Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGEMBANGAN BAKAT DAN PEMUPUKAN MINAT


PESERTA DIDIK
Disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu: Mr. Dedy Irawan, M.Pd.I

Disusun oleh:
1. Ade Maulana Yusuf (2211040150)
2. Dinda Maharani (2211040031)
3. Putri Aulia Tri Hapsari (2211040103)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN INTAN LAMPUNG
2022/2023
KATA PENGAN TAR

Alhamdulilah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. Atas segala
karunia-NYA yang dimana kita selalu diberikan nikmat, sehat sehingga kami bisa
menyusun makalah ini yang berjudul, “PENGEMBANGAN BAKAT DAN
PEMUPUKAN MINAT PESERTA DIDIK” dapat kami selesaikan dengan baik.
Kami sebagai penyusun makalah ini senantiasa beharap kepada teman teman semua
bisa menambah ilmu pengetahuan yang luas.

Pada kesempatan kali ini kami ucapkan sangat amat banyak terimakasih
kepada pihak yang memberikan kami semangat serta motivasi sehingga kami dapat
menyekesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Kepada dosen pembimbing kami,
bapak Dedy Irawan, M.Pd.I dan juga kepada teman teman semua yang telah
membantu kami dari segala hal apapun. Harapan kami makalah dapat menambah
informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Tidak ada yang sempurna
selain Allah SWT, maka dari itu kami memohon kritik dan saran untuk membangun
perbaikan makalah selanjutnya.

Demikian, jika ada salah kami mohon maaf dan kepada Allah kami mohon
ampun.

Bandar Lampung,
17 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Bakat dan Minat pada Peserta Didik ................................................ 3
2.2 Cara mengembangkan Bakat dan mempupuk Minat Peserta Didik.............. 6
2.2 Faktor pendukung dalam pengembangan dan pemupukan Minat Pesert
Didik.................................................................................................................... 7
2.2 Usaha Guru untuk mengenali dan Mengembangkan Bakat dan Minat pada
Peserta Didik ....................................................................................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 12
3.2 Saran .............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai disiplin ilmu pengetahuan, psikologi dipandang memenuhi syarat-
syarat keilmuan. Objek studi psikologi dipelajari secara sistematik menggunakan
metode yang menjamin keobjektifitas pengambilan kesimpulan. Suatu metode
penyelidikan dalam suatu ilmu adalah suatu keharusan yang mutlak. Apalagi kalau
ilmu itu telah berdiri sendiri, ini harus ditandai oleh adanya metode-metode
tersendiri untuk menyelidiki terhadap suatu objek.
Objek psikologi adalah penghayatan dan perbuatan manusia, yaitu perbuatan
manusia dalam alam yang komplek dan selalu berubah. Jiwa bukanlah suatu benda
ynag mati, tetapi sesuatu yang hidup dinamis, selalu berubah untuk menuju
kesempurnaannya. Oleh karena itu penggunaan untuk sesuatu metode yang mutlak.
Sebab dalam berbagai metode terdapat kelemahan-kelemahan disamping kebaikan-
kebaikannya.
Penentuan sesuatu metode penyelidikan dalam ilmu psikologi merupakan hal
yang penting setelah penentuan objek psikologi yang akan dipelajari. Dari segi
metode penyelidikan dalam ilmu psikologi akan terlihat ilmiah tidaknya sesuatu
penyelidikan itu. Dalam kesempatan ini akan dikemukakan Metode Penyelidikan
dalam Ilmu Psikologi yang digunakan dalam keseharian dan dalam berbagai
bidang.
Perkembangan peserta didik merupakan fase penting dari sekian
tahapperkembangan (siklus) kehidupsn manusia. Keberhasilan perkembangan pada
masa ini memberikan kontribusi yang sangat berharga untuk perkembangan
berikutnya. Tidak hanya aspek intelektual saja yang mengalami perkembangan
penting, melainkan juga aspek sosial, emosional, fisik, motorik, rohani,moral, dan
lainnya. Untuk mencapai perkembangan yang optimal pula. Pengembangan bakat
dan minat bertujuan agar seseorang belajar atau dikemudian hari bisa bekerja
dibidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan serta minat dan bakat
yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar
secara optimal dengan penuh antusias. Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang
2

