Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PSIKOLOGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Tentang

PERKEMBANGAN EMOSI SOSIAL ANAK DENGAN


HAMBATAN SENSORIS

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Hj Mega Iswari, M. Pd.

Disusun Oleh :

Rabbiatun Rabaniyah()

Rila Kasih Adhona (19003095)

Sefira Dwi Cahya Ningrum (19003104)

Puja Dwi Sonia (19003151)

PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongannya tentunya kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Salawat serta salam semoga dicurahkan kepada nabi Muhammad
SAW yang mana syafaat beliaulah yang kita harapkan diakhirat kelak.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas dilimpahkannya


nikmat sehat, baik berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas Psikologi Anak Berkebutuhan Khiusus ini. Kami tentu
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kesalahan serta kekurangan didalamnya baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran
positif dari pembaca.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Semoga makalah ini dapat


bermanfaat untuk pembaca umumnya dan untuk kami khususnya.

Padang, maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tujuan................................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
A. Emosi dan Sosial Anak dengan Hambatan Sensoris........................................3
B. Permasalah Pada Anak Hambatan Sensori.....................................................4
PERKEMBANGAN EMOSI DAN SOSIAL PADA ANAK USIA DINI........................................5
BAB III.............................................................................................................................7
PENUTUP........................................................................................................................7
A. Kesimpulan.................................................................................................7
B. Saran..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang secara signifikan mengalami


kelainan/penyimpangan (fisik, mental intelektual, sosial dan empsional) dalam
proses perkembangannya. Anak berkebutuhan khusus memerlukan layanan
khusus untuk mengembangkan potensinya. Jenis-jenis anak berkebutuhan khusus
yaitu tunarungu, tunanetra, tunadaksa, tunagrahita, tunalaras, autis, down
syndrom, dan reterdasi mental.
Emosi berperan dalam mempengaruhi kepribadian dan penyesuaian diri anak
dengan lingkungan sosialnya. Emosi berkembang secara bertahap melalui
interaksi dengan orang tua dan juga orang lain didalam lingkungan mereka. Tahun
pertama dalam kehidupan anak merupakan tahap yang penting dalam
perkembanagn emosi anak.
Perkembangan sosial emosional pada anak sangatlah penting, ada beberapa
hal yang mnedorong pentingnya perkembanagn emosi. Ertama makin kompleknya
permasalahan kehidupan disekitar anak, kedua menanamkan kesadaran bahwa
anak adalah praktisi masa depan yang perlu disiapkan, dan ketiga anak tidak bisa
hidup dan berkembang hanya dengan IQ saja.

1
2

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan beberapa


masalah, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan emosi sosial anak dengan hambatan sensoris ?
2. Apa saja permasalahan perkembangan emosi sosial anak dengan hambatan
sensoris ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan maslah tersebut maka dapat diketahui tujuan, yaitu sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui perkembangan emosi sosial anak dengan hambatan
sensoris
2. Untuk mengetahui permasalahan perkembangan emosi sosial anak dengan
hambatan sensoris.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Emosi dan Sosial Anak dengan Hambatan Sensoris

Kesulitan pemrosesan sensori adalah suatu ketidak teraturan atau gangguan


dalam fungsi otak yang membuat sulit untuk memproses dan menggunakan
informasi sensorik untuk tujuan fungsional. Masalah dalam memproses input
sensorik juga menyebabkan anak tidak mampu menyaring input-input yang tidak
relevan sehingga seringkali gagal dalam mengolah informasi penting dan
cenderung mudah stress dan cemas. Persepsi yang abnormal bisa menimbulkan
tingkat kecemasan tinggi, sehingga mengakibatkan perilaku obsesif. kompulsif
atau masalah sosial dan komunikasi.
Kedisabilitasan sensorik yang dihadapi oleh seseorang menyebabkan
terjadinya keterbatasan dalam bersikap dan berperilaku terhadap lingkungannya.
Keterbatasan tersebut merupakan hambatan untuk dapat beraktifitas sesuai
harapan individu dengan disabiltiasnsensorik dan harapan masyarakat umum.
Upaya agar remaja dengan disabilitas sensorik tetap dapat melakukan aktifitas
menyebabkan terjadinya perilaku tertentu.
Akhirnya orang dengan disabilitas sensorik mempunyai sikap dan perilaku
yang bersifat kesulitan percaya diri, rasa curiga pada lingkungan, tidak mandiri
atau kebergantungan pada orang lain, pemarah atau mudah tersinggung atau
sensitive, penyendiri inferiority, self-centered, pasif, mudah putus asa, sulit
menyesuaikan diri.
Perkembangan emosi, dalam artian yang sederhana adalah luapan perasaan
ketika anak berinteraksi dengan orang lain. Umar Fakhrudin menjelaskan bahwa
perkembangan emosi adalah proses yang berjalan secara perlahan dan anak dapat
mengontrol dirinya ketika menemukan self comforting behavior atau merasa
nyaman. Pada anak dengan hambatan sensorik mereka cenderung sulit untuk
melakukan penyesuaian diri, dan sering merasa gelisah karena tidak bisa
mengentrol apa yang dilakukan karena mengalami kelainan pada sensorisnya.

