Tentang
“Pengembangan Program Kewarganegaraan bagi ABK”
Disusun Oleh :
Cintya Rahmadani 19003053
Huda Aulia Budiutami 19003066
Salsabila Haliqa 19003031
Vania Luthfiyah 19003165
Dosen Pembimbing :
Dr.Damri, M.Pd
Iga Setia Utami, S.Pd, M.Pd.T
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah pada mata kuliah Pembelajaran Kewarganegaraan
bagi ABK. Adapun judul dari makalah ini adalah “Pengembangan Program
Kewarganegaraan bagi ABK”
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak mendapat banyak bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu semua tulisan
ini.
Hanya doa yang dapat penulis berikan, semoga segala bantuan yang telah diberikan
kepada penulis dibalas dan dinilai sebagai amal ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini. Demikianlah makalah ini
dibuat semoga bermanfaat bagi kita semua.
Peyususn
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I ........................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 3
A. Analisis Materi Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bagi ABK ............................................ 3
B. Pengembangan Materi Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Bagi ABK ............................... 4
C. Analisis Alokasi Waktu ................................................................................................................ 6
D. Program Semester Pendidikan Kewarganegaraan ..................................................................... 8
E. Persiapan Mengajar dan Rangkuman Materi Pendidikan Kewarganegaraan. ......................... 11
BAB III .................................................................................................................................................... 15
PENUTUP ............................................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan................................................................................................................................ 15
B. Saran ......................................................................................................................................... 15
Daftar Rujukan ...................................................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dijelaskan pada Undang-Undang No. 20 tahun 2003 BAB VI pasal 32 ayat (1),
“Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental,
sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa”.
Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) juga terdapat mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Pengertian Pendidikan
Kewarganegaraan menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah adalah mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Mata pelajaran PPKn adalah sebuah program untuk menanamkan nilai-nilai moral dan
karakter dalam diri anak.
3
meliputi Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Wakil Kepala Sekolah bidang sarana
dan prasarana, Guru PPKn, dan Siswa tunarungu. Penelitian dilakukan pada kegiatan
pembelajaran PPKn di kelas ketika guru guru mengunakan media pembelajaran PPKn
yang sesuai dengan kondisi siswa. Pengamatan penerapan media pembelajaran dimulai
dari tahap persiapan hinga selesai. Pengunaan media pembelajaran hendaknya
memperhatikan langkah-langkah berikut: 1) kesesuain atau relevansi, 2) mudah
dipahami, 3) menarik, dan 4) memiliki manfaat.
Data yang diperoleh selanjutnya diseleksi dan dipilah-pilah. Data yang sudah
terseleksi selanjutnya dirangkai dalam suatu analisis sehingga dapat diperoleh gambaran
penerapan media pembelajaran untuk anak tunarungu pada mata pelajaran PPKn.
Selanjutnya setelah data dirangkai maka dataa tersebut dapat ditarik kesimpulan.
Keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data dan teknik
pengumpulan data. Triangulasi sumber data berasal dari informan atau narasumber,
peristiwa, dan dokumen. Triangulasi teknik pengumpulan data berasal dari teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi
4
Pendidikan kewarganegaraan mempunyai peran penting dalam pengembangan
pembentukan karakter dimana nilai karakter yang diwujudkan tidak hanya melalui civic
knowledge namun juga civic skill dan civic disposition sebagai basis dalam mendorong
sikap dan tindakan siswa menuju karakter yang baik.
5
bahwa adanya komunikasi verbal dan nonverbal didapatkan melalui isi pesan. Pesan
tersebut berupa gerakan tubuh agar peserta didik mudah untuk mengerti apa isi pesan
yang disampaikan oleh guru ketika mengajar
Analisa alokasi waktu adalah pelacakan jumlah minggu dalam semester/ tahun
pelajaran terkait dengan pemanfaatan waktu pembelajaranpada mata pelajaran tertentu.
Pelacakan ini diarahkan pada jumlah keseluruhan atau jumlah minggu tidak efektif, dan
jumlah minggu efektif. Kepastian jumlah minggu efektif pada semester atau tahun
pelajaran akan memudahkan guru dalam menyebarkan jam pelajaran pada setiap
pelajaran yang telah dipetakan sebelumnya.
Hal yang perlu diperhatikan guru dalam analisis alokasi waktu adalah sebagai berikut:
Penentuan jumlah minggu yang tidak efektif pada setiap bilan atau semester/tahun
pelajaran dengan melihat kalender pendidikan.
Penentuan jumlah minggu yang efektif pada setiap bulan dalam semester/tahun
pelajaran dengan melihat kalender pendidikan.
Penyebaran jumlah jam pelajaran pada setiap unit pelajaran yang telah dipetakan
sebelumnya ( liat hasilpemetaan kompetensi dasar per unit ).
Pengalokasian jam pelajaran untuk ulangan harian ( kalau ada ), ulangan tengah
semester, dan ulangan akhir semester.
