Anda di halaman 1dari 28

NILAI-NILAI PANCASILA YANG TERKANDUNG DALAM SYAIR DAN

GERAK TARI KEBALAI DI DESA KOLOBOLON, KECAMATAN


LOBALAIN, KABUPATEN ROTE NDAO

Mefni Susana Hendrik¹Dr. Petrus Ly, M.Si²Dr. Leonard Lobo, M.Kes³

KECAMATAN LOBALAIN
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Nusa Cendana

ABSTRAK
Hendrik, Mefni S. 2021. “Nilai- Nilai Pancasila Yang Terkandung Dalam
Syair dan Gerak Tari Kebalai di Desa Kolobolon, Kecamatan Lobalain,
Kabupaten Rote Ndao”. Dr. Petrus Ly, M.Si sebagai pembimbing I dan Dr.
Leonard Lobo, M.Kes sebagai pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan tari
Kebalai di Desa Kolobolon, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao dan untuk
mendeskripsikan nilai- nilai Pancasila yang terkandung dalam syair dan gerak tari
Kebalai di Desa Kolobolon, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian
deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer yang diperoleh langsung dari informan melalui wawancara dan data
sekunder yang diperoleh dari data Desa. Teknik pengumpulan data yang digunakan
ialah wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini ialah, Tokoh
Adat, Kepala Suku, Guru Kesenian, dan Guru PPKn. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tari Kebalai merupakan tari kelompok dan tari pergaulan yang
dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat di Desa Kolobolon yang iringan
tariannya menggunakan bini (syair), serta gerakan bergandengan tangan
membentuk lingkaran dan melangkah kearah kanan sambil menghentakkan kaki. 1.
Pelaksanaan tari Kebalai memiliki empat tahapan yakni sebagai berikut: a.
Menentukan Mana Helo (Pemimpin tari Kebalai dan penutur syair), b. Menentukan
Manataik (Anggota tari Kebalai), c. Menentukan Bini (Syair), dan d. Nakeminak
E’ak (Memainkan Kebalai). 2. Wujud nilai- nilai Pancasila yang terkandung dalam
syair dan gerak tari Kebalai yakni a. nilai Ketuhanan, nilai menghargai, nilai
persatuan, nilai kebersamaan, dan nilai keadilan sosial.
Kata Kunci: Tahapan Pelaksanaan Tari Kebalai, Nilai- nilai Pancasila.

1
ABSTRACT

Hendrik, Mefni S. 2021. “Pancasila Values Contained in the Poetry and


Movement of the Kebalai Dance in Kolobolon Village, Lobalain District, Rote
Ndao Regency”. Dr. Petrus Ly, M.Si as supervisor I and Dr. Leonard Lobo,
M.Kes as supervisor II.
This study aims to describe the process of implementing the Kebalai dance in
Kolobolon Village, Lobalain District, Rote Ndao Regency and too describe the
manifestation of Pancasila values contained in the poetry and movements of the
Kebalai dance in Kolobolon Village, Lobalain District, Rote Ndao Regency.
The research method used in this study is the qualitative descriptive research
method. The data sources used in this study are primary data obtained directly from
informants through interviews and secondary data obtained from village data. Data
collection techniques used are interviews and documentation. Informants in this
study are, traditional leaders, tribal chiefs, art teachers and PPKn teachers. The
results of this study indicate that the Kebalai dance is a group dance and social
dance performed from generation to generation by the people in Kolobolon Village
whose dance accompaniment uses bini (Poetry), and the movement of holding
hands in a circle and stepping towards the right while stomping. 1. Implementation
of the Kebalai dance has four stages, namely as follows: a. Determining Mana helo
(Leaders of the Kebalai dance and poetry speaker), b. Determining Manasimbo/
Manataik (Members/ Kebalai Participants), c. Determining Bini (Poetry), and d.
Nekeminak E’ak (Playing Kebalai). 2. Embodiment of the values of Pancasila
contained in the poetry and movement of the Kebalai dance, nemely: the value of
divinity, the value of appreciating, the value of unity, the value of togetherness and
kinship, and the value of social justice.
Keywords: The stages of implementation of the Kebalai dance, Pancasila values.

PENDAHULUAN
dasar pemikiran dan nilai- nilai
Sejak tahun 1945, Pancasila tentang Pancasila berakar pada nilai-
sebagai dasar negara kemudian nilai kebudayaan dan nilai- nilai
menjadi rujukan berjalannya negara persatuan yang dimiliki Indonesia
Indonesia. “Sebelum Pancasila (Kaelan, 2011:8).2 Pancasila
dirumuskan menjadi dasar negara dirumuskan dari nilai- nilai budaya
serta ideologi negara, nilai- nilainya bangsa Indonesia yang terdiri dari
telah terdapat dalam adat istiadat, nilai Ketuhanan, kemanusiaan,
dalam budaya serta dalam agama- persatuan, masyarakat, dan keadilan
agama sebagai pandangan hidup sosial.
masyarakat Indonesia” (Kaelan
2013:42)1. Secara kultural dasar-

1 2
Kaelan, H. 2013. Negara Kebangsaan Kaelan, H. 2011. Pendidikan Pancasila.
Pancasila. Yogyakarta Paradigma. Yogyakarta Paradigma.

2
Perjalanan dan bentuk seni tari di orang Rote yang dalam bahasa Rote
disebut “nekeminak kebak”. Kebalai
Indonesia sangat terkait dengan adalah tarian pergaulan berbentuk
lingkaran dengan saling
perkembangan kehidupan bergandengan tangan sampai siku
tangan masing- masing dan bergerak
masyarakatnya, baik ditinjau dari dengan gerak tari ke arah kanan
(Emalisa, 2021:61-62).3
struktur etnik maupun dalam lingkup
Tarian Kebalai adalah tradisi
negara kesatuan. Tarian daerah
dari leluhur yang biasanya dilakukan
Indonesia yang beraneka ragam
oleh masyarakat di Desa Kolobolon
mencerminkan kekayaan dan
dengan dua tujuan yakni yang
keanekaragaman suku bangsa dan
pertama dengan maksud sebagai
budaya Indonesia, salah satunya
ritual adat yang ditandai pada saat
tarian Kebalai yang merupakan salah
perkawinan dan kematian. Yang
satu tarian tradisional yang berasal
kedua dilaksanakan dengan tujuan
dari Rote, Nusa Tenggara Timur
sebagai hiburan yang ditandai pada
yang juga tidak terlepas dari
saat peristiwa natal, paskah,
kemajemukan suku, agama, ras,
penyambutan tamu terhormat, dan
budaya, serta adat istiadat yang ada di
sebagainya. Tarian Kebalai biasanya
Indonesia.
dilakukan secara bersama- sama oleh
Kebalai adalah salah satu tarian
adat budaya masyarakat di Rote. sekelompok orang dengan jumlah
Kebalai ialah istilah bahasa Kupang,
sedangkan dalam bahasa Rote paling banyak ialah sampai 50 orang
terdapat beberapa istilah yakni kebak,
heka, e’ak, dan kaule. Kebalai yang dipimpin oleh seorang
digolongkan sebagai permainan oleh

3 Tambur: Journal of Music Creation


Emalisa, Agnes. 2021. Aransemen Study and Performance Available
Nyanyian Kebalai dalam Format Online at Vol. 1, No. 1 (June):60-70.
Paduan Suara Campuran dengan
Iringan Musik Etnis Rote Ndao.

3
pemimpin solo yang disebut “Mana orang yang berduka. Alasan peneliti

helo”. Ada tiga jenis Mana helo memilih judul ini, karena tari Kebalai

yakni, Mana helo penutur silsilah memiliki keunikan dalam geraknya

yang disebut Mana helo ba’i, Mana yakni saling bergandengan tangan

helo penutur syair yang disebut Mana membentuk lingkaran yang

helo bini, dan Mana helo pemimpin melambangkan kebersamaan,

kor dalam tarian yang disebut dengan kesatuan, dan keharmonisan hidup.

