Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KREATIVITAS

Disusun Oleh:

 Marito Oktaria Pakpahan (2114013)


 Leryanti V. Situmorang (2114011)
 Putry Widya Symamora (2114015)

Dosen Pengampuh:

Dr.Pardomuan Simanullang,S.Pd,M.Pd

PRODI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN KESEHATAN BARU JALAN BUKIT INSPIRASI
SIPALAKKI KABUPATEN DOLOKSANGGUL KECAMATAN
HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN
TAHUN 2022/2023.
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahcurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah psikologi pendidikan tentang “Kreatifitas”.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas psikologi pendidikan dan tentunya
sebagai salah satu cermin pemahaman kami terhadap apa yang telah kami presentasikan, juga
sebagai salah satu materi dan sumber ilmu tambahan buat pembaca agar lebih memahami
pengertian, pandangan, dan proses kreatifitas pada anak trutama pada anak dalam usia
sekolah dasar.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, kepada dosen mata kuliah budi
pekerti bapak DR.PARDOMUAN SIMANULLANG MPd yang telah membimbing
pembuatan makalah ini

Penulis menyadari bahwasanya dalam penulisan makalah ini masih sangat jauh dari
sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik maupun saran dari pembaca yang
bersifat membangun.

Dolok sanggul,01 mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………………………. 1
B. Tujuan ………………………………………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………... 2


A. Pengertian Kreatifitas ………………………………………………………….. 2
B. Ciri-ciri Kreatifitas …………………………………………………………….. 5
C. Faktor-Faktor Yang Menunjang Kreatifitas …………………………………… 6
D. Teknik-Teknik Kreatifitas ……………………………………………………... 9
E. Berfikir Kreatif ………………………………………………………………… 10
F. Aplikasi penerapan sistem kreatifitas belajar di sekolah ……………………… 12

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………….. 14


A. Kesimpulan ……………………………………………………………………. 16
B. Saran …………………………………………………………………………... 17
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………… 18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kreatifitas adalah sebuah kata yang mudah diucapkan tetapi susah untuk diartikan,
bahkan susah untuk dijalankan dalam kehidupan keseharian bagi yang belum terbiasa dan
yang masih terbelenggu dengan pikiran bahwa kreativitas itu harus menghasilkan ciptaan
yang luar biasa hebat. Banyak orang mengatakan bahwa kreativitas itu suatu cara berfikir
untuk keluar dari masalah hidup keseharian yang melingkupi dan membelitnya.

Kreatifitas itu sikap dan pola pikir yang dapat menciptakan sesuatu yang baru, baik baru
menurut dirinya maupun baru menurut orang lain. Kreativitas itu berhubungan penciptaan
sesuatu yang baru dan orisinal.

Kreatifitas berhubungan dengan pola pikir yang dapat menghubungan suatu masalah atau
fenomena dengan unsur-unsur yang lain sehingga menjadi sesuatu yang baru. Bahkan
kreativitas dapat diartikan sebagai pola pikir yang dapat menciptakan sesuatu yang baru. Nah,
itu adalah tinjauan kreatifitas bagi orang awam dan orang yang tidak mau memusingkan diri
dengan definisi-definisi.

Tetapi alangkah baiknya kita juga melihat pengertian kreativitas bagi orang-orang ahli.
Kreativitas menurut Julius Chandra dalam bukunya Kreatifitas, dia mengartikan kemampuan
mental dan berbagai jenis keterampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan
yang unik, berbeda, orisinal, sama sekali baru, indah, efisien, tepat sasaran dan tepat guna.

