Proposal
Untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Riset Kuantitatif
Yang Diampu Oleh Ibu Widya Multisari, M.Pd
Oleh:
Lintang Trecy Pranata
200111600440
C20
1
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penyusunan proposal ini tidak terlepas dukungan dari berbagai pihak.
Peneliti secara khusus mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu. Peneliti banyak menerima bimbingan, petunjuk
dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak baik yang bersifat moral maupun
material. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Allah SWT dengan segala rahmat serta karunia-Nya yang memberikan
kekuattan bagi peneliti dalam menyelesaikan proposal ini.
2. Kepada kedua orang tua tercinta yang selama ini telah membantu peneliti dalam
bentuk perhatian, kasih sayang, semangat, serta doa yang tidak hentihentinya
mengalir demi kelancaran dan kesuksesan peneliti dalam menyelesaikan
proposal ini.
3. Kemudian terima kasih banyak untuk keluarga tercinta yang telah
memberikan dukungan serta perhatian kepada peneliti.
4. Kepada Ibu Widya Multisari, M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah
Riset Kuantitatif yang selalu memberikan bimbingan, arahan, dorongan, dan
semangat kepada peneliti
5. Seluruh anggota dosen pengajar yang tidak dapat disebutkan satu per satu,
yang telah menginspirasi dan memotivasi penulis dari awal, pertengahan
hingga akhir.
6. Seluruh staf akademik yang selalu membantu dalam memberikan fasilitas,
ilmu, serta pendidikan pada peneliti hingga dapat menunjang dalam
penyelesaian proposal ini.
7. Sahabat-sahabat peneliti yang selalu mendukung peneliti.
8. Semua pihak yang pernah hadir dalam hidup penulis, yang tidak dapat
disebutkan satu persatu
i
Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan yang telah
diberikan. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti umumnya
kepada para pembaca.
i
DAFTAR ISI
i
DAFTAR TABEL
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian.......................................................................10
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
2
Sofyani (2012) mengemukakan dari penelitian yang telah dilakukan
mengatakan bahwa semakin tinggi manajemen waktu dalam belajarnya maka
semakin tinggi pula hasil belajarnya. Peranan manajemen waktu sangat
diperlukan dalam kegiatan belajar, karena manajemen waktu merupakan salah
satu faktor intern yang mempengaruhi prilaku belajar. Manajemen waktu yang
baik merupakan motor penggerak dan pendorong bagi individu untuk belajar,
sehingga didalam belajar siswa akan lebih bersemangat dan tidak lekas bosan
dengan materi pelajaran yang dipelari dan seiring dengan hal ini dapat
meningkatkan hasil belajar. Untuk itu, dalam mencapai hasil belajar yang baik,
peserta didik harus mempunyai kemampuan memanajemen waktu yang baik pula
(Putri Novita, 2017).
Peserta didik yang dapat mengatur waktunya dengan baik ada kecenderungan
bahwa poster tersebut tidak mampu mengarahkan dan mengatur dorongan-
dorongan yang ada di dalam dirinya manajemen waktu merupakan salah satu
pendekatan yang penting dalam pencapaian hasil belajar peserta didik karena
dengan melakukan manajemen waktu tersebut dapat mengontrol kekurangan-
kekurangan seseorang dalam belajar. (Nurdiana, 2020).
Bedasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji
lebih dalam mengenai pengaruh manajemen waktu belajar terhadap hasil belajar
pada siswa SMA. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti mengambil judul
penelitian “Pengaruh Manajemen Waktu Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada
Siswa SMA di Kota Malang”
B. TUJUAN PENELITIAN
Secara umum, penelitian yang penulis lakukan ini bertujuan untuk mengetahui
Pengaruh Manajemen Waktu Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA di Kota Malang.
C. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian
yang kebenarannya masih diragukan sehingga harus diuji secara empiris.
Berdasarkan uji statistiknya rumusan hipotesis dapat dibedakan menjadi dua jenis.
Hipotesis yang pertama adalah hipotesis nol (Ho) apabila tidak ada pengaruh
antara
3
variabel, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) adalah jika ada pengaruh antara
variabel dari kasus yang diujikan.