Mana helo kebak. Berdasarkan uraian tersebut,

Tugas utama dari Mana helo peneliti tertarik mengkaji “Nilai-


dalam tarian ini adalah memimpin
dan menuturkan syair, lalu anggota Nilai Pancasila yang Terkandung
kelompok lainnya menyambut syair
tersebut secara berbalas- balasan. dalam Syair dan Gerak Tari Kebalai
Syair yang biasa dinyanyikan dalam
tarian ini bermacam- macam, di Desa Kolobolon, Kecamatan
tergantung pada konteks peristiwa
atau tema yang diangkat dan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao”.
dibawakan dalam memainkan tarian
ini. Syair yang digunakan dalam
tarian ini haruslah syair yang utuh,
mengisahkan akan peristiwa yang
diangkat atau dibawakan dalam tarian
tersebut dari awal hingga berakhir
(Emalisa, 2021 :62).4

Makna tarian Kebalai bagi

masyarakat Kolobolon yaitu sebagai

persembahan dan bersukaria karena

Tuhan sudah memberikan berkat,

serta bertujuan untuk menghibur

4
Emalisa, Agnes. 2021. Aransemen Etnis Rote Ndao. Tambur: Journal of Music
Nyanyian Kebalai dalam Format Paduan Creation Study and Performance Available
Suara Campuran dengan Iringan Musik Online at Vol. 1, No. 1 (June):60-70.

4
METODE PENELITIAN Yang menjadi subjek dalam

A. Metode Penelitian penelitian ini antara lain: Tokoh adat

Dalam penelitian ini yaitu Hesron Malelak, Kepala suku

menggunakan metode deskriptif yaitu Jermias Manafe, S.Pd, Guru

kualitatif. Menurut Bogdan dan Kesenian yaitu Simson Yusuf Nassa,

Taylor, 1975 dalam Sugiyono, S.Pd., dan Guru PPKn yakni Franklin

2014:4 metode kualitatif ialah Anabokay, S.Pd.

prosedur penelitian yang D. Sumber Data

menghasilkan data deskriptif berupa Sumber data yang digunakan

kata- kata baik kata tertulis dari dalam penelitian ini terdiri dari dua

orang- orang dan perilaku yang dapat jenis menurut Sugiyono, 2018:308

diamati.5 Metode ini banyak yakni sebagai berikut:

digunakan di bidang antropologi 1. Data Primer

budaya sehingga mengungkapkan Data primer adalah data yang

fenomena sosial yang ada dalam diperoleh langsung dari sumber asli

masyarakat. (tidak melalui media perantara).

B. Lokasi Penelitian 2. Data Sekunder

Penelitian ini dilaksanakan di Data sekunder adalah sumber

Desa Kolobolon, Kecamatan data penelitian yang diperoleh

Lobalain, Kabupaten Rote Ndao. peneliti secara tidak langsung

C. Subjek Penelitian

5
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

5
melalui media perantara (diperoleh makna yang cukup penting dalam hal

dan dicatat oleh pihak lain).6 kelengkapan dan keabsahan data

E. Teknik Pengumpulan Data sehingga teknik pengumpulan data

1. Wawancara dengan dokumentasi perlu dalam

Moleong (2006:186) memberikan sumbangsih sebagai

menjelaskan bahwa wawancara ialah data penguat karena wujudnya yang

percakapan dengan maksud tertentu.7 berbentuk fisik misalnya seperti hasil

Wawancara merupakan salah satu rekaman wawancara berbentuk audio

teknik pengumpulan data dalam maupun visual. Data- data berupa

penelitian yang melibatkan dua dokumen dilapangan juga menjadi

orang, satu sebagai informer dan penunjang dalam penelitian yang

satunya sebagai informan. Adapun mencakup dokumen data RPJM Desa

informan yang diwawancarai ialah: Kolobolon 2021.

Tokoh Adat yaitu Hesron Malelak, F. Teknik Analisis Data

Kepala Suku yaitu Jermias Manafe, Analisis data adalah proses mencari

S.Pd, Guru Kesenian yaitu Simson data dan menyusun secara sistematis

Yusuf Nassa, S.Pd., dan guru PPKn data yang diperoleh dari hasil

yaitu Franklin Anabokay, S.Pd. wawancara, catatan lapangan, dan

2. Dokumentasi dokumentasi dengan cara

Dokumentasi sebagai komponen mengorganisasikan data kedalam

yang nantinya akan memberikan kategori, menjabarkan kedalam unit-

6 7
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Rosdakarya.

6
unit, melakukan sintesa, menyusun syair dan gerak tari Kebalai yang

kedalam pola, memilih mana yang dilakukan di Desa Kolobolon,

penting dan yang akan dipelajari, dan Kecamatan Lobalain, Kabupaten

membuat kesimpulan sehingga Rote Ndao.

mudah dipahami oleh diri sendiri 2. Penyajian data

maupun orang lain Sugiyono Penyajian data yang sering

(2018:224). Aktivitas dalam analisis digunakan pada data kualitatif adalah

data, yaitu reduksi data, penyajian bentuk naratif. Dalam penyajian data

data dan penarikan kesimpulan8. bisa diuraikan dalam bentuk uraian

1. Reduksi data singkat, bagan, hubungan antar

Reduksi data adalah bentuk kategori, flowchart dan sejenisnya.

analisis yang menajamkan, Penyajian- penyajian data berupa

menggolongkan, mengarahkan, sekumpulan informasi yang tersusun

membuang yang tidak perlu dan secara sistematis dan mudah

mengorganisasikan data sedemikian dipahami untuk melakukan

rupa sehingga memudahkan dalam penarikan kesimpulan terkait dengan

penarikan kesimpulan. Dalam data tahapan pelaksanaan tari

penelitian ini reduksi data memilih Kebalai dan nilai- nilai Pancasila

dan memilah data dari hasil yang terkandung dalam syair dan

wawancara tentang nilai- nilai gerak tari Kebalai.

Pancasila yang terkandung dalam 3. Penarikan kesimpulan

8
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

7
Penarikan kesimpulan Bupati Kupang Nomor

merupakan tahap akhir dalam 14/KEP.HA/223/1968 Tentang

analisis data, peneliti kemudian Penetapan Desa- Desa di Kabupaten

menginterpretasi atau menyimpulkan Kupang. Nama Kolobolon lahir pada

data- data atau informasi yang telah tahun 1819 dari Raja Loleh yakni

direduksi dan disajikan. Dari data “Kola Bolon”, Kola berarti berbicara

yang diperoleh, peneliti mengolah dan Bolon berarti semua. Jadi Kola

dan membuat kesimpulan dari data Bolon artinya disini tempat kita

tersebut untuk mendeskripsikan berbicara tentang semua hal. Namun

jawaban yang diperoleh dari ketika diusulkan menjadi desa seperti

narasumber berkaitan dengan yang ditetapkan dalam Surat

tahapan pelaksanaan tari Kebalai dan Keputusan Bupati, kata Kola diganti

nilai- nilai Pancasila yang menjadi Kolo yang hingga saat ini

terkandung dalam syair dan gerak tari masih sulit diartikan dalam kosa kata

Kebalai di Desa Kolobolon, bahasa daerah Nusak Loleh. Alasan

Kecamatan Lobalain, Kabupaten digantinya kata Kolo belum diketahui

Rote Ndao. dengan jelas dikarenakan hilangnya

data desa pada saat pemerintahan-


HASIL DAN PEMBAHASAN
pemerintahan sebelumnya.
Gambaran Umum Lokasi
Sumber: Data Desa Kolobolon
Penelitian
Tahun 2021
1. Sejarah Desa Kolobolon
2. Letak Astronomis
Desa Kolobolon berdiri pada

tahun 1968 berdasarkan keputusan

8
Desa Kolobolon berada di Keadaan iklim di Desa

Kecamatan Lobalain, Kabupaten Kolobolon adalah iklim Tropis dan

Rote Ndao yang secara astronomis memiliki dua musim yakni musim

Desa Kolobolon terletak pada 10°25’ hujan dan kemarau, curah hujan

LS - 11°00’ LS dan 121°49’ BT - antara bulan Desember/April dan

123°26’ BT. musim kemarau antara bulan

3. Letak Geografis Mei/November.

Desa Kolobolon memiliki luas 5. Keadaan Penduduk

wilayah 12.6 Km². Desa Kolobolon Berdasarkan hasil pendataan

memiliki batas- batas wilayah jika penduduk tahun 2021, penduduk

dilihat dari letak geografisnya yakni Desa Kolobolon berjumlah 1.134

sebagai berikut: jiwa yang diperoleh dari sumber data

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kolobolon dengan rincian

Desa Oematamboli sebagai berikut:

b. Sebelah Selatan berbatasan a. Laki-laki : 557 jiwa

dengan Samudera Hindia b. Perempuan : 577 jiwa

c. Sebelah Barat berbatasan dengan c. Total jiwa : 1.134 jiwa

Desa Loleoen d. Jumlah KK : 260 KK

d. Sebelah Timur berbatasan dengan 6. Mata Pencaharian dan Agama

Desa Daleholu Desa Kolobolon

Sumber: Data Desa Kolobolon Pada umumnya mata

Tahun 2021 pencaharian masyarakat di Desa

4. Keadaan Iklim dan Curah Hujan Kolobolon adalah bertani. Selain

9
bertani, ada beberapa masyarakat c. Lulusan SMP : 262 orang

yang bekerja sebagai pedagang dan d. Lulusan SMA : 194 orang

Pegawai Negeri Sipil. e. Lulusan S1 : 119 orang

Tabel 4.1 Distribusi Penduduk


Berdasarkan Mata Pencaharian di A. Hasil Penelitian
Desa Kolobolon Tahun 2021
No Mata Jumlah Presentase 1. Tahapan Pelaksanaan Tari
Pencaharian
1. Petani 988 87 % Kebalai di Desa Kolobolon,
2. Pedagang 41 3,6%
3. Pegawai 5 0,4%
Negeri Sipil
Kecamatan Lobalain, Kabupaten
4. Belum 96 8,4%
bekerja Rote Ndao
Total 1.134 100 %
Sumber: Data Desa Kolobolon 2021 Hasil penelitian yang dilakukan

Agama adalah suatu oleh peneliti di Desa Kolobolon,

kepercayaan yang juga mengatur tata Kecamatan Lobalain, Kabupaten

peribadatan kepada Tuhan Yang Rote Ndao. Peneliti menggali

Maha Esa. Masyarakat di Desa informasi dari tiga orang narasumber

Kolobolon menganut Agama Kristen yang terdiri dari Tokoh Adat, Kepala

Protestan. Suku, dan Guru Kesenian.

7. Pendidikan Peneliti melakukan wawancara

Masyarakat di Desa Kolobolon dengan bapak Hesron Malelak (73)

menurut tingkat pendidikannya dari selaku Tokoh Adat pada tanggal 1

tamatan Sekolah Dasar hingga November 2021, pukul 17.30 Wita di

Perguruan Tinggi. Rinciannya Rumah bapak Hesron Malelak

sebagai berikut: dengan pertanyaan apa yang

a. Belum sekolah : 96 orang dimaksud dengan tari Kebalai?

b. Lulusan SD : 463 orang

10
Dijelaskan bahwa tari Kebalai ialah orang yang cakap dalam bahasa
dalam bahasa daerahnya berdasarkan adat dan mampu menuturkan syair
dialek Loleh “e’ak” yang berarti adat tersebut. Yang boleh menjadi
permainan kaki, merupakan salah Mana helo tidaklah harus laki- laki,
satu tarian kelompok yang sudah namun bisa juga seorang perempuan.
dilakukan turun- temurun dengan ciri Pakaian yang digunakan oleh Mana
khasnya saling bergandengan tangan helo apabila ia seorang laki- laki
membentuk sebuah lingkaran dan maka mengenakan pakaian adat
melangkahkan kaki kearah kanan dan berupa kemeja putih, lafa (selimut),
menghentakkan kaki, tarian Kebalai kalike (ikat pinggang), salempang,
dilakukan oleh masyarakat di Desa habas (kalung), dan topi ti’i langga.
Kolobolon sebagai bentuk Sedangkan apabila ia perempuan
persekutuan dalam masyarakat yang maka mengenakan kebaya, lombo
dilakukan sebelum melakukan (sarung), salempang, habas (kalung),
upacara adat dan dilakukan sebagai bula molik (bulan sabit), pendi (ikat
hiburan, dimana dalam tarian pinggang), anting, dan gelang tangan.
tersebut terdapat Mana helo (Penyair b. Menentukan Manasimbo (peserta
dan pemimpin) dan Manasimbo atau anggota)
(Anggota). Dalam memainkan tari Kebalai
diperlukan peserta atau anggota
Pertanyaan lanjutan yang tertentu yang terdiri dari laki- laki
dan perempuan untuk bersahut-
diajukan ialah bagaimana tahapan sahutan membalas bini (syair) yang
dituturkan oleh Mana helo. Peserta
pelaksanaan tari Kebalai di Desa yang ideal dalam melakukan tari
Kebalai adalah 24 orang, yakni 23
Kolobolon? manasimbo (peserta) dan 1 Mana
helo (pemimpin). Tidak ada
Dalam memainkan tari Kebalai ada persyaratan khusus untuk menjadi
juga beberapa tahapan yang harus peserta Kebalai, semua orang yang
dilakukan yakni sebagai berikut: bersedia boleh menjadi peserta
a. Menentukan Mana helo Kebalai. Pakaian yang digunakan
(pemimpin dan penutur syair) oleh peserta Kebalai ialah: (1)
Dalam tarian Kebalai, salah satu Perempuan, menggunakan pakaian
unsur pentingnya adalah harus ada adat yang berupa kebaya, lombo
Mana helo. Sebelum melakukan (sarung), salempang, dan aksesoris
tarian Kebalai mereka akan berupa bula molik (bulan sabit),
bermusyawarah dalam menentukan habas (kalung), pendi (ikat
siapa yang akan menjadi Mana helo. pinggang), anting, dan gelang tangan.
Mana helo dalam tari Kebalai (2) Laki- laki, menggunakan baju
memiliki tugas untuk menuturkan kemeja putih, lafa (selimut), kali ke
bini (syair) dan memimpin (ikat pinggang), salempang, habas
anggotanya agar tetap terjaga (kalung), dan topi ti’i langga.
kekompakan mereka. Untuk menjadi Salempang diletakkan pada bahu
seorang Mana helo tidak ada sebelah kiri.
persyaratan khusus, yang dipilih

