PSIKOLOGI PENDIDIKAN
“ PERANAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR “
Disusun Oleh
Kelompok 5 :
Dosen Pengampu :
FRISCHA MEIVILONA YENDI S.Pd, M.Pd
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat
menyelesaikan Makalah Psikologi Pendidikan mengenai PERANAN KREATIVITAS DALAM
BELAJAR ini tanpa ada halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun berdasarkan beberapa sumber yang kami peroleh dari berbagai media.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini tidak akan tersusun dengan baik tanpa adanya bantuan
dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih
kepada ibu Frischa Meivilona Yendi, S.Pd, M.Pd. selaku dosen dari mata kuliah Psikologi
Pendidikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan demi penyusunan makalah yang lebih baik
dimasa mendatang.Akhir kata kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam
penyusunan makalah ini banyak kesalahan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
untuk kami serta para pembaca.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
Halaman judul
Cover…………………………………………………………………………………………i
Kata pengantar.......................................................................................................................ii
Daftar isi..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang..............................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.........................................................................................................4
1.3 Tujuan penulisan...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kreativitas.......................................................................................................5
B. Kreativitas individu kreatif atau ciri-ciri peserta didik kreatif …….................................7
C. Tahap-tahap berkembangnya kreativitas ..........................................................................9
D. Faktor yang mempengaruhi berkembangnya kreativitas .................................................10
E. Upaya guru dalam mengembangkan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran……13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................................17
B. Saran............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian kreativitas
2. Untuk mengetahui kreativitas individu kreatif atau ciri-ciri peserta didik kreatif
3. Untuk mengetahui tahap-tahap berkembangnya kreativitas
4. Untuk faktor yang mempengaruhi berkembangnya kreativitas
5. Untuk mengetahui upaya guru dalam mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
pembelajaran
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KREATIVITAS
Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan
menciptakan suatu hal baru,cara-cara baru, model baru, yang berguna bagi dirinya dan
masyarakat. Hal-hal baru itu tidak selalu sesuatu yang sama sekali tidak pernah ada sebelumnya,
unsur-unsurnya bisa saja telah ada sebelumnya, tetapi individu menemukan kombinasi baru,
konstruk baru yang memiliki kualitas yang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Jadi, hal baru itu
adalah sesuatu yang bersifat inovatif. Kreativitas memegang peranan penting dalam kehidupan
dan perkembangan manusia.
Menurut David Campbell, Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan hasil yang
sifatnya baru, inovatif, belum ada sebelumnya, menarik, aneh dan berguna bagi masyarakat.
Pengertian Kreativitas menurut para ahli lainnya :
o Guilford (1970 : 236)
Kreativitas mengacu pada kemampuan yang menandai cirri-ciri seorang kreatif.
o Utami Munandar (1992 : 41)
Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas
dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan.
o Rogers (1992 : 48)
Kreativitas adalah proses munculnya hasil-hasil baru dalam suatu tindakan.
o Drevdahl (Hurlock; 1978 : 3)
Kreativitas adalah kemampuan untuk memproduksi komposisi dan gagasan-gagasan baru
yang dapat berwujud aktivitas imajinatif atau sentesis yang mungkin melibatkan pembentukan
pola-pola bar dan kombinasi dari pengalaman masa lalu yang dihubungkan dengan yang
sudah ada pada situasi sekarang.
o Pengertian Kreativitas Menurut Torrance
Menurut Torrance (1981) kreativitas adalah proses kemampuan individu untuk memahami
kesenjangan-kesenjangan atau hambatan-hambatan dalam hidupnya, merumuskan hipotesis-
hipotesis baru dan mengkomunikasikan hasil-hasilnya, serta sedapat mungkin memodifikasi
dan menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan
5
Kreatifitas berkaitan dengan pribadi kreatif yang melibatkan diri dalam proses
kreatif dan dukungan juga dorongan dari lingkungan penghasil produk kreatif.
