PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka penyusun dapat memberikan rumusan
masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini. Antara lain :
1. Pengertian kreativitas
2. Ciri-ciri kreativitas anak usia dini
3. Faktor pendukung dan penghambat kreativitas anak usia dini
4. Strategi pengembangan kreativitas anak usia dini di Sekolah
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, dapat menyimpulkan
tujuan penulisan makalah ini antara lain :
1. Pertama-tama tujuan penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi
tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian kreativitas
3. Mahasiswa mampu mengklasifikasikan ciri-ciri kreativitas
4. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung dan
menghambat kreativitas anak usia dini
5. Mahasiswa mengetahui strategi dalam mengembangkan kreativitas
anak usia dini di sekolah
A. Pengertian Kreativitas
Secara alamiah perkembangan anak berbeda-beda, baik dalam bakat,
minat, jasmani, kematangan emosi, kepribadian, keadaan jasmani, dan
sosialnya. Selain itu, setiap anak memiliki kemampuan tak terbatas dalam
belajar, untuk dapat berfikir kereatif dan produktif. (Ahmad Susanto, 2011 :
111) Kreativitas menurut kamus besar Bahasa Indonesia berasal dari kata
dasar kreatif, yaitu memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu. (Trisno
Yuwono, 2003 : 330) Menurut Munandar yang dikutip oleh Syafaruddin dan
Herdianto, kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru
berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Kreativitas juga
diartikan dengan kemampuan yang berdasarkan data atau informasi yang
menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana
pendekatannya adalah pada kuantitas dan keragaman jawaban.
Menurut Harris seperti dikutip oleh Hamdani mengemukakan bahwa
kreativitas dapat ditinjau dari (3) hal, yaitu :
1. Krativitas adalah suatu kemampuan, yaitu kemampuan untuk
membayangkan atau menciptakan sesuatu yang baru, kemampuan
untuk membangun ide-ide baru dengan mengombinasikan, mengubah,
menerapkan ulang ide-ide yang sudah ada.
2. Kreativitas adalah suatu sikap, yaitu kemauan untuk menerima
perubahan dan pembaharuan, bermain dengan ide dan memiliki
fleksibilitas dalam pandangan.
3. Krativitas adalah suatu proses, yaitu proses bekerja keras dan terus
menerus sedikit demi sedikit untuk membuat perubahan dan perbaikan
terhadap pekerjaan yang dilakukan. (Hamdani, 2002 : 2)
Dari beberapa defenisi oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa kreativitas
adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang berbeda
dari sebelumnya, baik berupa gagasan atau karya nyata dengan menggabung-
B. Ciri-ciri Kreativitas
Biasanya anak yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas,
dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang kreatif. Anak dan remaja kreatif
biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa percaya diri. Mereka lebih berani
mengambil resiko (tetapi dengan perhitungan) dari pada anak-anak pada
umumnya. Artinya dalam melakukan sesuatu yang bagi mereka amat berarti,
penting dan disukai, mereka tidak terlalu menghiraukan kritik atau ejekan
dari orang lain. Merekapun tidak takut untuk membuat kesalahan dan
mengemukakan pendapat mereka walaupun mungkin tidak disetujui oleh
orang lain. Orang yang inovatif berani untuk berbeda, menonjol, membuat
kejutan, atau menyimpang dari tradisi. Rasa percaya diri, keuletan dan
ketekunan membuat mereka tidak cepat putus asa dalam mencapai tujuan
mereka.
Thomas Edison seperti yang dikutip oleh Utami Munandar mengatakan
bahwa dalam melakukan percobaan ia mengalami kegagalan lebih dari 200
Menurut Guilford dikutip oleh Ahmad Susanto bahwa ada lima sifat yang
menjadi ciri-ciri berfikir kreatif, yakni :
1. Kelancaran, ialah kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan
2. Keluwesan, ialah kemampuan untuk mengemukakan bermacam-
macam pemecahan masalah
3. Keaslian, ialah kemampuan untuk memecahkan dengan cara yang asli;
4. Penguraian, ialah kemampuan untuk menguraikan sesuatu dengan
diperinci, secara jelas, dan panjang lebar
5. Perumusan kembali, ialah kemampuanuntuk meninjau sesuatu
persoalan berdasarkan persfektif yang berbeda dengan apa yang telah
diketahui oleh banyak orang. (Ahmad Susanto, 2011 hal : 117-118)
A. Simpulan
Seperti yang kita ketahui, anak-anak yang kreatif biasanya selalu ingin
tahu, memiliki minat yang luas, dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang
kreatif. Anak dan remaja kreatif biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa
percaya diri. Mereka lebih berani mengambil resiko (tetapi dengan
perhitungan) dari pada anak-anak pada umumnya. Siswa berbakat kreatif
biasanya mempunyai rasa humor yang tinggi, dapat melihat masalah dari
berbagai sudut tinjau, dan memiliki kemampuan untuk bermain dengan ide,
konsep, atau kemungkinan-kemungkinan yang dikhayalkan.
Layanan pendidikan kepada anak-anak usia dini merupakan dasar yang
sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya hingga dewasa.
Tahun-tahun awal kehidupan anak merupakan dasar yang cenderung bertahan
dan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya. Kreativitas
merupakan salah satu potensi yang dimiliki anak yang perlu dikembangkan
sejak usia dini. Setiap anak memiliki bakat kreatif dan ditinjau dari segi
pendidikan, bakat kreatif dapat dikembangkan dan karena itu perlu dipupuk
sejak dini. Bila bakat kreatif anak tidak dipupuk maka bakat tersebut tidak
akan berkembang, bahkan menjadi bakat yang terpendam yang tidak dapat
diwujudkan.