Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KELOMPOK 1

“Dasar-Dasar Pengembangan Bakat dan Kreativitas”

Disusun Oleh :

Azzahra Firdausi Salma (20003054)

Farah Fadhillah (20003064)

Indah Tri Wahyuni (20003112)

Rosy Mahersa (20003143)

Dosen Pengampu :

Dr. Nurhastuti, S.Pd, M.Pd

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memahami konsep dan
dasar pengembangan bakat dan kreativitas.
Kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Dr. Nurhastuti,
S.Pd, M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Bakat dan
Kreativitas yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
kami hanyalah manusia biasa yang memiliki wawasan terbatas dan tak luput dari
kesalahan. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran dari Ibu dosen pengampu
mata kuliah Pengembangan Bakat dan Kreativitas yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih.

Padang, 6 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI. ............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................2

C. Tujuan......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Kreativitas .......................................................................3

B. Dasar Pengembangan Bakat dan Kreativitas .......................................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan..............................................................................................7

B. Saran ........................................................................................................7

DAFTAR RUJUKAN ...................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan gagasan


ataupun karya baru yang bersifat aptitude atau non aptitude dengan hal-hal baru
maupun pengembangan dari yang sudah ada sebelumnya sehingga menghasilkan
sesuatu yang berbeda dari sebelumnya.

Menurut Howard Garnerd (1998) kreatiftas adalah kecakapan individu


dalam memecahkan masalah, menghasilkan produk, dan mengajukan serangkaian
pertanyaan baru dan unik yang berbeda dari yang pernah diajukan orang lain.

kreativitas harus dikembangkan sejak dini. Untuk itu ada beberapa hal yang
mempengaruhi kreatiuvitas diantanya :

1. Ilmu pengetahuan
2. Intelegensi
3. Gaya berpikir
4. Karakteristik kepribadian
5. Motivasi
6. Lingkungan yang mendukung

Tingkat kretivitas anak usia 1-8 tahun berada pada peringkat ke 9 dari seluruh
dunia. Ada beberapa hambatan yang dialami anak-anak dalam mengembangkata
kreativitasnya :

7. Hambatan internal (psikologis, biologis, fisiologis dan sosiologis)


8. Pola asuh
9. Sistem pendidikan (sikap guru, belajar dengan hapalan mekanisme)

Anak-anak yang memiliki tingkat kreatifitas tinggi disebut dengan istilah anak
berbakat. Anak berbakat memang dilahirkan dengan kemampuan bawaan namun
itu tidak cukup untuk dapat menghasilkan prestasi yang memuaskan. Anak perlu

1
mengembangkan diri dari lingkungannya. Dengan bakat bawaan yang ia miliki,
proses pengembangan diri dengan lingkungan akan dapat dilakukan dengan
maksimal.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar kreativitas?
2. Bagaimana dasar-dasar pengembangan bakat dan kreativitas?

C. Tujuan
Untuk memahami konsep dan dasar-dasar pengembangan bakat dan kreativitas

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Bakat dan Kreativitas


USOE (United States Office of Education) mendefinisikan anak berbakat
sebagai anak yang mempunyai kemampuan prestasi yang tinggi baik dibidang
intelektual, kreativitas, artistik, kapasitas kepemimpinan atau akademik sehingga
mereka harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang khusus sesuai kemampuan
yang mereka miliki. Anak berbakat (gifted) adalah mereka yang mempunyai
kecerdasan diatas rata-rata dan memiliki kreativitas tinggi yang berbeda dengan
anak-anak lain seusianya.
Biasanya pada anak gifted mereka mampu melakukan hal-hal atau dapat
memahami sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh anak seusianya. Anak
berbakat harus mendapatkan pelayanan sosial yang khusus sebagai wadah
penampung kemampuannya, dan sebagai tempat untuk mereka mengembangkan
dan mendalami bakat yang mereka miliki tersebut.
Semiawan (1997) mengemukakan bahwa kreativitas merupakan suatu
kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam
pemecahan masalah. Sementara itu Chaplin (1989), mengatakan bahwa kreativitas
adalah suatu kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni, atau dalam
permesinan, atau dalam memecahkan masalah-masalah dengan metode baru.
Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa kreativitas
merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode
ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif, estetis, fleksibel,
integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya guna dalam
berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah. Sedangkan keberbakatan adalah
suatu bentuk kemampuan luar biasa yang ada dalam diri seorang anak dan
kemampuan tersebut mancakup kecerdasan diatas rata-rata dan kreativitas yang
tinggi dalam menemukan dan mengembakan suatu hal baru yang belum pernah di
lakukan sebelumnya.

