Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
“ PERANAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR “

Disusun Oleh
Kelompok 5 :

1. AQSA MAILANDA ( 20004003 )


2. ASTY RAISHA AGMA ( 20004004 )
3. DIKRAM CHAN ( 20004007 )
4. MOHAMMAD RIEFKY ANFASYAH ( 20004068 )
5. MONICA FORTUNA DOWI ( 20004016 )

Dosen Pengampu :
FRISCHA MEIVILONA YENDI S.Pd, M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Psikologi Pendidikan mengenai PERANAN KREATIVITAS DALAM
BELAJAR ini  tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun berdasarkan beberapa sumber yang kami peroleh dari berbagai media.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan
dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih
kepada ibu Frischa Meivilona Yendi, S.Pd, M.Pd. selaku dosen dari mata kuliah Psikologi
Pendidikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi penyusunan makalah yang lebih baik
dimasa mendatang.Akhir kata kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penyusunan makalah ini banyak kesalahan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
untuk kami serta para pembaca.

Sumatera Barat, 15 Oktober 2020

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

Halaman judul
Cover…………………………………………………………………………………………i
Kata pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar isi..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..............................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.........................................................................................................4
1.3 Tujuan penulisan...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kreativitas.......................................................................................................5
B. Kreativitas individu kreatif atau ciri-ciri peserta didik kreatif …….................................7
C. Tahap-tahap berkembangnya kreativitas ..........................................................................9
D. Faktor yang mempengaruhi berkembangnya kreativitas .................................................10
E. Upaya guru dalam mengembangkan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran……13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................17
B.  Saran............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA          

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kreativitas siswa masih merupakan potensi yang masih harus dikembangkan baik
melalui pendidikan formal maupun melalui pendidikan informal. Menurut ahli tersebut, di
Indonesia sudah tampak adanya perhatian terhadap masalah itu, tetapi tampaknya belum cukup
memadai. Demikian pula pelaksanaannya di sekolah-sekolah masih sangat memprihatinkan.
Selama ini masih cukup banyak ditemui hambatan dan kelemahan yang membatasi pertumbuhan
dan perkembangan kreativitas para siswa, misal: kurangnya pengetahuan dan latihan para guru
tentang kreativitas, sistem evaluasi yang terlalu menekankan pada jawaban benar dan tidak benar
tanpa memperhatikan prosesnya. Selain itu terkadang orang tua pun dapat menghambat anaknya
dalam pengembangan kreativitas. Tujuan yang lebih penting ialah pembentukan sifat kreatifnya.
Dalam hal ini para siswa perlu dirangsang dan dipupuk minat dan sikapnya untuk mau
melibatkan diri dalam proses kreatif.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian kreativitas?
2. Apa kreativitas individu kreatif atau ciri-ciri peserta didik kreatif?
3. Apa tahap-tahap berkembangnya kreativitas?
4. Apa faktor yang mempengaruhi berkembangnya kreativitas?
5. Apa upaya guru dalam mengembangkan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian kreativitas
2. Untuk mengetahui kreativitas individu kreatif atau ciri-ciri peserta didik kreatif
3. Untuk mengetahui tahap-tahap berkembangnya kreativitas
4. Untuk faktor yang mempengaruhi berkembangnya kreativitas
5. Untuk mengetahui upaya guru dalam mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
pembelajaran

