Anda di halaman 1dari 6

Ikan Tuna Mata Besar

1. Deskripsi dan Karakter/Ciri-Ciri

a. Deskripsi
Bentuk tubuhnya memanjang langsing seperti torpedo. Sirip dada cukup panjang pada
individu yang besar dan menjadi sangat panjang pada individu yang kecil. Tapisan insang 20-
30 pada busur insang pertama. Dua sirip punggung, sirip punggung kedua diikuti 8-10 jari-
jari sirip tambahan. Dua buah lidah (cuping) di antara kedua sirip perutnya. Jari-jari sirip
tambahan berjumlah 7-10 di belakang sirip dubur. Sisik-sisiknya halus dan kecil. Pada
korselet tumbuh sisik-sisik agak besar dan tebal tetapi tidak begitu nyata. Pangkal ekornya
langsing, lunas kuat diapit dua lunas kecil pada ujung belakangnya.
Tuna mata besar memiliki warna bagian atas tubuh hitam keabu-abuan, sedangkan
bagian bawah perut berwarna putih. Garis sisinya seperti sabuk berwarna biru membujur
sepanjang badan. Sirip punggung pertama berwarna kuning terang, sirip punggung kedua dan
sirip dubur berwarna kuning muda. Ikan Tuna Mata Besar memiliki jari-jari sirip tambahan
(finlet) berwarna kuning terang, dan hitam pada ujungnya.

b.Karakter/ciri-ciri
Ikan tuna mata besar mempunyai ciri-ciri luar sebagai berikut: sirip ekor mempunyai
lekukan yang dangkal pada pusat celah sirip ekor; pada ikan dewasa matanya relatif besar
dibandingkan dengan tuna-tuna yang lain; profil badan seluruh bagian dorsal dan ventral
melengkung secara merata; sirip dada pada ikan dewasa, 1/4-1/3 kali fork length (FL); sirip
dada pada anak ikan tuna (juwana) lebih panjang dan selalu melewati belakang sebuah garis
yang digambar di antara tepi-tepi anterior sirip punggung kedua dan sirip anal; Ikan-ikan tuna
mata besar dengan ukuran <75 cm (10 kg) mempunyai sirip dada yang lebih panjang dari
pada ikan tuna sirip kuning dari ukuran-ukuran yang sebanding (Fukofuka dan Itano 2006).

2. Potensi, Produksi dan Distribusi/Data Baru

a. Potensi
Tuna mata besar Tuna mata besar (thunnus obesus) merupakan jenis spesies ikan tuna
dari golongan tuna sejati (yang sebenarnya). Ikan tuna jenis ini merupakan jenis ikan
konsumsi dan ikan tangkapan paling penting pada industri pengolahan perikanan maupun
sebagai ikan tangkapan rekreasi (pemancing untuk wisata). Ikan tuna mata besar dijumpai
nyaris di semua wilayah lautan terbuka tropis dan iklim sedang, namaun tidak dijumpai di
kawasan Laut Tengah. Di wilayah perairan laut Indonesia, area pesebaran tuna mata besar
utamanya di kawasan laut sualwesi, laut banda, laut flores, laut utara Papua dan samudra
hindia.
b. Produksi
Produksi ikan tuna mata besar dari tahun 2010-2019 mengalami fluktuasi. Pada tahun
2010 pproduksi ikan tuna mata besar sebesar 979,189 ton. Pada tahun 2011 prouksi ikan tuna
mata besar sebesar 1,626,447 ton. Pada tahun 2012 produksi ikan tuna mata besar sebesar
1,879,960 ton. Pada tahun 2013 produksi ikan tuna mata besar sebesar1,958,432 ton. Pada
tahun 2014produksi ikan tuna mata besar sebesar 2,049,505 ton. Pada tahun 2015 produksi
ikan tuna mata besar sebesar 427,250 ton. Pada tahun 2016 produksi ikan tuna mata besar
sebesar 182,121 ton. Pada tahun 2017 produksi ikan tuna mata besar sebesar 69,488 ton. Pada
tahun 2018 produksi ikan tuna mata besar sebesar 25,882 ton. Pada tahun 2019 prodiksi ikan
tuna mata besar sebesar 240,487 ton.