3
4

B. Permasalah Pada Anak Hambatan Sensori

Permasalahan yang seringnya dialami oleh anak dengan hambatan sensori


dalam aktivitas yang memberikan sensasi secara intens seperti (misalnya,
melompat-lompat di atas trampolin), sering menabrak benda, dan mudah teralih
oleh banyak benda di sekitarnya. Menampilkan peningkatan gairah untuk
bergerak ketika terlibat dalam aktivitas yang memberikannya sensasi, sehingga ia
tampak tidak mudah lelah saat diajak melakukan sesuatu. Kebutuhan untuk
terlibat dalam aktivitas yang memberikan sensasi secara intens tersebut
membuatnya sulit untuk duduk dengan tenang ketika diberikan tugas atau sulit
dihentikan ketika sedang melompat-lompat atau berlarian mengelilingi ruangan.
Gangguan pemrosesan sensori yang dialami anak hambatan sensoris juga
dapat berhubungan dengan adanya masalah pada fungsi eksekutif. Hal tersebut
dapat dimanifestasikan dalam bentuk perilaku yang sangat aktif tanpa tujuan,
kesulitan yang dialami untuk menyadari keberadaannya dalam suatu ruang
sehingga ia sering kali menabrak atau menduduki orang lain, dan kesulitan untuk
memberikan atensi ketika diajak orang lain berinteraksi.
PERKEMBANGAN EMOSI DAN SOSIAL PADA ANAK USIA DINI

Perkembangana adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu


waktu sehingga fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan.
Perkembangan manusia sendiri merupakan proses yang kompleks yang dapap
dibagi menjadi empay, yaitu perkembangan fisik, intelektual yang termasuk
kognitif dan bahasa, serta emosi dan sosial yang didalamnya terdapat
perkembangan moral.

Perkembangan emosi dalam artian yang sederhana adalah luapan perasaan


ketika anak berinteraksi dengan orang lain. Umar fakhrudin (2010:48)
menjelaskan bahwa perkembangan emosi adalah proses yang berjalan secara
perlahan dan anak dapat mengontrol dirinya ketika menemukan self comforting
behavior atau rasa aman.

Ada beberapa pola emosi yang dijelaskan sebagai berikut :

1. Rasa takut.
Rasa takut berpusatpada bahaya yang bersifatfantastik, adikodrati, dan
samar-samar. Ciri khas pada rasa takut ini terjadi secara mendadak dan
tudak diduga.
2. Rasa marah.
Reaksi kemarahan anak-anak secara garis besar dikategorikan menjadi
dua jenis, yaitu reaksi impulsif dan reaksi yang ditekan. Reaksi
impulsif bersifat menghukum keluarartinya reaksi tersebut diarahkan
kepada orang lain seperti memukul, menggigit, meludahi, meninju dan
sebagainya, dan bersifat keadalam artinya anak-anak mengarahkan
kemarahan pada dirinya sendiri.
3. Rasa cemburu.
Rasa cemburu adalah reaksi normal terhadap kehilangan kasih sayang
yang nyata, dibayangkan, atau ancaman kehilangan kasih sayang.
Cemburu disebabkan kemarahan yang menimbulka sikap jengkel dan
ditujukan kepada orang lain.

5
6

4. Duka cita atau kesedihan.


Kesedihan adalah suatu emosi yang ditandai dengan perasaan tidak
beruntung, kehilangan dan ketidakberdayaan.
5. Keingintahuan.
Anak-anak menunjukkan keingintahuan melalui berbagai perilaku,
misalnya dengan bereaksi secara positif dengan unsur-unsur yang baru,
aneh, tidak layak atau misterius dengan lingkungannya.
6. Kegembiraan.
Gembira adalah emosi yang menyenangkan yang dikenal juga dengan
kesenangan atau kebahagiaan. Kebahagiaan setiap anak berbeda-beda
baik dari intensitasnya maupun cara mengekpresikannya.
7. Kasih sayang.
Kasih sayang adalah reaksi emosional terhadap seseorang atau
binatang atau benda. Hal ini menunjukkan perhatian yang hangat dan
memungkinkan terwujud dalam bentuk fisik atau kata-kata verbal.

Perkembangan sosial emosi tidak dapat dipisahkan satu sama lain.


Perkembangan sosial emosional yang positif memudahkan anak untuk bergaul
dengan sesamanya dan belajar dengan baik, juga dalam aktivitas lainnya di
lingkungan sosial. Leh karena itu penting dalam memahami dan membantu anak
untuk memahami perasaannya untuk mengembangkan rasa hormat dan kepedulian
terhadap orang lain.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesulitan pemrosesan sensori adalah suatu ketidak teraturan atau gangguan


dalam fungsi otak yang membuat sulit untuk memproses dan menggunakan
informasi sensorik untuk tujuan fungsional. Kedisabilitasan sensorik yang
dihadapi oleh seseorang menyebabkan terjadinya keterbatasan dalam bersikap dan
berperilaku terhadap lingkungannya. Akhirnya orang dengan disabilitas sensorik
mempunyai sikap dan perilaku yang bersifat kesulitan percaya diri, rasa curiga
pada lingkungan, tidak mandiri atau kebergantungan pada orang lain, pemarah
atau mudah tersinggung atau sensitive, penyendiri inferiority, self-centered, pasif,
mudah putus asa, sulit menyesuaikan diri.

B. Saran

Demikian pembahasan dalam makalah ini penulis sampaikan. Semoga


makalah ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan para pembaca. Penulis
menyarankan apabila terdapat kesalahan penulisan yang tidak disengaja semoga
pembaca akan mengangkat kembali tema penulisan makalah ini dan dapat
memperbaikinya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai