Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Perkembangan Intelegensi Peserta Didik

Disusun Oleh:
Kelompok 6

1. Syelin Oktavia Nauli (21140053)


2. Lheony Azlia Lamanda (21140052)
3. Rindi arsya(18140041)

Dosen Pengampu:
Wati, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya. Sebaik-baiknya shalawat serta salam semoga Allah limpahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, beserta seluruh keluaraga dan sahabatnya. Apapun yang tergelar di alam
semesta ini adalah rahmat_Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul perkembangan intelegensi peserta didik yang dibimbing oleh umi wati,M.pd.
Makalah ini membahas mengenai materi perkembangan intelegensi peserta didik .
Penulis menuliskannya dengan mengambil dari beberapa sumber baik dari buku maupun dari
internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini, sehingga tersusun makalah yang sampai dihadapan pembaca
pada saat ini dan semoga makalah ini mampu menjadi salah satu acuan dalam memberikan
kemudahan untuk memahami maupun mengimplementasikan Perkembangan intelegensi
pesera didk. Atas segala kebaikan yang mereka berikan, mudah-mudahan Allah menganugrahi
pahala yang besar pada hari ketika harta atau pun keturunan tidak bermanfaat, kecuali mereka
yang datang menghadap Allah dengan kalbu yang bersih.
Penyusun menyadari sepenuhnya makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karenanya sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik yang
bersifat membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik untuk selanjutnya.

Padang , 27 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
A. Pengertian intelegensi ................................................................................... 2
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelegensi peserta didik
(anak-anak dan remaja) ................................................................................. 2
C. Klasifikasi intelegensi ................................................................................... 3
D. Pengaruh tingkat kecerdasan terhadap keberhasilan belajar ....................... 5
E. Usaha-usaha yang dapat dilakukan guru untuk pengembangan intelegensi
(daya cipta) peserta didik .............................................................................. 6
BAB III Penutup .................................................................................................... 7
A. Kesimpulan .................................................................................................... 7
Daftar pustakan ......................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan hal yang penting untuk kita
pelajari dan kita pahami selaku calon pendidik. Banyak para pendidik yang belum
memahami perkembangan - perkembangan anak. Sehingga masih ada pendidik yang
menerapkan sistem pembelajaran tanpa melihat perkembangan anak didiknya. Hal ini
akan berakibat adanya ketidakseimbangan antara system pembelajaran dengan
perkembangan anak yang akan menyulitkan anak didik mengikuti system
pembelajaran yang ada. Dengan mengetahui proses, faktor dan konsep perkembangan
anak didik kita akan mudah mengetahui system pembelajaran yang efektif, efisien,
terarah dan sesuai dengan perkembangan anak didik.

Untuk mengembangkan potensi anak didik dan menciptakan generasi - generasi


masa depan yang berkualitas, maka diperlukan adanya pemahaman tentang
perkembangan dan pertumbuhan anak didik. Dengan demikian, sebagai pendidik kita
diharuskan mengetahui dan memahami perkembangan dan pertumbuhan peserta didik.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan perkembangan intelegensi peserta didik?
2. Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelegensi peserta didik
(anak-anak dan remaja)?
3. Apa-apa saja Klasifikasi intelegensi?
4. Pengaruh tingkat kecerdasan terhadap keberhasilan belajar.
5. Bagaimana Usaha-usaha yang dapat dilakukan guru untuk pengembangan
intelegensi (daya cipta) peserta didik

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari perkembangan intelegensi peseta didik
2. Dapat mengetahui tentang faktor-faktor dari perkembangan intelegensi peserta
didik
3. Dapat mengetahui tentang klasifikasi intelegensi
4. Dapat mengetahui pengaruh tingkat kecerdasan terhadap keberhasilan belajar.
5. Dapat mengetahui usaha-usaha yang di lakukan guru untuk pengembangan
intelegensi peserta didik

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian intelegensi
Intelegensi secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk belajar
dari pengalaman dan berusaha menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan
yang efektif untuk beradaptasi dengan lingkungan atau kondisi baru.
Adapun pengertian intelegensi menurut beberapa para ahli yaitu :
1. Menurut Sriyono Intelegensi merupakan kemampuan menerima dan memecahkan masalah
adalah salah satu faktor yang menggerakkan siswa sehingga ia berhasil atau gagal dalam
menghadapi lingkungan belajar nya.
2. Menurut M Dalyono (2004: 124) intelegensi adalah kemampuan yang bersifat umum untuk
mengadakan penyesuaian terhadap sesuatu situasi atau masalah, yang meliputi berbagai jenis
kemampuan psikis seperti: abstrak, berpikir mekanis, matematis, memahami, mengingat,
berbahasa, dan sebagainya.
3. Secara umum Utami Munandar (1992:19) merumuskan inteligensi sebagai: - kemampuan
untuk berfikir abstrak - kemampuan untuk menerangkan hubungan-hubungan untuk belajar -
kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi baru Dari perumusan.
4. Menurut supriadi (2010:13) “intelegensi adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan
sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang kreatif berbeda dengan apa
yang telah ada.
5. Donald Stener, seorang Psikolog menyebut intelegensi sebagai suatu kemampuan untuk
menerapkan pegetahuan yang sudah ada untuk memecahkan berbagai masalah. Tingkat
intelegensi dapat diukur dengan kecepatan memecahkan masalah-masalah tersebut.

B. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelegensi peserta didik


(anak-anak dan remaja)
Adapun faktor yang mempengaruhi intelegensi peserta didik antara lain sebagai berikut:
a. Faktor Bawaan
Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan
atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh
faktor bawaan. Oleh karena itu, di dalam satu kelas dapat dijumpai anak yang bodoh,
agak pintar. Dan pintar sekali, meskipun mereka menerima pelajaran dan pelatihan
yang sama.

2
b. Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas
Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan
dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan atau motif yang
mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar,sehingga apa yang diminati
oleh manusia dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
c. Faktor Pembentukan
Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan intelegensi. Di sini dapat dibedakan antara pembentukan
yang direncanakan, seperti dilakukan di sekolah atau pembentukan yang tidak
direncanakan, misalnya pengaruh alam sekitarnya.
d. Faktor Kematangan
Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Setiap organ manusia baik fisik mauapun psikis, dapat dikatakan telah
matang, jika ia telah tumbuh atau berkembang hingga mencapai kesanggupan
menjalankan fungsinya masing-masing.
e. Faktor Kebebasan
Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah
yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih
masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.
Kelima faktor diatas saling mempengaruhi dan saling terkait satu dengan yang lainnya.
Jadi, untuk menentukan kecerdasan seseorang, tidak dapat hanya berpedoman atau
berpatokan kepada salah satu faktor saja.

C. Klasifikasi intelegensi
potensi intelegensi atau kecerdasan ada beberapa macam yang dapat
didentifikasikan menjadi beberapa kelompok besar yaitu;
1. Intelegensi Verbal-Linguistik
Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan bahasa dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan kegiatan membaca dan menulis.
2. Intelegensi Logical-Matematik
Merupakan kecerdasan dalam hal berfikir ilmiah, berhubungan dengan angka-
angka dan simbol, serta kemampuan menghubungkan potongan informasi yang
terpisah.

3
3. Intelegensi Visual Spasial
Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan seni visual seperti melukis,
menggambar dan memahat. Selain itu juga kemampuan navigasi, peta, arsitek dan
kemampuan membayangkan objek-objek dari sudut pandang yang berbeda.
4. Intelegensi Kinestetik Tubuh
Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan menggunakan
tubuh untuk mengekspresikan perasaan atau disebut juga dengan bahasa tubuh (body
language). Kecerdasan ini berhubungan dengan berbagai keterampilan seperti menari,
olah raga serta keterampilan mengendarai kendaraan.
5. Intelegensi Ritme Musikal
Merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan kemampuan mengenali pola
irama, nada dan peta terhadap bunyi-bunyian.
6. Intelegensi Intra-Personal
Kecerdasan yang berfokus pada pengetahuan diri, berhubungan dengan refleksi,
kesadaran dan kontrol emosi, intuisi dan kesadaran rohani. Orang yang mempunyai
kecerdasan intra-personal tinggi biaasanya adalah para pemikir (filsuf), psikiater,
penganut ilmu kebatinan dan penasehat rohani.
7. Intelegensi Interpersonal
Kecerdasan yang berhubungan dengan keterampilan dan kemampuan individu
untuk bekerjasama, kemampuan berkomunikasi baik secara verbal maupun non-verbal.
Seseorang dengan tingkat kecerdasan Intrapersonal yang tinggi biasanya mampu
membaca suasana hati, perangai, motivasi dan tujuan yang ada pada orang lain. Pribadi
dengan Potensi Intelegensi Interpersonal yang tinggi biasanya mempunyai rasa empati
yang tinggi.
8. Intelegensi Emosional
Kecerdasan yang meliputi kekuatan emosional dan kecakapan sosial.
Sekelompok kemampuan mental yang membantu seseorang mengenali dan memahami
perasaan orang lain yang menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan-
perasaan diri sendiri.