B. Tujuan
a. Tujuan pembuatan makalah ini antara lain :
b. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah psikologi pendidikan
c. Menambah pengetahuan tentang kreativitas
d. Memberi pengetahuan bagaimana cara menumbuhkan kreativitas pada anak usia
sekolah dasar.
BAB II

PEMBAHASAN

A . Pengertian Kreatifitas

Kreatifitas kaitannya erat dengan imajinasi, karena kreatifitas mengembangkan daya fikir,
daya fantasi yang sifatnya intelektual. pengertian kreatifitas menurut KBBI berarti hasil dari
kemampuan mencipta. dengan daya imajinasi seseorang dapat menciptakan buah fikir yang
ada kaitannya dengan kebutuhan hidup manusia. untuk mengembangkan pribadi dan
intelektual manusia perlu memiliki pengetahuan dan kreatifitas.

Menurut TORRANCE (1962), kreatifitas dapat didefinisikan secara inklusif, yaitu


meliputi semua usaha produktif yang unik dari individu. dengan kata lain kreatifitas dapat
diartikan sebagai pola berfikir yang timbul secara spontan dan imajinatif, yang bercirikan
hasil artistik, penemuan ilmiah, dan penciptaan mekanik. dalam proses kreatifitas ada dua
pandangan yaitu:

Pandangan Asosiasi

Menyatakan bahwa kreatifitas menyangkut pembentukan asosiasi stimulus-respons. jadi


pandangan ini menekankan pada asosiasi yang dipelajari sebelumnya yang dihidupkan
kembali kemudian dirangkaikan.

Pandangan Kognitif

Menyatakan bahwa kreatifitas melibatkan penggabungan gagasan dan informasi dalam cara
baru yang berbeda. jadi pandangan ini menekankan bahwa analisis kognitif kreatifitas tidak
semata-mata pada asosiasi yang luar biasa tetapi pada gagasan baru yang bermakna.
contohnya ketrampilan berpikir lancar, ketrampilan berfikir luwes atau fleksibel, ketrampilan
berpikir orisional, ketrampilan merinci atau mengelaborasi serta ketrampilan menilai. Proses
kreatif berlangsung mengikuti tahap-tahap tertentu. tidak mudah mengidentifikasi secara
persis pada tahap manakah suatu proses kreatif itu sedang berlangsung dan dapat diamati
adalah gejalanya berupa prilaku yang ditampilkan oleh individu.
Menurut Wallas (1991), menemukakan empat tahapan proses kreatif yaitu :
1. Persiapan (Preparation)
Pada tahap ini individu berusaha mengumpulkan informasi atau data untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. individu mencoba memikirkan berbagai
alternative pemecahan masalah terhadap masalah yang dihadapi. Dengan bekal ilmu
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, individu berusaha menjajaki berbagai
kemungkinan jalan yang dapat ditempuh untuk memecahkan masalah. namun pada
tahap ini belum ada arah yang tetap meskipun sudah mampu mengeksplorasi berbagai
alternative pemecahan masalah. pada tahap ini masih amat diperlukan perkembangan
kemampuan divergen.
2. Inkubasi (incubation)
Pada tahap ini, proses pemecahan masalah “dierami” dalam alam prasadar.
individu seolah-olah melepaaskan diri untuk sementara waktu dari masalah yang
dihadapinya, dalam pengertian tidak memikirkannya secara sadar melainkan
mengendapannya dalam alam prasadar. proses inkubasi ini dapat berlangsung
lama( berhari-hari atau bahkan bertahun) dan juga bisa sebentar (beberapa jam saja)
kemudian timbul inspirasi atau gagasan untuk pemecahan masalah.
3. Iluminasi (illumination)
Tahap ini sering disebut sebagai tahap timbulnya insight. pada tahap ini
sudah dapat timbul inspirasi atau gagasan-gagasan baru. ini timbul setelah diendapkan
dalam waktu yang lama atau bisa juga sebentar pada tahap inkubasi.
4. Verifikasi (Verification)
Pada tahap ini, gagasan yang telah muncul dievaluasi secara kritis dan
konvergen serta menghadapkannya kepada realitas. pada tahap ini pemikiran divergen
harus diikuti oleh pemikiran selektif dan sengaja. penerimaan secara total harus
diikuti oleh kritik. filsafat harus diikuti oleh pemikiran logis.
keberanian harus diikuti oleh sikap hati-hati. imajinasi harus diikuti oleh pengujian
terhadap realitas. jadi pada tahap preparation, incubation, dan illumination adalah
proses berfikir divergen yang menonjol maka dalam tahap verification yang lebih
menonjol adalah proses berpikir konvergen.