Pembagian jumlah waktu atau jam pelajaran efektif (dalam satu tahun atau satu
semester ) kesemua unut secara proporsional dan semua jenis ulangan.
6
Contoh Analisis Lokasi Waktu:
7
D. Program Semester Pendidikan Kewarganegaraan
Kalau program tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan
untuk mencapai kompetensi dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk
menjawab minggu keberapa atau kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar
itu dilakukan.
Pada umumnya program semester ini berisikan tentang bulan, pokok bahasan
yang hendak disampaikan, waktu yang direncankan, dan keterangan-keterangan.
8
Adapun beberapa kegiatan pembelajaran yang dilakukan selama satu
semester yaitu kegiatan tatap muka, kerja lapangan, praktikum, ujian tengah
semester dan kegiatan lainnya guna mencapai tujuan pendidikan.
Isi dari program semester yaitu hal-hal yang akan dilakukan atau yang ingin
dicapai selama pembelajaran satu semester. Perbedaan prota dan promes, yaitu jika
program tahunan dibuat untuk mengetahui banyak jam dalam mencapai kompetensi
dasar, sedangkan program semester untuk menjawab minggu keberapa kompetensi
dasar tersebut dapat dilakukan.
Fungsi Program Semester (Promes) : Promes menjadi langkah awal atau susunan
perencanaan untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Promes dibuat
secara terperinci dan berurutan dari beberapa hal yang akan dilakukan oleh guru
selama mengajar. Adapun berikut ini merupakan fungsi pembuatan program
semester, di antaranya adalah
9
8. Membantu guru untuk menghemat tenaga, waktu, biaya dan alat
penunjang pembelajaran karena semuanya telah disusun dengan rapi
Artinya setiap kompetensi dasar atau topik satuan bahasan ini akan
dikembangkan menjadi indikator atau sub-sub topik, sesuai dengan alokasi
waktunya untuk setiap minggu efektif dalam setiap bulan yang ada selama satu
semester. Adapun berikut ini merupakan langkah-langkah penyusunan atau
mengembangkan program semester, di antaranya yaitu:
10
1. Identitas, mulai dari satuan pendidikan, nama sekolah, kelas, semester, mata
pelajaran, tahun pelajaran
2. Isian, mulai dari Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), jumlah
jam pertemuan (JJP) pembelajaran serta bulan
Adapun indikator pada program semester harus dirumuskan sesuai dengan kondisi
dan karakteristik peserta didik. Dengan kata lain, indikator layaknya sebuah
tujuan instruksional khusus (TIK) dalam proses pembelajaran, di mana
dibutuhkan kata kerja operasional (KKO), untuk membuat rumusan yang lebih
efektif, seperti menjelaskan, analisis, identifikasi, evaluasi dan lainnya.
contoh program semester SLB, disini penulis mengambil kelas V didasarkan prota
sebelumnya.
11
pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang mendalam tentang
objek belajar dan situasi pembelajaran dalam persiapan mengajar harus jelas
kompetensi dasar yang akan di kuasaioleh peserta didik.
12
6. Perencanaan yang dipusatkan kepada pengukuran, evauasi dan penentuan
tingkatan, aktivitas ini merupakan pengembangan perencanaan untuk mengadakan
tes dan penyesuain dan penampilan peserta didik secra individual.
Satu konsep lain yang berkaitan dengan strategi, metode, teknik, dan taknik,
adalah model pembelajaran. Kilbane dan Milman (2014, hal. 18) mendefinisikan
model pengajaran sebagai serangkaian kegiatan khusus yang dirancang untuk
memfasilitasi pembelajaran agar peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
spesifik yang ditargetkan sesuai standar disiplin ilmu.
13
bahwa: „Presiden RI dipilih melalui pemilu yang dilaksanakan setiap 5
tahun sekali.‟
2. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang „bagaimana
melakukan sesuatu‟. Contoh pengetahuan prosedural misalnya,
„bagaimana tata cara dan langkah-langkah pelaksanaan pemilu di
Indonesia‟. Atau, “bagaimanakah tata cara menyampaikan pendapat di
dalam diskusi?”
b. Model Pembelajaran kooperatif
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam penulisan makalah yang kami buat ini, kami sangat sadar akan
banyaknya kekurangan dan juga kesalahan yang diakibatkan oleh kami sendiri.
Dan jika rekan-rekan semua bersedia hendaknya mengoreksi ataupun menambah
materi yang kami bahas di makalah ini, diperseilah dengan segala hormat. Salam
hangat untuk para rekan-rekan semua dimanapun kita berada. Stay safe and healthy
everyone.
15
Daftar Rujukan
Garnida, D. (2016). Modul Guru Pembelajar SLB TUNAGRAHITA. Pppptk Tk Dan Plb
Bandung, 1–165.
Mayssara A. Abo Hassanin Supervised, A. (2014). 済無No Title No Title No Title. Paper
Knowledge . Toward a Media History of Documents, 25–33.
16