berbeda antara satu dengan yang lainnya yang merupakan suatu anugrah dari tuhan
yang maha kuasa . namun bakat anak ini tidak bisa langsung terlihat begitu saja.
Karenanya orang tua harus mengenali dan memahami bakat yang dimilik anaknya.
Dengan memahami bakat anak, akan lebih mudah dan terarah dalam
pengembangannya. Perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan
dengan aturan dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain. Anak – anak ketika
dilahirkan tidak memiliki moral (imoral). Tetapi dalam dirinya untuk
dikembangkan.1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Bakat dan Minat pada Peserta Didik?
2. Bagaimana Cara mengembangkan Bakat dan mempupuk Minat Peserta
Didik?
3. Apa Faktor pendukung dalam pengembangan dan pemupukan Minat
Peserta Didik?
4. Bagaimana Usaha Guru untuk mengenali dan Mengembangkan Bakat dan
Minat pada Peserta Didik?

1.3 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui Bagaimana Konsep Bakat dan Minat pada Peserta
Didik?
2. Untuk mengetahui Cara mengembangkan Bakat dan mempupuk Minat
Peserta Didik?
3. Untuk mengetahui Faktor pendukung dalam pengembangan dan
pemupukan Minat Peserta Didik?
4. Untuk mengetahui Usaha Guru untuk mengenali dan Mengembangkan
Bakat dan Minat pada Peserta Didik?

1
Latar Belakang ini dikutif dari laman
http://nurulatikah05.blogspot.com/2016/12/apengembangan-bakat-dalam-pemupukan.html tgl. 9-
11-2022, pukul 20:58
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Bakat dan Minat pada Peserta Didik

1. Defenisi Bakat Euis (2004)

menyatakan bahwa, bakat (Aptitude) diartikan sebagai kemampuan bawaan,


sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar terwujud. Dalam
hal ini bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat
dilakukan dimasa yang akan datang. Kemampuan menunjukan bahwa suatu
tindakan (Performance) yang dapat dilakukan saat ini. Prestasi merupakan
perwujudan dari bakat dan kemampuan. Prestasi yang sangat menonjol dalam salah
satu bidang mencerminkan bakat yang unggul dalam bidang tersebut. Bakat adalah
suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkan untuk mencapai suatu
kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan dengan suatu latihan khusus, misalnya:
berupa kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik dan lain sebagainya
(Wijaya 1988). Bakat mengandung makna kemampuan bawaan yang masih bersifat
potensial atau laten dan memerlukan pengembangan lebih lanjut (Ali 2004). 2Secara
sederhana dapat disimpulkan bahwa bakat adalah suatu kemampuan bawaan
bersifat potensial, yang masih perlu diasah dan dilatih kembali agar dapat menjadi
suatu kemampuan, keahlian dan keterampilan yang mumpuni. Beberapa ahli
cenderung membedakan bakat atas bakat umum dan bakat khusus. Berbakat atau
gifted, diartikan sebagai bakat intelektual (baik umum atau khusus) dan talent
sebagai bakat-bakat khusus, misalnya dalam seni musik atau seni rupa. Bakat
khusus yang merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak
semua orang memiliki misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga,
Selain itu bakat khusus yang lain, yaitu :

a) Bakat Verbal, bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam


bentuk kata – kata.

2
Ditjen Disdasmen Kemdikbud, Pengembangan Bakat dan Minat Siswa SMK, Hal 11
4

b) Bakat Numerikal Bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk angka.


c) Bakat Skolastik Kombinasi kata-kata (logika) dan angka-angka.
Kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-
akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola
numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional. Ini merupakan
kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan pemprogram komputer. (Newton,
Einstein, dsb.)
d) Bakat Abstrak Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola,
rancangan, diagram, ukuran – ukuran, bentuk – bentuk dan posisi-posisinya.
e) Bakat Mekanik Bakat tentang prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin,
perkakas dan alat – alat lainnya.
f) Bakat Relasi Ruang (spasial) Bakat untuk mengamati, menceritakan pola
dua dimensi atau berfikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang
tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan
begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan
mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi. Ini merupakan
kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin. (Thomas
Edison, Pablo Picasso, Ansel Adams, dsb.)
g) Bakat kecepatan ketelitian klerikal Bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-
meramu untuk laboratorium, kantor dan lain – lainnya.
h) Bakat bahasa (linguistik) Bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli
sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum,
pramuniaga dan lain – lainnya3

