Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KETERBATASAN FISIK TIDAK MEMBATASI KREATIFITAS


BERPIKIR DALAM MENGHASILKAN KARYA YANG
INOVATIF

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Design Thinking

Dosen Pengampu :
Irwanto, M.Si, M.Si

Disusun oleh :
Ulva Nur Isma
( 202210027 )

JURUSAN MANAJEMEN PERUSAHAAN DAN MANAJEMEN KEUANGAN

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI

KAMPUS POLITEKNIK LP3I LANGSA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Perkembangan Pola Pikir Manusia Pada Zaman Modern” sesuai dengan tema
yang telah ditentukan, yaitu “Membangun Pola Pikir Kreatif dalam Mewujudkan
Kemampuan yang inovatif”

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Bapak Irwanto, M.Si, M.Si pada bidang Study Design Thinking. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang perkembangan pola
pikir manusia pada zaman modern bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Irwanto, M.Si, M.Si selaku
Dosen Pembimbing Bidang Design Thinking yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Langsa, 30 Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Metode Penulisan..................................................................................2
D. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
1.1 Asal-usul berkembangnya pola pikir manusia......................................3
1.2 Pentingnya pengembangan pola pikir manusia.....................................4
1.3 Faktor faktor proses perkembangan dan pola pikir manusia................5
1.4 Tips atau cara mengembangkan pola pikir manusia.............................7
1.5 Pengertian cerdas dan ciri-cirinya.........................................................8
1.6 Cara membentuk pola pikir cerdas.......................................................9
1.7 Pengertian pola pikir kreatif..................................................................10
1.8 Cara membentuk pola pikir kreatif.......................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................14
A. Kesimpulan...........................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Difabel atau disabilitas merupakan istilah yang meliputi gangguan,
keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi. Penyandang disabilitas
adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat
mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk
melakukan secara selayaknya. Program kebijakan pemerintah bagi penyandang
disabilitas cenderung berbasis belas kasihan, sehingga kurang memberdayakan
penyandang disabilitas untuk terlibat dalam berbagai masalah.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1997 tentang
penyandang cacat (difabel) bertujuan untuk menciptakan/agar upaya
peningkatan kesejahteraan sosial penyandang cacat berlandaskan Pancasila dan
Undang Undang Dasar 1945 (pasal 4), dan setiap penyandang cacat mempunyai
kesamaan kesempatan dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan (pasal
5). Keluarbiasaan yang dialami anak-anak merupakan masalah yang harus
ditanggulangi.
Keluarbiasaan itu sendiri merupakan suatu hal yang bersifat gradual, yaitu
dari tingkat yang teringan sampai yang terberat. Masalah keluarbiasaan dan
perbedaan-perbedaan individual membawa konsekuensi pedagogis dan
psikologis. Oleh sebab itu timbulah pemikiran, bahwa anak-anak yang tidak
mungkin atau mengalami kesulitan mengikuti pendidikan pada sekolah-sekolah
umum, memerlukan adanya suatu sistem pendidikan khusus, yang disebut
pendidikan luar biasa.
Amanat hak atas pendidikan bagi penyandang kelainan atau ketunaan
ditetapkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 32 disebutkan bahwa: “pendidikan khusus
(pendidikan luar biasa) merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki
tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,
emosional, mental, sosial”. Ketetapan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun
2003 tersebut bagi anak penyandang kelainan sangat berarti, karena memberi
landasan yang kuat bahwa anak berkelainan perlu memperoleh kesempatan

1
yang sama sebagaimana yang diberikan kepada anak normal lainnya dalam hal
pendidikan dan pengajaran. Di samping itu ada efek psikologis, yaitu
tumbuhnya motif berprestasi dan meningkatknya harga diri anak berkelainan,
yang nilainya jauh lebih penting dan dapat melebihi nilai ekonomi. Kondisi
yang konstruktif ini dapat memperkuat pembentukan konsep diri anak
berkelainan.

B. Rumusan masalah

1. Asal-usul berkembangnya pola pikir manusia


2. Pentingnya pengembangan pola pikir manusia
3. Faktor faktor proses perkembangan dan pola pikir manusia.
4. Tips atau cara mengembangkan pola pikir manusia
5. Pengertian cerdas dan ciri-cirinya
6. Cara membentuk pola pikir cerdas
7. Pengertian pola pikir kreatif
8. Cara membentuk pola pikir kreatif.

C. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini adalah bersifat Deskriptif yang artinya


menjelaskan dengan metode kajian kepustakaan, yaitu penelitian yang
dilakukan melalui kepustakaan, mengumpulkan data-data dan keterangan
melalui buku-buku dan bahan lainnya yang ada hubungannya dengan masalah-
masalah yang diteliti.

D. Tujuan

Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara kritis, kreatif, dan cerdas
dalam perkembangan kehidupan manusia dan mendapatkan pengalaman dan
manfaat ke arah positif mengenai pengetahuan perkembangan pola pikir
cerdas dan kreatif pada manusia seperti :

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pola pikir cerdas dan kreatif
2. Mengetahui bagaimana perkembangan manusia terhadap pola pikir

2
3. Mengetahui pentingnya proses perkembangan pola pikir
4. Mengetahui perbedaan pola pikir manusia zaman dulu dan zaman
modern

BAB II
PEMBAHASAN

1.1. Asal-usul Berkembangnya Pola Pikir Manusia

Berkembangnya pola berpikir manusia bermula dari rasa ingin tahu tentang hal-hal
yang berada di sekitarnya. Manusia mempunyai insting dan kemampuan untuk
berfikir yang bekembang. Setelah mereka mengetahui tentang suatu kejadian, mereka
juga ingin mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan kejadian tersebut.

Seperti manusia purba zaman dahulu yang hidup di gua-gua atau di atas
pohon, karena kemampuan berpikir mereka hanya semata-mata mempertahankan
kelestarian hidupnya saja, berbeda dengan manusia zaman sekarang dengan adanya
kemajuan teknologi dan sebagainya yang sudah mampu membuat tempat tinggal
seperti gedung-gedung yang menjulang tinggi ke langit.

Rasa ingin tahu manusia yang terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas
itu menimbulkan perbendaharaan pengetahuan pada manusia itu sendiri. Hal ini
tidak saja meliputi kebutuhan hidup sehari-hari, seperti bercocok tanam, membuat
panah atau tombak untuk berburu, tetapi juga berkembang sampai pada hal-hal
yang menyangkut keindahan.

Kemampuan penalaran manusia juga mampu menyebabkan berkembangnya


pola pikir dan pengetahuan, dia mengetahui mana yang benar dan mana yang salah,
mana yang baik dan mana yang buruk, dan apa yang indah dan apa yang jelek.
Dalam hal memilih antara dua unsur tersebut manusia menggunakan
pengetahuannya.

3
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mengembangkan pengetahuan
secara sungguh-sungguh. Binatang juga mempunyai pengetahuan, namun hanya
terbatas untuk kelangsungan hidupnya (survival). Manusia mengembangkan
pengetahuannya untuk mengatasi kebutuhan kelangsungan hidupnya. Dia
memikirkan hal-hal yang baru, menjelajah ufuk baru, karena dia hidup bukan
sekadar untuk kelangsungan hidup, namun juga mengembangkan kebudayaan,
memberi makna kehidupan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Semua itu
hakikatnya menyimpulkan bahwa manusia itu dalam hidupnya mempunyai tujuan
tertentu yang lebih tinggi dari sekadar kelangsungan hidupnya. Inilah sebabnya
manusia mengembangkan pengetahuannya, dan pengetahuan ini jugalah yang
mendorong manusia untuk menjadi makhluk yang bersifat khas di muka bumi ini.

1.2. Pentingnya Mengembangkan Pola Pikir


Banyak sekali alasan agar pola pikir tetap tumbuh dan terasa lebih
bermanfaat untuk menjalani hidup, menggapai cita-cita akan terasa lebih ringan jika
pikiran kita mulai dengan menyusun jadwal lebih produktif, menyusun rencana
dengan matang, dan akan lebih berdampak saat berkecimpung di dalam masyarakat.
Meskipun suatu waktu merasa gagal dalam menyusun rencana, ketika membuat
rencana baru seorang pemikir akan merubah rencana baru dan kegagalan menjadi
pelajaran di kemudian hari yang tidak akan terulangi atau singkatnya belajar dari
kesalahan.
Dengan memiliki pola pikir kreatif, khususnya bagi generasi muda dapat
menjadi salah satu daya saing dalam persaingan karir global serta bisnis yang
berbasis pengetahuan atau Knowledge Based Economic seperti halnya yang dibahas
pada buku How To Get Success In Your Future Career.
Selain menjadi seorang yang cerdas dan kritis, pola pikir berpengaruh pada
kehidupan. Pola pikir dapat memainkan peran penting dalam menentukan pencapaian
dan kesuksesan. Pada dasarnya Pola pikir ini terbagi menjadi dua jenis yaitu Pola
pikir tetap (fixed mindset) dan Pola pikir bertumbuh (growth mindset).