Ho : Terdapat pengaruh secara signifikan antara manajemen waktu terhadap hasil
belajar
Ho : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara manajemen waktu terhadap
hasil belajar
D. KEGUNAAN PENELITIAN
Kegunaan penelitian yang hendak dicapai oleh peneliti adalah:
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmu
pengetahuan mengenai pengaruh manajemen waktu peserta didik dalam
meningkatkan hasil belajar peserta didik, perubahan hasil belajar peserta didik
karena manajemen waktu yang baik, dan dapat dijadikan dasar dan acuan bagi
peneliti lainnya yang merasa tertarik untuk meneliti permasalahan yang sama.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Lembaga
Hasil penelitian yang dilakukan ini dapat dijadikan sebagai
dokumentasi di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.
b. Bagi Akademik
Penelitian ini merupakan proses pembelajaran untuk dapat
menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama ini dan diharapkan dapat
menambah pengetahuan pengalaman dan wawasan mengenai terhadap
hasil belajar sehingga hasil penelitian ini dapat menerangkan dan
mempunyai pengetahuan teoritis dalam kasus nyata di lapangan
c. Bagi Peneliti
Adapun dengan penelitian ini dilaksanakan peneliti dapat menambah
wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh manajemen waktu peserta
didik terhadap hasil belajar peserta didik
4
E. DEFINISI OPERASIONAL
Manajemen waktu adalah kemampuan mengatur waktu agar waktu
yang digunakan dan dimiliki tidak terbuang sia-sia. Manajemen waktu
merupakan perencanaa, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan
produktivitas waktu. Dimana dapat menyusun tujuan, menyusun prioritas
yang tepat, membuat jadwal dan meminimalisir gangguan. Banyak siswa yang
tidak bisa membagi waktunya dengan baik antara waktu untuk belajar, waktu
untuk bersantai, dan waktu untuk berkegiatan yang lain. Manajemen waktu di
sini peneliti lebih menekankan pada bagaimana siswa mengatur waktunya
sehingga kegiatan lain tidak mengganggu waktu belajar mereka. Waktu
adalah hal yang penting dalam kehidupan manusia terlebih lagi dalam hal
pembelajaran, semakin kita menggunakan waktu secara tidak efisien maka
kita juga tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan dan juga sebaliknya.
Bagaimana seorang siswa itu membagi waktunya sehingga waktu tersebut
tidak akan terbang percuma tanpa mendapatkan apapun.
Hasil belajar adalah hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses
kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan
pembentukan tingkah laku seseorang. hasil belajar yang digunakan dalam
penelitian ini adalah hasil nilai ulangan tengah semester atau UTS bagaimana
ulangan tengah semester siswa setelah mengikuti bimbingan belajar sekolah
dan setelah mereka mengatur waktu mereka apakah hasil ulangan tengah
semester siswa memuaskan atau justru tidak memenuhi kriteria.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. VARIABEL
TERIKAT
6
Bloom dalam Darwyan Syah (2009) aspek-aspek hasil belajar meliputi tiga
ranah yaitu:
7
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Selanjutnya menurut Syaiful Bahri
Djamarah (2008) untuk mengetahui indikator keberhasilan belajar atau hasil
belajar dapat dilihat dari daya serap siswa dan perilaku yang tampak pada
siswa.
2. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa
Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang dicapai setelah
proses belajar mengajar terjadi. Dalam mencapai hasil belajar yang baik
seorang siswa, banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terjadi disekitar
kehidupan, baik di rumah maupun di dalam pergaulan masyarakat. Beberapa
ahli (M. Ngalim Purwanto: 1990, Muhibbin Syah: 2006, Suparno: 2001,
Syaiful Bahri Djamharah: 2006 dan Noeh: 1993) mengemukakan bahwa Hasil
belajar siswa ditentukan oleh dua faktor yaitu faktor yang datang dari diri
individu ( disebut sebagai faktor internal) dan faktor yang datang dari luar
individu (selanjutnya disebut sebagai faktor eksternal). Adapun faktor internal
terdiri dari kondisi fisiologis dan psikologis siswa yaitu minat, bakat,
intelegensi, sikap dan motivasi siswa. Resiliensi termasuk ke dalam kondisi
internal siswa. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sosial,
lingkungan fisik sekolah, lingkungan masyarakat, serta kondisi budaya siswa
B. VARIABEL BEBAS
Menurut Sugiyono (2015), variabel bebas merupakan “variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen. Pada penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah Manajemen
waktu.
Manajemen waktu adalah kemampuan untuk mengalokasikan waktu dan
sumber daya untuk mencapai tujuan. Menciptakan keseimbangan antara pekerjaan
dan kehidupan pribadi. Manajemen waktu bukan hanya mengacu kepada
pengelolaan waktu, tetapi lebih cenderung pada bagaimana memanfaatkan waktu.
Seseorang yang mampu mengelola waktu akan menentukan prioritas dari berbagai
tugas yang dihadapi, fokus waktu dan energi pada tugas yang penting terlebih
dahulu. Ahmad Farouq mengemukakan manajemen waktu sebenarnya lebih
dititikberatkan kepada kemampuan diri sendiri dalam mengelola waktu, yakni
8
kemampuan merencanakan, mendelegasikan, mengatur, dan mengontrol.
