Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN OBSERVASI SETING LOKAL

UPACARA ADAT KEBO KETAN DI DESA


SEKARALAS SEKARPUTIH KABUPATEN NGAWI JAWA TIMUR

NAMA : FAJAR YOSYFIAN G.S


NIM : 193140514111156
KELAS : 1D ADMINISTRASI PERKANTORAN

Tugas UAS untuk memenuhi persyaratan matkul Kewarganegaraan


Oleh Dosen Pengampu:
Sinda Eria Ayuni, M.H

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG


FAKULTAS PENDIDIKAN VOKASI
JURUSAN ADMINISTRASI KANTOR dan SEKRETARIS
SEMESTER GANJIL
1. Judul
Upacara Adat Kebo Ketan di Desa Sekaralas Sekarputih Kabupaten Ngawi
Jawa Timur

2. Deskripsi Kegiatan

Upacara adat Kebo Ketan adalah bagian dari penyambutan atau perayaan
Maulud Nabi Muhammad SAW dan perayaan ini biasanya dilaksanakan setiap tahun.
Perayaan ini diekspresikan di dalam budaya Jawa Konteporer, dan di selenggarakan
oleh warga Sekaralas dan di dampingi oleh Kraton Ngiyom dan juga diikuti oleh
para seniman dari berbagai daerah yang ikut memeriahkan acara ini . Narasi dimulai
dengan kisah Kodok Ibnu Sukodok kawin dengan Peri Setyowati, seorang dhanyang
yang menjaga kawasan hutan dan mata-air di hutan Begal, yakni Sendang Marga dan
Sendang Ngiyom. Sebagai roh tanpa badan, Setyowati meminta Kodok membantunya
menanami kembali hutan yang dahulu berisi pohon-pohon tua namun ludes disaat
penjarahan hutan di tahun ’1998. Misi dan pamrih perkawinan Kodok dan Setyowati
bukan sex, bukan harta, bukan pula mendukung kemusyrikan, sebaliknya dan
melainkan, narasi mitos yang diciptakan, berpamrih penyelamatan budaya dan
ekologi di Jawa khususnya di hutan Begal, Ngawi, melalui seni dan budaya yang
menguatkan kohesi sosial, yakni seni upacara. Narasi yang dibangun tidak
menempatkan Setyowati sebagai tempat meminta apapun. Tetapi untuk merawat alam
dan kebudayaan , yaitu hutan dan sumber mata air di Sendang Marga , Sendang Kucur
dan Sendang Ngiyom. Selain bertujuan untuk melestarikan mata air Sendang Margo
dan Sendang Ngiyom, dan mengembalikan fungsi hutan di kawasan Alas Begal di
Ngawi.

Tujuan utama selain menjaga atau mengembalikan alam dan lingkungan


sekitar , Upacara Kebo Ketan ini juga berfungsi sebagai alat pemersatu atau
persatuan antar sesama warga agar tidak mudah terpecah belah dan juga sebagai ruang
berbagi kreativitas seni rakyat Nusantara.
3. Tampilan
A.Peralatan dan Makna Simbolik

Di Upacara Kebo Ketan, ada wajik ketan berwarna merah gula dan jadah
putih, sebagai makanan khas selain urap ingkung dan kelengkapan bancakan desa
pada umumnya. Kuliner khas berwarna “merah-putih”, terbuat dari ketan mengadung
makna simbolik terkait warnanya, dan juga terkait sift fisik ketan serta asosiasi bunyi
namanya. Ketan, mudah diasosiasikan dengan “keraketan” atau kohesi, maka
hidangan ketan dalam warna merah putih mengandung makna doa permohonan di
dalam bentuk makanan. Semacam doa agar segenap warga negara hidup di dalam
kehangatan dan perlindungan komunitas-komunitas yang erat, saling asih saling asuh
dan saling asah, sehingga menjadi penawae racun DIVIDE ET IMPERA atau yang di
maksud dengan Politik Pecah Belah atau Politik Menguasai.
Kemudian ada patung kebo yang merupakan simbol dari rakyat sejak dahulu
kala. Kerbau adalah hewan pekerja keras dan penurut namun jika mengamuk sangat
mengerikan dan bahkan bisa mengalahkan harimau . Selain dari itu kerbau jika di ajak
kerja dengan manusia Kerbau ini harus di rawat . Sama halnya dengan kerbau, hutan
dan sumber mata air sebagai bagian dari alam harus di rawat dengan baik agar tidak
membawa dampak buruk bagi kehidupan masyarakat.

Selanjutnya ada burung merpati . Makna simbolik dari burung merpati dalam
Upacara Kebo Ketan ini adalah menggambarkan bagaimana pentingnya kerja sama
satu sama lain dan merpati merupakan burung yang tidak punya kepahitan artinya
sesama manusia dilarang untuk menjadi seorang pendendam.

