Disusun Oleh :
Kelompok 8
Dosen pengampu :
DR.EM YUSUF IIS,SE., M.Si
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Makalah Manajemen Modal Insani dengan Materi “Manajemen Sdm”.Makalah ini
inidisusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi dan referensi. yang bertujuan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya maupun pihak yang terkait di
dalamnya serta dapat memberikan motivasi atau dorongan agar memiliki rasa ingin tahu
di dalam dunia keuangan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis di Universitas Malikussaleh.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi
tulisan maupun materi dan jauh dari sempurna Kepada dosen pengajar Mata Kuliah
Akuntansi Biaya Bapak DR.EM YUSUF IIS,SE., M.Si meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Lakukan hal positif yang belum atau jarang dikerjakan, berinteraksi dengan anak-
anak, kerja sosial, dll karena dapat melatih kreativitas Anda
5.) Mencatat
Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Pada dasarnya, ilmu dan kreativitas itu tidak
terpisahkan. Atau berdiri sendiri Bawalah selalu buku harian untuk mencatat pikiran dan
ide yang tiba-tiba Anda temukan sehingga tidak terlupakan.
Penting bagi orang kreatif untuk punya wawasan yang luas dengan mempelajari
hal-hal baru di dalam dan di luar bidang yang digeluti. Jelajahi internet, majalah, buku,
tersesa di kota atau negara asing, pameran dll. Kegiatan tersebut bisa menambah
kreativitas Anda.
7.) Disiplin
Orang kreatif adalah yang punya kedisiplinan untuk terus menciptakan ide-ide baru dan
ketekunan untuk mewujudkan ide-ide mereka. Kreativitas dapat dilatih dan bukan
anugerah sejak lahir. Maka latih dan tingkatkan kreativitas Anda untuk sukses.
Apabila kamu melihat seseorang yang sangat suka dengan hal-hal baru dan tantangan,
berarti orang tersebut memiliki kemampuan kreatif atau jangan-jangan kamu sangat suka
dengan tantangan? Dengan adanya tantangan, seseorang yang memiliki kemampuan
kreatif akan sangat senang karena bisa meningkatkan rasa semangat di dalam dirinya.
Bagi seseorang yang mampu berpikir kreatif, biasanya cenderung mudah merasa bosan
karena ia sangat menyukai hal-hal baru yang ada di sekitarnya. Oleh sebab itu, orang
kreatif akan selalu menemukan ide-ide kreatif yang lebih fresh dan bisa mewujudkannya
menjadi sebuah produk barang atau jasa.
Seseorang yang sangat suka berimajinasi memiliki kecenderungan kalau dirinya memiliki
kemampuan kreatif yang baik. Hal ini dikarenakan dengan berimajinasi dapat mengasah
pemikiran kreatif, bahkan pemikiran kreatif itu bisa sampai diwujudkan. Biasanya otak
kanan seseorang yang sering berimajinasi lebih dominan daripada otak kirinya. Oleh sebab
itu, seseorang yang senang berimajinasi juga sering dikenal sebagai pemimpi yang bisa
mewujudkan imajinasinya menjadi nyata.
Seseorang yang mampu berpikir dengan kreatif akan sangat cepat beradaptasi terutama
dalam menciptakan ide atau gagasan guna menciptakan hal-hal yang baru. Selain itu,
kemampuan beradaptasi ini bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan
cepat dan tepat.
1.) Ide
Ide adalah suatu pemikiran kreatif yang bersifat unik serta belum pernah
terpikirkan sebelumnya. Selain itu, ide juga bisa dikatakan sebagai sebuah pemikiran yang
di mana bisa menghasilkan solusi yang bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
yang sedang terjadi.
2.) Produk
Produk adalah sebuah pemikiran kreatif yang dapat menghasilkan suatu produk
yang bisa digunakan untuk konsumen serta produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan
konsumen. Dalam hal ini, produk bisa berupa barang atau jasa.
