Anda di halaman 1dari 8

91

PENGEMBANGAN TES KREATIVITAS


Ratu Amilia Avianti

Universitas Negeri Jakarta

Abstract: This research aims to develop creativity test. This research was conducted in Jakarta.
Validity and relaibility test were designed with three calibration phases: (1) expert assessment
phase, (2) empirical test phase Phase I, and (3) an empirical test phase II. Samples were selected
based on purposive cluster random sampling. Factor analysis of empirical test involving 200
students in the sample, showed that the dimensions developed by the results of the factor analysis
in accordance with the theoretical. The results showed that the test alliteration reading creativity
consists of five dimensions, namely (1) the smoothness of thinking, (2) flexibility of thinking, (3)
originality of ideas, (4) the new arrangement, and (5) of detail. Five dimensions are translated
into 18 grains of questions or statements as a stimulus in generating creative ideas. Results of
factor analysis showed that each factor has a load factor greater than 0.3. Results of factor
analysis showed that the creativity test contains 4 items figural tests and 12 tests verbal.
Creativity tests developed have α reliability coefficient of 0.822. Ɵ amounted to 0.866, and Ω is
0.944.

Keywords: development test, creativity, validity, reliability

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan tes kreativitas. Penelitian dilakukan di
Jakarta. Validitas dan reliabilitas tes dirancang dengan tiga tahap kalibrasi yaitu (1) tahap
penilaian pakar, (2) tahap uji empiris tahap I, dan (3) uji empiris tahap II. Sampel dipilih
berdasarkan purposive cluster random sampling. Uji empiris analisis faktor yang melibatkan 200
siswa sebagai sampel, menunjukkan bahwa dimensi yang dikembangkan dengan hasil analisis
faktor sesuai dengan secara teoritik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tes aliterasi membaca
kreativitas terdiri dari 5 dimensi, yaitu (1) kelancaran berpikir, (2) keluwesan berpikir, (3)
keaslian gagasan, (4) susunan baru, dan (5) keterperincian. Lima dimensi dijabarkan menjadi 18
butir pertanyaan atau pernyataan sebagai stimulus dalam menghasilkan gagasan kreatif. Hasil
analisis faktor menunjukkan bahwa tiap faktor memiliki muatan faktor lebih besar dari 0,3. Hasil
analisis faktor menunjukkan bahwa tes kreativitas berisi 4 butir tes figural dan 12 tes verbal. Tes
kreativitas yang dikembangkan memiliki koefisien reliabilitas α sebesar 0,822. Ɵ sebesar 0,866,
dan Ω sebesar 0,944.

Kata kunci: pengembangan tes, kreativitas, validitas, reliabilitas.

PENDAHULUAN
Perubahan dunia sangat cepat dalam dan teknologi baru tersebut menjadi masalah
membentuk hal-hal baru, seperti data baru, baru bagi pengguna yang mau
barang baru, dan teknologi baru. Perubahan memanfaatkannya, namun tidak mampu
realitas terjadi lebih cepat dibandingkan menikmati fasilitas dengan maksimal. Kita
dengan kemampuan kita untuk harus mencari solusi-solusi kreatif untuk
memanfaatkannya. Data baru, barang baru, menemukan berbagai hal yang sangat
92