Pola pikir terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :


● Pola pikir tetap (Fixed Mindset)

4
Pola pikir tetap (Fixed Mindset) merupakan pola pikir yang meyakini bahwa
bakat, kecerdasan, kemampuan dan karakter seseorang, merupakan sesuatu yang
sudah ditetapkan sejak lahir dan tidak dapat berkembang.
Orang yang memiliki fixed mindset hanya fokus pada sifat-sifat permanen, yang
tersugesti kesuksesan diraih karena bakat sehingga mengesampingkan sebuah proses
yang dilatih. Mereka berpikir kegagalan terjadi karena keterbatasan kemampuan
yang dimiliki. Pola pikir tetap ini akan berpikir jika ia tidak pandai dalam suatu hal,
ia merasa tidak ada rasa kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Seperti halnya selalu
menghindari tantangan baru, cepat menyerah, merasa terancam karena kesuksesan
orang lain, selalu berpikir negatif.
● Pola pikir berkembang (growth mindset)
Pola pikir berkembang (growth mindset) adalah pola pikir seseorang yang
memiliki keyakinan bahwa kemampuan dasar mereka dapat dikembangkan melalui
kerja keras, berlatih, dan bakat hanyalah titik awal.
Orang yang menganut mindset berkembang, mereka bisa menjadi lebih banyak
mencoba tantangan baru dan jika gagal dijadikan sebagai peluang untuk lebih
berkembang. Atau kita bisa sebut pemikiran positif (Positive thinking).

1.3. Faktor Faktor Proses Perkembangan Pola pikir Manusia


1. Rasa Ingin Tahu.
Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu yang merupakan ciri khas
manusia. Manusia mempunyai rasa ingin tahu tentang benda benda di
sekelilingnya, alam sekitarnya, bulan, bintang, dan matahari yang dipandangnya,
bahkan ingin tahu tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu manusia berbeda dengan
makhluk hidup lainnya. Rasa ingin tahu yang dimiliki manusia mendorong untuk
melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai
persoalan yang muncul di dalam pikirannya.
Adapun cara manusia mempunyai rasa ingin tahu, yaitu :
a. Penyelidikan Langsung
b. Penggalian penyelidikan orang lain
c. Kerja sama dengan penyelidik

5
2. Mitos
Perkembangan selanjutnya adalah mitos. Mitos adalah suatu pengetahuan
yang berdasarkan penghayatan yang digabungkan dengan pengalaman dan
didasarkan dengan kepercayaan. Dalam istilah lain, disebutkan bahwa mitos
merupakan pengetahuan baru yang dikombinasikan oleh pengalaman dan
kepercayaan. Mitos merupakan tahap kedua dari perkembangan pola pikir manusia.
Rasa ingin tahu manusia tidak akan ada batasannya, yang hanya atas dasar
pengamatan maupun pengalamannya dan juga tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan non fisik atau kebutuhan fikiran. Mitos itu timbul disebabkan,
keterbatasan alat indera manusia, seperti contoh :
a. Alat penglihatan
Banyak benda bergerak cepat sehingga tampak tak jelas oleh mata. Mata
tidak dapat membedakan 10 gambar yang berbeda dengan yang lain dalam waktu 1
detik. Jika ukuran gambar terlalu kecil, kita tidak dapat melihatnya. Demikian juga
jika gambar dilihat terlalu jauh, mata tidak mampu melihatnya.
b. Alat pendengaran
Pendengaran manusia terbatas pada getaran yang mempunyai frekuensi
mulai dari 30-30.000/ detik. Getaran yang berada di bawah 30 atau di atas
30.000/detik tidak akan dapat terdengar.
c. Alat penciuman dan alat pengecap
Bau dan rasa tidak akan dapat memastikan benda yang dikecap ataupun
diciumnya. Manusia hanya bisa membedakan 4 jenis rasa, asin,manis, pahit, dan
asam. Bau seperti parfum dan bau bau yang lain dapat dikenal oleh hidung kita bila
kita mengetahu bau tersebut. Melalui bau, manusia dapat membedakan satu benda
dengan benda yang lain. Namun tidak semua orang bisa merasakannya ataupun
melakukannya.
d. Alat Perasa
Alat perasa pada kulit manusia dapat membedakan panas atau dingin namun
sangat relatif, sehingga tidak dapat sembarangan untuk dipakai sebagai alat
observasi.

