Disusun Oleh
Tim Pengembang Kurikulum PK-PLK
( Drs.Karsono, M.Pd )
TAHUN 2016
1
KATA PENGANTAR
Istilah Bina Diri Bina Gerak ( BDBG) bagi peserta didik tunadaksa pada
kurikulum 2013 diubah menjadi pengembangan diri dan gerak. Modul
pengembangan diri dan gerak untuk peserta pelatihan K-13 tunadaksa ini
dimaksudkan memberi pedoman kepada guru di dalam melaksanakan tugasnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. A. Latar Belakang……………………………………………………… 1
B. Landasan……………………………………………………………. 2
C. Tujuan ……………………………………………………………… 3
D. Ruang Lingkup……………………………………………………. 3
E. Hasil Yang Diharapkan…………………………………………… 4
BAB II PROGRAM P[ENGEMBANGAN LAYANAN BAGI PESERTA DIDIK
2
TUNADAKSA
A. Pengertian………………………………………………………… 1
B. Analisis Kebutuhan Khusus Tunadaksa……………………… 1
C. Pendekatan Layanan Kebutuhan Khusus Tunadaksa………… 27
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN/INTERVENSI BAGI PESERTA
DIDIK TUNADAKSA
A. Persiapan 28
1. Penyusunan Program Pengembangan/intervensi 28
2. Penyusunan Materi Pengembangan/Intervensi………….. 28
3. Penyusunan Rencana Program Pengembangan…………. 25
4. Media Pengembangan/Intervensi …………………………… 34
B. Pelaksanaan Program……………………………………………… 50
C. Tindak Lanjut………………………………………………………. 56
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………. 57
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Peserta didik tunadaksa selain mengalami cacat tubuh juga berkecenderungan
mengalami gangguan lain, seperti berkurangnya daya pendengaran, penglihatan,
gangguan bicara, dan lain-lain. Kelainan penyerta itu banyak ditemukan pada anak
tunadaksa karena sistem cerebral. Gangguan bicara disebabkan oleh kelainan motorik
alat bicara seperti lidah, bibir, dan rahang kaku atau lumpuh sehingga mengganggu
pembentukan artikulasi yang benar. Akibatnya, bicaranya diucapkan dengan susah
payah dan tidak dapat dipahami orang lain. Mereka juga mengalami aphasia sensoris,
yaitu ketidakmampuan bicara karena organ reseptor anak terganggu fungsinya, dan
aphasia motorik, yaitu kemampuan menangkap informasi dari lingkungan sekitarnya
melalui indra pendengaran, tetapi tidak dapat mengemukakannya lagi secara lisan.
Khusus peserta didik tuna daksa jenis cerebral palsy mengalami kerusakan
pada pyramidal tract dan extrapyramidal yang berfungsi mengatur sistem motorik,
sehingga mengalami kekakuan, gangguan keseimbangan, gerakan tidak dapat
dikendalikan, dan susah berpindah tempat.
3
Dilihat dari aktivitas motorik, intensitas gangguan anak tunadaksa
dikelompokkan atas hiperaktif yang menunjukkan tidak mau diam, gelisah, hipoaktif
yang menunjukkan sikap pendiam, gerakan lamban dan kurang merespons rangsangan
yang diberikan, dan tidak ada koordinasi, seperti kaku waktu berjalan, sulit
melakukan kegiatan yang membutuhkan integrasi gerak yang lebih halus, misalnya
menulis, menggambar, atau menari.
Dengan kondisi seperti tersebut di atas jika peserta didik tunadaksa tidak
mendapatkan penanganan secara khusus akan dapat mengakibatkan pertumbuhan, dan
perkembangan kondisi fisik, psikis, dan atau sosialnya kurang seimbang bila
dibandingkan peserta didik normal yang sebaya.
Karena pentingnya program ini maka untuk mencapai sasaran yang optimal
diperlukan modul yang dapat memberi arahan guru, terapis untuk membina peserta
didik agar dapat meningkatkan kemampuan dan atau mengembalikan fungsi organ
gerak yang dimilikinya serta meningkatkan kepribadian yang utuh, berbudi pekerti
luhur, dan dapat menjalankan norma-norma yang berlaku di keluarga dan masyarakat.
b. Landasan
1. Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan
2. Undang-Undang No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat
3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang Sistem Pendidikan Nasional
5. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
6. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2005--2025
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
4
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang
Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan dan Memiliki
Potensi Kecerdasan dan/ atau Bakat Istimewa
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54
Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.71
Tahun2013 tentang Buku Teks Pengajaran dan Buku Pedoman Guru Dikdas.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.72 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus Pendidikan Dasar.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 157 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum Pendidikan Khusus;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015 Tentang
Penilaian Kurikulum 2013;
c. Tujuan
Tujuan Pelatihan implementasi pengembangan diri dan gerak bagi peserta tunadaksa
dimaksudkan untuk membantu guru agar:
d. Ruang lingkup
Adapun modul program pengembangan diri dan gerak bagi peserta tunadaksa berisi:
5
1. Program pengembangan diri dan gerak menguraikan tentang pengertian, tujuan,
ruang lingkup, analisis kebutuhan, kompetensi dan indikator, serta sarana-prasarana
pengembangan diri dan gerak.
2. Pelaksanaan Pengembangan Diri dan Gerak menguraikan tentang prinsip
pelaksanaan, rambu-rambu pelaksanaan, prosedur pelaksanaan: asesmen,
perencanaan, pelaksanaan, penilaian serta program pelaksanaan pengembangan diri
dan gerak mengenai substansi kompetensi dan indikator program pengembangan diri
dan gerak.