berbeda dengan cepat. Untuk mengatasi internal ada belah dua dan kovariansi butir.
berbagai masalah baru harus dengan proses Pengukuran cara belah dua dapat
kreatif, sehingga individu kreatif yang akan menerapkan rumus Spearman-Brown atau
menguasai dunia yang selalu baru. rumus Rulon. Sedangkan perhitungan cara
Produk kreatif sebagai solusi terhadap kovariansi butir dapat menerapkan rumus
masalah baru memerlukan proses kreatif Koefisien Alpha (α), koefisien omega (Ω),
yang dilakukan oleh person kreatif baik Koefisien Theta (Ɵ), KR-20, KR-21, atau
person sebagai individu kreatif maupun Hyot.
sebagai team kreatif. Produk, proses, dan
person kreatif membutuhkan lingkungan KAJIAN TEORI
interaksi yang menjadi pendorong kreatif, Kreativitas merupakan potensi
yang semuanya itu disebut juga kreativitas. manusia yang dimiliki sejak lahir, kemudian
Individu kreatif merupakan orang yang berkembang menjadi kemampuan kreativitas
melakukan kreativitas. Oleh karena itu, yang berkembang menjadi kemampuan
kreativitas individu perlu ditumbuhkan kreativitas yang berbeda kualitasnya sesuai
dengan berbagai metode pembelajaran dengan yang dialaminya. Pada dasarnya
kreatif. pengembangan potensi menjadi kemampuan
Guilford dalam Barbara (2008: 45) kreativitas membutuhkan strategi. Yang oleh
mengungkapkan empat karakteristik Munandar dikatakan sebagai strategi empat
kreativitas yaitu kelancaran berpikir, P, yaitu Pribadi, Pendorong, Proses, dan
keluwesan berpikir, keaslian berpikir, dan Produk.
keterperincian ide. Untuk mengembangkan Menurut Clark (2008: 45) fungsi-
tes kreativitas, terdapat tiga hal yang akan fungsi dasar dalam kehidupan manusia akan
diteliti, yaitu: (1) penyusunan butir tes tumbuh mencapai tingkat paling tinggi, yaitu
kreativitas secara lengkap semua berpikir rasional (rational thinking),
karakteristik kreativitas, yang mengukur emosional atas kesadaran diri (High levels of
dimensi kelancaran berpikir, keluwesan emotional Development), bakat dan
berpikir, keaslian berpikir, dan elaborasi ide; kemampuan fisik atau mental lebih dari
(2) tes kreativitas yang memenuhi validitas individu lain, (talent, High level of mental,
isi dan validitas konstruk; dan (3) tes and physical Development), dan kesadaran
kreativitas yang memiliki nilai reliabilitas tinggi diperoleh dari pendobrakan ambang
konsistensi internalnya memadai. ketidaksadaran (level of consciousness and
Dari observasi awal beberapa hasil breakthroughs to preconscious or
penelitian tentang kreativitas termasuk unconscious States) yang akan membentuk
penelitian yang diungkap oleh Hawadi kreativitas.
(2002:124) mempunyai koefisien reliabilitas Menurut Graham Wallas (2006: 95) proses
antara 0,65 sampai dengan 0,79. Naga kreativitas melalui empat tahap, yaitu:
(1992: 144) menyatakan bahwa nilai (1) Preparation, yaitu tahap persiapan,
koefisien reliabilitas yang memadai adalah pikiran individu mengeksplorasi
di atas 0,75. Nilai koefisien reliabilitas permasalahan,
meruapakan salah satu parameter kualitas (2) Incubation, yaitu terinternalisasi ke
suatu instrumen. Pengukuran relaibiltas alam bawah sadar,
dilakukan untuk menguji konsistensi internal (3) Illumination or insight, yaitu tahap ide
dan konsistensi eksternal (stabilitas dan kreatif keluar dari alam bawah sadar
ekuivalensi). Cara untuk mengukur koefisien menjadi sadar,
reliabilitas dalam pendekatan konsistensi
93