alam fikiran ini bersama sama membantu memahami apa yang melatar belakangi
b. Definisi proses, oleh Torrance yang menyatakan bahwa kreativitas pada dasarnya
menyerupai langkah ± langkah dalam metode ilmiah yaitu definisi yang meliputi
seluruh proses kreatif dan ilmiah mulai dari menemukan masalah sampai dengan
menyampaikan masalah.
kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru. Hal ini
diri sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara
6
B. KREATIVITAS INDIVIDU KREATIF ATAU CIRI-CIRI PESERTA DIDIK
KREATIF
Karakteristik Individu Kreatif
Individu yang memiliki potensi kreativitas tinggi menunjukkan sikap dan perilaku yang
kadang-kadang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Kekhasan perilaku kreatif
digambarkan oleh beberapa ahli berikut ini. Menurut Rogers (dalam Mudjiran, 2007: 67)
ada tiga kondisi dari pribadi kreatif.
1.) Keterbukaan terhadap pengalaman.
2.) Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal
locus of evaluation).
3.) Kemampuan untuk bereksperimen, untuk bermain dengan konsep-konsep.
Para ahli seperti Torrance dan Dembo; Munandar; Semiawan, Cohen, Siegelman yang
dikutip dalam Mudjiran mengemukakan beberapa ciri orang kreatif antara lain berikut ini.
1.) Suka humor, tidak kaku dan tidak tegang dalam bekerja.
2.) Suka pada pekerjaan yang menantang.
3.) Cukup kuat memusatkan perhatian.
4.) Suka mengemukakan ide-ide baru dan bersifat imajinatif.
5.) Lebih sensitif terhadap keadaan orang lain.
6.) Tidak banyak terikat pada kelompoknya.
7.) Mampu memunculkan ide-ide yang aneh.
8.) Terbuka terhadap ide/penemuan baru.
9.) Fleksibel/tidak kaku.
10). Memiliki konsep diri positif.
Menurut Munandar (dalam Mudjiran, 2007: 67) perilaku kreatif tidak hanya memerlukan
kemampuan berpikir kreatif (kognitif), tetapi juga memerlukan adanya sikap kreatif
(afektif), pada saat sikap kreatif dioperasionalkan.
7
Beberapa Ciri Anak (Siswa) yang Kreatif
Individu yang memiliki kreativitas yang tinggi menunjukan sikap dan prilaku yang
kadang-kadang tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Kekhasan prilaku yang kreatif
digambarkan oleh beberapa ahli berikut ini :
Menurut PARNES (1972) Ada 4 macam prilaku kreatif (Ciri kreatifitas), sebagai berikut:
1. Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk
memecahkan suatu masalah.
2. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan memberikan atau menemukan berbagai
macam ide untuk memecahkan suatu masalah diluar kategori biasa.
3. Originality (keaslian), yaitu kemampuan memberikan respon yang unik, bahan ide
secara terperinci untuk mewujudkan ide jadi kenyataan.
4. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan masalah sebagai
tanggapan suatu situasi
a) Ciri-ciri aptitude yaitu ciri yang berhubungan dengan kognisi atau proses berfikir
adalah:
1. Ketrampilan berpikir lancar, yaitu kemampuan mencetuskan banyak gagasan,
jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan.
2. Ketrampilan berpikir luwes, yaitu kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban,
atau pertanyaan yang bervariasi, serta dapat melihat suatu masalah dari sudut
pandang yang berbeda.
3. Ketrampilan berpikir orisinal, yaitu kemampuan melahirkan ungkapan yang
baru, unik, dan asli.
4. Ketrampilan memperinci (mengelaborasi), yaitu kemampuan mengembangkan,
memperkaya, atau memperinci secara detail dari suatu gagasan sehingga menjadi
lebih menarik.
5. Ketrampilan menilai (mengevaluasi), yaitu kemampuan menentukan penilaian
sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan, suatu rencana, atau suatu
tindakan itu bijaksana atau tidak.
8
b) Ciri-ciri non-aptitude yaitu ciri-ciri yang lebih berkaitan dengan sikap atau
perasaan. Motivasi atau dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu:
1. Rasa ingin tahu
2. Bersifat imajinatif
3. Merasa tertantang oleh kemajemukan
4. Berani mengambil resiko
5. Sifat menghargai
Ciri kreatifitas juga digolongkan kedalam dua bagian yaitu anak yang kreatifitasnya
tinggi dan anak yang kreatifitasnya rendah. Anak yang kreatifitasnya tinggi cenderung
lebih ambisius, mandiri, otonom, cenderung percaya diri, efisien dalam berfikir, tertarik
pada hal-hal komplek dan perspektif, mampu mengambil resiko. Sedangkan anak yang
rendah kreatifitasnya kurang memiliki kesadaran diri akan arti hidup sehat dan sejahtera,
kurang bisa mengendalikan dirinya dan kurang efisien dalam berfikir.
Menekankan pada becoming dan tidak hanya being, artinya tidak menekankan pada
kepentingan untuk masa sekarang melainkan berorientasi pada masa mendatang
Memberi kebebasan terhadap semua warga negara tanpa diskriminasi, terutama jenis
kelamin
Adanya kebebasan setelah pengalamn tekanan dan tindakan keras, artinya setelah
kemerdekaan diperoleh dan kebebasan dapat dinikmati
Adanya insentif dan penghargaan bagi hasil karya kreatif. Sedangkan lingkungan
dalam arti sempit yaitu keluarga dan lembaga pendidikan.
Selain itu Hurlock (1993), mengatakan ada enam faktor yang menyebabkan munculnya
variasi kreativitas yang dimiliki individu, yaitu:
1. Jenis kelamin
Anak laki-laki menunjukkan kreativitas yang lebih besar dari anak perempuan, terutama
setelah berlalunya masa kanak-kanak. Untuk sebagian besar hal ini disebabkan oleh
perbedaan perlakuan terhadap anak laki-laki dan anak perempuan. Anak laki-laki diberi
kesempatan untuk mandiri, didesak oleh teman sebaya untuk lebih mengambil resiko dan
didorong oleh para orangtua dan guru untuk lebih menunjukkan inisiatif dan orisinalitas.
11
2. Status sosioekonomi
Anak dari kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi cenderung lebih kreatif dari anak
kelompok yang lebih rendah. Lingkungan anak kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi
memberi lebih banyak kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang
diperlukan bagi kreativitas.
3. Urutan kelahiran
Anak dari berbgai urutan kelahiran menunjukkan tingkat kreativitas yang berbeda.
Perbedaan ini lebih menekankan pada lingkungan daripada bawaan. Anak yang lahir
ditengah, belakang dan anak tunggal mungkin memiliki kreativitas yang tinggi dari pada
anak pertama. Umumnya anak yang lahir pertama lebih ditekan untuk menyesuaikan diri
dengan harapan orangtua, tekanan ini lebih mendorong anak untuk menjadi anak yang
penurut daripada pencipta.
4. Ukuran keluarga
Anak dari keluarga kecil bilamana kondisi lain sama cenderung lebih kreatif daripada anak
dari keluarga besar. Dalam keluarga besar cara mendidik anak yang otoriter dan kondisi
sosiekonomi kurang menguntungkan mungkin lebih mempengaruhi dan menghalangi
perkembangan kreativitas.
5. Lingkungan
Anak dari lingkungan kota cenderung lebih kreatif dari anak lingkungan pedesaan.
6. Intelegensi
Setiap anak yang lebih pandai menunjukkan kreativitas yang lebih besar daripada anak yang
kurang pandai. Mereka mempunyai lebih banyak gagasan baru untuk menangani suasana
sosial dan mampu merumuskan lebih banyak penyelesaian bagi konflik tersebut.
12
Dalam dunia pengajaran seorang pendidik harus mampu mengembangkan kreativitas anak
oleh sebab itu sebagai seorang pendidik harus mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Seorang pendidik itu sangat diperlukan mempunyai kreatifitas yang tinggi dan
mengetahui tentang kreativitas anak supaya mereka tahu seberapa tingkatan
kreativitas anak tersebut.
Menghargai anak sangatlah prisipil sifatnya. Tanpa sikap ini mustahil anak akan
mengekspresikan dirinya secara bebas dan mandiri dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya.Penghargaan ini dapat berupa pujian, ataupun pengakuan seorang guru
bahwa anak tersebut telah membuat karya dengan baik yang membanggakan dirinya.
Setiap anak empunya karakteristik sendiri-sendiri ada yang unik dan ada yang khas,
mereka berbeda satu sama lain. Seorang guru dituntut agar dapat memahami
keunikan tiap anak dan menerimanya dengan baik serta menghindari sikap
diskriminatif.
4. Motivator
Seorang pengembang kreativitas adalah seorang motivator atau pendorong bagi
peserta didiknya dan senluruh komponen akademik untuk terus mengembangkan diri
dan memaksimalkan potensi kreatif yang mereka miliki.
13
Dengan sikap “tut wuri handayani” dari seorang guru, maka anak akan terus
mengembangkan karya-karya kreatif mereka. guru selain membimbing anak
didiknya untuk memahami materi yang di ajarkan namun juga sebagai sang
motivator atau pemberi motivasi kepada anak didiknya
Guru pengembang kreativitas adalah seorang pecinta seni dan keindahan. Banyak
hasil karya kreatifitas berbentuk karya seni.
Anak tentu saja memiliki perasaan dan mampu membedakan mana orang yang tulus
dalam menyayangi mereka dan mana yang tidak. Kecintaan yang tulus terhadap
mereka akan memberikan kenyamanan secara psikologis bagi anak untuk dapat
dengan tenang dan senang melakukan eksplorasi terhadap potensi dirinya.
14
3) siswa dirangsang untuk menjadi pelajar yang aktif bukan pasif dalam
menerima pelajaran
4) hindari suasana tegang dan penuh tekanan saat guru mengajar di kelas
5) ada perasaan memiliki dan kebanggaan dalam diri siswa selama di kelas
3. guru sebaiknya memadukan banyak disiplin ilmu dalam satu bidang studi
tertentu
15
12. menilai prestasi siswa dengan menggunakan kriteria yang sesuai dan spesifik
baik melalui penilaian diri maupun melalui alat baku.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah membaca materi peranan kreativitad dalam belajar diatas dapat disimpulkan
bahwa sebenarnya setiap manusia memiliki potensi kreatifitas untuk mengembangkan
setiap bakat yang dimiliki, dan faktor yang mempengaruhinya yaitu keluarga, sekolah,
dan masyarakat. Tugas seorang guru (calon pendidik) adalah membantu siswa dan
mengarahkannya untuk lebih kreatif melalui metode pembelajaran yang efektif dan
disenangi oleh siswa sehingga siswa mampu berkembang dalam berfikir maupun dalam
mengesplor bakat dan minat yang dimiliki.
B. SARAN
Pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu apabila ada
kesalahan dalam penyampaian kami mohon kritikannya. Makalah ini digunakan sebagai
salah satu sumber pembelajaran dan semoga bermanfaat bagi kita semua, kami sebagai
pembuat makalah menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna , maka kami
mohon saran dan kritik pembaca.
17
DAFTAR PUSTAKA
blogsopt.com (2016,17 april) karakteristik individu kreatif atau ciri-ciri peserta didik kreatif ,
diakses pada tanggal 15 oktober 2020 dari,
http://tulisanputrikartika.blogspot.com/2016/04/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html?m=1