3
Bakat dnn kreativitas tidak muncul dengan sendirinya, namun membutuhkan
kondisi yang repat serta dukungan dan fasilitas dari orang dan lingkungan. Upaya
menumbuhkan bakat dan kreatifitas sebagai berikut :

1. Memahami kebutuhan dasar pembelajaran


2. Mematangkan emosi pembelajaran. Pembelajar yang berbakat dan kreatif
membutuhkan kasih saying dan pengertian dari orang tua, ia mampu melakukan
sesuatu namun ia pun butuh untuk diingatkan batas-batas sesuatu itu mampu ia
lakukan.
3. Membangun komunikasi yang efektif. Membangun komunikasi yang sesuai
dengan naluri kejiwa pembelajar merupakan salah satu upaya merasang berpikir
kriris dan kreatif.

B. Dasar-Dasar Pengembangan Bakat dan Kreativitas


Menurut Rothernberg (1976) proses kreatif identik dengan berpikir Janusian
(Dedi Supriadi, 1994), yaitu suatu tipe berpikir divergen yang berusaha melihat
berbagai dimensi yang beragam atau bahkan bertentangan menjadi suatu pemikiran
yang baru. Dalam menurut Dedi Supriadi (1994: 13) meliputi kognitif, dan non
kognitif (minat, sikap, kualitas temperamental). Orang kreatif memiliki ciri-ciri
kepribadian yang secara signifikan berbeda dengan orang-orang yang tidak kreatif.
Karakteristik-karakteristik kepribadian ini menjadi kriteria untuk mengidentifikasi
orang-orang kreatif. Kreatifitas dapat didefinisikan kedalam 4 jenis dimensi
sebagai, yaitu dimensi Person, Process, Press dan Product sebagai berikut :
1. Dimensi Person

Definisi pada dimensi person adalah upaya mendefinisikan kreativitas yang


berfokus pada individu atau person dari individu yang dapat disebut kreatif.
Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan atau
kecakapan yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat kaitannya dengan bakat.
Sedangkan Hulbeck menerangkan bahwa tindakan kreatif muncul dari keunikan
keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannva. Definisi
kreativitas dari dua pakar diatas lebih berfokus pada segi prinadi.

4
2. Dimensi Product

Definisi pada dimensi produk merupakan upaya mendefinisikan kreativitas yang


berfokus pada produk- atau apa yang dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang
baru atau original atau sebuah kolaborasi atau penggabungan inovatif. Definisi
yang berfokus pada produk kreatif menekankan kepada orisinalitas, seperti yang
dikemukakan oleh Baron yang menyatakan bahwa kreativitas adalah
kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru. Begitu
pula Haefele menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk membuat
kombinasi- kombinasi baru yang mempunyai makna social.

3. Dimensi Process

Definisi pada dimensi proses upaya mendefinisikan kreativitas yang berfokus


pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-ide unik atau kreatif. Munandar
menerangkan bahwa kreativitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang
mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibititas), dan orisinalitas dalam
berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan,
memperkaya, memperinci), suatu gagasan. Pada definisi ini lebih menekankan
pada aspek proses perubahan (inovasi dan variasi).

Selain pendapat yang diuraikan diatas ada pendapat lain yang menyebutkan
proses terbentuknya kreativitas sebagai berikut : Wallas mengemukakan(Reni
Akbar-Hawadi dkk, 2001) empat tahap dalam proses kreatif yaitu :

a. Tahap Persiapan; adalah tahap pengumpulan informasi atau data sebagai


bahan untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini terjadi percobaan-
percobaan atas dasar berbagai pemikiran kemungkinan pemecahan masalah
yang dialami.
b. Inkubasi; adalah tahap dieraminya proses pemecahan masalah dalam alam
prasadar. Tahap ini berlangsung dalan waktu yang tidak menentu, bisa lama
(berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun), dan bisa juga hanya sebentar
(hanya beberapa jam, menit bahkan detik). Dalam tahap ini ada kemungkinan
terjadi proses pelupaan terhadap konteksnya, dan akan teringat kembali pada
akhir tahap pengeraman dan munculnya tahap berikutnya.

