Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH II

Mata Kuliah Bina Gerak

Dosen Pengampu : Dra. Wiwik Dwi Hastuti, S.Pd, M.Pd

Pramono S.pd, M.Or

Disusun Oleh :
1. Ainun Fitriansyah (190154603257)

2. Baiq Anggun Pribadi (190154603278)

3. Erine Zhellina (190154603255)

4. Mega Nur Zulinda (190154603234)

5. Robihi Mardiya (190154603282)

6. Wiji Lestari (190154603283)

PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
bina gerak. Makalah ini berkaitan dengan pengertian gerak, proses terjadinya
gerak, jenis-jenis gerak, pengertian dan tujuan fisioterapi, serta manfaat
fisioterapi.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Malang, 16 September 2020

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang..............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bina Gerak...................................................................................................3

2.2 Tujuan Bina Gerak.........................................................................................................3

2.3 Fungsi Bina Gerak.........................................................................................................3

2.4 Hakikat Fisioterapi........................................................................................................4

BAB III PENUTUP.............................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................6

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tunadaksa merupakan suatu kelainan atau hambatan pada otot, tulang, dan
sendi sehingga mengakibatkan gangguan gerak, komunikasi, persepsi, koordinasi,
perilaku, dan adaptasi sehingga mereka memerlukan pendidikan khusus dan
layanan khusus. Menurut Efendi (2006: 114) tunadaksa merupakan
ketidakmampuan anggota tubuh untuk melaksanakan fungsinya disebabkan oleh
berkurangnya kemampuan anggota tubuh untuk melaksanakan fungsi secara
normal akibat dari luka, penyakit, atau pertumbuhan yang tidak sempurna
sehingga diperlukan layanan khusus. Namun penanganan anak tunadaksa
seringkali tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak tunadaksa. Hal ini
terjadi karena penanganan anak tunadaksa tidak dilakukan melalui proses
identifikasi dan asesmen. Identifikasi dimaksudkan untuk menemukan keberadaan
anak tunadaksa sedangkan asesmen dimaksudkan untuk mencari informasi secara
komprehensif terkait kondisi anak tunadaksa dari segi kelebihan,
kelemahan,potensi maupun kebutuhan anak, dengan harapan pemberian layanan
atau penanganan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak tunadaksa.
Tunadaksa memiliki beberapa jenis klasifikasi yang masing-masingnya
memerlukan layanan khusus yang berbeda sesuai dengan kebutuhan anak seperti
(1) kelainan yang terletak pada sistem cerebral (cerebral system) (2) kelainan
yang terletak pada sistem otot dan rangka (musculus skeletal system) dan (3)
kelainan bawaan. Peyandang tunadaksa yang mengalami kelainan pada sistem
cerebral, kelainan tersebut terletak pada sistem saraf pusat. Contohnya anak
dengan Cerebral Palsy (CP) atau kelumpuhan otak. Anak dengan Cerebral Palsy
ditandai dengan adanya kelainan gerakan, sikap atau bentuk tubuh, dan terkadang
disertai dengan gangguan psikologis dan sensoris penyebabnya karena adanya
kerusakan pada masa perkembangan otak.
Soeharto dalam Wardani mendefinisikan cerebral palsy sebagai suatu cacat
yang terdapat pada fungsi otot dan urat saraf dan penyebabnya terletak dalam
otak. Anak dengan cerebral palsymengalami kesulitan dalam pergerakan,
keseimbangan dan postur tubuh.Permasalahan anak cerebral palsy tersebut
menyebabkan dan mengharuskan anak cerebral palsy mendapatkan program
khusus bina diri dan bina gerak.
Menurut Karsono (2014) bina diri dan bina gerak merupakan program khusus
bagi anak tunadaksa agar mereka dapat melakukan aktivitas hidup sehari-hari atau
Activities of Daily Living secara mandiri. Anak tunadaksa khususnya cerebral

1
palsy berbeda dengan anak berkebutuhan khusus lainnya, mengingat kemampuan
geraknya yang terbatas sehingga bagi anak tunadaksa keterampilan bina diri tidak
bisa lepas dari keterampilan gerak sehingga istilah Activities of Daily Living
disebut bina diri dan bina gerak. Dengan mendapatkan Bina Diri dan Bina Gerak
agar dapat memudahkan anak CP dalam melakukan aktifitas sehari-hari seperti
anak pada umumnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari bina gerak?
2. Apa tujuan Bina Gerak?
3. Apa fungsi Bina Gerak ?
4. Apa hakikat fisioterapi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari bina gerak
2. Mengetahui tujuan bina gerak
3. Mengetahui fungsi bina gerak
4. Mengetahui hakikat fisioterapi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gerak


Bina gerak adalah serangkaian kegiatan pembinaan dan latihan yang dilakukan
oleh para guru yang profesional dalam pendidikan khusus, secara terencana dan
terprogram terhadap individu yang mengalami gangguan pada otot, sendi dan
tulang, sehingga individu tersebut mengalami gangguan dalam melakukan
aktivitas mobilisasi atau pergerakan dalam kehidupan sehari-hari. Bina gerak
ini dilakukan untuk memperbaiki dan mengembangkan fungsi gerak pada anak,
memberikan bekal dan kemampuan gerak yang dapat mengantarkan anak untuk
mampu bergerak sehingga mereka dapat berpartisipasi, bersosialisasi dan
beraktivitas seperti umumnya.
Bina gerak dilakukan dengan cara :
1. Menguatkan otot yang lemah baik dengan alat bantu ataupun tidak
2. Pelemasan otot yang mengalami kekakuan
3. Mempertahankan kekuatan otot dan mencegah atrofi otot (kondisi dimana
terjadi penurunan massa otot)
4. Memperbaiki gerak pada persendian
5. Menambah keterampilan lokomotor dan keterampilan nonlokomotor
6. Memperbaiki koordinasi gerak tubuh.