2. Defenisi Minat

Definisi Minat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007) adalah


“kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah atau keiginan”. Dalam
Kamus Psikologi J.P. Chaplin (2009) menjelaskan bahwa minat adalah: Suatu sikap
yang berlangsung terus menerus yang mampu membuat pola perhatian seseorang
sehingga membuat dirinya jadi selektif terhadap objek minatnya. 3Perasaan yang

3
Dikutif dari laman https://dosenpsikologi.com/aliran-aliran-psikologi tgl. 9-11-2022, pukul 21:58
5

menyatakan bahwa satu aktivitas pekerjaan atau objek itu berharga atau berarti bagi
individu. Satu keadaan motivasi yang menuntun tingkah laku menuju arah sasaran
tertentu (Chaplin, 2009). Syah (2008) secara sederhana mengungkapkan bahwa
minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu4. Slameto (2003) menambahkan bahwa minat terhadap sesuatu
dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan
minat minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar selanjutnya.
Walaupun minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong kegiatan
belajar selanjutnya, minat juga merupakan suatu pemusatan perhatian yang tidak
disengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan tergantung dari bakat dan
lingkungan. Minat merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan
pendidikan. Minat bisa berhubungan dengan daya gerak dan pendorong seseorang
untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun dapat berupa
pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan sendiri. Minat dapat
menjadi penyebab partisipasi dalam suatu kegiatan. Minat dianggap sebagai respon
sadar, sebab jika tidak demikian tidak akan berarti apa-apa. Minat bersifat sangat
pribadi, meskipun bersifat sangat pribadi, minat dipengaruhi oleh lingkungan.
Setiap orang harus mengembangkan minat yang dimilikinya. Menurut Slameto
(2003), ciri-ciri minat yang ada pada diri masing-masing individu adalah sebagai
berikut:

a) Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari kemudian.
b) Minat dapat diekspresikan melalui suatu pertanyaan yang menunjukkan
bahwa peserta didik lebih menyukai suatu hal daripada hal lain
c) Minat dapat dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.
d) Minat mempunyai segi motivasi dan perasaan. Peserta didik yang memiliki
minat terhadap suatu obyek akan cenderung memberikan perhatian yang
lebih besar terhadap obyek tersebut.
Adapun jenis-jenis minat adalah :
a) Minat vokasional merujuk pada bidang – bidang pekerjaan.
(1) Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan sosial.

4
Ditjen Disdasmen Kemdikbud, Pengembangan Bakat dan Minat Siswa SMK, Hal 12-13
6

(2) Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli,
periklanan, akuntansi, kesekretariatan dan lain – lain.
(3) Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.
b) Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi.
Misalnya petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain – lain.

2.2 Cara mengembangkan Bakat dan mempupuk Minat Peserta Didik


Cara yang dapat mengembangkan bakat dan memupuk minat pada peserta didik
dapat dikemukakan sebagaimana berikut :

1. Perlu Keberanian Keberanian membuat kita mampu menghadapi


tantangan atau hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis maupun
kendala-kendala sosial atau yang lainnya. Keberanian akan memampukan
kita melihat jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada,
dan bukan sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak
bertanggung jawab.

2. Perlu didukung Latihan Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Latihan


disini bukan saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi motivasi yang
menggerakkan setiap usaha yang kelihatan secara fisik.

3. Perlu didukung Lingkungan Lingkungan disini tentu dalam arti yang


sangat luas, termasuk manusia, fasilitas, biaya dan kondisi sosial lainnya.,
yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat dan minat. 5

4. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan cara


mengatasinya. Disini sekali lagi kita perlu mengidentifikasi dengan baik
kendala-kendala yang ada, kita kategorikan mana yang mudah diatasi dan
mana yang sulit. Kemudian mulai kita memikirkan jalan keluarnya.

