Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK V :

ALBERT MATONDANG ( 7203144009 )

Amanda Eka Listy (720114009 )

Agnes Hutagalung (7202444006)

Dosen Pengampu : WAN NOVA LISTIA ,S.PD,M.Pd

Mata kuliah : Perkembangan Peserta Didik

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya penulis bisa menyelesaikan Laporan mini riset Perkembangan Peserta
Didik dengan judul bakat khusus
Penyusunan Laporan mini riset ini penulis menyadari bahwa kelancaran
penulisan Laporan mini riset adalah berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam kelancaran penulisan Laporan mini riset ini.
Dalam penulisan Laporan mini riset ini, penulis telah berusaha menyajikan
yang terbaik. Penulis berharap semoga Laporan mini riset ini dapat memberikan
informasi serta mempunyai nilai manfaat bagi semua pihak.

Medan,24 November 2020

Penulis
Kelompok v

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 4
A. Latar Belakang .................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................. 4
D. Manfaat............................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN ...................... 6
A. Pengertian Bakat Khusus .................................................................. 6
B. Jenis – Jenis Bakat Khusus ................................................................7
C. Hubungan antara bakat khusus dengan Kreativias...........................8
D. Hubungan Bakat Khusus dengan Prestasi Akademik.......................9            
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus ..........9
F. Usaha-usaha guru dan orang tua dalam mengembangkan bakat khusus........11
BAB III METODE PELAKSANAAN.......................................................... 13
A. Desain Penelitian............................................................................... 13
B. Subjek Penelitiah............................................................................... 13
C. Teknik Pengumpulan Data................................................................. 13
D. Metode Analisis ................................................................................13
BAB IV : HASIL PENELITIAN ................................................................. 14
A. Bukti Dokumentasi ...........................................................................19
BAB V PENUTUP........................................................................................ 20
A. Kesimpulan........................................................................................ 20
B. Saran.................................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 22

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Merupakan kenyataan yang berlaku dimana-mana bahwa manusia berbeda
satu sama lain dalam berbagai hal, antara lain dalam intelegensi, bakat, minat,
kepribadian, keadaan jasmani, dan perilaku social. Ada kalanya seseorang lebih
cekatan dalam satu bidang kegiatan dibandingkan dengan orang lain. Dalam bidang
tertentu ia mungkin menunjukkan keunggulannya dibandingkan dengan orang lan.
            Tidak dapat dipungkiri pula bahwa ada perbedaan antara individu satu dengan
yang lain dalam tingkat kemampuan atau prestasi mereka dalam bidang music, seni,
mekanik, pidato, kepemimpinan, dan olahraga, serta bidang-bidang lain. Sejauh mana
perbedaan-perbedaan itu dibawa sejak lahir atau hasil dari latihan atau pengalaman,
akan merupakan topic yang menarik dan sangat penting.
            Program pendidikan hendaknya dirancang tidak hanya memperhatikan
kemampuan untuk belajar tetapi juga perlu mempertimbangkan kecakapan khusus
atau bakat yang dimiliki siswa.

B. Rumusan Masalah
Apa pengertian dari bakat khusus?
Apa saja jenis-jenis bakat khusus?
Bagaimana kaitan antara bakat dan prestasi ?
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus?
Bagaimana perbedaan individu dalam bakat khusus?
Apa saja upaya pengembangan bakat khusus remaja dan implikasi-implikasi
dalam penyelenggaraan pendidikan?

C. Tujuan
Untuk memahami pengertian dari bakat khusus
Untuk memahaim  jenis-jenis bakat khusus
Untuk mengetahui  kaitan antara bakat dan prestasi
Untuk mengetahui  faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus
Untuk mengetahui perbedaan individu dalam bakat khusus
Untuk mengetahui upaya pengembangan bakat khusus remaja dan implikasi-
implikasi dalam penyelenggaraan pendidikan

4
D. Manfaat Penulisan
Diharapkan dengan mengetahui bakat khusus secara mendalam maka,
individu yang memiliki bakat khusus akan mampu berprestasi secara optimal baik
didalam keluarga, lingkungan, maupun di sekolah. Dengan memberikan dukungan
secara maksimal kepada individu untuk mengembangkan bakat khusus tersebut.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bakat Khusus

Beberapa pengertian bakat menurut para ahli yaitu :