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KREATIVITAS
Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan
menciptakan suatu hal baru,cara-cara baru, model baru, yang berguna bagi dirinya dan
masyarakat. Hal-hal baru itu tidak selalu sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada sebelumnya,
unsur-unsurnya bisa saja telah ada sebelumnya, tetapi individu menemukan kombinasi baru,
konstruk baru yang memiliki kualitas yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi, hal baru itu
adalah sesuatu yang bersifat inovatif. Kreativitas memegang peranan penting dalam kehidupan
dan perkembangan manusia.
Menurut David Campbell, Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan hasil yang
sifatnya baru, inovatif, belum ada sebelumnya, menarik, aneh dan berguna bagi masyarakat.
Pengertian Kreativitas menurut para ahli lainnya :
o Guilford (1970 : 236)
Kreativitas mengacu pada kemampuan yang menandai cirri-ciri seorang kreatif.
o Utami Munandar (1992 : 41)
Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas
dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan.
o Rogers (1992 : 48)
Kreativitas adalah proses munculnya hasil-hasil baru dalam suatu tindakan.
o Drevdahl (Hurlock; 1978 : 3)
Kreativitas adalah kemampuan untuk memproduksi komposisi dan gagasan-gagasan baru
yang dapat berwujud aktivitas imajinatif atau sentesis yang mungkin melibatkan pembentukan
pola-pola bar dan kombinasi dari pengalaman masa lalu yang dihubungkan dengan yang
sudah ada pada situasi sekarang.
o Pengertian Kreativitas Menurut Torrance
Menurut Torrance (1981) kreativitas adalah proses kemampuan individu untuk memahami
kesenjangan-kesenjangan atau hambatan-hambatan dalam hidupnya, merumuskan hipotesis-
hipotesis baru dan mengkomunikasikan hasil-hasilnya, serta sedapat mungkin memodifikasi
dan menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan
5
Kreatifitas berkaitan dengan pribadi kreatif yang melibatkan diri dalam proses
kreatif dan dukungan juga dorongan dari lingkungan penghasil produk kreatif.

Menurut Utami Munandar ada 4 definisi kreativitas yaitu


a. Definisi pribadi, kreativitas diberikan dalam three facet model of creativity
oleh Sternberg yang menyatakan bahwa titik pertemuan yang khas antara atribut
psikologis : inteligensi, gaya kognitif, dan kepribadian atau motivasi. Ketiga segi

alam fikiran ini bersama sama membantu memahami apa yang melatar belakangi

individu yang kreatif.

b. Definisi proses, oleh Torrance yang menyatakan bahwa kreativitas pada dasarnya

menyerupai langkah ± langkah dalam metode ilmiah yaitu definisi yang meliputi

seluruh proses kreatif dan ilmiah mulai dari menemukan masalah sampai dengan

menyampaikan masalah.

c. Definisi produk, oleh Barron yang menyatakan bahwa kreativitas adalah

kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru. Hal ini

terfokus pada produk kreatif yang menekankan orisinalitas. Menurut Haefele

kretivitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi ± kombinasi baru yang

mempunyai makna sosial.

d. Definisi press, dari ketiga definisi dan pendekatan terhadap

krativitas menekankan faktor Sress atau dorongan baik dorongan internal (

diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara

kreatif ) maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial psikologi.

6
B. KREATIVITAS INDIVIDU KREATIF ATAU CIRI-CIRI PESERTA DIDIK
KREATIF
Karakteristik Individu Kreatif
Individu yang memiliki potensi kreativitas tinggi menunjukkan sikap dan perilaku yang
kadang-kadang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Kekhasan perilaku kreatif
digambarkan oleh beberapa ahli berikut ini. Menurut Rogers (dalam Mudjiran, 2007: 67)
ada tiga kondisi dari pribadi kreatif.
1.) Keterbukaan terhadap pengalaman.
2.) Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal
locus of evaluation).
3.) Kemampuan untuk bereksperimen, untuk bermain dengan konsep-konsep.

Para ahli seperti Torrance dan Dembo; Munandar; Semiawan, Cohen, Siegelman yang
dikutip dalam Mudjiran mengemukakan beberapa ciri orang kreatif antara lain berikut ini.
1.) Suka humor, tidak kaku dan tidak tegang dalam bekerja.
2.) Suka pada pekerjaan yang menantang.
3.) Cukup kuat memusatkan perhatian.
4.) Suka mengemukakan ide-ide baru dan bersifat imajinatif.
5.) Lebih sensitif terhadap keadaan orang lain.
6.) Tidak banyak terikat pada kelompoknya.
7.) Mampu memunculkan ide-ide yang aneh.
8.) Terbuka terhadap ide/penemuan baru.
9.) Fleksibel/tidak kaku.
10). Memiliki konsep diri positif.