Kreatifitas juga dapat ditinjau dari 4 aspek, yaitu :


1 Kreativitas dari aspek pribadi, muncul dari keunikan pribadi individu dalam interaksi
dengan lingkungannya. setiap anak mempunyai bakat kreatif, namun masing-masing dalam
bidang dan kadar yang berbeda-beda. kreativitas sebagai kemampuan berfikir meliputi
kelancaran, kelenturan, orisinalitas, dan elaborasi.
a. Kelancaran disini berkaitan dengan kemampuan untuk membangkitkan sejumlah
besar ide-ide, dengan hal tersebut akan semakin besar kesempatan untuk menemukan
ide-ide yang baik.
b. Orisinalitas adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide luar biasa, memecahkan
problem dengan cara yang luar biasa atau menggunakan hal-hal atau situasi yang luar
biasa. individu yang kreatif membuahkan tanggapan yang luar biasa, membuat
asosiasi jarak jauh dan membuahkan tanggapan yang cerdik serta mempunyai gagasan
yang jarang dimiliki oranglain.
c. Elaborasi adalah kemampuan menyatakan pengarahan ide secara terperinci untuk
mewujudkan ide secara terperinci untuk mewujudkan ide jadi kenyataan.

2. Pendorong menunjuk pada perlunya dorongan dari dalam individu (berupa minat,
hasrat, dan motivasi) dan dari luar (keluarga, sekolah, masyarakat) agar bakat kreatif
dapat diwujudkan. Sehubungan dengan hal ini pendidik diharapkan dapat member
dukungan, perhatian, serta sarana prasarana yang diperlukan.

3. Kreatifitas sebagai proses ialah proses bersibuk diri secara kreatif. Pada anak usia
prasekolah hendaknya kreatifitas sebagai proses yang diutamakan, dan jangan terlalu
cepat mengharapkan produk kreatif yang bermakna dan bermanfaat. jika pendidik
terlalu cepat menuntut produk kreatif yang memenuhi mutu tertentu, hal ini akan
mengurangi kesenangan dan keasyikan anak untuk berkreasi.
4. Kreatifitas sebagai produk merupakan suatu ciptaan baru yang bermakna bagi
individu dan atau bagi lingkungannya. Pada seorang anak, hasil karyanya sudah dapat
disebut kreatif, jika baginya hal itu baru, ia belum pernah membuat itu sebelumnya
dan ia tidak meniru atau mencontoh pekerjaan orang lain. dan yang penting produk
kreatifitas anak perlu dihargai agar ia merasa puas dan tetap bersemangat dalam
berkreasi. Kegiatan kreatif ini bertujuan membentangkan alam pikiran dan perasaan
anak, menjangkau masa lalu, dan masa depan, menantang maka menjajaki bidang-
bidang baru, memikirkan hal-hal baru yang belum terpikir sebelumnya,
mengantisipasi akibat-akibat dari hipotesis, menggunakan daya imajinasi dan
firasatnya dalam memecahkan masalah