11
c. Nekeminak E’ak (memainkan balik dulu”. Bini (syair) digunakan
Kebalai) sebagai pengiring tari Kebalai,
Apabila sudah ada Mana helo karena tarian ini merupakan tari
(Pemimpin) dan manasimbo (peserta kelompok yang musiknya bersifat
atau anggota), maka Mana helo akan vokal sehingga harus dituturkan
berdiri ditengah untuk memberi secara langsung oleh Mana helo
hormat dan para manasimbo (pemimpin dan penutur syair). Bini
(peserta) berada dibelakang Mana (syair) yang digunakan dalam tari
helo. Setelah itu Mana helo akan Kebalai harus bini (syair) yang utuh
memberikan isyarat kepada para yang sebab syair tersebut akan
manasimbo untuk bergandengan mengisahkan suatu peristiwa sesuai
tangan dengan posisi tangan dengan maksud dan tujuan
berpegangan pada siku tangan dan pelaksanaan tari Kebalai saat itu.
membentuk lingkaran melingkari Misalnya tari Kebalai digunakan
Mana helo. Jika Mana helo melihat sebagai suatu hiburan, maka salah
para manasimbo (peserta) telah satu bini (syair) yang dapat
bergandengan tangan, ia mulai dituturkan ialah “Susue Lai” berarti
menuturkan bini (syair) dan Kasih Persaudaraan. Makna dari
memberikan isyarat kepada peserta syair ini adalah mengisahkan akan
untuk mulai melangkah kearah kanan persatuan tanpa memilah- milah
dan menghentakkan kaki. Isyarat dalam hubungan persaudaraan dan
yang digunakan seperti menuturkan mengajak untuk menanamkan kasih
bini (syair) diikuti dengan gerakkan sayang dalam hati agar saling
badan dan tangan. Para manasimbo membantu dan saling mengasihi satu
(peserta) juga akan bersiap terhadap yang lain dalam peristiwa
menyambut bini (syair) dan apapun.
membalasnya. Makna dari syair
dalam tari Kebalai ialah suatu tuturan Peneliti melakukan wawancara
kisah yang dijadikan sebagai
petunjuk dalam kehidupan dengan bapak Jermias Manafe (50)
masyarakat. Jadi gerakan dalam tari
Kebalai adalah saling bergandengan selaku Kepala Suku pada tanggal 6
tangan membentuk lingkaran dan
melangkahkan kaki kearah kanan November, pukul 18.00 Wita di
sambil menghentakkan kaki. Makna
dari gerakan tari Kebalai ialah rumah bapak Jermias Manafe dengan
membentuk suatu persekutuan tanpa
membeda- bedakan satu dengan yang pertanyaan apa yang dimaksud
lain untuk menunjukan semangat
persatuan yang ditunjukan pada dengan tari Kebalai?
hentakkan kaki para peserta. Jika
dalam tari Kebalai, salah satu peserta Dikatakan bahwa tari Kebalai
salah melangkah, maka Mana helo dalam bahasa daerah dialek Loleh
akan memberikan isyarat dengan adalah “e’ak” artinya permainan
suara yang berirama “Tasafali dei, ita kaki. Tari Kebalai adalah tarian
tasafali dei” yang artinya “balik, kita permainan kaki yang dilakukan oleh

12
sekelompok orang yang terdiri dari kemeja, lafa (selimut), kalike (ikat
laki- laki dan perempuan dan pinggang) salempang, habas
dipimpin oleh seorang pemimpin (kalung), dan topi ti’i langga,
yang dikenal sebagai Mana helo yang sedangkan apabila Mana helo
juga sebagai penutur bini (syair) dan tersebut adalah perempuan maka ia
akan dibalas oleh anggota tarian yang mengenakan kebaya, lombo (sarung),
dikenal dengan Manasimbo. Tujuan salempang, habas (kalung), pendi
dari tari Kebalai adalah sebagai suatu (ikat pinggang), bula molik (bulan
hiburan dan juga sebagai ritual adat. sabit), anting, dan gelang tangan.
b. Menentukan Manataik/
Pertanyaan lanjutan yang Manasimbo (Peserta Kebalai)
Setelah sudah menemukan Mana
diajukan ialah bagaimana tahapan helo, mereka akan menentukan
manataik (anggota) dalam tarian
pelaksanaan tari Kebalai di Desa Kebalai. Syarat untuk menjadi
peserta Kebalai adalah memiliki
Kolobolon? kualitas suara yang bagus sebab akan
dilakukan pembagian suara yang
Dijelaskan bahwa dalam secara umum ada empat yakni
pelaksanaan tari Kebalai yang sopran, alto, tenor, dan bass untuk
dilakukan oleh masyarakat di Desa menyambut dan membalas syair
Kolobolon mempunyai tahapan yang dituturkan oleh Mana helo
sebagai berikut: sesuai dengan pembagian suara.
a. Menentukan Mana helo Misalnya dalam tari Kebalai bulan
(Pemimpin Tari Kebalai dan keluarga menggunakan syair “sue ina
Penutur Syair) ama” (kasih sayang orang tua).
Dalam tarian Kebalai harus ada Makna syair ini adalah mengingatkan
seorang Mana helo yang bertugas kembali seberapa besar kasih sayang
untuk memimpin dan menuturkan orang tua terhadap anak- anaknya
bini (syair) untuk mengisahkan yang dapat dirasakan dari proses
peristiwa sesuai dengan tema yang seorang ibu mengandung,
diangkat. Jadi sebelum memainkan melahirkan dan mengasuh anaknya
tari Kebalai, mereka harus dan juga bagaiamana seorang ayah
bermusyawarah untuk menentukan yang bekerja keras untuk menafkahi
siapa yang menjadi Mana helo untuk keluarganya, sehingga diharapkan
memimpin mereka dalam tarian. agar sebagai keluarga maka jangan
Dalam penentuan Mana helo, memilah- milah atau membeda-
syaratnya adalah memiliki bedakan. Proses bersahut- sahutan
kemampuan untuk menuturkan atau antara Mana helo (penutur syair) dan
mengisahkan cerita adat (syair) sehati kita semua satu tubuh, jangan
melalui nyanyian. Mana helo memisah- misahkan kita sekaum
(penyair) tidak hanya dituturkan oleh jangan memilah Manasimbo
laki- laki tetapi bisa juga oleh (peserta) misalnya Mana helo
perempuan. Pakaian yang dikenakan menuturkan “pasa ndiki, ndiki lama
adalah; apabila Mana helonya laki- dei” maka para Manasimbo akan
laki maka ia mengenakan baju menyahut “ndiki lama dei”

13
menggunakan suara alto, sopran, kekompakan dalam kelompok
tenor, dan bass. tersebut.
c. Menentukan Bini (Syair)
Ketika sudah ada Mana helo Peneliti melakukan wawancara
(pemimpin) dan manataik (anggota),
maka Mana helo akan menentukan dengan bapak Simson Yusuf Nassa
bini (syair) yang akan dituturkan dan
bini (syair) tersebut disesuaikan S.Pd. (47) selaku guru kesenian pada
dengan tema yang diangkat. Bini atau
syair yang digunakan adalah bini tanggal 15 November 2021, pukul
(syair) yang utuh sebab syair tersebut
mengisahkan peristiwa yang 09.10 Wita di SMA Negeri 1 Rote
memiliki makna terkait dengan tari
Kebalai yang dilakukan saat itu. Barat Laut dengan pertanyaan apa
Misalnya untuk tema perayaan Natal,
syair yang digunakan ialah Bonggi yang dimaksud dengan tari Kebalai?
Ana Mane Kisan yang berarti Putera
Tunggal Allah Telah Lahir. Dikatakan bahwa tari Kebalai
Dalam memainkan tari Kebalai, adalah suatu tarian pergaulan dan
iringannya adalah menggunakan persatuan untuk mempererat tali
syair, karena gerakan pada langkah persaudaraan dalam masyarakat
dan hentakkan kaki disesuaikan tanpa memandang status sosial yang
dengan bini (syair) yang dituturkan dikisahkan menggunakan bini (syair)
oleh Mana helo. dan ditandai dengan gerakan
d. Nekeminak E’ak (Memainkan bergandengan tangan dan sama-
Kebalai) sama dalam melangkah serta
Apabila semuanya telah menghentakkan kaki. Dalam tarian
dipersiapkan maka para manataik Kebalai dikenal dengan Mana helo
(anggota) akan bergandengan tangan yang sebagai pemimpin dan juga
sampai siku tangan masing- masing penutur syair dan Manataik/
dan membentuk lingkaran dan Mana Manasimbo sebagai anggota
helo akan berdiri ditengah lingkaran Kebalai.
untuk menuturkan bini (syair).
Ketika Mana helo mulai menuturkan Pertanyaan lanjutan yang diajukan
bini (syair), ia juga akan memberikan
isyarat melalui bini (syair) agar ialah bagaimana tahapan pelaksanaan
manataik (anggota) mulai nekeminak
e’ak dengan cara bergerak tari Kebalai di Desa Kolobolon?
melangkah ke kanan dan
menghentakkan kaki atau Dalam pelaksanaan tari Kebalai ada
memainkan Kebalai. Makna dari juga empat tahapan yakni sebagai
gerakan tari Kebalai adalah berikut:
membentuk persatuan tanpa a. Menentukan Mana helo
memandang status sosial diantara (Pemimpin dan penyair)
mereka sehingga menghasilkan Tahapan pertama dalam
melaksanakan tari Kebalai adalah

