Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

METODOLOGI PENGEMBANGAN KOGNITIF

OLEH

ARYNI OKTORIA IRSAD (12010927315)

CINDY (12010927003)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN SYARIF KASIM RIAU

TAHUN 2021
DAFTAR ISI

TUGAS TERSTRUKSTUR…………………………………………………………………1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................5

C. TUJUAN.........................................................................................................................5

BAB II........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................................6

A. PENGERTIAN KREATIVITAS...................................................................................6

B. CIRI – CIRI KREATIVITAS......................................................................................7

C. PENGERTIAN PERKEMBANGAN KREATIVITAS .............................................7

D. LANDASAN PENGEMBANGAN KREATIVIAS ...................................................9

E. PENTINGNYA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ..........................................12

BAB III.....................................................................................................................................15

KESIMPULAN........................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan terkait pada seluruh aspek kehidupan manusia. Pendidikan diarahkan


pada perkembangan dan pertumbuhan manusia agar menjadi manusia yang
memiliki identitas yang berbeda dengan makhluk lain sehingga pendidikan
mempunyai peran yang sangat sentral dalam membentuk manusia seperti apa yang
akan dihasilkan melalui pendidikan. Mengingat begitu pentingnya pendidikan bagi
kehidupan, maka harus diprogram dengan menggunakan kurikulum yang
didasarkan pada hasil pemikiran, penelitian serta melibatkan berbagai disiplin ilmu
serta pengalaman yang komprehensif.

Taman Kanak-kanak (TK) sebagai salah satu bentuk PAUD formal diarahkan pada
upaya untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak
di lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar. Anak yang dalam
pandangan pendidikan modern diposisikan sebagai subjek belajar, menjadi salah
satu sumber informasi utama untuk menentukan bahan ajar dan bagaimana upaya
untuk membelajarkannya. Terkait dengan hakikat anak tersebut, maka perlu
dipelajari kebutuhan dasar dan minat anak sebelum menentukan program
kurikulum agar relevan dengan tuntutan dan perkembangan pendidikan anak pada
saat ini.

Guilford dengan pidatonya yang terkenal pada tahun 1950 memberi


perhatian terhadap masalah kreativitas dalam pendidikan, menyatakan bahwa
pengembangan kreativitas ditelantarkan dalam pendidikan formal, padahal
amat bermakna bagi pengembangan potensi anak secara utuh dan bagi
kemajuan ilmu pengetahuan dan seni budaya. Kemudian dengan diajukannya
model struktur intelektual, tampak perhatian terhadap kreativitas, termasuk
hubungan antara kreativitas dan inteligensi sangatlah meningkat, khususnya
sejauh mana inteligensi berpengaruh terhadap kreativitas seseorang. Model
struktur intelektual membedakan antara berpikir konvergen dan divergen.
Kemampuan berpikir konvergen mendasari tes inteligensi tradisional dan
kemampuan berpikir divergen merupakan indikator dari kreativitas. Namun,
seiring bergantinya waktu keberadaan kreativitas sekarang menjadi bahan
perhatian bagi sebuah lembaga. Ketika para guru tidak memperhatikan mulai
dari dini dikhawatirkan berdampak pada masa mendatang. Tidak sulit
merangsang tumbuhnya kreativitas anak usia dini karena karakteristik mereka
memang menyukai sesuatu yang baru, asyik dan menarik. Tumbuhnya
kreativitas dalam diri anak 90% tergatung dari guru dan 10% dari lingkungan
sebagai penyedia sumber belajar beragam. Munculnya kreativitas anak
tergantung pada usaha guru membuat anak kreatif, bukan karena faktor
keturunannya
A. RUMUSAN MASALAH

B. Rumusan Masalah

1.      Apakah yang dimaksud dengan kreativitas ?


2. Apakah ciri _- ciri dari kreativitas ?
3.      Apakah yang dimaksud dengan pengembangan kreativitas ?
4.      Apa saja Landasan Pengembangan Kreativitas ?
5.      Seberapa pentingnya pengembangan kreativitas bagi anak usia dini ?

