Disusun Oleh:
Dosen Pengampuh:
Dr.Pardomuan Simanullang,S.Pd,M.Pd
Dengan segala kerendahan hati, kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahcurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah psikologi pendidikan tentang “Kreatifitas”.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas psikologi pendidikan dan tentunya
sebagai salah satu cermin pemahaman kami terhadap apa yang telah kami presentasikan, juga
sebagai salah satu materi dan sumber ilmu tambahan buat pembaca agar lebih memahami
pengertian, pandangan, dan proses kreatifitas pada anak trutama pada anak dalam usia
sekolah dasar.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, kepada dosen mata kuliah budi
pekerti bapak DR.PARDOMUAN SIMANULLANG MPd yang telah membimbing
pembuatan makalah ini
Penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari
sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca yang
bersifat membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………………. 1
B. Tujuan ………………………………………………………………………….. 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kreatifitas adalah sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi susah untuk diartikan,
bahkan susah untuk dijalankan dalam kehidupan keseharian bagi yang belum terbiasa dan
yang masih terbelenggu dengan pikiran bahwa kreativitas itu harus menghasilkan ciptaan
yang luar biasa hebat. Banyak orang mengatakan bahwa kreativitas itu suatu cara berfikir
untuk keluar dari masalah hidup keseharian yang melingkupi dan membelitnya.
Kreatifitas itu sikap dan pola pikir yang dapat menciptakan sesuatu yang baru, baik baru
menurut dirinya maupun baru menurut orang lain. Kreativitas itu berhubungan penciptaan
sesuatu yang baru dan orisinal.
Kreatifitas berhubungan dengan pola pikir yang dapat menghubungan suatu masalah atau
fenomena dengan unsur-unsur yang lain sehingga menjadi sesuatu yang baru. Bahkan
kreativitas dapat diartikan sebagai pola pikir yang dapat menciptakan sesuatu yang baru. Nah,
itu adalah tinjauan kreatifitas bagi orang awam dan orang yang tidak mau memusingkan diri
dengan definisi-definisi.
Tetapi alangkah baiknya kita juga melihat pengertian kreativitas bagi orang-orang ahli.
Kreativitas menurut Julius Chandra dalam bukunya Kreatifitas, dia mengartikan kemampuan
mental dan berbagai jenis keterampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan
yang unik, berbeda, orisinal, sama sekali baru, indah, efisien, tepat sasaran dan tepat guna.
B. Tujuan
a. Tujuan pembuatan makalah ini antara lain :
b. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah psikologi pendidikan
c. Menambah pengetahuan tentang kreativitas
d. Memberi pengetahuan bagaimana cara menumbuhkan kreativitas pada anak usia
sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A . Pengertian Kreatifitas
Kreatifitas kaitannya erat dengan imajinasi, karena kreatifitas mengembangkan daya fikir,
daya fantasi yang sifatnya intelektual. pengertian kreatifitas menurut KBBI berarti hasil dari
kemampuan mencipta. dengan daya imajinasi seseorang dapat menciptakan buah fikir yang
ada kaitannya dengan kebutuhan hidup manusia. untuk mengembangkan pribadi dan
intelektual manusia perlu memiliki pengetahuan dan kreatifitas.
Pandangan Asosiasi
Pandangan Kognitif
Menyatakan bahwa kreatifitas melibatkan penggabungan gagasan dan informasi dalam cara
baru yang berbeda. jadi pandangan ini menekankan bahwa analisis kognitif kreatifitas tidak
semata-mata pada asosiasi yang luar biasa tetapi pada gagasan baru yang bermakna.
contohnya ketrampilan berpikir lancar, ketrampilan berfikir luwes atau fleksibel, ketrampilan
berpikir orisional, ketrampilan merinci atau mengelaborasi serta ketrampilan menilai. Proses
kreatif berlangsung mengikuti tahap-tahap tertentu. tidak mudah mengidentifikasi secara
persis pada tahap manakah suatu proses kreatif itu sedang berlangsung dan dapat diamati
adalah gejalanya berupa prilaku yang ditampilkan oleh individu.
