Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

MOBILISASI KEGIATAN KREATIVITAS

Disusun Oleh :

Kelompok 8

Sabitah Fina ( 200410113)

Dosen pengampu :
DR.EM YUSUF IIS,SE., M.Si

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Makalah Manajemen Modal Insani dengan Materi “Manajemen Sdm”.Makalah ini
inidisusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi dan referensi. yang bertujuan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya maupun pihak yang terkait di
dalamnya serta dapat memberikan motivasi atau dorongan agar memiliki rasa ingin tahu
di dalam dunia keuangan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis di Universitas Malikussaleh.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi
tulisan maupun materi dan jauh dari sempurna Kepada dosen pengajar Mata Kuliah
Akuntansi Biaya Bapak DR.EM YUSUF IIS,SE., M.Si meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik
dan saran dari para pembaca.

Lhokseumawe 5 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kreativitas merupakan kemampuan intelektual yang sangat penting karena


dengan kreativitas manusia mampu memecahkan berbagai masalah dan menciptakan
berbagai hal seperti konsep, teori, perangkat teknologi yang sangat diperlukan bagi
kehidupan sehingga kreativitas dinyatakan sebagai kunci untuk meraih sukses dalam
menghadapi perubahan yang sangat cepat saat ini. Proses mengambil keputusan,
pemecahan masalah, merekrut, mempertahankan dan meningkatkan kemampuan
sumber daya manusia adalah contoh-contoh realitas yang membutuhkan solusi
kreatif.
Munandar (2002) mengatakan kreativitas atau berpikir kreatif merupakan
suatu kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian
terhadap suatu problema-problema yang semakin kompleks dimana individu harus
mampu memikirkan, membentuk cara-cara baru atau mengubah cara-cara lama
kreatif agar dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Di samping itu
kreativitas juga memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Dalam era
pembangunan ini kesejahteraan dan kejayaan masyarakat dan negara bergantung pada
sumbangan kreatif, berupa ide-ide baru, penemuan penemuan baru dan teknologi
baru.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indonesian Education Sector Survey
Report (dalam Munandar 1992), dijelaskan bahwa pendidikan di Indonesia
menekankan pada keterampilan-keterampilan rutin dan hafalan semata-mata. Anak
biasanya tidak didorong mengajukan pertanyaan dan menggunakan daya
imajinasinya, mengajukan masalah-masalah sendiri, mencari jawaban-jawaban
terhadap masalah atau menunjukkan banyak inisiatif. Jika hal tersebut dibiarkan,
artinya apabila siswa terus dikekang oleh guru dalam proses pembelajaran,
dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap pengembangan kreativitas siswa.
Pentingnya kreativitas tertera dalam Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003
yang intinya antara lain adalah melalui pendidikan diharapkan dapat mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa,berakhlak mulia, cakap,
kreatif, juga mandiri (Juliantine, 2009).

Usaha pengembangan kreativitas siswa merupakan kebutuhan, mengingat


pentingnya peranan kreativitas pada satu sisi belum berkembangnya kreativitas siswa
secara optimal. Kreativitas yang dimiliki siswa memiliki peran yang aktif dalam
proses belajar karena dengan memiliki kreativitas yang tinggi siswa akanlebih
mempunyai rasa dan sikap tanggung jawab. Levoy (dalam Munandar, 1999)
menjelaskan kreativitas merupakan kemampuan untuk mengkombinasi ide-ide lama
sehingga menjadi suatu ide baru. Orang-orang yang kreatif mempunyai rasa
individualitas yang kuat. Mereka membuat keputusan sendiri, oleh karena itu orang
yang kreatif mampu berdiri ditengah-tengah kekacauan pendapat, tidak mudah
terhasut kabar angin atau cerita burung dan mereka percaya pada daya pikir mereka.
1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Kegiatan Kreativitas Kelompok?


2. Apa yang dimaksud Ide Kreatif?
3. Apa yang dimaksud Komunikasi dan EdukasiPenilaian Kegiatan Kreativitas?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Kegiatan Kreativitas Kelompok


2. Untuk Mengetahui Ide Kreatif
3. Untuk Mengetahui Komunikasi dan EdukasiPenilaian Kegiatan Kreativitas
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mobilisasi Kegiatan Kreativitas