A. Ciri-ciri Kreatifitas
Menurut PARNES (1972) Ada 4 macam prilaku kreatif (Ciri kreatifitas),
sebagai berikut:
1. Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk
memecahkan suatu masalah.
2. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan memberikan atau menemukan berbagai macam
ide untuk memecahkan suatu masalah diluar kategori biasa.
3. Originality (keaslian), yaitu kemampuan memberikan respon yang unik, bahan ide secara
terperinci untuk mewujudkan ide jadi kenyataan.
4. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan masalah sebagai
tanggapan suatu situasi
Lebih lanjut, Munandar (1999) menjelaskan ciri-ciri pribadi kreatif meliputi ciri-
ciri aptitude dan non-aptitude. Ciri-ciri aptitude yaitu ciri yang berhubungan dengan kognisi
atau proses berfikir adalah :
1. Ketrampilan berpikir lancar, yaitu kemampuan mencetuskan banyak gagasan,
jawaban , penyelesaian masalah atau pertanyaan.
2. Ketrampilan berpikir luwes, yaitu kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban,
atau pertanyaan yang bervariasi, serta dapat melihat suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda
3. Ketrampilan berpikir orisinal, yaitu kemampuan melahirkan ungkapan yang baru,
unik, dan asli.
4. Ketrampilan memperinci (mengelaborasi), yaitu kemampuan mengembangkan,
memperkaya, atau memperinci secara detail dari suatu gagasan sehingga menjadi
lebih menarik.
5. Ketrampilan menilai (mengevaluasi), yaitu kemampuan menentukan penilaian
sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan, suatu rencana, atau suatu
tindakan itu bijaksana atau tidak.
Ciri-ciri non-aptitude yaitu ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap
atau perasaan. Motivasi atau dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu:
1. Rasa ingin tahu
2. Bersifat imajinatif
3. Merasa tertantang oleh kemajemukan
4. Berani mengambil resiko
5. Sifat menghargai
Ciri kreatifitas juga digolongkan kedalam dua bagian yaitu anak yang
kreatifitasnya tinggi dan anak yang kreatifitasnya rendah. Anak yang kreatifitasnya tinggi
cenderung lebih ambisius, mandiri, otonom, cenderung percaya diri, efisien dalam berfikir,
tertarik pada hal-hal komplek dan perspektif, mampu mengambil resiko. Sedangkan anak
yang rendah kreatifitasnya kurang memiliki kesadaran diri akan arti hidup sehat dan
sejahtera, kurang bisa mengendalikan dirinya dan kurang efisien dalam berfikir.