14
mencari orang yang cakap dalam sebagai sebuah pedoman serta
menuturkan bini (syair) sehingga petunjuk bagi masyarakat dalam
dapat memimpin anggotanya dalam melaksanakan tari Kebalai sehinga
melaksanakan tari Kebalai. Dalam mereka mampu mengayati peristiwa
tari Kebalai hanya boleh ada 1 Mana tersebut. Misalnya tema yang
helo. Tugas dari Mana helo tidak diangkat ialah perayaan Paskah,
hanya menuturkan syair, namun ia maka salah satu bini (syair) yang
juga memimpin pesertanya agar tetap dipakai ialah “Ala londa nggangge
kompak dalam melangkah dan Lamatuak hu ita salah kilu na, ita sah
menghentakkan kaki. Untuk menjadi kilu na do ita tao noo’i na lole nai
Mana helo, maka ia harus memiliki daebafok ia” yang artinya “Tuhan
kemampuan dalam mengisahkan bini Yesus disalibkan karena dosa dan
(syair) menggunakan bahasa adat dan perbuatan kita”.
mampu memimpin anggotanya Syair yang dapat digunakan dalam
sehingga tujuan dari tari tersebut tema persatuan “Lakamola anan sio”
dapat tercapai. Seorang Mana helo yang berarti “Sembilan Kebutuhan
tidak hanya dikhususkan bagi laki- Pokok” dan dalam gerakan
laki saja, namun perempuan juga bergandengan tangan membentuk
dapat turut serta. lingkaran yang melambangkan rasa
b. Menentukan Manasimbo (Peserta) bersatu dan kekompakan untuk
Tahapan kedua adalah mencari mencapai tujuan yang dimaksud.
orang- orang baik perempuan Ada juga syair yang dapat dituturkan
maupun laki- laki untuk menjadi untuk acara pengukuhan dewan dan
manasimbo (peserta atau anggota) forum adat yakni syair “Dadi Mi
yang bisa menyambut bini (syair) Koni Kea, Dadi Mi Hate Haik” yang
dari Mana helo (pemimpin). Peserta berarti pengukir sejarah sepanjang
yang ideal dalam tari Kebalai ialah masa, Dalam tari Kebalai, iringan
20 peserta. Untuk menjadi peserta musiknya ada pada bini (syair) yang
Kebalai, maka orang- orang tersebut dituturkan secara langsung oleh
memiliki kemampuan dalam hal Mana helo dan syair tersebut juga
kualitas suara untuk memudahkan mempengaruhi gerakan pada langkah
pada saat pembagian suara, sehingga kaki serta hentakkan kaki.
pada saat menyambut syair dari d. Nekeminak E’ak (Bermain
Mana helo cerita adat yang Kebalai)
dituturkan semakin dihayati oleh Puncak dari ketiga tahapan
semua orang. tersebut adalah nekeminak e’ak
c. Menentukan Bini (Syair) (bermain Kebalai). Mana helo akan
Apabila sudah ada Mana helo memberi penghormatan dan para
(pemimpin dan penutur syair) dan manasimbo (peserta) bergandengan
manasimbo (peserta), maka Mana tangan hingga siku tangan dan
helo mulai bermusyawarah dengan membentuk lingkaran dengan posisi
anggotanya untuk menentukan bini Mana helo berada ditengah
(syair) apa yang akan dituturkan lingkaran. Mana helo akan menari
dalam tarian Kebalai tersebut yang sambil helo (menuturkan syair) dan
disesuaikan dengan tema saat itu. manasimbo (peserta) akan
Makna syair dalam tari Kebalai ialah menyambut syair tersebut. Misalnya

15
dalam tema perayaan Paskah, dengan November 2021, pukul 18.10 Wita,
sambil menari Mana helo mulai helo
“Ala londa nggangge Lamatuak hu dirumah bapak Jermias Manafe
ita salah kilu na, na ita salah kilu na
do ita tao noo’i na lole nai daebafok dengan pertanyaan apa saja wujud
ia” yang artinya “Tuhan Yesus
disalibkan karena dosa dan perbuatan nilai- nilai Pancasila yang
kita”, maka para manasimbo akan
menyambut syair tersebut dengan terkandung dalam syair dan gerak tari
menyanyi berdasarkan pembagian
suara yakni “Ala londa nggangge Kebalai?
Lamatuak” yang artinya Tuhan
Yesus disalibkan”. Gerakan dalam Dijelaskan bahwa wujud nilai-
tari Kebalai disesuaikan dengan tema nilai Pancasila yang terkandung
yang diangkat, seperti dalam tema dalam syair dan gerak tari Kebalai
perayaan Natal maka langkah yakni, nilai Ketuhanan yang terlihat
kakinya dan hentakkan kakinya lebih pada bini (syair) yang dituturkan
keras, sedangkan jika tema yang dalam perayaan Natal, dalam bini
diangkat untuk kematian maka (syair) “Bonggi Ana Mane Kisan”
langkah kaki dan hentakkan kakinya yang artinya Putera Tunggal Allah
lebih halus dan lembut. Area yang Telah Lahir. Nilai menghargai
dapat digunakan untuk melaksanakan terlihat pada dalam gerakan Kebalai
tari Kebalai ialah di dalam gedung, bergandengan tangan dan melangkah
halaman, dan lapangan. Mana helo sama- sama dengan tidak membeda-
berdiri ditengah lingkaran bedakan anggota yang satu dengan
manasimbo agar ia dapat yang lain dalam hal suku, agama, ras
memperhatikan langkah peserta agar dan sebagainya. Nilai Persatuan
tetap kompak, namun apabila dalam terlihat dalam bini (syair) “Ndolu
memainkan tari Kebalai, ada peserta Inggu Do Lela Leo” (Kasih
yang salah melangkah maka Mana Persaudaraan) yang digunakan dalam
helo akan memberikan isyarat rangka hus (pacuan kuda, yang
dengan bernyanyi “Tasafali dei, ita dilakukan di lapangan besar). Nilai
tasafali dei” yang artinya “balik lagi, kebersamaan dan kekeluargaan
kita balik lagi”. terlihat pada syair “Ndolu Inggu Do
2. Wujud Nilai- nilai Pancasila yang Lela Leo” (Kasih Persaudaraan),
yang makna syairnya mengingatkan
Terkandung dalam Syair dan Gerak bahwa kita sama- sama orang Rote,
jadi jangan memisahkan kita karena
Tari Kebalai kita sekeluarga, wujud nilai ini juga
terlihat pada gerakan Kebalai yang
Peneliti melakukan wawancara membentuk lingkaran yang dimaknai
sebagai bentuk kebersamaan dan rasa
dengan bapak Jermias Manafe (50) kekeluargaan dalam masyarakat.
Nilai keadilan sosial terlihat pada
selaku Kepala Suku pada tanggal 6 bini (syair) yang dituturkan
disesuaikan dengan tema yang