Kreativitas adalah bersatunya imajinasi dan pengetahuan serta sumber daya


lainnya yang nyata membentuk proses mental penciptaan. Setiap karyawan pada dasarnya
memiliki potensi kreativitas. Dengan prinsip sinergi, potensi kreativitas yang ada pada
setiap karyawan akan lebih mungkin untuk dimanifestasikan menjadi ciptaan berwujud.
Oleh karena itu, kegiatan kreativitas kelompok, idealnya dilakukan dalam kelompok.
Namun, kegiatan kelompok memerlukan prakondisi yang kondusif agar kelompok bisa
aktif dan produktif. Agar terbentuk atmosfer yang kondusif dalam kelompok diperlukan
kebersamaan dalam keharmonisan. Ketika kebersamaan dan keharmonisan sudah bisa
diwujudkan, maka akan lebih memungkinkan kegiatan kreativitas menjadi produktif
sebagai value creator dan value contributor yang menghasilkan karya-karya perbaikan,
serta penciptaan hal-hal baru yang bernilai dan memberi kontribusi pada pencapaian
tujuan perusahaan.
Pengertian Kreativitas menurut para ahli:
a) Suharnan (2005) mendefinisikan kreativitas adalah aktivitas kognitif atau
proses berpikir untuk menghasilkan gagasan-gagasan yang baru dan berguna
atau new ideas and useful.
b) Munandar (1999) mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk
membuat kombinasi-kombinasi baru, asosiasi baru berdasarkan bahan,
informasi, data atau elemen-elemen yang sudah ada sebelumnya menjadi hal-
hal yang bermakna dan bermanfaat.
c) Torrance (dalam Ngalimun dan Fadillah, dkk, 2013) mendefinisikan
kreativitas itu sebagai proses kemampuan memahami kesenjangan-
kesenjangan atau hambatan-hambatan dalam hidupnya, merumuskan hipotesis-
hipotesis baru, dan mengkomunikasikan hasil-hasilnya, serta sedapat mungkin
memodifikasi dan menguji hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan.
d) Csikzentmihalyi (dalam Munandar, 1999), memaparkan kreativitas sebagai
produk berkaitan dengan penemuan sesuatu, memproduksi sesuatu yang baru,
daripada akumulasi keterampilan atau berlatih pengetahuan dan mempelajari
buku.
e) Clark Monstakis (dalam Kurniati, dan Yeni 2010) mengatakan bahwa
kreativitas merupakan pengalaman dalam mengekspresikan dan
mengaktualiasikan identitas individu dalam bentuk terpadu antara hubungan
diri sendiri, alam dan orang lain.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan
aktivitas kognitif diri individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk
baru yang efektif yang bersifat imajinatif, dan integrasi yang berdaya guna dalam berbagai
bidang untuk pemecahan suatu masalah
1. Teori Kreativitas
1) Teori Psikoanalisis
Menganggap bahwa proses ketidaksadaran melandasi kreativitas.
Kreativitas merupakan manifestasi dari kondisi psikopatologis.
2) Teori Assosiasionistik
Memandang kreativitas sebagai hasil dari proses asosiasi dan
kombinasi antara elemen-elemen yang telah ada, sehingga
menghasilkan sesuatu yang baru.
3) Teori Gestalt
Memandang kreativitas sebagai manifestasi dari proses tilikan individu
terhadap lingkungannya secara holistik.
4) Teori Eksistensial
Mengemukakan bahwa kreativitas merupakan proses untuk melahirkan
sesuatu yang baru melalui perjumpaan antara manusia dengan manusia,
dan antara manusia dengan alam. Menurut May (1980), dengan teori
eksistensial ini, setiap perilaku kreatif selalu didahului oleh
‘perjumpaan’ yang intens dan penuh kesadaran antara manusia dengan
dunia sekitarnya.
5) Teori Interpersonal
Menafsirkan kreativitas dalam konteks lingkungan sosial. Dengan
menempatkan pencipta (kreator) sebagai inovator dan orang di
sekeliling sebagai pihak yang mengakui hasil kreativitas. Teori ini
menekankan pentingnya nilai dan makna dari suatu karya kreatif.
Karena nilai mengimplikasikan adanya pengakuan sosial.
6) Teori Trait
Memberikan tempat khusus kepada usaha untuk mengidentifikasi ciri-
ciri atau karakteristik-karakteristik utama kreativitas.

Mengetahui betapa pentingnya berpikir kreatif atau kreativitas maka ada beberapa


cara yang bisa dilakukan oleh para inovator sosial untuk melatih kreativitas, antara lain:
1.) Amati sekeliling anda
Amati apa yang terjadi di sekeliling Anda, visualisasikan, dan gunakan semua
indra yang ada. Hal ini melatih dan mempertajam ingatan karena kreativitas berarti
mempertajam pikiran dan meningkatkan kepekaan indra seseorang.
2.) Berimajinasi
Einstein semasa hidup pernah berkata: imajinasi lebih penting dari angka-angka.
Aktivitas imajinasi meliputi merenung, berkhayal, dan mencari celah atau kekurangan
untuk perbaikan usaha atau perusahaan.

3.) Mengambil sudut pandang yang berbeda

Bertindak out of the box mungkin belum terbiasa dilakukan namun Anda bisa


mulai melihat sesuatu dengan sudut pandang berbeda.

4.) Melakukan Sesuatu yang baru

Lakukan hal positif yang belum atau jarang dikerjakan, berinteraksi dengan anak-
anak, kerja sosial, dll karena dapat melatih kreativitas Anda

5.) Mencatat

Ikatlah ilmu dengan menuliskannya. Pada dasarnya, ilmu dan kreativitas itu tidak
terpisahkan. Atau berdiri sendiri Bawalah selalu buku harian untuk mencatat pikiran dan
ide yang tiba-tiba Anda temukan sehingga tidak terlupakan.

6.) Tambah wawasan

Penting bagi orang kreatif untuk punya wawasan yang luas dengan mempelajari
hal-hal baru di dalam dan di luar bidang yang digeluti. Jelajahi internet, majalah, buku,
tersesa di kota atau negara asing, pameran dll. Kegiatan tersebut bisa menambah
kreativitas Anda.
7.) Disiplin
Orang kreatif adalah yang punya kedisiplinan untuk terus menciptakan ide-ide baru dan
ketekunan untuk mewujudkan ide-ide mereka. Kreativitas dapat dilatih dan bukan
anugerah sejak lahir. Maka latih dan tingkatkan kreativitas Anda untuk sukses.