B. Kronologi Tampilan
1. Pada hari pertama Upacara Kebo Ketan ini diawali dengan mengarak Sang
Kebo Ketan dari rumah tua Desa Sekaralas melewati jalan Desa Sekaralas
tersebut menuju ke Sendang Marga dengan di iringi doa dan sholawat.
2. Setelah Sang Kebo Ketan tiba di Sendang Marga kemudian akan di bawa
ke dalam Sendang Marga untuk di mandikan dengan sakralisasi ritual dan
juga di iringi dengan doa.
3. Setelah di mandikan dan di sakralisasi Sang Kebo Ketan kemudian di bawa
ke kandang untuk di hias untuk avcara keesokan harinya.
4. Ketika Sang Kebo Ketan sedang di hias, masyarakat setempat di hibur
dengan berbagai hiburan bidang seni dari berbagai daerah yang ikut
merayakan upacara ini yang ditampilkan di Sendang Marga.
5. Kemudian di acara ini juga diadakan pelepasan burung merpati agar kembali
ke alam bebas dan menjadi bagian dari alam serta lingkungan . Hal ini
dimaksudkan agar masyarkat setempat ikut mencintai alam dan peduli untuk
menjaga atau merawat semua ekosistem yang ada di sekitarnya.
6. Pada hari kedua Sang Kebo Ketan di dalam tandu diarak ke Lapangan Desa
Sekarputih diiringi berbagai kesenian arak-arakan dari berbagai kabupaten
yang mendampaki atau didampaki oleh Bengawan Solo dan berkenan
menyumbang upacara, serta diiringi satu atau dua bregada pasukan tradisional
dari Kraton Yogyakarta , dan dikawal kelompok seni budaya Sekar
Pangawikan dari Yogyakarta , sejauh 3 kilometer sehingga sampai ke
Lapangan Sekarputih
7. Selanjutnya acara terakhir adalah penyembelihan sang Kebo Ketan oleh tokoh
adat setempat dengan sakralisasi dan di iringi dengan pembacaan doa yang
khidmat sehingga masyarakat yang datangpun sampai terbawa suasana dalam
penyembelihan sang Kebo Ketan ini .

4. Nilai-nilai yang terkandung dalam acara Upacara Adat Kebo Ketan di Desa
Sekaralas Sekarputih Kabupaten Ngawi Jawa Timur

A. Nilai Religius
Nilai ini terlihat dalam upacara adat ketika para seniman dan para tokoh setempat
membacakan doa secara islami dan membacakan sholawat secara bersama-sama
sebelum acara Upacara Kebo Ketan dilaksanakan. Dan bertujuan untuk
mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat
yang telah di berikan.
B. Nilai Gotong Royong
Nilai ini menggambarkan nilai solidaritas pada sesama masyarakat, terlihat
ketika panitia dan warga setempat dan di bantu oleh beberapa seniman dari
berbagai daerah mempersiapkan acara Kebo Ketan ini, dimana mereka saling
bekerja sama baik dalam mempersiapkan segala alat atau keperluan yang akan
digunakan pada acara tersebut nantinya agar berjalan dengan lancar tanpa ada
kendala apapun .
C. Nilai Kebersamaan
Nilai ini terlihat dari antusiasme masyarakat untuk menyaksikan Upacara Kebo
Ketan yang dilaksanakan dua hari berturut-turut yang dimulai dari rumah tua di
Desa Sekaralas sampai berakhirnya acara di Lapangan Sekarputih . Dimana
masyarakat beramai ramai menyaksikan acara Upacara Kebo Ketan dari semua
kalangan baik muda tua semua berbaur menjadi satu.
D. Nilai Kerukunan
Nilai ini terlihat dimana acara ini tidak hanya dihadiri oleh pejabat-pejabat
penting dari Kabupaten Ngawi saja tetapi juga dari berbagai daerah seperti
Ponorogo ,Surakarta , Yogyakarta dan juga daerah-daerah lain, juga tidak lupa
diikuti oleh para kepala desa sekitar yang turut memeriahkan acara Kebo Ketan
ini.
E. Nilai Kesederhanaan
Nilai ini terlihat dimana dari segi persiapan segala keperluan acara disiapkan
secara sederhana baik dari Patung Kebo dan Panggung Acara

5. Prospek Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Upacara Kebo Ketan dalam


Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
Prospek kedepannya jika nilai nilai diatas dapat di implementasikan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara maka kehidupan masyarakat indonesia bisa
dalam keadaan yang aman dan sejahtera. Dimana dalam bernegara itu berlandaskan
nilai nilai seperti nilai religius, gotong royong, kebersamaan, kerukunan dan
kesederhanaan maka dapat dipastikan bangsa indonesia merupakan bangsa yang
besar dan sejahtera. Karena kita perlu menggali nilai nilai kearifan lokal yang ada
disetiap daerah untuk tetap menjaga eksistensi kita sebagai negara yang besar. Juga
terus menjaga budaya asli daerah agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman
nantinya.
DATA NARASUMBER UPACARA ADAT KEBO KETAN

Nama : Rico Amenity

Agama : Islam

Asal : Desa Sekaralas , Kecamatan Widodaren , Kabupaten Ngawi ,

Jawa timur
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/bramantyo-prijosusilo/apa-itu-upacara-kebo-ketan-di-ngawi-
1509151215343
https://travel.kompas.com/read/2019/10/04/210000827/lsm-kraton-ngiyom-gelar-
upacara-kebo-ketan-iv-bulan-november?page=all
https://lifestyle.kontan.co.id/news/merawat-hutan-dan-kebhinnekaan-lewat-upacara-
kebo-ketan-di-ngawi-jawa-timur?page=all

Anda mungkin juga menyukai