6
Menurut A.comte (1798-1857) Perkembangan jiwa manusia terbagi atas tiga tahap
yaitu:
a. Tahap teologi atau fiktif: Pada tahap teologi manusia menyusun mitos atau
dongeng untuk mengenal realita berdasarkan daya khayal, intuisi, atau
imajinasi.
b. Tahap filsafat atau fisik: Pada tahap ini manusia sudah menggunakan rasio
tetapi belum obyektif.
c. Tahap positif atau ilmiah rill: Pada tahap ini manusia sudah mampu berfikir
obyektif melalui pengamatan, percobaan dan perbandingan.

3. Penalaran
Berdasarkan kemampuan berpikir manusia yang semakin maju dan
perlengkapan pengamatan makin sempurna misalnya teropong bintang yang
semakin sempurna, maka mitos dengan berbagai legenda makin ditinggalkan orang
dan mereka cenderung berpikir secara logis dengan menggunakan akal sehat
(rasio).

1.4. Tips Mengembangkan Pola Pikir

● Melakukan satu hal baru setiap hari


Cobalah berkomitmen pada diri sendiri, melakukan hal baru setiap hari dalam
waktu 30 hari. Dan pilihlah, apa yang kamu sukai, nikmati atau kuasai lebih jauh
maka kamu akan mengembangkan pola pikir tumbuh dan tidak takut mencoba
tantangan / hal yang baru yang akan mendatang.

● Mencintai diri.
Bersembunyi dari kekurangan diri pasti hanya sering mengeluh dan kurangnya rasa
bersyukur. Padahal, masih banyak kelebihan diri jika kita asah lho!. Terkadang
kekurangan menjadi kekuatan terbesar untuk menghalangi mimpi. Cukup rangkul
kekurangan diri, dan terimalah. Rasakanlah, bahwa kelebihan dirimu itu lebih besar
daripada kekurangan diri yang kamu pikirkan. Cintai kelebihan dan kekuranganmu,
dan cintailah dirimu sendiri.

7
● Tetap fleksibel dan cepat beradaptasi.
Jika di suatu waktu kamu merasa tidak membuat kemajuan, bukan berarti kamu
tidak bisa. Cobalah ambil pendekatan yang berbeda atau mencoba strategi yang
berbeda. Dan tetap belajarlah dari kesalahan. Karena di era zaman ini, adaptasi
akan selalu berubah-ubah lebih cepat dari apa yang kita kira dan itulah tantangan
saat ini. Maka dari itu fleksibilitas dan adaptasi cepat adalah hal yang penting.
 

1.5. Pengertian dan Ciri-Ciri Cerdas

Cerdas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sempurna


perkembangan akal budinya saat berpikir, mengerti dengan cepat dan tajam
pikirannya. Orang cerdas lebih cepat mengerti dengan menggunakan konsep &
logika, cermat dalam melihat sesuatu, teori hanyalah sebagian kecil sebagai
pendukung. Atau lebih singkatnya cerdas adalah seseorang yang pandai cepat
memproses dan mengucapkan informasi yang diterima dengan mudah.

Sebagian orang yang cerdas biasanya melakukan sesuatu yang jarang orang
lain kerjakan juga menampilkan hasil dengan baik dan unggul, ini akan
mempengaruhi nilai tambah saat sekolah atau dalam karirnya yang cepat maju.
Seseorang yang cerdas dapat memahami konsep yang sulit dan kompleks lalu
membuat pemahaman lebih cepat dan mudah dipahami oleh kebanyakan orang
disekitar mereka. Biasanya, orang cerdas tidak mengetahui hal yang benar tetapi ia
menemukan hal yang benar.

Mengapa orang cerdas menjadi sebuah daya tarik diri di masyarakat?


