Anda di halaman 1dari 9

Bina Komunikasi, Persepsi, Bunyi dan Irama

Prinsip-prinsip pembelajaran BKPBI

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Martiaz Z, S.Pd.M.Pd

KELOMPOK 7 :

Ega Wulandari 19003134

Winky prasetia 19003174

PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subbahanahu wata’ala yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaituNabi Muhammad
SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.Banyak hal yang akan disampaikan
kepada pembaca mengenai “konsep Dasar Sosial”. Penulis tentu menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan didalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis memohon
maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khususnya kepada dosen perspektif pendidikan dan pembelajaran anak tunalaras yang
telah membimbing dalam penulisan makalah ini.

Padang, Oktober 2020

Penulis
Daftar isi

HALAMAN JUDUL …………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………… 1

A. Latar Belakang ………………………………………….. 2

B. Rumusan Masalah ……………………………………… 2

C. Tujuan Penulisan ……………………………………….. 3

D. Manfaat Penulisan ……………………………………… 3

BAB II PEMBAHASAN …………………………. 4

A. Pengertian pembelajaraan KBBI secara umum ……………………………… 4


B. Pengertian pembelajaraan KBBI secara khusus …………………………….. 6

BAB III PENUTUP …………………………………… 26

A. Simpulan …………………………………………………… 30

B. Saran ………………………………………………………… 31

DAFTAR PUSTAKA ………………………………… 32


BAB l

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah


Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena
pengalaman.,Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni
mengalami, hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan perubahan
kelakuan, kegiatan belajar dapat dihayati (dialami ) oleh orang yang sedang belajar dan juga
dapat diamati oleh orang lain.
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar
siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa.
Untuk menciptakan dan menghasilkan kegiatan belajar dan pembelajaran yang
berprestatif dan menyenangkan, perlu diketahui berbagai landasan yakni prinsip-prinsip
maupun teori belajar.
Prinsip belajar adalah landasan berpikir,landasan berpijak, dan sumber motivasi agar
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan peserta didik.
Prinsip ini dijadikan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi siswa
maupaun bagi guru dalam upaya mencapai hasil yang diinginkan.

B. Rumusan Masalah
1. bagaimana pengertian pembelajaran KBBI secara umum
2. bagaimana pengertian prinsip pembelajaran KBBI secara khusus

C.  Tujuan Makalah
1.Untuk Mengetahui  pembelajaran KBBI secara umum
2.Untuk Mengetahui pengertian prinsip pembelajaran KBBI secara khusus
BAB ll

Pembahasan

1. secara umum
Edja Sadjaah (1995:114) menjelaskan bahwa berbahasa atau berbicara
merupakan kegiatan penting dalam kehidupan sehari-hari, baik secara
ekspresif yang bersifat menyatakan isi hati maupun secara reseptif (mau
menerima) bahasa atau bicara orang lain yang sengaja mengajak atau diajak
bicara. Apabila kita sadari bahwa berbahasa dan bicara jarang kita tinggalkan,
kecuali apabila kita tidur. Dalam berbagai situasi kita selalu menggunakan
bahasa apalagi untuk kepentingan akademis seperti membaca, menulis,
melafalkan ataupun mengucapkan. Semuanya tidak luput dari proses belajar,
begitu pula bagi anak tunarungu.
Orang yang pendengarannya normal, berbicara dilakukan secara
otomatis artinya alat bicara dengan mudah mengucapkan kata-kata yang
diinginkan. Dengan pendengaran normal, rangsangan bunyi dapat kita tangkap
dengan baik sehingga alat bicara mampu mengucapkan kembali kata atau
bunyi yang kita dengar. Namun lain halnya dengan anak tunarungu. Anak
tunarungu mengalami hambatan dalam perkembangan bahasa dan bicara
sebagai akibat dari kerusakan atau tidak berfungsinya sebagian atau seluruh
alat pendengarannya. Oleh karena anak tunarungu memiliki keterbatasan
dalam mendengar bahasa atau bicara melalui pendengarannya, maka ia tidak
memiliki kemampuan akan mengucapkan kembali kata-kata yang
didengarnya. Hal ini membawa dampak terhadap kemampuan berbicara anak
tunarungu. Untuk berbicara bagi anak tunarungu memerlukan tenaga (energi)
yang banyak, mengucapkan satu huruf saja anak tunarungu memerlukan
latihan yang intensif dan berkelanjutan.
Pembelajaran BKPBI menyangkut persiapan materi pelajaran yang
akan diajarkan. Materi yang diajarkan dalam pembelajaran BKPBI antara lain
deteksi bunyi, diskriminasi bunyi, identifikasi bunyi dan memahami bunyi.
Selain materi yang akan diajarkan, guru juga menyiapkan alat peraga yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Alat peraga yang digunakan adalah
alat musik seperti tambur yang memiliki getaran yang kuat agar anak mampu
merasakan getaran yang berasal dari bunyi alat musik tersebut. Evaluasi juga
dilakukan pada saat proses pembelajaran atau akhir pembelajaran. Evaluasi
bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan anak dalam memahami
materi pelajaran BKPBI yang telah dilakukan.
Adapun beberapa tujuan umum dari bina persepsi bunyi dan irama.
a. Untuk mendidik anak tuli, guna hidup sedapat mungkin dalam dunia bunyi atau
suara (a world of sound),sehingga bunyi merupakan bagian dalam hidup
mereka.
b. Menumbuhkan suatu kebiasaan mempersepsi bunyi dalam penginderaan
mereka.
c. Mereka menjadi manusia yang tidak mengandalkan pada penglihatan saja (Eye
d. Creatures,1980:113 sebagai manusia pemata).
e. Kehidupan fantasi mereka akan lebih kaya, kehidupan batin akan lebih positif
f. Termasuk cara berfikir tentang dunia luar.