2. Ciri-Ciri Orang Kreatif

Nah, supaya kamu mudah mengetahui seseorang, apakah memiliki kemampuan


kreatif atau tidak, maka perlu mengenali ciri-ciri kreatif. Berikut ini ciri-ciri orang kreatif,
yaitu:

1.) Suka Dengan Hal-Hal Baru atau Tantangan

Apabila kamu melihat seseorang yang sangat suka dengan hal-hal baru dan tantangan,
berarti orang tersebut memiliki kemampuan kreatif atau jangan-jangan kamu sangat suka
dengan tantangan? Dengan adanya tantangan, seseorang yang memiliki kemampuan
kreatif akan sangat senang karena bisa meningkatkan rasa semangat di dalam dirinya.

2.) Mudah Merasa Bosan

Bagi seseorang yang mampu berpikir kreatif, biasanya cenderung mudah merasa bosan
karena ia sangat menyukai hal-hal baru yang ada di sekitarnya. Oleh sebab itu, orang
kreatif akan selalu menemukan ide-ide kreatif yang lebih fresh dan bisa mewujudkannya
menjadi sebuah produk barang atau jasa.

3.) Sangat Senang Berimajinasi

Seseorang yang sangat suka berimajinasi memiliki kecenderungan kalau dirinya memiliki
kemampuan kreatif yang baik. Hal ini dikarenakan dengan berimajinasi dapat mengasah
pemikiran kreatif, bahkan pemikiran kreatif itu bisa sampai diwujudkan. Biasanya otak
kanan seseorang yang sering berimajinasi lebih dominan daripada otak kirinya. Oleh sebab
itu, seseorang yang senang berimajinasi juga sering dikenal sebagai pemimpi yang bisa
mewujudkan imajinasinya menjadi nyata.

4.) Perilakunya Cepat Berubah


Seseorang yang mampu berpikir kreatif, perilakunya cepat sekali berubah atau bisa
dibilang perubahan perilaku tersebut disebabkan karena mood-nya juga berubah. Maka
dari itu, kepribadian seorang yang kreatif akan susah untuk ditebak. Selain itu, orang
kreatif memiliki rasa empati yang cukup tinggi.

5.) Mudah Beradaptasi

Seseorang yang mampu berpikir dengan kreatif akan sangat cepat beradaptasi terutama
dalam menciptakan ide atau gagasan guna menciptakan hal-hal yang baru. Selain itu,
kemampuan beradaptasi ini bisa digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dengan
cepat dan tepat.

3. Bentuk bentuk kreatif

1.) Ide

Ide adalah suatu pemikiran kreatif yang bersifat unik serta belum pernah
terpikirkan sebelumnya. Selain itu, ide juga bisa dikatakan sebagai sebuah pemikiran yang
di mana bisa menghasilkan solusi yang bisa digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
yang sedang terjadi.

2.) Produk

Produk adalah sebuah pemikiran kreatif yang dapat menghasilkan suatu produk
yang bisa digunakan untuk konsumen serta produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan
konsumen. Dalam hal ini, produk bisa berupa barang atau jasa.

3.) Gagasan
Gagasan adalah suatu ide kreatif yang muncul untuk mengatasi masalah. Gagasan
ini bisa disampaikan kepada orang lain melalui tulisan atau secara langsung. Gagasan yang
disampaikan melalui tulisan, seperti publikasi, buku, dan sebagainya.

4. Tahap-Tahap Kreativitas

Wallas (1926) dan Haefele (1962) mengemukakan ada empat tahapan dalam proses
kreativitas yang harus dijalani yaitu:
1.) Tahap Persiapan

Otak mengumpulkan informasi dan data yang berfungsi sebagai dasar atau riset
untuk karya kreatif yang sedang terjadi. Caranya dengan wawancara, mencatat data,
membaca yang diperlukan atau kegiatan lain yang berfungsi mengumpulkan fakta, ide,
opini. Setelah informasi dikumpulkan dilakukan pengaturan atau pengolahan terhadap
konsep-konsep (dua buah sekurang-kurangnya) yang merupakan bahan-bahan pemikiran
untuk menimbulan konsep baru.

2.) Tahap Inkubasi

Tahap istirahat (pengendapan) merupakan masa penyimpanan informasi dan


merenungkannya. Alam bawah sadar mengolah dan mengambil alih informasi,
menyemainya dengan mengaitkan berbagai ide, termasuk menjajarkan,
memadukan/menggabungkan, menyortir atau memilah, membayangkan dan mengitari
/mempersempit atau mencari intisari ide.

Dalam proses inkubasi kreatif dikenal tiga metode ampuh untuk meningkatkan hasil upaya
kreatif, yaitu kemujuran (serendipity) adalah menemukan hal-hal yang tidak dicari secara
kebetulan dan cerdik. Keserentakan (synchronicity), berarti sedang dalam mencari ide dan
secara tidak sengaja mengalami suatu kejadian atau rangkaina kejadianyang tepat untuk
memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Kekacaubalauan (chaos), yaitu suatu tipuan
semesta atau keserentakan yang tidak terjelaskan, ide muncul pada saat-saat ganjil.

3.) Tahap Pencerahan

Tahap pencerahan ialah saat inspirasi sebuah gagasan baru muncul dalam piiran
seakan-akan dari ketiadaan muncul jawaban baru yang jitu. Sangat dipentingkan sikap
santai untuk mendorong tahap inkubasi dan pencerahan.

4.) Tahap Pelaksanaan/Pembuktian

Tahap menghimpun dana, merencanakan suatu kegiatan hingga menguji gagasan


tersebut. Ada yang berhasil cepat, ada yang sangat lambat bahkan memakan waktu
bertahun-tahun bahkan ada yang tidak berhasil. Pada tahap ini, terjadi penyempurnaan
ataupun pengujian terhadap ide yang baru sehingga dapat dilaksanakan.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Setiap orang memiliki potensi kreatif dalam derajat yang berbeda-beda. Potensi ini
perlu dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan. Untuk itu perlu kekuatan-kekuatan
pendorong, baik dari luar (lingkungan) maupun dari dalam individu sendiri. Perlu
diciptakan kondisi lingkungan yang dapat memupuk daya kreatif individu, dalam hal ini
mencakup baik lingkungan dalam arti sempit (keluarga, sekolah) maupun dalam arti kata
luas (masyarakat, kebudayaan). Timbul dan tumbuhnya kreatifitas dan selanjutnya
berkembangnya suatu kreasi yang diciptakan oleh seseorang individu tidak dapat luput
dari pengaruh kebudayaan serta pengaruh masyarakat tempat individu itu hidup dan
bekerja (Selo Soemardjan 1983). Tetapi ini tidak cukup , masyarakat dapat menyediakan
berbagai kemudahan, sarana, dan prasarana untuk menumbuhkan daya cipta anggotanya,
tetapi akhirnya semua kembali pada bagaimana individu itu sendiri, sejauh mana ia
merasakan kebutuhan dan dorongan untuk bersibuk diri secara kreatif, suatu pengikatan
yang melibatkan diri dalam suatu pengikatan untuk melibatkan diri dalam suatu kegiatan
interaktif, yang mungkin memerlukan waktu lama. Hal ini menyangkut motivasi internal.

Faktor yang mempengaruhi kreatifitas yaitu :

1. Faktor Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga yang harmonis dan demokratis mendorong anak untuk


mengekspresikan diri tanpa tekanan dan hambatan.

2. Faktor Lingkungan Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah keluarga. Suasana, kondisi sekolah


sangat menentukan kreatifitas berkembang.

3. Faktor Lingkungan Masyarakat


Lingkungan masyarakat bersifat heterogen dan kultur yang berbeda, lingkungan
yang tidak kondusif mengakibatkan anak tidak berkembang kreatifitasnya.

Faktor lain yang mendorong kreatifitas adalah:

1. Jenis Kelamin

Jenis kelamin akan berpengaruh terhadap kreatifitas. Anak laki-laki cenderung


lebih besar kreatifitasnya daripada anak perempuan, terutama setelah masa kanak-kanak.
Hal ini disebabkan adanya perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan perempuan.
Anak laki-laki dituntut untuk lebih mandiri, sehingga anak laki-laki biasanya lebih berani
mengambil resiko disbanding anak perempuan.

2. Urutan kelahiran

Anak sulung, anak tengah dan anak bungsu akan berbeda tingkat kreatifitasnya.
anak yang lahir ditengah, belakang, dan anak tunggal cenderung lebih kreatif daripada
anak yang lahir pertama. Hal ini terjadi karena biasanya anak sulung lebih ditekan untuk
lebih menyesuaikan diri oleh orangtua sehingga anak lebih penurut dan kreatifitasnya
mati.

3. Intelegensi

Anak yang intelegensinya tinggi pada setiap tahapan perkembangan cenderung


menunjukan tingkah kreatifitas yang tinggi dibandingkan anak yang intelegensinya
rendah. Anak yang pandai lebih banyak mempunyai gagasan baru untuk menyelesaikan
konflik social dan mampu merumuskan penyelesaian konflik tersebut.

4. Tingkat pendidikan orangtua

Anak yang orangtuanya berpendidikan tinggi cenderung lebih kreatif dibandingkan


pendidikannya rendah. Hal ini disebabkan karena banyaknya prasarana serta tingginya
dorongan dari orangtua sehingga memupuk anak-anak untuk menampilkan daya inisiatif
dan kreatifitas dan kreatifitasnya. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kreatifitas
tumbuh dan berkembang karena faktor internal dan faktor eksternal.

Clark (1983) mengkategorikan faktor-faktor yang mempengaruhi kreatifitas ke


dalam dua kelompok yaitu :

1. Faktor yang mendukung perkembangan kreatifitas adalah sebagai berikut :

a. Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta keterbukaan

b. Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya banyak pertanyaan

c. Situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu.

d. Situasi yang mendorong tanggungjawab dan kemandirian

e. Situasi yang menekankan inisiatif diri untuk menggali, mengamati, bertanya,


merasa, mengklasifikasikan, mencatat, menerjemahkan, memperkirakan,
menguji hasil perkiraan dan mengomunikasikan.

f. kedwibahasaan yang memungkinkan untuk pengembangan potensi kreatifitas


secara lebih luas karena akan memberikan pandangan dunia secara lebih
bervariasi, lebih fleksibel dalam menghadapi masalah, dan mampu
mengekspresikan dirinya dengan cara yang berbeda dari umumnya yang dapat
muncul dari pengalaman yang dimilikinya.

g. Posisi kelahiran (berdasarkan tes kreatifitas, anak sulung laki-laki lebih kreatif
daripada anak laki-laki yang lahir kemudian)

h. Perhatian dari orangtua terhadap minat anaknya, stimulasi dari lingkungan,


sekolah, dan motivasi diri.

2. Faktor Penghambat Berkembangnya Kreatifitas adalah sebagai berikut:


a. Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian dalam menanggung
resiko, dan upaya mengejar sesuatu yang belum diketahui

b. Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan social

c. Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan imajinasi, dan


penyelidikan

d. Stereotip peran seks

e. Diferensiasi antara bekerja dan bermain.

f. Otoritarianisme

g. Tidak menghargai terhadap fantasi dan khayalan

 Teknik-Teknik Kreativitas

Tugas perkembangan anak yang mendukung kreatifitas adalah bahwa anak harus
mampu mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru, anak diharapkan jika berlatih dan
mengembangkan ketrampilan baru sesuai dengan tuntutan hidup. Sebaliknya anak yang
tidak mampu mengembangkan kreatifitas atau ketrampilan akan menunjukan sikap mudah
putus asa, merasa tidak aman sehingga menarik diri dari kegiatan dan takut
memperlihatkan usaha-usahanya.

Seorang anak yang mampu memperhatikan kreatifitasnya akan mencapai masa


produktif dan mempunyai peluang yang baik untuk mengembangkan diri lebih jauh yang
disertai keterlibatan yang terus-menerus dalam kegiatan kreatif disegala bidang. Dari
pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kreatifitas mempunyai peran penting
dalam menentukan perkembangan manusia. Karena anak yang dapat menyalurkan
kreatifitasnya akan mempunyai makna pada tahap perkembangannya.

Teknik-teknik menumbuhkan kreatifitas yaitu:


a. Teknik kreatif tingkat I

a. Memberikan pemanasan (warming up)

Pemanasan dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan terbuka yang


menimbulkan minat dan rasa ingin tahu siswa.

b. Sumbang saran

Osborn pendiri dari Creative Education Foundation, dalam bukunya Applied


Imagination menentukan empat aturan dasar untuk sidang sumbang saran yaitu :

a. Kritik tidak dibenarkan atau ditangguhkan

b. Kebebasan dalam memberikan gagasan

c. Gagasan sebanyak mungkin

d. Kombinasi dan peningkatan gagasan

c. Pertanyaan yang memicu gagasan

Teknik ini juga disebut daftar periksa atau checklist dikembangkan oleh Alex
Osborn dengan tujuan meningkatkan gagasan. Pertanyaan-pertanyaan Osborn yang berupa
“kata kerja manipulatif” membantu seseorang dalam mengembangkan gagasan kreatif
dengan melihat hubungan-hubungan baru.

b. Teknik Kreatif Tingkat II

a. Synectics

Teknik synectics dikembangkan oleh William J.J Gordon dan merupakan teknik
berpikir kreatif yang menggunakan analogi dan metafor untuk membantu pemikir
menganalisis masalah dan mengembangkan berbagai sudut tinjau (Feldhusen &
Treffinger,1980).

b. Futuristic

Yaitu mengajar dengan pandangan masa depan amat penting agar siswa kelak
dapat menggunakan kemampuan mereka untuk membantu menciptakan masa depan.
Siswa perlu dibantu dalam mengaitkan perubahan yang akan terjadi di dunia dengan
perubahan mereka sendiri.

c. Kendala dalam pengembangan kreativitas

Dalam mengembangkan dan mewujudkan potensi kreatifnya, seseorang dapat


mengalami berbagai hambatan, kendala, atau rintangan. Menurut Shallcross (1985)
mengolongkan kendala atau rintangan dalam menggunakan potensi kreatif ke dalam:

1.) Kendala historis

Ditinjau secara historis ada kurun waktu tertentu yang merupakan puncak kejayaan
kreativitas dan sebaliknya pula ada kurun waktu tertentu yang tidak menunjang bahkan
menghambat pengembangan kreativitas perorang maupun kelompok.

2.) Kendala biologis

Beberapa pakar menekankan bahwa kemampuan kreatif merupakan ciri herediter,


sementara pakar lainnya percaya bahwa lingkungan menjadi faktor penentu utama.

3.) Kendala fisiologis

Seseorang yang mengalami kendala faali karena terjadi kerusakan otak yang
disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan maupun mereka yang memiliki keterbatasan
fisik dapat menghambat untuk mengungkapkan kreativitasnya.

4.) Kendala sosiologis


Lingkungan sosial merupakan faktor utama yang menentukan kemampuan kita dalam
pengembangan kreatif. Bila tidak diarahkan dan didukung maka hasilnya tidak akan baik.