3.) Gagasan
Gagasan adalah suatu ide kreatif yang muncul untuk mengatasi masalah. Gagasan
ini bisa disampaikan kepada orang lain melalui tulisan atau secara langsung. Gagasan yang
disampaikan melalui tulisan, seperti publikasi, buku, dan sebagainya.
4. Tahap-Tahap Kreativitas
Wallas (1926) dan Haefele (1962) mengemukakan ada empat tahapan dalam proses
kreativitas yang harus dijalani yaitu:
1.) Tahap Persiapan
Otak mengumpulkan informasi dan data yang berfungsi sebagai dasar atau riset
untuk karya kreatif yang sedang terjadi. Caranya dengan wawancara, mencatat data,
membaca yang diperlukan atau kegiatan lain yang berfungsi mengumpulkan fakta, ide,
opini. Setelah informasi dikumpulkan dilakukan pengaturan atau pengolahan terhadap
konsep-konsep (dua buah sekurang-kurangnya) yang merupakan bahan-bahan pemikiran
untuk menimbulan konsep baru.
Dalam proses inkubasi kreatif dikenal tiga metode ampuh untuk meningkatkan hasil upaya
kreatif, yaitu kemujuran (serendipity) adalah menemukan hal-hal yang tidak dicari secara
kebetulan dan cerdik. Keserentakan (synchronicity), berarti sedang dalam mencari ide dan
secara tidak sengaja mengalami suatu kejadian atau rangkaina kejadianyang tepat untuk
memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Kekacaubalauan (chaos), yaitu suatu tipuan
semesta atau keserentakan yang tidak terjelaskan, ide muncul pada saat-saat ganjil.
Tahap pencerahan ialah saat inspirasi sebuah gagasan baru muncul dalam piiran
seakan-akan dari ketiadaan muncul jawaban baru yang jitu. Sangat dipentingkan sikap
santai untuk mendorong tahap inkubasi dan pencerahan.
Setiap orang memiliki potensi kreatif dalam derajat yang berbeda-beda. Potensi ini
perlu dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan. Untuk itu perlu kekuatan-kekuatan
pendorong, baik dari luar (lingkungan) maupun dari dalam individu sendiri. Perlu
diciptakan kondisi lingkungan yang dapat memupuk daya kreatif individu, dalam hal ini
mencakup baik lingkungan dalam arti sempit (keluarga, sekolah) maupun dalam arti kata
luas (masyarakat, kebudayaan). Timbul dan tumbuhnya kreatifitas dan selanjutnya
berkembangnya suatu kreasi yang diciptakan oleh seseorang individu tidak dapat luput
dari pengaruh kebudayaan serta pengaruh masyarakat tempat individu itu hidup dan
bekerja (Selo Soemardjan 1983). Tetapi ini tidak cukup , masyarakat dapat menyediakan
berbagai kemudahan, sarana, dan prasarana untuk menumbuhkan daya cipta anggotanya,
tetapi akhirnya semua kembali pada bagaimana individu itu sendiri, sejauh mana ia
merasakan kebutuhan dan dorongan untuk bersibuk diri secara kreatif, suatu pengikatan
yang melibatkan diri dalam suatu pengikatan untuk melibatkan diri dalam suatu kegiatan
interaktif, yang mungkin memerlukan waktu lama. Hal ini menyangkut motivasi internal.
1. Jenis Kelamin
2. Urutan kelahiran
Anak sulung, anak tengah dan anak bungsu akan berbeda tingkat kreatifitasnya.
anak yang lahir ditengah, belakang, dan anak tunggal cenderung lebih kreatif daripada
anak yang lahir pertama. Hal ini terjadi karena biasanya anak sulung lebih ditekan untuk
lebih menyesuaikan diri oleh orangtua sehingga anak lebih penurut dan kreatifitasnya
mati.