Menurut Munandar (dalam Mudjiran, 2007: 67) perilaku kreatif tidak hanya memerlukan
kemampuan berpikir kreatif (kognitif), tetapi juga memerlukan adanya sikap kreatif
(afektif), pada saat sikap kreatif dioperasionalkan.

7
Beberapa Ciri Anak (Siswa) yang Kreatif
Individu yang memiliki kreativitas yang tinggi menunjukan sikap dan prilaku yang
kadang-kadang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Kekhasan prilaku yang kreatif
digambarkan oleh beberapa ahli berikut ini :

Menurut PARNES (1972) Ada 4 macam prilaku kreatif (Ciri kreatifitas), sebagai berikut:
1. Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk
memecahkan suatu masalah.
2. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan memberikan atau menemukan berbagai
macam ide untuk memecahkan suatu masalah diluar kategori biasa.
3. Originality (keaslian), yaitu kemampuan memberikan respon yang unik, bahan ide
secara terperinci untuk mewujudkan ide jadi kenyataan.
4. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan masalah sebagai
tanggapan suatu situasi

a) Ciri-ciri aptitude yaitu ciri yang berhubungan dengan kognisi atau proses berfikir
adalah:
1. Ketrampilan berpikir lancar, yaitu kemampuan mencetuskan banyak gagasan,
jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan.
2. Ketrampilan berpikir luwes, yaitu kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban,
atau pertanyaan yang bervariasi, serta dapat melihat suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda.
3. Ketrampilan berpikir orisinal, yaitu kemampuan melahirkan ungkapan yang
baru, unik, dan asli.
4. Ketrampilan memperinci (mengelaborasi), yaitu kemampuan mengembangkan,
memperkaya, atau memperinci secara detail dari suatu gagasan sehingga menjadi
lebih menarik.
5. Ketrampilan menilai (mengevaluasi), yaitu kemampuan menentukan penilaian
sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan, suatu rencana, atau suatu
tindakan itu bijaksana atau tidak.
8
b) Ciri-ciri non-aptitude yaitu ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap atau
perasaan. Motivasi atau dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu:
1. Rasa ingin tahu
2. Bersifat imajinatif
3. Merasa tertantang oleh kemajemukan
4. Berani mengambil resiko
5. Sifat menghargai

Ciri kreatifitas juga digolongkan kedalam dua bagian yaitu anak yang kreatifitasnya
tinggi dan anak yang kreatifitasnya rendah. Anak yang kreatifitasnya tinggi cenderung
lebih ambisius, mandiri, otonom, cenderung percaya diri, efisien dalam berfikir, tertarik
pada hal-hal komplek dan perspektif, mampu mengambil resiko. Sedangkan anak yang
rendah kreatifitasnya kurang memiliki kesadaran diri akan arti hidup sehat dan sejahtera,
kurang bisa mengendalikan dirinya dan kurang efisien dalam berfikir.

C. TAHAP-TAHAP BERKEMBANGNYA KREATIVITAS


Dalam proses berlangsungnya kreativitas, maka menurut Graham Wallas menjelaskan
beberapa tahap sebagai berikut;
1. Tahap persiapan (preparation). Pada tahap ini ide datang dan timbul dari berbagai
kemungkinan. Namun biasanya ide itu berlangsung dengan hadirnya suatu
keterampilan, keahlian, atau ilmu pengetahuan tertentu sebagai latar belakang atau
sumber dari mana ide itu lahir.

2. Tahap Inkubasi (incubation). Dalam pengembangan kreativitas, pada tahap ini


diharapkan hadirnya suatu pemahaman serta kematangan terhadap ide yang timbul.
Berbagai teknik dalam menyegarkan dan meningkatkan kesadaran itu, seperti
meditasi, latihan peningkatan kreativitas, dapat dilangsungkan untuk memudahkan
“perembetan”, perluasan, dan pendalaman ide.
9
3. Tahap iluminasi (illumination). Pada tahap ini terjadi komunikasi terhadap hasilnya
dengan orang yang signifikan bagi penemu, sehingga hasil yang telah dicapai dapat
lebih disempurnakan lagi.