1.      Menurut S.C. Utami Munandar (1985)
Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan
bawaan, sebagai potensi yang masih perlu di kembangkan dan di latih agar dapat
terwujud. Berbeda dengan bakat, “ kemampuan” merupakan daya untuk melakukan
suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan
suatu tindakan (performance) dapat di lakukan sekarang, sedangkan bakat
memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat di lakukan di masa 
yang akan datang.
2.      Kartini Kartono (1979)
Bakat adalah mencakup segala faktor yang ada pada individu sejak awal
pertama dari kehidupannya, yang kemudian menumbuhkan perkembangan keahlian,
kecakapan dan keterampilan khusus tertentu. bakat bersifat laten potensial (dalam arti
dapat mekar berkembang) sepanjang hidup manusia dan dapat di aktifkan potensinya.
3.      Suganda Purbakatja (1982)
Bakat sebagai “benih dari suatu sifat, yang baru akan nampak nyata, jika
mendapat kesempatan atau kemungkinan untuk berkembang”.
4.      Dyke Bingham (dalam Ny. Moesono : 1989)
Bakat adalah suatu kondisi atau serangkaian karakteristik dari kemampuan
seseorang untuk mencapai sesuatu dengan sedikit latihan (khusus) mengenai
pengetahuan, keterampilan, atau serangkaian respon, misalnya kemampuan
berbahasa, kemampuan mengarang lagu dan lain-lain.

5.      Sarlito Wirawan Sarwono (1979)


Bakat adalah kondisi dalam diri seseorang yang memungkinkannya dengan
suatu latihan khusus mencapai kecakapan pengetahuan dan keterampilan khusus.
            Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat di tarik kesimpulannya
bahwa bakat adalah :

6
1.      Bakat merupakan kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu
dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
2.      Bakat tidaklah diturunkan semata, tetapi merupakan interaksi dari faktor
keturunan dan faktor lingkungan, artinya dibawa sejak lahir berupa potensi dan
berkembang melalui proses belajar, dan memiliki ciri khusus.
3.      Orang yang berbakat dalam bidang tertentu diperkirakan akan mampu mencapai
prstasi tinggi dalam bidang itu. Jadi prestasi sebagai perwujudan bakat dan
kemampuan.
4.      Bakat mencakup cirri-ciri yang dapat member kondisi atau suasana
memungkinkan bakat tersebut terealisasi, termasuk intelegensi, kepribadian, interes,
dan keterampilan khusus. Bakat adalah suatu kapasitas adalah potensi kemampuan
untuk berkembang.

B.     Jenis-jenis Bakat Khusus
Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987) mengklasifikasikan jenis-jenis
bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun yang sudah terwujud menjadi
lima bidang, yaitu :
1.      Bakat akademik khusus
2.      Bakat kreatif – produktif
3.      Bakat seni
4.      Bakat psikomotorik
5.      Bakat sosial 
Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada dua jenis bakat yaitu :
 Kemampuan pada bidang khusus ( talent ) seperti pada bakat music, bakat menari,
olah raga dan lain – lain.
Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan
khusus misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi
kemampuan di bidang teknik arsitek.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal, melainkan merupakan
sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Misalnya dalam bakat
musik terdapat kemampuan membedakan nada, kepekaan akan keserasian suara,
kepekaan akan irama dan nada. Bakat baru muncul atau teraktualisasi bila ada
kesempatan untuk berkembang atau dikembangkan, sehingga mungkin saja terjadi
seseorang tidak mengeahui dan tidak mengembangkan bakatnya sehingga tetap
merupakan yang latent.  

7
Selain itu Raven (dalam pali, 1995) juga mengelompokkan bakat khusus
seseorang sebagai berikut :
a.       Bakat pemahaman verbal
b.      Kemampuan numerikal
c.       Skolastik
d.      Bakat kerani (kesekretariatan)
e.       Pemahaman mekanik
f.       Tilikan (pandangan) ruang atau berfikir 3 dimensi
g.      Bakat bahasa

