Nama Kelompok :
Fajar Satrio Nugroho
KATA PENGANTAR
A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas
individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani adalah
suatu bidang kajian yang sangat luas. Titik perhatianya adalah peningkatan gerak
manusia. Lebih khusus lagi, pendidikan jasmani berkaitan dengan hubungan antara
gerak manusia dan wilayah pendidikan lainya yaitu hubungan dari perkembangan
tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya.
Pada kenyataannya, pendidikan jasmani diberikan kepada semua anak dengan
karakteristik yang berbeda – beda termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Mereka berhak atas pendidikan jasmani yang dapat mengakomodasi hambatan dan
kebutuhan yang mereka miliki. Oleh karena itu, pembelajaran pendidikan jasmani
menjadi lebih kompleks bagi guru pendidikan jasmani dalam mengupayakan agar
semua kebutuhan anak akan gerak dapat terpenuhi dan dapat meningkatkan potensi
yang dimilikinya secara optimal.
Pembelajaran adaptif merupakan proses pembelajaran dengan menyesuaikan
kondisi, kebutuhan dan lingkungan siswa, sehingga terjadi penguasaan pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Pertimbangan ini tentu saja bertujuan untuk memaksimalkan
hasil belajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Kebutuhan gerak ABK lebih besar daripada siswa lainnya, karena ABK
mengalami hambatan dalam merespon rangsangan yang diberikan lingkungan untuk
melakukan gerak, meniru gerak dan bahkan ada yang memang fisiknya terganggu
sehingga ia tidak dapat melakukan gerakan yang terarah dengan benar Hal ini
terjadi karena mereka memiliki masalah dalam sensorisnya, motoriknya, belajarnya,
dan tingkah lakunya yang dapat menghambat perkembangan fisik siswa tersebut.
Mereka tetap sangat membutuhkan layanan pendidikan jasmani, oleh karena
itu di butuhkan bentuk pendidikan jasmani yang dapat mengakomodasi setiap
individu sesuai dengan keunikannya masing-masing. Pendidikan jasmani seperti itu
disebut dengan pendidikan jasmani adaptif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian olahraga dan anak berkebutuhan khusus ?
2. Apa saja klasifikasi anak berkebutuhan khusus ?
3. Apa saja olahraga atau permainan anak berkebutuhan khusus ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian olahraga dan anak berkebutuhan khusus.
2. Untuk mengetahui klasifikasi anak berkebutuhan khusus.
3. Untuk mengetahui olahraga atau permainan anak berkebutuhan khusus.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Olahraga
Adalah semua bentuk aktivitas fisik yang dilakukan baik dalam bentuk
kompetitif atau juga santai. Olahraga pada umumnya bertujuan untuk memelihara
atau meningkatkan kemampuan dan keterampilan fisik sambil memberikan efek
relaksasi ke orang yang melakukan olahraga dan hiburan ke orang yang
menonton.
1. Tunanetra
Adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. Tunanetra dapat
diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (blind) dan low vision.
Karena tunanetra memiliki keterbataan dalam indra penglihatan maka proses
pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra
pendengaran.
2. Tunarungu
Adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen
maupun tidak permanen. Karena tunarungu memiliki keterbataan dalam indra
pendengaran maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain
yaitu indra penglihatan/visual.
3. Tunagrahita
Merupakan istilah lain dari sebutan disabilitas intelektual. Penyebab kondisi ini
umumnya dikaitkan dengan masalah selama kehamilan maupun setelah anak
dilahirkan.
4. Tunadaksa
Individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-
muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan,
termasuk celebral palsy (kelayuhan otak), amputasi (kehilangan organ tubuh),
polio, dan lumpuh.
5. Tunawicara
Individu yang mengalami gangguan atau hambatan dalam dalam komunikasi
verbal sehingga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi
6. Tunalaras
Individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol
sosial. Individu tunalaras biasanya menunjukan perilaku menyimpang yang tidak
sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di sekitarnya
7. Slow Learner
Anak yang mengalami hambatan atau keterlambatan dalam perkembangan mental
(fungsi intelektual di bawah teman-teman seusianya) disertai ketidakmampuan
untuk belajar dan menyesuaikan diri, sehingga memerlukan pelayanan pendidikan
khusus.
8. Anak Autis
Kelainan perkembangan saraf yang memengaruhi bagaimana seseorang
berkomunikasi dan berinteraksi dengan hal-hal di sekitarnya.
9. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas adalah gangguan di mana anak
melakukan aktivitas yang sangat banyak, dalam situasi yang jelas tidak sesuai,
tidak mampu menghentikan bila diperintahkan, sering hanya bisa melaksanakan
tugas dengan kecepatan tertentu saja, dan memiliki masalah lain.
C. Olahraga Atau Permainan Anak Berkebutuhan Khusus
Olahraga disabilitas, juga disebut olahraga adaptif atau para-olahraga, adalah olahraga
yang dimainkan oleh orang berkebutuhan khusus, yang meliputi tuna daksa dan tuna
grahita. Karena banyak olahraga disabilitas berdasarkan pada kemampuan raga yang
masih ada serta dimodifikasi untuk menyesuaikan kebutuhan seseorang yang
berkebutuhan khusus, olahraga tersebut terkadang disebut olahraga yang diadaptasi.
Namun, tidak semua olahraga disabilitas diadaptasi; beberapa olahraga yang secara
khusus dibuat bagi orang berkebutuhan khusus tak sama dengan olahraga non-
disabilitas. Disabilitas adalah dalam empat kategori: fisik, mental, permanen dan
temporer.
Banyak di antara mereka yang berhasil mencetak rekor dunia dan menjadi juara di
berbagai cabang olahraga.
1. Kesimpulan
2. Saran