5
c. Tahap Iluminasi; adalah tahap munculnya inspirasi atau gagasan-gagasan
untuk memecahkan masalah. Dalam tahap ini muncul bentuk-bentuk cetusan
spontan, seperti dilukiskan oleh Kohler dengan kata-kata now, I see itu yang
kurang lebihnya berarti “oh ya”.
d. Tahap Verifikasi; adalah tahap munculnya aktivitas evaluasi tarhadap
gagasan secara kritis, yang sudah mulai dicocokkan dengan keadaan nyata
atau kondisi realita.
4. Dimensi Press

Definisi dan pendekatan kreativitas yang menekankan faktor press atau


dorongan, baik dorongan internal diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk
mencipta atau bersibuk diri secara kreatif, maupun dorongan eksternal dari
lingkungan sosial dan psikologis. Simpson menjelaskan (Munandar 1999:22),
merujuk pada aspek dorongan internal, yaitu kemampuan kreatif dirumusakan
sebagai “the initiative that one manifests by his power to break away from the
usual sequence of thought”. Mengenai “press” dari lingkungan, ada lingkungan
yang menghargai imajinasi dan fantasi, dan menekankan kreativitas serta
inovasi. Kreativitas juga kurang berkembang dalam kebudayaan yang terlalu
menekankan tradisi, dan kurang terbukanya terhadap perubahan atau
perkembangan baru.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan
gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif,
estetis, fleksibel, integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya
guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah. Sedangkan
keberbakatan adalah suatu bentuk kemampuan luar biasa yang ada dalam diri
seorang anak dan kemampuan tersebut mancakup kecerdasan diatas rata-rata dan
kreativitas yang tinggi dalam menemukan dan mengembakan suatu hal baru yang
belum pernah di lakukan sebelumnya.

Dimensi kreativitas menurut four P’s of creatifity terdiri dari 4 bagian


diataranya :

1. Individu, keunikan dari setiap orang ini yang membuat dirinya terlihat kreatif
dan orisinil
2. Proses, anak harus diberi kebebasan untuk mengembangkan dirinya, sedangkan
orangtua dan guru hanya memberi rangsangan dan menyediakan sarana dan
prasarana
3. Pendorong, dorongan yang dibutuhkan dari lingkungan akan menciptakan
keinginan dan motivasi bagi anak untuk mengekspresikan dirinya
4. Hasil

B. Saran
Bakat dan kreativitas anak CIBI sudah seharusnya di ketahui dan di kembangkan
sejak usia dini.

7
DAFTAR RUJUKAN

Abidin, Z., & Nasirudin, N. (2021). Pengembangan Bakat dan Minat Peserta
Didik Di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Muna Kesilir Banyuwangi.
EDUCARE: Journal of Primary Education, 2(2), 119–134.
https://doi.org/10.35719/educare.v2i2.50

Anwar, B. (2019). Model Pembelajaran Metaphorming. Jurnal Shaut Al-


Arabiyah, 7(1), 78-90.
Kusumaningrum, D. N., Lendriyono, F., & Prasetya, D. M. (2020). PELATIHAN
PENULISAN ESAI KREATIF BAGI PENGEMBANGAN BAKAT
SASTRA ANAK PANTI MUHAMMADIYAH. JURNAL PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT, 26(2), 90.
https://doi.org/10.24114/jpkm.v26i2.15220

Lanudin, D. (2018). Pengembangan Bakat Kreativitas Anak. Jurnal Teknodik,


10(19), 174.https://doi.org/10.32550/teknodik.v10i19.399
Nazihah, W., & Anggraini, P. (2020). DRAMA MUSIKAL UNTUK
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS DAN ANTUSIASME ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra,
20(1), 132–142. https://doi.org/10.17509/bs_jpbsp.v20i1.25978
Yuli Nur Khasanah Ichsan. (2019). Meningkatkan Kreativitas Melalui Kegiatan
Kolase pada anak. Golden Age Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak
Usia Dini, 4(e-ISSN: 2502-3519).

Anda mungkin juga menyukai