A. Faktor-Faktor Yang Menunjang Kreatifitas


Faktor-faktor pendorong kreatifitas setiap orang memiliki potensi kreatif
dalam derajat yang berbeda-beda. Potensi ini perlu dipupuk sejak dini agar dapat
diwujudkan. Untuk itu perlu kekuatan-kekuatan pendorong, baik dari luar
(lingkungan) maupun dari dalam individu sendiri. Perlu diciptakan kondisi
lingkungan yang dapat memupuk daya kreatif individu, dalam hal ini mencakup baik
lingkungan dalam arti sempit (keluarga, sekolah) maupun dalam arti kata luas
(masyarakat, kebudayaan). Timbul dan tumbuhnya kreatifitas dan selanjutnya
berkembangnya suatu kreasi yang diciptakan oleh seseorang individu tidak dapat
luput dari pengaruh kebudayaan serta pengaruh masyarakat tempat individu itu hidup
dan bekerja (Selo Soemardjan 1983). Tetapi ini tidak cukup , masyarakat dapat
menyediakan berbagai kemudahan, sarana, dan prasarana untuk menumbuhkan daya
cipta anggotanya, tetapi akhirnya semua kembali pada bagaimana individu itu sendiri,
sejauh mana ia merasakan kebutuhan dan dorongan untuk bersibuk diri secara kreatif,
suatu pengikatan yang melibatkan diri dalam suatu pengikatan untuk melibatkan diri
dalam suatu kegiatan interaktif, yang mungkin memerlukan waktu lama. Hal ini
menyangkut motivasi internal.
Faktor penunjang kreatifitas yaitu :
1. Faktor Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga yang harmonis dan demokratis mendorong anak
untuk mengekspresikan diri tanpa tekanan dan hambatan.
2. Faktor Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah keluarga. Suasana, kondisi
sekolah sangat menentukan kreatifitas berkembang.
3.Faktor Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat bersifat heterogen dan kultur yang berbeda,
lingkungan yang tidak kondusif mengakibatkan anak tidak berkembang kreatifitasnya.
Faktor lain penunjang kreatifitas adalah:
1 Jenis Kelamin
Jenis kelamin akan berpengaruh terhadap kreatifitas. Anak laki-laki
cenderung lebih besar kreatifitasnya daripada anak perempuan, terutama setelah masa
kanak-kanak. Hal ini disebabkan adanya perbedaan perlakuan antara anak laki-laki
dan perempuan. Anak laki-laki dituntut untuk lebih mandiri, sehingga anak laki-laki
biasanya lebih berani mengambil resiko disbanding anak perempuan.
2 Urutan kelahiran
Anak sulung, anak tengah dan anak bungsu akan berbeda tingkat
kreatifitasnya. anak yang lahir ditengah, belakang, dan anak tunggal cenderung lebih
kreatif daripada anak yang lahir pertama. Hal ini terjadi karena biasanya anak sulung
lebih ditekan untuk lebih menyesuaikan diri oleh orangtua sehingga anak lebih
penurut dan kreatifitasnya mati.
3 Intelegensi
Anak yang intelegensinya tinggi pada setiap tahapan perkembangan
cenderung menunjukan tingkah kreatifitas yang tinggi dibandingkan anak yang
intelegensinya rendah. Anak yang pandai lebih banyak mempunyai gagasan baru
untuk menyelesaikan konflik social dan mampu merumuskan penyelesaian konflik
tersebut.
4 Tingkat pendidikan orangtua
Anak yang orangtuanya berpendidikan tinggi cenderung lebih kreatif
dibandingkan pendidikannya rendah. Hal ini disebabkan karena banyaknya prasarana
serta tingginya dorongan dari orangtua sehingga memupuk anak-anak untuk
menampilkan daya inisiatif dan kreatifitas dan kreatifitasnya. Dari uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa kreatifitas tumbuh dan berkembang karena faktor internal
dan faktor eksternal.
Clark (1983) mengkategorikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kreatifitas ke dalam dua kelompok yaitu :
1 Faktor yang mendukung perkembangan kreatifitas adalah sebagai berikut
:
a. Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta keterbukaan
b. Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya banyak
pertanyaan
c. Situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu.
d. Situasi yang mendorong tanggungjawab dan kemandirian
e. Situasi yang menekankan inisiatif diri untuk menggali, mengamati,
bertanya,merasa, mengklasifikasikan, mencatat, menerjemahkan,
memperkirakan, menguji hasil perkiraan dan mengomunikasikan.
f. kedwibahasaan yang memungkinkan untuk pengembangan potensi
kreatifitas secara lebih luas karena akan memberikan pandangan
dunia secara lebih bervariasi, lebih fleksibel dalam menghadapi
masalah, dan mampu mengekspresikan dirinya dengan cara yang
berbeda dari umumnya yang dapat muncul dari pengalaman yang
dimilikinya.
g. Posisi kelahiran (berdasarkan tes kreatifitas, anak sulung laki-laki
lebih kreatif daripada anak laki-laki yang lahir kemudian)
h. Perhatian dari orangtua terhadap minat anaknya, stimulasi dari
lingkungan, sekolah, dan motivasi diri.

2 Faktor Penghambat Berkembangnya Kreatifitas adalah sebagai berikut:


1) Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian dalam menanggung
resiko, dan upaya mengejar sesuatu yang belum diketahui
2) Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan sosial
3) Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan imajinasi, dan
penyelidikan
4) Stereotip peran seks
5) Diferensiasi antara bekerja dan bermain
6) .Otoritarianisme
7) Tidak menghargai terhadap fantasi dan khayalan