6
BAB II
Konsep Pengembangan
Analisis kebutuhan Pendekatan/ metode
Diri dan Gerak
A. Pengertian
7
Pengembangan diri dan gerak adalah merupakan segala usaha, bantuan yang berupa
bimbingan, latihan, secara terencana dan terprogram terhadap peserta didik
tunadaksa, dalam rangka membangun diri baik sebagai individu maupun sebagai
makhluk sosial, sehingga terwujudnya kemampuan mengurus diri, menolong diri,
merawat diri, dan mobilisasi (bergerak-berpindah tempat) dalam kehidupan sehari-
hari baik di keluarga maupun di dimasyarakat secara memadai.
1. Asesmen .
Pengembangan diri dan gerak dilaksanakan secara terprogram dan sesuai dengan
kemampuan masing-masing peserta didik. Pemberian kegiatan latihan dimulai dari
asesmen yaitu pengumpulan informasi atau data tentang kemampuan dan kebutuhan
peserta didik tunadaksa terkait dengan profil perkembangan diri dan gerak. Profil
yang dimunculkan dari hasil asesmen meliputi; kemampuan dalam tatalaksana
pribadi, kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi, kekuatan otot-otot, derajat
gerak sendi (Range of Motion), kemampuan gerak dasar tubuh, kemampuan
koordinasi dan keseimbangan, ketidakmampuan gerak anggota tubuh sesuai dengan
perkembangan gerak, ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas hidup sehari-
hari/merawat diri sendiri.
Hasil dari asesmen tersebut digunakan sebagai acuan dasar untuk merancang
program pengembangan diri dan gerak masing-masing peserta didik. Untuk
8
merancang program kegiatan pengembangan diri dan gerak merujuk pada kompetensi
dan indikator yang tertuang dalam matrik.
IDENTITAS
1. Nama : Rully
2. Tempat / Tanggal Lahir : Kulon Progo, 21 April 2008
3. Kelas : 2D
4. Jenjang : SDLB
5. Alokasi waktu : 2 x 30 menit
O U MAMP N
U
1 Gerak Sendi Bahu/Lengan (AGA)
- Menggerakkan lengan kanan menjauhi badan v dibantu
9
-Menggerakkan sendi tangan kiri ke arah dalam v lemah
10
- Menekuk lutut kanan v
*) diisi sesuai kebutuhan (misal aspek koginitf, aspek akademik, aspek sosial, aspek
emosi, aspek sensorik, aspek motorik, aspek kemandirian, aspek perilaku adaptif, dll)
........, 2016
Kepala SLB Guru/ asesor
----------------------- ------------------------
11
Setelah asesmen awal dilakukan, maka asesmen pada tahap berikutnya
demensinya disesuaikan dengan kepentingan pengembangan diri dan gerak
tunadaksa, misalnya demensi derajat gerak sendi (Range of Motion), kemampuan
dalam tatalaksana pribadi, kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi, kekuatan
otot-otot, kemampuan gerak dasar tubuh, kemampuan koordinasi dan
keseimbangan, ketidakmampuan gerak anggota tubuh sesuai dengan
perkembangan gerak, ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas hidup sehari-
hari/merawat diri sendiri.
Contoh Format 2 :
1. Nama : Rully
2. Tempat / Tanggal Lahir : Kulon Progo, 21 April 2008
3. Kelas : 2D
12
4. Jenjang : SDLB
5. Alokasi waktu : 2 x 30 menit
O
1 Gerak Sendi Bahu/Lengan (AGA)
- Menggerakkan lengan kanan menjauhi badan 1. Anggota Gerak Atas
- Menggerakkan lengan kanan mendekati badan
(AGA) masih dapat
- Menggerakkan lengan kiri menjauhi badan
- Menggerakkan lengan kiri mendekati badan digerakkan tetapi lemah,
- Memutar lengan kanan ke segala arah ananda Rully…
- Memutar lengan kiri ke segala arah memerlukan waktu lebih
- Mengangkat lengan ke atas
lama untuk melakukan
2 Gerak Sendi Siku (AGA) gerakan( dapat bergerak
- Menekuk sendi tangan kanan
tetapi lambat)
- Meluruskan sendi tangan kanan
- Menekuk sendi tangan kiri
- Meluruskan sendi tangan kiri 2. Diperlukan bantuan
- Memutar sendi tangan kanan ke arah luar untuk menggerakkan
- Memutar sendi tangan kanan ke arah dalam
- Menggerakkan sendi tangan kiri ke arah luar lengan, tetapi untuk
- Menggerakkan sendi tangan kiri ke arah dalam menggerakkan siku dan
tangan dapat dilakukan
3 Gerak Sendi Pergelangan Tangan (AGA)
- Menekuk telapak tangan kanan ke arah atas sendiri.
- Menekuk telapak tangan kanan ke arah bawah
- Menekuk telapak tangan kiri ke arah atas 3.Kondisi kedua anggota
- Menekuk telapak tangan kiri ke arah bawah
- memutar telapak tangan kanan ke arah dalam gerak bawah (AGB)
- Memutar telapak tangan kanan ke arah luar ananda Rully tidak dapat
- Memutar telapak tangan kiri ke arah dalam
digerakkan.