Sedangkan menurut Daniel Ahsan manajemen waktu meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan produktivitas waktu. Hal ini
berarti manajemen waktu adalah melakukan sesuatu demi terciptanya waktu yang
produktif bagi manusia (Engel, 2014).
U. B. Singh menyatakan bahwa, “the area of time management can be
captured in a single phrase: organize and execute around priorities” . Artinya
bidang manajemen waktu dapat ditangkap dalam satu ungkapan: organisasikan
dan laksanakan menurut prioritas. Dalam manajemen waktu, kita harus mampu
mengorganisasikan kegiatan apa saja yang kita anggap penting hingga tidak
penting setelah itu baru kita laksanakan sesuai skala prioritas dari yang terpenting
hingga sampai ke yang kurang begitu penting atau dengan kata lain dari hal yang
mendesak sampai ke hal yang sifatnya kurang mendesak (Hasan & Sari, 2021).
Menurut William Dow, “time management also includes schedule development
and resource shedule management”. Artinya adalah manajemen waktu juga
mencakup manajemen pengembangan jadwal dan sumber daya Bagi siswa,
manajemen waktu dalam belajar adalah upaya untuk membuat dan mengikuti
jadwal belajar guna menata dan memprioritaskan belajar dalam konteks kegiatan
yang saling berebut meminta perhatian misalnya waktu untuk belajar, keluarga,
dan organisasi. Cara mengelola waktu adalah sebagai berikut:
1) Pantaulah penggunaan waktu
2) Renungkan bagaimana menggunakan waktu
3) Sadari ketika membuang-buang waktu
4) Ketahui kapan saat produktif
5) Pelajari bagaimana menghabiskan waktu
6) Mengetahui bagaimana menggunakan waktu akan membatu dalam
merencanakan dan memprediksi penyelesaian tugas.
Donna Goldberg menyatakan bahwa, “For a student, this means learning to
estimate how long his homework and other commitments take, and learning to take
sick days, quizzes, and long term assignments into account so that he has enough
of
9
a cushion to complete his work” Artinya adalah untuk siswa, manajemen waktu
berarti belajar untuk memperkirakan berapa lama pekerjaan rumahnya dan
komitmen lain yang diambil, dan belajar untuk mengambil ijin sakit, kuis, dan
tugas jangka panjang sehingga ia memiliki cukup waktu untuk menyelesaikan
pekerjaan rumahnya. Walaupun siswa mempunyai wewenang dan kekuasaan
untuk mengatur waktu, tetapi mereka tidak berdaya untuk mengendalikan
perjalanan waktu. Oleh karena itu, betapa pentingnya bagi siswa membagi waktu
belajar dengan cara membuat jadwal pelajaran. Membuat jadwal pelajaran tidak
perlu ideal, dalam bentuk sederhana sesuai dengan kemampuan sudah cukup.
Manajemen waktu memiliki peranan besar dalam keberhasilan individu.
Seseorang yang tidak memiliki pemahaman manajemen waktu ditandai dengan
perencanaan yang tidak terorganisasi, tidak jelas, tidak konsisten, tidak ada tujuan,
dan kurang disiplin dalam menggunakan waktu. Menanamkan sikap tanggung
jawab dan disiplin dalam menyelesaikan tugas sesuai jadwal yang ditentukan, akan
menjadikan dia mampu mencapai target belajar dengan mencapai hasil yang
optimal. Manajemen waktu adalah perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengawasan produktivitas waktu. Sejalan dengan hal tersebut pendapat lain
juga mengemukakan manajemen waktu adalah proses harian yang digunakan
untuk membagi waktu, membuat jadwal, daftar hal-hal yang harus dilakukan,
pendelegasian tugas, dan sistem lain yang membantu untuk menggunakan waktu
secara efektif (Madya et al., 2017).
1
Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dijelaskan dalam gambar berikut ini:
1
BAB III
METODE PENELITIAN
A. RANCANGAN PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang berhubungan demgan angka-
angka. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2015:14) bahwa pendekatan
kuantitatif merupakan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme
untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan pengambilan sampel secara
random dengan pengumpulan data menggunakan instrumen, analisis data bersifat
statistik. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional.
Variable yang mempengaruhi tersebut disebut dengan independent variable
(variable bebas) dan variable yang dipengaruhi tersebut disebut dependent
variable (variable terikat). Penelitian ini terdiri dari 1 Variable bebas
(independent) yaitu Intensitas Manajemen waktu (X). Sedangkan variable terikat
(dependent) yaitu perilaku belajar siswa (Y) (Rahmah, 2021).
B. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2004).
