Anda di halaman 1dari 16

BINA DIRI

“KOMPETENSI DAN INDIKATOR PROGRAM PEMEBELAJARAN


PENGEMBANGAN BINA DIRI YANG FUNGSIONAL UNTUK ANAK
TUNAGRAHITA”

DOSEN PENGAMPU:

Dra. H YARMIS HASAN .M.Pd

GRAHITA KUMASTUTI S.Pd., M. Pd

Disusun Oleh :

1. NABILA SIMAH BENGI (17003060)


2. RIZKA FADHILLAH (17003101).
3. OKTARI PUTRI (17003024)
4. VIENA ARSANI (17003040)

PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penyusun ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat serta hidayahnya kepada kita semua sehingga Penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.

Maksud dan tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan pada mata kuliah Bina Diri. Dalam penulisan makalah ini telah penulis susun
dengan maksimal dan mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai sumber
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu Penulis menyampaikan
banyak terima kasih kepada Allah SWT dan kepada berbagai pihak yang telah memberi
kemudahan kepada Penulis sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.

Terlepas dari semua itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan penulisan makalah ini. Akhir kata Penulis mengucapkan terima
kasih.

Padang 23 Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Makalah................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 2

A. Konsep Dasar Kompetensi dan Indikator ........................................ 3


B. Model Pembelajaran yang Berbasis Analisis Tugas Dengan
Pendekatan Saintifik........................................................................... 3
C. Materi Pembelajaran Pengembangan Bina Diri Yang Fungsional Sesuai
Kebutuhan Peserta Didik Tunagrahita ............................................ 6

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11

A. Kesimpulan .......................................................................................... 11

Daftar Rujukan ............................................................................................... 12

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tunagrahita merupakan anak yang mengalami hambatan dan perkembangan


mental dibawah rata-rata sehingga mengalami kesulitan pada tugas akademik,
sehingga memerlukan layanan pendidikan khusus baik sosial maupun akademik. Bina
diri diprioritaskan pada anak tunagrahita dengan menerapkan tekhnik analisis tugas
yaitu sebuah pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
pemerolehan kemandirian anak.

Dengan memberikan program pengembangan layanan khusus dengan


pendekatan saintifik terarah pada proses mengidentifikasi keterampilan anak dengan
memecahkan tugas atau suatu kegiatan dari hal yang umum menjadi urutan langkah-
langkah yang lebih rinci dan berurutan sehingga diharapkan anak dapat melakukan
secara keseluruhan.

A. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengertian dari kompetensi dan indikator?
b. Bagaimana model pembelajaran yang berbasis analisis tugas dengan pendekatan
saintifik
c. Bagaimana materi pembelajaran pengembangan bina diri yang fungsional sesuai
kebutuhan peserta didik tunagrahita

B. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui tentang konsep kompetensi dan indikator
b. Untuk mengetahui model pembelajaran yang berbasis analisis tugas dengan
pendekatan saintifik
c. Untuk mengetahui materi pembelajaran pengembangan bina diri yang fungsional
sesuai kebutuhan peserta didik tunagrahita

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep dasar kompetensi dan Indikator


1. Kompetensi

Sanjaya (2008:170) Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan, keterampilan,


dan sikap yang harus dikuasai setelah siswa mempelajari pelajaran tertentu pada
jenjang pendidikan tertentu pula.

Abdul Majid (2012:42) kompetensi merupakan kerangka yang menjelaskan


dasar pengembangan program pembelajaran yang terstruktur

2. Kompetensi inti

Majid (2012:42) mengatakan bahwa, kompetensi inti merupakan kerangka


yang menjadi gambaran dan penjelasan dasar pengembangan program
pembelajaran yang terstruktur.

Mulyasa (2010:174) menjelaskan bahwa Kompetensi inti merupakan


operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus
dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu, yang menggambarkan kompetensi utama yang dikelompokan
kedalam aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran.