C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu kreativitas
2. Untuk mengetahu ciri – ciri dari kreativitas
3.      Untuk mengetahui apa itu pengembangan kreativitas
4.      Untuk mengetahui apa saja landasan prengembangan kreativitas
5.      Untuk mengetahui seberapa penting pengembangan kreativitas bagi anak usia
dini
C. PEMBAHASAN

Pengertian kreativitas

Kreativitas adalah suatu pola tingkah laku siswa yang aktif, memiliki
keingintahuan yang besar, yang tidak bisa diam dalam suatu hal serta dorongan
untuk berkembang dalam diri sendiri maupun orang lain. Kemudian didukung dari
beberapa para ahli pengertian tentang kreativitas, Menurut Suyanto & Asep
Djihad dalam Istirani dan Intan Pulungan (2017:131) bahwa ada beberapa makna
popular tentang istilah kreativitas :

Pertama, kreativitas mengupayakan untuk membuat sesuatu hal yang baru


dan berbeda. Kedua, kreativitas dianggap sebagai sesuatu yang baru dan
asli itu merupakan hasil yang kebetulan. Ketiga, kreativitas dipahami dari
sesuatu apa saja yang tercipta sebagai yang baru dan berbeda. Keempat,
kreativitas merupakan sesuatu proses yang unik. Kelima, kreativitas
membutuhkan kecerdasan yang tinggi. Keenam, kreativitas merupakan
suatu kemampuan yang dipengaruhi oleh faktor bawaan.

Selanjutnya menurut Rogers dalam Utami Munandar (2014:18) bahwa


“kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktualisasi diri, mewujudkan
potensi, dorongan untuk berkembang dan menjadi matang, kecenderungan untuk
mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme”.

Demikian pula Clark Moustakis dalam Utami Munandar (2014:18) menyatakan bahwa
“kreativitas adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan
identitas individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri,
dengan alam,dan dengan orang lain”

Menurut Sternberg dalam Utami Munandar


(2014:20), yaitu “kreativitas adalah titik pertemuan yang khas antara tiga atribut
psikologis: inteligensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi”.
Selanjutnya Menurut Reni Akbar dalam Latifah Husien (2017:82) “kreativitas adalah
kemampuan seseorang melahirkan sesuatu yang baru atau kombinasi hal yang
sudah ada sehingga terkesan ada”.

Dengan demikian, dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan


kreativitas merupakan suatu pola periku siswa untuk menciptakan pemikiran
sehingga menghasilkan ide-ide , kegiatan yang unik dan menarik minat banyak
orang atau sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan baru dalam upaya
pemecahan masalah.

Ciri-ciri Kreativitas
Ciri-ciri kreativitas adalah 1.) siswa yang memiliki keingintahuan yang
besar, 2.) siswa yang dapat mengatur waktu dan disiplin, 3.) siswa yang aktif
bertanya, 4.) siswa yang banyak mengeluarkan ide atau pendapat nya sendiri. Sebagaimana
dikatakan Guild Ford dalam Istirani & Intan Pulungan
(2017:133) mendeskripsikan 5 ciri kreativitas :
1.) Kelancaran : kemampuan memproduksi banyak ide,
2.) Keluwesan : kemampuan untuk mengajukan bermacam-macam pendekatan jalan pemecahan
masalah,
3.) Keaslian : kemampuan untuk melahirkan gagasan yang original sebagai hasil pemikiran sendiri,
4.) Penguraian : kemampuan menguraikan sesuatu secara terperinci,
5.) Perumusan : kemampuan untuk mengkaji kembali suatu persoalan melalui cara yang berbeda
dengan yang sudah lazim.

Pengertian Pengembangan Kreativitas

Kreativitas begitu bermakna dalam hidup dan kreativitas perlu di pupuk sejak dini dalam diri

peserta didik, karena :

Ø  Dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, karena perwujudan diri merupkan kebutuhan

pokok pada tingkat tertinggi dalam hidup manusia.

