KEWIRAUSAHAAN
Disusun oleh :
Kelompok 1
Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau
2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena hingga saat
ini masih memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Kewirausahaan dan Sukses
Sebagai Wirausaha” tepat pada waktunya. Makalah ini berisi tentang hal-hal yang
berkaitan dengan kewirausahaan.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Kewirausahaan. Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah “Kewirausahaan” Bapak Fakhruddin Z. S.Si. MT yang
telah memberikan bimbingan dan saran yang berharga dalam penyusunan makalah
ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa juga kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan referensi berupa
pengetahuannya dalam bentuk buku PDF sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Dan kami sampaikan terima kasih atas perhatian
dan antusiasme para pembaca terhadap makalah ini, dan kami berharap semoga
makalah ini bermanfaat bagi diri kami sendiri dan khususnya untuk pembaca pada
umumnya.
Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini
dan makalah-makalah lainnya pada waktu mendatang.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kreativitas?
2. Apa pengertian inovatif?
3. Apa konsep dari kreativitas?
4. Apa konsep dari inovatif?
5. Apa ciri-ciri dari kreativitas?
6. Apa ciri-ciri dari inovatif?
7. Bagaimana proses pemikiran kreativitas dan Inovatif?
8. Bagaimana cara mengembangkan kreativitas?
9. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan inovasi?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian kreativitas.
2. Mengetahui pengertian inovatif.
3. Memahami konsep dari kreativitas.
4. Memahami konsep dari inovatif.
5. Mengetahui ciri-ciri dari kreativitas.
6. Mengetahui ciri-ciri dari inovatif.
7. Mengetahui proses pemikiran kreativitas dan Inovatif.
8. Mengetahui cara mengembangkan kreativitas.
9. Mengetahui cara meningkatkan kemampuan inovasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Ada mobilisasi pengetahuan, keterampilan teknologi dan pengalaman
untuk menciptakan produk, proses dan jasa baru Bertujuan untuk
menjawab permasalahan yang ada di masyarakat
Berupaya untuk peningkatan kualitas pelayanan (proses, produk dan jasa
baru) yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4
Inovasi juga berlaku dalam dunia pendidikan. Contoh nyata dari inovasi di
dunia pendidikan adalah penerapan kurikulum anti korupsi di sekolah. Kurikulum
ini tentu belum ada ketika Indonesia merdeka pada tahun 1945. Seiring
perkembangan zaman, inovasi pada kurikulum pun dirasa perlu dilakukan. Salah
satu contoh korupsi adalah dengan dimasukkannya pendidikan anti korupsi.
c. Inovasi pelayanan publik
Sebelumnya pelayanan publik hanya dapat dilakukan dengan tatap muka.
Namun, dengan berkembangnya teknologi saat ini pelayanan publik dapat
dilakukan secara online.
d. Inovasi teknologi
Inovasi di bidang teknologi saat ini berkembang dengan sangat pesat, yang
membuat manusia mampu berinteraksi dengan siapa pun tanpa batas. Ini
dibuktikan dengan adanya berbagai macam media sosial seperti Facebook,
Twitter, dan Instagram yang menjangkau pengguna di seluruh dunia.
e. Inovasi kebudayaan
Budaya erat kaitannya dengan kehidupan bangsa. Inovasi dalam bidang
budaya dapat berupa festival kebudayaan ataupun festival lainnya contohnya
festival batik.
5
3. Memberikan banyak gagasan, usul-usul terhadap suatu masalah
4. Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu
5. Mempunyai/ menghargai rasa keindahan
6. Menonjol dalam satu atau lebih bidang studi
Ciri-ciri Inovatif.
1. Keuntungan relatif
Yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya.
Tingkat keuntungan atau kemanfaatan suatu inovasi dapat diukur berdasarkan
nilai ekonominya, atau mungkin dari faktor status sosial (gengsi), kesenangan,
kepuasan atau karena mempunyai komponenyang sangat penting.
2. Kompatibel (compatibility)
Ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (values), pengalaman lalu, dan
kebutuhan dari penerima. Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai atau norma yang
diyakini oleh penerima tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai dengan
norma yang ada. Misalnya mempertimbangkan penggunaan internet berdasarkan
konsistensinya pada nilai-nilai, pengalaman dan kebutuhannya.
3. Kompleksitas (Complexity)
Tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi
penerima. Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh
penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti dan sukar
digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya. Misalnya tingkat
kesukaran atau kompleksitas yang akan dihadapinya jika mereka memanfaatkan
internet, artinya bagi individu yang tidak dapat mengoperasikan komputer tentu
akan mengalami tingkat kesulitan lebih tinggi dibanding individu yang sudah
terbiasa menggunakan komputer.
4. Triabilitas (Triability)
Dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Suatu inovasi yang
dicoba akan cepat diterima oleh masyarakat daripada inovasi yang tidak dapat
dicoba lebih dulu. Misalnya mengurangi ketidakpastian, mempunyai
kemungkinan untuk diuji coba terlebih dahulu oleh para adopter untuk
mengurangi ketidakpastian mereka terhadap internet.
5. Dapat diamati (Observability)
Mudah tidaknya diamati dan dirasakan suatu hasil inovasi. Suatu inovasi
yangg hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh massyarakat.
Sebaliknya, inovasi yang sukar diamati akan lama diterima oleh masyarakat.
6
Misalnya dalam penggunaan internet untuk inovasi mudah diterima karena mudah
diamati.
7
Pada tahap preparasi, pikiran harus mendapat sebanyak mungkin informasi
yang relevan dengan masalah yang sedang dihadapinya. Kemudian informasi itu
diproses secara analogis untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada tahap
orientasi. Si pemikir harus benar-benar mengoptimalkan pikirannya untuk
mencari pemecahan masalah melalui hubungan antara inti permasalahan, aspek
masalah, serta informasi yang dimiliki.
Contoh: Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang
relevan dengan masalah.
2. Tahap Inkubasi
Tahap Inkubasi adalah tahap berfikir kreatif dan pengatasan masalah dimana
kejadian mental yang tadinya digerakkan oleh persiapan yang direncanakan secara
intensif, mencapai pencerahan mandiri sehingga tercapai pemahaman, yang
mengarah pada pengatasan masalah.
Pada tahap inkubasi, ketika proses pemecahan masalah menemui jalan buntu,
biarkan pikiran beristirahat sebentar. Sementara itu pikiran bawah sadar kita akan
terus bekerja secara otomatis mencari pemecahan masalah. Proses inkubasi yang
tengah berlangsung itu akan sangat tergantung pada informasi yang diserap oleh
pikiran. Semakin banyak informasi, akan semakin banyak bahan yang dapat
dimanfaatkan dalam proses inkubasi. proses berpikir tentang suatu masalah secara
bawah sadar ketika terlibat dalam kegiatan lain.
3. Tahap Iluminasi ( tahap Inspirasi )
Pada proses keempat, yakni iluminasi, proses inkubasi berakhir, karena si
pemikir mulai mendapatkan ilham serta serangkaian pengertian (insight) yang
dianggap dapat memecahkan masalah. Pada tahap ini sebaiknya diupayakan untuk
memperjelas pengertian yang muncul. Di sini daya imajinasi si pemikir akan
memudahkan upaya itu. Contoh: Masa Inkubasi berakhir ketika pemikir
memperoleh semacam ilham, serangkaian insight yang memecahkan masalah.
4. Tahap Verifikasi
Pada tahap terakhir, yakni verifikasi, si pemikir harus menguji dan menilai
secara kritis solusi yang diajukan pada tahap iluminasi. Bila ternyata cara yang
diajukan tidak dapat memecahkan masalah, si pemikir sebaiknya kembali
menjalani kelima tahap itu, untuk mencari ilham baru yang lebih tepat.
8
2.3.1 Cara Mengembangkan Kreativitas
Cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kreativitas:
1. Amatilah sesuatu yang dikenal. Tujuannya adalah untuk melatih dan
mempertajam ingatan Anda.
2. Membangun kreatifitas berarti mempertajam pikiran, dan itu berarti juga
meningkatkan kepekaan pengindraan pada diri kita.
3. Jangan menunda pekerjaan. Dengan adanya persiapan waktu yang baik
selama bekerja maka otak akan menghasilkan pekerjaan yang optimal.
4. Ambil sudut pandang orang lain. Coba untuk menempatkan diri Anda pada
posisi orang lain untuk mengetahui reaksi seseorang atas tindakan yang Anda
ambil.
5. Melakukan brainstorming. Hal ini memudahkan Anda untuk mendapatkan
banyak gagasan dengan cepat melalui diskusi team.
6. Belajar menjadi seorang inovator yang baik. Anda harus selalu mencari,
menyesuaikan dan mengimplementasikan ide-ide, baik yang baru maupun
yang lama.
7. Ubahlah kebiasaan dan citra diri. Jadilah orang yang progresif,
kembangkanlah atribut-atribut dan motivasi yang di butuhkan.
9
Para pemimpin inovatif senantiasa mengobarkan semangat pentingnya
perubahan. Mereka berusaha menggantikan kepuasan atas kemapanan yang
ada dengan kehausan akan ambisi. Mereka akan berkata, ” Saat ini kita
memang sedang melakukan hal yang baik, tetapi kita tidak boleh berhenti dan
berpuas diri dengan kemenangan yang ada, kita harus melakukan hal-hal yang
lebih baik lagi”. Mereka menyampaikan pula bahwa saat ini kita sedang
melakukan suatu spekulasi baru yang penuh resiko, dan jika kita tidak
bergerak maka akan jauh lebih berbahaya. Mereka memberikan gambaran
menarik tentang segala sesuatu yang hendak diraih pada masa mendatang.
