Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aulia Rahma Dilla

NIM : 19003007

No. Absen : 01

MODEL PEMBELAJARAN YANG BERBASIS ANALISIS TUGAS


DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

1. Pengertian Analisis Tugas


Analisis tugas adalah proses menganalisis dan menggambarkan bagaimana
manusia melaksanakan tugas / pekerjaannya, apa saja yang dilakukan / peralatan apa
yang digunakan dan hal-hal apas aja yang perlu diketahui. Pendekatan ini dilakukan
dengan menganalisis atau menguraikan tugas-tugas yang dianggap sulit menjadi tugas-
tugas yang sangat sederhana sesuai dengan kemampuan anak seperti analisis tugas
tentang makan dapat diuraikan menjadi beberapa langkah kecil yang sangat sederhana.

Menurut Rahardja (2006:63) analisis tugas merupakan strategi pembelajaran


untuk meyakinkan bentuk belajar yang sangat sistematis. Dalam analisis tugas. Guru
harus memperinci berbagai tugas atau kegiatan kedalam langkah-langkah kecil, lalu
mengajarkan langkah-langkah tersebut kepada siswa. Dengan membantu siswa
mempelajari setiap langkah kecil dari suatu proses dan membantu mereka melakukan
langkah tersebut bersama-sama, sehingga siswa tersebut mampu melakukannya hingga
tugas yang cukup rumit. (Panjaitan et al., 2013)

Alimin (2005:173-178) mengungkapkan analisis tugas adalah deskripsi rinci dari


setiap tingkah laku yang akan dilakukan atau yang akan dikerjakan (Murti, 2020).
Sedangkan analisis tugas menurut (Ardiyanto, 2014) dilakukan dengan menganalisis atau
menguraikan tugas-tugas yang dianggap sulit menjadi tugas-tugas yang sangat sederhana
sesuai dengan kemampuan anak seperti analisis tugas tentang makan dapat diuraikan
menjadi beberapa langkah kecil yang sangat sederhana.
2. Bentuk Analisis Tugas

Mumpuniarti (2007:55-56) menyebut ada 3 bentuk analisis tugas, yaitu :

a. Analisis tugas alur : yang mana prinsip ini digunakan untuk tugas-tugas yang terdiri
dari sub-sub yang berurutan secara bertahap.

b. Analisis tugas generalisasi :prinsip ini memakai tugas yang terdiri dari atas beberapa
prinsip.

c. Analisis tugas diferensiasi : prinsip ini digunakan untuk yang memerlukan berbagai
komponen keterampilan

3. AnalisisTugasdalamBinaDiri

Anak dengan tunagrahita sedang membutuhkan tahapan-tahapan pada proses


pembelajarannya, sehingga akan memudahkan anak untuk memahami dan mengikuti
proses pembelajaran. Setiaptahap yang sudah dicapai anak dilanjutkan pada tahapan
berikutnya. Pada tahapan tertentu terjadi hambatan sehingga perlu dilakukan supervise
untuk mencari alternative perbaikan proses pembelajaran. Sehingga guru melakukan
control melalui evaluasi tentang tahapan indicator keberhasilan yang sudah dicapai, dan
jika terjadi hambatan dalam pencapaiannya maka dilakukan supervise untuk upaya
perbaikan. (Khairunnisa, 2017)

Menurut Sudrajat dan Rosida (2013:105) langkah-langkah dalam pembuatan


analisis tugas yaitu sebagai berikut :

a. Identifikasi :dengan mengidentifikasi keterampilan atau kegiatan yang akan


dilatihkan.

b. Menentukan tujuan yang akan dicapai.

c. Menentukan target apasaja yang mesti dikuasi anak pada akhir program, yaitu :

1) Menentukan jumlah langkah yang penting bagi anak tertentu, mungkin saja untuk
anak ada langkah yang perlu dihilangkan.
2) Menentukan titik awal dimana dimulai.

3) Menentukan beberapa kali pertemuan untuk menyelesaikan tugas.

4) Menentukan apa yang akan dicapai anak pada setiap kali pertemuan.

Mengajarkan bina diri khususnya makan pada anak dapat digunakan pendekatan
analisis tugas yaitu pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan
makan. Pendekatan ini dilakukan dengan menganalisis atau menguraikan tugas-tugas
yang dianggap sulit menjadi tugas-tugas yang sangat sederhana sesuai dengan
kemampuan anak seperti analisis tugas tentang makan dapat diuraikan menjadi beberapa
langkah kecil yang sangat sederhana.

Maria. J Wantah (2007:71) Makan adalah memasukkan makanan kedalam mulut


untuk dikunyah kemudian di telan. Kalau hanya memasukkan makanan kedalam mulut
kemudian dimuntahkan lagi namanya bukan makan.

Menurut Maria. J Wantah( 219:2007) langkah-langkah cara makan yang dapat


diajarkan kepada anak yaitu:

a. Meletakkan makanan yang terdiri dari nasi, ikan, sayur, dan buah.

b. Sebelum anak mengambil makanan, perlu mengingatkan pada anak bahwa


mengambil makanan harus sesuai dengan kebutuhan.

c. Mengambil nasi kemudian menaruh di atas piring, selanjutnya ikan dan sayur sesuai
dengan kebutuhan.

d. Anak mulai memasukkan makanan kedalam mulut.

e. Anak mulai makan dengan mengunyah makanan secara perlahan sehingga mulut
tidak berbunyi.

f. Setelah makanan di kunyah, maka anak dapat menelan secara perlahan, dan dapat
diikuti dengan minum tetapi sesuai dengan kebutuhan.

g. Ingatkan pada anak bahwa makanan yang sudah di ambil, tidak boleh tersisa di atas
piring.
Kelebihan dari analisis tugas ini yaitu anak tunagrahita sedang bisa berhasil dalam
mengerjakan tugas-tugas dan kegiatan, biasanya mereka sering membutuhkan
perencanaan dan penyampaian yang jelas sehingga mereka bekerja tidak usah membuat
keputusan tentang apa yang akan dikerjakan berikutnya, atau pilihan yang hendaknya
dipertimbangkan.

DaftarRujukan:

Ardiyanto, S. (2014). Meningkatkan Kemampuan Bina Diri Melalui Analisis Tugas pada Anak
Tunagrahita Sedang Kelas 1 di SLB Limas Padang. E-JUPEKhu (Jurnal Ilmiah Pendidikan
Khusus), 3(April), 17–37.

Khairunnisa, A. N. (2017). Peningkatankemampuan Memakai Sepatu Bertali Melalui Analisis


Tugas Pada Anak Tunagrahita Sedang Kelas Viii Di Slb Yapenas Condongcatur. Вестник
Росздравнадзора, 4, 9–15.

Murti, S. dan heryanto. (2020). Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan. Jurnal Ilmiah Wahana
Pendidikan Https://Jurnal.Unibrah.Ac.Id/Index.Php/JIWP, 6(3), 295–307.
https://doi.org/10.5281/zenodo.3737983

Panjaitan, R. A., Irdamurni, & Kasiyati. (2013). Meningkatkan kemampuan toilet training
melalui analisis tugas pada anak tunagrahita sedang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus,
2(September), 268–279.

Anda mungkin juga menyukai