Ø  Berfikir kreatif sebagai kemampuan untuk melihat bermacam suatu masalah merupakan bentuk

pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan.

Ø  Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri tetapi juga bermanfaat untuk

lingkungan dan kepuasan diri individu. Seperti para seniman, ilmuan dll.

Ø  Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.


Tujuan Pengembangan Kreativitas Menurut Utami Munandar (2002:60) yang dituangkan pada

salah satu bukunya Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini, ada alasanmengapa kreativitas

penting untuk dimunculkan, dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak, antara lain : -

Pertama, dengan berkreasi anak dapat mewujudkan dirinya. Perwujudan diri adalah salah satu

kebutuhan pokok manusia.

- Kedua, kemampuan berpikir kreatif dapat melihat berbagai macam penyelesaian suatu

masalah. Mengekspresikan pikiran-pikiran yang berbeda dari orang lain tanpa dibatasi pada

hakikatnya akan mampu melahirkan berbagai macam gagasan.

Landasan Pengembangan Kreativitas

Ada beberapa teori empat P yang melandasi pengembangan kreativitas,yaitu ;

1.      Teori tentang Pembentukan Pribadi Kreatif.

a.       Teori Psikonalisis

Pada umumnya teori-teori Psikonalisis melihat kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah

yang biasanya mulai di masa anak-anak. Pribadi kreatif dipandang sebagai seorang yang pernah

mempunyai pengalaman traumatis,yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang

disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.

1)      Teori Freud

Menurut beberapa pakar psikologi,kemampuan kreatif merupakan ciri kepribadian yang

menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan. Sigmund Freud adalah tokoh utama yang

menganut pandangan ini. Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan,yang


merupakan upaya tak sadaruntuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak

menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Karena mekanisme pertahanan biasanya

merintangi produktivitas kreatif. Freud percaya bahwa meskipun kebanyakan mekanisme

pertahanan menghambat tindakan kreatif,mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab

utama kreativitas.

Menurut Freud,orang hanya didorong untuk menjadi kreatif jika mereka tidak dapat

memenuhi kebutuhan seksual secara langsung. Pada umur empat tahun pada anak timbul hasrat

fisik terhadap orang tua dari jenis kelamin yang berbeda. Karena kebutuhan ini tidak dapat

dipenuhi,maka terjadi sublimasi dan awal dari imajinasi.

2)      Teori Kris

Ernest Kris menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi yaitu kecenderungan

untuk beralih ke perilaku pada tingkat perkembangan sebelumnya yang memberi kepuasan jika

perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan juga sering muncul dalam tindakan

kreatif. Orang-orang kreatif menurut teori ini adalah mereka yang paling mampu memanggil

bahan dari alam pikiran tidak sadar.

3)      Teori Jung

Carl Jung juga percaya bahwa alam ketidak sadaran memainkan peranan yang amat

sangat penting dalam pemunculan kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang tidak disadari

dibentuk oleh masa lalu pribadi. Selain itu,ingatan kabur dari pengalaman-pengalaman seluruh

umat manusia tersimpan disana.

b.      Teori Humanistik


Berbeda dengan teori psikonalisi,teori humanistik melihat kreativitas sebagai hasil dari psikologi

tingkat tinggi. Tokoh-tokoh humanistik percaya bahwa kreativitas dapat berkembang selama

hidup.

1)      Teori Moslow

Menurut Abraham Moslow,pendukung utama dari teori humanistik,manusia mempunyai naluri-

naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini harus dipenuhi dalam urutan

hierarki tertentu; kebutuhan primitif muncul pada saat lahir,dan kebutuhan tingkat tinggi

berkembang sebagai proses pematangan individu.

2)      Teori Rogers

Menurut Carl Rogers tiga kondisi internal dari pribadi yang kreatif adalah :

Ø  Keterbukaan terhadap pengalaman.

Ø  Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang (internal locus

evaluation).