(4) Verification, yaitu gagasan secara beberapa ahli kreativitas. Frank Willian
sadar diverifikasi, dielaborasi, dan mengembangkan The Creativity Assessment
diterapkan. Packet yang terdiri atas unsur-unsur
Pada bidang pendidikan yang Curiosity, Imagination, Complexity, dan
diharapkan mampu meningkatkan kualitas Risk Taking. Beliau juga mengembangkan
kreativitas, maka strategi pengembangan Exercise in Divergent Thinking (Form A),
yang dilakukan dapat dari person, proses, terdiri atas unsur-unsur Fluency Flexibility,
produk, dan pendorong. Person merupakan Originality. dan Elaboration. E. Paul
kreativitas yang dilihat, dan dites Torrance, telah mengembangkan Torrance
berdasarkan sifat-sifat kepribadiannya, Tests of Creative Thinking Verbal (Form A)
sedangkan Proses merupakan kreativitas yang terdiri atas aspek-aspek Fluency,
yang dinilai dan dikembangkan proses Flexibility, Originality, Average, dan
dalam berkreasi. Produk merupakan hasil Cretivity Index. Beliau juga
yang dilakukan individu, sedangkan Press mengembangkan Figural (Form A) Fluency,
merupakan pendorong yang terdiri dari Originality, Elaboration, Abstractness of
lingkungan keluarga, sekolah dan tempat Titles, dan Resistence to Closure. Guilford
bermain. Selanjutnya penilaian kreativitas menambahkan bahwa kategori komposisi
juga dapat dilihat dari empat dimensi, yaitu produk kreatif ditandai dengan adanya
dimensi person, atau kreativitas individu. perubahan adalah redefinition. Pada
Penilaian kreativitas dapat dilakukan penelitian ini aspek-aspek kreativitas adalah
dengan melihat produk yang dihasilkan oleh Fluency, Flexibility. Originality,
individu dari berbagai bentuk, yaitu: Elaboration, dan Redefinition untuk melihat
Figural, informasi mengenai produk tingkat kreativitas pada skala kreativitas
baru yang dihasilkan dalam bentuk gambar. yang selanjutnya dijadikan dimensi-dimensi
Figural terbagi atas Auditory, informasi yang terdapat di dalam tes kreativitas.
dirasakan melalui pendengaran, dan visual,
informasi dirasakan melalui melihat. METODOLOGI PENELITIAN
Symbolic, informasi dianggap sebagai Penelitian ini dilakukan pada Sekolah
simbol atau tanda-tanda yang memiliki Dasar (SD) yang berada di enam wilayah
makna sendiri, misalnya Arab angka atau DKI Jakarta. Tes kreativitas yang
huruf dari suatu abjad. Semantic, informasi dikembangkan ditujukan pada anak masa
dirasakan dalam kata-kata atau kalimat, baik operasional, yaitu 11 tahun sebagai siswa
lisan, tertulis, atau diam-diam dalam pikiran. yang belajar di kelas 1, 2, 3, 4, dan 5 SD.
Behavioral-Perilaku-Informasi dianggap Penelitian ini menggunakan pendekatan
sebagai tindakan individu atau perorangan. pengembangan instrumen.
Beberapa jenis tes untuk mengukur
kreativitas telah dikembangkan oleh

Definisi Definisi Tes Kreativitas Validitas Isi


Konseptual Operasional Draft 1

Tes Kreativitas Validitas Tes Kreativitas


Final Konstruk Draft 2
94

Gambar 1. Rancangan Penelitian

Untuk keperluan analisis selanjutnya koefisien konsistensi internal tes kreativitas


