Dibuat Oleh:
Penulis
Daftar Isi
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
➢ Meningkatkan Serta Mengembangkan Intelegensi Anak
1. Membangun Interaksi
Membangun ikatan antara orang tua dan anak adalah kunci utama dalam meningkatkan
IQ anak. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengajak dan mendengarkan anak
berbicara, serta memberinya dorongan dan kesempatan untuk mengekspresikan diri
dengan jujur dan terbuka. Selain itu, juga bisa merangsang kecerdasan dengan
mengajaknya bermain, misalnya dengan bermain catur.
2. Membacakan Buku Cerita
Membacakan buku cerita atau dongeng dapat membentuk ikatan emosional dengan
anak. Selain itu, melalui buku cerita atau dongeng, orang tua juga dapat mengajari anak
tentang nama dan warna benda, mendorong anak lebih aktif berbicara, memperkaya
kosakata anak, serta merangsang daya imajinasi dan kreativitasnya.
3. Memuji Proses Belajar Anak
Orang tua yang selalu memuji anak karena upaya dan kegigihannya dalam memecahkan
masalah, cenderung memiliki motivasi lebih baik disekolah. Oleh karena itu orang tua
sebaiknya tidak hanya memperhatikan hasil belajar dan nilai pelajaran anak di sekolah,
namun juga usaha dan proses belajar anak.
4
3) Emotional factor; faktor emosi dan perasaan yang mempunyai pengaruh
akan objek. Contohnya, pengalaman sukses yang diraih seseorang dalam
suatu aktivitas tersebut. Kebalikannya, pengalaman gagal yang dialami
akan menjadi sebab menurunnya minat seseorang.
➢ Ciri-ciri Minat
Minat punya ciri dan karakter khusus. (Crow dan crow 1989) di antaranya:
1) Memberikan minat pada objek yang ia minati baik secara sadar maupun
spontan tanpa ada paksaan. Minat nya tidak mudah untuk goyah dan
terbujuk untuk berpindah ke selainnya.
2) Ada rasa senang akan objek diminati. Ciri tersebut dilihat dengan
adanya rasa puas setelah memperoleh objek yang ia minati.
3) Menunjukkan konsistensi akan objek yang diminati selama objek
tersebut dinilai efektif penting baginya.
4) Mencari objek yang ia minati, ciri ini ditunjukkan dari perilaku tidak
mudah putus asa dalam mencari dan mengikuti obyek yang diminati
tersebut.
5) Pengalaman diperoleh dalam proses perkembangan pribadi dan
merupakan pengalaman bawaan, yang dapat menjadi penyebab atau
akibat dari minat seseorang terhadap suatu objek melalui pengalaman
menyenangkan dan bermanfaat yang dimilikinya.
5
➢ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bakat
1) Faktor dari diri individu (internal), diantaranya; motif berprestasi, minat,
keberanian mengambil risiko, kegigihan dan keuletan.
2) Faktor dari luar individu (Eksternal), di antaranya; sarana dan prasarana,
kesempatan untuk mengembangkan diri secara maksimal, dukungan dari
orang luar sekitar terutama keluarga.
➢ Jenis-jenis Bakat
1) Bakat Umum
Bakat umum merupakan potensi berupa kemampuan dasar dari dalam
diri individu bersifat umum dan merupakan hal yang lumrah untuk
seorang individu miliki. Contohnya individu mampu berbicara, berpikir,
bergerak, membaca dan menulis. Dengan demikian, bakat umum adalah
suatu bakat yang diharuskan individu miliki dalam kehidupan sehari-
hari karena akan berpengaruh pada proses perkembangannya sehingga
menghasilkan suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari bakat
umum yang dikembangkan tersebut.
2) Bakat Khusus
Bakat khusus adalah potensi berupa kemampuan yang bersifat khusus
yang ada pada individu. Dengan kata lain, setiap masing-masing
individu memiliki bakatnya yang berbeda satu dengan lainnya. Salah
satu contoh dari bakat ini adalah bakat numerikal di mana seorang yang
memiliki bakat ini akan menguasai suatu konsep yang berhubungan
dengan angka dan matematika dengan cepat.
6
1) Nilai-nilai Kenikmatan : dalam tingkatan ini terdapat deretan nilai-nilai
mengenakkan, yang menyebabkan orang senang dan tidak menderita
2) Nilai-nilai kehidupan : dalam tingkatan ini terdapat nilai yang paling
penting bagi kehidupan misalnya kesehatan dan kesejahteraan umum
3) Nilai-nilai Kejiwaan : dalam tingkatan ini terdapat nilai-nilai kejiwaan
yang sama sekali tidak tergantung pada keadaan jasmani maupun
lingkungannya, misalnya keindahan dan kebenaran.
4) Nilai-nilai kerohanian : nilai yang merujuk pada sifat keberagamaan
pada tuhan yang maha esa.
7
BAB III
KESIMPULAN