4. Tahap verfikasi (verification). Perbaikan dari perwujudan hasil tanggung jawab


terhadap hasil menjadi tahap akhir dari proses ini. Dimensi dari perwujudan karya
kreatif dari proses ini. Dimensi dari perwujudan karya kreatif untuk diteruskan
kepada masyarakat yang lebih luas setelah perbaikan dan penyempurnaan terhadap
karyanya itu berlangsung. (Conny R. Semiawan, 1998)

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERKEMBANGNYA KREATIVITAS


1. Faktor internal individu.
a. Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam individu.
Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima segala sumber
informasi dari pengalaman hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada
usaha defense, tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut
b. Evaluasi internal, yaitu kemampuan individu dalam menilai produk yang dihasilkan
ciptaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan karena kritik dan pujian dari
orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan
kritikan dari orang lain.
c. Kemampuan untuk bermaian dan mengadakan eksplorasi terhadap unsur-unsur,
bentuk-bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada
sebelumnya.

2. Faktor eksternal (Lingkungan).


Faktor eksternal (lingkungan) yang dapat mempengaruhi kreativitas individu
adalah lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan
psikologis. Kebudayaan dapat mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu
memberi kesempatan adil bagi pengembangan kreativitas potensial yang dimiliki
anggota masyarakat.
10
Adanya kebudayaan creativogenic, yaitu kebudayaan yang memupuk dan
mengembangkan kreativitas dalam masyarakat, antara lain :

 Tersedianya sarana kebudayaan, misal ada peralatan, bahan dan media

 Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat

 Menekankan pada becoming dan tidak hanya being, artinya tidak menekankan pada
kepentingan untuk masa sekarang melainkan berorientasi pada masa mendatang

 Memberi kebebasan terhadap semua warga negara tanpa diskriminasi, terutama jenis
kelamin

 Adanya kebebasan setelah pengalamn tekanan dan tindakan keras, artinya setelah
kemerdekaan diperoleh dan kebebasan dapat dinikmati

 Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang berbeda

 Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda

 Adanya interaksi antara individu yang berhasil

 Adanya insentif dan penghargaan bagi hasil karya kreatif. Sedangkan lingkungan
dalam arti sempit yaitu keluarga dan lembaga pendidikan.

Selain itu Hurlock (1993), mengatakan ada enam faktor yang menyebabkan munculnya
variasi kreativitas yang dimiliki individu, yaitu:

1. Jenis kelamin

Anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar dari anak perempuan, terutama
setelah berlalunya masa kanak-kanak. Untuk sebagian besar hal ini disebabkan oleh
perbedaan perlakuan terhadap anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki diberi
kesempatan untuk mandiri, didesak oleh teman sebaya untuk lebih mengambil resiko dan
didorong oleh para orangtua dan guru untuk lebih menunjukkan inisiatif dan orisinalitas.
11

2. Status sosioekonomi

Anak dari kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi cenderung lebih kreatif dari anak
kelompok yang lebih rendah. Lingkungan anak kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi
memberi lebih banyak kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang
diperlukan bagi kreativitas.

3. Urutan kelahiran

Anak dari berbgai urutan kelahiran menunjukkan tingkat kreativitas yang berbeda.
Perbedaan ini lebih menekankan pada lingkungan daripada bawaan. Anak yang lahir
ditengah, belakang dan anak tunggal mungkin memiliki kreativitas yang tinggi dari pada
anak pertama. Umumnya anak yang lahir pertama lebih ditekan untuk menyesuaikan diri
dengan harapan orangtua, tekanan ini lebih mendorong anak untuk menjadi anak yang
penurut daripada pencipta.

4. Ukuran keluarga

Anak dari keluarga kecil bilamana kondisi lain sama cenderung lebih kreatif daripada anak
dari keluarga besar. Dalam keluarga besar cara mendidik anak yang otoriter dan kondisi
sosiekonomi kurang menguntungkan mungkin lebih mempengaruhi dan menghalangi
perkembangan kreativitas.

5. Lingkungan

Anak dari lingkungan kota cenderung lebih kreatif dari anak lingkungan pedesaan.

