Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG

OLAHRAGA BAGI ORANG BERKEBUTUHAN


KHUSUS

Nama Kelompok :
Fajar Satrio Nugroho
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan


kehadirat Allah SWT, karena
dengan rahmat dan karunia-
Nya penulis masih diberi
kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini,
makalah ini
merupakan salah satu dari
tugas mata kuliah Pandidikan
Jasmani dan Kesehatan.
Dalam penyelesaian
makalah ini yang berjudul
“Olahragaa untuk oang
berkebutuhan
khusus”. Tidak lupa penulis
mengucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing dan
teman-teman yang telah
memberikan dukungandalam
menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan,
oleh
sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan
saran yang membangun.
Semoga
dengan selesainya makalah ini
dapat memberikan manfaat
pada penulis khususnya dan
seluruh pembaca pada
umumnya.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini, makalah ini merupakan
salah satu dari tugas mata kuliah Pandidikan Jasmani dan Kesehatan. Dalam penyelesaian
makalah ini yang berjudul “Olahragaa Untuk Orang Berkebutuhan Khusus”. Tidak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan selesainya makalah
ini dapat memberikan manfaat pada penulis khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas
individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan jasmani adalah
suatu bidang kajian yang sangat luas. Titik perhatianya adalah peningkatan gerak
manusia. Lebih khusus lagi, pendidikan jasmani berkaitan dengan hubungan antara
gerak manusia dan wilayah pendidikan lainya yaitu hubungan dari perkembangan
tubuh-fisik dengan pikiran dan jiwanya.
Pada kenyataannya, pendidikan jasmani diberikan kepada semua anak dengan
karakteristik yang berbeda – beda termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Mereka berhak atas pendidikan jasmani yang dapat mengakomodasi hambatan dan
kebutuhan yang mereka miliki. Oleh karena itu, pembelajaran pendidikan jasmani
menjadi lebih kompleks bagi guru pendidikan jasmani dalam mengupayakan agar
semua kebutuhan anak akan gerak dapat terpenuhi dan dapat meningkatkan potensi
yang dimilikinya secara optimal.
Pembelajaran adaptif merupakan proses pembelajaran dengan menyesuaikan
kondisi, kebutuhan dan lingkungan siswa, sehingga terjadi penguasaan pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Pertimbangan ini tentu saja bertujuan untuk memaksimalkan
hasil belajar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Kebutuhan gerak ABK lebih besar daripada siswa lainnya, karena ABK
mengalami hambatan dalam merespon rangsangan yang diberikan lingkungan untuk
melakukan gerak, meniru gerak dan bahkan ada yang memang fisiknya terganggu
sehingga ia tidak dapat melakukan gerakan yang terarah dengan benar Hal ini
terjadi karena mereka memiliki masalah dalam sensorisnya, motoriknya, belajarnya,
dan tingkah lakunya yang dapat menghambat perkembangan fisik siswa tersebut.
Mereka tetap sangat membutuhkan layanan pendidikan jasmani, oleh karena
itu di butuhkan bentuk pendidikan jasmani yang dapat mengakomodasi setiap
individu sesuai dengan keunikannya masing-masing. Pendidikan jasmani seperti itu
disebut dengan pendidikan jasmani adaptif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian olahraga dan anak berkebutuhan khusus ?
2. Apa saja klasifikasi anak berkebutuhan khusus ?
3. Apa saja olahraga atau permainan anak berkebutuhan khusus ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian olahraga dan anak berkebutuhan khusus.
2. Untuk mengetahui klasifikasi anak berkebutuhan khusus.
3. Untuk mengetahui olahraga atau permainan anak berkebutuhan khusus.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Olahraga Dan Anak Berkebutuhan Khusus

1. Pengertian Olahraga
Adalah semua bentuk aktivitas fisik yang dilakukan baik dalam bentuk
kompetitif atau juga santai. Olahraga pada umumnya bertujuan untuk memelihara
atau meningkatkan kemampuan dan keterampilan fisik sambil memberikan efek
relaksasi ke orang yang melakukan olahraga dan hiburan ke orang yang
menonton.