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Atas
(SMA) yang ada di Kota Malang
2. Sampel Penelitian
Sampel ialah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dengan
maksud untuk menggeneralisasikan kesimpulan yang diperoleh dalam
penelitian (Kountur, 2004). Pendapat lain dikemukakan oleh Gay dalam
Sevilla (1993) yaitu, jumlah minimal sampel dalam penelitian adalah 10%
dari populasi dan untuk populasi yang sangat kecil diperlukan minimum
20%. Sedangkan untuk penelitian kausalitas, jumlah minimum sampelnya
adalah 30 orang. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel siswa
Sekolah Menegah Atas (SMA) di Kota Malang sebanyak 150 orang.
1
C. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian adalah
kuesioner tertutup dimana sudah terdapat alternative jawaba untuk responden
sehingga respponden hanya harus memilih jawaban yang sudah disediakan.
Pada penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket tertutup dengan
menggunakan skala likret. Penyeberan kuesioner ini menggunakan G-form hal
ini agar mempermudah responden dalam memberikan jawaban. Karena
responden hanya akan memiih jawaban yang sudah disediakan.
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari pernyataan favorable dan
pertanyaan unfavorable. Pernyataan favorable adalah pernyataan yang berisi
pernyataan positif yang memihak pada responden. Sedangkan pernyataan
unfavorable merupakan pernyataan negative. Dalam memberikan jawaban
pada setiap item penataan kuesioner disediakan 4 (lima) ketentuan sebagi
berikut :
Favorable Pernyataan Unfavorable
4 Selalu 1
3 Sering 2
2 Kadang-kadang 3
1 Tidak pernah 4
1
D. ANALISIS DATA
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan
statistik deskriptif dan statistik inferensial
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisi
data dengan cara mendeskripsikan atau mengambarkan data yang terkumpul
sebagaiman adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2016).
2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial dalam hal ini digunakan untuk menganalisis data
penelitian. Sugiyono (2012) mengemukakan arti statistik inferensial adalah
teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi yang jelas dan teknik pengambilan jenis
populasi dan sampel yang dilakukan secara random. Statistik ini dapat
dilakukan pada sampel yang proses pengambilannya dilakukan secara
transparan dan secara acak pada satu populasi.
1
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Vladimir, V. F. (1967). 済無 No Title No Title No Title.
Gastronomía Ecuatoriana y Turismo Local., 1(69), 5–24.
Engel. (2014). 済無 No Title No Title No Title. Paper Knowledge . Toward a
Media History of Documents.
Hasan, M. S., & Sari, K. T. (2021). Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik Mata Pelajaran Fiqih Di Mts Al-As’ad Brambang Diwek
Jombang. Al-Idaroh: Jurnal Studi Manajemen Pendidikan Islam, 5(1), 93–117.
https://doi.org/10.54437/alidaroh.v5i1.247
Iman, S. A., & Firmansyah, D. (2019). Pengaruh kemampuan resiliensi matematis
terhadap hasil belajar matematika. Journal Homepage, 356–360.
Kumalasari, D., & Akmal, S. Z. (2020). Resiliensi akademik dan kepuasan belajar
daring di masa pandemi COVID-19: Peran mediasi kesiapan belajar daring.
Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 9(2), 353–368.
https://doi.org/10.30996/persona.v9i2.4139
Madya, P. S., Universitas, P. D., & Yogyakarta, N. (2017). Universitas Sriwijaya,
Palembang). 1, 2014–2015.
Masdianah. (2010). Hubungan antara resiliensi dengan prestasi belajar anak binaan
Yayasan Smart Ekselensia Indonesia. 1–70.
Nurdiana. (2020). Pengaruh Manajemen Waktu Peserta Didik Terhadap Hasil
Belajar Peserta Didik di Madrasah Tsanawiyah Satu Atap Datok Sulaiman
Putra Palopo.
Putri Novita, yossi. (2017). Pengaruh Manajemen Waktu terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas XII IPS Mata Pelajaran Ekonomi MAN Kota Blitar. Pengaruh
Manajemen Waktu Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPS Mata Pelajaran
Ekonomi, 12(1), 21–29.
Rahmah, A. (2021). Jurnal pelayanan bimbingan dan konseling program studi
bimbingan dan konseling fkip universitas lambung mangkurat. 83–92.
Vidada, I., & Asmisa, D. (2019). Peranan guru bimbingan konseling terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa. Jurnal Administrasi Kantor, 7(2), 123–136.
1
Wahidin Ashari, N., & Salwah, S. (2020). Pengaruh Risiliensi Terhadap Prestasi
Belajar Mahasiswa. Pedagogy: Jurnal Pendidikan Matematika, 5(1), 1–8.
https://doi.org/10.30605/pedagogy.v5i1.267