- Memutar telapak tangan kiri ke arah luar
- Memutar telapak tangan kanan ke segala arah
- Memutar telapak tangan kiri ke segala arah AGB memiliki ukuran
4 Melakukan Tindakan (AGA) yang lebih kecil dari
-melakukan gerakan mengambil benda
ukuran normal
-melakukan gerakan meletakkan benda
Tindak lanjut :
5 Gerak Sendi Paha (AGB)
- Menekuk kaki kanan bagian paha
Guru/therapist hendaknya
- Meluruskan kaki kanan bagian paha
- Menekuk kaki kiri bagian paha melakukan pelatihan
- Meluruskan kaki kiri bagian paha penguatan kedua AGA
- Memutar paha kanan ke arah luar
- Memutar paha kanan ke arah dalam agar dapat ditingkatkan
- Memutar paha kiri ke arah luar kemampuan gerak dan
- Memutar paha kiri ke arah dalam
- Memutar paha kanan ke segala arah fungsinya.
- Memutar kaki kiri ke segala arah
Program Latihan
13
6 Gerak Sendi Lutut (AGB) disarankan bertujuan :
- Menekuk lutut kanan
- Meluruskan lutut kanan 1.Melatih kekuatan otot
- Menekuk lutut kiri
- Meluruskan lutut kiri lengan
- Memutar lutut kanan ke arah luar
- Memutar lutut kanan ke arah dalam 2.Melatih gerak jari-jari
- Memutar lutut kiri ke arah luar tangan
- Memutar lutut kiri ke arah dalam
3.Melatih fleksibelitas
7 Gerak Sendi Pergelangan Kaki (AGB)
- Menekuk pergelangan kaki kanan ke atas gerak AGA
- Menekuk pergelangan kaki kanan ke bawah
- Menekuk pergelangan kaki kiri ke atas 4.Melatih keterampilan
- Menekuk pergelangan kaki kiri ke bawah
ADL dengan dominasi
- Menggerakkan pergelangan kaki kanan ke arah luar
- Menggerakkan pergelangan kaki kanan ke arah dalam gerak AGA
- Menggerakkan pergelangan kaki kiri ke arah luar
- Menggerakkan pergelangan kaki kiri ke arah dalam
- Memutar pergelangan kaki kanan ke segala arah
- Memutar pergelangan kaki kiri ke segala arah 5.Latihan secara kontinyu
8 Melakukan gerakan berjalan dengan membawa benda
sehingga siswa mampu
melakukan sendiri tanpa
bantuan guru/terapis.
*)
Diisi sesuai kebutuhan (misal aspek koginitf, aspek akademik, aspek sosial, aspek
emosi, aspek sensorik, aspek motorik, aspek kemandirian, aspek perilaku adaptif, dll)
........, 2016
Kepala SLB Guru/ asesor
----------- ------------------------
14
1. Perencanaan klasikal, jika hasil asesmen menunjukkan secara klasikal
reltif homogen.
NO KOMPETENSI INDIKATOR
15
b. Mampu melakukan Berkomunikasi dan bersosialisasi langsung
komunikasi dan menyampaikan pesan / menerima
bersosialisasi langsung dan pesan dengan menelpon, dan
tidak langsung dengan menerima telpon
orang lain dalam kehidupan menerima tamu dengan baik.
sehari-hari dengan baik.
Berkomunikasi dan bersosialisasi tidak
langsung
Melihat gambar pada majalah
dinding
Menangkap pesan dan rambu-
rambu/gambar pompa bensin,
pria/wanita di toilet.
Membaca petunjuk-petunjuk
sederhana
c. Mampu menyelamatkan diri Menyelamatkan diri dari bahaya api
dari bahaya yang Menyelamatkan diri dari bahaya
mengancam dirinya dalam benda tajam
kehidupan sehari-hari Menyelamatkan diri dari bahaya
dengan baik. listrik
Menyelamatkan diri dari bahaya
binatang
2. Pengembangan Gerak Gerakan kontrol kepala
Mengangkat kepala dalam posisi
a. Mampu melakukan
tengkurap
gerak kontrol kepala,
Mempertahankan kepala tegak
gerakan kontrol kaki,
dalam berbagai posisi
gerakan kontrol badan,
Menyundul bola
dalam kehidupan
Menggerakkan kepala ke kiri dan ke
sehari-hari dengan
kanan
baik.
Menggerakan kepala ke atas dan ke
bawah
Memutar kepala ke kiri dan ke
16
kanan
Menggerakkan kepala sesuai dengan
irama music
Gerak kontrol kaki
Gerakan berselonjor
Gerakan menekuk
Menggerakkan tumit
Berjongkok
Berdiri
Berjalan ditempat dan berjalan-
jalan
Berlari secara optimal
Gerakan kontrol badan
17
kehidupan sehari-hari
dengan benar.
e. Mampu melakukan Gerak koordinasi motorik kasar
gerak koordinasi
merangkak dalam terowongan
motorik kasar, gerak
melempar dan menangkap bola
motorik halus, gerak
memukul bola dengan tangan/alat
koordinasi mata dan
menendang bola tanpa awalan
tangan, mata dan kaki,
mata tangan dan kaki
dalam kehidupan
sehari-hari dengan
benar.
Gerak koordinasi motorik halus
mewarnai gambar
menggunting lurus, lengkung, dan
lingkaran
menempel kertas
membuka dan menutup jari
meremas kertas
merobek kertas
meronce manik-manik
menulis
18
pola dan bentuk
Menendang bola berbagai ukuran
Gerak koordinasi mata tangan dan kaki
Bermain kelereng dan bola dengan
optimal
Melempar dan menangkap bola.
19
orang yang kompeten yaitu ahli terapi okupasi dan fisio terapi, tetapi jika sekolah
belum mempunyai ahli tersebut pelaksanaan dapat dilakukan oleh guru pendidikan
khusus yang sudah terampil melakukannya. Kegiatan dapat dilaksanakan di ruangan
(in door) atau di luar ruangan (out door), hal ini materi yang akan dikembangkan
disesuaikan dengan kondisi peserta didik tunadaksa.