dilakukan pengambilan sampel dengan yang paling tinggi dan paling stabil di antara
teknik cluster random sampling with ketiga perhitungan. Sekor kreativitas sebagai
replacement. Jumlah sampel sebesar 200 data untuk dianalisis kuantitatif.
orang.
Data diperoleh dengan melalui HASIL DAN PEMBAHASAN
instrumen berupa tes kreativitas yang Hasil Telaah Pakar
dikembangkan sendiri. Variabel dalam tes Penilaian Validitas Teoritis
kreativitas adalah perangkat tes yang terdiri Penilaian panelis pakar (Judgment
dari kreativitas yang memiliki aspek experts) bertujuan untuk mengetahui
kelancaran berpikir (fluency of thinking), ketepatan bahasa yang digunakan butir-butir
keluwesan berpikir (flexibility of thinking), instrumen dengan sasaran ukur. Untuk
keaslian gagasan (originality), susunan baru memudahkan penilaian ketepatan butir
(redefinition), dan keterperincian dengan dimensi dan indikator maka
(elaboration). Penilaian terhadap jawaban disajikan kisi-kisi instrumen dengan matriks
tes kreativitas yang mendalam dilakukan berisi pernyataan butir. Jumlah total butir
melalui analisis kuantitatif dan kualitatif. pernyataan yang berhasil ditulis berdasarkan
Untuk dianalisis secara kuantitatif, tes kisi-kisi dari 5 (lima) aspek kreativitas yang
kreativitas dapat berupa kuesioner dan terdiri dari 5 (lima) indikator sebanyak 75
lembar observasi restruktur dengan skala (tujuh puluh lima) butir. Pengujian validitas
tertentu. Sedangkan untuk dapat dianalisis konstruk oleh panelis pakar berjumlah 5
secara kualitatif tes kreativitas dibuat dalam orang ahli pendidikan, yaitu penilaian
bentuk daftar pertanyaan wawancara. terhadap kesesuaian butir instrumen dengan
Selanjutnya analisis kuantitatif yang dimensi dan indikator. Rekapitulasi butir
menunjukkan sekor kreativitas dan tingkat direvisi dan butir dieliminasi dari telaah
kreativitas dimanfaatkan untuk menemukan pakar dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Rekapitulasi Butir Hasil Telaah Pakar

Hasil Penilaian Butir direvisi Butir dieliminasi


Sesuai 1 s.d 42, 48, 54, 56, 58. 59. 43 s.d 47, 49 s.d 53, 55, 57,
60, 68, 71 61 s.d 67, 69, 70, 72 s.d 75
Jumlah 50 butir 25 butir

Reliabilitas Antar Panelis tingkat reliabilitas yang dicapai sangat


Hasil uji coba teoritik juga dianalisis tinggi. oleh karena itu dapat dinyatakan dari
dengan menggunakan analisis reliabilitas 50 butir pernyataan valid dalam tes
yang bertujuan untuk melihat reliabilitas kreativitas merupakan hasil penilaian para
antar pakar. Proses analisis reliabilitas panelis memiliki konsistensi yang sangat
dilakukan dengan menggunakan program tinggi dalam memberikan sekor pada saat
SPSS 16,0. Hasil analisis reliabilitas menelaah butir-butir pada tes kreativitas.
konsistensi antar pakar menunjukkan nilai Diperolehnya instrumen berupa tes
koefisien alpha (α) sebesar 0,806, berarti kreativitas siswa SD yang berjumlah 50
95

butir yang terdiri dari 11 butir pernyataan responden berjumlah 200 siswa SD kelas 4
kelancaran berpikir, 9 butir pernyataan dan 5 SD di Jakarta Timur. Karakteristik
keluwesan berpikir, 11 butir pernyaan siswa tersebut sesuai dengan karakteristik
keaslian ide, 10 butir pernyataan kepekaan populasi, yaitu berusia 10 s.d 12 tahun. Uji
terhadap masalah, dan 9 butir pernyataan validitas konstruk dalam penelitian ini
keterperincian ide. menggunakan analisis faktor yang bertujuan
untuk; (a) menguji struktur faktor yang
Penilaian Kualitas Instrumen Hasil Uji dibangun berdasarkan sintesis konsep-
Coba konsep yang relevan dalam penyusunan
Pelaksanaan uji coba pertama butir-butir instrumen yang berupa tes
menggunakan instrumen hasil telaah pakar kreativitas siswa SD. Uji struktur dengan
yang terdiri dari 50 butir (Draft 2) yang juga menggunakan program SPSS terhadap data
merupakan suatu proses uji validitas hasil ujicoba. Hasil analisis diperoleh 18
konstruk dan uji reliabilitas dari instrumen butir yang pernyataan memenuhi kriteria
Tes Kreativitas. Uji coba awal ini dilakukan valid, serta 2 butir kurang valid, sedangkan
pada siswa sejumlah 90 orang siswa dari 30 butir pertanyaan lainnya merupakan
kelas 4 dan kelas 5 SD Negeri 4 pertanyaan yang tidak valid. Untuk
Rawamangun, serta 110 siswa dari kelas 4 memudahkan pengelompokkan butir-butir
dan kelas 5 SD Negeri Jati, Jakarta Timur. dalam satu faktor dan pengolahan data maka
Hasil uji validitas konstruk diuraikan nomor butir yang terdapat pada Tabel
sebagai berikut: tentang penyebaran butir tes kreativitas hasil
Uji Validitas Konstruk Instrumen uji coba pada Tabel berikut ini.
Berikut adalah uraian hasil analisis
faktor ujicoba pertama yang dilakukan pada