2. Prinsip pembelajaran secara khusus


Pembelajaran BKPBI agar dapat berjalan maksimal diperlukan dukungan dari
berbagai pihak. Guru BKPBI mengadakan kerjasama atau kontak dengan orang tua,
orang tua dihimbau untuk mengulangi latihan pembelajaran BKPBI yang ada di
sekolah untuk dilakukan juga dirumah. Selain orang tua, dukungan lembaga lainpun
sangat diperlukan seperti.
a. Rumah Sakit, dengan adanya kunjungan dokter secara berkala antara ± 1-2
bulan sekali guna membersihkan telinga. Pembersihan telinga harus dilakukan
secara rutin, karena dengan adanya pembersihan telinga ini diharapkan dapat
menjaga kemampuan daya tangkap pendengaran anak. Dikhawatirkan bila tidak
ada pemerikasaan telinga akan dapat memperburuk kondisi telinga anak.
b. Audiolog, pada saat anak sebelum masuk di SDLB-B Karya Mulia II Surabaya
diwajibkan adanya hasil tes pendengaran. Hasil tes pendengaran ini, digunakan
guru sebagai acuan dalam melihat tingkat kemampuan mendengar anak secara
medis
c. Departemen Pendidikan, kerjasama dalam bidang kurikulum.
d. Perguruan Tinggi, kerjasama dalam hal penelitian, praktek dan tentang
pertukaran keilmuan. Dengan adanya kerjasama dengan Perguruan Tinggi, akan
dapat meningkatkan pengetahuan dalam hal keilmuan.

BAB lll
Penutup

1. Kesimpulan

Edja Sadjaah (1995:114) menjelaskan bahwa berbahasa atau berbicara


merupakan kegiatan penting dalam kehidupan sehari-hari, baik secara
ekspresif yang bersifat menyatakan isi hati maupun secara reseptif (mau
menerima) bahasa atau bicara orang lain yang sengaja mengajak atau diajak
bicara. Apabila kita sadari bahwa berbahasa dan bicara jarang kita tinggalkan,
kecuali apabila kita tidur. Dalam berbagai situasi kita selalu menggunakan
bahasa apalagi untuk kepentingan akademis seperti membaca, menulis,
melafalkan ataupun mengucapkan. Semuanya tidak luput dari proses belajar,
begitu pula bagi anak tunarungu.
Adapun beberapa tujuan umum dari bina persepsi bunyi dan irama.
a. Untuk mendidik anak tuli, guna hidup sedapat mungkin dalam dunia bunyi atau
suara (a world of sound),sehingga bunyi merupakan bagian dalam hidup
mereka.
b. Menumbuhkan suatu kebiasaan mempersepsi bunyi dalam penginderaan
mereka.
c. Mereka menjadi manusia yang tidak mengandalkan pada penglihatan saja (Eye
d. Creatures,1980:113 sebagai manusia pemata).
e. Kehidupan fantasi mereka akan lebih kaya, kehidupan batin akan lebih positif
f. Termasuk cara berfikir tentang dunia luar.

Pembelajaran BKPBI agar dapat berjalan maksimal diperlukan dukungan dari


berbagai pihak.
a. Rumah Sakit, dengan adanya kunjungan dokter secara berkala antara ± 1-2
bulan sekali guna membersihkan telinga. Pembersihan telinga harus dilakukan
secara rutin, karena dengan adanya pembersihan telinga ini diharapkan dapat
menjaga kemampuan daya tangkap pendengaran anak. Dikhawatirkan bila tidak
ada pemerikasaan telinga akan dapat memperburuk kondisi telinga anak.
b. Audiolog, pada saat anak sebelum masuk di SDLB-B Karya Mulia II Surabaya
diwajibkan adanya hasil tes pendengaran. Hasil tes pendengaran ini, digunakan
guru sebagai acuan dalam melihat tingkat kemampuan mendengar anak secara
medis
c. Departemen Pendidikan, kerjasama dalam bidang kurikulum.
d. Perguruan Tinggi, kerjasama dalam hal penelitian, praktek dan tentang
pertukaran keilmuan. Dengan adanya kerjasama dengan Perguruan Tinggi, akan
dapat meningkatkan pengetahuan dalam hal keilmuan.

2. Saran

Pembelajaran prinsip KBBI merupakan hal yang harus kita pelajari karena pembelajaran
prinsip KBBI adalah suatu hal yang kita lakukan setiap hari , saat suatu komunikasi kita
bagus atau lancar maka kesalahpaham akan semakin jarang terjadi dan kehidupan kita dalam
berkomunikasi menjadi damai atau tentram
Daftar pustaka

Krisnawati Ayu Dyah, 2015, pelaksanaan pembelajaran BKPBI: pada kelas taman1
di SLB B Karnnamanohara. Yogyakarta: Fakultas ilmu pendidikan universitas Negeri
Yogyakarta.
Hermanto. Bina persepsi bunyi dan irama
Utari Tri,2014, Studi pelaksanaan Bina komunikasi persepsi bunyi dan irama: Di
Surabaya: fakultas ilmu pendidikan jurusan ilmu pendidikan luar biasa.

Anda mungkin juga menyukai