Oleh karena itu, satu-satunya cara menuju ke arah sana yaitu dengan berusaha
memeluk perubahan.
3. Berfikir Seperti Pemodal yang Berani Mengambil Resiko
Seorang pemodal yang berani mengambil resiko akan menggunakan
pendekatan portofolio, berusaha mencari keseimbangan antara kegagalan
dengan kesuksesan. Mereka senang mempertimbangkan berbagai usulan atau
gagasan tetapi tetap merasa nyaman dengan berbagai pemikiran yang
menggambarkan tentang kegagalan-kegagalan yang mungkin akan diterima.
4. Memiliki Suatu Rencana Usulan yang Dinamis
Anda harus memfokus pada rencana usulan yang benar-benar hebat, setiap
rencana mudah dilaksanakan, sumber tersedia dengan baik, responsif dan
terbuka untuk semuanya. Berikan penghargaan dan respons yang wajar
kepada karyawan serta para senior harus memliki komitmen agar karyawan
tetap dapat menjaga kesegarannya dalam melaksanakan setiap pekerjaan.
5. Kolaborasi
Beberapa eksekutif perusahaan memandang kolaborasi sebagai kunci
sukses dalam inovasi. Mereka menyadari bahwa tidak semua dapat dilakukan
hanya dengan mengandalkan pada sumber-sumber internal. Oleh karena itu,
mereka melihat dunia luar dan mengajak organisasi lain sebagai mitra,
sehingga bisa saling bertukar pengalaman dan keterampilan dalam team.
6. Menerima kegagalan
Pemimpin inovatif mendorong terbentuknya budaya eksperimen. Setiap
orang harus dibelajarkan bahwa setiap kegagalan merupakan langkah awal
dari perjalanan jauh menunju kesuksesan. Untuk menjadi orang benar-benar
cerdas dan tangkas, setiap orang harus diberi kebebasan berinovasi,
bereksperimen dan memperoleh kesuksesan dalam melakukan pekerjaannya,
termasuk didalamnya mereka juga harus diberi kebebasan akan kemungkinan
terjadinya kegagalan.
7. Bersemangat
10
Harus fokus terhadap segala sesuatu yang ingin dirubah. Siap dan
senantiasa bergairah dan bersemangat dalam menghadapi dan menanggulangi
berbagai tantangan. Energi dan semangat yang Anda miliki akan menular dan
mengilhami setiap orang. Tak ada gunanya jika Anda mengisi bus dengan
penumpang yang selalu merasa asyik dengan dirinya sendiri. Anda
membutuhkan dan menghendaki orang-orang dan para pendukung Anda
dengan semangat yang berkobar-kobar. Anda mengharapkan setiap orang
dapat meyakini bahwa upaya mencapai tujuan merupakan sesuatu yang amat
penting dan bermanfaat.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aktivitas bisnis sangat memerlukan orang-orang yang inovatif, kreatif dan
cepat tanggap terhadap setiap perubahan. Para peneliti telah mengatakan
bahwa kreativitas menyangkut keputusan-keputusan Anda tentang apa yang
Anda inginkan dan bagaimana Anda melakukannya dengan lebih baik. Jadi,
urutan tersebut melibatkan sebuah proses, bukan hanya melihat hasil akhir
yang diharapkan, sehingga kita tidak perlu merasa sangat terbebani untuk
menjadi kreatif.
Berpikir kreatif merupakan salah satu cara yang dianjurkan. Dengan cara
itu seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak perspektif.
Pasalnya, seorang pemikir kreatif akan menghasilkan lebih banyak alternatif
untuk memecahkan suatu masalah.
Pengembangan usaha membutuhkan kemampuan kreativitas dan inovasi
untuk menghadapi tantangan dalam usaha, terutama dalam menemukan
produk dan layanan yang hebat. Banyak produk dan layanan yang dihasilkan
oleh pebisnis sukses merupakan hasil kerativitas dan inovasi yang
dikembangkan dalam usaha. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang
unggul diperlukan kemampuan melakukan kreativitas dan inovasi serta
motivasi yang tinggi.
3.2 Saran
12
saran yang membangun dari semua pihak terutama dari dosen yang
bersangkutan, agar kedepannya dapat membuat yang lebih baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Widjaja, Yani Restyani dan Widi Winarso. 2013. Bisnis kreatif dan inovasi.
Jakarta : Yayasan Barcode
Kurniawan, Aris. 2020. Kreativitas dan inovasi.
https://www.gurupendidikan.co.id/kreativitas-dan-inovasi. Diakses tanggal 4
Maret 2021.
Richarkannedy. 2019. Cara mengembangkan kreativitas dan Inovasi.
https://brainly.co.id/tugas/25666866. Diakses tanggal 4 Maret 2021.