5
Dikutif dari laman https://minartirahayu.blogspot.com/2013/03/pengertian-bakat-dan-minat.html
Tgl. 08-11-2022, pukul 10.08 WIB
7

2.3 Faktor pendukung dalam pengembangan dan pemupukan Minat Peserta


Didik

1. Faktor Intern

a. Faktor Bawaan (Genetik)

Faktor bawaan atau keturunan (hereditas) merupakan faktor pertama yang


mempengaruhi tumbuh kembang anak. Faktor ini dapat diartikan sebagai semua
ciri atau karakteristik individu yang diwariskan kepada anak atau segala potensi
baik fisik maupun psikis yang dimiliki seseorang sejak masa pembuahan sebagai
warisan dari orangtua. Faktor bawaan adalah faktor yang mendukung
perkembangan individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik
individu yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui
fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya.
Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi otak. Bila otak kiri
dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan
logis. Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal,
estetik dan artistik serta atletis.

b. Faktor Kepribadian Faktor

kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak


tergantung pada diri dan emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak
dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan
minat dan bakatnya (Asror ; 1999 ; 93).

c. Faktor Interest (Minat)

Suatu bakat tidak akan berkembang dengan baik apabila anak yang
bersangkutan tidak memiliki inters atau minat terhadap bakatnya. Contohnya,
anak dengan bakat musik tidak akan berkembang tanpa ia memiliki ketertarikan
terhadap irama dan nada. Apabila hal ini terjadi, maka orangtua perlu
memberikan dorongan yang lebih pada anak agar bakat anak bisa terasah secara
optimal. Kalau tidak mendapat dukungan dari orangtua atau dibangkitkan
8

minatnya, bakat yang dimiliki anak tidak akan berkembang6. Bisa saja anak
tersebut agak lambat untuk Yamin, Martinis, dkk. Taktik Mengembangkan
Kemampuan Individual Siswa. Jakarta : GP Press.2009 mengembangkan
kemampuannya, terutama ketika menyadari bahwa ia mempunyai bakat dalam
bidang tertentu.

d. Motivasi Selain minat,

bakat juga dipengaruhi oleh motivasi. Bakat anak kurang berkembang atau
tidak menonjol apabila ia tidak memiliki motivasi atau dorongan dari dalam
dirinya sendiri untuk mengembangkan bakatnya tersebut. Motivasi berhubungan
dengan kuatnya daya juang anak untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Jika
kurang motivasi untuk menjadi olahragawan, maka seorang anak dengan bakat
sepakbola, menghadapi rintangan kecil saja dalam belajar sepakbola akan
menghilangkan semangatnya berlatih.

e. Value atau Penilaian

Value adalah bagaimana seorang anak memberi arti atau penilaian terhadap
bidang bakat yang dimilikinya. Meskipun anak mengetahui bahwa ia memiliki
suatu bakat di bidang tertentu, jika ia menganggap bakat tersebut kurang bernilai
atau bahkan negatif dalam pandangannya, maka hal ini juga akan menghambat
perkembangan bakatnya. Misalnya bakat anak dalam olahraga catur, jika anak
memberi nilai negatif pada bakat ini atau menganggap bahwa menjadi atlet catur
tidak begitu membanggakan, kurang terkenal dibanding bakat menyanyi, dan
penilaian negatif lainnya maka bakat anak di bidang catur tersebut akan tetap
terpendam.

6
Yamin, Martinis, dkk. Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta : GP
Press.2009
9

2. Faktor Ekstern

a. Faktor lingkungan Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal


untuk mendukung pengembangan minat dan bakat anak. Faktor lingkungan
terbagi atas :

(1) Lingkungan Keluarga Lingkungan keluarga merupakan tempat


latihan atau belajar dan tempat anak memperoleh pengalaman,
karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling penting
bagi anak 7

(2) Lingkungan Sekolah Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi


proses belajar mengajar kondusif yang bersifat formal. Lingkungan
ini sangat berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena
di lingkungan ini minat dan bakat anak dikembangkan secara
intensif.

(3) Lingkungan Sosial Suatu lingkungan yang berhubungan dengan


kehidupan masyarakat. Di lingkungan ini anak akan
mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat.

b. Faktor Sarana dan Prasarana Faktor sarana dan prasarana sangat mendukung
dalam pengembangan bakat dan pemupukan minat pada peserta didik,
dengan fasilitas lengkap, siswa dapat mengeksplorasi kegiatannya
berdasarkan minat dan bakat yang dimiliki.

c. Dukungan dari Orang Tua Dorongan atau motivasi dari orangtua sangat
dominan kepada penumbuhan bakat dan minat anak-anak ketika berada di
lingkungan, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.

7
Muhibbin, Syah. 2000. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Hal 136
10

2.4 Usaha Guru untuk mengenali dan Mengembangkan Bakat dan Minat pada
Peserta Didik

Bakat dimiliki oleh setiap individu. Peserta didik yang akan mengukuti
pembelajaran datang dengan membawa bakat sebuah bakat yang ada pada diri
mereka masing-masing. Disinilah peran guru sebagai fasilitator dapat
mengembangkan bakat peserta didik. Hal-hal yang mungkin dapat dilakukan guru
dalam mengembangkan bakat peserta didik yaitu :
1. Mengenali bakat setiap peserta didik.
Dengan mengenali bakat peserta didik, maka guru memiliki acuan yang jelas
dalam mengembangkan bakat peserta didik tersebut. Bakat dalam hal ini bisa
berupa IQ dan SQ. Peserta didik dengan IQ tinggi harus diperlakukan berbeda
dengan peserta didik dengan IQ sedang atau biasa saja. Dengan mengenali bakat
ini, maka guru dapat memberi motivasi kepada peserta didik untuk mencapai bakat
maksimalnya. “seorang siswa yang berbakat dalam bidang elektro, misalnya, akan
jauh lebih mudah menyerap informasi, pengetahuan, dan keterampilannya yang
berhubungan dengan bidang tersebut dibanding dengan siswa lainnya.
2. Menggunakan Pendekatan Individual dalam pembelajaran Rencana Keller
(The Keller Plan),
pengajaran yang ditentukan secara individual, Program bagi Pembelajaran
dalam kesesuaianya dengan kebutuhan, dan pendidikan berpadukan secara
individual. Dalam teori ini, setelah mengenali bakat peserta didik guru memberikan
materi sesuai dengan bakat yang mereka miliki. Misalnya sistem KBK yang
diterapkan saat ini, merupakan upaya mengefektifkan pengajaran yang bersifat
individual8. Individu dengan bakat yang bagus, mungkin akan lebih cepat
menguasai matrei yang diajikan oleh guru, sehingga ia layak mengikuti akselerasi
materi, walaupun teman-teman dikelasnya belum menguasai materi tersebut.
Tetapi untuk melakukan ini, guru harus menyediakan waktu dan fikiran yang
lumayan besar. Guru sangat berperan penting dalam mengembangkan bakat siswa
dalam berprestasi di sekolah. Kerjasama antara guru, keluarga, dan lingkungan

8
Smith, Mark. K., dkk. (2009). Teori Pembelajaran dan Pengajaran: Mengukur Kesuksesan Anda
dalam Proses Belajar Mengajar Bersama Psikolog Pendidikan Dunia. Penerjemah: Abdul Qodir
Shaleh. Yogyakarta: Mirza Media Pustaka, hal 94
11

sekitar sangat penting untuk mengembangkan bakat tersebut. Upaya-upaya yang


dapat dilakukan antara keluarga, guru, dan lingkungan untuk mengenali dan
mengembangkan bakat anak yaitu:
a) Mencermati berbagai kelebihan, keterampilan dan kemampuan yang
tampak menonjol pada anak
b) Membantu anak meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya
c) Mengembangkan konsep diri positif pada anak
d) Memperkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan serta
pengalaman di berbagai bidang
e) Mengusahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk
belajar dan menekuni bidang keunggulannya serta bidang-bidang lain
yang
f) Meningkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih
kemampuannya
g) Menstimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke
bakat yang lain
h) Memberikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan
anak
i) Menyediakan dan memfasilitasi sarana bagi pengembangan bakat
j) Mendukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan
dalam mengembangkan bakatnya
k) Menjalin hubungan baik serta akrab antara orang tua / guru dengan anak
l) Menyalurkan bakat tersebut m)Memberikan kesempatan untuk mengikuti
lomba-lomba sesuai bakat yang dimiliki9
12