Tabel 2. Penyebaran Butir Tes Kreativitas Hasil Uji Coba


No Dimensi Indikator (faktor) Nomor
butir baru
A. Kelancaran Berpikir Mampu mengidentifikasi lebih dari satu 1
(Fluency of Thinking) variasi 2
3
4
5
B. Keluwesan Berpikir Mampu mengidentifikasi lebih dari satu 6
(Flexibility of variasi 7
Thinking) 8
C. Keaslian ide Mampu membuat bentuk yang berbeda dari 9
(originality of Idea) temannya 10
11
12
D. Susunan Baru Mampu mengubah bentuk hasil kombinasi, 13
(Redefinition) modifikasi, atau ciptaan baru 14
15
E. Keterperincian Mampu memberikan detail dari jawaban yang 16
(Elaboration) diungkap 17
18
96

Tahap uji coba yang dilakukan pada analisis dengan cara membandingkan antara nilai
faktor dengan matriks korelasi berordo koefisien korelasi pengamatan dengan
18x18 dari kreativitas dengan 18 butir koefisien korelasi parsial. Nilai ukuran
pernyataan adalah memeriksa kelayakan kelayakan sampel ini terentang dari 0,00
butir dengan metode analisis Kaiser-Mayer- hingga 1,00. Tujuan uji Barlett ini adalah
Olkin Measure of Sampling Adequacy dan memeriksa apakah matriks korelasi yang
metode Barlett’s Test of Sphericity. Ukuran terbentuk berasal dari matriks identitas atau
kelayakan pensampelan (Measure of tidak dengan menggunakan pengujian Chi
Sampling Adequacy- MSA) dilakukan kuadrat (Chi-square).

Tabel 3. Hasil Uji KMO dan Uji Barlett's Tes Kreativitas

KMO MSA Barlett’s Test of Sphericity


Approx, Chi-Square Df Sig.
0.739 438.3 153 0.000
Dari hasil perhitungan analisis faktor pada Data uji coba terhadap ke 18 butir
putaran pertama diperoleh ukuran ketepatan yang valid selanjutnya dianalisis dengan
KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) sebesar 0,739 SPSS dalam menemukan reliabilitas
yang berarti tergolong rata-rata (mediocre) konsistensi internal instrumen α, theta (Ɵ),
dan uji Barlett’s Test of Sphericity diperoleh dan koefisien (Ω). Koefisien reliabilitas
2 𝑘 1
𝑥 = 438,30 dengan signifikansi 0,000 jauh Theta rumusnya: 𝜃 = 𝑘−1 (1−𝜆 ), rumus Ɵ
di bawah 0,05. 1