Sebenarnya orang cerdas tidak menarik dirinya menjadi bagian dari
masyarakat. Tetapi  orang cerdas belajar selektif tentang keterlibatan mereka
dengan masyarakat. Mereka bisa saja menyamar bersembunyi di depan mata dalam

8
masyarakat, tetapi berkomunikasi menggunakan kode seperti jabat tangan “rahasia”
dan mengangguk untuk mengidentifikasi satu sama lain.

Ciri – ciri orang cerdas :

o Mengakui kesalahan jika salah dan belajar dari kesalahan


o Punya rasa ingin tahu yang besar
o Berpikiran terbuka
o Percaya diri tapi tidak suka manipulasi
o Tidak berpikir dirinya pintar
o Berempati pada orang lain
o Kontrol diri saat menghadapi situasi
o Tidak takut dengan kesendirian

1.6. Cara Membentuk Pola Pikir Cerdas

Pola pikir cerdas akan terus belajar dan berlatih untuk melakukan juga
mengembangkan ke arah hal yang lebih baik dan bermanfaat tidak hanya untuk diri
sendiri tapi juga untuk orang lain. Ada beberapa faktor yang akan membuat pola
pikir cerdas.

1. Pahami Lingkungan
Lingkungan memang menjadi hal yang mendasar membentuk pola pikir secara
berkelanjutan, jika lingkungan yang baik adanya harapan / cita-cita, dengan penuh
dukungan maka itu adalah lingkungan yang tepat. Karena, jika dilingkungan yang
dominasi dengan bermalas-malasan, bisa jadi kita terbawa arus yang salah. Tapi
memang tidak selalu salah, bagaimanapun kita harus keluar dari zona malas.
 
2. Ingin Tahu Lebih Dari Orang Lain Dan Berkolaborasi
Orang cerdas biasanya ingin mengubah keadaan menjadi lebih baik daripada
keadaan sebelumnya. Maka ia tak pernah menyerah untuk terus belajar dan
mencoba hal yang baru, dengan cara membaca buku, terbuka dengan pemikiran

9
dengan orang lain dengan saling bertukar informasi dan yang paling penting
melakukan aksi nyata dengan berani mengambil resiko yang dikerjakan.
 
3. Berpikir Out Of The Box
“Hanya orang-orang gila yang mengharapkan hasil berbeda akan tetapi
menggunakan cara-cara yang sama” – Albert Einstein. Siapa yang tak mengenal
Albert Einstein alias bapak fisika modern? Yang khas banget dengan rambut dan
kumisnya juga pemikirannya, beliau pernah berkata ; “Imajinasi lebih berharga
daripada ilmu pengetahuan. Logika akan membawa anda dari A ke B, imajinasi
akan membawa anda kemana-mana.” Yang akhirnya ia menjadikan imajinasinya
menjadi penemuan teori relativitas atau siapa sangka beliau adalah pembuat bom
atom.

1.7. Pengertian Berpikir Kritis

Maksud dari berpikir kritis ini adalah ketika mendapatkan informasi yang
diterima, tidak melihat hanya dari satu sumber saja, tetapi melihat dari sumber yang
lain dan mempertimbangkan seluruh informasi tersebut, bisa jadi tidak sesuai
informasi dan ternyata kita tidak sengaja menyebarkan berarti kita adalah penyebar
berita bohong (hoax). Seperti hal nya saat ini di era globalisasi modern yang
semakin banyak informasi yang belum tentu benar. Bukan hanya asal-
asalan share informasi tapi ditelaah secara seksama / kritis.

Kenapa sih harus berpikir kritis? Tidak berlaku hanya saat di sekolah,
pekerjaan atau dimanapun tetapi di keseharian harus mengaplikasikan pemikiran
kritis. Mungkin seringkali lingkungan kita tidak mendominasi untuk berpikir kritis
yang dimana kita harus bertanya-tanya, seringkali saat kita ingin mengetahui
sesuatu hal yang kita belum paham lalu banyak bertanya, bisa jadi perspektif orang
lain bahwa kita ini ribet.

Kita terbiasa mempercayai sesuatu karena sudah mengikuti kebiasaan


sebelumnya, semisal dari orang tua, guru. Bukannya tidak percaya, tapi agar lebih

10
percaya dengan jawaban lebih baik dengan mengidentifikasi, observasi dan bisa
menganalisa isu itu sendiri. Sebelum mempercayai sesuatu coba analisa terlebih
dahulu. Sudah lama dari dulu banyak psikolog / filsuf pemikir mencari tahu
jawaban tentang di dunia ini.