3. Kompetensi dasar

Majid (2012:43) berpendapat bahwa, kompetensi dasar berisi konten atau


kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi
dasar akan memastikan capaian pembelajaran tidak terhenti sampai pengetahuan
saja, melainkan harus berlanjut ke keterampilan dan bermuara pada sikap.

Mulyasa (2010:109) berpendapat bahwa, kompetensi dasar merupakan


gambaran umum tentang apa yang dapat dilakukan siswa dan rincian yang lebih
terurai tentang apa yang diharapkan dari siswa yang digambarkan dalam indikator

2
3

hasil belajar. Kompetensi dasar dikembangkan dengan memerhatikan siswa dan


mata pelajaran yang akan diajarkan pada saat kegiatan belajar mengajar.

4. Indikator

Mulyasa (2010:110) indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar


yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau
ditampilkan oleh peserta didik. Indicator juga dikembangkan sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga
dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi
sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian.

Uno (2010:37) Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai


oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja
operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.

B. Model Pembelajaran yang Berbasis Analisis Tugas Dengan Pendekatan Saintifik


Pembelajaran pengembangan diri adalah salah satu pelajaran yang diberikan
memlalui analisis tugas. Analisis tugas adalah tenik memecah suatu tugas atau
kegiatan menjadi langkah-langkah kecil yang berurutan dan mengajarkan tuap
langkah itu hingga anak dapat mengerjakan seluruhnya. Analisis tugas direncanakan
melalui program pembelajaran/ latihan yang disusun secara rinci, kongkrit,
berkesinambungan dan dalam pelaksaannya disertai dengan bantuan verbal dan
nonverbal sesui dengan kemampuan anak yang dilatih. Dalam perencanaan analisis
tugas, harus disesuaikan pula dengan tingkat kecerdasan anak tunagrahita.
Analisis terhadap bahan yang akan diajarkan meliputi analisis tugas rincian,
analisis tugas alur, dan analisis tugas generalisisi, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Analisis tugas rincian (dikirmination task analysis)
Dalam analisis tugas rincian ini dipecah menjadi satuan subtugas
berdasarkan pebedaan satu sama lain, dalam menggosok gigi,
membedakan sub-sub seperti: menggosok bagian luar gigi rahang
kanan, menggosok bagian gigi rahang kiri, dan sebagainya.
4

2. Analisis tugas alur (flow chart task analysis)


Seperti analisis tugas rincian, analisis tugas alur juga dirinci atas sub-
sub yang lebih kecil tetapi dengan meletakkan penekanan pada urutan-
urutan sub-sub satu sama lain. Tuga mengenakan kaus kaki misalnya,
dapat dipecah menjadi beberapa subtugas dan sub-sub tersebut berurut
dengan urutan yang tetap. Sub-sub tugas tersebut biasanya
digambarkan berupa persegi empat satu sama lain di hubungkan
dengan tanda panah mengarah kekanan. Contoh analisis tugas alur:
mengenakan kaus kaki :

1. 2. Dekatkan 3. Tarik 4.
Masukkan ujung kaos lubang kaos Merapikan
jari kaki ke kakike jari kaki ke
lubang kaos kaki betisatas
kaki
Setiap sub tugas sebaiknya dilatih berkali-kali sampai mahir, selama
anak belun mahir dalam salah satu sub tugas, sub-sub tugas
sebelumnya dilakukan dengan bantuan sepenuhnya oleh guru.
Sedangkan sub-sub tugas yang sudah dikuasai dilakukan sendiri
sepenuhnya oleh anak.
3. Analisis tugas generalisasi (generalization analysis)
Analisis tugas ini digumakan untuk tugas-tugas yang terdiri
atas beberapa prinsip. Misalnya dalam mengenal alat-alat bina
diri,kata-katadan kalimat yang berkaitan dengan nama alat bina diri
dirinci dandipisahkan dengantanda koma. Langkah-langkah pembuatan
analisistugas adalahsebagai berikut:
a. Identifikasi: mengidentifikasi keterampilan/kegiatan yang akan
dilatihkan
b. Tentukan tujuan yang akan dicapai
c. Tentukan target yang harus dikuasai anak pada akhir program
d. Tentukan jumlah langkah penting bagi anak tertentu
e. Tentukan titik awal latihan dimulai
f. Tentukan berapa kali pertemuan, untuk menyelesaikan tugas
g. Penilaian: contoh format penilaian bina diri (terlampir)
5