1. Nama : Rully
2.Tempat / Tanggal Lahir : Kulon Progo, 21 April 2008
3.Kelas : 2D
4.Jenjang : SDLB
5.Alokasi waktu : 2 x 30 menit
1.2.Berjalam
membawa benda
3
*) diisi sesuai kebutuhan (misal aspek koginitf, aspek akademik, aspek sosial, aspek
emosi, aspek sensorik, aspek motorik, aspek kemandirian, aspek perilaku adaptif, dll)
20
........, 2016
Kepala SLB Guru/ asesor
------------------------- ------------------------
a. Program tahunan
berikut:
pelajaran.
minggu untuk mata pelajaran yang ditematikan pada setiap kelas dan
21
yang tidak ditematikan dan program kebutuhan khusus berdasarkan
struktur kurikulum.
pendidikan.
Untuk setiap semester baik semester ganjil (I) dan semester genap (II)
minimal 18 minggu, kecuali untuk semester genap Kelas VI, IX, dan XII
minimal 14 minggu.
22
Gerak control badan 4.JP
b .mampu melakukan gerak Duduk 4.JP
keseimbangan tubuh
Berdiri 4.JP
Berjalan 4.JP
EVALUASI 4 JP
Jumlah 68 JP
Surakarta, 13
Juli 2015
(…………………………) (………………………)
b. Program Semester
24
PROGRAM SEMESTER PENGEMBANGAN DIRI DAN GERAK
UNTUK ANAK TUNADAKSA
Nama Sekolah :
Satuan Pendidikan :
Semester :
Tahun Ajaran : 2016/2017
K
E
ALO
T
N KASI
KOMPETENSI INDIKATOR .
O WA
KTU JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
CADANGAN
J E D A S E M E S T ER
1 Pengembangan
-Kebersihan diri 4.JP
. Diri : V
U
I B
a.mampu -berpakaian 4.JP
v
menolong diri L
sendiri v
-merawat diri sendiri 4JP
-mengurus diri sendiri 4JP
v
25
sosialisasi tidak langsung
dengan orang lain v
2 Pengembangan
-Gerak control kepala 4.JP
gerak v
a. Mampu -Gerak control kaki 4. JP
v
melakukan gerakl
kontrol
-Gerak control badan 4. JP
v
b.mampu duduk v
melakukan gerak
keseimbangan -berdiri 4.JP
v
-berjalan 4. JP
v
c. mampu
melakukan gerak
pernafasan
-gearak pernafasan perut 4 JP
v
evaluasi 4 JP v v
JUMLAH 68 JP
26
Kepala Sekolah Surakarta, 13 Juli 2015
Guru/Terapist
(……………………………………) (……………………………………)
NIP. .......... NIP. .........
27
C.Pendekatan Layanan Kebutuhan Khusus Tunadaksa
1. Reguler, yaitu program dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah disusun.
2. Terpadu, yaitu program dilaksanakan dengan cara diintegrasikan ke dalam mata
pelajaran yang lain.
3. Prioritas, yaitu program dilaksanakan secara khusus kepada peserta didik yang
mengalami masalah tertentu dan membutuhkan penanganan secara cepat
28
BAB III
kebutuhan peserta didik, maka pada bagian ini peserta pelatihan diharapkan
mampu:
Melaksanakan
Menyusun perencanaan pengembangan diri dan penilaian
gerak
A. Persiapan
29
melaksanakan, dan menilai kegiatan pengembangan diri dan gerak bagi peserta
didik tunadaksa.
Kompetensi dan indikator pengembangan diri dan gerak untuk peserta didik
tunadaksa adalah sebagai berikut :
NO KOMPETENSI INDIKATOR
30
langsung
Melihat gambar pada majalah
dinding
Menangkap pesan dan rambu-
rambu/gambar pompa bensin,
pria/wanita di toilet.
Membaca petunjuk-petunjuk
sederhana
g. Mampu menyelamatkan diri Menyelamatkan diri dari bahaya api
dari bahaya yang Menyelamatkan diri dari bahaya
mengancam dirinya dalam benda tajam
kehidupan sehari-hari Menyelamatkan diri dari bahaya
dengan baik. listrik
Menyelamatkan diri dari bahaya
binatang
2. Pengembangan Gerak Gerakan kontrol kepala
Mengangkat kepala dalam posisi
b. Mampu melakukan
tengkurap
gerak kontrol kepala,
Mempertahankan kepala tegak
gerakan kontrol kaki,
dalam berbagai posisi
gerakan kontrol badan,
Menyundul bola
dalam kehidupan
Menggerakkan kepala ke kiri dan ke
sehari-hari dengan
kanan
baik.
Menggerakan kepala ke atas dan ke
bawah
Memutar kepala ke kiri dan ke
kanan
Menggerakkan kepala sesuai dengan
irama music
Gerak kontrol kaki
Gerakan berselonjor
Gerakan menekuk
Menggerakkan tumit
Berjongkok
31
Berdiri
Berjalan ditempat dan berjalan-
jalan
Berlari secara optimal
Gerakan kontrol badan
32
mata tangan dan kaki
dalam kehidupan
sehari-hari dengan
benar.