C.    Hubungan antara bakat khusus dengan Kreativias


                 
                  Dari hasil-hasil penelitian Keberbakatan dan Anak Berbakat, Renzulli dkk
(1981) menarik kesimpulan bahwa yang menentukan keberbakatan seseorang adalah
pada hakekatnya tiga kelompok (cluster) ciri-ciri, yaitu :
1.      kemampuan di atas rata-rata
2.       kreativitas
3.      pengikatan diri (tanggung jawab terhadap tugas).
                  Seseorang yang berbakat adalah seseorang yang memiliki ketiga ciri
tersebut. Kreativitas sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru,
sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan
dalam pemecahan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-
hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya, adalah sama
pentingnya.
                  Kreativitas merupakan salah satu ciri dari perilaku yang berbakat karena
kreativitas juga merupakan manifestasi dari suatu proses pengembangan bakat.
Meskipun demikian, hubungan antara kreativitas dan bakat tidak selalu menunjukkan
bukti-bukti yang memuaskan. Bakat yang rendah memang diikuti oleh tingkat
kreativitas yang rendah pula. Namun semakin tinggi bakat seseorang, tidak selalu
diikuti tingkat kreativitas yang tinggi pula. Hal ini tergantung pada proses
perkembangan bakat yang harusnya disertai dengan proses perkembangan kreativitas.

8
D.    Hubungan Bakat Khusus dengan Prestasi Akademik

Perujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah prestasi (Utami Munandar
1992), karena bakat dan kemampuan sangat menentukan prestasi seseorang. Orang
yang memiliki bakat matematika diprediksi mampu mencapai prestasi yang menonjol
dalam bidang matematika. Prestasi yang menonjol merupakan cerminan dari bakat
khusus. Bakat khusus yang memproleh kesempatan maksimal dan dikembangkan
sejak dini serta didukung oleh fasilitas dan motivasi yang tinggi, akan dapat
terealisasi dalam bentuk prestasi unggul.
Contoh konkret bakat yang tidak memperoleh kesempatan maksimal untuk
berkembang adalah hasil penelitian yaumil agoes akhir (1999) yang menemukan
bahwa sekitar 22% siswa SD dan SLTP menjadi anak yang Underachiever. Artinya,
prestasi belajar yang mereka peroleh berada dibawah potensi atau bakat intelektual
yang sesungguhnya mereka miliki. Bakat memang sangat menentukan prestasi
seseorang, tetapi sejauh mana itu akan terwujud menghasilkan suatu prestasi, masih
banyak variable yang menentukan.
Atau bias juga dikatakan bahwa bakat memungkinkan, pengetahuan
pengalaman, dan dorongan atau motivasi agar bakat dapat terwujud.

E.     Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus


1.        Variabel-variabel dalam diri siswa
a.       Interes atau minat, minat seseorang akan berpengaruh terhadap pengembangan
bakatnya. Seseorang yang berminat terhadap hitung menghitung, berpotensi menjadi
ahli matematika. Tes bakat tertulis yang terkenal adalah tes bakat differesial. Ada
delapan sub tes tersebut, yaitu :
·         Tes bakat verbal adalah tes yang dipergunakan untuk mengungkap atau
mengukur bakat seseorang dalam berbahasa, seberapa baik seseorang dalam mengerti
ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata, seberapa mudah
seseorang dapat berpikir dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dinyatakan
dalam bentuk kata-kata.
·         Tes bakat numerikal adalah tes yang dipergunakan untuk mengungkap atau
mengukur bakat seseorang dalam berpikir dengan angka-angka, seberapa baik
seseorang mengerti ide-ide dan konsep-konsep yang dinyatakan dalam bentuk angka-
angka, seberapa mudah seseorang dapat berpikir dan memecahkan masalah dengan
angka.

9
·         Tes bakat skolastik adalah tes bakat yang dipergunakan untuk mengukur bakat
seseorang dalam mata pelajaran persiapan akademis dan sejenisnya.
·         Tes bakat berpikir abstrak adalah tes yang dipergunakan untuk bakat seseorang
dalam memecahkan masalah meskipun tanpa petunjuk yang berupa kata-kata maupun
angka-angka.
·         Tes bakat klerikal adalah tes yang digunakan untuk mengukur bakat seseorang
dalam memecahkan hal-hal yang berkaitan dengan tugas-tugas
ketatausahaan, seberapa cepat dan teliti seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugas
tulis menulis.
b.      Motivasi, rendahnya motivasi akan menyebabkan bakat tidak akan berkembang
atau tidak menonjol. Motivasi berkaitan dengan “tujuan”. Jika kurang
motivasi, sedikit saja ada halangan, sudah cukup untuk menghilangkan semangat
berlatih.
c.       Value, yaitu bagaimana seseorang memberi arti terhadap pekerjaan
itu. Misalnya bila seseorang memberi arti negatif terhadap pekerjaan musi, kurang
dihargai, maka bakat itu juga terhambat berkembangnya.
d.      Kepribadian, anak yang berkembang sesuai bakatnya akan memiliki
kepribadian yang lebih positif dibandingkan dengan anak yang tidak sesuai bakatnya.
Keadaan ini disebabkan oleh sukses-sukses yang dialaminya, serta enggunaan
bakatnya mempengaruhi penyesuaian emosionalnya.
e.       Konsep diri, ada pengaruh timbal balik antara kepribadian dengan konsep diri.