D . Teknik-Teknik Kreatifitas
Tugas perkembangan anak yang mendukung kreatifitas adalah bahwa anak harus
mampu mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru, anak diharapkan jika berlatih dan
mengembangkan ketrampilan baru sesuai dengan tuntutan hidup. Sebaliknya anak yang tidak
mampu mengembangkan kreatifitas atau ketrampilan akan menunjukan sikap mudah putus
asa, merasa tidak aman sehingga menarik diri dari kegiatan dan takut memperlihatkan usaha-
usahanya.
Seorang anak yang mampu memperhatikan kreatifitasnya akan mencapai masa
produktif dan mempunyai peluang yang baik untuk mengembangkan diri lebih jauh yang
disertai keterlibatan yang terus-menerus dalam kegiatan kreatif disegala bidang. Dari
pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kreatifitas mempunyai peran penting dalam
menentukan perkembangan manusia. Karena anak yang dapat menyalurkan kreatifitasnya
akan mempunyai makna pada tahap perkembangannya.
Tehnik-tehnik menumbuhkan kreatifitas yaitu:
a. Saran dan pendapat
b. Pertanyaan yang mengubah ide
c. Daftar sifat yang dimiliki
d. Pertanyaan terbuka dan demokrasi
e. Memberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat
Menurut klausmeir langkah-langkah yang diperlukan dalam pembentukan
ketrampilan memecahkan masalah berlaku pula untuk pembentukan kreatifitas. Sekolah dapat
menolong siswa mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah dan sekaligus
mengembangkan kreatifitas. Dari hasil-hasil penelitian tentang kreatifitas dapat dikemukakan
asas-asas pengembangan kreatifitas (klausmeier & ripple, 1971), sebagai berikut :
1. Berekspresi
2. Mendorong ekspresi kreatif. Untuk mendorong penemuan-penemuan atau tingkah
laku kreatif, Torrance (1965), mengemukakan saran tentang apa yang dapat
dilakukan guru terhadap siswanya sebagai berikut :
 Hargailah pertanyaan-pertanyaanya, termasuk yang kelihatan aneh atau luar biasa
 Peka terhadap persoalan
 Hargailah gagasan yang imajinatif dan kreatif
 Tunjukan pada siswa bahwa gagasan itu bernilai
 Kadang berikanlah kesempatan pada siswa untuk melakukan sesuatu tanpa ancaman
akan dinilai
 Masukan faktor hubungan sebab akibat didalam penilaian.
1. Sifat sensitive dan peka terhadap persoalan, percaya pada diri sendiri dan fleksibel
2. Melalui cara mengembangkan kreatifitas
A. Berfikir Kreatif
Berfikir kreatif dapat juga dipandang sebagai suatu proses yang digunakan
ketika seorang individu mendatangkan atau memunculkan suatu gagasan baru.
Gagasan baru tersebut merupakan gabungan gagasan sebelumnya yang belum pernah
diwujudkan .
Pengertian ini lebih memfokuskan pada proses individu untuk
memunculkan gagasan baru yang merupakan gabungan gagasan-gagasan sebelumnya
yang belum diwujudkan atau masih dalam pemikiran. Pengertian berfikir ini ditandai
adanya gagasan baru yang dimunculkan sebagai hasil dari proses berfikir tersebut.
Kreatifitas adalah kemampuan untuk membuat perbedaan. Sedangkan
kreatif adalah orang melihat yang sama tapi berfikir dengan cara yang berbeda. Orang
kreatif mampu stand out of the crowd tampil diantara kerumunan orang. Perbedaan
kreatifitas membuat peluang baru dan terbuka.
Berfikir kreatif berarti melibatkan diri dalam proses mental yang
dipergunakan dalam bentuk berfikir yang meliputi bidang tanggapan, asosiasi, dan
penggunaan kembali.
Tugas utama sebagai siswa kreatif dalam berfikir adalah :
 Sanggup meneriman segala uraian guru dan tugas yang harus dipecahkan
 Menyingkat pengalaman belajar
 Memberi analisis tentang pemecahan masalah
 Memberi kritik yang sehat tentang pemecahan masalah
 Dapat menggunakan ilmu yang dimiliki dalam perbuatan dan tindakan
Ciri-ciri berfikir kreatif antara lain :
 Hasil yang dicapai bersifat orisinil
 Menggunakan prosedur dengan cara-cara baru dan tidak dapat diperkirakan
sebelumnya.
Jadi cara berfikir kreatif dalam mengerti bentuk-bentuk perbuatan tingkah laku dan
kegiatan-kegiatan mental yang lain yang melibatkan yang melibatkan diri dalam
proses identifikasi.
Tipe-tipe manusia dan cara berfikir menurut SPRANGER :
1 Berfikir teoritis
Ciri-ciri dari orang kepribadian teori adalah seorang pemikir, suka membaca
2 Berfikir ekonomis
Kalau kita ingin melihat kepribadian orang yang bertipe ekonomi kita bisa melihat orang
ras china yang hidup di negara kita
3 Berfikir estetis
Untuk melihat orang memiliki kepribadian seni bagi kita tidak sulit. Kita bisa melihat
musisi, penyanyi, pelukis, dan lain sebagainya, atau kita bisa melihat orang yang dalam
kesehariannya menghabiskan waktunya untuk keindahan. Karena pada intinya orang yang
memiliki kepribadian sini adalah orang yang jiwanya dipengaruhi oleh nilai-nilai
keindahan.
4 Berfikir sosial
Orang yang supel atau mudah bergaul, inilah orang yang memiliki kepribadian sosial.
Karena orang berkepribadian sosial biasanya mudah dan suka bergaul, suka bergaul dan
suka bergaul, suka menolong, suka menolong dan rela berkorban untuk oranglain.
5 Berfikir politik
6 Berfikir religious
Inilah kepribadian yang dimiliki para ulama, pastur, pendeta, dan pemuka agama lainnya.
Bagi orang yang memiliki kepribadian agama yang terpenting bagi mereka adalah
menghambakan diri dan menghabiskan hidupnya demi Tuhan YME.