Gerak koordinasi motorik halus
mewarnai gambar
menggunting lurus, lengkung, dan
lingkaran
menempel kertas
membuka dan menutup jari
meremas kertas
merobek kertas
meronce manik-manik
menulis
33
alat bantu gerak yang Memasang brace Sepatu
melekat dan alat bantu rehabilitasi tanpa bantuan.
yang bergerak dalam Mepelepas brace sepatu rehabilitasi
kehidupan sehari-hari tanpa bantuan.
dengan benar.
34
2 Bahan terbuat Untuk Alat ditempelkan pada
Flexiometer
dari logam, mengukur anggota tubuh yang akan
fiberglas. kelenturan otot diukur kelenturan ototnya
(skala dilihat pada saat otot
tegang sampai pada saat
rilex).
3 Terbuat dari Untuk Letakkan sumbu goniometer
Goniometer
bahan plastik mengukur di tengah sendi yang akan
atau stainless daerah gerak diukur
steel, panjang sendi Range Gerakan sendi disertai
batang masing- Of dengan salah satu batang
masing 30 cm, Motion(ROM) goniometer untuk
diameter busur bahu, siku, menunjukkan ukurannya
derajad 20 cm. paha, dan lutut sampai full
Ukur besar derajatnya dari
batang yang tidak ikut
bergerak.
B ALAT TERAPY
4
Size Tile
Kaki meja Meja tidur Anak dalam posisi tidur di
Table
terbuat dari bergerak. meja, dada dan kakinya
bahan besi, Manfaat: diberi sabuk
daun mejanya Untuk melatih pengikat,kemudian meja
terbuat dari keberanian ditegakkan sampai anak
papan berlapis berdiri dan pada posisi berdiri tegak.
spon. meluruskan
otot-otot kaki
35
6 SPEECH Elektronik Untuk melatih Earsphon dipasang di kedua
TRAINER Standart bicara anak, telinga anak ,anak
melatih berbicara/bersuara dengan
bersuara, menggunakan mic
mengontrol
bicara,
mengontrol
suara.
7 Hubard Tank Terbuat dari Terapy Air Bak diisi air hanyat
Bak Steinless ( Hydro kemudian anak dimasukkan
standart pabrik. Terapy) ke dalam bak dengan posisi
Diperuntukkan duduk selonjor,kemudian
anak-anak alat diaktifkan sehingga air
yang akan berputar-putar (arus).
mengalami
kelayuhan, dan
kekakuan pada
tulang dan otot,
melatih
keberanian ,
dan
keseimbangan.
36
10 Kursi CP Kerangka Fungsi : Alat Cara menggunakan : siswa
terbuat dari untuk latihan didudukkan dengan posisi
besi,atau kayu duduk tegak yang benar dan wajar dengan
dan beralaskan agar memiliki waktu sesuai dengan
busa posisi yang kemampuan anak/daya tahan
dibungkuskulit/ benar dan anak.
syntetis. wajar.
Ukuran :
Standar
(sesuai dengan
postur tubuh
/ukuran badan).
37
13 Terbuat dari Untuk Anak pada posisi berdiri di
Treadmill
besi stainless , menguatkan atas lantai berpegangan
Jogger
lantainya otot kaki pagar kanan – kiri,kemudian
terbuat dari ,tungkai dan tombol di “On” kan
karet yang jantung serta sehingga lantai bergerak
membungkus melatih dengan kecepatan yang dapat
selinder- melangkah, diatur, sehingga anak akan
selinder berjalan dan melangkah,berjalan dan atau
sehingga dapat lari. berlari.
berputar
menggerakkan
lantai karet.
38
17 Denish Alat ini terbuat Untuk Anak dalam posisi tidur atau
Browns Splint dari aluminium mengoreksi duduk
dan sepasang telapak kaki Kaki dimasukkan ke dalam
sepatu kulit yang salah sepatu.
sesuai dengan bentuk. Sepatu disetel dengan
ukuran mengencangkan skrup
sepatunya. Tali-tali sepatu diikatkan
19 Splint (Splin Alat ini terbuat Untuk Alat ini dipakai pada saat
untuk kaki dari spon yang mengoreksi anak tidur siang dan malam.
bentuk 0) dibungkus bentuk kaki Kedua kaki diluruskan dan
dengan kulit yang seperti diikat.
dan sepasag huruf ”O”. Kaki dimasukkan ke dalam
sepatu yag sepatu yang jaraknya sudah
disatukan diatur sesuai dengan
dengan kebutuhan.
aluminium. Tali-tali dipasang agar posisi
kaki tidak berubah.
39
20 Bicycle Terbuat dari Untuk melatih Anak duduk di atas sepeda
Exerciser besi, kain otot kaki, kaki mengayuh pedal dan
imitasi, tangan dan tangan memegang stang.
almunium dan perut
roda. Ukuran Melenturkan
standar sendi lutut,
telapak kaki,
siku dan bahu.
D ALAT KESEIMBANGAN
Vestibular
21 Terbuat dari Untuk latihan Anak dalam posisi duduk
Board (meja
kayu, berupa keseimbangan atau berdiri tangan
goyang untuk
papan, ukuran dalam posisi berpegangan pada sisi kanan
latihan
panjang 145 duduk, dan kiri sendiri atau
keseimbangan
cm lebar 170 tengkurap, dan dipegangi, meja digoyang-
)
cm berdiri goyang bila keseimbangan
sudah baik, anak tidak perlu
. berpegangan atau dipegangi
Neuro
22 Terbuat dari Untuk melatih Anak berlatih keseimbangan
Development
Plastik,kain keseimbangan dengan posisi
Rolls(Guling
atau kulit. tengkurap,duduk
Terapy)
Berisikan busa kangkang,atau terlentang di
atau kapuk. atas alat tsb, kemudian .