4
D. Pengaruh tingkat kecerdasan terhadap keberhasilan belajar
Intelegensi seseorang ini, diyakini sangat berpengaruh pada keberhasilan belajar yang
dicapainya. Berdasarkan hasil penelitian, prestasi belajar biasanya berkolerasi searah dengan
tingkat intelegensi. Artinya, semakin tinggi tingkat intelegensi seseorang, maka semakin tinggi
prestasi belajar yang dicapainya.
Bahkan menurut sebagian besar ahli, intelegensi merupakan modal utama dalam belajar
dan mencapai hasil yang optimal. Anak yang memiliki skor IQ dibawah 70 tidak mungkin
dapat belajar dan mencapai hasil belajar seperti anak-anak dengan skor IQ normal, apalagi
dengan anak-anak jenius. Kenyatannya bahwa anak-anak memiliki IQ yang berbede-beda. Ada
anak-anak yang cepat menerima informasi baru dan ada anak yang lamban dalam menerima
informasi baru.
Dalam bidang akademis, tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) seorang individu
tidak dapat diragukan lagi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar individu tersebut.
Semakin tinggi kemampuan intelegensi individu tersebut tersebut maka semakin besar
peluangnya untuk meraih sukses dibidang akademis.
Tentunya, perbedaan tersebut menjadi warna di dalam kelas. Maka dari itu guru harus
menyesuaikan tujuan pembelajarannya dengan kapasitas intelegensi siswa. Perbedaan
intelegensi yang dimiliki oleh siswa bukan berarti membuat guru harus memandang rendah
pada siswa yang kurang, tetapi guru harus mengupayakan agar pembelajaran yang diberikan
dapat membantu semua siswa, tentu saja dengan perlakuan metode yang beragam.
Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1. faktor internal siswa seperti kecerdasan siswa, motivasi, minat dan lain-lain
2. faktor eksternal siswa seperti lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat, dan kebijakan
pemerintah.

5
E .Usaha-usaha yang dapat dilakukan guru untuk pengembangan intelegensi
(daya cipta) peserta didik

usaha guru yang perlu untuk menyikapi perbedaan siswa tersebut dan membantu
siswa sesuai dengan potensinya sesuai dengan intelegensinya diantaranya:
1. Guru menyikapi perbedaan individu dan membantu siswa dengan membimbing, dan
mengarahkan agar siswa tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, minat dan
bakatnya.
2. Selain itu motivasi diperlukan siswa dan tugas guru memberikan motivasi terbaik agar
siswa tersebut mampu menerima serta memahami materi yang telah disampaikan serta
bertujuan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.

Upaya yang dilakukan guru untuk membangkitkan motivasi atau membangkitkan keinginan
siswa untuk belajar:
a. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan hambatan belajar yang
di alaminya
b. Meminta kesempatan kepada orang tua siswa agar memberikan kesempatan kepada
siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar.
c. Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar.
d. Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembira terpusat pada perilaku
belajar.
e. Merangsang siswa dengan penguat memberi rasa percaya diri bahwa ia dapat
mengatasi segala hambatan dan pasti berhasil.
f. Guru mengoptimalisasikan pemanfataan pengalaman dan kemampuan siswa. Perilaku
belajar yang ditunjukkan siswa merupakan suatu rangkaian perilakuyang
ditunjukkan pada kesehariannya

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pendidikan, baik dalam pendidikan formal, nonformal, maupun
informal.
Peserta didik bercirikan sebagai individu yang memiliki potensi fisik dan psikis
yang khas, sehingga merupakan insane yang unik. Subyek pendidikan yang sedang
berkembang. juga membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi, dan
individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri. Hai inilah yang menjadikan indicator
bagi peserta didik yang membedakanya dengan makhluk lain.
Faktor yang mempengaruhi intelegensi atau tingkat IQ seseorang. Menurut
Kohstan, intelegensi dapat dikembangkan, namun hanya sebatas segi kualitasanya, yaitu
pengembangannya akan terjadi sampai pola pada batas kemamapuan saja, terbatas pada
segi peningkatan mutu intelegensi, dan cara-cara berfikir secara metodis. Intelegensi antara
peserta didik yang satu dengan yang lainya cenderung berbeda-beda. hal ini karena
beberapa factor yang mempengaruhinya.
Pada umumnya factor yang mempengaruhi intelegensi terbagi sebagai berikut:
1. Faktor Hereditas, dimana factor ini di tentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir,
2. Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas, Dimana minat mengarahkan perbuatan
kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan perbuatan itu untuk berbuatlebih giat dan
lebih baik.
3. Faktor Pembentukan, Dimana penbentukan adalah segala keadaan diluar diri seseorang
yang mempengaruhi perkembangan intelegensi.
4. Faktor Kematangan, dimana setiap organ tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
kematangan. Setiap organ manusia baik fisik maupun psikis, dapat dikatakan telah
matang apabila telah tumbuh dan berkembang hingga mencapai kesanggupan
menjalankan fungsinya masing-masing,
5. Faktor Kebebasan, dalam hal ini berarti seseorang dapat memilih metode tertentu untuk
memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Disamping bebas memilih metode
juga bebas memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya. Kelima faktor tersebut
saling mempengaruhi dan saling terkait satu dengan yang lainnya. Jadi untuk
menentukan kecerdasan seseorang, tidak cukup hanya berpedoman pada salah satu
faktor saja.

7
Daftar Pustaka

Ajhuri, K.F. (2019). Psikologi perkembangan intelegensi peserta didik. Yogyakarta: Penebar
Media Pustaka.
Saleh, A.A. (2018). Pengantar psikologi. Makassar: Penerbit Aksara Timur.
Jaali, H. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Azwar, S., 2006. Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka BelajarBadan Penelitian dan
Pengembangan. 2015. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. (Online). Diakses tanggal
18 Maret 2016.
Soetjiningsih 2008, Buku Ajar Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja. Jakarta : Sangung Seto.
Azwar S. 2014. Psikologi Inteligensi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai