Anda di halaman 1dari 152

2014

PEDOMAN
PENGEMBANGAN DIRI DAN GERAK
BAGI ANAK TUNADAKSA

PROGRAM PENGEMBANGAN KEKHUSUSAN


DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS PENDIDIKAN DASAR
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2014
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
2014

PEDOMAN
PENGEMBANGAN DIRI DAN GERAK
BAGI ANAK TUNADAKSA

Buku Guru SDLB


Program Kekhususan Tunadaksa
O H
T A N E
O N M L
C LA TIT
A
H D I T
R E
C
Kurikulum 2013 adalah Kurikulum berbasis kompetensi. Di dalamnya
dirumuskan secara terpadu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang harus dikuasai siswa. Juga dirumuskan proses pembelajaran dan penilaian
yang diperlukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diinginkan itu. Buku
yang ditulis dengan mengacu pada kurikulum 2013 ini dirancang dengan
menggunakan proses pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa
yang memiliki salah satu atau lebih hambatan yaitu : kecerdasan, hambatan
komunikasi dan interaksi, dan hambatan prilaku.
Sejalan dengan itu, kompetensi yang diharapkan dari siswa berkebutuhan
khusus lulusan SDLB adalah kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan
kreatif yang sesuai dengan karakteristiknya. Kemampuan itu diperjelas dalam
kompetensi inti, yang salah satunya, “menyajikan pengetahuan dalam bahasa
yang bisa dipahami dalam karya yang estetis, atau dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak sehat, beriman, berakhlak mulia”. Kompetensi itu
dirancang untuk dicapai melalui proses pembelajaran kegiatan-kegiatan
berbentuk tugas (project based learning), yang mencakup proses mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
Buku Seri Pembelajaran Tematik Terpadu untuk Siswa Kelas I SDLB Tunadaksa ini
disusun berdasarkan konsep itu.Sebagaimana lazimnya buku teks pelajaran
yang mengacu pada kurikulum berbasis kompetensi, buku ini memuat rencana
pembelajaran berbasis aktivitas. Buku ini memuat urutan pembelajaran yang
dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan siswa.Buku ini
mengarahkan hal-hal yang harus dilakukan siswa bersama guru dan teman
sekelasnya untuk mencapai kompetensi tertentu, bukan buku yang materinya
hanya dibaca, diisi, atau dihafal. Pencapaian kompetensi terpadu sebagaimana
rumusan itu, menuntut pendekatan pembelajaran tematik terpadu, yaitu
mempelajari semua mata pelajaran secara terpadu melalui tema-tema
kehidupan yang dijumpai siswa sehari-hari. Siswa diajak mengikuti proses
pembelajaran transdisipliner yang menempatkan kompetensi yang dibelajarkan
dikaitkan dengan konteks siswa dan lingkungan. Materi-materi berbagai mata
pelajaran dikaitkan satu sama lain sebagai satu kesatuan, membentuk
pembelajaran multidisipliner dan interdisipliner, agar tidak terjadi
ketumpangtindihan dan ketidakselarasan antarmateri mata pelajaran.
Tujuannya, agar tercapai efisensi materi yang harus dipelajari dan efektivitas
penyerapannya oleh siswa.
Buku ini merupakan penjabaran hal-hal yang harus dilakukan siswauntuk
mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan Kurikulum
2013, siswadiajak berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan
terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan
menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini
sangat penting. Guru dapat memperkaya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan
lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan alam, sosial, dan
budaya.

i
Buku ini disusun dengan mengadaptasi buku sejenis yang digunakan oleh siswa
reguler.Buku ini sangat terbuka dan perlu terus menerus dilakukan perbaikan
dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan
kritik,
saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi
berikutnya. Atas kontribusi itu, kami ucapkan terima kasih.Mudah-mudahan,
kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam
rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).
Jakarta, Juni 2014
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Mohammad Nuh

ii ii
Tentang Buku Guru

Tentang Buku Panduan Guru


Buku ini disusun agar guru mendapat gambaran yang jelas dan rinci dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Buku ini berisi:

1. Jaringan tema yang memberikan gambaran kepada guru tentang suatu


tema yang melingkupi beberapa kompetensi dasar (KD) dan indikator dari
berbagai mata pelajaran,
2. Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan
pembelajaran yang menyatu dan mengalir,
3. Pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan
perilaku positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir
tingkat tinggi, kemampuan menyelesaikan masalah, inkuiri, kreativitas dan
pribadi reflektif,
4. Berbagai teknik penilaian siswa,
5. informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan,
6. kegiatan interaksi guru dan orang tua, yang memberikan kesempatan
kepada orang tua untuk ikut berpartisipasi aktif melalui kegiatan belajar
siswa di rumah,
7. petunjuk penggunaan buku siswa.

Kegiatan pembelajaran pada buku ini didesain untuk mengembangkan


kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) siswa melalui aktivitas
yang bervariasi. Aktivitas tersebut meliputi:

1. membuka pelajaran yang menarik perhatian siswa, seperti membacakan


cerita, bertanya jawab, bernyanyi, permainan, demonstrasi, memberikan
masalah dan sebagainya,
2. menginformasikan tujuan pembelajaran sehingga siswa dapat
mengorganisasi informasi yang disampaikan (apa yang dilihat, didengar,
dirasakan, dan dikerjakan),
3. menggali pengetahuan siswa yang diperoleh sebelumnya agar siswa bisa
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan yang akan
dipelajari,
4. pemberian tugas yang bertahap guna membantu siswa memahami
konsep,
5. penugasan yang membutuhkan keterampilan tingkat tinggi,
6. pemberian kesempatan untuk melatih keterampilan atau konsep yang
telah dipelajari, dan
7. pemberian umpan balik yang akan menguatkan pemahaman siswa.

iii
Bagaimana Menggunakan Buku Panduan Guru

Buku Panduan Guru memiliki dua fungsi, yaitu sebagai petunjuk penggunaan
buku
siswa dan sebagai acuan kegiatan pembelajaran di kelas.
Mengingat pentingnya buku ini, guru disarankan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.

1. Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.


2. Pahamilah setiap Kompetensi Dasar dan Indikator yang dikaitkan dengan
tema.
3. Upayakan untuk memasukkan Kompetensi Inti (KI) I dan KI II dalam
semua kegiatan pembelajaran. Guru diharapkan melakukan penguatan
untuk mendukung pembentukan sikap, pengetahuan, dan perilaku positif.
4. Dukunglah ketercapaian Kompetensi Inti (KI) I dan KI II dengan kegiatan
pembiasaan, peneladanan, dan pembudayaan sekolah.
5. Cocokkanlah setiap langkah kegiatan yang berhubungan dengan buku
siswa sesuai dengan halaman yang dimaksud.
6. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode pembelajaran.
Temukan juga kegiatan alternatif apabila kondisi yang terjadi kurang sesuai
dengan perencanaan (misalnya, siswa tidak bisa mengamati tanaman di
luar kelas pada saat hujan).
7. Beragam strategi pembelajaran yang akan dikembangkan (misalnya
siswa bermain peran, mengamati, bertanya, bercerita, bernyanyi, dan
menggambar), selain melibatkan siswa secara langsung, diharapkan
melibatkan warga sekolah dan lingkungan sekolah.
8. Guru diharapkan mengembangkan:
a. metode pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(PAKEM),
b. keterampilan bertanya yang berorientasi pada kemampuan
berpikir tingkattinggi,keterampilan membuka dan menutup
pembelajaran, dan
c. keterampilan mengelola kelas dan pajangan kelas.
9. Gunakanlah media atau sumber belajar alternatif yang tersedia di
lingkungan sekolah.
10. Dalam 1 tahun terdapat beberapa tema yang berbeda jumlahnya untuk
masing-masing jenis ketunaan. Untuk tunanetra dan tunadaksa sebanyak
6 tema, tunarungu 4 tema, untuk tunagrahita dan autis 3 tema.Setiap tema
terdiri dari 4 subtema. Masing-masing subtema diuraikan menjadi 6
pembelajaran. Pencapaian setiap pembelajaran berbeda untuk setiap jenis
ketunaan. Untuk tunanetra dan tunadaksa diharapkan selesai dalam 1,5
hari, untuk tunarungu diharapkan selesai dalam 2 hari, tunagrahita dan
autis diharapkan selesai dalam 3 hari.
11. Seluruh subtema yang ada direncanakan selesai dalam jangka waktu satu
tahun.
12. Di akhir subtema berupa berbagai kegiatan yang dirancang sebagai
aplikasi dariketerpaduan gagasan pada pembelajaran 1-5. Berbeda dengan
pembelajaran 1-5, pembelajaran 6 diarahkan untuk mengasah daya nalar

iv
dan pemahaman.Kegiatan dirancang untuk membuka kesempatan
bertanya dan menggali informasiyang dekat dengan keseharian siswa.
13. Perkiraan alokasi waktu dapat merujuk pada struktur kurikulum.
Meskipun demikian, alokasi waktu menurut mata pelajaran hanyalah
petunjuk umum. Guru diharapkan menentukan sendiri alokasi waktu
berdasarkan situasi dan kondisi di sekolah danpendekatan tematik-
terpadu.
14. Buku siswa dilengkapi dengan bahan-bahan latihan yang sejalan dengan
pencapaian kompetensi.
15. Hasil karya siswa dan bukti penilaiannya dapat dimasukkan ke dalam
portofoliosiswa.
16. Sebagai upaya perbaikan diri, buatlah catatan refleksi setelah satu
subtema selesai.Misalnya faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran
berlangsung dengan baik, kendala-kendala yang dihadapi, dan ide-ide
kreatif untuk pengembangan lebihlanjut.
17. Libatkan semua siswa tanpa kecuali dan yakini bahwa setiap siswa cerdas
dalamkeunikan masing-masing. Dengan demikian, pemahaman tentang
kecerdasan majemuk, gaya belajar siswa dan beragam faktor penyebab
efektivitas dan kesulitan belajar siswa, sangat dibutuhkan.
18. Demi pencapaian tujuan pembelajaran, diperlukan komitmen guru untuk
mendidik dengan sepenuh hati (antusias, kreatif, penuh cinta, dan
kesabaran).

Kerja Sama dengan Orangtua

Secara khusus, di setiap awal subtema Buku Siswa, terdapat lembar untuk orang
tua yang berjudul 'Belajar di Rumah'. Halaman ini berisi materi yang akan
dipelajari, aktivitas belajaryang dilakukan anak bersama orangtua di rumah,
serta saran agar anak dan orangtua bisa belajar dari lingkungan. Orangtua
diharapkan berdiskusi dan terlibat dengan aktivitas belajar anak. Saran-saran
untuk kegiatan bersama antara siswa dan orangtua dicantumkan juga pada
akhir setiap pembelajaran. Guru diharapkan membangun komunikasi
denganorang tua sehubungan dengan kegiatan pembelajaran yang akan
melibatkan orangtua dan siswa di rumah.

v
Daftar Isi

KATA PENGANTAR i
TENTANG BUKU GURU iii
DAFTAR ISI vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
B. Landasan 2
C. Tujuan 3
D. Ruang Lingkup 4

BAB II PENGEMBANGAN DIRI DAN GERAK


A. Pengembangan Diridan Gerak 5
B. Kompetensi dan Indikator 7
C. Sarana dan Prasarana 13

BAB III PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI DAN GERAK


A Prinsip Pelaksanaan 16
B Rambu-rambu Pelaksanaan 18
C Prosedure Pelaksanaan: asesmen, perencanaan,
pelaksanaan penilaian 18
D Program Pelaksanaan Pengembangan
Dirir dan Gerak 21

BAB IV PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


A Penilaian 122
B Tindak Lanjut 126

BAB VI PENUTUP 127


GLOSARIUM 128
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN 130

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Peserta didik tunadaksa selain mengalami cacat tubuh juga


berkecenderungan mengalami gangguan lain, seperti berkurangnya
daya pendengaran, penglihatan, gangguan bicara, dan lain-lain.
Kelainan penyerta itu banyak ditemukan pada anak tunadaksa karena
sistem cerebral. Gangguan bicara disebabkan oleh kelainan motorik
alat bicara seperti lidah, bibir, dan rahang kaku atau lumpuh sehingga
mengganggu pembentukan artikulasi yang benar. Akibatnya, bicaranya
diucapkan dengan susah payah dan tidak dapat dipahami orang lain.
Mereka juga mengalami aphasia sensoris, yaitu ketidakmampuan
bicara karena organ reseptor anak terganggu fungsinya, dan aphasia
motorik, yaitu kemampuan menangkap informasi dari lingkungan
sekitarnya melalui indra pendengaran, tetapi tidak dapat
mengemukakannya lagi secara lisan.
Khusus peserta didik tuna daksa jenis cerebral palsy mengalami
kerusakan pada pyramidal tract dan extrapyramidal yang berfungsi
mengatur sistem motorik, sehingga mengalami kekakuan, gangguan
keseimbangan, gerakan tidak dapat dikendalikan, dan susah
berpindah tempat.
Dilihat dari aktivitas motorik, intensitas gangguan anak
tunadaksa dikelompokkan atas hiperaktif yang menunjukkan tidak
mau diam, gelisah, hipoaktif yang menunjukkan sikap pendiam,
gerakan lamban dan kurang merespons rangsangan yang diberikan,
dan tidak ada koordinasi, seperti kaku waktu berjalan, sulit melakukan
kegiatan yang membutuhkan integrasi gerak yang lebih halus,
misalnya menulis, menggambar, atau menari.
Dengan kondisi seperti tersebut di atas jika peserta didik
tunadaksa tidak mendapatkan penanganan secara khusus akan dapat
mengakibatkan pertumbuhan, dan perkembangan kondisi fisik, psikis,
dan atau sosialnya kurang seimbang bila dibandingkan peserta didik
normal yang sebaya.

1
Untuk itu kekurangseimbangan tersebut yang melatarbelakangi
perlu diberikannya pembinaan serta latihan-latihan berupa
pengembangan diri dan gerak. Program pengembangan diri dan gerak
bagi peserta didik tunadaksa, di dalam pelaksanaanya menekankan
pada latihan untuk menumbuhkembangkan kemampuan motorik serta
sikap percaya diri , sehingga mereka dapat menyesuaikan diri di
tengah-tengah masyarakat.
Karena pentingnya program ini maka untuk mencapai sasaran
yang optimal diperlukan pedoman yang dapat memberi arahan guru,
terapis untuk membina peserta didik agar dapat meningkatkan
kemampuan dan atau mengembalikan fungsi organ gerak yang
dimilikinya serta meningkatkan kepribadian yang utuh, berbudi
pekerti luhur, dan dapat menjalankan norma-norma yang berlaku di
keluarga dan masyarakat.

B. Landasan
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007
tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Satuan Pendidikan;
8. Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 01 Tahun 2008
tentang Standar Proses Pendidikan Tunanetra, Tunarungu,
Tunadaksa, Tunadaksa dan Tunalaras;

2
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Pendidikan ;
10. Peraturan Menteri Pendidkan Nasional Nomor 33 Tahun 2008
tentang Standar Sarana dan Prasarana SDLB, SMPLB dan SMALB;
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009
tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki
Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat
Istimewa;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun
2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun
2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun
2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun
2013 tentang Implementasi Kurikulum.

C. Tujuan
Buku pedoman pengembangan diri dan gerak bagi peserta didik
tunadaksa dimaksudkan untuk membantu guru agar:
1. Memperoleh gambaran prinsip dasar program pengembangan diri
dan gerak bagi peserta didik tunadaksa.
2. Memahami dan terampil dalam merancang program
pengembangan diri dan gerak bagi peserta didik tunadaksa.
3. Terampil dalam melaksanakan dan mengevaluasi program
pengembangan diri dan gerak bagi peserta didik tunadaksa.

3
D. Ruang Lingkup
Dalam buku Pedoman pelaksanaan program pengembangan
diri dan gerak bagi peserta didik tunadaksa ini terdiri dari: Bab I
Pendahuluan, menguraikan latar belakang, landasan hukum, tujuan
dan ruang lingkup penulisan. Bab II Program pengembangan diri dan
gerak, menguraikan mengenai pengertian, tujuan, prinsip dasar, ruang
lingkup, kompetensi dan indikator, serta sarana-prasarana
pengembangan diri dan gerak. Bab III Pelaksanaan Pengembangan
Diri dan Gerak menguraikan tentang prinsip pelaksanaan, rambu-
rambu pelaksanaan, prosedur pelaksanaan: asesmen, perencanaan,
pelaksanaan, penilaian serta program pelaksanaan pengembangan diri
dan gerak mengenai substansi kompetensi dan indikator program
pengembangan diri dan gerak. Bab IV Penilaian dan Tindak lanjut,
pada bab ini diuraikan tentang prosedur dan pelaporan penilaian serta
tindak lanjutnya, serta Bab V Penutup.

4
BAB II
PENGEMBANGAN DIRI DAN GERAK

A. Pengembangan Diri dan gerak


1. Pengertian
Pengembangan diri dan gerak adalah merupakan segala usaha,
bantuan yang berupa bimbingan, latihan, secara terencana dan
terprogram terhadap peserta didik tunadaksa, dalam rangka
membangun diri baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial,
sehingga terwujudnya kemampuan mengurus diri, menolong diri,
merawat diri, dan mobilisasi (bergerak-berpindah tempat) dalam
kehidupan sehari-hari baik di keluarga maupun di dimasyarakat secara
memadai.

2. Fungsi
Fungsi dari pengembangan diri dan gerak untuk peserta didik
tunadaksa adalah sebagai berikut:

a. Mengembangkan kemampuan anggota badan yang mengalami


kesulitan bergerak agar dapat berfungsi secara optimal
b. Mengembangkan dan melatih peserta didik secara
berkesinambungan agar mampu mengatasi kebutuhan hidupnya
c. Membina peserta didik agar memahami dan menyadari hubungan
antara guru/pelatih dengan pribadinya agar terjalin kontak atau
hubungan secara harmonis.
d. Mengembangkan gerak otot serasi, sehat, dan kuat sehingga
mampu melakukan gerakan sesuai dengan fungsinya
e. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mampu
mengatasi kesulitan dalam kehidupan sehari-hari

3. Tujuan
Tujuan dari pengembangan diri dan gerak bagi peserta didik tunadaksa
adalah:

5
a. agar gerak otot serasi , seimbang, sehat, dan kuat, sehingga mampu
melakukan gerakan sesuai dengan fungsinya.
b. agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mampu
mengatasi kesulitan dalam kehidupan sehari-hari
c. agar peserta didik tunadaksa memiliki pengetahuan, sikap, nilai dan
kemampuan senso-motorik agar mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungannya

4. Ruang Lingkup

Program pengembangan diri bagi peserta didik tunadaksa tidak bisa


lepas dari keterampilan diri dan gerak dalam rangka untuk ADL (Activity
of Daily Living). Pengembangan diri dan gerak bagi peserta didik
tunadaksa pelaksanaannya meliputi activty of daily living (ADL) in Bad
dan ADL out Bad.
Ruang lingkup pengembangan diri dan gerak bagi peserta didik
Tunadaksa adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan Diri
Pengembangan diri peserta didik tunadaksa meliputi:
1) menolong diri sendiri, (kebersihan, berpakaian)
2) merawat, dan merias diri sendiri
3) mengurus diri sendiri
4) berkomunikasi dengan orang lain
5) bersosialisasi dalam kehidupan di lingkungannya
6) mengembangkan keterampilan hidup sehari-hari
7) menyelamatkan diri dari bahaya.

b. Pengembangan Gerak
Pengembangan gerak peserta didik tunadaksa meliputi:
1) melakukan gerak kontrol kepala, melakukan gerak anggota tubuh (
tangan, kaki, badan).
2) melakukan gerak pernapasan,
3) Melakukan gerak pindah diri,

6
4) melakukan gerak koordinasi (motorik kasar dan motorik halus),
koordinasi mata dan tangan, koordinasi mata dan kaki),
5) Menggerakkan alat bantu gerak, (menggunakan alat bantu yang
dipakai, alat bantu gerak, dan alat bantu yang sesuai dengan
kebutuhannya masing-masing.

Ruang lingkup program pengembangan diri dan gerak sebagaimana


diuraikan di atas, membutuhkan waktu yang lama, sehingga
implementasinya dilakukan dengan cara.
1. Reguler, yaitu program dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
telah disusun.
2. Terpadu, yaitu program dilaksanakan dengan cara diintegrasikan ke
dalam mata pelajaran yang lain.
3. Prioritas, yaitu program dilaksanakan secara khusus kepada peserta
didik yang mengalami masalah tertentu dan membutuhkan
penanganan secara cepat.

B. Kompetensi dan Indikator

Untuk memberikan arah atau tujuan yang akan dicapai dalam


pelaksanaan program pengembangan diri dan gerak, maka ditetapkan
kemampuan dan indikator yang dapat dijadikan acuan oleh guru dalam
merencanakan, melaksanakan, dan menilai kegiatan pengembangan diri
dan gerak bagi peserta didik tunadaksa.
Kemampuan dan indikator pengembangan diri dan gerak untuk peserta
didik tunadaksa adalah sebagai berikut:

NO KOMPETENSI INDIKATOR
1 Pengembangan Diri Kebersihan Diri
a. Mampu Menolong  Buang air kecil
Diri Sendiri tentang  Mencuci rambut
kebersihan diri, Berpakaian

7
berpakaian, merawat  Menanggalkan pakaian
diri, dan mengurus diri dalam
sendiri dalam  Mengenakan pakaian dalam
kehidupan sehari-hari  Menanggalkan pakaian luar
dengan cara yang  Melepas sepatu dan kaos
benar. kaki
 Memakai sepatu dan kaos
kaki.
Merawat diri
 Memakai minyak rambut
 Menyisir rambut
 Memakai alat rias sederhana
Mengurus diri sendiri
 Makan dengan
menggunakan
tangan/sendok.

 Minum menggunakan
gelas/cangkir/sedotan dan
membersihkan mulut dengan
serbet/lap.
b. Mampu melakukan Berkomunikasi dan bersosialisasi
komunikasi dan langsung
bersosialisasi langsung  menyampaikan pesan /
dan tidak langsung menerima pesan dengan
dengan orang lain dalam menelpon, dan menerima
kehidupan sehari-hari telpon
dengan baik.  menerima tamu dengan
baik.

8
Berkomunikasi dan bersosialisasi
tidak langsung
 Melihat gambar pada
majalah dinding
 Menangkap pesan dan
rambu-rambu/gambar
pompa bensin, pria/wanita di
toilet.
 Membaca petunjuk-petunjuk
sederhana
c. Mampu menyelamatkan  Menyelamatkan diri dari
diri dari bahaya yang bahaya api
mengancam dirinya  Menyelamatkan diri dari
dalam kehidupan sehari- bahaya benda tajam
hari dengan baik.  Menyelamatkan diri dari
bahaya listrik
 Menyelamatkan diri dari
bahaya binatang
2. Pengembangan Gerak Gerakan kontrol kepala
a. Mampu melakukan  Mengangkat kepala dalam
gerak kontrol kepala, posisi tengkurap
gerakan kontrol kaki,
gerakan kontrol  Mempertahankan kepala
badan, dalam tegak dalam berbagai posisi
kehidupan sehari-  Menyundul bola
hari dengan baik.  Menggerakkan kepala ke kiri
dan ke kanan
 Menggerakan kepala ke atas
dan ke bawah
 Memutar kepala ke kiri dan
ke kanan
 Menggerakkan kepala sesuai
dengan irama music

9
Gerak kontrol kaki
 Gerakan berselonjor
 Gerakan menekuk
 Menggerakkan tumit
 Berjongkok
 Berdiri
 Berjalan ditempat dan
berjalan-jalan
 Berlari secara optimal
Gerakan kontrol badan
 Mengangkat bahu naik turun
 Menggerakkan bahu ke
depan dan ke belakang
 Memutar bahu ke depan dan
ke belakang
 Gerakan punggung pada
posisi tegak dan bungkuk
 Gerakan pinggang dengan
posisi miring ke kiri dan ke
kanan secara optimal
b. Mampu melakukan  duduk
gerakan  berdiri
keseimbangan tubuh  Berjalan
dalam kehidupan
sehari-hari dengan
benar.
1. c. Mampu melakukan  Melakukan pernafasan dada
gerak pernafasan dan perut sesuai dengan
dalam kehidupan hitungan.
sehari-hari dengan
benar.

10
d. Mampu melakukan  Mengambil benda sendiri
gerak pindah diri  Berjalan dengan membawa
dalam kehidupan benda
sehari-hari dengan
benar.
e. Mampu melakukan Gerak koordinasi motorik kasar
gerak koordinasi  merangkak dalam
motorik kasar, gerak terowongan
motorik halus, gerak  melempar dan menangkap
koordinasi mata dan bola
tangan, mata dan  memukul bola dengan
kaki, mata tangan tangan/alat
dan kaki dalam  menendang bola tanpa
kehidupan sehari- awalan
hari dengan benar.
Gerak koordinasi motorik halus
 mewarnai gambar
 menggunting
lurus, lengkung, dan
lingkaran
 menempel kertas
 membuka dan menutup jari
 meremas kertas
 merobek kertas
 meronce manik-manik
 menulis

Gerak koordinasi mata dan tangan


 Meletakkan benda dalam
berbagai posisi
 Menyusun benda dari ukuran
besar dan kecil

11
 Menyusun benda dengan
urutan dari yang tingi ke
yang rendah
 Menyusun bermacam-
macam balok
 Membongkar dan memasang
puzzle
Gerak koordinasi mata dan kaki
 Melangkah kaki dalam
berbagai pola dan bentuk
 Menendang bola berbagai
ukuran
Gerak koordinasi mata tangan dan
kaki
 Bermain kelereng dan bola
dengan optimal
 Melempar dan menangkap
bola.

f. Mampu Alat bantu gerak yang melekat


menggunakan alat  Memasang brace Sepatu
bantu gerak yang rehabilitasi tanpa bantuan.
melekat dan alat  Mepelepas brace sepatu
bantu yang bergerak rehabilitasi tanpa bantuan.
dalam kehidupan
sehari-hari dengan
benar.

Alat bantu yang bergerak


 Memakai kruk,
 memakai walker,
 memakai tripod,
 memakai stik,
 memakai crowler dan

12
 memakai kursi roda dengan
baik
g. Mampu  memakai Brace dan kruk
menggunakan alat  memakai Brace dan walker
bantu yang sesuai  memakai Brace dan stick
dengan kebutuhan  memakai Sepatu rehabilitasi
masing-masing dan kruk
peserta didik dalam  memakai Sepatu rehabilitasi
kehidupan sehari- dan walker
hari dengan baik.  memakai Sepatu rehabilitasi
dan tripod.

C. Sarana prasarana
Sarana prasarana untuk program pengembangan diri dan gerak bagi
peserta didik tunadaksa meliputi :
1. Perangkat Asesmen
Pada umumnya peserta didik tunadaksa mengalami gangguan
perkembangan intelegensi, motorik dan mobilitas, baik sebagian
maupun secara keseluruhan. Bervariasinya kondisi dan kemampuan
fisik dan intelektual peserta didik tunadaksa, menuntut adanya
pengelolaan yang cermat dalam mengidentifikasi kelemahan dan
kelebihan yang dimilikinya. Hal ini penting dalam upaya
menentukan apa yang dibutuhkan dapat mendapatkan pelayanan
kegiatan sesuai dengan kemampuan dan keadaannya.
Asesmen dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
postur tubuh, keseimbangan tubuh, kekuatan otot, mobilitas, serta
perabaan. Alat yang digunakan untuk assesmen seperti berikut ini:
a. Finger Goniometer (alat ukur sendi-daerah gerak);
b. Flexiometer (alat ukur kelenturan);
c. Plastic Goniometer (alat ukur sendi terbuat dari plastik);
d. Reflex Hammer (palu untuk mengukur gerak reflex kaki);
e. Posture Evaluation Set (pengukur postur tubuh mengukur
kelainan posisi tulang belakang);

13
f. Color Sorting Box (kotak sortasi warna);
g. Tactile Board Sets (papan latih perabaan sets)

2. Perangkat latihan pengembangan diri


Peserta didik tunadaksa mengalami hambatan dalam pindah diri
(ambulasi), dan koordinasi/keseimbangan tubuh. Keterbatasan atau
hambatan tersebut mengakibatkan peserta didik tunadaksa
mengalami kesulitan untuk merawat diri sendiri. Agar peserta didik
tuna daksa dapat melakukan perawatan diri dalam melakukan
kegiatan hidup sehari-hari (activity of daily living), maka perlu dilatih
secara berkesinambungan. Perangkat latihan yang dapat digunakan
dapat berupa:
a. Swivel Utensil (sendok khusus yang dimodifikasi untuk anak
Cerebral Palsy);
b. Dressing Frame Set (rangka pemasangan pakaian);
c. Lacing Shoes (kaus kaki);
d. Deluxe Mobile Commade (alat latih buang air-kloset berjalan)
e. Berpakaian 1 (bentuk kancing);
f. Berpakaian 2 (bentuk resleting);
g. Berpakaian 3 (bentuk tali);
h. Dressing Frame Sets (rangka pemasangan pakaian-kancing,
resleting dan tali dikemas dalam satu bingkai);
i. Sikat gigi, pasta gigi dan lain sebagainya

2. Perangkat latihan pengembangan gerak


Peserta didik tunadaksa banyak yang mengalami hambatan dalam
pindah diri (ambulasi), dan koordinasi/keseimbangan tubuh. Agar
peserta didik dapat melakukan gerak sesuai dengan kebutuhan
yang digunakan untuk melakukan kegiatan hidup sehari-hari
diperlukan latihan secara rutin dan berkesinambungan. Alat-alat
yang dapat untuk pelatihan berupa:
a. Pulley Weight (untuk menguatkan otot tangan);
b. Squeez Ball (untuk latihan daya remas tangan);
c. Restorator Hand (untuk menguatkan otot lengan);
d. Restorator Leg (untuk menguatkan otot kaki, tungkai);

14
e. Treadmill Jogger (untuk menguatkan otot kaki, tungkai dan
jantung);
f. Safety Walking Strap (sabuk pengaman ketika berlatih jalan);
g. Straight (tangga) (alat latih memanjat);
h. Sand-Bag (pemberat beban pada latihan gerak sendi);
i. Exercise Mat (latihan mobilisasi gerak tidur, berguling);
j. Height Adjustable Crowler (latihan untuk merangkak);
k. Floor Sitter (untuk latihan duduk tegak di lantai);
l. Kursi Cerebral Palsy (untuk latihan duduk tegak posisi normal);
m. Individual Stand-in Table (untuk latihan berdiri tegak dan
aktivitas tangan);
n. Walking Paralell (untuk latihan jalan dengan pegangan
memanjang kiri dan kanan);
o. Walker Khusus Cerebral Palsy (untuk latihan mobilitas berjalan)
p. Vestibular Board (meja goyang untuk latihan keseimbangan);
q. Balance Beam Set (papan titian untuk latihan keseimbangan);
r. Kolam Bola-bola (untuk latihan koordinasi mata, kaki dan
tangan);
s. Bola karet (untuk latihan motorik);
t. Balok berganda (papan untuk melatih keseimbangan tubuh
dalam bentuk bertingkat);
u. Balok titian (papan untuk melatih keseimbangan tubuh)
v. Flexion Extention (untuk membantu gerakan sendi siku);

15
BAB. III
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI DAN GERAK

A. Prinsip dasar pelaksanaan:


Secara esensi prinsip dasar pelaksanaan pengembangan diri dan
gerak ini membahas tentang aktivitas yang dilakukan dalam rangka
pemeliharaan, memperbaiki, membentuk pola gerak dan mengubah
perilaku peserta didik tunadaksa.
Prinsip dasar pengembangan diri dan gerak dapat dirinci sebagai
berikut:

1. Prinsip dasar pengembangan diri


a. Prinsip fungsional:
Kegiatan yang diberikan dalam bentuk latihan-latihan fungsi
otot dan sendi. Tujuannya untuk meningkatkan fungsi gerak otot
dan sendi agar mencapai kemampuan gerak yang optimal.
b. Prinsip supportif:
Prinsip latihan yang diberikan untuk meningkatkan motivasi, dan
percaya diri pada peserta didik tunadaksa. Tujuannya untuk
menanamkan rasa percaya diri, dan motivasi, sehingga
mempunyai keyakinan bahwa kemampuannya dapat
ditingkatkan sesuai dengan potensinya.
c. Prinsip evaluasi:
Kegiatan layanan yang diadakan dievaluasi secara terstruktur
dan berkelanjutan sehingga diketahui keberhasilan yang telah
dicapai, dengan standar perkembangan.
d. Prinsip Activity of Daily Living:
Kegiatan latihan yang diberikan mengacu kepada aktifitas yang
dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Prinsip dasar pengembangan gerak


Prinsip dasar dalam pengembangan gerak bagi peserta didik
tunadaksa adalah sebagai berikut:

16
a. Prinsip gerakan pasif:
Layanan kegiatan yang diberikan dalam bentuk latihan-latihan
pasif bagi peserta didik yang belum memiliki kemampuan atau
kekuatan otot dan sendi. Tujuannya untuk meningkatkan fungsi
saraf, sel-sel otot dan melancarkan peredaran pembuluh darah.
Dalam pelaksanaannya guru lebih aktif dalam menstimulasi otot
dan sendi, sementara peserta didik tunadaksa pasif karena
kemampuannya masih minim.
b. Prinsip gerakan aktif :
Prinsip latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan gerak
yang telah dimiliki oleh peserta didik tunadaksa. Tujuannya
untuk meningkatkan kemampuan gerak sendi, sehingga
mencapai derajat gerak sendi yang optimal. Dalam latihan ini
guru secara bertahap meningkatkan kemampuan otot-sendi
dengan mengikut sertakan peserta didik secara aktif dibantu
guru dalam mengoptimalkan gerakan-gerakan otot dan sendi.
c. Prinsip kekuatan :
Prinsip kekuatan ini adalah kegiatan latihan yang diberikan
kepada peserta didik dengan kekuatan secara terstruktur dan
berkelanjutan. Tujuannya untuk meningkatkan kekuatan
otot,saraf dan sendi, sehingga mampu menambah beban atau
kekuatan dalam melakukan lokomosi.
d. Prinsip evaluasi:
Prinsip evaluasi adalah latihan yang dilakukan secara terstruktur
dan berkelanjutan diadakan evaluasi tentang keberhasilan yang
telah dicapai, kendala-kendala yaang terjadi dengan standar
perkembangan.
e. Prinsip lokomosi-mobilisasi:
Kegiatan latihan untuk mengembangkan kemampuan individu
dalam mobilisasi atau bergerak sampai peserta didik tunadaksa
dapat berjalan sendiri, atau mampu mandiri dalam aktivitas
berlokomosi.