Terbuat dari guling digoyang-goyangkan
triplek ke kanan dan kekiri,
berbentuk sehingga anak akan
selinder yang melakukan gerak lawan
dilapisi busa (protextions) dan akan
dibungkus membentuk gerak
dengan keseimbangan.
plastik,kain
atau kulit.
Ukuran
bervariasi
menuurut
kebutuhan.
23 Trampolin Terbuat dari Melatih Anak berdiri dan melompat-
(Dynamic Besi dan Peer keseimbangan, lompat di atas trapolin.
Body and atau karet bisa Melatih
Balance berbentuk keberanian,
Coordination) persegi atau memperbesar
40
lingkaran kepercayaan
diri, melatih
otot kaki,
melatih
motorik kasar
41
27 Crawler Alat ini Untuk Anak ditengkurapkan pada
berbentuk roda, melatih anak kain penyangga , kemudian
terbuat dari merangkak, anak disuruh melakukan
besi/stenlees memberi gerakan merangkak ke arah
berkaki 4 , di kemungkina depan/maju.
atasnya terdapat n anak lebih
kain penyangga aktif
tubuh dan dapat ambulansi
diatur dengan
ketinggiannya, merangkak.
roda-rodanya
dapat berputar
kesegala arah.
28 Walker Alat ini terbuat Untuk Latihan awal dengan walker
dari besi/stenlees latihan tanpa roda, anak berdiri di
setinggi keberanian tengah alat dengan
pinggang, berkaki berdiri, me- berpegangan pada pinggiran,
4 tanpa langkah, dan untuk latihan berdiri
roda,beroda 2 dan berjalan. dilanjutkan melangkah.
beroda 4. Latihan berikutnya dengan
Rada-rodanya walker beroda dua untuk
hanya berputar melangkah dan yg beroda 4
pada satu arah. untuk latihan berjalan tahab
akhir.
42
pergelangan
kaki.
Cock-Up
32 Terbuat dari Untuk Tangan yang menggenggam
Resting Splint
bahan piber atau meluruskan dibuka atau diluruskan,
(meluruskan
aluminium tangan yang kemudian ditempatkan
permukaan
dibungkus spon kaku atau dalam splint dan tali-talinya
tangan dan
dan kulit selalu direkatkan
jari)
disesuaikan menggengga
dengan ukuran m
tangan anak,
dipasang
dipergelangan
tangan.
Rigid
33 Terbuat dari Untuk Sendi siku dimasukan ke
Immobilitatio
alumunium, spon, menahan dalam alat dalam posisi
n Elbow
dan kulit dengan siku dalan menekuk 90 derajat
Brace
ukuran yang posisi Ikatkan tali-talinya agar tidak
disesuaikan menekuk 90
dengan tangan derajat agar
anak. tidak
bergerak.
34 Wheel Chair Terbuat dari besi, Untuk Anak duduk di atas kursi,
(kursi roda) kain imitasi, membantu tangan memutar roda kursi
almunium dan berjalan tersebut
roda. Ukuran, (mobilisasi)
sesuai kebutuhan bagi anak
43
yang hanya
bisa duduk
35 Wheel Chair Terbuat dari besi, Untuk olah Anak duduk di atas kursi,
Sport ( Kursi kain imitasi, raga balap tangan memutar roda kursi
Roda Balap) almunium dan kursi roda tersebut dengan kecepatan
roda. Ukuran, yang sekuat-kuatnya tinggi.
sesuai kebutuhan
36 Whel Chair Terbuat dari besi, Untuk Anak duduk di atas kursi,
Electric kain imitasi, mobilitas tangan mengoprasikan
( Kursi roda almunium dan terutama tombol gerakan maju,
elektrik ) roda mesin siswa yang mundur, belok kiri-kanan
penggerak. mengalami dan memutar
Ukuran, sesuai MD
kebutuhan
44
40 Gamelan dan Gamelan Melatih Sesuai dengan cara
Angklung Bahan : harmonisasi, memainkan
perunggu/besi mengendalikan alatmusik gamelan ,
(slendro.pelok) emosi,melatih angklung yang
Angklung kepedulian berlaku
Bahan : Bambu sesama,
(1 oktaf, menumbuhkan
pengiring, dan kerjasama,
kampanyemen) menghargai
budaya dan
penanaman rasa
kebhinekaan/nasio
nalisme
45
44 Seruling,terom Bahan : Melatih kepekaan Sesuai cara
pet melamin, bambu, Melatih memainkan alat
atau metal keselarasan musik seruling,
Ukuran : standart Harmonisasi dengan meniup,
Terompet, bahan Melatih daya membuka dan
tembaga/perungg konsentrasi menutup lubang
u. Melatih artikulasi seruling sesuai nada
Ukuran standart. yang diinginkan
46
47 Kolam Bola- Terbuat dari Sarana bermain Anak masuk dalam
bola kayu, papan, untuk latihan kolam bola. Bila
busa/spon, bahan koordinasi mata, anak kesulitan
imitasi (oskar). kaki dan tangan dibantu dengan
Ukuran 1,5 m x tangga
1,5 m,tinggi 60 Salah satu contoh
cm kolam bola
Menara
48 Terbuat dari untuk latihan anak mengeluarkan
Gelang
kayu dan papan koordinasi mata gelang-gelang yang
triplek yang dan tangan ada dalam
diwarnai. Ukuran tiang/menara
mulai dari kemudian
kecil,sedang, dan memasukkannya
besar (diameter: kembali secara
5 cm, 7 cm, 10 berurutan
cm).