Pemeriksaan awal angka MSA ditentukan oleh banyaknya butir pertanyaan


ditunjukkan pada Tabel 2 dimana terdapat pada instrumen (k), dan nilai akar
18 (delapan belas) variabel butir yang karakteristik (eigenvalue) (𝜆1 ). Sedangkan
dianalisis menunjukkan nilai yang lebih rumus koefisien reliabilitas Ω yang
𝑘−∑ ℎ
kecil (<) dari 0,5 yaitu variabel butir 1 digunakan adalah Ω = 1 − 𝑘+2𝑏𝑖, rumus Ω
(0,676), 2 (0,671), 3 (0,818), 4 (0,566), 5 ini merupakan koefisien reliabilitas omega
(0,686), 6 (0,633), 7 (0,919), 8 (0,672), 9 yang tergantung dari banyaknya butir dalam
(0,692), 10 (0,682), 11 (0,885), 12 (0,839), instrumen (k), jumlah communalities semua
13 (0,867), 14 (0,822), 15 (0,644), 16 butir (∑ ℎ𝑖 ), dan jumlah interkorelasi butir
(0,639), 17 (0,767), dan butir 18 (0,895). (b).
Terhadap variabel butir tersebut kemudian Dengan menggunakan SPSS,
dilakukan eliminasi dengan tidak reliabilitas konsistensi internal tes kreativitas
mengikutsertakan tiap-tiap variabel yang dianalisis. Proses menganalisis reliabilitas
bernilai korelasi terendah. Proses ini dilakukan terhadap data ujicoba dengan
dilakukan hingga tidak ada satupun variabel tahap analysis, sale, lalu reliability.
yang bernilai korelasi lebih kecil (<) 0,5. Koefisien reliabilitas alpha Cronbach
Pada uji coba ini hasil analisis terhadap langsung diperoleh dengan melihat output.
MSA menunjukkan bahwa angka MSA pada Terdapat nilai α sebesar 0,822.
semua variabel butir yang dianalisis Dengan melakukan analisis faktor
menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,5 terhadap data uji coba yang terdiri dari 200
(MSA > 0,5). butir ditemukan eigenvalue terbesar (𝜆1 )
sebesar 5,501. Selanjutnya dengan rumus Ɵ
Uji Reliabilitas Instrumen diperoleh koefisien sebesar 0,866. Dengan
97

melakukan analisis faktor terhadap data uji definisi konseptual, definisi operasional,
coba yang terdiri dari 200 butir ditemukan lima aspek kreativitas dilengkapi dengan
communalities semua butir (∑ ℎ𝑖 ) sebesar indikator dan kriteria penilaian, serta 75
13,050, dan jumlah interkorelasi butir (b) butir pernyataan Tes Kreativitas Draft 1.
sebesar 70, 230. Selanjutnya dengan rumus Kelima aspek kreativitas tersebut adalah
Ω diperoleh koefisien sebesar 0,944. kelancaran berpikir, keluwesan berpikir,
Dari hasil analisis menunjukkan keaslian gagasan, susunan baru, dan
bahwa peneliti memperoleh instrumen keterperincian.
berupa tes kreativitas yang terdiri dari 18 Proses yang dilakukan pada tahap
butir pertanyaan yang kualitasnya baik kedua, peneliti berhasil menyusun Tes
karena koefisien reliabilitas di atas 0,750. Kreativitas Draft 2 yang terdiri dari 50 butir
Oleh karena itu, tes kreativitas yang pernyataan. Tes kreativitas yang tersusun
terbentuk layak dijadikan instrumen merupakan instrumen yang memiliki butir-
penelitian eksperimen. butir yang valid berdasarkan telaah pakar
Ketiga koefisien reliabilitas untuk pendidikan. Aspek-aspek kreativitas masih
reliabilitas konsistensi internal tes kreativitas lengkap. Reliabilitas antar panelis adalah
memiliki angka yang berlainan. 0,806, berarti tes kreativitas ini sangat
Perbandingan antar ketiga koefisien tinggi.
reliabiltas tersebut berurutan mengalami Pada tahap ketiga adalah proses
peningkatan mulai dari α, Ɵ, lalu Ω. Dengan menemukan validitas butir dan reliabilitas
kata lain koefisien reliabiltas Ɵ lebih tinggi konsistensi internal. Data yang dihasilkan
dari α, sedangkan Ω paling tinggi dari jawaban siswa atas 50 butir
dibandingkan α dan Ɵ. pertanyaan/pernyataan pada tes kreativitas
draft 2 dianalisis melalui analisis faktor
Pembahasan Hasil Penelitian dengan program SPSS 16,0. Tes kreativitas
Penelitian ini terdiri dari tiga tahap dalam tersebut menjadi 18 butir pernyataan Ali.
proses penyusunan instrumen tes kreativitas Butir-butir tes kreativitas berkurang banyak,
yang dikembangkan ini, yaitu (1) tahap namun jumlah aspek-aspek kreativitas tetap
kajian teori dikembangkan 5 aspek lima, tidak berubah format dan reliabilitas
kreativitas, kisi-kisi soal, dan draft 1 tes alpha 0,822, yang berarti reliabilitas sangat
kreativitas yang terdiri dari 75 butir tinggi. Pada tahap ini jumlah butir
pernyataan, (2) tahap telaah panelis berkurang. Reliabilitas juga dihitung dengan
menghasilkan draft 2 tes kreativitas yang rumus theta, dan omega. Reliabiltas
terdiri dari 50 butir pernyataan, serta (3) konsistensi internal tes kreativitas ditemukan
tahap uji coba menghasilkan tes kreativitas koefisien theta 0,866 dan koefisien omega
final yang terdiri dari 18 butir pernyataan. 0,944. Hal ini menunjukkan bahwa tes
Konsep-konsep kreativitas diawali dengan kreativitas sudah tersusun dengan kualitas
kajian atas teori yang berupa pendapat ahli sangat baik, dari validitas, dan reliabilitas.
pendidikan dan ahli psikologi, yakni
Guliford (1946), Munandar (2002), KESIMPULAN
Semiawan (2002), Clark (2008), Hurlock Penelitian ini berhasil menetapkan
(1978), Wallas (2006), Kirbi (1996), dan bahwa aspek-aspek kreativitas ada lima
lainnya. aspek yang terdiri dari kelancaran berpikir
Pada proses tahap pertama dari (fluency of thinking), keluwesan berpikir
beberapa konsep kreativitas dalam kajian (flexibility of thinking), keluwesan berpikir
teoritik peneliti berhasil mengembangkan (flexibility of thinking), keaslian gagasan
98

