Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH TENTANG

SEJARAH SEDEKAH BUMI

NAMA KELOMPOK :
Salsabila Aurelia Syifa L ( 26 ) / 9C
Putri Intan Wahyuni ( 22 ) / 9C

SMP NEGERI 2 PECANGAAN


TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I PENDAHULUAN

A. Sejarah Sedekah Bumi

Masyarakat Jawa biasanya akan melaksanakan sedekah bumi setelah musim panen. Sedekah
bumi merupakan sebuah upacara atau tradisi sebagai bentuk rasa syukur masyarakat atas hasil
bumi yang telah didapat. Tradisi ini dilakukan dengan cara makan bersama sebagai bentuk
rasa syukur dan bentuk kebersamaan.

Sejarah sedekah bumi Sedekah bumi merupakan ritual atau upacara sebagai bentuk rasa
syukur masyarakat yang telah berlangsung ratusan tahun. Ritual sedekah bumi dipercaya
kebanyakan orang berawal dari penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Salah satu tokoh
penyebaran Islam di Nusantara adalah Sunan Kalijaga yang berdakwah melalui media
pagelaran wayang kulit.

Dalam pagelaran wayang kulit, Sunan Kalijaga menyelipkan makna atau pesan tentang
keislaman yang mudah dipahami masyarakat. Contohnya adalah tokoh wayang bernama
Werkudara yang dikisahkan sebagai tokoh dan simbol ibadah salat. Tokoh Werkudara dipilih
untuk mendorong masyakarakat memeluk Islam dan melaksanakan salat sebagai kewajiban.
Prosesi sedekah bumi Ritual sedekah bumi dilakukan oleh masyarakat Jawa yang pada
umumnya hidup dari ladang dan sawah. Ritual ini dilakukan atas rasa syukur terhadap hasil
bumi yang mereka tuai. Dalam prosesnya, sedekah bumi diawali dengan nyekar atau
berziarah ke makam. Nyekar dilakukan untuk pemuliaan leluhur dan alam dengan cara
memanjatkan doa. Setelah itu, prosesi sedekah bumi dilanjutkan dengan pelaksanaan kenduri
atau makan bersama. Biasanya, masyarakat Jawa memberikan sebagian hasil panennya untuk
diolah menjadi hidangan dan disajikan dalam ritual. Biasanya, dua ekor kambing disembelih
dan diolah untuk para leluhur.

Kegiatan memasak ini menjadi simbol dari buyut yang merawat anak cucunya dan
memberikan kemakmuran. Setelah itu, sedekah bumi dilanjutkan dengan prosesi tayuban atau
nayub yang berupa masyarakat menari berpasangan sebagai simbol kerukunan dan
kebersamaan.
BAB II PEMBAHASAN

A. Tradisi Sedekah Bumi Desa Pecangaan Kulon Merupakan Kearifan Lokal


Guyub rukun tanpa membedakan warna, menyatukan yang masih tercecer untuk guyub
rukun, gotong royong membangun desa lebih maju tertib.

Desa pecangaan kulon mempunyai sebuah tradisi dan adat istiadat beraneka ragam,
dan itu merupakan warisan leluhur yang sampai saat ini tradisi tersebut masih melekat
di masyarakat.

Adapun acara sedekah bumi dipecangaan kulo sudah dilaksakan beberapa hari dengan
beberapa acara diselenggarakan dengan berakhir hari senin (20/06/2022) sampai malam Wib.

Sedekah bumi ini sebagai acara ritual desa masih terus dilestarikan dan diselenggarakan
secara rutin setiap tahun. Namun untuk tahun ini memang sangat meriah sekali
penyelenggaraan sedekah bumi karena selama pandemi sedekah bumi ditiadakan.

Disampaikan salah satu Tim panitia penyelenggara sedekah bumi,adapun rangkaian acara
sedekah bumi kali ini cukup banyak dan meriah. Yaitu:

1. Turnamen sepak bola yang di ikut dari semua Rt diwilayah pecangaan kulon

2. Tahtimul qur’an

3. Selametan (syukuran )Dalam syukuran tersebut ada syarat syarat yg dilaksanakan yakni
Khutuk mlengker dan juga Dawet Sawur. “Khutuk Mlengker” merupakan ikan gabus yang
digoreng atau dibakar dalam bentuk melengkung melingkari tumpeng,itupun dimakan
bersama sama setelah do’a dibacakan.”Dawet sawur”merupakan dawet yang disebarkan
diacara selametan(syukuran)
4. Ider Ider merupakan ritual menyusuri batas batas desa yang dilakukan tengah malam
selama kurang lebih 3jam dan dilaksanakan oleh kepala desa dan seluruh perangkat, ketua
RT, RW, tokoh masyarakat dengan membawa bende sebagai gamelan yang dibunyikan
sambil bersholawat dan juga semua yang mengikuti Ider Ider harus berpuasa bisu yang
dimaksud puasa bisu yakni selama melakukan Ider Ider, semua harus tidak makan, minum,
tidak berbicara dengan satu sama lainnya atau sesama peserta.Ritual itu tujuan biar semua
warga selamat terhindar dari mara bahaya dan merupakan tolak balak untuk semua warga
masyarakat desa khususnya pecangaan kulon.

5. Arak – arak an atau carnaval dari beberapa gunungan tumpeng hasil bumi yang diarak
mengelilingi desa. Dalam arak arak an tersebut dimeriahkan dengan reog dari kelompok reog
Pecangaan Kulon sendiri.

6.Pijat gratis dari sekelompok paguyupan.

7.Pagelaran wayang kulit dengan lakon Anoman Paneges dan Ratu Kalinyamat,dengan Ki
Sigit sebagai dalangnya,merupakan diakhir acara.

Adapun semua dana yang telah digunakan dari dana desa juga swadaya masyarakat. Karena
antusias masyarakat semua ritual dan kegiatan kegiatan yang ada berjalan sesuai rencana dan
lancar.

Dan bertempat yang berbeda kepala desa Pecangaan Kulon, M. ABDURRAHMAN.SE.


Mengucapkan banyak terima kasih kepada semua warga masyarakat, perangkat desa, RT,
RW yang tidak bisa saya sebut satu persatu atas dukungan dan kerja usaha bersama sehingga
bisa terselenggara acara sedekah bumi dengan lancar dan sukses. Harapan saya warga desa
Pecangaan Kulon tetap bisa saling gotong royong, menjaga keamanan, ketertiban, demi
kemajuan desa.

Guyub rukun tanpa membedakan warna, menyatukan yang masih tercecer untuk guyub
rukun, gotong royong membangun desa lebih maju tertib.
BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Tradisi sedekah bumi merupakan perwujudan rasa syukur atas nikmat dan karunia
yang diberikan oleh Tuhan. Sedekah bumi, juga diartikan sebagai sarana
memanjatkan doa, agar selalu diberi keselamatan dan dijauhkan dari bencana.
DAFTAR PUSTAKA

https://uklik.net/tradisi-sedekah-bumi-desa-pecangaan-kulon-merupakan-
kearifan-lokal/

https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/20/120000179/sejarah-singkat-
sedekah-bumi?page=all

https://jatengprov.go.id/beritadaerah/sedekah-bumi-ungkapan-rasa-syukur/
#:~:text=Bupati%20menyampaikan%2C%20tradisi%20sedekah
%20bumi,keselamatan%20dan%20dijauhkan%20dari%20bencana.

Anda mungkin juga menyukai