Strategi pembelajaran pengembangan diri dengan analisis tugas adalah sebagai


berikut:

1) bagilah tugas itu menjadi langkah-langkah kecil (sub tugas)


2) metode yang digunakan: forward chainning atau backward
chainning
3) bantuan yang akan digunakan: bantuan verbal, non vernal
4) alat bantu yang diperlukan: disesuaikan dengan kegiatanyang
dilatihkan
5) peragaan/pemberian contoh Penilaian yang paling sesuai untuk
program pengembangan diri bagi peserta didik tunagrahita
adalah penilaian kinerja.

Melalui penilaian kinerja peserta didik tunagrahita dinilai keterampilannya


dalam berperilaku adaptif pada situasi yang sealamiah mungkin dalam kehidupan
sehari-hari. Prosedur penilaian kinerja terdiri dari tiga tahapan, yaitu penetapan tugas,
penyusunan rubrik dan penetapan level kinerja.

a. Penetapan TugasTugas secara khusus diberikan kepada peserta didik


tunagrahita sesuai kompetensi dan indikator yang ditargetkan. Tugas
yang diberikan dilakukan pada keadaan yang sesungguhnya, bukan
simulasi. Sebagai contoh untuk indikator mencuci kaki maka tugas
yang diberikan kepada peserta didik tunagrahita adalah mencuci kaki
di kamar mandi. Dengan demikian tugas yang diberikan kepada peserta
didik tunagrahita harus khusus, jelas dan langsung dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Menyusun Rubrik PenilaianRubrik penilaian merupakan kriteria yang
digunakan untuk menilai suatu tugas yang diberikan kepada peserta
didik. Melalui rubrik penilaian guru dapat memberikan skor dari
kinerja yang ditampilkan atau ditunjukkan oleh peserta didik. Rubrik
untuk menilai kecakapan peserta didik tunagrahita dalamkegiatan
pengembangan bina diri dapat dikelompokkan menjadi empat kategori
yaitu mandiri, dengan bantuan verbal, dengan bantuan fisik, dan
6

dengan bantuan verbal dan fisik.Indikator perilaku untuk setiap


kategori dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 1: Indikator Perilaku Untuk Rubrik Penilaian Kegiatan Pembelajaran


Pengembangan Bina Diri

Skor Ketegori Indikator Perilaku


4 Mandiri Melakukan tugas secara mandiri tanpa bantuan dari guru
atau orang lain dan melakukan tugas dengan secara lancar.
3 Dengan bantuan verbal Melakukan tugas dengan bantuan verbal atau bimbingan
secara verbal dari guru atau orang lain.
2 Dengan bantuan fisik Melakukan tugas dengan bantuan fisik atau bimbingan
secara fisik secara langsung dari guru atau orang lain.
1 Dengan bantuan verbal Melakukan tugas dengan bantuan verbal dan fisik secara
dan fisik langsung dari guru atau orang lain.

Hasil pembelajaran pengembangan bina diri kemudian disimpulkan secara


keseluruhan. Kesimpulan tersebut dilaporkan kepada orang tua sebagai bentuk
informasi hasil pengembangan bina diri. Hasilnya kemudian akan digunakan untuk
pengembangan program pengembangan bina diri pada periode selanjutnya. Teknik
penulisan laporan dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, artinya bahwa hasil
kegiatan pengembangan diri dilaporkan secara diskriptif dan dilengkapi dengan angka
berupa persentase keberhasilan. Format pelaporan yang dapat dikembangkan dalam
pembelajaran pengembangan bina diri (terlampir).