3. Intelegensi
g. Posisi kelahiran (berdasarkan tes kreatifitas, anak sulung laki-laki lebih kreatif
daripada anak laki-laki yang lahir kemudian)
f. Otoritarianisme
Teknik-Teknik Kreativitas
Tugas perkembangan anak yang mendukung kreatifitas adalah bahwa anak harus
mampu mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru, anak diharapkan jika berlatih dan
mengembangkan ketrampilan baru sesuai dengan tuntutan hidup. Sebaliknya anak yang
tidak mampu mengembangkan kreatifitas atau ketrampilan akan menunjukan sikap mudah
putus asa, merasa tidak aman sehingga menarik diri dari kegiatan dan takut
memperlihatkan usaha-usahanya.
b. Sumbang saran
Teknik ini juga disebut daftar periksa atau checklist dikembangkan oleh Alex
Osborn dengan tujuan meningkatkan gagasan. Pertanyaan-pertanyaan Osborn yang berupa
“kata kerja manipulatif” membantu seseorang dalam mengembangkan gagasan kreatif
dengan melihat hubungan-hubungan baru.
a. Synectics
Teknik synectics dikembangkan oleh William J.J Gordon dan merupakan teknik
berpikir kreatif yang menggunakan analogi dan metafor untuk membantu pemikir
menganalisis masalah dan mengembangkan berbagai sudut tinjau (Feldhusen &
Treffinger,1980).
b. Futuristic
Yaitu mengajar dengan pandangan masa depan amat penting agar siswa kelak
dapat menggunakan kemampuan mereka untuk membantu menciptakan masa depan.
Siswa perlu dibantu dalam mengaitkan perubahan yang akan terjadi di dunia dengan
perubahan mereka sendiri.
Ditinjau secara historis ada kurun waktu tertentu yang merupakan puncak kejayaan
kreativitas dan sebaliknya pula ada kurun waktu tertentu yang tidak menunjang bahkan
menghambat pengembangan kreativitas perorang maupun kelompok.
Seseorang yang mengalami kendala faali karena terjadi kerusakan otak yang
disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan maupun mereka yang memiliki keterbatasan
fisik dapat menghambat untuk mengungkapkan kreativitasnya.
Hal ini dikarenakan hampir semua orang telah membentuk persepsi diri bahwa diri
mereka tidaklah kreatif. Keyakinan sepert ini yang membuat mereka susah dan tidak
berkembang dari segi kreativitas.
d. Contoh Kreatif
Pada dasarnya, contoh dari perilaku kreatif sangat banyak. Di bawah ini akan
diberikan beberapa contoh dari tindakan kreatif, yaitu:
Dalam menjalankan kegiatan kreativitas kelompok, ada beberapa sikap dasar yang
perlu dipahami dan dijadikan kebiasaan oleh seluruh anggota kelompok.
1. Adanya kesadaran akan tujuan bersama dan tanggung jawab bersama, serta rasa
memiliki dan bangga terhadap prestasi yang dicapai bersama.
2. Suasana kondusif yang membuat semua anggota kelompok merasa nyaman dan
tidak sungkan untuk menyampaikan informasi. pendapat, gagasan, dan ide
3. Terbangunnya hubungan yang harmonis, saling percaya, saling menghormati,
saling menghargai antarkaryawan, antarpimpinan, serta antara karyawan dengan
pimpinan.
4. Adanya keterbukaan, sehingga semua informasi yang terkait dengan pekerjaan dan
permasalahan dapat diungkap dan didiskusikan tanpa takut disalahkan dan tanpa
saling menyalahkan bila terjadi kesalahan.
5. Tumbuhnya kesadaran dan kerelaan untuk bekerja lebih banyak tanpa pamrih. Di
samping faktor pendukung ada faktor-faktor yang menghambat terbentuknya kerja
sama, antara lain:
1. Tujuan tidak jelas, tidak ada upaya untuk mendiskusikan tujuan antarkaryawan dan
antara karyawan dengan pimpinan karena iklim kerja yang kurang kondusif.
2. Hubungan kerja yang kurang harmonis, baik antarkaryawan maupun
antarpimpinan dan karyawan.
3. Saling curiga satu sama lain, saling menyalahkan bila terjadi ke- salahan, suburnya
sikap defensif, dan hidupnya paradigma yang salah.
4. Komunikasi vertikal dan horizontal yang tidak berjalan secara efektif, sehingga
karyawan tidak berani menyampaikan pendapat atau mendiskusikan permasalahan
kepada atasan.
2.5 Komunikasi dan Edukasi
Komunikasi dan edukasi merupakan dua hal penting dalam kegiatan kreativitas
kelompok karyawan. Komunikasi diperlukan untuk me- nyampaikan informasi, ide,
gagasan, pendapat, usul, saran, dan kritik untuk menyelenggarakan pertemuan, rapat,
diskusi, dan sebagainya. Komunikasi juga diperlukan oleh pimpinan untuk menyampaikan
apresiasi, motivasi, dan untuk menyelesaikan konflik Edukasi dalam kegiatan kelompok
juga penting untuk meningkatkan kedewasaan emosi, motivasi, empati, dan toleransi,
sehingga kekompakan ke- lompok bisa dengan cepat terbentuk
Semua orang setiap saat berkomunikasi, tetapi tidak setiap komunikasi bisa efektif.
Paling tidak ada empat sumber gangguan
yang membuat komunikasi tidak efektif, antara lain:
1. Gangguan pada diri pembicara, misalnya ketidakmampuan mengonstruksi
informasi yang akan disampaikan secara tepat dan benar secara logika
2. Gangguan pada media komunikasi, mungkin media dan sarana yang digunakan
menimbulkan distorsi arti, sehingga pesan tidak bisa diterima secara jelas
sebagaimana yang dimaksud oleh si penyampai
3. Gangguan pada konteks, komunikasi bisa tidak efektif bila kehilangan konteks
komunikasi.
4. Gangguan pada lingkungan komunikasi dapat menyebabkan ko munikasi tidak
efektif, misalnya situasi yang gaduh, sehingga transmisi pesan menjadi terganggu.
Komunikasi bisa gagal yang disebabkan oleh satu atau lebih dari ganguan
sebagaimana dijelaskan di atas, maka setiap karyawan perlu mempelajari pengetahuan dan
keterampilan komunikasi. Peran penting unit manjemen modal manusia untuk
mengadakan sesi-sesi pembelajaran untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
komunikasi.
2.6 Penilaian Kegiatan Kreativitas
Kegiatan kreativitas kelompok karyawan diharapkan dapat memberikan imbas
positif kepada kedua belah pihak. Perusahaan merasakan manfaat dan karyawan mendapat
apresiasi berdasarkan kontribusi nilai. Untuk mengukur prestasi kegiatan kreativitas
diperlukan penilaian atas proses dan hasil dari kegiatan. Berikut adalah sebuah contoh
bagaimana metode Penilaian dilakukan atas kegiatan kreativitas kelompok yang
didalamnya mencakup tiga aspek penilaian, yaitu proses kegiatan kreativitas hasil, Hasil
yang diperoleh, dan cara penyajian laporan hasil kegiatan.
3.1 Kesimpulan
https://an-nur.ac.id/kreativitas-pengertian-tahap-tahap-teori-ciri-ciri-faktor-faktor-
dan-kendala/, diakses pada 12 Mei 2023 pukul 14.00
https://chub.fisipol.ugm.ac.id/2020/01/13/kreativitas-dan-cara-cara-yang-bisa-anda-
lakukan-untuk-meningkatkannya/, diakses pada 12 Mei 2023 pukul 15.00
https://an-nur.ac.id/kreativitas-pengertian-tahap-tahap-teori-ciri-ciri-faktor-faktor-
dan-kendala/, diakses pada 12 Mei 2023 pukul 15.30