Bagian
tengahnya di
lubangi untuk
memasukkan ke
tiang/menara
47
minum) setengah yang mengalami makanan mengarah
lingkaran, gangguan motorik ke bingkai piring
sendok dan tangan, dalam hal Sendok dan garpu;
garpu makan dan minum dipegang sesuai
dibengkokkan dengan kondisi anak
dan gagangnya Gelas dimasukkan
diperbesar. Gelas ke dalam wadah
diberi wadah yang memiliki
agar mudah pegangan, sehingga
dipegang oleh mempermudah anak
kedua tangan untuk
menganggkatnya
dengan kedua belah
tangan.
48
B. Pelaksanaan Program
1. Pendahuluan
a. Kegiatan pendahuluan ( berdoa dan kehadiran)
b. Kegiatan pendahuluan bertujuan untuk menciptakan suasana awal yang efektif
yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses kegiatan dengan baik.
c. Sebagai contoh ketika memulai kegiatan, guru menyapa anak dengan nada
bersemangat dan gembira, bernyanyi (mengucapkan salam),
2. Inti
49
a. Kegiatan inti dalam kegiatan ini adalah suatu proses pembentukan
pengalaman/ kemampuan/ terkurangi hambatan/ mengompensasikan pada
peserta didik secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu
tertentu.
b. Kegiatan inti dalam proses kegiatan ditujukan untuk terkonstruksinya proses
kegiatan pengembangan oleh siswa dengan bantuan dari guru melalaui
langkah-langkah kegiatan.
c. Dilakukan secara indidual dan atau sekelompok kecil peserta didik yang
memiliki permasalahan yang sama.
3. Penutup
a. Pertama, validasi terhadap konsep kegiatan keterampilan/ perilaku/ tindakan
yang telah dikonstruk oleh guru dan siswa.
b. Kedua, pengayaan materi pengembangan yang dikuasai siswa. validasi
terhadap konsep kegiatan keterampilan/ perilaku/ tindakan yang telah
dikonstruk oleh guru dan siswa.
Pengembangan Gerak
I. IDENTITAS
1.Nama : Rully
2.Tempat / Tanggal Lahir : Kulon Progo, 21 April 2008
3.Kelas : 2D
4.Jenjang : SDLB
5.Alokasi waktu : 2 x 30 menit
II. Kompetensi :
Mampu melakukan gerak pindah diri dalam kehidupan sehari-hari dengan benar
III. Indikator :
50
IV. Tujuan
1. Tujuan umum : Melatih kekuatan otot tangan
2. Tujuan khusus : Anak dapat mengambil benda sendiri
V. Metode :
1. Demonstrasi
2. Penugasan
VI. Materi :
1. Memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain
2. Mengambil benda dari tempat yang jauh kearah mendekati tubuh anak
VII. Sunber Media
1. Sumber: Buku Progsus Tunadaksa PKLKDIKDAS th.2015
2. Media :
a. Batu kerikil, benda-benda kecil
b. Piring kecil
- Diperlukan bantuan untuk menggerakkan lengan, tetapi untuk menggerakkan siku dan
tangan dapat dilakukan sendiri.
51
Anak melakukan gerakan mengambil benda dari tempat satu ke tempat
yang lain dengan jarak sejauh panjang lengan anak
Kegiatan Meletakkan benda dari tempat yang jauh kearah mendekati tubuh
anak
Guru memberikan contoh meletakkan benda dari tempat yang dekat
Anak melakukan gerakan meletakkan benda dari tempat yang dekat
Kegiatan Memindahkan benda dari tempat yang jauh kearah mendekati tubuh
anak
Guru memberikan contoh memindahkan benda dari tempat yang jauh
kearah tubuh anak
Anak melakukan gerakan memindahkan benda dari tempat yang jauh
kearah tubuh anak
3. Kegiatan penutup
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengulang gerakan tersebut secara
individual dan atau klasikal sebagai evaluasi.
Guru memberi penguatan terhadap kinerja peserta didik, dengan memberi
pujian.
Berdoa
XII. Evaluasi
No Aspek yang dinilai 4 3 2 1 Keterangan
52
mendekati tubuh anak
Kriteria Penilaian :
Skor 4 =anak dapat melakukan gerakan dengan benar dan tanpa bantuan
Skor 3 =anak dapat melakukan gerakan dengan benar dan tanpa bantuan, tetapi
belum seluruh tugas diselesaikan
Skor 2=anak dapat melakukan gerakan tetapi dengan bantuan
Skor 1= anak tidak dapat melakukan gerakan yang diharapkan
Nilai = Jumlah skor perolehan x 10
Jumlah Skor Max
Surakarta,
Mengetahui Guru
Kepala Sekolah
……………………… ,,,……………..
53
Contoh Format Penilaian model lain
Lembar penilaian
Kreteria :
Skor 4 =anak dapat melakukan gerakan dengan benar dan tanpa bantuan
Skor 3 =anak dapat melakukan gerakan dengan benar dan tanpa bantuan, tetapi
belum seluruh tugas diselesaikan
Skor 2=anak dapat melakukan gerakan tetapi dengan bantuan
Skor 1= anak tidak dapat melakukan gerakan yang diharapkan
Nilai = Jumlah skor perolehan x 10
Jumlah Skor Max
C. Tindak lanjut
Penilaian yang telah dlakukan oleh guru menghasilkan tingkat ketercapain
pelaksanaan program pengembangan diri dan gerak masing-masing peserta didik
tunadaksa. Data ketercapaian masing-masing peserta didik di evaluasi baik
kekuatan maupun kelemahannya, sehingga hasil evaluasi akan dijadikan sebagai
bahan untuk merancang program-program kegiatan berikutnya baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek.