C. Materi Pembelajaran Pengembangan Bina Diri Yang Fungsional Sesuai


Kebutuhan Peserta Didik Tunagrahita
Materi pembelajaran atau latihan dalam memberikan pengalaman
pembelajaran pengembangan bina diri sebaiknya diberikan dari yang konkrit menuju
abstrak, atau dari yang mudah menuju yang lebih sulit, dari yang ringan menuju yang
berat. Materi bina diri untuk anak tunagrahita, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Membersihkan diri dan merapikan diri Sub pokok bahasan:
membersihkan diri dan merapikan diri adalah mencuci tangan dan
mengeringkanya, mencuci kaki dan mengeringkanya, mencuci muka
7

dan mengelapnya, menggosok gigi, mandi, mencuci rambut (keramas),


memakai pembalut wanita, dan sebagainya.
2. Berbusana/berpakaian
Anak tunagrahita sangatlah perlu dilatih untuk berbusana dengan rapi,
sopan, sesuai dengan keadaan sehingga mereka mempunyai rasa
percaya diri dan dapat mengembangkan perasaan estetis.
3. Makan dan Minum
Sub pokok bahasan makan dan minum adalah makan dengan
menggunakan sendok, makan dengan menggunakan sendok dan garpu,
minum dengan menggunakan gelas, minum dengan menggunakan
cangkir, minum dengan menggunakan sedotan.
4. Menghindari Bahaya
Sub-sub menghindari bahaya yang perlu dilatihkan adalah menghindari
bahaya listrik, bahaya api atau panas, bahaya benda runcing dan benda
tajam, bahaya lalu lintas, bahaya binatang buas, bahaya binatang
tertentu, bahaya air dan banjir.

Kemampuan, dan indikator pembelajaran pengembangan bina diri


untukpeserta didik tunagrahita sebagai berikut:

Tabel 2: Kompetensi dan Indikator Program Pembelajaran Pengembangan


Bina Diri Bagi Peserta Didik Tunagrahita

Kompetensi Indikator
A. Merawat, mengurus, menolong  Mengenal alat makan dan
diri minum
1. Mampu makan dan  Menggunakan alat makan dan
minum dalam kehidupan minum
sehari-hari dengan cara  Makan menggunakan tangan
yang benar  Makan menggunakan alat
(sendok, dan garpu)
 Makan makanan berkuah
 Makan makanan kemasan
 Minum menggunakan gelas atau
cangkir
8

 Minum menggunakan sedotan


 Minum minuman dalam
kemasan
 Makan di restoran atau resepsi
 Melakukan tatacara makan dan
minum dengan sopan
2. Mampu membersihkan  Memelihara kebersihan tangan
dan menjaga kesehatan dan kaki
badan dengan cara yang  Menggunakan toilet
benar  Membersihkan diri setelah
buang air kecil dan besar
 Mencuci wajah
 Melakukan kegiatan mandi
 Menggosok gigi
 Melakukan cuci rambut
 Memelihara kebersihan telinga
dan hidung
 Menggunakan pembalut
wanita(wanita)
 Memelihara kuku
 Mencukur kumis dan jenggo
3. Mampu menanggalkan  Menanggalkan pakaian dalam
dan mengenakan pakaian  Mengenakan pakaian dalam
dengan cara yang benar  Menanggalkan pakaian luar
 Mengenakan pakaian luar
 Melepas sepatu dan kaus kaki
 Memakai sepatu dan kaus kaki
 Mengenakan asesoris pakaian
 Memilih pakaian sesuai
kebutuhan
 Mengenakan pakaian sesuai
kebutuhan
9