Ø  Kemampuan untuk bereksperimen,untuk “bermain” dengan konsep-konsep.

Setiap orang yang memiliki ketiga ciri ini kesehatan psikologisnya sangat baik. Orang ini

berfungsi sepenuhnya,menghasilkan karya-karya kreatif,dan hidup secara kreatif. Ketiga ciri atau

kondisi tersebut juga merupakan dorongan dari dalam (internal press) untuk berkreasi.

c.       Teori Chikszentmihalyi

Menurut Teori Chikszentmihalyi (1996) yang mengkaji ciri-ciri atau faktor-faktor yang

memungkinkan atau membantu kreativitas seseorang muncul dan berkembang. ia menegaskan

bahwa mungkin ciri pertama yang dapat memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah predisposisi

genetik(genetik predisposition) untuk ranah tertentu, selain itu juga yang terpenting adalah minat
pada usia dini untuk ranah tertentu,kemudian minat itulah yang menjadikan mereka terlibat

secara mendalam terhadap ranah itu,sehingga mencapai kemahiran dan keungulan kreativitas.

Pentingnya pengembangan kreativitas pada anak usia dini

Pengembangan kreativitas sangat penting dikembangkan sejak usia dini Karena kreativitas
sangat berpengaruh sekali dalam pengembangan aspek-aspek perkembangan anak usia dini,
apabila kreativitas anak tidak di kembangkan sejak dini maka kemampuan kecerdasan dan
kelancaran dalam berfikir anak tidak berkembang karena untuk menciptakan suatu produk dan
bakat kreativitas yang tinggi di perlukan kecerdasan yang cukup tinggi pula. Misalnya, ketika
anak di minta untuk membuat sesuatu dari bentuk- bentuk persegi, kalau anak membuat persegi
itu menjadi rumah, buku, kotak obat, atau peti maka hal ini menunjukkan kelancaran anak
mengungkapkan ide karena ide yang di hasilkan bevariasi.

Fungsi perkembangan kreativitas anak adalah untuk mengembangkan kecerdasan dan


kemampuan anak dalam mengekspresikan serta menghasilkan sesuatu yang baru. Jika potensi
yang di milikinya di kembangkan dengan baik maka anak akan dapat mewujudkan dan
mengaktualisasikan dirinya menjadi manusia yang sejati. Contoh nya: seorang anak membuat
boneka batu, anak dapat melakukan kreasi untuk membuat benda-benda lainnya yang di
inginkan.

Beberapa pengembangan kreativitas sejak dini: Perkembangan kreativitas melalui imajinasi


adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru melalui daya pikir untuk
membayangkan kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang. Contohnya:
seorang anak berpura-pura menjadi dokter, dan bergabung dengan teman-temannya untuk
berpura-pura menjadi seorang dokter dan pasien yang sedang sakit. Pengembangan kreativitas
melalui Eksperimen adalah suatu cara anak melakukan berbagai percobaan yang dapat dilakukan
anak sesuai dengan usianya,guru sebagai fasilitator, alat berbagai percobaan sudah dipersiapkan
oleh guru. Disini anak dapat menemukan sesuatu berdasarkan pengalamannya. Contoh
perkembangan kreativitas melalui eksperimen, misalnya: membuat gunung berapi. Disini guru
tinggal menyiapkan sebotol cuka, satu atau dua sendok baking soda, pewarna makanan untuk
menambah semarak, kardus karton bekas kemasan makanan, botol bekas plus ember kecil.
Voila……Jadilah gunung berapi lengkap dengan letusannya yang mengeluarkan lava merah.  Ini
bisa lakukan di TK, dengan memanfaatkan barang-barang yang ada didapur anak belajar bahwa
baking soda apabila dicampur dengan cuka yang diberi pewarna akan menghasilkan semburan
laksana lava dari gunung berapi.Apabila awalnya gagal mungkin karena cuka yang dituangkan
terlalu sedikit, botol cukanya terbuka terlalu kecil jadi cuka yang keluar hanya berupa tetesan.
Setelah botolnya dibuka lebih lebar cuka bisa dituang lebih banyak dan segera menimbulkan
semburan yang cukup tinggi. Kegagalan tersebut membuat anak belajar bahwa ketika melakukan
percobaan tidak selalu langsung berhasil. Dia harus mencoba dengan cara lain ketika cara
pertama gagal. Akhirnya kemeriahan berakhir ketika cukanya sudah habis.