2. Anak Berkebutuhan Khusus


Anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental-
intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam
proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain
yang seusia dengannya.

B. Klasifikasi Anak Berkebutuhan Khusus

TUNANETRA TUNARUNGU TUNAGRAHITA

TUNADAKSA TUNAWICARA TUNALARAS

SLOW LEARNER ANAK AUTIS ADHD

1. Tunanetra
Adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. Tunanetra dapat
diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (blind) dan low vision.
Karena tunanetra memiliki keterbataan dalam indra penglihatan maka proses
pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra
pendengaran.
2. Tunarungu
Adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen
maupun tidak permanen. Karena tunarungu memiliki keterbataan dalam indra
pendengaran maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain
yaitu indra penglihatan/visual.
3. Tunagrahita
Merupakan istilah lain dari sebutan disabilitas intelektual. Penyebab kondisi ini
umumnya dikaitkan dengan masalah selama kehamilan maupun setelah anak
dilahirkan.
4. Tunadaksa
Individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-
muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan,
termasuk celebral palsy (kelayuhan otak), amputasi (kehilangan organ tubuh),
polio, dan lumpuh.
5. Tunawicara
Individu yang mengalami gangguan atau hambatan dalam dalam komunikasi
verbal sehingga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi
6. Tunalaras
Individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol
sosial. Individu tunalaras biasanya menunjukan perilaku menyimpang yang tidak
sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku di sekitarnya
7. Slow Learner
Anak yang mengalami hambatan atau keterlambatan dalam perkembangan mental
(fungsi intelektual di bawah teman-teman seusianya) disertai ketidakmampuan
untuk belajar dan menyesuaikan diri, sehingga memerlukan pelayanan pendidikan
khusus.
8. Anak Autis
Kelainan perkembangan saraf yang memengaruhi bagaimana seseorang
berkomunikasi dan berinteraksi dengan hal-hal di sekitarnya.
9. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas adalah gangguan di mana anak
melakukan aktivitas yang sangat banyak, dalam situasi yang jelas tidak sesuai,
tidak mampu menghentikan bila diperintahkan, sering hanya bisa melaksanakan
tugas dengan kecepatan tertentu saja, dan memiliki masalah lain.
C. Olahraga Atau Permainan Anak Berkebutuhan Khusus
Olahraga disabilitas, juga disebut olahraga adaptif atau para-olahraga, adalah olahraga
yang dimainkan oleh orang berkebutuhan khusus, yang meliputi tuna daksa dan tuna
grahita. Karena banyak olahraga disabilitas berdasarkan pada kemampuan raga yang
masih ada serta dimodifikasi untuk menyesuaikan kebutuhan seseorang yang
berkebutuhan khusus, olahraga tersebut terkadang disebut olahraga yang diadaptasi.
Namun, tidak semua olahraga disabilitas diadaptasi; beberapa olahraga yang secara
khusus dibuat bagi orang berkebutuhan khusus tak sama dengan olahraga non-
disabilitas. Disabilitas adalah dalam empat kategori: fisik, mental, permanen dan
temporer.
Banyak di antara mereka yang berhasil mencetak rekor dunia dan menjadi juara di
berbagai cabang olahraga.