1.2 Tujuan Bina Gerak


Tujuan dari Bina Gerak adalah agar anak:
1. Mampu menggerakkan ototnya dengan serasi, sehat dan kuat sehingga
mampu melakukan gerakan sesuai dengan fungsinya.
2. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mampu mengatasi
kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.
1.3 Fungsi Bina Gerak
Adapun fungsi dari pengajaran bina gerak bagi anak yang mengalami gangguan
motorik adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan kemampuan anggota badan yang mengalami kesulitan
bergerak agar dapat berfungsi secara optimal.
2. Mengembangkan dan melatih siswa secara berkesinambungan agar
mampu mengatasi kebutuhan hidupnya.
3. Membina siswa agar memahami dan menyadari hubungan antara pelatih
atau guru dengan pribadinya agar terjalin kontak secara harmonis.

3
2.4 Hakikat Fisioterapi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fisioterapi adalah


pengobatan terhadap penderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
dengan tujuan melatih otot tubuh agar dapat berfungsi secara normal
Sedangkan menurut Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI), fisioterapi adalah
bentuk pelayanan Kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok
untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual,
peningkatan gerak, peralatan (fisik,elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan
fungsi dan komunikasi.
Maka dapat disimpulkan bahwa fisioterapi adalah proses rehabilitasi sistem
gerak yang dilakukan agar seseorang terhindar dari risiko cacat fisik atau penyakit
dan meningkatkan kemampuan fungsionl serta kualitas hidup dengan terapi fisik
baik manual maupun mekanis.
Fisioterapi bertujuan untuk menstabilkan atau memperbaiki gangguan fungsi
alat gerak atau fungsi tubuh yang terganggu yang kemudian diikuti dengan proses
atau metode terapi gerak, dan atau dengan peralatan. Fisioterapi pada ABK
dilakukan untuk mengembalikan fungsi tubuh dan gerakan tubuh secara sensorik
maupun motorik yang sebelumnya telah hilang atau berfungsi secara normal agar
dapat memaksimalkan dan memfasilitasi fungsi gerak tubuh yang belum bisa
dilakukan anak secara mandiri.

Peningkatan dan pencegahan (promotif dan preventif), Pelayanan fisioterapi


dapat dilakukan pada pusat kebugaran, pusat kesehatan kerja, sekolah, kantor,
pusat panti usia lanjut, pusat olahraga, tempat kerja/industri, puskesmas dan pada
pusat-pusat pelayanan umum. Penyembuhan dan pemulihan (Kuratif dan
Rehabilitatif), pelayanan fisioterapi dapat dilakukan pada rumah sakit, rumah
perawatan, panti asuhan, pusat rehabilitasi, tempat praktik, klinik privat, klinik
rawat jalan, puskesmas, rumah tempat tinggal, pusat pendidikan dan penelitian.

4
BAB III
PENUTUP

Dari pemaparam diatas dapat saya simpulkan bahwa Bina Gerak adalah
serangkaian kegiatan pembinaan dan latihan yang dilakukan oleh guru yang
profesional dalam pendidikan khusus yang bertujuan untuk :
1. Memperbaiki dan mengembangkan fungsi gerak pada anak.
2. Untuk memberikan bekal dan kemampuan gerak yang dapat mengantarkan anak
mampu bergerak untuk berpartisipasi dan bersosialisasi dengan lingkungannya..
Fisioterapi untuk ABK adalah Penangan untuk memulihkan kembali
kemampuan fungsional secara sensorik maupun motorik yang sebelumnya telah
hilang atau belum berfungsi secara normal. Disini perlakuan yang diberikan
Fisioterapis lebih condong dalam memulihkan, memaksimalkan dan memfasilitasi
fungsi gerak tubuh yang belum bisa dilakukan anak secara mandiri.
Proses fisioterapi sendiri nantinya lebih mengarah kepada kemandirian anak.
Kemandirian dalam arti untuk persiapan kehidupan masa depannya. Tidak hanya
untuk beraktifitas saja, melainkan juga mandiri untuk menjadi orang yang produktif.
Seiring bertambahnya usia dan emosi jika kemadirian anak tidak dilatih maka
mengakibatkan fungsional tubuh dapat memburuk sehingga sulit untuk diperbaiki.
Motorik anak seperti otot ketika masih usia muda sangat mudah untuk dilatih
tetapi kalau sudah dewasa akan sulit dilatih atau bahkan diperbaiki. Jadi proses
pemberian fisioterapi dengan keluhan anak CP atau keluhan anak berkebutuhan
khusus lainnya harus disegerakan, agar semakin cepat kemajuan pemulihan dan
kemandirian anak.

5
DAFTAR PUSTAKA

Sumber internet diakses pada tanggal 16 september 2020 link

https://fisioterapisitihajar.wordpress.com/2016/04/14/pengertian-fisioterapi/

Sumber internet diakses pada tanggal 16 september 2020 link


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195403101988032-
MIMIN_CASMINI/Modul_Bina_Diri_dan_Bina_Gerak.pdf .

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Fisioterapi

Anda mungkin juga menyukai