16
diangkat. Misalnya bini (syair) pada gerakan bergandengan tangan
kematian “Nada- nada sapu nitu” membentuk lingkaran tanpa
yang dituturkan dengan tujuan memandang kedudukan antar
menghibur keluarga dan saudara- anggota. Nilai persatuan terlihat
saudaranya yang berduka dan dalam syair “Mola Anan Sio,
menunjukan bahwa juga turut Lakamola Anan Sio” (Sembilan
merasakan apa yang saudara mereka Kebutuhan Pokok) dan dalam
rasakan dan gerakan bergandengan gerakan bergandengan tangan
tangan sebagai bentuk penguatan membentuk lingkaran yang
kepada keluarga yang berduka. melambangkan rasa bersatu dan
kekompakan untuk mencapai tujuan
Berdasarkan wawancara dengan yang dimaksud. Nilai keadilan sosial
yang terkandung pada syair agar
bapak Simson Yusuf Nassa S.Pd. seluruh masyarakat memperoleh
perlakuan yang sama dalam hal
(47) selaku guru kesenian pada peningkatan taraf kehidupan yang
layak bidang ekonomi, sosial dan
tanggal 15 November 2021, pukul budaya terlihat pada bini (syair)
dituturkan untuk acara pengukuhan
09.10 Wita, di SMA Negeri 1 Rote dewan dan forum adat dengan syair
“Dadi Mi Koni Kea, Dadi Mi Hate
Barat Laut dengan pertanyaan apa Haik” yang berarti pengukir sejarah
sepanjang masa.
saja wujud nilai- nilai Pancasila yang
Berdasarkan wawancara dengan
terkandung dalam syair dan gerak tari
bapak Franklin Anabokay, S.Pd. (32)
Kebalai?
selaku guru PPKn pada tanggal 6
Dijelaskan bahwa nilai- nilai
Pancasila yang terkandung dalam April 2022, pukul 14.10 Wita,
syair dan gerak tari Kebalai ialah,
nilai Ketuhanan yang terlihat pada melalui panggilan telepon dengan
bini (syair) yang dituturkan dalam
tari Kebalai dalam tema Paskah pertanyaan apa saja wujud nilai- nilai
yakni “Ala londa nggangge
Lamatuak hu ita salah kilu na, ita Pancasila yang terkandung dalam
salah kilu na do ita tao noo’i na lole
nai daebafok ia” (Tuhan Yesus syair dan gerak tari Kebalai
disalibkan karena dosa dan perbuatan
kita). Dalam syair ini mengisahkan berdasarkan hasil wawancara dengan
tentang pengorbanan Tuhan Yesus
untuk menebus dosa manusia agar bapak Jermias Manafe, S.Pd dan
diperdamaikan dengan Allah melalui
jalan kematian yakni disalibkan di bapak Simson yusuf Nassa, S.Pd?
kayu salib. Nilai menghargai terlihat

17
Dijelaskan bahwa nilai- nilai tujuan yang bersumber pada nilai
Pancasila yang terkandung dalam kebersamaan, kekeluargaan dan
syair dan gerak tari Kebalai ialah kegotongroyongan. Gerakan
yang pertama, nilai Ketuhanan yang membentuk lingkaran juga
terkandung dalam syair untuk menunjukan akan rasa kebersamaan
peristiwa natal dan paskah yang dan kekeluargaan masyarakat dalam
mengisahkan akan kelahiran Tuhan menghadapi suatu peristiwa. Yang
Yesus dan pengorbanan Tuhan Yesus kelima, nilai keadilan sosial yang
untuk menebus dosa manusia yang terkandung dalam syair “Dadi Mi
menunjukan keyakinan masyarakat Koni Kea, Dadi Mi Hate Haik”,
terhadap adanya Tuhan yang “Nada- nada sapu nitu”. Makna
dibuktikan melalui kesadaran kedua syair ini terkait dengan
manusia sebagai makhluk ciptaan memberi dengan adil dan merata
Tuhan. Yang kedua, nilai menghargai dalam masyarakat untuk mencapai
yang terkandung dalam gerakan taraf kehidupan yang layak dan
bergandengan tangan yang terlihat menunjukan sikap peduli terhadap
pada adanya kesadaran moral dalam penderitaan orang lain yang juga
diri masyarakat untuk menerima terlihat pada gerakan bergandengan
orang lain dan mengakui persamaan tangan sebagai bentuk memberikan
hak dan derajat, tanpa membeda- kekuatan terhadap orang yang
bedakan jenis kelamin, status sosial, berduka.
dan sebagainya dalam kehidupannya.
Yang ketiga, nilai persatuan yang B. Pembahasan
terkandung pada syair Mola Anan Sio, 1. Tahapan Pelaksanaan Tari
Lakamola Anan Sio”, syair “Ndolu
Inggu Do Lela Leo” yang maknanya Kebalai
kedua syairnya tentang rasa bersatu
oleh pemuda dan pemudi dalam Tari Kebalai dalam bahasa
mencari kebutuhan pokok dan juga
tentang kasih persaudaraan pribadi daerahnya berdasarkan dialek Loleh
dan bergandengan tangan membentuk
lingkaran dan kekompakannya dalam “E’ak” yang berarti permainan kaki.
hentakkan kaki. Hal ini terkait dengan
rasa persatuan dan kesatuan dalam Tari Kebalai merupakan salah satu
masyarakat dalam mencapai
kepentingan bersama bukan tarian kelompok dan tarian pergaulan
kepentingan pribadi dan juga
memajukan pergaulan demi persatuan yang sudah dilakukan secara turun-
dan kesatuan bangsa. Yang keempat,
nilai kebersamaan dan kekeluargaan temurun oleh masyarakat di Desa
yang terkandung pada syair “Ndolu
Inggu Do Lela Leo” dan gerakan Kolobolon yang iringan tariannya
membentuk lingkaran. Hal ini terkait
dengan manusia sebagai makhluk menggunakan bini (syair) serta
sosial yang dimana membutuhkan
orang lain dalam mewujudkan sebuah gerakan bergandengan tangan

18
membentuk lingkaran dan akan mengisahkannya bini (syair)

melangkah kearah kanan sambil tersebut dalam nyanyian. Untuk

menghentakkan kaki. Tari Kebalai menjadi seorang Mana helo haruslah

dipimpin oleh seorang Mana helo memiliki kemampuan memimpin dan

yang tugasnya memimpin serta harus cakap dalam penuturan bahasa

menuturkan bini (syair) dan para adat sehingga penyampaiannya dapat

Manataik/ Manasimbo (peserta dihayati maknanya. Dalam tarian

Kebalai) akan menyambut syair Kebalai hanya boleh 1 orang Mana

secara berbalas- balasan dari sang helo saja baik laki- laki maupun

Mana helo. perempuan. Pakaian yang dikenakan

Dalam pelaksanaan tari Kebalai, oleh Mana helo adalah: apabila ia

terdapat beberapa tahapan sebagai laki- laki maka ia mengenakan

berikut: kemeja putih, lafa (selimut), kalike

a. Menentukan Mana helo (ikat pinggang), salempang dibahu

(Pemimpin dan Penutur Syair), sebelah kiri, habas (kalung), dan topi

seorang Mana helo memiliki peran ti’i langga. Sedangkan apabila Mana

yang sangat penting dalam tarian helo seorang perempuan maka ia

Kebalai, karena ia sebagai pemimpin mengenakan kebaya, lombo (sarung),

yang mempunyai tugas mengarahkan salempang dibahu sebelah kiri, pendi

serta menjaga kekompakan (ikat pinggang), habas (kalung), bula

melangkah dan hentakkan kaki molik (bulan sabit), anting, dan

anggotanya. Mana helo juga gelang tangan.