1. Sepak Bola Amputasi


Merupakan olahraga sepak bola yang para pemainnya adalah penyandang
disabilitas. Para pemain sepak bola amputasi adalah pemain yang kehilangan
anggota badan, semisal kaki maupun tangan. Para pemain sepak bola amputasi
menggunakan kruk loftsrand atau kruk yang menumpu hanya pada lengan bawah.
Jumlah kruk loftstrand maksimal satu pasang untuk satu orang pemain.
Don Bennett adalah pencipta sepak bola amputasi. Awalnya, Don Bennett
mendapatkan inspirasi dari tendangan dengan tongkatnya ke bola basket.
Peristiwa itu terjadi pada 1982.
Selanjutnya, sepak bola amputasinya mendunia semenjak 1985. Pelatih sepak bola
Bill Barry adalah orang yang berjasa memperluas sepak bola amputasi ke berbagai
negara hingga kini. Dalam usahanya itu, Bill Barry memang memberi banyak
bantuan kepada Don Bennett. Informasi terkini menunjukkan bahwa sepak bola
amputasi memiliki federasi internasional bernama World Amputee Football
Federation (WAAF).
2. Renang Disabilitas
Merupakan gerakan yang dilakukan di dalam air. Renang membantu
pembentukan otot, karena saat berenang semua otot tubuh bergerak. Selain itu,
renang juga membantu seseorang memiliki rasa percaya diri, keberanian, dan
kemandirian. Dalam ilmu kesehatan, renang juga digunakan sebagai media terapi
air yang dapat membantu penyembuhan dari berbagai penyakit. Disabilitas
inteligensi merupakan seseorang yang memiliki kecerdasan intelektual dibawah
rata-rata. Selain memiliki keterbatasan intelektual anak disabilitas inteligensi juga
mengalami keterlambatan dalam perkembangan geraknya diantaranya fungsi
keseimbangan dan fungsi koordinasi gerak. Dalam bidang olahraga, anak
disabilitas inteligensi dianggap tidak dapat melakukan kegiatan olahraga yang
sulit akibat keterbatasan motorik mereka. Untuk melakukan hal kecil seperti
melompat atau berlari saja sudah sangat cukup sulit untuk anak disabilitas
inteligensi apalagi melakukan olahraga yang membutuhkan koordinasi gerak
seperti olahraga renang.
3. Para Cycling atau Balap Sepeda Difabel
Salah satu cabang yang diperlombakan pada kejuaraan difabel adalah para
cycling atau balap sepeda difabel. Cabang olahraga para cycling mulai
dikembangkan sejak 1980, awalnya dibuat hanya untuk atlet tunanetra, yang
berkompetisi menggunakan sepeda tandem. Tetapi sekarang bisa juga diikuti oleh
atlet difabel lannya (dengan kriteria tertentu). Tergantung dari keterbatasan atlet,
balap sepeda difabel tidak harus menggunakan sepeda yang biasa, tetapi bisa juga
memakasi sepeda roda tiga, atau sepeda tandem.
Cabang balap sepeda difabel jalan raya ikut menjadi bagian dari Paralympic
sejak 1984 yang diadakan di Stoke Mandeville & New York. Dengan perlombaan
track yang pertama kali diadakan di Atalanta 1996.
Klasifikasi untuk kejuaraan resmi balap sepeda difabel, diatur oleh Union
Cycliste Internationale (UCI), yang juga mengatur kejuaraan balap sepeda
lainnya.
Untuk para cycling, tidak semua jenis disabilitas bisa mengikuti cabang
olahraga balap sepeda difabel ini. Jenis disabilitas yang bisa mengikuti
perlombaan para cycling adalah yang mengalami:
 Kekuatan otot terganggu
 Athetosis
 Gangguan gerakan pasif pasif (Impaired passive range of movement)
 Hypertonia
 Kekurangan anggota gerak (Limb deficiency)
 Ataxia
 Perbedaan panjang kaki
 Kerusakan Visual
D. Manfaat Olahraga Bagi Orang Berkebutuhan Khusus
Para ahli mengatakan bahwa manfaat-manfaat ini berlaku tanpa memandang
kemampuan atau tingkat keahlian. Semua orang, termasuk orang dengan disabilitas,
dapat mendapatkan manfaat berolahraga. Tak hanya memberikan manfaat kesehatan
fisik, berolahraga juga berdampak positif bagi kesehatan mental. Olahraga dapat
membangkitkan semangat kompetitif dan mempercepat penyembuhan, baik secara
fisik maupun mental.
"Berpartisipasi dalam olahraga adaptif memberi pasien perasaan inklusi. Mereka
bersaing dengan cara yang baru dan Anda dapat melihat kepercayaan diri mereka
hidup,"
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran

Anda mungkin juga menyukai