Menurut Wallas (1991), menemukakan empat tahapan proses kreatif yaitu :
1. Persiapan (Preparation)
Pada tahap ini individu berusaha mengumpulkan informasi atau data untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. individu mencoba memikirkan berbagai
alternative pemecahan masalah terhadap masalah yang dihadapi. Dengan bekal ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, individu berusaha menjajaki berbagai
kemungkinan jalan yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah. namun pada
tahap ini belum ada arah yang tetap meskipun sudah mampu mengeksplorasi berbagai
alternative pemecahan masalah. pada tahap ini masih amat diperlukan perkembangan
kemampuan divergen.
2. Inkubasi (incubation)
Pada tahap ini, proses pemecahan masalah “dierami” dalam alam prasadar.
individu seolah-olah melepaaskan diri untuk sementara waktu dari masalah yang
dihadapinya, dalam pengertian tidak memikirkannya secara sadar melainkan
mengendapannya dalam alam prasadar. proses inkubasi ini dapat berlangsung
lama( berhari-hari atau bahkan bertahun) dan juga bisa sebentar (beberapa jam saja)
kemudian timbul inspirasi atau gagasan untuk pemecahan masalah.
3. Iluminasi (illumination)
Tahap ini sering disebut sebagai tahap timbulnya insight. pada tahap ini
sudah dapat timbul inspirasi atau gagasan-gagasan baru. ini timbul setelah diendapkan
dalam waktu yang lama atau bisa juga sebentar pada tahap inkubasi.
4. Verifikasi (Verification)
Pada tahap ini, gagasan yang telah muncul dievaluasi secara kritis dan
konvergen serta menghadapkannya kepada realitas. pada tahap ini pemikiran divergen
harus diikuti oleh pemikiran selektif dan sengaja. penerimaan secara total harus
diikuti oleh kritik. filsafat harus diikuti oleh pemikiran logis.
keberanian harus diikuti oleh sikap hati-hati. imajinasi harus diikuti oleh pengujian
terhadap realitas. jadi pada tahap preparation, incubation, dan illumination adalah
proses berfikir divergen yang menonjol maka dalam tahap verification yang lebih
menonjol adalah proses berpikir konvergen.
2. Pendorong menunjuk pada perlunya dorongan dari dalam individu (berupa minat,
hasrat, dan motivasi) dan dari luar (keluarga, sekolah, masyarakat) agar bakat kreatif
dapat diwujudkan. Sehubungan dengan hal ini pendidik diharapkan dapat member
dukungan, perhatian, serta sarana prasarana yang diperlukan.
3. Kreatifitas sebagai proses ialah proses bersibuk diri secara kreatif. Pada anak usia
prasekolah hendaknya kreatifitas sebagai proses yang diutamakan, dan jangan terlalu
cepat mengharapkan produk kreatif yang bermakna dan bermanfaat. jika pendidik
terlalu cepat menuntut produk kreatif yang memenuhi mutu tertentu, hal ini akan
mengurangi kesenangan dan keasyikan anak untuk berkreasi.
4. Kreatifitas sebagai produk merupakan suatu ciptaan baru yang bermakna bagi
individu dan atau bagi lingkungannya. Pada seorang anak, hasil karyanya sudah dapat
disebut kreatif, jika baginya hal itu baru, ia belum pernah membuat itu sebelumnya
dan ia tidak meniru atau mencontoh pekerjaan orang lain. dan yang penting produk
kreatifitas anak perlu dihargai agar ia merasa puas dan tetap bersemangat dalam
berkreasi. Kegiatan kreatif ini bertujuan membentangkan alam pikiran dan perasaan
anak, menjangkau masa lalu, dan masa depan, menantang maka menjajaki bidang-
bidang baru, memikirkan hal-hal baru yang belum terpikir sebelumnya,
mengantisipasi akibat-akibat dari hipotesis, menggunakan daya imajinasi dan
firasatnya dalam memecahkan masalah
A. Ciri-ciri Kreatifitas
Menurut PARNES (1972) Ada 4 macam prilaku kreatif (Ciri kreatifitas),
sebagai berikut:
1. Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk
memecahkan suatu masalah.
2. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan memberikan atau menemukan berbagai macam
ide untuk memecahkan suatu masalah diluar kategori biasa.
3. Originality (keaslian), yaitu kemampuan memberikan respon yang unik, bahan ide secara
terperinci untuk mewujudkan ide jadi kenyataan.
4. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan masalah sebagai
tanggapan suatu situasi
Lebih lanjut, Munandar (1999) menjelaskan ciri-ciri pribadi kreatif meliputi ciri-
ciri aptitude dan non-aptitude. Ciri-ciri aptitude yaitu ciri yang berhubungan dengan kognisi
atau proses berfikir adalah :
1. Ketrampilan berpikir lancar, yaitu kemampuan mencetuskan banyak gagasan,
jawaban , penyelesaian masalah atau pertanyaan.
2. Ketrampilan berpikir luwes, yaitu kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban,
atau pertanyaan yang bervariasi, serta dapat melihat suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda
3. Ketrampilan berpikir orisinal, yaitu kemampuan melahirkan ungkapan yang baru,
unik, dan asli.
4. Ketrampilan memperinci (mengelaborasi), yaitu kemampuan mengembangkan,
memperkaya, atau memperinci secara detail dari suatu gagasan sehingga menjadi
lebih menarik.
5. Ketrampilan menilai (mengevaluasi), yaitu kemampuan menentukan penilaian
sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan, suatu rencana, atau suatu
tindakan itu bijaksana atau tidak.
Ciri-ciri non-aptitude yaitu ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap
atau perasaan. Motivasi atau dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu:
1. Rasa ingin tahu
2. Bersifat imajinatif
3. Merasa tertantang oleh kemajemukan
4. Berani mengambil resiko
5. Sifat menghargai
Ciri kreatifitas juga digolongkan kedalam dua bagian yaitu anak yang
kreatifitasnya tinggi dan anak yang kreatifitasnya rendah. Anak yang kreatifitasnya tinggi
cenderung lebih ambisius, mandiri, otonom, cenderung percaya diri, efisien dalam berfikir,
tertarik pada hal-hal komplek dan perspektif, mampu mengambil resiko. Sedangkan anak
yang rendah kreatifitasnya kurang memiliki kesadaran diri akan arti hidup sehat dan
sejahtera, kurang bisa mengendalikan dirinya dan kurang efisien dalam berfikir.
D . Teknik-Teknik Kreatifitas
Tugas perkembangan anak yang mendukung kreatifitas adalah bahwa anak harus
mampu mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru, anak diharapkan jika berlatih dan
mengembangkan ketrampilan baru sesuai dengan tuntutan hidup. Sebaliknya anak yang tidak
mampu mengembangkan kreatifitas atau ketrampilan akan menunjukan sikap mudah putus
asa, merasa tidak aman sehingga menarik diri dari kegiatan dan takut memperlihatkan usaha-
usahanya.
Seorang anak yang mampu memperhatikan kreatifitasnya akan mencapai masa
produktif dan mempunyai peluang yang baik untuk mengembangkan diri lebih jauh yang
disertai keterlibatan yang terus-menerus dalam kegiatan kreatif disegala bidang. Dari
pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kreatifitas mempunyai peran penting dalam
menentukan perkembangan manusia. Karena anak yang dapat menyalurkan kreatifitasnya
akan mempunyai makna pada tahap perkembangannya.