C. G Jung, seorang ahli penyakit jiwa dari swiss, membuat pembagian tipe manusia
dengan cara lain lagi. Ia menyatakan bahwa perhatian manusia tertuju pada dua arah,
yakni keluar dirinya yang disebut extrovert dan kedalam dirinya disebut introvert.
Jadi, menurut Jung, tipe manusia dibagi menjadi 2 golongan besar yaitu:
1. Tipe extrovert, yaitu orang-orang yang perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya,
kepada orang-orang lain dan kepada masyarakat.
2. Tipe introvert, orang-orang yang perhatiannya lebih mengarah pada dirinya.
Orang yang tergolong tipe extrovert mempunyai sifat : berhati terbuka,
lancar dalam pergaulan, ramah penggembira, kontak dengan lingkungan besar sekali.
Mereka mudah memengaruhi , dan dipengaruhi oleh lingkungannya. Adapun orang-
orang yang tergolong introvert memiliki sifat :kurang pandai bergaul, pendiam, sukar
diselami batinnya, suka menyendiri dan suka takut pada oranglain.

EKSTROVERT INTROVERT
1. lancar berbicara 1. Lebih suka dalam bentuk tulisan daripada
bicara
2. bebas dari rasa takut 2. Cenderung penakut
3. tak mudah bingung 3. mudah bingung
4. konservatif 4. berfikir radikal
5. tertarik pada olahraga 5. suka majalah
6. berpegang pada yang obyektif 6. lebih berperasaan subjektif
7. senang bergaul 7. enggan bergaul
8. suka kerjasama dg oranglain 8. senang bekerja sendiri
9. memperhatikan 9. Kurang memperhatikan kesakitan dan
kesakitan dan memilih oranglain. memilih oranglain
10.bersifat fleksibel dan mudah 10. kurang fleksibel
menyesuaikan diri