c. Distribusi/Data Baru
Ikan tuna mata besar (Thunnus obesus) merupakan salah satu hasil tangkapan yang
penting bagi industri perikanan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
distribusi spasial dan temporal ikan tuna mata besar di Samudera Hindia Bagian Timur.
Pengumpulan data dilakukan oleh pemantau ilmiah (scientific observers) pada kapal rawai
tuna yang berbasis di Pelabuhan Benoa Bali, mulai Agustus 2005 hingga November 2013.
Ikan tuna mata besar yang tertangkap sebanyak 5.340 ekor dan dari jumlah tersebut sebanyak
5.253 ekor diukur panjangnya. Distribusi spasial ikan tuna mata besar yang tertangkap rawai
tuna Indonesia membentang dari 0°-33° LS dan 76°-128° BT. Persentase tertinggi ikan tuna
mata besar dengan panjang >110 cm (Lm) terdapat di sebelah barat Sumatera Barat dan di
sebelah selatan Jawa Timur. Laju pancing menurut bulan penangkapan menunjukkan
perbedaan yang nyata dengan laju pancing tertinggi terjadi pada Agustus sebesar 0,54
ekor/100 mata pancing. Nelayan direkomendasikan untuk melakukan operasi penangkapan di
daerah dengan persentase ukuran panjang ikan tuna mata besar >110 cm (Lm) tertinggi,
sehingga species tersebut mempunyai kesempatan untuk melakukan pemijahan minimal
sekali sepanjang hidupnya. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kelestarian sumberdaya ikan
tuna mata besar di Samudera Hindia.

3. Karakteristik Mutu
Ikan merupakan komoditas yang memiliki sifat cepat mudah busuk (highly
perisable), demikian juga dengan ikan tuna. Hasil tangkapan kapal tuna longline terutama
adalah jenis ikan tuna mata besar (Thunnus obesus) dan madidi- hang (Thunnus albacores).
Jenis ikan tuna ini merupakan ikan tujuan ekspor segar (fresh tuna), khususnya dipasarkan
ke pasar Jepang sebagai bahan baku sashimi dan sushi. Mutu ikan tuna yang akan diekspor
sangat dipenga- ruhi oleh proses penanganan yang dilakukan mulai dari ikan ditangkap,
penanganan di atas kapal, penanganan di pelabuhan perikanan, distribusi dan pemasaran
sampai ke tangan konsumen. Pada kegiatan penangkapan ikan, proses penanganan ikan di
atas kapal, penyimpanan di dalam palka dan penanganan di pelabuhan perikanan menjadi
hal yang penting untuk diperhatikan.Berbagai macam faktor mempengaruhi tingkat
kesegara dan kecepatan penurunan mutu ikan, baik yang bersifat internal maupul eksernal.
Faktor internal antara lain jenis dan kondisi biologis ikan, sedangkan faktor eksternal antara
lain proses kematian, waktu, cara penanganan, dan fasilitas penanganan ikan.
4. Komposisi atau Nutrisi
Tuna mata besar (Thunnus obesus) merupakan salah satu spesies yang mempunyai
potensi dalam meningkatkan sumber protein hewani, memiliki nilai ekonomis yang tinggi,
serta merupakan komoditas ekspor kedua setelah udang. Hidup diperairan tropis hingga sub
tropis, yaitu samudera Atlantik dan samudera Hindia pada kedalaman 20-250 meter
termasuk di wilayah selatan Jawa yang merupakan daerah fishing ground tuna mata besar.
Sehingga nelayan Indonesia sering menangkap tuna mata besar di perairan samudera Hindia
sebelah barat Sumatera, selatan Jawa dan di laut Banda.
Ikan tuna merupakan jenis ikan dengan kandungan protein tinggi, berkisar antara 20,9 %
daging dan lemak yang rendah berkisar antara 9,4 % daging, mineral kalsium, fosfor, besi
dan sodium, vitamin A (retinol), dan vitamin B (thiamin, riboflavon, dan niasin). Bagian
ikan tuna yang dapat dimakan berkisar antara 50% - 60%. Kadar protein daging putih tuna
lebih tinggi daripada daging merahnya. Berbanding terbalik dengan kadar lemaknya yang
daging putih tuna lebih rendah dari daging merahnya. Ikan ini memiliki nilai jual tinggi, dan
termasuk jenis ikan yang paling banyak dicari dan dicuri dari laut Indonesia.Itu disebabkan
rasanya yang lezat. Selain itu, banyak kandungan zat gizi yang mampu menyehatkan orang
dewasa dan mencerdaskan anak-anak. Ikan tuna mengandungan asam lemak omega-3 lebih
banyak bila dibanding dengan ikan tawar, yaitu 28 kali lebih banyak daripada ikan air tawar.
Manfaat dari omega-3 adalah bisa menurunkan kadar kolesterol darah dan menghambat
proses terjadinya aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah). Konsumsi ikan tuna 30
gram sehari bisa mereduksi risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 50 persen. Asam
lemak omega-3 juga mempunyai peran penting untuk proses tumbuh kembang sel-sel saraf,
termasuk sel otak, sehingga dapat meningkatkan kecerdasan, terutama pada anak-anak yang
sedang mengalami proses tumbuh kembang. 

