BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Makna
secarah mendalam. Objek ini masih jauh dari harapan dan belum ada
sasaran yang tepat sehingga kita tau kemana arah untuk mencapai
menyatakan makna, hubungan makna yang satu dengan yang lain dan
sekitar.
terhadap simbol dan tanda pada umumnya yang berwujud tutur, jenis,
9
10
2. Tradisi
Tradisi juga merupakan suatu pola perilaku atau kepercayaan yang telah
menjadi bagian dari suatu yang telah lama dikenal sehingga menjadi
1993:520).
waktu tertentu dan tradisi ini dapat hilang bila benda material dibuang
3. Tarian Lego-lego
suatu suku yaitu: suku tanglapui (raja atau orang besar) yang
musik tambur, moko, dan gong serta diringi lagu-lagu pengiring sesuai
adat dan kain tenun khas alor, penari pria menggunakan penutup kepala
12
yang terbuat dari kain sedangkan aksesorisnya berupa gelang kaki yang
juga secarah tidak langsung membina keakraban antara kita yang masi
Beberapa hasil yang relevan dengan penilitian ini anatara lain adalah:
ritual adat kelas (kenduri) yang diiringi lagu khusus, mengikuti irama taluan
disekitar tapak kaki dan berbusana adat manggarai umumnya berisi sejarah
Atraksi raba kaba dipentaskan selama dua hari. Hari pertama atraksi tanpa
hewan kurban (kerbau) pentaskan dua kali, dan hari puncak yaitu hari kedua
kurban(kerbau) dan hari puncak yaitu hari kedua dipentaskan tiga kali
berbudaya kita perlu menjaga dan melestariakn kesenian atau budaya yang
keberhasilan yang telah diraih oleh masyarakat desa terong. Tarian beku
keberhasilan yang telah diraih oleh masyarakat seperti dalam hal pembuatan
khas daerah lamaholot yaitu bagi laki-laki menggunakan Labu Nabet Burra
(baju lengan putih), kewatak nowing (sarung nowing), snai (selempang) dan
knoba (mahkota) yang terbuat dari daun lontar. Sedangkan bagi penari
14
Labu Nabet Burra (baju lengan putih) dan knoba (mahkota) sedangkan
kain tenun kas alor penutup kepalah yang terbuat dari kain dan sedangkan