Berpikir kritis tidak hanya menjawab setuju atau tidak setuju, tetapi
mengevaluasi masalah secara keseluruhan, memahami dan mempertimbangkan
semua  pemikiran . Tidak semua masalah itu bisa mudah dipecahkan, terkadang
buram seperti warna abu-abu yang tidak jelas ketika diantara warna hitam dan
putih. Sebab itu, berpikir kritis akan membawa pemahaman kita ke arah tujuan
yang dituju.

Kenapa kita harus berpikir kritis?


1. Kemerdekaan dalam berpikir. (Agar kebebasan dalam berpikir dan jawaban
serratus persen atas keputusan kita yang pilih).
2. Percaya diri dengan opini kita sendiri.
3. Menjadi open minded, karena kita sadar alasan / ide yang lain (sharing) bisa
memberikan jawaban.
4. Memahami & menambah fungsi literasi
5. Terhindar dari manipulasi (penipuan media)

Bagaimana Cara Berpikir Kritis?


1. Berpikir objektif dan seadil mungkin terhadap isu yang ada.
2. Menganalisa faktor apa saja yang terlibat.
3. Sadar atas kemungkinan adanya bias (meluruhkan bias, dgn cara identifikasi
yg bisa bermunculan akan isu .
4. Mengidentifikasi argumentasi secara detail.
5. Sudut pandang evaluasi argumentasi untuk menentukan valid / tidak valid.
6. Memperhatikan efek dan konsekuensi yang akan terjadi
Perlu latihan secara terus menerus agar bisa berpikir kritis positif. Dan jangan lupa
ketika kita memberikan kritik, berikan pula solusi yang terbaik.

11
1.8.  Cara Membentuk Pola Pikir Kreatif

Untuk menjadi seorang yang kreatif, pertama-tama harus mempunyai pola


pikir kreatif. Memiliki pandangan, sikap dan keyakinan yang mendukung kamu
menjadi kreatif. Hidup dengan pola pikir kreatif memungkinkan /
mengimplementasikan rasa, berpikir, bertindak, kebebasan dan nilai pribadi yang
mendalam. Kreativitas adalah cara kita memberi makna kehidupan kita yang
bertujuan bahwa kita adalah termasuk orang yang jujur dan bebas. Ciptakan apa
yang ingin kamu mau, dan kreasikanlah.

Jika saat ide muncul, cepat catat / ketik di memo agar tidak lupa dan hilang
dari ingatan. Cukup dengan luangkan waktu 10-15 menit sehari, cobalah untuk
fokus mengembangkan kuantitas diri. Memang di awal akan merasa tidak biasa,
tapi jika kita lakukan secara berkala yang akan menjadi kebiasaan baru. Cobalah
untuk melakukan hal yang sama secara berbeda. Dari sinilah akan terciptanya
kebiasaan kuantitas dan pola pikir kreatif bisa di dapat.

Dan satu hal yang terpenting adalah “DO IT!” yang berarti kamu harus dapat
melakukannya dengan membuka pikiran sehingga dapat berkembang.

Adapun beberapa tips yang bisa lakukan, tidak berat hanya perlu rutin
disiplin agar menjadi kebiasaan dan pengembangan diri yang lebih baik, seperti :

1. Cobalah membuat 10 daftar ide setiap hari.


Tuliskan tantangan sederhana yang kamu pikirkan dan pilihlah dari kategori yang
lebih mudah hingga yang sulit. Hitung berapa yang bisa kamu selesaikan, cobalah
lakukan secara 30 hari dengan menambahkan ide yang baru. Misalnya:
● Bangun 30 menit awal dari biasanya
● Berjalan kaki / menggunakan sepeda (olah raga) untuk memulai aktivitas
● Membuang / tidak menumpuk sampah sekecil apapun
● Focus menyelesaikan tugas dalam 2 jam
● Mengembalikan barang pada tempatnya setelah dipakai, dll
Di awal mencoba tidak apa-apa jika belum bisa menyelesaikan semuanya, tetapi
usahakan semakin hari semakin besar poin yang bisa dilakukan.