berperan sebagai penutur syair yang

19
b. Menentukan Manataik/ c. Menentukan Bini (Syair), bini

Manasimbo (Anggota/ Peserta (syair) merupakan cerita adat yang

Kebalai), Manataik/ Manasimbo memiliki makna dan dikisahkan

merupakan peserta Kebalai yang melalui nyanyian dalam tarian sesuai

terdiri dari laki- laki dan perempuan tema atau peristiwa yang diangkat

untuk bergandengan tangan saat itu. Hal ini terlihat dalam

membentuk lingkaran yang beberapa jenis syair seperti:

menandakan persatuan dalam a) Susue Lai (Kasih Persaudaraan)

masyarakat dan juga menyambut arti syair ini adalah menjaga

syair yang dituturkan oleh Mana helo persatuan dan kesatuan, jangan

yang menandakan sikap menghargai memisahkan dan saling menyayangi

pemimpin. Menjadi Manataik/ satu terhadap yang lain, saling

Manasimbo haruslah memiliki membantu dan mengasihi,

kualitas suara yang bagus, sebab akan menyimpan kasih dalam hati dan

dilakukan pembagian suara yakni meletakan sayang dalam hati agar

mencakup sopran, alto, tenor, dan kasih tersebut berbuah dan berbunga.

bass. Hal tersebut terlihat pada proses b) Bonggi Ana Mane Kisan (Putera

bersahut- sahutan syair seperti “pasa Tunggal Allah Telah Lahir) arti syair

ndiki, ndiki lama dei” oleh (Mana ini adalah mengisahkan tentang

helo), maka para peserta akan kelahiran Tuhan Yesus dikandang

menyambutnya dengan membalas domba, di Betlehem Kota Daud yang

“ndiki lama dei” menggunakan suara membuat raja Herodes gemetar dan

sopran, alto, tenor, dan bass. takut karena lahir Putera Tunggal

20
Allah yang Maha Pengampun dan yang hendak dicapai tepat pada

yang akan datang untuk menebus sasarannya.

kesalahan manusia. e) Nada- nada Sapu Nitu merupakan

c) Ala londa nggangge Lamatuak hu syair kematian yang artinya kaum

ita salah kilu na, ita salah kilu na do kerabat bertemu, kakak bertemu adik

ita tao noo’i na lole nai daebafok ia berkumpul sehati ketika terjadi

(Tuhan disalibkan karena dosa dan penderitaan dan kematian yang

perbuatan kita), arti syair ini adalah tujuannya untuk menghibur serta

mengisahkan tentang jalan menguatkan keluarga yang berduka.

penderitaan yang dilalui Tuhan d. Nekeminak E’ak (Bermain

Yesus hingga disalibkan dan Kebalai)

memiliki makna bahwa demi Tahapan selanjutnya adalah

menebus dosa kita agar nekeminak e’ak (bermain Kebalai).

diperdamaikan dengan Allah, Tuhan Mana helo dan para Manasimbo akan

Yesus mengorbankan tubuh dan berdiri ditempat pelaksanaan Kebalai

darahNya yang suci. baik didalam ruangan, halaman,

d) Dadi Mi Koni Kea, Dadi Mi Hate maupun lapangan dan Mana helo

Haik (Pengukir Sejarah Sepanjang memberi penghormatan, kemudian

Masa), arti syair ini adalah para diikuti dengan para Manataik/

pemimpin dalam menjalankan tugas Manasimbo (anggota) akan

dan tanggung jawabnya dengan arif, bergandengan tangan dan

teliti dan bijaksana dalam mengatur membentuk lingkaran melingkari

kesejahteraan masyarakat agar tujuan Mana helo dengan posisi tangan

21
berada disiku tangan masing- masing perayaan Paskah, Mana helo mulai

anggota. Hal ini menunjukan rasa helo (menuturkan syair) “Ala londa

persatuan dalam masyarakat tanpa nggangge Lamatuak hu ita salah kilu

membedakan status sosial dalam na, na ita salah kilu na do ita tao

kehidupannya. noo’i na lole nai daebafok ia” artinya

Mana helo akan menari sambil “TuhanYesus disalibkan karena dosa

helo (menuturkan) bini (syair) dan dan perbuatan kita”, maka para

memberikan isyarat kepada anggota Manasimbo (anggota) akan

Kebalai untuk mulai bergerak menyambut syair tersebut dengan

melangkah ke kanan dan menyanyi “Ala londa nggangge

menghentakkan kaki sekaligus Lamatuak” yang artinya “Tuhan

menyambut dan membalas syair Yesus disalibkan” Hal ini

yang dituturkan oleh Mana helo menunjukan akan sikap saling

(penyair dan pemimpin). Hal ini menghargai dalam kehidupan

menunjukan bahwa masyarakat pribadi, berkeluarga, dan

mengakui adanya pemimpin baik ia bermasyarakat. Dalam tarian Kebalai

seorang laki- laki maupun apabila ada anggota yang salah

perempuan dan juga sama- sama langkah maka Mana helo akan

melangkah serta menghentakkan memberi isyarat dengan syair yang

kaki memiliki makna persatuan dan berbunyi “Tasafali dei, ita tasafali

gotong royong dalam masyarakat dei” yang artinya “balik, kita balik

untuk mencapai suatu tujuan. dulu” hal ini menunjukan bahwa rasa

Misalnya tari Kebalai dalam tema solidaritas masyarakat sangat tinggi

22
ditandai dengan sebuah hubungan kesempatan ini, aku bersujud kepada

yang akan tetap mereka jaga agar Putera Tunggal, aku berserah kepada

tidak terpecah. Allah Bapa, lindungi aku dengan

2. Nilai- nilai Pancasila yang sayap kasih, naungi aku dengan

Terkandung dalam Syair dan Gerak sayapMu, beri damai sejahtera dan

Tari Kebalai kekuatan) dan Paskah “Ala londa

Wujud nilai- nilai Pancasila yang nggangge Lamatuak hu ita salah kilu

terkandung dalam syair dan gerak tari na, ita salah kilu na do ita tao noo’i

Kebalai di Desa Kolobolon, na lole nai daebafok ia” (Artinya

Kecamatan Lobalain, Kabupaten Tuhan Yesus disalibkan karena dosa

Rote Ndao sebagai berikut: dan perbuatan kita), syair ini

a. Nilai Ketuhanan mengisahkan tentang pengorbanan

Wujud nilai ketuhanan dapat Tuhan Yesus untuk menebus dosa

dilihat pada bini (syair) yang manusia agar diperdamaikan dengan

dituturkan oleh Mana helo tentang Allah melalui jalan kematian yakni

Natal “Bonggi Ana Mane Kisan” disalibkan di kayu salib. Hal ini

yang isinya: neu faik ia dalen, la’da menunjukan bahwa masyarakat

le’do ia tein, au akatele neu Ana sudah mengenal Tuhan, meyakini

Manek Kisan, au haladoi neu adanya Tuhan dan telah mengakui

Lamatuak Lain, masulu mala au Tuhan Yesus sebagai Juruselamat.

lidamanu mana sue, mahapa mala au b. Nilai menghargai

lelakapa Manalai, ba’e sodamolek, Wujud nilai menghargai dapat

fe be’i balakait (Artinya pada dilihat pada gerakan bergandengan

23
tangan membentuk lingkaran oleh masyarakat untuk mencari kebutuhan

para Manataik/ Manasimbo tanpa pokok. Hal ini menunjukan akan rasa

membeda- bedakan kedudukan, persaudaraan dan persatuan yang

suku, agama, ras antara sesama terus dilestarikan oleh masyarakat

anggotanya. Hal ini menunjukan Kolobolon agar tetap bersatu dalam

bahwa masyarakat mengakui mencapai tujuan bersama, kemudian

persamaan hak dan derajat dan pada gerakan bergandengan tangan

menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan bersatu membentuk lingkaran

tanpa memandang latar belakang dan tetap mempertahankan

agama, suku, ras dan status sosial dan kekompakan dalam langkah dan

sistem perbedaan lainnya. hentakkan kaki. Hal ini menunjukan

c. Nilai persatuan bahwa masyarakat akan semangat

Wujud nilai persatuan dan rasa persatuan yang melekat pada

terkandung dalam syair “ndolu inggu masyarakat dan turut berpartisipasi

do lela leo” tentang kasih membantu sesamanya hingga

persaudaraan yang memiliki arti mencapai tujuan tersebut.