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa
a) Bakat adalah suatu kemampuan bawaan bersifat potensial, yang masih perlu
diasah dan dilatih kembali agar dapat menjadi suatu kemampuan, keahlian dan
keterampilan yang mumpuni, sedangkan Minat Minat bisa berhubungan
dengan daya gerak dan pendorong seseorang untuk cenderung merasa tertarik
pada orang, benda, kegiatan ataupun dapat berupa pengalaman yang efektif
yang dirangsang oleh kegiatan sendiri. Minat dapat menjadi penyebab
partisipasi dalam suatu kegiatan. Minat dianggap sebagai respon sadar, sebab
jika tidak demikian tidak akan berarti apa-apa. Minat bersifat sangat pribadi,
meskipun bersifat sangat pribadi, minat dipengaruhi oleh lingkungan. Setiap
orang harus mengembangkan minat yang dimilikinya.
b) Cara mengembangkan bakat dan mempupuk minat peserta didik dapat
dikemukakan dengan (1) perlu keberanian, (2) perlu didukung latihan, (3) perlu
didukung lingkungan, dan (4) perlu memahami hambatan-hambatan
pengembangan bakat dan cara mengatasinya.
c) Faktor pendukung dalam pengembangan dan pemupukan minat peserta didik
yang terdiri faktor intern dan ekstern. Faktor intern diantaranya (1) bawaan
(genetik), (2) kepribadian, (3) interest (minat), dan value (penilaian).
Sedangkan faktor ekstern diantaranya (1) faktor lingkungan, (2) sarana
prasarana, dan (3) dukungan orangtua.
d) Upaya-upaya yang dapat dilakukan antara keluarga, guru, dan lingkungan
untuk mengenali dan mengembangkan bakat dan minat peserta didik yaitu (a)
Mencermati berbagai kelebihan, keterampilan dan kemampuan yang tampak
menonjol pada anak, (b) Membantu anak meyakini dan fokus pada kelebihan
dirinya, (c) Mengembangkan konsep diri positif pada anak, (d) Memperkaya
anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan serta pengalaman di berbagai
bidang, (e) Mengusahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak
untuk belajar dan menekuni bidang keunggulannya serta bidang-bidang lain
13

yang berkaitan, (f) Meningkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan


melatih kemampuannya, (g) Menstimulasi anak untuk meluaskan
kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain, (h) Memberikan
penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak, (i)
Menyediakan dan memfasilitasi sarana bagi pengembangan bakat, (j)
Mendukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam
mengembangkan bakatnya, (k) Menjalin hubungan baik serta akrab antara
orang tua / guru dengan anak, (l) Menyalurkan bakat tersebut, dan (m)
Memberikan keempatan untuk mengikuti lomba-lomba sesuai bakat yang
dimiliki.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pebahasan makalah dalam kesimpulan
diatas.
14

DAFTAR PUSTAKA

Referensi (Buku)
Ditjen Disdasmen Kemdikbud, Pengembangan Bakat dan Minat Siswa SMK
Muhibbin, Syah. 2000. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Smith, Mark. K., dkk. (2009).
Teori Pembelajaran dan Pengajaran: Mengukur Kesuksesan Anda dalam Proses
Belajar Mengajar Bersama Psikolog Pendidikan Dunia. Penerjemah: Abdul Qodir
Shaleh. Yogyakarta: Mirza Media Pustaka Yamin, Martinis, dkk. Taktik
Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta : GP Press.2009
Internet
http://nurulatikah05.blogspot.com/2016/12/a-pengembangan-bakat-
dalampemupukan.html tgl. 9-11-2022, pukul 20:58
https://minartirahayu.blogspot.com/2013/03/pengertian-bakat-dan-minat.html Tgl.
09-11-2022, pukul 10.08 WIB http://shetiechubby.blogspot.com/2011/08/peran-
guru-dalam-mengembangkanbakat_23.html, tgl. 09-11-2022, pukul 22.41

Anda mungkin juga menyukai