Tehnik-tehnik menumbuhkan kreatifitas yaitu:
a. Saran dan pendapat
b. Pertanyaan yang mengubah ide
c. Daftar sifat yang dimiliki
d. Pertanyaan terbuka dan demokrasi
e. Memberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat
Menurut klausmeir langkah-langkah yang diperlukan dalam pembentukan
ketrampilan memecahkan masalah berlaku pula untuk pembentukan kreatifitas. Sekolah dapat
menolong siswa mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah dan sekaligus
mengembangkan kreatifitas. Dari hasil-hasil penelitian tentang kreatifitas dapat dikemukakan
asas-asas pengembangan kreatifitas (klausmeier & ripple, 1971), sebagai berikut :
1. Berekspresi
2. Mendorong ekspresi kreatif. Untuk mendorong penemuan-penemuan atau tingkah
laku kreatif, Torrance (1965), mengemukakan saran tentang apa yang dapat
dilakukan guru terhadap siswanya sebagai berikut :
Hargailah pertanyaan-pertanyaanya, termasuk yang kelihatan aneh atau luar biasa
Peka terhadap persoalan
Hargailah gagasan yang imajinatif dan kreatif
Tunjukan pada siswa bahwa gagasan itu bernilai
Kadang berikanlah kesempatan pada siswa untuk melakukan sesuatu tanpa ancaman
akan dinilai
Masukan faktor hubungan sebab akibat didalam penilaian.
1. Sifat sensitive dan peka terhadap persoalan, percaya pada diri sendiri dan fleksibel
2. Melalui cara mengembangkan kreatifitas
A. Berfikir Kreatif
Berfikir kreatif dapat juga dipandang sebagai suatu proses yang digunakan
ketika seorang individu mendatangkan atau memunculkan suatu gagasan baru.
Gagasan baru tersebut merupakan gabungan gagasan sebelumnya yang belum pernah
diwujudkan .
Pengertian ini lebih memfokuskan pada proses individu untuk
memunculkan gagasan baru yang merupakan gabungan gagasan-gagasan sebelumnya
yang belum diwujudkan atau masih dalam pemikiran. Pengertian berfikir ini ditandai
adanya gagasan baru yang dimunculkan sebagai hasil dari proses berfikir tersebut.
Kreatifitas adalah kemampuan untuk membuat perbedaan. Sedangkan
kreatif adalah orang melihat yang sama tapi berfikir dengan cara yang berbeda. Orang
kreatif mampu stand out of the crowd tampil diantara kerumunan orang. Perbedaan
kreatifitas membuat peluang baru dan terbuka.
Berfikir kreatif berarti melibatkan diri dalam proses mental yang
dipergunakan dalam bentuk berfikir yang meliputi bidang tanggapan, asosiasi, dan
penggunaan kembali.
Tugas utama sebagai siswa kreatif dalam berfikir adalah :
Sanggup meneriman segala uraian guru dan tugas yang harus dipecahkan
Menyingkat pengalaman belajar
Memberi analisis tentang pemecahan masalah
Memberi kritik yang sehat tentang pemecahan masalah
Dapat menggunakan ilmu yang dimiliki dalam perbuatan dan tindakan
Ciri-ciri berfikir kreatif antara lain :
Hasil yang dicapai bersifat orisinil
Menggunakan prosedur dengan cara-cara baru dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya.
Jadi cara berfikir kreatif dalam mengerti bentuk-bentuk perbuatan tingkah laku dan
kegiatan-kegiatan mental yang lain yang melibatkan yang melibatkan diri dalam
proses identifikasi.
Tipe-tipe manusia dan cara berfikir menurut SPRANGER :
1 Berfikir teoritis
Ciri-ciri dari orang kepribadian teori adalah seorang pemikir, suka membaca
2 Berfikir ekonomis
Kalau kita ingin melihat kepribadian orang yang bertipe ekonomi kita bisa melihat orang
ras china yang hidup di negara kita
3 Berfikir estetis
Untuk melihat orang memiliki kepribadian seni bagi kita tidak sulit. Kita bisa melihat
musisi, penyanyi, pelukis, dan lain sebagainya, atau kita bisa melihat orang yang dalam
kesehariannya menghabiskan waktunya untuk keindahan. Karena pada intinya orang yang
memiliki kepribadian sini adalah orang yang jiwanya dipengaruhi oleh nilai-nilai
keindahan.