4. Mampu merias diri  Menyisir rambut


dengan cara yang benar  Menata rambut
 Merias wajah
 Mengenakan asesoris
5. Menjaga Keselamatan  Mengenal benda-benda
dan Kesehatan berbahaya
a) Mampu menjaga  Mengenal binatang buas dan
keselamatan diridengan jinak
baik  Menghindarkan diri daribenda-
benda berbahaya
(tajam,runcing,licin,panas)
 Menghindarkan diri dari
binatang berbahaya
 Menghindarkan diri dari
bencana alam
 Menjaga keselamatan dari dalam
penggunaan ruangan, naik turun
tangga atau eskalator,
menggunakan lift
b) Mampu mengobati  Mengobati luka dari benda-
luka dengan cara benda berbahaya
yang benar  Mengobati luka dari binatang
berbahaya
B. Berkomuniksi  Berkomunikasi secara verbal
1.Mampu berkomunikasi atau lisan (tatap muka)
dengan orang lain secara  Berkomunikasi secara audio-
verbal, dan tulisan dengan visual (dengan media)
cara yang benar  Menggunakan bahasa sesuai
etika
C. Bersosialisasi  Beradaptasi dengan teman
1. Mampu beradaptasi di  Melakukan orientasi dan
lingkungan keluarga, adaptasi dengan lingkungan
sekolah, masyarakat dengan
10

baik  Melakukan kerjasama di


lingkungan keluarga, sekolah
dan masyaraka
D. Keterampilan hidup  Mengenal alat masak
1.Mampu melaksanakan  Membuat minuman dingin
kesibukan, dan  Membuat minuman panas
keterampilan sederhana  Memasak masakan sederhana
dalam kehidupan sehari-  Merapikan tempat tidur
hari  Menjaga kebersihan sekolah dan
rumah
 Menjaga kebersihan pakaian
 Menjaga kerapihan pakaian
 Memelihara pakaian (memasang
kancing, dll)
 Memelihara kebersihan perabot
rumah tangga
 Menghemat penggunaan energi
(listrik, air bersih)
2. Mampu mengenal uang  Mengenal nilai uang
dengan baik  Mengenal fungsi uang
3. Mampu berbelanja  Membelanjakan uang sesuai
dengan cara yang benar dengan harga barang
E. Menggunakan Waktu Luang  Menggunakan waktu istirahat
1.Mampu menggunakan  Menggunakan waktu libur
waktu luang dengan baik  Berpartisipasi dalam pekerjaan di
rumah
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam memberikan materi pembelajaran yang fungsional kepada anak
tunagrshita maka materi tersebut harus sesuai dengan pelaksanaan kegiatan sehari-
hari seperti merawat diri, Materi pembelajaran atau latihan dalam memberikan
pengalaman pembelajaran pengembangan bina diri sebaiknya diberikan dari yang
konkrit menuju abstrak, atau dari yang mudah menuju yang lebih sulit, dari yang
ringan menuju yang berat.
Pembelajaran pengembangan diri adalah salah satu pelajaran yang diberikan
memlalui analisis tugas. Analisis tugas adalah tenik memecah suatu tugas atau
kegiatan menjadi langkah-langkah kecil yang berurutan dan mengajarkan tuap
langkah itu hingga anak dapat mengerjakan seluruhnya.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
pembuatannya maka dari itu penulis sangat mengharapkan sebuah kritik dan saran
yang membangun dalam penulisan makalah ini. Juga penulis sangat berharap
kedepannya dalam literatur mengenai bina diri untuk anak tunagrahita dapat lebih
lengkap sehingga mahasiswa dapat menggunakan literatur tersebut sebagai sebuag
patokan

11
DAFTAR RUJUKAN

Majid, Abdul. (2012). Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Mulyasa. (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group

(susilo, 2017)susilo. (2017). Mata Pelajaran / Paket Keahlian 2017.

12

Anda mungkin juga menyukai