f. Aplikasi penerapan sistem kreatifitas belajar di sekolah


Faktor penting dalam meningkatkan kreatifitas disekolah adalah guru. Banyak
sekali hal yang dapat dilakukan guru disekolah untuk merangsang dan meningkatkan daya
fikir siswa, sikap dan prilaku kreatif siswa, melalui kegiatan didalam atau diluar kelas.
Potensi kreatif siswa di sekolah dapat ditingkatkan dengan cara mengusahakan iklim di kelas
yang dapat mengunggah kreatifitas
siswa. Selanjutnya guru harus menghargai keunikan pribadi dan potensi setiap
siswa dan tidak perlu selalu menuntut dilakukannya pada hal-hal yang sama. Pada waktu
tertentu siswa diberi kebebasan untuk melakukan sesuatu yang disenangi oleh siswa.
Dalam kegiatan belajar, proses berfikir kreatif dan pemecahan masalah secara
kreatif dirangsang dengan mengajukan pertanyaan, untuk menemukan masalah sendiri,
untuk menggunakan imajinasinya dalam mengemukakan macam-macam gagasan atau
kemungkinan jawaban terhadap suatu persoalan. Dalam hal ini guru lebih banyak memberi
umpan balik dan meminta siswa untuk menilai sendiri produk-produk kreatifitasnya.
Dalam melaksanakan pengajaran kreatif, guru harus kreatif dan memiliki
semangat petualang ( Torrance, 1967). Hal ini berarti bahwa cara guru mengajar seharusnya
bervariasi, dengan untuk mencoba sesuatu yang baru, tidak kaku dalam melaksanakan
kurikulum atau aturan-aturan yang ada serta bersikap hangat kepada siswa. Guru dalam
mengajar hendaknya menciptakan lingkungan yang merangsang belajar kreatif, terampil
mengajukan dan mengundang pertanyaan, dan dapat memadukan perkembangan kognitif
dan afektif.
Munandar (1987) Memberikan saran agar guru dapat mengajar secara kreatif.
Sara- saran tersebut adalah sebagai berikut :
a) Guru menghargai kreatifitas siswa
b) Guru bersikap terbuka terhadap gagasan
c) Guru mengakui dan menghargai adanya perbedaan individual
d) Guru bersikap menerima dan menunjang anak
e) Guru menyediakan pengalaman mengajar yang berdiferensiasi
f) Guru cukup memberikan struktur dalam mengajar sehingga anak tidak merasa ragu
g) Setiap anak ikut mengambil bagian dalam merencanakan pekerjaan kelompok
h) Guru tidak bersikap sebagai tokoh yang maha mengetahui tetapi menyadari
keterbatasan sendiri
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Setelah membaca materi kreatifitas diatas dapat disimpulkan bahwa sebenarnya setiap
manusia memiliki potensi kreatifitas untuk mengembangkan setiap bakat yang dimiliki, dan
faktor yang mempengaruhi yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Tugas kita sebagai
seorang guru (calon pendidik) adalah membantu siswa dan mengarahkannya untuk lebih
kreatif melalui metode pembelajaran yang efektif dan disenangi oleh siswa sehingga siswa
mampu berkembang dalam berfikir maupun dalam mengesplor bakat dan minat yang
dimiliki.

b Saran

Metode belajar efektif dan menyenangkan seperti school to nature dapat membantu
siswa dalam mengembangkan kreatifitasnya, oleh sebab itu guru diharapkan setiap harinya
mampu membuat ide-ide yang berbeda untuk melakukan pengajaran pada anak didiknya
DAFTAR PUSTAKA

 Eson, M.E (1972) Psychological Foundation, N.Y : Holt, Rinehart and Winston, Inc .
Part 2 and 3.
 http://google.com/psikologikreatif?https.html.com
 http://kreatifitaspadaanaksekolahdasar.googlesearching.com
 http://cirikreatifitas.google??!!.com
 http://searchdefinisikreatif//google.com

Anda mungkin juga menyukai