17
B. Rambu-rambu pelaksanaan
Dalam melaksanakan program pengembangan diri dan gerak bagi
peserta didik tunadaksa perlu memperhatikan rambu-rambu
pelaksanaan agar tidak terjadi salah dalam merancang program,
melaksanakan dan meng evaluasi program kegiatannya. Rambu-
rambu yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1. Program pengembangan diri dan gerak dibuat tidak berdasarkan
jenjang, satuan pendidikan dan tingkatan kelas, tetapi disesuaikan
dengan jenis, klasifikasi, tingkat kemampuan gerak peserta didik,
tingkat perkembangan emosi dan usia;
2. Asesmen tentang kondisi peserta didik tunadkasa perlu diketahui
sebelumnya untuk menentukan jenis latihan yang cocok dan
sesuai;
3. Metode, alat pengembangan untuk pelatihan, dan evaluasi
diserahkan sepenuhnya kepada guru;
4. Bentuk latihan pengembangan diri dan gerak dan gerak sebaiknya
bervariasi, menarik perhatian, merangsang emosi serta menuntun
ke arah kesanggupan diri untuk melakukannya;
5. Proses pengembangan dilaksanakan peserta didik dengan
mengutamakan aspek senso-motoris dan psikomotor;
6. Penguasaan kemampuan dan indikator tidak harus dilakukan
secara berurutan, tetapi guru diberi wewenang untuk memilih
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik.

C. Prosedur pelaksanaan: asesmen, perencanaan, pelaksanaan, penilaian


Pengembangan diri dan gerak dilaksanakan secara terprogram
dan sesuai dengan kemampuan masing-masing peserta didik.
Pemberian kegiatan latihan dimulai dari asesmen yaitu pengumpulan
informasi atau data tentang kemampuan dan kebutuhan peserta didik
tunadaksa terkait dengan profil perkembangan diri dan gerak. Profil
yang dimunculkan dari hasil asesmen meliputi; kemampuan dalam
tatalaksana pribadi, kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi,
kekuatan otot-otot, derajat gerak sendi (Range of Motion),
kemampuan gerak dasar tubuh, kemampuan koordinasi dan
keseimbangan, ketidakmampuan gerak anggota tubuh sesuai dengan

18
perkembangan gerak, ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas
hidup sehari-hari/merawat diri sendiri.
Hasil dari asesmen tersebut digunakan sebagai acuan dasar
untuk merancang program pengembangan diri dan gerak masing-
masing peserta didik. Untuk merancang program kegiatan
pengembangan diri dan gerak merujuk pada kompetensi dan indikator
yang tertuang dalam matrik (lihat Bab II). Rancangan program latihan
memuat nama peserta didik, alokasi waktu, jumlah pertemuan,
kompetensi, tujuan, pendekatan/metode, materi, sumber, media, dan
alat, pelaksanaan program (pendahuluan, kegiatan inti, penutup,
penilaian).
Tahap berikutnya dalam kegiatan pengembangan diri dan gerak
adalah pelaksaan program yang dilakukan oleh orang yang kompeten
yaitu ahli terapi okupasi dan fisio terapi, tetapi jika sekolah belum
mempunyai ahli tersebut pelaksanaan dapat dilakukan oleh guru
pendidikan khusus yang sudah terampil melakukannya. Kegiatan
dapat dilaksanakan di ruangan (in door) atau di luar ruangan (out
door), hal ini disesuaikan dengan kondisi peserta didik tunadaksa,
materi kegiatan dan kondisi sekolah.
Langkah selanjutnya untuk mengetahui tingkat keberhasilan
maupun kendala-kendala dalam pelaksanaan program dilakukan proses
evaluasi. Hasil dari evaluasi sebagai dasar untuk membuat pelaporan
tentang kemajuan yang dicapai maupun kendala yang terjadi pada
masing-masing peserta didik tunadaksa dalam melakukan kegiatan.

19
Prosedur pelaksanaan: asesmen, perencanaan, pelaksanaan,
penilaian dalam pengembangan diri dan gerak bagi peserta didik
tunadaksa dapat di visualisasikan sebagai berikut:

PESERTA DIDIK
ASESMEN

PROFIL
KOMPETENSI PERKEMBANGAN

MERENCANAKAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN DIRI DAN
GERAK

PELAKSANAAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN DIRI DAN
GERAK

PENILAIAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN DIRI DAN
GERAK

LAPORAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN DIRI DAN
GERAK

20
D. Program Pelaksanaan Pengembangan Diri dan Gerak

Program kegiatan pengembangan diri dan gerak (PKPDG) 1

Kegiatan : Pengembangan Diri


Waktu : 3 x pertemuan @ 30 menit

I. Kompetensi : mampu menolong diri sendiri tentang kebersihan diri,


berpakaian, merawat diri, dan mengurus diri sendiri
dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar.

II. Indikator : Kebersihan diri


1. Mencuci tangan.
2. Berkumur, menggosok gigi, dan mencuci muka.
3. Mandi sendiri memakai sabun dan handuk.
4. Buang air besar/kecil.
5. Mencuci rambut.
III. Tujuan :
1. Siswa mampu mencuci tangan dengan benar
2. Siswa mampu berkumur, menggosok gigi, dan mencuci
muka dengan benar.
3. Siswa mampu mandi mamakai sabun dan handuk
sendiri.
4. Siswa mampu buang air besar/kecil.
5. Mencuci rambut
IV.Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa Tunadaksa,
(2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak Tunadaksa,
(2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus
Dikdas, Jakarta: Kemdikbud

21
VI.Alat dan Bahan
Ember air, kran air, air, gayung, shampo, sabun, odol, sikap gigi,
lap/serbet dan handuk.

VII : Langkah-langkah Pelaksanaan


1. Langkah-langkah Pelaksanaan Program
a. Mencuci tangan.
Mencuci tangan ada dua cara yaitu bisa dengan menggunakan
kran air dan bisa juga dengan ember.
Mencuci tangan dengan kran air langkah-langkahnya sebagai
berikut.
1) Kran air dibuka, kedua tangan dibasahi , kemudian kran air
ditutup kembali, tangan kanan atau kiri mengambil sabun
dari tempatnya lalu digosokkan ke tangan kiri atau
kanannya tergantung kebutuhan peserta didik/kondisi
peserta didik.

2) Jika tangan sudah dianggap bersih maka tangan


dikeringkan dengan lap/serbet/handuk kecil.

Gb.1 : Proses mencuci tangan dengan kran air

22
Cara kedua adalah mencuci tangan dengan menggunakan ember
berisi air dan gayung.
Langkah-langkahnya adalah.
1) Ambil air yang ada di dalam ember dengan menggunakan gayung,
tangan kanan/kiri dibasahi, ambil sabun dari tempatnya lalu
gosokkan ke tangan kiri/kanan sampai bersih.

2) Kedua tangan dicuci/dibilas sampai bersih, jika tangan sudah


bersih selanjutnya secara bergantian dilap dengan handuk kecil
atau serbet.

Gbr.2 :. proses mencuci tangan dengan ember

3) Kedua tangan sudah bersih dan siap untuk makan dan aktivitas
yang lain.

b. Berkumur, menggosok gigi, dan mencuci muka.

Langkah-langkahnya adalah.

23
1) Berkumur: buka kran air kemudian ambil air dengan telapak
tangan masukkan air ke dalam mulut dan berkumur-kumurlah
lalu buang air dari dalam mulut.

2) Menggosok gigi: dimulai dari bagian depan, samping, atas bawah,


dan dalam dengan gerakan yang benar dan tekanan yang wajar
gosokkan pasta gigi dengan posisi naik turun, kemudian di posisi
dalam juga sama sampai bersih. Selanjutnya ambillah air dan
masukkan ke dalam mulut kemudian berkumur-kumurlah dan
basuhlah mulut berkali-kali hingga bersih.

3) Mencuci muka/wajah

Langkahnya adalah buka kran air dan ambil air dari kran
tersebut, basuhlah muka/wajah berulang-ulang, muka/wajah
bisa dibersihkan dengan menggunakan sabun wajah sampai
bersih, Jika wajah/muka sudah bersih maka muka dilap atau
dikeringkan dengan handuk.

Gb.3 : Berkumur, menggosok gigi, dan mencuci muka

24
c. Mandi sendiri memakai sabun dan handuk.

Langkah-langkahnya adalah.

1) Melepas pakaian (baju, kaos, dan celana).

2) Mengambil gayung, menciduk air dalam bak mandi atau ember

selanjutnya menyiramkan keseluruh anggota tubuh.

3) Ambil sabun mandi dan gosokkan keseluruh anggota tubuh.

4) Siram kembali seluruh anggota tubuh berkali-kali sampai bersih.

5) Keringkan seluruh anggota tubuh dengan handuk.

6) Langkah terakhir adalah memakai pakaian kembali yang bersih


yang telah disediakan yaitu mulai dari kaos dalam, celana dalam,
baju, dan celana.

Gb.4 : Mandi sendiri memakai sabun dan handuk

d. . Buang air besar dan buang air kecil dengan benar.

Langkah-langkahnya adalah.

1) Pertama-tama melepas celana dalam dan celana luar.

25
2) Kemudian duduk pada closed, proses buang kotoran sampai
tuntas.

3) Cebok dengan sabun, baik dengan kran semprot maupun dengan


ciduk air.

4) Kemudian menyiram kotoran di dalam closed dengan memijit


tombol closed atau dengan menyiramnya sampai bersih.

5) Celana dipakai kembali dan keluar dari kamar madi/ruang WC.

Gb.5 : Proses buang air besar

Buang air kecil

Langkah-langkahnya adalah.

(1) Membuka atau melepas celana dalam dan luar.

(2) Posisi berdiri untuk laki-laki dan posisi jongkok untuk


perempuan.

(3) Posisi kencing diarahkan ke closed sampai tuntas.

(4) Ambil gayung air dan cuci kemaluan sampai bersih.

(5) Selanjutnya celana dipakai dan dikancingkan kembali.

26
(6) Bekas kencing di siram dengan air sampai bersih.

(7) Kemudian kedua tangan dicuci sampai bersih dan keluar dari
kamar kecil dengan hati-hati.

Gb.6 : Proses buang air


kecil

e. .Mencuci rambut

Langkah-langkahnya adalah.

1) Membasahi rambut dengan air dari bak mandi/ember di kamar


mandi.

2) Kemudian mengambil sampo secukupnya pada telapak tangan


atau langsung pada rambut.

3) Gosok rambut tersebut dengan tangan sampai rata.

4) Siramkan air pada rambut berkali-kali sehingga sampo yang


ada pada rambut sudah bersih.

5) Langkah yang terakhir adalah mengeringkan rambut dengan


handuk yang telah disiapkan.

27
.

Gb.7 : Proses keramas rambut

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan


peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas : ……….
Sekolah : …….. Guru/Pembimbing : ………

Mampu
Tidak
No Materi Mampu dengan Keterangan
mampu
bantuan
1 Mencuci tangan.
2 Berkumur,menggosok
gigi, dan mencuci muka
3 Mandi sendiri memakai
sabun dan handuk
4 Buang air besar/kecil
5 Mencuci rambut

28
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG) 2

Kegiatan : Pengembangan Diri


Waktu : ……………………..

I. Kompetensi : mampu menolong diri sendiri tentang kebersihan diri,


berpakaian, merawat diri, dan mengurus diri sendiri
dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar.

II. Indikator : Berpakaian


1. Menanggalkan pakaian dalam
2. Mengenakan pakaian dalam
3. Menanggalkan pakaian luar
4. Mengenakan pakaian luar
5. Melepas sepatu dan kaos kaki
6. Memakai sepatu dan kaos kaki
III. Tujuan :
1. Siswa mampu menanggalkan pakaian dalam
2. Siswa mampu mengenakan pakaian dalam
3. Siswa mampu menanggalkan pakaian luar
4. Siswa mampu mengenakan pakaian luar
5. Siswa mampu melepas sepatu dan kaos kaki
6. Siswa mampu memakai sepatu dan kaos kaki
IV.Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa Tunadaksa,
(2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak Tunadaksa,
(2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus
Dikdas, Jakarta: Kemdikbud
VI. Alat dan Bahan
Sepatu, kaos kaki, kursi.

29
VII. Langkah-langkah Pelaksanaan
1. Menanggalkan pakaian dalam
a. Memperagakan cara melepaskan kaos dalam
1) Mengeluarkan tangan kanan dari lubang kaos sebelah
kanan
2) Mengeluarkan tangan kiri dari lubang kaos sebelah
kiri
3) Mengeluarkan kepala dari lubang kepala
4) Peserta didik melepaskan kaos sendiri
5) Menyimpan kaos pada tempatnya

Gb.8 : Peserta didik melepas kaos dalam

b. Mengenakan pakaian dalam/kaos dalam


1) Melakukan orientasi bagian depan dan bagian belakang kaos
dalam
2) Memasukan kepala ke dalam lubang kaos
3) Memasukan lengan kanan pada lubang kaos lengan kanan
4) Memasukan lengan kiri pada lubang kaos lengan kiri
5) Merapikan kaos dengan menarik ke bawah
6) Mencoba memakai kaos sendiri
7) Peserta didik memakai kaos sendiri

30
Gb.9: Menanggalkan pakaian luar

c. Menanggalkan pakaian luar


1) Orientasi bagian depan dan belakang kemeja
2) Memperagakan membuka kancing baju satu persatu
3) Mengeluarkan tangan kiri dari lubang tangan kiri
4) Mengeluarkan tangan kanan dari lubang tangan kanan
5) Menggantungkan baju
6) Membimbing peserta didik melepaskan baju
7) Menugaskan peserta didik melepaskan baju sendiri
8) Peserta didik melepaskan baju sendiri

Gb.10 : ProsesMengenakan pakaian dalam/kaos dalam

31
d. Mengenakan pakaian luar
1) Menggantungkan kemeja di pundak
2) Memasukan tangan kanan pada lubang tangan kanan
3) Memasukan tangan kiri pada lubang tangan kiri
4) Merapikan/menarik kemeja ke depan
5) Menyamakan ujung bawah dan mengancingkan bagian
bawah
6) Mengancingkan baju satu persatu
7) Melihat atau mengecek kerapian di cermin

Gb.11 : Mengenakan pakaian luar

e. Melepas sepatu dan kaus kaki


1) Melepas sepatu
a) Menarik perekat sepatu sebelah kiri
b) Melepaskan sepatu sebelah kiri
c) Menarik perekat sepatu sebelah kanan
d) Melepaskan sepatu sebelah kanan

Gb.12 : Peserta didik melepas sepatu


berperekat
32
2) Melepaskan kaos kaki
(a) Menarik kaos kaki sebelah kiri dan kanan ke bagian
bawah
(b) Kaos kaki sudah terlepas dari kaki
(c) Menyimpan kaos kaki pada tempat yang disediakan

Gb.13: Melepaskan kaos kaki

f. Memakai kaos kaki dan sepatu


1) Memakai kaos kaki
a) Orientasi bagian dalam dan luar kaos kaki
b) Mengambil kaos kaki kanan
c) Memasukan ujung jari kaki
d) Menarik sampai batas tumit
e) Menarik ke atas sampai batas panjang kaos kaki
f) Merapikan kaos kaki dengan mengusapkan tangan
sepanjang batas kaos kaki
g) Mengambil kaos kaki kiri, urutan memakai sama
dengan kaos kaki kanan

Gb.14: Memakai kaos kaki

33
2) Memakai sepatu berperekat
a). Membuka perekat sepatu
b). Memasukan sepatu pada kaki
c). Melakukan urutan kegiatan poin a dan b pada kaki yang
satunya

Gb.15 : Peserta didik memakai sepatu berperekat

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan peserta


didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………………
Sekolah : …….. Guru/Pembimbing : ………

34
Mampu
Tidak
No Materi Mampu dengan Keterangan
mampu
bantuan
1 Menanggalkan pakaian
dalam
2 Mengenakan pakaian
dalam
3 Mengenakan pakaian
luar
4 Melepas sepatu dan
kaos kaki
5 Memakai sepatu dan
kaos kaki

35
Program Pengembangan Diri dan Gerak (PKPDG) 3

Kegiatan : Pengembangan Diri


Waktu :
I. Kompetensi : Mampu menolong diri sendiri tentang kebersihan diri,
berpakaian, merawat diri, dan mengurus diri sendiri
dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang
benar.

II. Indikator : Merias Diri

1. Memakai minyak rambut


2. Menyisir rambut
3. Memakai alat rias sederhana

III. Tujuan :
1. Siswa mampu memakai minyak rambut
2. Siswa mampu menyisir rambut
3. Siswa mampu memakai alat rias sederhana

IV.Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.


V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa Tunadaksa,
(2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak Tunadaksa,
(2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus
Dikdas, Jakarta: Kemdikbud
VI.Alat dan Bahan
Sisir rambut, kaca cermin, minyak rambut, bedak, alas bedak,
pelembab bibir.
VII. Langkah-langkah pelaksanaan program
1. Memakai minyak rambut

36
Rambut agar tetap indah dan segar maka perlu perawatan
setiap hari yaitu dengan cara diberi minyak rambut.
Langkahnya adalah menyediakan minyak rambut, membuka
kemasan minyak rambut, mengambil sedikit minyak rambut
dengan jari telunjuk, ratakan minyak rambut pada telapak
tangan, usapkan minyak ke rambut sampai rata, kemudian
sisirlah rambut.

Gb.16: Peserta didik memakai minyak rambut

2. Menyisir rambut
Menyisir rambut perlu dilakukan setiap hari untuk menjaga
kesehatan rambut dan kulit kepala, sebelum menyisir
orientasikan terlebih dahulu jenis-jenis sisir yang digunakan,
serta cara memegang sisir yang benar.
Cara menyisir rambut.
a. Menyisir rambut tidak dalam keadaan basah. Kebiasaan ini
dapat membuat rambut rapuh.
b. Menyisir kulit kepala. Gunakan sisir rambut pada kulit kepala
untuk memperlancar sirkulasi darah dan merangsang
pertumbuhan rambut.
c. Tekanan dalam menyisir tidak perlu terlalu kuat

37
d. Bagi yang memiliki rambut panjang, menyisir mulai dari
ujung rambut sampai ke pangkal atau bagian atas
e. Sisir bagian rambut ke belakang, untuk rambut tebal perlu
membagi dalam beberapa bagian, kemudian sisir setiap
bagian secara menyeluruh
f. Sesekali diperbolehkan mengubah arah menyisir untuk
menghindari kerontokan rambut di daerah tertentu
g. Tidak dianjurkan menyisir rambut yang terikat, untuk
menghindari kerontokan

Gb.17 : Peserta didik menyisir rambut

3. Memakai alat rias sederhana (bedak)


a. Mendeskripsikan tentang tujuan dan kegunaan berhias diri
b. Mengenalkan bermacam-macam alat dan bahan yang
dipergunakan untuk berhias diri.
c. Melakukan berhias diri dengan betul sehingga rapi mulai
dari membuka bedak, mengambil bedak, memakai bedak
keseluruh wajah sampai rata.

38
Gb. 18 : merias wajah sederhana

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang


dilakukan peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………………
Sekolah : …….. Guru/Pembimbing : ………

Mampu
Tidak
No Materi Mampu dengan Keterangan
mampu
bantuan
1 Memakai minyak
rambut
2 Menyisir rambut
3 Memakai alat rias
sederhana

39
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG) 4

Kegiatan : Pengembangan Diri


Waktu :
I. Kompetensi : mampu menolong diri sendiri tentang kebersihan
diri berpakaian, merawat diri, dan mengurus diri sendiri
dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar.

II. Indikator : Mengurus diri sendiri

1. Makan menggunakan tangan


2. Makan menggunakan alat (sendok, garpu)
3. Minum menggunakan gelas/cangkir/sedotan dan
membersihkan mulut dengan serbet/lap.
III. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
IV. Sumber:
1. Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa
Tunadaksa, (2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
2. Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak
Tunadaksa, (2014),
3. Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus Dikdas, Jakarta: Kemdikbud
V. Alat dan Bahan
Sendok Serbet, lap tangan, air, gayung, sendok, garpu, gelas,
cangkir, sedotan. Piring, nasi, lauk, dll.

VI. Langkah-langkah pelaksanaan program.


1. Makan menggunakan tangan
a. Peserta didik duduk di kursi dengan tertib
b. Mencuci tangan ke dalam mangkuk
c. Membaca doa
d. Mengambil nasi dari tempat nasi ke piring
e. Mengambil lauk dari yang terdekat ke piring

40
f. Mengambil nasi dan lauk lalu memasukkan ke dalam mulut
g. Makan harus habis dan piring harus bersih
h. Membaca doa
i. Mencuci tangan
j. Mengelap tangan dan mulut dengan serbet

Gb. 19 : makan menggunakan tangan

2. Makan menggunakan alat (sendok, garpu)


a. Peserta didik duduk di kursi dengan tertib
b. Siapkan peserta didik untuk kegiatan makan, dimulai dari
mencuci tangan.
c. Membaca doa
d. Mengambil nasi dari tempat nasi ke piring
e. Mengambil lauk dari yang terdekat ke piring.
f. Sendok dipegang dengan tangan kanan dan garpu dipegang
dengan tangan kiri.
g. Makan harus habis dan piring harus bersih.
h. Setelah selesai makan sendok dan garpu disimpan bersilang
dengan posisi telungkup.
i. Membaca doa.
j. Mencuci tangan.
k. Mengelap tangan dengan serbet.

41
Gb. 20 :Makan menggunakan alat (sendok, garpu)

3. Minum menggunakan gelas/cangkir


a. Pegang badan gelas (untuk gelas tanpa kaki) dengan kelima
jari, sedangkan untuk memegang cangkir pegang bagian
tangkainya
b. Dekatkan ke mulut lalu teguk perlahan-lahan dan tidak
tergesa-gesa
c. Simpan kembali gelas atau cangkir dengan rapi

Gb.21: Minum menggunakan gelas atau cangkir

4. Minum menggunakan sedotan


a. Siapkan sedotan dan gelas yang berisi minuman/air.
b. Masukkan sedotan ke dalam gelas yang berisi minuman/air.

42
c. Peserta didik latihan menyedot minuman/air di dalam gelas
dengan memegang sedotan di bagian atas dengan tangan
kanan
d. Setelah minuman/air habis disedot oleh peserta didik dari
dalam gelas, sedotan tidak boleh digunakan lagi (dibuang ke
tempat sampah).

Gb.22 : Peserta didik minum menggunakan sedotan

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan


peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………………
Sekolah : …….. Guru/Pembimbing : ………

43
Mampu
Tidak
No Materi Mampu dengan Keterangan
mampu
bantuan
1 Makan menggunakan
tangan a
2 Makan menggunakan
alat (sendok, garpu)
3 Minum menggunakan
gelas/cangkir
4 Minum menggunakan
sedotan

44
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG) 5

Kegiatan : Pengembangan Diri


Waktu :

I. Kompetensi : Mampu berkomunikasi dan sosialisasi langsung dan


tidak langsung dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari
dengan baik.

II. Indikator : Berkomunikasi dan bersosialisasi langsung

1. Menyampaikan pesan/menerima pesan dengan


menelpon, dan menerima telepon .
2. Menerima tamu dengan baik.
III. Tujuan :
1. Siswa mampu menyampaikan pesan/menerima pesan
dengan cara menelpon dan menerima telpon secara
langsung.
2. Siswa mampu menerima tamu dengan baik
IV.Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa Tunadaksa,
(2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak Tunadaksa,
(2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus
Dikdas, Jakarta: Kemdikbud
VI. Alat dan Media : HP, Telpon rumah, surat, ruang tamu.

45
VII. Langkah-langkah

1. Langkah-langkah kegiatan
a. Menyampaikan pesan/menerima pesan dengan
menelepon, dan menerima telepon.
1)Memberi contoh cara menyampaikan pesan dan
menerima pesan.
a) Maaf ini ada titipan surat untuk bapak.
b) Oh ya, makasih. Saya terima suratnya ya!.

Gb.23: peserta didik menyampaikan


dan menerima pesan

2) Memberi contoh cara bicara yang santun untuk


menerima telepon dari orang lain.
- Hallo ( Irfan)
- Hallo selamat pagi, saya bicara dengan siapa? (Adi)
- Bicara dengan Irfan (Irfan)
- Oh, Iya makasih Irfan. Ada info apa untuk saya
Irfan?. ( Adi )

46
Gb.24: peserta didik sedang berkomunikasi lewat
telpon
b. Menerima Tamu Dengan baik
1) Memberi contoh cara menerima tamu dengan baik.
- Selamat Pagi!
- Selamat pagi, oh ya, mari silahkan masuk!.

Gb.25. peserta didik menenerima tamu

2) Memberi contoh cara menerima, menyapa, dan


berbicara pada tamu dengan baik.
- Menyapa
- Berjabatan tangan
- Mempersilahkan masuk dan duduk.
- Menanya apa keperluannya.

47
Gb.26. peserta didik menerima dan
berbicara dengan tamu

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan


peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………
Sekolah : …….. Guru/Pembimbing : ………

Mampu
Tidak
No Materi Mampu dengan Keterangan
mampu
bantuan
1 Menyampaikan pesan
dengan menelpon
2 Menerima pesan
dengan telpon
3 Menerima tamu
dengan baik

48
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG) 6

Kegiatan : Pengembangan Diri


Waktu :
I. Kompetensi : mampu melakukan komunikasi dan bersosialisasi
langsung dan tidak langsung dengan orang lain
dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.

II. Indikator :

1. Melihat gambar pada majalah dinding.


2. Menangkap pesan dan rambu-rambu/gambar pompa
bensin, pria/wanita di toilet.
3. Membaca petunjuk-petunjuk sederhana.
III. Tujuan :
1. Siswa mampu melihat gambar pada majalah
dinding.
2. Siswa mampu menangkap pesan dan rambu-
rambu/gambar pompa bensin, pria/wanita di toilet.
3. Siswa mampu membaca petunjuk-petunjuk
sederhana.

IV. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.


V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa Tunadaksa,
(2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak Tunadaksa,
(2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus
Dikdas, Jakarta: Kemdikbud
VI. Alat dan Bahan
Papan pengumuman/mading, Majalah dinding, gambar pompa
bensin, gambar toilet wanita dan pria.

49
VII. Langkah-langkah
1. Melihat gambar pada majalah dinding.

a. Guru memperlihatkan gambar yang beraneka ragam pada


majalah dinding.
b. Peserta didik melihat gambar-gambar dan tulisan pada
majalah dinding.
c. Kemudian peserta didik dapat memahami makna apa yang
ada pada majalah dinding tersebut.

Gb.27. peserta didik melihat majalah dinding

2. Menangkap pesan dan rambu-rambu/gambar pompa bensin,


pria/wanita di toilet.
a. Memperlihatkan gambar pom bensin, gambar wanita dan
pria.
b. Peserta didik dapat mengetahui bahwa pada pom bensin
terdapat toilet pria dan wanita.
c. Peserta didik dapat memanfaatkan fasilitas tersebut dengan
baik.

50
Gb.28. peserta didik melihat toilet di pom bensin

3. Membaca buku, Koran, dan majalah.


a. guru menyediakan buku,koran, dan majalah dengan gambar-
gambar yang menarik.
b. Dengan gambar-gambar yang menarik pada buku ,majalah ,
dan koran akan membuat peserta didik lebih tertarik untuk
membaca.

Gb.29: peserta didik membaca


buku dan koran

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan


peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

51
Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………………
Sekolah : …….. Guru/Pembimbing : ……………..

Mampu
Tidak
No Materi Mampu dengan Keterangan
mampu
bantuan
1 Melihat gambar pada
majalah dinding
2 Menangkap pesan dan
rambu-rambu gambar
pompa bensin, pria
wanita di toilet
3 Membaca petunjuk-
petunjuk sederhana
4
5

52
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG) 7

Kegiatan : Pengembangan Diri


Waktu :
I. Kompetensi : Mampu menyelamatkan diri dari bahaya yang
mengancam dirinya dalam kehidupan sehari-
hari dengan baik.
II. .Indikator :

1. Menyebutkan bahaya Api


2. Menyebutkan bahaya Benda tajam
3. Menyebutkan bahaya Listrik
4. Menyebutkan bahaya Binatang

III. Tujuan :
1. Siswa mampu menyebutkan bahaya Api
2. Siswa mampu menyebutkan bahaya Benda tajam
3. Siswa mampu menyebutkan bahaya Listrik
4. Siswa mampu menyebutkan bahaya Binatang
IV.Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa Tunadaksa,
(2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak Tunadaksa,
(2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus
Dikdas, Jakarta: Kemdikbud
VI.Alat dan Bahan
Kompor gas, kompor minyak tanah, pisau, belati, alat listrik, gambar
binatang buas, korek api .

53
VII. Langkah-langkah
1. Menyebutkan bahaya Api
.
a. Guru memperlihatkan alat masak seperti kompor gas dan
kompor
minyak tanah.
b. Menjelaskan bahaya alat memasak tersebut apabila peserta
didik-peserta didik tidak hati-hati maka akan membahayakan
dirinya dan orang lain.
c. Menjelaskan apabila terjadi kebakaran pada kompor gas maka
cara menanggulanginya adalah dengan menggulingkan tabung
gas atau dengan cara mencabut regulator.
d. Sedangkan untuk kompor minyak tanah dengan cara menutup
kompor dengan kain basah atau karung goni yang basah.

Gb.30. peserta didik menghindarkan diri


dari Bahasa api

2. Menyebutkan bahaya Benda tajam.


Pisau, belati, parang, dan kampak adalah merupakan benda tajam
yang sangat banyak gunanya, tetapi alat tersebut juga akan sangat
berbahaya jika peserta didik tidak hati-hati dalam
menggunakannya.
Langkah awal dalam menggunakannya adalah:

54
a. Memegang pisau tersebut pada gagang/pegangannya
b. Pisau dipakai untuk mengiris, memotong benda apa saja yang
diperlukan dengan hati-hati.
c. Pisau dan belati adalah merupakan benda tajam yang sangat
berbahaya jika tidak digunakan dengan benar maka benda
tersebut akan dapat berakibat melukai diri sendiri maupun pada
orang lain.
d. Diantara bahaya tersebut adalah tangan teriris pisau,tergores,
sehingga perlu perawatan atau dilarikan ke rumah sakit.

Gb.31: peserta didik menghindarkan diri dari


Bahaya benda tajam

3. Menyebutkan bahaya Listrik


Listrik juga memiliki manfaat yang sangat luar biasa, diantaranya
adalah untuk penerang rumah, memasak, mencuci, seterika, TV,
kulkas, dan lain-lainnya tetapi listrik juga sangat berbahaya.
Langkah-langkah untuk menghindari bahaya listrik tersebut
adalah.
a. Menghidupkan/menyalakan listrik seperlunya.
b. Kabel listrik tidak boleh dalam keadaan terbuka.
c. Kabel listrik tidak boleh kena air.
d. Kabel listrik jika dalam keadaan terbuka dan kena air maka akan
terjadi konsleting dan jika dipegang maka akan terjadi kesetrum
yang mengakibatkan kebakaran dan kematian.

55
Gb.32. peserta didik menghindarkan
diri dari Bahaya listrik

4. Menyebutkan bahaya binatang.


Binatang adalah merupakan makhluk Tuhan yang memiliki hak
untuk hidup dan perlu adanya perhatian dan kasih sayang dari
manusia. Banyak binatang yang menjadi teman bagi manusia
karena binatang itu tidak buas atau berbahaya. Namun banyak
juga binatang yang buas dan sangat berbahaya.
Langkah-langkah untuk menghindari binatang yang berbahaya
tersebut adalah :
a. Peserta didik harus mengerti macam-macam binatang buas
seperti : Ular berbisa, Singa, Buaya, dan lain-lainnya.
b. Peserta didik tidak boleh mendekati apalagi memegangnya.
c. Binatang-binatang buas itu harus masuk dalam karantina seperti
dalam kebun binatang, dikerangkeng, dan sebagainya

56
Gb.33. peserta didik menghindarkan diri dari
Bahaya binatang buas

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan


peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………………
Sekolah : …….. Guru/Pembimbing : ………

57
Mampu
Tidak
No Materi Mampu dengan Keterangan
mampu
bantuan
1 Menyelamatkan diri
dari bahaya api
2 Menyelamatkan diri
dari benda tajam
3 Menyelamatkan diri
dari bahaya listrik
4 Menyelamatkan diri
dari bahaya binatang
buas

58
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG) 4

Kegiatan : Pengembangan Gerak


Waktu :

I. Kompetensi : Mampu melakukan gerak kontrol kepala, gerakan


kontrol kaki, gerakan kontrol badan, dalam
kehidupan sehari-hari dengan baik.
II. Indikator : Kemampuan melakukan gerak kontrol kepala

1. Mengangkat kepala dalam posisi tengkurap


2. Mempertahankan kepala tegak
3. Menyundul bola
III. Tujuan :
1. Siswa mampu mengangkat kepala dalam posisi tengkurap
2. Siswa mampu mempertahankan kepala tegak
3. Siswa mampu menyundul bola
IV. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
V. Sumber:
1. Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa Tunadaksa,
(2006), Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
2. Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak Tunadaksa,
(2014),

VI. Alat dan Bahan


Bola, kursi, balon.

VII. Langkah-langkah
1. Mengangkat kepala dalam posisi tengkurap
Posisi kepala harus selalu tegak, latihan lainnya akan kurang
berhasil kalau belum mampu mengontrol gerakan kepala.
Tujuan kegiatan ini terutama untuk melatih ketahanan dan
kemampuan gerak mengangkat kepala antara 45° dan 90 °
pada posisi tengkurap di atas matras dengan kurun waktu

59
yang sudah ditentukan guru atau terapis, dapat dilakukan
pengulangan dan memberi bantuan bagi yang belum dapat
atau sulit melakukannya.
Langkah-langkahnya adalah.
a. Peserta didik diminta tidur sambil tengkurap.
b. Mengangkat kepala secara perlahan-lahan, dan
menahannya.
c. Menghitung sampai delapan hitungan
d. Sedangkan peserta didik yang kurang bisa
melakukannya dibantu untuk menahannya .

Gb.34. peserta didik Mengangkat kepala dalam posisi


tengkurap

2. Gerakan Mempertahankan kepala tegak


a. Posisi Duduk
Melatih gerakan mempertahankan ketahanan dan
kemampuan agar kepala tetap tegak dengan kurun waktu
yang ditentukan, pada posisi duduk ini dapat dilakukan bagi
peserta didik, baik yang dapat berdiri ataupun tidak.
Langkah yang dilakukan adalah ”Coba kalian lihat dan ikuti
gerakan tangan ini ke atas, dengan mengangkat kepalamu
baik-baik”.lakukan berkali-kali.

60
Gb.35. Mempertahankan kepala tegak dalam posisi duduk

b. Posisi Merangkak
Latihan merangkak permulaan dapat mempergunakan alat yang
sesuai dengan kondisi peserta didik, misalnya menggunakan
Crowler.
Melatih gerakan mempertahankan ketahanan dan kemampuan
kepala tetap tegak dilakukan sambil berusaha merangkak.
Apabila peserta didik sudah dapat merangkak tanpa bantuan
alat itu, dapat ditingkatkan dengan latihan dalam bentuk
permainan merangkak, misalnya merangkak melalui tong dan
merangkak masuk ke huruf-huruf tegak yang terbuat dari
triplek seperti huruf O, U, D, M.
Peserta didik sedang bermain di ruangan memperagakan
gerakan gerakan kereta api yang akan memasuki terowongan
sambil merangkak menyanyikan lagu ”Naik Keteta Api”.

61
Gb.36: Posisi merangkak mempertahankan kepala

c. Posisi Berdiri
Melatih gerakan mempertahankan ketahanan dan
kemampuan kepala tetap tegak dengan kurun waktu yang
ditentukan guru, dilakukan sambil berdiri (bagi peserta didik
yang sulit berdiri dapat dibantu dengan menggunakan alat
bantu gerak seperti Tripod, Wolker, Kruk, atau alat bantu gerak
lainnya) untuk meraih balon atau bola yang digantungkan.
”Coba raih bola yang tergantung di atas kepalamu ini”
kata pak guru kepada peserta didik yang siap menarik bola
yang tergantung itu.

62
Gb.37: Posisi berdiri mempertahankan kepala

d. Gerakan Kepala Sesuai Irama Musik


Melatih kemampuan dan keterampilan gerak kepala
mengikuti irama musik yang diperdengarkan pada peserta
didik. Langkah-langkahnya adalah gerakan kepala ini dilakukan
secara variasi mulai gerakan menunduk, menengadah,
menengok ke kiri-ke kanan, menggeleng ke kiri-ke kanan
dengan hitungan dan mengikuti irama musik serta petunjuk
pelatih atau guru.
Gerakan kepala ini dapat pula divariasikan melalui cerita
tentang burung yang sedang terbang diserasikan dengan irama.

63
Gb.38 : Gerakan kepala sesuai irama musik

e. Gerakan Membawa Benda di atas Kepala


Dilakukan dengan berjalan, baik dibantu dengan alat
maupun tanpa alat bantu gerak, tangan yang satu berusaha
memegang benda-benda di atas kepala, dengan tujuan untuk
melatih kekuatan otot leher. Berat atau beban disesuaikan dan
tidak membahayakan apabila jatuh menimpa kaki.

Gb.39 : Gerakan kepala dengan benda di atas kepala

3. Menyundul Bola
a. Posisi Duduk
Melatih kemampuan dan keterampilan gerak kepala
dengan mempertahankan ketahanan otot leher. Pada posisi

64
duduk peserta didik berusaha menyundul bola yang
digantung rendah tepat di atas kepala.
Peserta didik yang sedang duduk di bangku, tiba-tiba
disuruh oleh guru untuk menyundul bola yang diikat pada
tangannya.
”Dalam posisi duduk coba sundul bola yang ada di atas
kepalamu!” perintah guru.

Gb.40:Gerakan menyundul kepala pada posisi duduk

b. Posisi Merangkak
Latihan ketahanan otot leher pada posisi merangkak
dalam bentuk permainan untuk melakukan gerakan
menyundul bola yang digantung. Kegiatan ini untuk
melatih agar peserta didik memiliki kemampuan dan
keterampilan melakukan gerakan kontrol kepala. Pada
posisi ini tentunya disesuaikan dengan kondisi ketunaan
peserta didik.

65
Peserta didik yang sedang merangkak dengan riang
gembira berusaha menyundul bola yang dipegang
gurunya.
”Ayo lakukan terus sundulan kepalamu pada bola yang
Bapak gantung ini! Kata guru kepada peserta didik yang
lincah bergerak mengejar dan menyundul bola yang
digantung gurunya.

Gb. 41 : Latihan ketahanan otot leher pada posisi merangkak

c. Posisi Berdiri
Latihan ketahanan otot leher pada posisi berdiri dalam
bentuk permainan menyundul bola merupakan tahap
akhir dalam gerak kontrol kepala, agar peserta didik
memiliki keterampilan untuk melakukan gerakan kepala.
Pada posisi ini peserta didik dapat melakukannya sambil
berjalan menuju sasaran.
Beberapa orang peserta didik sedang bersiap-siap
menunggu perintah guru akan berlomba melakukan
gerakan menyundul bola yang bergantung.
Pak guru memberi aba-aba kepada peserta didiknya
”Awas! Siap ya .... satu, dua. Tiga”, dan peserta didik-
peserta didikpun berjalan menuju sasaran hendak
menyundul bola yang tergantung di depannya.

66
Gb.42 : Latihan ketahanan otot leher pada posisi berdiri.

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan


peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………………
Sekolah : …….. Guru/Pembimbing : ………

67
Mampu
Tidak
No Materi Mampu dengan Keterangan
mampu
bantuan
1 Mengangkat kepala
dalam posisi tengkurap
2 Mempertahankan
kepala tegak dalam
berbagai posisi
3 Menyundul bola
4 Menggerakkan kepala
ke kiri dan ke kanan
5 Menggerakkan kepala
ke atas dan ke bawah
6 Memutar kepala ke kiri
dank e kanan
7 Menggerakkan kepala
sesuai dengan irama
musik

68
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG) 2

Kegiatan : Pengembangan Gerak


Waktu :
I. Kompetensi : Mampu melakukan gerak kontrol kepala, gerakan
kontrol kaki, gerakan kontrol badan, dalam
kehidupan sehari-hari dengan baik.
II. Indikator : Gerak kontrol kaki

1. Gerakan berselonjor
2. Gerakan menekuk
3. Menggerakkan tumit
4. Berjongkok
5. Berjalan di tempat
6. Berjalan
7. Berlari secara optimal
III. Tujuan :
1. Siwa mampu melakukan gerakan berselonjor
2. Siswa mampu melakukan gerakan menekuk
3. Siswa mampu melakukan gerakan tumit
4. Siswa mampu melakukan gerakan berjongkok
5. Siswa mampu melakukan gerakan berjalan di tempat
6. Siswa mampu melakukan gerakan berjalan
7. Siswa mampu melakukan gerakan berlari secara optimal
IV. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa Tunadaksa,
(2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak Tunadaksa,
(2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus
Dikdas, Jakarta: Kemdikbud
VI. Alat dan Bahan
Matras, karpet, bantal, guling

69
VII. Langkah-langkah
1. Gerakan berselonjor

Langkah-langkahnya adalah.
a. Duduk dengan kaki berselonjor, hal ini dilakukan untuk
kelentukan dan keseimbangan, membentuk keluwesan
gerakan persendian.
b. Duduk selonjor kaki terbuka, mencium lutut, kaki kiri dan lutut
kaki kanan.
c. Duduk berselonjor kaki dirapatkan, kemudian tangan berusaha
untuk memegang ujung jari kaki sambil badan dibungkukkan.
d. Duduk berselonjor, memegang pinggang, kemudian
mengangkat tungkai ke depan atas.
e. Duduk berselonjor, kedua tangan diletakkan disebelah pantat
kemudian mengangkat pantat dan tahan beberapa menit.

Gb.43 : Foto gerakan berselonjor siswa YPAC Ska.

2. Gerakan menekuk
Gerakan menekuk kaki bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot
kaki melalui latihan fisik secara teratur.
Langkah-langkahnya adalah.
a. Peserta didik dalam posisi duduk dengan kaki berselonjor lurus
ke depan.
b. Satu kaki diangkat pelan-pelan hingga pada posisi 90 derajat,

70
demikian juga pada kaki yang satunya.
c. Latihan dilakukan berulang-ulang hingga peserta didik dapat
melakukannya sendiri.

Gb.44 : Foto gerakan menekuk kaki siswa


YPAC Surakarta

3. Menggerakkan tumit
Gerakan ini adalah untuk kelentukan dan keseimbangan gerak
tumit serta kekuatan otot kaki.
Langkah-langkahnya adalah.
a. Duduk dengan posisi kaki berselonjor.
b. Sendi telapak kaki digerakkan ke atas, ke bawah, ke samping
kanan, dan ke samping kiri. Hal ini dilakukan berulang-ulang
hingga peserta didik dapt menggerakkan tumitnya sendiri tanpa
bantuan orang lain.

Gb.: 45 : Foto Gerakan Tumit

71
4. Berjongkok
Gerakan ini adalah untuk kelentukan dan keseimbangan gerak
menahan berat badan, serta kekuatan otot kaki.
Langkah-langkahnya adalah.
a. Jongkok dengan posisi badan tegak dan rilek.
b. Jongkok sambil bergerak maju
c. Jongkok, kedua tangan direntangkan ke samping, kemudian
salah satu tungkai diluruskan ke depan.
d. Lompat menirukan gerak katak dengan posisi jongkok.

Gb.46 : Gerakan pada posisi jongkok

5. Berjalan (jalan ditempat maupun jalan cepat).


Gerakan ini adalah untuk pembentukan gerak dasar jalan dengan
melatih kekuatan otot keseimbangan serta melatih keterampilan
gerak yang lebih komplek.
Langkah yang dilakukan adalah.
a. Berjalan ke berbagai arah, depan kiri, kanan, dan ke samping.
b. Berjalan dengan berbagai kecepatan, jalan ditempat, jalan biasa,
jalan pelan-pelan, dan jalan cepat.
c. Jalan dengan ujung kaki (jinjit), jalan dengan tumit.
d. Jalan tegak, jalan jongkok, jalan angkat paha.
e. Jalan mengikuti pola garis, meniti balok/papan, jalan jinjit dan
seterusnya.

72
Gb.47 : Foto gerakan berjinjit,dan berjalan

6. Berlari secara optimal


Gerakan ini adalah untuk pembentukan gerak dasar lari dengan
melatih kekuatan otot keseimbangan serta melatih keterampilan
gerak yang lebih komplek.
Langkah-langkahnya adalah.
a. Lari di tempat
b. Lari ke depan dengan berbagai kecepatan
c. Lari ke berbagai arah yaitu ke depan, samping,, berputar, dan
lurus.
d. Lari dengan ujung kaki (jinjit ).

Gb. 48 : Gambar pada posisi berlari

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan


peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

73
Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………………
Sekolah : …….. Guru/Pembimbing : ………

Mampu
Tidak
No Materi Mampu dengan Keterangan
mampu
bantuan
1 Gerakan berselonjor
2 Gerakan menekuk kaki
3 Menggerakkan tumit
4 Gerak berjongkok
5 Gerakan berdiri
6 Gerakan berjalan
ditempat dan berjalan-
jalan
7 Gerakan berlari secara
optimal

74
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG)

Kegiatan : Pengembangan Gerak


Waktu :
I. Kompetensi : Mampu melakukan gerak kontrol kepala, gerakan
kontrol kaki, gerakan kontrol badan, dalam kehidupan sehari-
hari dengan baik.
II. Indikator : Kemampuan Melakukan Gerakan Badan
1. Mengangkat bahu naik turun
2. Menggerakkan bahu ke depan dan ke belakang
3. Memutar bahu ke depan dan ke belakang
4. Gerakan punggung pada posisi tegak dan bungkuk
5. Gerakan pinggang dengan posisi miring ke kiri dan ke
kanan secara optimal
III. Tujuan :
1. Siswa mampu mengangkat bahu naik turun
2. Siswa mampu Menggerakkan bahu ke depan dan ke belakang
3. Siswa mampu Memutar bahu ke depan dan ke belakang
4. Siswa mampu Gerakan punggung pada posisi tegak dan
bungkuk
5. Siswa mampu Gerakan pinggang dengan posisi miring ke kiri
dan ke kanan
IV. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa
Tunadaksa, (2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak
Tunadaksa, (2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus Dikdas, Jakarta: Kemdikbud
VI. Alat dan Bahan
Matras , kasur,guling, bantal,

75
VII. Langkah-langkah
1. Mengangkat bahu naik turun.
Langkah-langkahnya adalah.
a. Guru memegang kedua lengan peserta didik
b. Peserta didik diminta untuk mengangkat bahunya dalam
beberapa hitungan.
c. Peserta didik menurunkan bahunya dan kegiatan itu
dilakukan berulang-ulang hingga peserta didik mampu
melakukan sendiri.

Gb.49: Foto Mengangkat bahu naik turun

2. Menggerakkan bahu ke depan dan ke belakang


Langkah-langnya adalah.
a. Guru memegang kedua lengan peserta didik
b. Peserta didik diminta untuk membusungkan dadanya
dalam beberapa hitungan.
c. Peserta didik mengembalikan seperti posisi semula.
d. Peserta didik diminta untuk melakukan kegiatan itu
berulang-ulang hingga dapat melakukan sendiri tanpa
bantuan.

76
Gb.50 : Menggerakkan bahu ke depan dan ke belakang

3. Memutar bahu ke depan dan ke belakang


Langkah-langkahnya adalah.
a. Guru memegang kedua lengan peserta didik.
b. Peserta didik diminta untuk memutar bahunya ke depan
dan ke belakang secara berulang-ulang.
c. Peserta didik mengembalikan bahunya pada posisi
semula dan seterusnya hingga peserta didik dapat
melakukan sendiri dengan benar.

Gb.51 :Memutar bahu ke depan dan ke belakang

4. Gerakan punggung pada posisi tegak dan bungkuk.


Langkah-langkahnya adalah.
a. Guru memegang kedua belah ketiak peserta didik

77
b. Peserta didik diminta untuk mengangkat bahunya
dalam beberapa hitungan.
c. Peserta didik menurunkan bahunya dan kegiatan itu
dilakukan berulang-ulang hingga peserta didik dapat
melakukan sendiri.

Gb.52 : Punggung pada posisi tegak dan bungkuk

5. Gerakan pinggang dengan posisi miring ke kiri dan ke


kanan.
Langkah-langkahnya adalah.
a. Peserta didik duduk dalam posisi bersila
b. Guru memegang paha peserta didik dengan satu
tangan, kemudian tangan yang satu untuk menarik
bahu peserta didik ke kiri dan ke kanan dan seterusnya.
c. Peserta didik diminta untuk melakukan sendiri seperti
contoh secara berulang-ulang hingga dapat melakukan
sendiri dengan benar.

Gb.53 : pinggang dengan posisi miring ke kiri dan ke kanan

78
VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan


peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………………
Sekolah : …….. Guru/Pembimbing : ………

Mampu
Tidak
No Materi Mampu dengan Keterangan
mampu
bantuan
1 Mengangkat bahu naik
turun
2 Menggerakkan bahu
ke depan dank e
belakang
3 Memutar bahu ke
depan dan kebelakang
4 Gerakan punggung
pada posisi tegak dan
bungkuk
5 Gerakan pinggang
dengan posisi miring
ke kiri dank e kanan
secara optimal

79
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG)

Kegiatan : Pengembangan Gerak


Waktu :

I. Kompetensi : Mampu melakukan gerak keseimbangan tubuh


dalam kehidupan sehari-hari dengan baik

II. Indikator :
1. Gerakan duduk
2. Gerakan berdiri
3. Gerakan berjalan
III. Tujuan :
1. Siswa mampu duduk dengan sempurna
2. Siswa mampu berdiri dengan baik
3. Siswa mampu berjalan dengan baik
IV. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa
Tunadaksa, (2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak
Tunadaksa, (2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus Dikdas, Jakarta: Kemdikbud

VI. Langkah-Langkah
1. Melakukan gerakan tubuh dengan duduk, berdiri, dan
berjalan.
Langkah-langkahnya adalah.
a. Guru memberi contoh cara duduk, berdiri, dan berjalan.
b. Peserta didik diminta untuk berdiri dengan tegak.
c. Peserta didik diminta untuk duduk dengan benar.

80
d. Peserta didik diminta untuk berjalan dan seterusnya
sehingga peserta didik dapat melakukan sendiri
dengan benar.

Gb. 54 : Gambar gerakan duduk,berdiri dan berjalan

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan


peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………………
Sekolah : …….. Guru/Pembimbing : ………

Mampu
Tidak
No Materi Mampu dengan Keterangan
mampu
bantuan
1 Gerakan duduk
2 Gerakan berdiri
3 Gerakan berjalan

81
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG)

Kegiatan : Pengembangan Gerak


Waktu :
I. Kompetensi : mampu melakukaan gerak pernafasan dalam
kehidupan sehari-hari dengan baik.
II. Indikator :
1. Melakukan pernafasan dada
2. Melakukan pernafasan perut
III. Tujuan :
1. Siswa mampu melakukan pernafasan dada
2. Siswa mampu melakukan pernafasan perut
IV. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa
Tunadaksa, (2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak
Tunadaksa, (2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus Dikdas, Jakarta: Kemdikbud

VI. Langkah-langkah
1. Melakukan pernafasan dada dan perut sesuai dengan
hitungan.
Langkah-langkahnya adalah.
a. Peserta didik dalam posisi berdiri.
b. Guru memegang kedua belah dada peserta didik dan
menekan dada peserta didik ke atas dengan hitungan
beberapa kali.
c. Guru menurunkan kembali seperti semula.
d. Guru memegang kedua pinggang peserta didik
e. Guru mengangkat perut peserta didik kearah atas dengan
hitungan beberapa kali dan seterusnya.

82
f. Guru menurunkan kembali perut peserta didik seperti
semula.

Gb. 55 : Gerakan pernafasan dada dan perut

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan


peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………………
Sekolah : …….. Guru/Pembimbing : ………

Mampu
Tidak
No Materi Mampu dengan Keterangan
mampu
bantuan
1 Gerakan bernafas pada
dada
2 Gerakan bernafas pada
perut

83
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG)

Kegiatan : Pengembangan Gerak


Waktu :
I. Kompetensi : Mampu melakukan gerak pindah diri dalam
kehidupan sehari-hari.
II. Indikator : 1. Mengangbil benda sendiri
2. Berjalan dengan membawa benda
III. Tujuan :
1. Siswa mampu mengambil benda sendiri
2. Siswa mampu berjalan dengan membawa
benda

IV. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.


V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa
Tunadaksa, (2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak
Tunadaksa, (2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus Dikdas, Jakarta: Kemdikbud

VI. Langkah-langkah
1. Mengambil benda sendiri
Langkah-langkahnya.
a. Guru menyediakan benda di depan peserta didik
dengan posisi dekat.
b. Peserta didik mengambil benda tersebut.
c. Guru meletakkan benda tersebut di depan peserta
didik tetapi pada posisi yang agak jauh , peserta
didik berusaha untuk mengambilnya dan
seterusnya hingga peserta didik mampu melakukan
sendiri.

84
Gb. 56 : Gerakan mengambil benda sendiri

2. Berjalan dengan membawa benda.


Langkah-langkahnya adalah guru memberikan benda
kepada peserta didik, kemudian peserta didik
menerimanya, selanjutnya peserta didik memberikan
kembali benda tersebut kepada guru dan seterusnya.

Gb.57: Gerakan berjalan membawa benda

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan


peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

85
Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………………
Sekolah : …….. Guru/Pembimbing : ………

Mampu
Tidak
No Materi Mampu dengan Keterangan
mampu
bantuan
1 Gerakan mengambil
benda sendiri
2 Gerakan berjalan
dengan membawa
benda

86
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG)

Kegiatan : Pengembangan Gerak


Waktu :
I. Kompetensi : Mampu melakukan gerak koordinasi motorik
kasar,motorik halus, koordinasi mata dan tangan, koordinasi
mata dan kaki, koordinasi mata tangan dan kaki dalam
kehidupan sehari-hari dengan baik
II. Indikator : Kemampuan Melakukan gerak koordinasi motoric
kasar
1. Merangkak dalam terowongan
2. melempar dan menangkap bola
3. memukul bola dengan tangan dan alat
4. Menendang bola tanpa awalan
III. Tujuan :
1. Siswa mampu merangkak dalam terowongan
2. siswa mampu melempar dan menagkap bola
3. siswa mampu memukul bola dengan tangan dan alat
3. Siswa mampu menendang bola tanpa awalan
IV. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa
Tunadaksa, (2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak
Tunadaksa, (2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus Dikdas, Jakarta: Kemdikbud
VI. Alat/Media :
Terowongan dari huruf-huruf O,H,M,U, bola, tongkat.
VII. Langkah-langkah
1. Gerakan merangkak dalam terowongan

Langkah-langkahnya adalah guru menyediakan

87
alat- alat berbentuk terowongan, peserta didik
diminta untuk melintasi terowongan tersebut
berulang-ulang.

Gb.58 : Gerakan merangkak dalam terowongan

1. 2. Melempar dan menangkap bola


Langkah-langkahnya adalah guru menyediakan
bola, peserta didik disuruh mengambil bola
kemudian peserta didik diminta untuk
melemparkan bola tersebut kepada guru.
Guru mengambil bola tersebut selanjutnya
dilemparkan ke peserta didik dan peserta didik
diminta untuk menangkapnya.

Gb.59 : Gerakan melempar dan menagkap bola

3. Memukul bola dengan tangan/alat

88
Langkah-langkahnya adalah guru menyediakan
bola dan alat untuk memukul bola. Peserta didik
mengambil bola dan memukulnya dengan alat
tersebut atau dengan tangannya. Kegiatan
tersebut dilakukan sampai peserta didik mampu
melakukan sendiri dengan lancar.

Gb. 60 : gerakan memukul bola dengan tangan / alat.

4.Menendang bola tanpa awalan


Langkah-langkahnya adalah disediakan bola,
kemudian peserta didik berdiri di depan bola,
peserta didik diminta untuk menendang bola
tersebut berulang-ulang hingga peserta didik
mampu melakukan sendiri dengan lancar.

Gb.61 : gerakan menendang bola

89
VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang


dilakukan peserta didik ke dalam tabel yang telah
dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………………
Sekolah : …….. Guru : ………

Mampu
Tidak Keterang
No Materi Mampu dengan
mampu an
bantuan
1 Gerakan
merangkak
dalam
terowongan
2 Gerakan
melempar dan
menangkap
bola
3 Memukul bola
dengan tangan
dan alat
4 Gerak
menendang
bola tanpa
awalan

90
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG)

Kegiatan : Pengembangan Gerak


Waktu :
I. Kompetensi : Mampu melakukan gerak koordinasi
motoric kasar,gerak motoric halus, gerak koordinasi
mata dan tangan, mata dan kaki, mata tangan dan
kaki dalam kehidupan sehari-hari.
II. Indikator : Kemampuan Melakukan Gerakan
Motorik Halus
1.Mewarnai gambar
2. menggunting lurus,lengkung, dan lingkaran.
3. Menempel kertas
4. membuka dan menuutup jari
5. meremas kertas
6. merobek kertas
7. meronce manik-manik
8. menulis
III. Tujuan :
1. Siswa mampu mewarnai gambar
2. Siswa mampu menggunting lurus,lengkung, dan
lingkaran.
3. Siswa mampu menempel kertas
4. Siswa mampu membuka dan menuutup jari
5. Siswa mampu meremas kertas
6. Siswa mampu merobek kertas
7. Siswa mampu meronce manik-manik
8. Siswa mampu menulis
IV. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas,
demonstrasi.
V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar
Biasa Tunadaksa, (2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa;

91
Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi
Anak Tunadaksa, (2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus Dikdas, Jakarta: Kemdikbud
VI. Alat dan Bahan
Matras , kasur,guling, bantal,

VII. Langkah-langkah
1. Mewarnai gambar
Langkah-langkah untuk mewarnai gambar adalah.
a. Cara memegang alat dengan benar
b. Cara mengarsir/mewarnai gambar harus
tenang dan tidak tergersa-gesa.
c. Dalam memberi warna jangan ke luar dari garis
batas gambar.
d. warna harus merata dan tajam.

Gb.62 : Peserta didik mewarna gambar

2. Menggunting lurus, lengkung, dan lingkaran.


Langkah-langkahnya adalah.
a. Guru menyiapkan kertas dengan berbagai pola lurus,
lengkung, dan lingkaran.

92
b. Peserta didik dapat memegang gunting dengan benar.
c. Guru mengarahkan cara menggunting dari pola yang
lurus, melengkung, dan melingkar.
d. Peserta didik dapat melakukan sendiri dengan benar.

Gb. 63 : Gerakan memotong lurus, lengkung,dan miring

3. Menempel kertas.
Langkah-langkahnya adalah.
a. Guru menyediakan lem dan menyediakan kertas
dengan berbagai pola dan menyediakan
guntingan pola.
b. Guru memberi contoh bagaimana menempelkan
guntingan pola tersebut pada kertas pola yang
disediakan guru.
c. Peserta didik dapat melanjutkan menempelkan
guntingan pola tersebut dengan benar.

93
Gb.64 : Gerakan menempel kertas

4. Membuka dan menutup jari.


Langkah-langkahnya adalah guru memberi contoh
tentang cara membuka dan menutup jari, peserta
didik menirukan gerakan yang dicontohkan guru.
Ayo buka jari tanganmu dua-duanya!. Kemudian
tutup jarimu!. Buka kembali!. dan seterusnya,
sehingga peserta didik mampu melakukan sendiri.

Gb.65: Gerakan membuka dan menutup jari

5. Meremas kertas
Langkah-langkahnya adalah guru menyediakan kertas
kemudian guru memberi contoh cara meremas kertas,
kemudian peserta didik melakukan seperti apa yang
dicontohkan oleh guru.

94
Gb.66 : Gerakan meremas-remas kertas

6. Merobek kertas
Langkah-langkahnya adalah guru menyediakan
kertas, peserta didik disuruh untuk merobek-robek
kertas yang disediakan oleh guru. Jika peserta didik
dalam melakukan kurang terarah, guru dapat
membantu untuk mengarahkannya, sampai peserta
didik dapat melakukan sendiri dengan baik.

Gb. 67 : Gerakan merobek-robek kertas.

7. Meronce manik-manik
Langkah-langkahnya adalah.
Guru menyediakan manik-manik dan senar, kemudian

95
biji manik dimasukkan satu-persatu pada senar.
Begitu seterusnya sampai peserta didik dapat
melakukan sendiri.

Gb.68 : Gerakan meronce manik-manik

8. Menulis
Langkah-langkahnya adalah guru menyediakan alat
tulis seperti buku dan pensil, peserta didik memegang
pensil dengan benar, kemudian menulis pada
buku/kertas yang telah disediakan guru dan seterusnya
hingga siswa dapat melakukan sendiri dengan benar.

Gb.69 : Gambar peserta didik sedang menulis

96
VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang


dilakukan peserta didik ke dalam tabel yang telah
dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………
Sekolah : …….. Guru : ………

Mampu
Tdk
No Materi Mampu dengan Ket.
mampu
bantuan
1 Mewarnai
gambar
2 Menggunting
lurus,lengkung,
dan lingkaran
3 Menempel
kertas
4 Membuka dan
menutup jari
5 Meremas
kertas
6 Merobek kertas
7 Meronce
manik-manik
8 Menulis

97
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG)

Kegiatan : Pengembangan Gerak


Waktu :
I. Kompetensi : Mampu melakukan gerak koordinasi motorik
kasar,gerak motoric halus, gerak koordinasi mata
dan tangan, mata dan kaki, mata tangan dan
kaki dalam kehidupan sehari-hari..
II. Indikator : Kemampuan Melakukan Gerak mata dan
tangan
1.Mengangkat bahu naik turun
2. Menggerakkan bahu ke depan dan ke
belakang
3. Memutar bahu ke depan dan ke belakang
4. Gerakan punggung pada posisi tegak dan
bungkuk
5. Gerakan pinggang dengan posisi miring ke
kiri dan ke kanan secara optimal
III. Tujuan :
1. Siswa mampu mengangkat bahu naik turun
2. Siswa mampu Menggerakkan bahu ke depan
dan ke belakang
3. Siswa mampu Memutar bahu ke depan dan
ke belakang
4. Siswa mampu Gerakan punggung pada posisi
tegak dan bungkuk
5. Siswa mampu Gerakan pinggang dengan
posisi miring ke kiri dan ke kanan
IV. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar
Biasa Tunadaksa, (2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa;
Jakarta.

98
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi
Anak Tunadaksa, (2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus Dikdas, Jakarta: Kemdikbud
VI. Alat/Media : matras, karpet, guling dll.

VII. Langkah-langkah
1. Meletakkan benda dalam berbagai posisi
Latihyan koordinasi ini bertujuan untuk menjadikan peserta
didik mampu melakukan sesuatu aktivitas yang bersifat
kompleks.
Langkah-langkahnya adalah
a. Guru menyediakan korek api yang berserakan
b. Peserta didik meletakkan isi korek tersebut pada
tempatnya.
c. Guru membantu jika peserta didik mengalami kesulitan.
Kegiatan ini dilakukan beberapa kali sehingga siswa
mampu melakukan sendiri tanpa bantuan orang lain
d. Kegiatan ini dilakukan beberapa kali sehingga siswa
mampu melakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.

Gb. 70 : gerakan memasukkan benda pada tempatnya

99
2. Menyusun benda dari ukuran besar dan kecil
a. Disediakan benda mainan dari yang besar sampai yang
kecil.
b. Peserta didik menyusunnya sesuai dengan posisi benda
tersebut.

Gb.71 : gerakan menyusun benda dari besar dan kecil

3. Menyusun benda dengan urutan dari yang tingi ke yang


rendah
Langkah-langkahnya adalah:
a. Guru menyediakan satu set pensil warna dengan ukuran
panjang yang berbeda-beda.
b. Peserta didik secara bergiliran memasukkan pensil
berwarna tersebut ke dalam tempat semula dari urutan
yang paling panjang sampai yang terpendek atau
sebaliknya.
c. Jika peserta didik mengalami kesulitan, harus mendapat
bantuan dari guru.

100
Gb.72 : Menyusun benda dari yang tinggi ke rendah
4. Menyusun bermacam-macam balok
Laangkah-langkahnya adalah.
a. Guru menyiapakan bermacam-macam bangun ruang
(balok,limas,kubus,dan silinder).
b. Mengelompokkan menurut bentuk bangun ruang.
c. Peserta didik membuat jembatan, menara dan lainnya
di bawah bimbingan guru.

Gb. 73 : Menyusun bermacam-macam balok

5. Membongkar dan memasang puzzel.


Puzle bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan
motorik halus (fine motoric skill), meningkatkan
keterampilan kognitif ( cognitife skill), meningkatkan
keterampilan sosial, melatih logika,melatih koordinasi
mata dan tangan,kesabaran dan pengetahuan.
Langkah-langkahnya adalah.

101
a. Guru menyediakan puzlle, peserta didik diminta untuk
memperhatikan pola gambar puzzle.
b. Peserta didik membongkar dan memasang kembali
c. Jika peserta didik mengalami kesulitan guru
membantunya.

Gb.74 : peserta didik membongkar dan memasang Puzzle

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang


dilakukan peserta didik ke dalam tabel yang telah
dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………
Sekolah : …….. Guru : ………

102
Mampu
Tdk
No Materi Mampu dengan Ket.
mampu
bantuan
1 Meletakkan benda
dalam bertbagai
posisi
2 Menyususn benda
dari ukuran besar
dan kecil
3 Menyuususn
benda dg urutan
dari yg tinggi ke
rendah
4 Menyususn
bermacam balok
5 Membongkar dan
memasang puzzle

103
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG)
Kegiatan : Pengembangan Gerak
Waktu :
I. Kompetensi : Mampu melakukan gerak koordinasi motorik
kasar,gerak motoric halus, gerak koordinasi mata
dan tangan, mata dan kaki, mata tangan dan
kaki dalam kehidupan sehari-hari..
II. Indikator : Kemampuan Melakukan Gerak mata dan kaki
1. Melangkah kaki dalam berbagai pola dan
bentuk
2. Menendang bola dengan berbagai ukuraan
III. Tujuan :
1. 1. Siswa mampu melangkahkan kaki dalam
berbagai pola dan bentuk
2. Siswa mampu menendang bola berbagai
ukuran.
IV. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar
Biasa Tunadaksa, (2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa;
Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi
Anak Tunadaksa, (2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus Dikdas, Jakarta: Kemdikbud
VI. Alat/Media : bola besar dan kecil, karpet, lapangan
VII. Langkah-langkah :
1. Melangkah kaki dalam berbagai pola dan bentuk
Langkah-langkahnya adalah
a. Guru membuat pola untuk melangkahkan kaki kakinya.
b. Peserta didik disuruh melangkahkan kaki berdasarkan
pola yang ada.

104
Gb.75 : gerakan melangkahkan kaki dalam berbagai pola

2. Menendang bola berbagai ukuran


Langkah-langkahnya adalah.
a. Guru meletakkan bola di depan peserta didik.
b. Guru menyuruh peserta didik untuk menendang bola.
c. Peserta didik melakukan tendangan bola tersebut
berulang-ulang sampai benar.

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan


peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………

105
Sekolah : …….. Guru : ………

Mampu
Tdk
No Materi Mampu dengan Ket.
mampu
bantuan
1 Melangkahkan
kaki dalam
berbagai pola
2 Menendang bola
dengan berbagai
ukuran

106
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG)

Kegiatan : Pengembangan Gerak


Waktu :

I. Kompetensi : Mampu melakukan gerak koordinasi motorik kasar,gerak


motoric halus, gerak koordinasi mata dan tangan, mata
dan kaki, mata tangan dan kaki dalam kehidupan sehari-
hari..
II. Indikator : Kemampuan Melakukan Gerak koordinasi mata dan
tangan
1. Bermain kelereng dan bola dengana optimal
2. Melempar dan menangkap bola
III. Tujuan :
1. Siswa mampu bermain kelereng dan bola dengan
optimal
2. Siswa mampu melempar dan menangkap bola
IV. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa
Tunadaksa, (2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak
Tunadaksa, (2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus Dikdas, Jakarta: Kemdikbud
VI. Alat/Media : kelereng, bola.

VII. Langkah-langkah
1. Dapat bermain kelereng dan bola dengan optimal
Langkah-langkah kegiatannya adalah.
a. Guru menyediakan bola dan kelereng
b. Peserta didik diminta untuk menendang bola

107
c.Peserta didik bermain kelereng dengan cara mengambil dan
meletakkan pada tempat yang disediakan.

Gb.77 : bermain kelereng/bola


2. Melempar dan menagkap bola
Langkah-langkah kegiatannya adalah.
a. Guru menyediakan bola
b. Peserta didik mengambil bola dan mencoba untuk
melemparkan bola ke arah guru.
c. Guru melemparkan bola kearah peserta didik kemudian
peserta didik menangkap bola tersebut dan seterusnya
sampai peserta didik betul-betul mampu melempar
dan menagkapnya.

Gb.78 : melempar dan menangkap bola

108
VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan


peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………
Sekolah : …….. Guru : ………

Mampu
Tdk
No Materi Mampu dengan Ket.
mampu
bantuan
1 Bermain kelereng dan
bola dengan optimal
2 Melempar dan
menangkap bola

Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG)

Kegiatan : Pengembangan Gerak


Waktu :
I. Kompetensi : Mampu menggunakan alat bantu gerak yang melekat dan
alat bantu yang bergerak dalam kehidupan sehari-hari.
II. Indikator :
1. Memasang brace sepatu rehabilitasi tanpa bantuan
2. Melepas brace sepatu rehabilitasi tanpa bantuan
III. Tujuan :
1. Siswa mampu memasang brace sepatu rehabilitasi
tanpa bantuan
2. Siswa mampu Menggerakkan bahu ke depan dan ke
belakang
IV. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
109
V. Sumber :
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa
Tunadaksa, (2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak
Tunadaksa, (2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus Dikdas, Jakarta: Kemdikbud
VI. Alat/Media : Brace sepatu rehabilitasi
VII. Langkah-langkah
1. Memasang Brace sepatu tanpa bantuan
Manfaatnya adalah untuk mengoreksi kekakuan dan
menguatkan sendi pergelangan kaki.
Langkah-langkah penggunaannya adalah.
a. Kaki dimasukkan ke dalam brace dan sepatu.
b. Tumit menekan dasar sepatu
c. Tali-talinya dipasangkan dengan tepat.

Gb. 79 : memasang sepatu brace

2. Melepas brace sepatu rehabilitasi tanpa bantuan


Langkah-langkahnya adalah.
a. Peserta didik dalam posisi duduk
b.Tali-tali pengikat dibuka/dilepas satu persatu
c. Brace dilepas
d. Dalam posisi duduk kaki dan tumit digerak-gerakkan sehingga
terasa lemas dan nyaman

110
Gb.80 : melepas brace

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan


peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………
Sekolah : …….. Guru : ………

Mampu
Tdk
No Materi Mampu dengan Ket.
mampu
bantuan
1 Memasang brace
sepatu
rehabilitasi
2 Melepas brace
sepatu rehabilitas

111
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG)

Kegiatan : Pengembangan Gerak


Waktu :
I. Kompetensi : mampu menggunakan alat bantu
gerak yang melekat dan alat bantu yang bergerak
dalam kehidupan sehari-hari
II. Indikator : Kemampuan menggunakan alat
nbantu yang bergerak
1. Memakai kruk
2. Memakai walker
3. Memakai tripod
4. Memakai stik
5. Memakai crowler
6. Memakai kursi roda

III. Tujuan :
1. Siswa mampu memakai kruk
2. Siswa mampu memakai walker
3. Siswa mampu memakai tripod
4. Siswa mampu memakai stik
5. Siswa mampu memakai crowler
6. Siswa mampu memakai kursi roda

IV. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas,


demonstrasi.
V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa
Tunadaksa, (2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak
Tunadaksa, (2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus Dikdas, Jakarta: Kemdikbud

112
VI. Alat/Media : kruk,walker,tripod,stik,crowler,kursi roda
VII. Langkah-langkah :.
1. Memakai Kruk
Langkah-langkah menggunakan kruk adalah.
Dengan kruk tetap di tempatnya, tekanan tetap di tangan,
bukan pada ketiak.
Pindahkan kaki dan operasikan dan kedua kruk maju
pada saat yang sama.
Mencari jalan dan pandangan lurus ke depan,
langkah pertama melalui kruk dengan kaki
dioperasikan diikuti oleh kaki.

Gb.81 : memakai kruk


2. Memakai walker.
Walker adalah suatu bingkai besi berkaki empat, dan setiap
kaki diberi roda sebagai alat untuk membantu berjalan
berputar ke segala arah.
Langkah-langkahnya.
Peserta didik masuk ke dalam walker.
Setelah peserta didik siap di dalam walker maka ia dirangsang
mau menggerakkan kakinya untuk berjalan.
Peserta didik menggerakkan/melangkahkan kakinya kearah
depan dan ke arah samping.
.........................................

113
Gb.82 : memakai walker

3. Memakai tripod.
Tripod adalah alat ambulasi, alasnya berkaki tiga dan
digunakan peserta didik yang mengalami kelainan fungsi
gerak.
Langkah-langkahnya.
Sebagai pegangan pada posisi berdiri supaya tidak jatuh.
Tripod diangkat dan diayunkan ke depan, ke samping
sejauh kemampuan kaki melangkah.
Gerakan ayunan tripod diikuti langkah kaki yang berlawanan.
Gerakan ini dapat digunakan ditempat yang tidak rata
maupun yang licin.

Gb.83 : memakai tripod

4. Memakai stik
Stik adalah alat untuk pindah diri dan digunakan peserta didik
yang layuh salah satu kakinya, atau kakinya mengalami
kelainan dalam fungsi motoriknya.

114
Langkah-langkahnya.
a. Stik dipegang dengan tangan kanan atau kiri.
b. Stik diangkat ke depan atau kesamping sesuai
dengan jauh jarak langkah kaki peserta didik.
c. Kaki kanan atau kiri diayunkan ke depan sesuai
dengan langkah, dan seterusnya.

Gb. 84 : memakai stik

5. Memakai crowler
Crowler adalah suatu bingkai besi berkaki empat, dan setiap
kaki diberi roda sebagai alat untuk membantu berjalan
berputar ke segala arah.
Langkah-langkahnya.
a. Peserta didik masuk ke dalam crowler.
b. Setelah peserta didik siap di dalam crowler maka ia
dirangsang supaya mau menggerakkan kakinya untuk
berjalan.
c. Peserta didik menggerakkan/melangkahkan kakinya
kearah depan, ke arah samping, dan seterusnya hingga
peserta didik mampu.

115
Gb.85 : Memakai crawler
6. Memakai kursi roda dengan baik.
Kursi roda adalah alat digunakan peserta didik yang
mengalami kelayuan pada kedua kakinya, sehingga kursi roda
berfungsi untuk persiapan jalan.
Langkah-langkahnya adalah.
a. Peserta didik duduk di kursi roda dan diberi tahu
bahwa pada kursi roda ada rem.
b. Kedua tangan peserta didik memegang bingkai roda
dalam posisi 90 derajat.
c. Gerakan kedua tangan diatur secara bersamaan
sehingga dapat menghasilkan gerakan dan putaran
yang sama kearah depan.
d. Jika ingin membelok ke kanan atau ke kiri maka
harus ditahan salah satu tangan dan tangan yang
satu untuk mempercepat putaran.
e. Model kursi roda ada yang manual ada juga yang
model elektrik.

116
Gb.86 :

VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang dilakukan


peserta didik ke dalam tabel yang telah dipersiapkan.

Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………
Sekolah : …….. Guru : ………

Mampu
Tdk
No Materi Mampu dengan Ket.
mampu
bantuan
1 Memakai kruk
2 Memakai walker
3 Memakai tripod
4 Memakai stik
5 Memakai crowler
6 Memakai kursi roda

117
Program Pengembangan diri dan gerak (PKPDG)

Kegiatan : Pengembangan Gerak


Waktu :

I. Kompetensi : Mampu melakukan menggunakan alat bantu


yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari
II. Indikator :
1. memakai Brace dan kruk
2. memakai Brace dan walker
3. memakai Brace dan stik
4. memakai Sepatu rehabilitasi dan kruk
5. memakai Sepatu rehabilitasi dan walker
6. memakai Sepatu rehabilitasi dan tripad.
III. Tujuan :
1. Siswa mampu memakai Brace dan kruk
2. Siswa mampu memakai Brace dan walker
3. Siswa mampu memakai Brace dan stik
4. Siswa mampu memakai Sepatu rehabilitasi
dan kruk
5. Siswa mampu memakai Sepatu rehabilitasi
dan walker
6. Siswa mampu memakai Sepatu rehabilitasi
dan tripad.
IV. Pendekatan/Metode : Drill, pemberian tugas, demonstrasi.
V. Sumber:
Kemampuan Merawat Diri, untuk Sekolah Luar Biasa
Tunadaksa, (2006),
Depdiknas, Direktorat Pendidikan Luar Biasa; Jakarta.
Pedoman Pengembangan Diri dan Gerak bagi Anak
Tunadaksa, (2014),
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan
Layanan Khusus Dikdas, Jakarta: Kemdikbud
VI. Alat/Media : brace, walker,tripod, kruk,kursi roda dll.

118
VII. Langkah-langkah
Di dalam menggunakan alat bantu di bawah ini langkah-
langkahnya telah di uraikan pada kemampuan
menggunakan alat bantu gerak yang melekat, untuk itu
pada indikator tersebut tidak perlu dijelaskan kembali
langkah-langkahnya.
1. Memakai Brace dan kruk.

Gb. 87 : memakai brace dan kruk


2. memakai Brace dan walker

Gb.88 : memakai brace dan walker

3. memakai Brace dan stik

119
Gb.89 : Memakai brace dan stik

4. memakai Sepatu rehabilitasi dan kruk

Gb.90 : memakai sepatu rehabilitasi dan kruk


5. memakai Sepatu rehabilitasi dan walker

Gb.91 : Memakai sepatu rehabilitasi dan walker

6. memakai Sepatu rehabilitasi dan tripod.

120
Gb.92 : Memakai sepatu rehabilitasi dan tripod
VIII. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang


dilakukan peserta didik ke dalam tabel yang telah
dipersiapkan.
Lembar Penilaian
Nama Peserta didik : …….. Kelas :………
Sekolah : …….. Guru : ………

Mampu Tdk
Ket
No Materi Mampu dengan mamp
.
bantuan u
1 Memakai brace dan
kruk
2 Memakai brace dan
walker
3 Memakai tripod
4 Memakai brace dan
stik
5 Memakai sepatu
rehabilitasi dan
walker
6 Memakai sepatu
rehabilitasi dan
tripod

121
BAB IV
PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

A. Penilaian
1. Pengertian
Penilaian program pengembangan diri dan gerak adalah proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil kegiatan yang sudah dilakukan. Penilaian program
pengembangan diri dan gerak dilakukan secara periodik bertujuan
untuk memantau proses dan kemajuan latihan serta untuk
meningkatkan efektivitas pelaksanaan program pengembangan diri dan
gerak.
Pengembangan diri dan gerak bagi anak peserta didik tunadaksa
ditekankan pada latihan mengembangkan kemampuan yang ada pada
siswa agar berfungsi secara optimal. Oleh karena itu penilaian
dilakukan secara kualitatif (kurang, sedang, baik) berdasarkan
pengamatan yang sistematis secara periodik.
Penilaian pada program pengembangan diri dan gerak dilakukan
dengan mengacu pada indikator dari kompetensi. Hasil penilaian
dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan yang
dihadapi dalam pelaksanaan program pengembangan diri dan gerak.
Metode yang digunakan untuk penilaian adalah observasi, pemberian
tugas, tes dan pemijatan (palpasi) atau dapat menggunakan gabungan
dari metode-metode tersebut

2. Fungsi Penilaian
Fungsi penilaian adalah sebagai berikut:
a. Memberikan umpan balik kepada guru untuk menyempurnakan
program kegiatan/latihan.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk membimbing
perkembangan anak didik baik fisik maupun psikis sehingga dapat
berkembang secara optimal.
c.Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menempatkan anak
dalam program kegiatan yang sesuai kebutuhannya.

122
d. Memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan diri
dan ferak yang telah dicapai oleh anak didik sebagai bentuk
pertanggungjawaban.
e. Sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak dalam rangka pembinaan
selanjutnya terhadap pengembangan diri dan gerak peserta didik
tunadaksa.

2. Ruang Lingkup Penilaian


Penilaian hasil program pengembangan diri dan gerak untuk
peserta didik tunadaksa mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan sesuai dengan aspek, kompetensi dan
indikator, sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif
setiap peserta didik terhadap indikator yang telah ditetapkan. Cakupan
penilaian merujuk pada ruang lingkup materi atau aspek, kompetensi,
indikator , dan proses program pengembangan diri dan gerak.

3. Prinsip Penilaian
Penilaian peserta didik tunadaksa didasarkan pada prinsip-
prinsip sebagai berikut.
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak
dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara
terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada
pihak internal maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru

4. Prosedur Penilaian

123
Penilaian yang dilakukan untuk program pengembangan diri bagi
peserta didik tunadaksa adalah penilaian kinerja. Penilaian kinerja
peserta didik tunadaksa dinilai keterampilannya dalam berperilaku dalam
melakukan aktivitas sehari-hari. Prosedur penilaian kinerja terdiri dari
tiga tahapan, yaitu penetapan tugas, penyusunan rubrik dan penetapan
level kinerja.

a. Penetapan Tugas
Tugas secara khusus diberikan kepada peserta didik tunadaksa
sesuai kompetensi dan indikator yang ditargetkan. Tugas yang diberikan
dilakukan pada keadaan yang sesungguhnya, bukan simulasi. Sebagai
contoh untuk indikator mencuci tangan, maka tugas yang diberikan
kepada peserta didik tunadaksa adalah mencuci tangan di wastafel atau
di kamar mandi yang menggunakan gayung/ember. Dengan demikian
tugas yang diberikan kepada peserta didik tunadaksa harus langsung
dalam kehidupan sehari-hari.

b. Rubrik Penilaian
Rubrik penilaian merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai
suatu tugas yang diberikan kepada peserta didik tunadaksa. Melalui
rubrik penilaian guru dapat memberikan penilaian dari kinerja yang
ditampilkan atau ditunjukkan oleh peserta didik. Rubrik untuk menilai
kecakapan peserta didik tunadaksa dalam kegiatan pengembangan diri
dan gerak dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu mandiri,
dengan bantuan verbal, dengan bantuan fisik, dan dengan bantuan
verbal dan fisik.
Indikator perilaku untuk setiap kategori dapat dilihat dalam tabel
berikut ini.

124
Tabel 4.1 Rubrik Penilaian Kegiatan Pengembangan Diri dan Gerak

No Kategori Indikator Perilaku


1 A = Baik  Dapat melakukan tugas yang diberikan
secara mandiri tanpa bantuan dari guru.
2 B= Sedang  Dapat melakukan tugas yang diberikan
dengan bantuan guru secara fisk/verbal.
3 C=Kurang  Tidak dapat melakukan tugas yang
diberikan guru.

c. Penetapan Level Kinerja


Penetapan level kinerja menentukan kriteria keberhasilan yang
hendak dicapai dari setiap indikator dalam kegiatan pengembangan diri
dan gerak Misalnya kriteria ketuntasan ditetapkan kategori sedang,
berarti skor perolehan setiap indikator dikatakan tuntas apabila mencapai
kategori sedang atau lebih.

5. Laporan Penilaian
Hasil kegiatan program pengembangan diri dan gerak kemudian
disimpulkan secara keseluruhan. Kesimpulan tersebut dilaporkan kepada
orang tua dua tahap yaitu selama tiga (3) bulan dan enam (6) bulan
sebagai bentuk informasi hasil pengembangan diri dan gerak . Hasilnya
kemudian akan digunakan untuk pengembangan program
pengembangan diri dan gerak pada periode selanjutnya.
Teknis penulisan laporan dilakukan secara kualitatif yaitu hasil
kegiatan pengembangan diri dan gerak dilaporkan secara diskriptif dan
dilengkapi dengan kategori kinerja. Format pelaporan yang dapat
dikembangkan adalah sebagai berikut.

125
Tabel 4.2 Format Laporan Program Pengembangan Diri dan Gerak
Kompetensi Indikator Kategori Deskripsi Kemampuan
(A,B,C)
MampuMenolong Mencuci tangan ..............................................
Diri Sendiri tentang .
kebersihan diri,
berpakaian,
merawat
diri, dan mengurus
diri sendiri dalam
kehidupan sehari
hari dengan cara
yang benar.

Berkumur .......................................
Menggosok gigi ........................................
Mencuci muka .........................................
Buang air kecil .........................................
... ...

B. Tindak lajut

Penilaian yang telah dlakukan oleh guru menghasilkan tingkat


ketercapain pelaksanaan program pengembangan diri dan gerak masing-
masing peserta didik tunadaksa. Data ketercapaian masing-masing peserta
didik di evaluasi baik kekuatan maupun kelemahannya, sehingga hasil
evaluasi akan dijadikan sebagai bahan yang bahan untuk merancang
program-program kegiatan berikutnya baik untuk jangka panjang maupun
jangka pendek.

126
BAB V

PENUTUP

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya,


penulisan buku pedoman program pengembangan diri dan gerak bagi
peserta didik tunadaksa dapat diselesaikan dengan baik. Buku
pedoman ini diharapkan dapat menjadi gambaran bagi guru dalam
rangka melaksanakan kegiatan pengembangan diri dan gerak bagi
peserta didik tunadaksa.
Mudah-mudahan dengan dikeluarkannya buku pedoman guru
ini, dapat membantu sekolah dalam memandirikan peserta didik
sesuai dengan potensi, bakat dan minat serta harapan masyarakat.
Dalam penyusunan buku pedoman guru pengembangan diri dan
gerak bagi peserta didik tunadaksa ini, tidak terlepas dari kelemahan
dan kekurangannya, untuk itu demi kesempurnaan di masa yang akan
datang saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diperlukan.

127
GLOSARIUM
1. Tunadaksa adalah suatu keadaan yang menghambat kegiatan individu
sebagai akibat kerusakan atau gangguan pada tulang, otot, atau sendi
sehingga mengurangi kapasitas normal individu untuk melakukan
aktivitas sehari-hari.
2. Program pengembangan diri merupakan kegiatan pembelajaran bagi
peserta didik tunadaksa dalam hal merawat diri, mengurus diri, menolong
diri, berkomunikasi, bersosialisasi, keterampilan hidup dan mengisi waktu
luang. Hal tersebut merupakan kebutuhan manusia yang paling
mendasar.
3. Program pengembangan gerak adalah upaya pendidikan dalam bentuk
kegiatan, pengembangan dan latihan dalam mengembangkan
pengetahuan ,keterampilan, nilai dan sikap bagi anak yang mengalami
gangguan motorik untuk membina gerakannya dalamm melakukan
aktivitas hidup sehari-hari.
4. Asesmen adalah proses pengumpulan informasi yang dilakukan untuk
mengetahui kemampuan awal yang dimiliki PDBK sebagai baseline
sebelum merencanakan pembelajaran. Pengertian lainnya asesmen
merupakan suatu usaha yang bertujuan mengumpulkan berbagai
informasi tentang perkembangan peserta didik, baik perkembangan
dalam berbagai tugas perkembangan maupun perkembangan di bidang
akademik.
5. Range of Motion adalah suatu cara untuk mengetahui luas daerah gerak
sendi
6. AGA adalah gerak kepala, anggota gerak atas.
7. AGB adalah anggota gerak bawah
8. Baseline adalah standard awal yang digunakan dalam menentukan awal
kegiatan pembelajaran.
9. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
10. Peserta didik tunadaksa adalah peserta didik yang disebabkan akibat
keadaan, menjadikan kondisi fisik, psikis, dan atau sosialnya,

128
pertumbuhan dan perkembangan, kurang seimbang bila dibandingkan
peserta didik normal yang sebaya dan bersekolah di satuan pendidikan
khusus atau Sekolah Luar Biasa (SLB), dan yang bersekolah di satuan
pendidikan (sekolah) penyelenggara pendidikan inklusif.
11. Personal living skills adalah keterampilan melakukan aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari seperti keterampilan makan, minum, berpakaian
dan kebersihan diri
12. Program pengembangan diri merupakan kegiatan pembelajaran bagi
peserta didik tunadaksa dalam hal merawat diri, mengurus diri, menolong
diri, berkomunikasi, bersosialisasi, keterampilan hidup dan mengisi waktu
luang. Hal tersebut merupakan kebutuhan manusia yang paling
mendasar.
13. Crowler adalah alat untuk latihan gerakan merangkak.
14. Walker adalah alat untuk latihan gerakan berjalan
15. Brace adalah sepatu besi untuk menopang atau mengoreksi kaki anak
dapat berjalan dengan serasi.
16. Crutch atau kruk adalah tongkat yang digunakan untuk latihan berjalan.
17. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
18. Penilaian merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar
peserta didik.

129
DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud, 1985/1986. Pedoman Guru Keterampilan Khusus Pendidikan


Kesejahteraan Keluarga Seri Kegiatan Sehari-hari Untuk Peserta
didik Sekolah Luar Biasa Bagian D. Jakarta.

Depdiknas, 2001. Gerak Anggota Tubuh untuk Sekolah Dasar Luar Biasa
Tunadaksa.Jakarta,

Depdiknas, 2001. Kegiatan Koordinasi Untuk Sekolah Dasar Luar Biasa


Tunadaksa.Jakarta,

Sri Widati, , 2012. Pengajaran Bina Diri dan Bina Gerak ( BDBG ) bagi
peserta didik Tuna Daksa.Kemendikbud Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar.

130
Lampiran:

Contoh Instrumen Penilaian Analisis Tugas Program Pengembangan


Diri dan Gerak

Instrumen penilaian program pengembangan diri dan gerak


disusun sesuai dengan kompetensi, indikator, dan kebutuhan peserta
didik tunadaksa, contohnya sebagai berikut.

Nama Peserta Didik : …………………..


Tanggal Pelaksanaan : ………………….
Guru : ..............................

Kemampuan
Mampu
Mampu
No. Aspek yang dianalisis tanpa Tidak Ket.
dengan
bantua mampu
bantuan
n
1. Melepas sepatu berperekat
a. Menarik perekat sepatu sebelah v
kiri
b. Melepaskan sepatu sebelah kiri v
c. Menarik perekat sepatu sebelah v
kanan
d. Melepaskan sepatu sebelah v
kanan
e. Menyimpan sepatu di rak sepatu v
2 Memakai sepatu berperekat
a. Orientasi sepatu kanan dan kiri v
b. Membuka perekat sepatu v
sebelah kanan
c. Memasukan sepatu pada kaki v
kanan
d. Melakukan urutan kegiatan poin v
b sampai c pada kaki kiri

Deskripsi : 1. Peserta didik bisa membuka perekat sepatu.


2. Peserta didik bisa melepas dan memakai
sepatu
dengan bantuan guru.
Tindak Lanjut : Guru melatih peserta didik secara terus menerus
cara
memakai dan melepas sepatu, sehingga peserta
didik mampu memakai dan melepas sepatu
sendiri tanpa bantuan.

131
Nama Peserta Didik : …………………..
Tanggal Pelaksanaan : ………………….
Nama Guru : ………………….

Kemampuan
Mampu
Mampu
No. Aspek yang dianalisis tanpa Tidak Ket.
dengan
bantua mampu
bantuan
n
1 Mengangkat kepala dalam posisi
tengkurap
a.mengangkat kepala pada posisi
45°- V
90° pada posisi tengkurap.
b.mengangkat kepala dengan
V
hitungan sampai dengan 8.
c. mengangkat kepala tanpa
bantuan.
2 Gerakan mempertahankan kepala
tegak.
a. posisi duduk V
b. posisi merangkak V
c. posisi berdiri V
d. gerak kepala dengan iringan V
musik
e. gerak kepala dengan membawa V
f. benda di atas kepala V
3 Gerakan menyundul bola
a. menyundul bola posisi duduk V
b. menyundul bola posisi merangkak V
c. menyundul bola posisi berdiri V

Deskripsi : 1. Peserta didik dapat mengangkat kepala dalam


posisi tengkurap, gerakan mempertahankan
kepala tegak tanpa bantuan guru.
2. Peserta didik dapat menyundul bola
dengan bantuan guru.
Tindak Lanjut : Guru melatih peserta didik secara terus menerus
agar dapat melakukan gerakan menyundul bola
tanpa bantuan guru

132
Asesmen :
a. Prosedur Asesmen
Prosedur pelaksanaan asesmen ada (tiga) 3 cara sebagai berikut.
i. Tahap Persiapan antara lain: perumusan program, persiapan
instrumen, dan persiapan alat-alat.
ii. Tahap pelaksanaan terdiri dari pelaksanaan observasi dan tes
kemampuan gerak (diri) sesuai dengan program.
iii. Tahap penentuan dan tindak lanjut, terdiri dari: penentuan atau
perumusan hasil observasi dan tes, tindak lanjut hasil asesmen
untuk menyusun program pengembangan diri dan gerak.
b. Materi Asesmen Gerak
Adapun materi asesmen gerak adalah.
1) Data tentang kekuatan otot leher, bahu dan lengan, otot perut,
punggung dan pinggang, otot panggul dan tungkai.
2) Data tentang derajat/luas daerah gerak sendi (Range of
Motion/RoM), baik pada sendi bahu, siku, pergelangan tangan
dan jari-jari tangan, RoM sendi paha, lutut, pergelangan kaki dan
jari-jari kaki.
3) Data tentang kemampuan dan ketidakmampuan gerakan setiap
anggota tubuh sesuai dengan perkembangan gerak yaitu: gerak
kepala, anggota gerak atas (AGA), gerakan perut, punggung dan
pinggang, dan anggota gerak bawah (AGB).
4) Data tentang kemampuan gerak dasar tubuh, yaitu dari gerakan
terlentang, miring, tengkurap, berguling, merayap, merangkak,
duduk, berdiri, berjalan, dan sampai pada lari.
5) Data tentang kemampuan gerak koordinasi dan keseimbangan,
yaitu: koordinasi gerak motorik halus dan kasar, gerak koordikasi
mata dan tangan serta semua anggota tubuh, keseimbangan,
berdiri, dan berjalan.
6) Data tentang melakukan aktivitas sehari-hari yaitu: gerakan
membersihkan diri, berpakaian, berkomunikasi, bersosialisasi,
menyelamatkan diri dari bahaya, gerakan bermain, dan mobilitas
yang lain.

133
c. Metode Asesmen.
1) Observasi (Pengamatan)
Observasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan
ketidakmampuan gerakan setiap anggota tubuh, gerak dasar
tubuh, gerak koordinasi, dan gerak keseimbangan tubuh.
2) Tes
Tes dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot-otot, derajat
gerak sendi ,dan pola gerak yang benar dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.
Yang berhak melakukan tes kekuatan otot-otot adalah fisioterapis
atau guru yang sudah berpengalaman.

134
Lampiran : Contoh Asesmen

OBSERVASI KEMAMPUAN FISIK


I. IDENTITAS
1. Nama : Rullyandri Marwan
2. Tempat / Tanggal Lahir : Kulon Progo, 21 April 2003
3. Kelas : 2D
4. Jenjang : SDLB
5. Alokasi waktu : 2 x 30 menit

II. FORMAT OBSERVASI

NO ASPEK YANG DIAMATI MAMPU TIDAK KETERANG


MAMPU AN

1 Gerak Sendi Paha (AGB)


- Menekuk kaki kanan bagian paha v
- Meluruskan kaki kanan bagian paha v
- Menekuk kaki kiri bagian paha v
- Meluruskan kaki kiri bagian paha v
- Memutar paha kanan ke arah luar v
- Memutar paha kanan ke arah dalam v
- Memutar paha kiri ke arah luar v
- Memutar paha kiri ke arah dalam v
- Memutar paha kanan ke segala arah v
- Memutar kaki kiri ke segala arah v

2 Gerak Sendi Lutut (AGB)


- Menekuk lutut kanan v
- Meluruskan lutut kanan v
- Menekuk lutut kiri v
- Meluruskan lutut kiri v
- Memutar lutut kanan ke arah luar v
- Memutar lutut kanan ke arah dalam v
- Memutar lutut kiri ke arah luar v
- Memutar lutut kiri ke arah dalam v

135
3 Gerak Sendi Pergelangan Kaki (AGB)
- Menekuk pergelangan kaki kanan ke v
atas
- Menekuk pergelangan kaki kanan ke v
bawah
- Menekuk pergelangan kaki kiri ke atas v
- Menekuk pergelangan kaki kiri ke v
bawah
- Menggerakkan pergelangan kaki kanan v
ke arah luar
- Menggerakkan pergelangan kaki kanan v
ke arah dalam
- Menggerakkan pergelangan kaki kiri ke v
arah luar
- Menggerakkan pergelangan kaki kiri ke v
arah dalam
- Memutar pergelangan kaki kanan ke v
segala arah
- Memutar pergelangan kaki kiri ke v
segala arah

4 Gerak Sendi Bahu/Lengan (AGA)


- Menggerakkan lengan kanan menjauhi v dibantu
badan
- Menggerakkan lengan kanan v dibantu
mendekati badan
- Menggerakkan lengan kiri menjauhi v dibantu
badan
- Menggerakkan lengan kiri mendekati v dibantu
badan
- Memutar lengan kanan ke segala arah v dibantu
- Memutar lengan kiri ke segala arah V

- Mengangkat lengan ke atas v dibantu

5 Gerak Sendi Siku (AGA)


- Menekuk sendi tangan kanan v lemah
- Meluruskan sendi tangan kanan v lemah

136
- Menekuk sendi tangan kiri v lemah
- Meluruskan sendi tangan kiri v lemah
- Memutar sendi tangan kanan ke arah v lemah
luar
- Memutar sendi tangan kanan ke arah v lemah
dalam
- Menggerakkan sendi tangan kiri ke v lemah
arah luar
- Menggerakkan sendi tangan kiri ke v lemah
arah dalam

6 Gerak Sendi Pergelangan Tangan (AGA)


- Menekuk telapak tangan kanan ke arah v lemah
atas
- Menekuk telapak tangan kanan ke arah v lemah
bawah
- Menekuk telapak tangan kiri ke arah v lemah
atas
- Menekuk telapak tangan kiri ke arah v lemah
bawah
- memutar telapak tangan kanan ke arah v lemah
dalam
- Memutar telapak tangan kanan ke arah v lemah
luar
- Memutar telapak tangan kiri ke arah v lemah
dalam
- Memutar telapak tangan kiri ke arah v lemah
luar
- Memutar telapak tangan kanan ke v lemah
segala arah
- Memutar telapak tangan kiri ke segala v lemah
arah

HARUS DITAMBAHKAN RINCIAN GERAK


SENDI JARI
7 Gerak Sendi Jari Tangan
8 Gerak Sendi jari Kaki

137
III. ANALISIS TUGAS.

Analisis data yang diperoleh :


- Kondisi kedua anggota gerak bawah (AGB) ananda Rully tidak dapat
digerakkan.
AGB memiliki ukuran yang lebih kecil dari ukuran normal seharusnya
(disesuaikan dengan
tinggi dan berat tubuh ananda Rully).

- Anggota gerak atas (AGA) masih dapat digerakkan tetapi sangat lemah.
Ananda Rully
memerlukan waktu lebih lama untuk melakukan gerakan (dapat
bergerak tetapi lambat).

- Diperlukan bantuan untuk menggerakkan lengan, tetapi untuk


menggerakkan siku dan
tangan dapat dilakukan sendiri.

- Pengamatan tanpa dilakukan Muscle test (tes otot) memperlihatkan kondisi


AGA kiri cenderung lebih lemah dari AGA kanan.

IV. KESIMPULAN dan REKOMENDASI


Kesimpulan
Dengan data-data yang berhasil dikumpulkan, kami menyimpulkan
bahwa ananda Rullyandri Marwan memiliki kondisi AGB yang tidak dapat
berfungsi dan AGA yang masih berfungsi dengan kekuatan otot yang
lemah.
Rekomendasi
1. Disarankan untuk melakukan latihan penguatan kedua AGA agar
dapat ditingkatkan kemampuan gerak dan fungsinya.

2. Program latihan disarankan bertujuan :


- melatih kekuatan otot lengan
- melatih gerak jari-jari tangan
- melatih fleksibilitas gerak AGA
- melatih keterampilan ADL dengan dominasi gerak AGA

3. Media/alat yang dapat digunakan :


- benda-benda berbeda ukuran dari kecil sampai besar
- benda-benda berbeda berat dari ringan ke berat
- alat dan bahan disesuaikan dengan kegiatan ADL yang diberikan

138
4. Memperhatikan kondisi anak dan usia masa perkembangan
disarankan program latihan dapat dilaksanakan dengan intensitas
frekuensi lebih sering. Kegiatan dapat dilakukan di rumah melalui
kerjasama dengan keluarga. Diharapkan keluarga dapat mengurangi
bantuan untuk kegiatan yang dapat dilakukan anak terutama yang
berkaitan dengan gerakan AGA.

139
PROGRAM PENGEMBANGAN KEKHUSUSAN
Pengembangan Gerak

V. IDENTITAS
6. Nama : Rullyandri Marwan
7. Tempat / Tanggal Lahir : Kulon Progo, 21 April 2003
8. Kelas : 2D
9. Jenjang : SDLB
10. Alokasi waktu : 2 x 30 menit

VI. KEMAMPUAN AWAL


- Ananda Rullyandri Marwan memiliki kondisi AGB yang tidak dapat
berfungsi
- AGA masih berfungsi dengan kekuatan otot yang lemah.
- AGA kiri lebih lemah dari kanan.

VII. HASIL ASESMEN


- AGA masih dapat digerakkan tetapi sangat lemah sehingga memerlukan
waktu lebih lama untuk melakukan gerakan (dapat bergerak tetapi
lambat).
VIII.

- Diperlukan bantuan untuk menggerakkan lengan, tetapi untuk


menggerakkan siku dan
tangan dapat dilakukan sendiri.

IV. RENCANA PROGRAM PENGEMBANGAN GERAK


A. Tujuan
Tujuan umum : Melatih kekuatan otot tangan
Tujuan khusus : Anak dapat mengambil benda
B. Materi :
1. Memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain
2. Mengambil benda dari tempat yang jauh kearah mendekati
tubuh anak
C. Metode :
1. Demonstrasi
2. Penugasan

140
D. Langkah-langkah Pelaksanaan Pengembangan Gerak
1. Berdoa
2. Mengkondisikan siswa mengikuti kegiatan
3. Memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain
 Guru memberikan contoh memindahkan benda dari tempat satu
ke tempat yang lain
 Anak melakukan gerakan memindahkan benda dari tempat satu
ke tempat yang lain dengan jarak sejauh panjang lengan anak
4. Mengambil benda dari tempat yang jauh kearah mendekati tubuh
anak
 Guru memberikan contoh mengambil benda dari tempat yang
jauh kearah tubuh anak
 Anak melakukan gerakan mengambil benda dari tempat yang
jauh kearah tubuh anak
5. Melakukan evaluasi dengan tes perbuatan sesuai dengan format
yang disediakan guru ( format terlampir pada evaluasi)

E. Media
 Batu kerikil, benda-benda kecil
 Piring kecil

F. Evaluasi
No Aspek yang dinilai 3 2 1 0 Keterangan
1 Gerakan memindahkan
benda dari tempat satu ke
tempat yang lain dengan
benar

2 Gerakan mengambil benda


dari tempat yang jauh kearah
mendekati tubuh anak

Kriteria Penilaian :
Skor 3 = Anak dapat melakukan gerakan dengan benar dan tanpa bantuan
Skor 2 = anak dapat melakukan gerakan dengan benar dan tanpa
bantuan, tetapi belum seluruh tugas diselesaikan

141
Skor 1 = anak dapat melakukan gerakan tetapi dengan
bantuan
Skor 0 = anak tidak dapat melakukan gerakan yang
diharapkan
Nilai = Jumlah skor perolehan x 10
Jumlah Skor Max

Hasil Yang dicapai : Tindak Lanjut :


1................................... 1.
……………………………………..
2................................... 2.
………………………………………
3................................... 3.
……………………………………..

Surakarta,
Mengetahui
Guru/terapis/pembimbing
Kepala Sekolah

__________________________

142

Anda mungkin juga menyukai