12
 
2. Fokuskan membaca 10 menit
Daripada membuka Instagram yang banyak menghabiskan waktu jika
terus scroll  gak jelas, lebih baik coba lakukan cukup membaca 10 menit per hari,
baca apapun yang membuat otakmu bisa berkembang seperti tentang DIY (Do it
Yourself), cara merapikan rumah, atau buku yang kamu ingin baca.

3. Jadikanlah Repetisi Dan kebiasaan 


Kebiasaan baik akan terasa perubahannya untuk diri sendiri, mungkin di suatu
waktu akan menemukan diri kamu dalam arus / hobi yang tidak kamu pikirkan
sebelumnya. Jangan berhenti, coba tantang ke tingkatan berikutnya dan
kembangkanlah imajinasimu.

4. Olah raga 
Cobalah luangkan waktu 10 menit saja untuk olahraga di waktu sebelum / sesudah
melakukan aktivitas, misalnya lari / jalan cepat di pagi hari sebelum bekerja. Tidak
lama cukup 10 menit saja dengan rutin lakukanlah selama 30 hari penuh, maka
kamu akan merasa perubahan dari tubuh dan pikiranmu, atau bisa lakukan olahraga
lainya mungkin saja bisa menemukan hobi kamu disana lalu motivasi dirilah agar
tidak malas untuk melakukannya dan anggap saja ini bagian dari Investasi jangka
panjang.
Mungkin di awal akan merasakan sedikit berat, tapi cobalah tantang diri untuk
melakukan selama 30 hari. Rasakan perubahan diri dan pengembangan pola pikir
yang kreatif yang bisa kamu variasi, tak lupa juga untuk menjaga pola makan dan
istirahat yang cukup.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap orang ingin mendapatkan penilaian yang baik dari sudut sikap,
pengetahuan dan pola pemikiran. Maka dari itu mengembangkan pola pikir cerdas
dan kritis adalah solusinya. Dan kebiasaan-kebiasaan disiplin melakukan
produktivitas & kreatifitas menjadi faktor pendukung menjadi seorang yang cerdas
dan kritis untuk menjadi pilihan terbaik, di era penuh tantangan dan informasi saat
ini.
berpikir manusia dalam kehidupannya sekarang ini lambat laun telah berubah,
dari adat kepercayaan yang membudaya menjadi suatu ilmu pengetahuan yang bisa
dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kemajuan ini didorong oleh beberapa
faktor, antara lain adalah rasa ingin tahu. Dengan rasa ingin tahu, telah
menggerakkan manusia itu untuk lebih berfikir, bertindak, dan menganalisa suatu

14
kejadian yang semula hanyalah sebuah mitos masyarakat, menjadi suatu ilmu
pengetahuan.

B. Saran
Pengembangan pola pikir yang cerdas dan kreatif sangat bagus di tanamkan
pada manusia khususnya generasi milenial yang nantinya akan memimpin negara
kita ini. Namun, peran serta orang tua, guru, dan lingkungan juga seharusnya
memberikan dukungan yang terbaik terhadap perkembangan pola pikir.

Penelitian ini memang belum sempurna dan perlu ditingkatkan untuk


efektivitas dan ilmu pengetahuan tentang pola pikir pada manusia sehingga
kedepannya akan memberikan hasil yang lebih memuaskan.

Demikian dengan isi makalah yang saya sajikan, bila ada kesalahan dalam
penulisan mohon dimaklumi. Dengan segala kerendahan hati saya, saya sebagai
pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari teman teman
sekalian.

DAFTAR PUSTAKA

Bariadi, Puput, & M. Ali Musthofa. (2015). Perkembangan Pola Pikir Manusia
Dari Mitos Sampai Metode Ilmiah. Jawa Tengah: STAI Khozinatul Ulum Blora

Fadhillah, Fazrin. (2015). Pola Pikir Manusia Tak Semaju Perkembangan Zaman.
kompasiana.com, 5 Mei 2015.

Qatrunnada, Darin, & Dian. (2019). Prose Perkembangan Pola Pikir Manusia.
Surabaya: Universitas Negeri Sunan Ampel.

Nandy. (2022). Pola Pikir: Mengembangkan Cara Berpikir Cerdas dan Kreatif.
Gramedia.com, 27 Juli 2022.

15
1. Novelas, Widya Pramita. (2017). Bahasa Isyarat Dalam Pembelajaran
Tari Bagi Siswa Tunarungu Di SLB Negeri. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia
2.

16

Anda mungkin juga menyukai