mengingat serta mengenang bahwa d. Nilai kebersamaan dan

kita adalah orang Rote maka jangan kekeluargaan

memisah- misahkan, kita sekaum, Wujud nilai kebersamaan dan

jangan memilah- milah kita kekeluargaan terlihat pada syair

sekeluarga. Dalam syair Mola Anan “Ndolu Inggu Do Lela Leo” yang

Sio, Lakamola Anan Sio yang berarti Kasih Persaudaraan yang

memiliki arti gotong royong dalam maknanya mengingatkan bahwa kita

24
sama- sama orang Rote, jadi jangan kesejahteraan para janda Nusa Rote.

memisahkan kita karena kita Para pemimpin memperhatikan

sekeluarga. Hal ini menunjukan dengan arif, teliti dan bijaksana, tanpa

bahwa masyarakat di Desa memilih dan membedakan agar tepat

Kolobolon memiliki bentuk sasaran. Hal ini menunjukan bahwa

kebersamaan dan rasa kekeluargaan masyarakat Desa Kolobolon

dalam menjalani kehidupan mereka. memperhatikan kesetaraan hak dalam

Wujud nilai kebersamaan dan masyarakat. Nilai keadilan juga

kekeluargaan juga terlihat pada diwujudkan dalam syair dalam ritual

gerakan membentuk lingkaran yang adat kematian “Nada- nada sapu

menunjukan akan kebersamaan dan nitu” yang isi syairnya kaum kerabat

rasa kekeluargaan oleh masyarakat bertemu ketika terjadi peristiwa

dalam menghadapi sebuah peristiwa kematian. Hal ini menunjukan tujuan

dan dalam mencapai tujuan bersama. syair ini untuk menghibur keluarga

e. Nilai keadilan sosial yang berduka dan juga menunjukan

Wujud nilai keadilan sosial perasaan turut merasakan kehilangan.

terlihat pada syair “Dadi Mi Koni Selain dalam syair nilai keadilan

Kea, Dadi Mi Hate Haik” yang berarti sosial dapat diwujudkan dalam

Pengukir Sejarah Sepanjang Masa, isi gerakan berpegangan tangan sebagai

syairnya para pemimpin dalam bentuk saling menguatkan keluarga

menjalankan tugas dan tanggung yang berduka.

jawabnya harus berpikir untuk anak

yatim piatu dan mengatur

25
KESIMPULAN DAN SARAN helo tentang Natal “Bonggi Ana

A. Kesimpulan Mane Kisan” yang artinya pada

Berdasarkan analisis dari kesempatan ini, aku bersujud kepada

pembahasan penelitian dengan judul Putera Tunggal, aku berserah kepada

Nilai- nilai Pancasila yang Allah Bapa, lindungi aku dengan

Terkandung dalam Syair dan Gerak sayap kasih, naungi aku dengan

Tari Kebalai di Desa Kolobolon, sayapMu, beri damai sejahtera dan

Kecamatan Lobalain, Kabupaten kekuatan dan Paskah “Ala londa

Rote Ndao, maka dapat disimpulkan nggangge Lamatuak hu ita salah kilu

bahwa: na, ita salah kilu na do ita tao noo’i

1. Proses Pelaksanaan tari Kebalai na lole nai daebafok ia”, artinya

terdiri dari empat tahapan yakni: (a) Tuhan Yesus disalibkan karena dosa

Menentukan Mana helo (penyair dan dan perbuatan kita, syair ini

pemimpin), (b) Menentukan mengisahkan tentang pengorbanan

Manasimbo/ Manataik (Anggota/ Tuhan Yesus untuk menebus dosa

Peserta), (c) Menentukan Bini manusia agar diperdamaikan dengan

(Syair), dan (d) Nekeminak E’ak Allah melalui jalan kematian yakni

(Bermain Kebalai). disalibkan di kayu salib, nilai

2. Wujud nilai- nilai Pancasila menghargai terlihat pada gerakan

yang terkandung dalam syair dan bergandengan tangan membentuk

gerak tari Kebalai terdiri dari nilai lingkaran oleh para Manataik/

Ketuhanan yang terdapat dalam bini Manasimbo tanpa membeda-

(syair) yang dituturkan oleh Mana bedakan kedudukan, suku, agama,

26
ras antara sesama anggotanya, nilai dalam menjalankan tugas dan

persatuan terlihat pada syair “Ndolu tanggung jawabnya harus berpikir

Inggu Do Lela Leo” tentang kasih untuk anak yatim piatu dan mengatur

persaudaraan yang memiliki arti kesejahteraan para janda Nusa Rote.

mengingat serta mengenang bahwa Para pemimpin memperhatikan

kita adalah orang Rote maka jangan dengan arif, teliti dan bijaksana,

memisah- misahkan, kita sekaum, tanpa memilih dan membedakan agar

jangan memilah- milah kita tepat sasaran. Dan juga dalam syair

sekeluarga, dan syair “Mola anan sio, kematian “Nada- nada sapu nitu”

lakamola anan sio” yang berarti yang isi syairnya bertujuan untuk

masyarakat bergotong royong untuk menghibur keluarga yang berduka

mencari sembilan kebutuhan pokok, dan gerakan bergandengan tangan

nilai kebersamaan dan kekeluargaan sebagai bentuk penguatan terhadap

ditunjukan pada syair “Ndolu Inggu keluarga yang berduka.

Do Lela Leo” dan gerakan B. Saran

membentuk lingkaran yang Berdasarkan kesimpulan diatas,

maknanya sebagai bentuk maka peneliti dapat memberikan

kebersamaan dan rasa kekeluargaan saran yakni:

dalam masyarakat, dan nilai keadilan 1. Kepada pemerintah untuk

sosial ditunjukan pada syair Dadi Mi melestarikan tari Kebalai dengan

Koni Kea, Dadi Mi Hate Haik yang cara membuat sanggar kesenian agar

berarti Pengukir Sejarah Sepanjang memudahkan komunikasi dan

Masa, isi syairnya para pemimpin, pengetahuan antara generasi muda

27
dengan tokoh adat yang memahami Sugiyono. 2014. Metode
Penelitian Pendidikan Pendekatan
tari Kebalai dan juga selalu Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
mengadakan lomba berupa tari
Sugiyono. 2018. Metode
Kebalai agar tari Kebalai tetap Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
lestari. Bandung: Alfabeta.

2. Kepada masyarakat

Kolobolon agar tetap melaksanakan

tari Kebalai dalam setiap pesta

perayaan agar tarian ini tidak

memudar dan tetap lestari karena

dapat menggambarkan ciri khas dari

masyarakat Kolobolon.

DAFTAR REFERENSI

Emalisa, Agnes. 2021.


Aransemen Nyanyian Kebalai dalam
Format Paduan Suara Campuran
dengan Iringan Musik Etnis Rote
Ndao. Tambur: Journal of Music
Creation Study and Performance
Available Online at Vol. 1, No. 1
(June):60-70
Kaelan, H.2011. Pendidikan
Pancasila. Yogyakarta Paradigma.
Kaelan, H. 2013. Negara
Kebangsaan Pancasila. Yogyakarta
Paradigma.
Moleong, Lexy J. 2006.
Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

28

Anda mungkin juga menyukai