4 Berfikir sosial
Orang yang supel atau mudah bergaul, inilah orang yang memiliki kepribadian sosial.
Karena orang berkepribadian sosial biasanya mudah dan suka bergaul, suka bergaul dan
suka bergaul, suka menolong, suka menolong dan rela berkorban untuk oranglain.
5 Berfikir politik
6 Berfikir religious
Inilah kepribadian yang dimiliki para ulama, pastur, pendeta, dan pemuka agama lainnya.
Bagi orang yang memiliki kepribadian agama yang terpenting bagi mereka adalah
menghambakan diri dan menghabiskan hidupnya demi Tuhan YME.
C. G Jung, seorang ahli penyakit jiwa dari swiss, membuat pembagian tipe manusia
dengan cara lain lagi. Ia menyatakan bahwa perhatian manusia tertuju pada dua arah,
yakni keluar dirinya yang disebut extrovert dan kedalam dirinya disebut introvert.
Jadi, menurut Jung, tipe manusia dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu:
1. Tipe extrovert, yaitu orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya,
kepada orang-orang lain dan kepada masyarakat.
2. Tipe introvert, orang-orang yang perhatiannya lebih mengarah pada dirinya.
Orang yang tergolong tipe extrovert mempunyai sifat : berhati terbuka,
lancar dalam pergaulan, ramah penggembira, kontak dengan lingkungan besar sekali.
Mereka mudah memengaruhi , dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Adapun orang-
orang yang tergolong introvert memiliki sifat :kurang pandai bergaul, pendiam, sukar
diselami batinnya, suka menyendiri dan suka takut pada oranglain.
EKSTROVERT INTROVERT
1. lancar berbicara 1. Lebih suka dalam bentuk tulisan daripada
bicara
2. bebas dari rasa takut 2. Cenderung penakut
3. tak mudah bingung 3. mudah bingung
4. konservatif 4. berfikir radikal
5. tertarik pada olahraga 5. suka majalah
6. berpegang pada yang obyektif 6. lebih berperasaan subjektif
7. senang bergaul 7. enggan bergaul
8. suka kerjasama dg oranglain 8. senang bekerja sendiri
9. memperhatikan 9. Kurang memperhatikan kesakitan dan
kesakitan dan memilih oranglain. memilih oranglain
10.bersifat fleksibel dan mudah 10. kurang fleksibel
menyesuaikan diri
PENUTUP
a. Kesimpulan
Setelah membaca materi kreatifitas diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya setiap
manusia memiliki potensi kreatifitas untuk mengembangkan setiap bakat yang dimiliki, dan
faktor yang mempengaruhi yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Tugas kita sebagai
seorang guru (calon pendidik) adalah membantu siswa dan mengarahkannya untuk lebih
kreatif melalui metode pembelajaran yang efektif dan disenangi oleh siswa sehingga siswa
mampu berkembang dalam berfikir maupun dalam mengesplor bakat dan minat yang
dimiliki.
b Saran
Metode belajar efektif dan menyenangkan seperti school to nature dapat membantu
siswa dalam mengembangkan kreatifitasnya, oleh sebab itu guru diharapkan setiap harinya
mampu membuat ide-ide yang berbeda untuk melakukan pengajaran pada anak didiknya
DAFTAR PUSTAKA
Eson, M.E (1972) Psychological Foundation, N.Y : Holt, Rinehart and Winston, Inc .
Part 2 and 3.
http://google.com/psikologikreatif?https.html.com
http://kreatifitaspadaanaksekolahdasar.googlesearching.com
http://cirikreatifitas.google??!!.com
http://searchdefinisikreatif//google.com