5.) Kendala psikologis

Hal ini dikarenakan hampir semua orang telah membentuk persepsi diri bahwa diri
mereka tidaklah kreatif. Keyakinan sepert ini yang membuat mereka susah dan tidak
berkembang dari segi kreativitas.

d. Contoh Kreatif

Pada dasarnya, contoh dari perilaku kreatif sangat banyak. Di bawah ini akan
diberikan beberapa contoh dari tindakan kreatif, yaitu:

1. Mengubah barang-barang yang sudah tidak terpakai (bekas) menjadi barang-


barang yang bisa digunakan. Misalnya, mengubah botol plastik menjadi pot.
2. Menciptakan produk-produk baru yang baru atau jarang sekali digunakan oleh
banyak orang. Misalnya, membangun usaha sendiri.
2.2 Kegiatan Kreativitas Kelompok
Kegiatan kreativitas kelompok adalah aktivitas produktif dan kreatif karyawan di
luar tugas rutin untuk melakukan kegiatan inovasi dan perbaikan di lingkungan tempat
kerja.
Falsafah yang melandasi kegiatan kelompok kreativitas adalah setiap karyawan
memiliki kompetensi dan potensi kecerdasan serta daya kreatif tak terbatas. Bila karyawan
diberdayakan dan diberikan kesempatan atau kebebasan untuk berkreasi, maka mereka
dapat menjadi kekuatan besar yang bisa mendatangkan ragam manfaat bagi perusahaan
pembentukan kelompok kreativitas bisa dilakukan secara sukarela yang diinisiasi oleh
karyawan sendiri ataupun berdasarkan program yang dikelola oleh perusahaan kelompok
kreativitas karyawan merupakan sebuah organisasi mini yang dikelola berdasarkan prinsip
prinsip organisasi dan manajemen,di mana di dalamnya terdapat kepengurusan ketua dan
anggota, adanya tujuan interaksi antaranggota, kegiatan bersama secara terencana,hasil
kegiatan, pelaporan kegiatan dan hasil kegiatan, evaluasi dan peningkatan efektivitas
kegiatan jumlah anggota kelompok kreativitas dibatasi antara 5-7 orang.karena bila terlalu
besar akan sulit untuk membentuk teamwork yang solid. \
Anggota kegiatan kelompok kreativitas bisa berasal dari satu proses atau fungsi
yang sama atau berasal dari beberapa proses atau lintas fungsi tergantung pengarahan dari
atasan, atau berdasarkan besar dan kecilnya gagasan atau permasalahan yang akan dibahas
kegiatan kelompok kreativitas dilakukan secara terkoordinasi, dipimpin oleh seorang ketua
yang dipilih secara demokratis oleh anggota.
Ide kreatif atau inovasi yang akan dikerjakan, dipilih berdasarkan pertimbangan
potensi nilai tambah atau tingkat kekritisan permasalahan ide, gagasan, atau topik
permasalahan yang akan dibahas bebas dipilih dalam hal apa saja, selama ada keselarasan
dengan kebijakan perusahaan dan memiliki potensi nilai tambah atau manfaat yang
signifikan bagi perusahaan,baik terkait dengan persoalan produktivitas, kualitas, biaya,
pengiriman barang, keselamatan dan kesehatan kerja, masalah lingkungan, masalah
penjualan dan pemasaran, keuangan serta termasuk menciptakan hal-hal yang belum ada
sebelumnya. pertemuan kegiatan kelompok kreativitas dilakukan baik diluar maupun
dalam jam kerja, tetapi bila dilakukan didalam jam kerja maka penjadwalan kegiatan perlu
diatur sebaik mungkin agar tidak menggangu pekerjaan rutin,durasi setiap pertemuan
dibatasi, misalnya tidak lebih dari 60 menit,hasil pertemuan dicatat oleh sekretaris
kelompok dan dijadikan acuan oleh seluruh anggota.satu masalah diharapkan dapat
diselesaikan tidak lebih dari 2-3 bulan atau lebih cepat.setiap proyek yang telah selesai,
dituangkan dalam laporan dan dipresentasikan kepada atasan dan penilaian. Proyek
kreativitas dianggap telah selesai bilamana atasan atau tim yang menilai mengatakan
demikian.pendekatan yang di gunakan dalam kegiatan kreativitas kelompok adalah facts
based decision making dan prinsip manajemen : plan-do-check-action serta memanfaatkan
berbagai alat bantu statistik.Misalnya lembar periksa ,stratifikasi, diagram
paretom,diagram sebab akibat , diagram tebar, histogram, dan peta kendali.
Mekanisme manajemen yang paling sederhana bisa dan biasa digunakan dalam
kegiatan kelompok mencakup empat fungsi plan-do-check-action yang dirinci menjadi
delapan langkah berikut :
Langkah 1. Menetapkan proyek kreativitas
Langkah 2. Analisis potensi nilai dan sebab akibat .
Langkah 3. Analisis potensi terbesar dan faktor dominan.
Langkah 4. Menetapkan tujuan menyusun rencana
Langkah 5. Melaksanakan perencanaan.
Langkah 6. Melakukan evaluasi.
Langkah 7. Membakukan hasil dan menyiapkan SOP.
Langkah 8. Proyek kreativitas berikutnya .

