OLEH:
KELOMPOK II
SUMIRDA : 22105006
TRI PICITA M : 22105002
ENDANG SULASTRI : 22105013
KENDARI
2023
i
KATA PENGANTAR
Kelompok II
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB IV PENUTUP..............................................................................................17
4.1 Kesimpulan............................................................................................17
4.2 Saran.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu kecakapan hidup (life skill) yang perlu dikembangkan melalui
proses pendidikan adalah keterampilan berpikir. Keterampilan berpikir memiliki
dua istilah yang berbeda, yaitu berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking), dan
berpikir tingkat rendah (Low Order Thinking Skill). HOTS dicapai jika siswa
memiliki proses berpikir dari C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi) dan C6
(meng-create).
1
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang Rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk menbah wawasan
terkait berpikir kreatif, hambatan yang sering muncul dalam menungkapkan
kreativitas atau ide serta bagaimana solusi untuk mengatasi hal tersebut.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3. Teori Fase Ganda (Guilford): J.P. Guilford memperkenalkan konsep fase ganda
dalam berpikir kreatif, yang melibatkan dua fase utama: fase pemikiran divergen
(menghasilkan berbagai ide) dan fase pemikiran konvergen (mengevaluasi dan
memilih ide-ide terbaik).
3
5. Teori Kreativitas Inkremental (Amabile): Teresa Amabile menekankan
pentingnya faktor-faktor lingkungan, seperti dukungan atasan, kebebasan untuk
bereksperimen, dan kejelasan tujuan, dalam mendukung kreativitas di tempat
kerja.
► Teori Psikoanalisis
► Teori Assosiasionistik
► Teori Gestalt
4
Teori gestalt memfokuskan perhatiannya terhadap proses terjadinya persepsi
dan pengertian pada manusia. Teori ini mengemukakan bahwa pengalaman
manusia berstruktur yang terbentuk dalam suatu keseluruhan. Manusia
mengamati stimulus dalam keseluruhan yang terorganisir, bukan dalam bagian-
bagian yang terpisah.
► Teori Eksistensial
► Teori Interpersonal
► Teori Trait
Karakteristik pada individu yang dapat diteliti melalui suatu pendekatan yang
menekankan pada perbedaan individual. Guilford menjelaskan bahwa trait
utama pada manusia berkaitan dengan kreativitas. Trait tersebut mencakup
antara lain: sensitivitas terhadap masalah, kelancaran berfikir, keluwesan
berfikir, orisanalitas berfikir, redefinisi dan elaborasi.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian tersebut tampak bahwa ada tiga pandangan dasar tentang berpikir,
yaitu;
1. Berpikir adalah kognitif, yaitu timbul secara internal dalam pikiran tetapi dapat
diperkirakan dari perilaku,
6
mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan
kemampuan operasional anak kreatif.
Ada tiga aspek yang secara umum menandai orang-orang kreatif menurut
Munandar (1999):
7
1. Kemampuan kognitif : Kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan
gagasan-gagasan baru, gagasan-gagasan yang berlainan, dan fleksibilitas
kognitif.
3. Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri : Orang kreatif ingin
menampilkan dirinya semampu dan semaunya, dan tidak terikat oleh konvensi-
kovensi.
8
Keluwesan (flexibility) Mempunyai gagasan-gagasan yang beragam.
1. Analisis Objektif
2. Pertimbangan Subjektif
9
juga dapat menjaring orang-orang, produk-produk yang sesuai dengan kriteria
kreativitas yang ditentukan oleh pengukur, dan sesuai dengan prinsip-prinsip
pada akhirnya kreativitas sesuatu atau seseorang ditentukan oleh apresiasi
pengamat yang ahli. Adapun kelemahannya yaitu setiap penimbang
mempunyai persepsi yang berbeda-beda terhadap yang disebut kreatif, dan
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
3. Inventori Kepribadian
4. Inventori Biografis
10
5. Tes Kreativitas
1. Konformitas: Ketakutan untuk berpikir atau bertindak di luar norma sosial atau
ekspektasi dapat menghambat kreativitas. Orang mungkin cenderung
mengikuti arus umum daripada mengambil risiko dengan ide-ide yang
dianggap aneh atau tidak biasa.
2. Perasaan takut gagal: Takut akan kegagalan dapat menjadi hambatan besar
dalam berpikir kreatif. Orang mungkin khawatir bahwa ide-ide mereka tidak
akan berhasil atau akan ditolak oleh orang lain.
11
3. Pola pikir terbatas: Terpaku pada cara berpikir tertentu atau memiliki
pandangan yang sempit dapat menghambat kreativitas. Fleksibilitas pikiran dan
kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif.
12
11. Kurangnya Kolaborasi: Kurangnya interaksi atau kolaborasi dengan orang-
orang yang memiliki pandangan atau latar belakang yang berbeda dapat
menghambat perbedaan ide dan gagasan.
1. Pentingnya Keberanian:
Solusi: Mencari cara untuk "melompat keluar dari kotak" dengan melibatkan
diri dalam kegiatan yang tidak biasa atau memaksa diri untuk memandang
masalah dari sudut pandang yang berbeda. Latihan perubahan perspektif dapat
membantu memecahkan mental blocks.
3. Kurangnya Inspirasi:
13
4. Ketidakpastian dan Ketidakjelasan:
Solusi: Terima ketidakpastian sebagai bagian dari proses kreatif. Fokuslah pada
tahap pencarian solusi tanpa memerhatikan ketidakjelasan yang mungkin
muncul. Penerimaan terhadap ketidakpastian dapat memicu ide-ide inovatif.
5. Kekurangan Waktu:
6. Kurangnya Dukungan:
Solusi: Mencari dukungan dari rekan kerja, teman, atau komunitas kreatif.
Diskusi dan berbagi ide dengan orang lain dapat memberikan perspektif baru
dan memunculkan gagasan-gagasan yang lebih kreatif.
14
10. Kurangnya Fokus:
15
conduct investigation), analisi data serta agumentasi (communication)
(Amtiningsih, 2016).
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
18