Dalam pengembangan kreativitas ada beberapa factor yang mempengaruhinya yaitu factor
penghambat dan factor pendukung. Yang pertama Factor penghambat kreativitas adalah anak di
ajarkan untuk menerima apa yang di tetapkan oleh tokoh otoriter, mematuhi aturan dan
keputusan orang dewasa yang ada di lingkungan rumahnya, kemudian ini semua akan di
kembangkan di lingkungan sekolah. Lingkungan yang sangat otoriter akan menghambat
kreativitas anak. Apabila anak tidak mendapatkan rangsangan mental yang mendukung maka
kreativitas juga tidak akan terbentuk

Sedangkan factor pendukung kreativitas adalah keluarga dari anak yang kreatif cenderung
menerima anak apa adanya tidak memaksa untuk mengubahnya, merangsang rasa ingin tahu
intelektualnya, dan membantu anak untuk memilih dan menekuni sesuatu yang
diminati.rangsangan mental dan kasih sayang juga berfungsi sebagai factor pendukung
kreativitas anak.

Kendala Dalam Pengembangan Kreativitas Anak. Kendalanya adalah, bahwa dalam upaya
membantu anak merealisasikan potensinya, sering menggunakan cara paksaan agar anak mau
belajar. Dengan menggunakan paksaan dan kekerasan pasti akan disertai dengan mengancam
anak dengan hukuman atau memaksakan aturan-aturan, tetapi jika diganti dengan menggunakan
pemberian hadiah atau pujian secara berlebihan juga akan berdampak buruk bagi anak.
KESIMPULAN

Pada dasarnya, setiap orang memiliki potensi untuk kreatif, namun yang perlu digarisbawahi
adalah bagaimana untuk mengembangkan kemampuan yang masih bersifat potensi tersebut.
Kreativitas bukan kemampuan bawaan dari lahir, tetapi merupakan kemampuan yang dapat
dipelajari dan dikembangkan.

Kreativitas penting untuk dikembangkan karena kreativitas berpengaruh terhadap kehidupan


seseorang misalnya kreativitas berpengaruh terhadap gagasan gagasan seseorang, pemecah
terhadap suatu permasalahan, serta berpengaruh terhadap prestasi akademik.

Pengembangan kreativitas anak usia dini sangat penting untuk dikembangkan karena usia dini
merupakan golden ege yakni usia emas yang merupakan pondasi bagi perkembangan di usia
selanjutnya.

Pengembangan kreativitas anak usia dini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan
mendongeng, menggambar, berolahraga, bermain baik bermain peran atau dengan menggunakan
alat seperti alat musik sederhana play-dough, atau alat bermain lainnya.

Dengan kata lain suasana yang menyenangkan bagi anak akan membantu mengembangkan
kreativitas anak. Sehingga sebagai orang tua, guru, dan orang-orang yang ada di sekitar anak,
hendaknya dapat menciptakan kondisi yang mendorong dalam mengembangkan kreativitas anak.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Khalili, Amal Abdussalam.2005.Mengembangkan Kreativitas Anak.Jakarta:


Pustaka Pelajar.

Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Pengembangan Kreativitas Anak Usia dini

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjpm5rl0YrzAhV3
IbcAHWpzApYQFnoECAIQAQ&url=http%3A%2F%2Feprints.walisongo.ac.id
%2F3732%2F3%2F093111077_bab2.pdf&usg=AOvVaw1NIT2grOa6vLIgnx_lYb5o

http://melyloelhabox.blogspot.com/2012/09/makna-pengembangan-kreativitas_4020.html

Anda mungkin juga menyukai