(originality of Idea), susunan baru Two Assumption. Educational and


(redefinition), dan keterperincian Psychological Measurement, 53, 33-
(elaboration). Sekor kreativitas yang akan 49
diperoleh memiliki Orange skor kreativitas
yang dimilikinya antara 90 hingga 450. Zumbo, B. D., Gadermann, A. M., &
Kriteria skor 90 hingga 161 kreativitas Zeisser, C. (2006). Ordinal Versions
sangat rendah, 162 hingga 233 kreativitas of Coefficients Alpha and Theta for
rendah, 234 hingga 305 kreativitas cukup, Likert Rating Scales. Paper. Presenter
304 hingga 375 kreativitas tinggi, dan 376 at the 2006 Conference of the National
hingga 450 kreativitas sangat tinggi. tes Council on Measurement in
kreativitas berupa Speed test dalam bentuk Education, in San Fransisco, CA.
tes figural dan verbal untuk anak masa
perkembangan operasional yaitu 7 hingga 11
tahun. Tes kreativitas ini dapat dilakukan di
sekolah, atau pun di rumah

DAFTAR PUSTAKA

Clark, B. (2008). Growing up Gifted. New


York: Meril Prentice Hall.

Guilford, J. P. (1968). Intelegence,


Creativity, and Their Educational
Implications. California: RR. Knapp.

Naga, D. S. (2008). Probabilitas dan Sekor


Pada Hipotesa Statistia. Jakarta: UPT
Penerbitas Universitas Tarumanegara.

Osburn, H. G. (2000). Coefficient Alpha and


Related Internal Consistency
Reliability Coeffcients. Psychological
Methods. 3. 343-335.

Wallas, G. (2006). The Art of Thought. New


Jersey: Prentice Hall.

Yurdugul, H. (2006). The Comparison of


Reliability Coefficients in Parallel,
Tau-Equivalent, and Congeneric
Measurements. Journal of Faculty of
Educational Sciences 39 (1), 15-37.

Zimmerman, D. W., Zumbo, B. D., Lalonde,


C. Coefficient Alpha as an Estimate of
Test Reliability Under Violation of

Anda mungkin juga menyukai