NIM : 21129213
A. Pengertian Kreativitas
Pengertian kreativitas menurut para ahli,yaitu:
1. Pengertian kreativitas menurut Santrock : kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan tentang
sesuatu dalam cara yang baru dan tidak biasanya serta untuk mendapatkan solusi-solusi.
2. Pengertian kreativitas menurut Semiawan : kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan
gagasan—gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik
ciri-ciri aptitude seperti kelancaran, keluwesan dan keaslian dalam pemikiran, maupun ciri-ciri non
aptitude, seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari
pengalaman-pengalaman baru.
E. Upaya Guru dalam Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik dalam Proses Belajar
Pengembangan kreativitas dapat dilakukan melalui proses belajar diskaveri dan belajar bermakna,
dan tidak dapat dilakukan hanya dengan kegiatan belajar yang hanya bersifat ekspositori. Karena inti
dari kreativitas adalah pengembangan kemampuan berpikir konvergen.
Untuk pengembangan kemampuan demikian guru perlu menciptakan situasi belajar mengajar yang
banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah, mengembangkan konsep-
konsep atau gagasan siswa sendiri.
Dalam proses pembelajaran peserta didik perlu diupayakan pengembangan aktifitas, kreativitas, dan
motivasi siswa di dalam proses pembelajaran. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk
dapat meningkatkan kreativitas para peserta didiknya, salah satunya yaitu dengan mengoptimalkan
pelajaran seni rupa yang telah ada dalam kurikulum pembelajaran, seperti yang dibahas pada salah satu
jurnal. Disana dijelaskan bahwa mata pelajaran seni rupa bertujuan untuk meningkatkan kreativitas,
sensitivitas, perasaan, dan kemampuan keterampilan berkarya. Dengan mengutip pemikiran Gibbs,
E.Mulyasa (2003) mengemukakan hal-hal yang perlu dilakukan agar siswa lebih aktif dalam belajarnya,
adalah :
1. Dikembangkan rasa percaya diri pada diri siswa dan mengurangi rasa takut.
2. Memberikan kesempatan pada seluruh siswa untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas terarah.
3. Melibatkan siswa dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya.
4. Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.
5. Melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalaam proses pembelajaran secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Eson, M.E. 1972. Psychological Foundation, N.Y : Holt, Rinehart and Winston, Inc. Part 2 and 3.