Kandungan vitamin pada tuna sangat tinggi. Mencapai 2,183 IU. konsumsi 100 gram
ikan tuna sirip biru cukup untuk memenuhi 43,6% kebutuhan vitamin A akan tubuh setiap
harinya. Vitamin A sangat baik untuk pemeliharaan sel epitel, peningkatan imunitas tubuh,
pertumbuhan, penglihatan, dan reproduksi. Ikan tuna juga merupakan sumber vitamin B6 dan
asam folat. World’s Health Rating dari The George Mateljan Foundation menggolongkan
kandungan vitamin B6 tuna dalam kategori “sangat baik” karena mempunyai nutrient density
yang tinggi, yaitu mencapai 6,7 (batas kategori sangat baik adalah 3,4-6,7). Vitamin B6
bersama asam folat dapat menurunkan level homosistein yang sangat berbahaya bagi
pembuluh arteri dan sangat potensial sebagai potensial sebagai penyebab kolestero, namun
kadarnya cukup rendah dibandingkan dengan pangan hewani lainnya. Kadar kolesterol pada
ikan tuna adalah 38-45 mg/100 g ikan. Daging ikan tuna terdiri dari dua bagian yaitu daging
putih dan daging merah kurang lebih 1/6 bagian. Daging merah mempunyai kandungan
mioglobin tinggi, yang diimbangi dengan banyaknya jaringan pengikat dan pembuluh darah,
sementara daging putih mempunyai jenis-jenis protein yang berkualitas tinggi.  Kadar protein
pada ikan tuna hampir dua kali kadar protein pada telur yang selama ini dikenal sebagai
sumber protein utama. Kadar protein per 100 gram ikan tuna dan telur masing-masing 22
gram dan 13 gram

5. Jenis Jenis yang Komersil


Tuna merupakan ikan komersial, komoditas perikanan tangkap yang penting. Jenis-
jenis tuna yang terpenting untuk perikanan tangkap dan olahraga memancing adalah
madidihang, tuna mata besar, tuna-tuna sirip biru dan albakor.
Berikut ini Jenis - Jenis Ikan Tuna Komersil di Perairan Indonesia
1. Ikan Tuna Sirip Kuning (Madidihang)

Nama Indonesia : Tuna sirip kuning / Madidihang


Nama Latin : Thunnus Albacores
Nama Inggris : Yellow fin tuna 
Ukuran panjang layak tangkap ikan tuna sirip kuning / madidihang adalah 120 cm (Fork
Lenght)

2. Ikan Tuna Mata Besar (Big Eye Tuna)

Nama Indonesia : Tuna mata besar


Nama Latin : Thunnus Obesus
Nama Inggris : Big eye tuna 
Ukuran panjang layak tangkap ikan tuna sirip kuning / madidihang adalah 120 cm (Fork
Lenght)

3. Ikan Tuna Sirip Biru (Blue Fin Tuna)

Nama Indonesia : Tuna sirip biru selatan


Nama Latin : Thunnus maccoyii
Nama Inggris : Southerm bluefin tuna
Ukuran panjang layak tangkap ikan tuna sirip kuning / madidihang adalah 140 cm (Fork
Lenght)
4. Ikan Tuna Albakor (Albakora) 

Nama Indonesia : Tuna albakora


Nama Latin : Thunnus alalunga
Nama Inggris : Albacore tuna
Ukuran panjang layak tangkap ikan tuna sirip kuning / madidihang adalah 95 cm (Fork
Lenght)

Anda mungkin juga menyukai