Dalam menjalankan kegiatan kreativitas kelompok, ada beberapa sikap dasar yang
perlu dipahami dan dijadikan kebiasaan oleh seluruh anggota kelompok.

1) Menerapkan siklus plan-do-check-action dalam setiap proyek kreativitas .


2) Memulai setiap peyek dengan terlebih dahulu menetapkan tujuan berdasarkan
prinsip smart
3) Mengendalikan setiap kegiatan sejak awal dan memanfaatkan umpan balik yang
tersedia.
4) Memikirkan imbas terjatuh dan pelaksanaan suatu proyek kreativitas.
5) Menghidupkan budaya tidak saling saling menyalahkan.
6) Memilih proyek kreativitas berdasarkan prinsip pareto, mendahulukan yang
prioritas berdasarkan potensi manfaat dan tingkat kekritisan permasalahan.\
7) Setiap penyelesaian permasalahan selalu berorientasi pada solusi, pertambahan
nilai,dan pencegahan terulangnya permasalahan.
8) Mengambil keputusan berdasarkan fakta (fact based decision making).
9) Mencatat semua tindakan selama pembahasan permasalahan dan membuat setiap
proyek yang sudah selesai.

Kegiatan kelompok kreativitas mempunyai beberapa manfaat bagi perusahaan dan


karyawan yang menjalankannya, manfaat bagi perusahaan antara lain;

a) memberikan kontribusi nilai.


b) meningkatkan produktivitas.
c) meningkatkan elektivitas komunikasi.

Sementara, manfaat bagi karyawan adalah:


a) perkembangan diri dan pengaderan pemimpin.
b) meningkatkan kerja sama.
c) meningkatkan kepuasan kerja.
d) optimalisasi daya pikir manusia.
e) menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
2.3 Pertandingan Ide Kreatif
Banyak cara untuk membangun motivasi salah satunya adalah dengan prinsip
pertandingan seperti dalam olahraga, apakah pertandingan kegiatan kreativitas tidak
bertentangan dengan prinsip kerja sama?tidak, selama pertandingan dilakukan dengan
semangat sportivitas dan dengan mengendapkan prinsip -prinsip berpikir
positif.pertandingan nome untuk saling menjatuhkan, melainkan untuk menguji kekuatan
diri dibandingkan dengan kekuatan lawan tanding.dalam kegiatan kreativitas kelompok,
pertandingan ide dan gagasan kreatif lebih tepat dilakukan antarkelompok lintas fungsi
daripada antaranggota kelompok. Kegiatan pertandingan ide dalam kegiatan kelompok
bukan hal baru, melainkan sudah dilakukan sejak puluhan tahun silam dalam kegiatan
gugus kendali mutu, yang pertama kali mengadakan adalah perusahaan-perusahaan di
Jepang. Sampai hari ini masih terus dilakukan bahkan telah menyebar ke berbagai penjuru
dunia, termasuk di Indonesia.

2.4 Kerja Sama Syarat Utama


Kegiatan kreativitas kelompok karyawan dapat bertumbuh subur dalam atmosfer
yang kondusif. Untuk menciptakan atmosfer yang kondusif diperlukan beberapa syarat,
antara lain:

1. Adanya kesadaran akan tujuan bersama dan tanggung jawab bersama, serta rasa
memiliki dan bangga terhadap prestasi yang dicapai bersama.
2. Suasana kondusif yang membuat semua anggota kelompok merasa nyaman dan
tidak sungkan untuk menyampaikan informasi. pendapat, gagasan, dan ide
3. Terbangunnya hubungan yang harmonis, saling percaya, saling menghormati,
saling menghargai antarkaryawan, antarpimpinan, serta antara karyawan dengan
pimpinan.
4. Adanya keterbukaan, sehingga semua informasi yang terkait dengan pekerjaan dan
permasalahan dapat diungkap dan didiskusikan tanpa takut disalahkan dan tanpa
saling menyalahkan bila terjadi kesalahan.
5. Tumbuhnya kesadaran dan kerelaan untuk bekerja lebih banyak tanpa pamrih. Di
samping faktor pendukung ada faktor-faktor yang menghambat terbentuknya kerja
sama, antara lain:

1. Tujuan tidak jelas, tidak ada upaya untuk mendiskusikan tujuan antarkaryawan dan
antara karyawan dengan pimpinan karena iklim kerja yang kurang kondusif.
2. Hubungan kerja yang kurang harmonis, baik antarkaryawan maupun
antarpimpinan dan karyawan.
3. Saling curiga satu sama lain, saling menyalahkan bila terjadi ke- salahan, suburnya
sikap defensif, dan hidupnya paradigma yang salah.
4. Komunikasi vertikal dan horizontal yang tidak berjalan secara efektif, sehingga
karyawan tidak berani menyampaikan pendapat atau mendiskusikan permasalahan
kepada atasan.
2.5 Komunikasi dan Edukasi
Komunikasi dan edukasi merupakan dua hal penting dalam kegiatan kreativitas
kelompok karyawan. Komunikasi diperlukan untuk me- nyampaikan informasi, ide,
gagasan, pendapat, usul, saran, dan kritik untuk menyelenggarakan pertemuan, rapat,
diskusi, dan sebagainya. Komunikasi juga diperlukan oleh pimpinan untuk menyampaikan
apresiasi, motivasi, dan untuk menyelesaikan konflik Edukasi dalam kegiatan kelompok
juga penting untuk meningkatkan kedewasaan emosi, motivasi, empati, dan toleransi,
sehingga kekompakan ke- lompok bisa dengan cepat terbentuk
Semua orang setiap saat berkomunikasi, tetapi tidak setiap komunikasi bisa efektif.
Paling tidak ada empat sumber gangguan
yang membuat komunikasi tidak efektif, antara lain:
1. Gangguan pada diri pembicara, misalnya ketidakmampuan mengonstruksi
informasi yang akan disampaikan secara tepat dan benar secara logika
2. Gangguan pada media komunikasi, mungkin media dan sarana yang digunakan
menimbulkan distorsi arti, sehingga pesan tidak bisa diterima secara jelas
sebagaimana yang dimaksud oleh si penyampai
3. Gangguan pada konteks, komunikasi bisa tidak efektif bila kehilangan konteks
komunikasi.
4. Gangguan pada lingkungan komunikasi dapat menyebabkan ko munikasi tidak
efektif, misalnya situasi yang gaduh, sehingga transmisi pesan menjadi terganggu.
Komunikasi bisa gagal yang disebabkan oleh satu atau lebih dari ganguan
sebagaimana dijelaskan di atas, maka setiap karyawan perlu mempelajari pengetahuan dan
keterampilan komunikasi. Peran penting unit manjemen modal manusia untuk
mengadakan sesi-sesi pembelajaran untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
komunikasi.
2.6 Penilaian Kegiatan Kreativitas
Kegiatan kreativitas kelompok karyawan diharapkan dapat memberikan imbas
positif kepada kedua belah pihak. Perusahaan merasakan manfaat dan karyawan mendapat
apresiasi berdasarkan kontribusi nilai. Untuk mengukur prestasi kegiatan kreativitas
diperlukan penilaian atas proses dan hasil dari kegiatan. Berikut adalah sebuah contoh
bagaimana metode Penilaian dilakukan atas kegiatan kreativitas kelompok yang
didalamnya mencakup tiga aspek penilaian, yaitu proses kegiatan kreativitas hasil, Hasil
yang diperoleh, dan cara penyajian laporan hasil kegiatan.

ASPEK BOBOT PENILAIA NILAI


PENILAIAN 0-100% N AKHIR
1-2-3-4-5
1.Tingkat kesulitan ide gagasan
2. Kelengkapan data dan informasi
3. Metode penyelesaian proyek
4. Kerincian perencanaan
5. Tingkat pencapaian taeget
6. Nilai mamfaat dari kegiatan
7. Kualitas penyajian laporan
8. Kualitas penyajian presentasi
9. Kualitas teamwork dalam kegiatan
10. Keterlibatan atasan dalam kegiatan

2.7 Prestasi dan Apresiasi


Kelompok kreativitas karyawan sebenarnya merupakan kelompok yang diharapkan
lebih banyak bermuatan idealisme daripada transaksionalisme, tetapi bukan berarti
apresiasi dan rekognisi tidak diperlukan. Apresiasi dan rekognisi tetap perlu, sepanjang
tidak merusak semangat idealisme, Jangan sampai porsi motif mendapatkan apresiasi yang
bersifat transaksional lebih besar dari porsi motif idealisme atau motivasi intrinsik. Tujuan
dari apresiasi yang paling penting adalah menunjukan perhatian perusahaan atas partisipasi
karyawan untuk mendukung program perusahaan.
BAB III
PENUTU
P

3.1 Kesimpulan

Kreativitas adalah bersatunya imajinasi dan pengetahuan serta sumber daya


lainnya yang nyata membentuk proses mental penciptaan. Setiap karyawan pada dasarnya
memiliki potensi kreativitas. Kegiatan kreativitas kelompok adalah aktivitas produktif dan
kreatif karyawan di luar tugas rutin untuk melakukan kegiatan inovasi dan perbaikan di
lingkungan tempat kerja.

3.2 Saran Penulis

Berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagin seluruh Mahasiswa


khususnya para pembaca agar tergugah untuk terus dapat meningkatkan kualitas sumber
daya manusia dalam usahanya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan
mahasiswa. Demi penyempurnaan makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif.
DAFTAR PUSTAKA

https://an-nur.ac.id/kreativitas-pengertian-tahap-tahap-teori-ciri-ciri-faktor-faktor-
dan-kendala/, diakses pada 12 Mei 2023 pukul 14.00

https://chub.fisipol.ugm.ac.id/2020/01/13/kreativitas-dan-cara-cara-yang-bisa-anda-
lakukan-untuk-meningkatkannya/, diakses pada 12 Mei 2023 pukul 15.00

https://an-nur.ac.id/kreativitas-pengertian-tahap-tahap-teori-ciri-ciri-faktor-faktor-
dan-kendala/, diakses pada 12 Mei 2023 pukul 15.30

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kreatif/ , diakses pada 12 Mei 2023


pukul 15.30

Susilo,Willy. 2021 . Manajemen modal insani. Yogyakarta : penerbit Andi

Anda mungkin juga menyukai