkan alat music mereka juga
5. Selendang Umbak
melakukan tarian. Para pemain gendang

Khusus untuk pakaian ini hanya dikenakan beleq juga menggunakan pakaian adat yang

oleh pemangku adat atau pengayom sebagai sama dengan yang digunakan pria Lombok

pembeda dari masyarakat biasa. Digunakan lainnya hanya saja tidak mennggunakan

sebagai ikat pinggang, memiliki warna kain keris. Setiap pakaian yang digunakan

putih, merah serta hitam dengan panjang mempunyai makna tersendiri.


Daftar pustaka

Jalins.1990. Unsur-unsur Pokok dalam Seni Berpakaian. Jakarta: Misuar

Koten, dkk. 1991. Pakaian Adat Tradisional Daerah Propinsi NTT. Yogyakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Kayam, Umar. 1981. Seni Tradisi Masyarakat. Jakarta: Balai Pustaka.

Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi). (I. Taufik, Ed.) (29 ed.).
Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Mudjiyanto, B., & Nur, E. (2013). Semiotika Dalam Metode Penelitian Komunikasi. Jurnal
Penelitian Komunikasi, Informatika dan Media Massa PEKOMMAS, 16(1), 10.
Rohidi, T. R. (2011). METODOLOGI PENELITIAN SENI. (B. gilang Budiman, E. Sugiran, & S.
O. S. Yusoff, Ed.). semarang: CIPTA PRIMA NUSANTARA SEMARANG.

https://www.wisatalombok.xyz/2021/02/busana-adat-sasak.html

https://core.ac.uk/download/pdf/33532741.pdf

http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/lingua/article/view/4229

Anda mungkin juga menyukai