6. Intelegensi
Setiap anak yang lebih pandai menunjukkan kreativitas yang lebih besar daripada anak yang
kurang pandai. Mereka mempunyai lebih banyak gagasan baru untuk menangani suasana
sosial dan mampu merumuskan lebih banyak penyelesaian bagi konflik tersebut.

12

E. UPAYA GURU DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK


DALAM PEMBELAJARAN

Dalam dunia pengajaran seorang pendidik harus mampu mengembangkan kreativitas anak
oleh sebab itu sebagai seorang pendidik harus mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1. Kreatif dan menyukai tantangan

Seorang pendidik itu sangat diperlukan mempunyai kreatifitas yang tinggi dan
mengetahui tentang kreativitas anak supaya mereka tahu seberapa tingkatan
kreativitas anak tersebut.

2. Menghargai karya anak

Menghargai anak sangatlah prisipil sifatnya. Tanpa sikap ini mustahil anak akan
mengekspresikan dirinya secara bebas dan mandiri dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya.Penghargaan ini dapat berupa pujian, ataupun pengakuan seorang guru
bahwa anak tersebut telah membuat karya dengan baik yang membanggakan dirinya.

3. Menerima anak apa adanya

Setiap anak empunya karakteristik sendiri-sendiri ada yang unik dan ada yang khas,
mereka berbeda satu sama lain. Seorang guru dituntut agar dapat memahami
keunikan tiap anak dan menerimanya dengan baik serta menghindari sikap
diskriminatif.

4. Motivator
Seorang pengembang kreativitas adalah seorang motivator atau pendorong bagi
peserta didiknya dan senluruh komponen akademik untuk terus mengembangkan diri
dan memaksimalkan potensi kreatif yang mereka miliki.

13

Dengan sikap “tut wuri handayani” dari seorang guru, maka anak akan terus
mengembangkan karya-karya kreatif mereka. guru selain membimbing anak
didiknya untuk memahami materi yang di ajarkan namun juga sebagai sang
motivator atau pemberi motivasi kepada anak didiknya

5. Pecinta seni dan keindahan

Guru pengembang kreativitas adalah seorang pecinta seni dan keindahan. Banyak
hasil karya kreatifitas berbentuk karya seni.

6. Memiliki kecintaan yang tulus terhadap anak

Anak tentu saja memiliki perasaan dan mampu membedakan mana orang yang tulus
dalam menyayangi mereka dan mana yang tidak. Kecintaan yang tulus terhadap
mereka akan memberikan kenyamanan secara psikologis bagi anak untuk dapat
dengan tenang dan senang melakukan eksplorasi terhadap potensi dirinya.

Peran Guru dalam Mengembangkan Kreativitas Di sekolah, guru memiliki


kesempatan yang lebih banyak dalam menstimulasi kreativitas anak. Menurut Davis,
ciri-ciri seperti minat untuk belajar, kemahiran dalam mengajar, adil dan tidak
memihak, ikap kooperatif demokratis, fleksibilitas, rasa humor, menggunakan
penghargaan dan pujian, memberi perhatian terhadap masalah anak, dan memiliki
penampilan dan sikap yang menarik, merupakan ciri-ciri yang perlu dimiliki oleh
guru dalam mengembangkan kreativitas siswa (dalam Munandar, 2009).
Dalam upaya mendorong kreativitas siswa, perlu diketahui beberapa falsafah
mengajar seperti yang disebutkan oleh Munandar (2009), yaitu :

1) belajar itu penting dan menyenangkan

14

2) siswa bebas dalam menyampaikan dan mendiskusikan semua permasalahan


yang dihadapinya secara terbuka kepada guru ataupun kepada teman
sebayanya

3) siswa dirangsang untuk menjadi pelajar yang aktif bukan pasif dalam
menerima pelajaran

4) hindari suasana tegang dan penuh tekanan saat guru mengajar di kelas

5) ada perasaan memiliki dan kebanggaan dalam diri siswa selama di kelas

6) pengalaman belajar sebaiknya mendekati pengalaman dari dunia nyata

7) guru selalu lebih mengutamakan kerja sama selama di dalam kelas.