54
BAB IV
PENUTUP
Modul program pengembangan diri dan gerak merupakan hal yang sangat penting
untuk mengantarkan guru/terapist tunadaksa dalam melakukan pengembangan diri dan
geraknya, sehingga perlu dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan. Banyak
faktor pendukung yang dapat mempengaruhi keberhasilan penyelenggaraan program ini,
antara lain adalah faktor guru atau terapist yang perlu mengenal, memahami dan terampil
55
dalam mengembangkan diri peserta didik tunadaksa. Oleh karena itu maka guru atau
terapist sebagai pemegang kunci utama dalam penyelenggaraan program ini perlu dibekali
kompetensi yang lebih spesifik dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai serta
mengevaluasi progran pengembangan diri dan gerak.
Faktor pendukung lainnya adalah prasarana yang memadai atau ruang
pengembangan diri dan gerak yang dapat dijadikan tempat kegiatan, sarana atau
perlengkapan serta media atau alat-alat pengembangan diri dan gerak yang perlu
disediakan secara lengkap sesuai dengan kebutuhan peserta didik tunadaksa.
Semoga dengan adanya modul pengembangan diri dan gerak ini dapat dijadikan
acuan oleh semua guru dan therapist yang bertugas pada satuan pendidikan khusus atau
Sekolah Luar Biasa, satuan pendidikan (sekolah) penyelenggara pendidikan inklusif, dan
pihak-pihak lainnya dalam menyelenggarakan pengembangan diri dan gerak yang
disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik tunadaksa.
56
( Lembar Kerja )
( LK: 1 )
FPs 1: FORMAT PEMBAHASAN HASIL ASESMEN
Petunjuk Pengisian
1. Bukalah Modul Tunadaksa, cermati program kegiatan di setiap kompetensi dan indikator,
aspek mana yang anda akan analisis
2. Isilah identitas dengan lengkap.
3. Tulis indicator dari hasil asesmen
3. Deskripsikan hasil assesmen tersebut untuk pemetaan hambatan dan potensi yang akan
dikembangkan selanjutnya, sebagaimana format di bawah ini :
No Aspek*) Deskripsi
1
57
2
DST
*) diisi sesuai kebutuhan (misal aspek koginitf, aspek akademik, aspek sosial,
aspek emosi, aspek sensorik, aspek motorik, aspek kemandirian, aspek perilaku
adaptif, dll)
........, 2016
Kepala SLB Guru/ asesor
------------------- ------------------------
58
( LK : 2 ) FPs 2: PEMETAAN HAMBATAN DAN POTENSI
Petunjuk Isian:
1. Isilah identitas dengan lengkap.
2. Tulis indicator dari hasil asesmen yang sudah dikuasai dan belum dikuasai
3. Tentukan hasil assesmen tersebut potensi dan hambatan apa yang menjadi
prioritas dalam intervensi, sebagaimana format di bawah ini :
59
5
*) diisi sesuai kebutuhan (misal aspek koginitf, aspek akademik, aspek sosial,
aspek emosi, aspek sensorik, aspek motorik, aspek kemandirian, aspek perilaku
adaptif, dll)
........, 2016
Kepala SLB Guru/ asesor
-------------------- ------------------------
60
( LK : 3 )
FPs 3 : ANALISIS SKALA PRIORITAS
Petunjuk Isian:
1. Isilah identitas dengan lengkap.
2. Tulis kompetensi dan indicator mana yang dari hasil asesmen yang harus
dikembangkan
3. Tentukan materi pokok yang akan dikembangkan, sebagaimana format di
bawah ini :
61
*) diisi sesuai kebutuhan (misal aspek koginitf, aspek akademik, aspek sosial,
aspek emosi, aspek sensorik, aspek motorik, aspek kemandirian, aspek perilaku
adaptif, dll)
........, 2016
Kepala SLB Guru/ asesor
---------------- ---------------------
( LK : 4 )
62
Nama Sekolah : ……………………………………………………
Satuan Pendidikan : ……………………………………………………
Kelas : ……………………………………………………
Tahun Ajaran : ……………………………………………………
........, 2016
Kepala SLB Guru/ asesor
---------------------- --------------------
63
FPs 4. 2: PROGRAM SEMESTER
Petunjuk Pengisian
Bukalah modul . Cermati program kegiatan di setiap pengembangan, kompetensi dan indikator, alokasi waktu jam pembelajaran efektif yang terdapat pada prota.
64
........, 2016
Kepala SLB Guru/ asesor
------------------------- ------------------------
65
FPs 4.3 : PROGRAM PENGEMBANGAN/INTERVENSI
Nama Sekolah :
Kelas :
Waktu :
Tahun pelajaran :
Hari/Tanggal :
A. Kompetensi
B. Indikator
C. Tujuan
D. Pendekatan/ Metode
Metoda :
E. Materi
H. Penilaian
66
LEMBAR PENILAIAN
Nama : .......................................
Kelas : .......................................
Materi pokok : .......................................
Tanggal : .......................................
Materi Skor
1 2 3 4
No
1.
2.
3.
Rubrik Penilaian
Skor 4 = jika dapat melakukan dengan benar tanpa bimbingan
Skor 3 = jika dapat melakukan dengan benar dan sedikit bimbingan
Skor 2 = jika dapat melakukan dengan benar tetapi banyak bimbingan
Skor 1 = tidak dapat melakukan
........, 2016
Kepala SLB Guru/ asesor
----------------- ------------------------
67
SELAMAT MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS DENGAN BAIK,
68