Guru juga perlu memodifikasi kurikulum berdiferensiasi untuk mengembangkan


kreativitas siswa, sebagaimana yang dikemukakan oleh Munandar, (1992) bahwa
terdapat beberapa asas kurikulum berdiferensiasi, yaitu:

1. guru dalam menyampaikan materi sebaiknya yang

2. berhubungan dengan isu, atau masalah yang luas

3. guru sebaiknya memadukan banyak disiplin ilmu dalam satu bidang studi
tertentu

4. guru memberikan pengalaman yang komprehensif dan berkaitan dalam satu


bidang studi tertentu
5. guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendalami topik yang
dipilihnya sendiri

6. guru mengembangkan keterampilan belajar mandiri

7. guru mengembangkan keterampilan berpikir siswa yang kompleks dan abstrak


mengembangkan keterampilan dan metode penelitian

8. memadukan keterampilan dasar dan keterampilan berpikir kompleks dan


abstak

9. mendorong siswa untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru,

10. mendorong siswa untuk mengembangkan produk yang menggunakan teknik,


bahan dan bentuk baru

11. mendorong siswa untuk mengembangkan pemahaman diri

15

12. menilai prestasi siswa dengan menggunakan kriteria yang sesuai dan spesifik
baik melalui penilaian diri maupun melalui alat baku.

Adapun modifikasi kurikulum untuk mengembangkan kreativitas anak


diantaranya adalah modifikasi materi kurikulum, modifikasi metode
pembelajaran, modifikasi produk belajar dan modifikasi lingkungan belajar.
Semakin kreatif guru dalam memilih dan menggunakan berbagai pendekatan
selama proses kegiatan belajar dan membimbing siswanya, maka kreativitas
siswa dapat berkembang secara optimal.
16

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah membaca materi peranan kreativitad dalam belajar diatas dapat disimpulkan
bahwa sebenarnya setiap manusia memiliki potensi kreatifitas untuk mengembangkan
setiap bakat yang dimiliki, dan faktor yang mempengaruhinya yaitu keluarga, sekolah,
dan masyarakat. Tugas seorang guru (calon pendidik) adalah membantu siswa dan
mengarahkannya untuk lebih kreatif melalui metode pembelajaran yang efektif dan
disenangi oleh siswa sehingga siswa mampu berkembang dalam berfikir maupun dalam
mengesplor bakat dan minat yang dimiliki.

B. SARAN
Pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu apabila ada
kesalahan dalam penyampaian kami mohon kritikannya. Makalah ini digunakan sebagai
salah satu sumber pembelajaran dan semoga bermanfaat bagi kita semua, kami sebagai
pembuat makalah menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna , maka kami
mohon saran dan kritik pembaca. 

17

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal EduTech Vol .1 No 1 Maret 2015 https://media.neliti.com/media/publications/42694-ID-


efektifitas-penggunaan-metode-base-method-dalam-meningkatkan-kreatifitas-dan-mot.pdf

blogsopt.com (2016,17 april) karakteristik individu kreatif atau ciri-ciri peserta didik kreatif ,
diakses pada tanggal 15 oktober 2020 dari,
http://tulisanputrikartika.blogspot.com/2016/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html?m=1

blogspot.com (2015,14 april) tahap-tahap berkembangnya kreativitas, diakses pada tanggal 16


oktober 2020 dari, http://noviandriana01.blogspot.com/2015/04/perkembangan-
kreativitas_14.html?m=1
wordpress.com (2011,16 desember) faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas dari,
https://psikologikreativitasump.wordpress.com/2011/12/16/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
kreativitas/

PROCEEDING SEMINAR DAN LOKAKARYA NASIONAL REVITALISASI LABORATORIUM DAN


JURNAL ILMIAH DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BIMBINGAN DAN KONSELING
BERBASIS KKNI, 4 – 6 Agustus 2017, Malang, Jawa Timur, Indonesia
http://journal2.um.ac.id/index.php/sembk/article/download/1281/655

Anda mungkin juga menyukai