2.        Variabel lingkungan yang mempengaruh bakat khusus


Menurut Sarlito (1977) terdpat sejumlah variabel lingkungan yang
mempengaruhi berkembangnya bakat pada diri seseorang. Variabel-variabel tersebut
adalah :
a.       Sarana dan prasarana yang diperlukan untuk memfasilitasi dalam
mengekspresikan bakat yang dimiliki siswa, misalnya untuk bakat olah raga yaitu
lapangan bermain, bakat musik yaitu alat musik, dan sejenisnya.
b.      Lingkungan sosial, melalui proses sosialisasi misalnya kebudayaan tertentu
membentuk tingkah laku tertentu, misalnya di Iran mungkin tidak dapat berkembang
bakat seni musik, tari, dll. Karena disana misalnya tidak dibolehkan bernyanyi, Jadi
kesempatan untuk mengekspresikan bakat tersebut sangat sedikit.
c.       Lingkungan edukasi, pengembangannya melalui pendidikan formal seperti
sebagaimana diajarkan di sekolah.

10
d.      Besar atau banyaknya latihan, pengembangan bakat melalui proses training
atau latihan.
e.       Hambatan-hambatan yang ada dalam lingkungan misalnya kemiskinan, cara
pengasuhan anak yang khusus, dan sebagainya.
f.       Kemungkinan untuk mengekspresikan atau mengutarakan bakat misalnya
apakah diberikan kesempatan latihan yang cukup, apakah tersedia alat dsb.

F.     Usaha-usaha guru dan orang tua dalam mengembangkan bakat khusus

Bakat bersifat potensial dan memerlukan pengembangan. Untuk pengembangan


bakat ada sejumlah hal yang harus dilakukan oleh orang tua dan guru, antara lain :
1.      Perkaya anak dengan macam-macam pengalaman dan membangun motivasi
belajar. Dengan cara ini anak akan dapat menemukan dibidang mana bakatnya.
2.      Dorong atau rangsanglah anak untuk meluaskan kemampuannya, setelah anak
mengarang ,anjurkan dia untuk menggambarkannya.
3.      Bersimpati atau bersama-sama melakukan kegiatan dengan anak.
4.      Berilah penghargaanatau pujian atas usaha yang dilakukan sekecilapapun usaha
tersebut.
5.      Sediakanlah sarana yang memadai untuk pengembangan anak.

Selain itu ada juga beberapa cara lain yang bisa dilakukan orang tua untuk
membantu pengembangan bakat adalah :
a.       Patoklah prestasi akademis yang tinggi namun realistis buat anak.
b.      Tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
c.       Bicara dan bermain dengan anak, untuk meningkatkan kemampuan
komunikasi.
d.      Berceritalah mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi, apa saja yang
terjadi di lingkungan sekitar. Saat berbicara mengenai rutinitas harian Anda, jelaskan
apa yang Anda lakukan dan mengapa. Doronglah anak untuk bertanya untuk Anda
jawab, atau bisa juga bantu dia untuk menjawabnya sendiri.
e.       Perhatikan apa yang mereka suka lakukan, seperti hobi menggambar, melukis,
atau menggunakan angka-angka. Bantu mereka mengembangkan kesukaan itu, dan
cari tahu bagaimana mereka bisa mengikuti lomba di lingkungan sekitar atau di
tingkat kota.

11
f.       Bawa anak ke tempat-tempat dimana mereka bisa mempelajari hal baru, seperti
pentas musik, museum atau galeri seni.
g.      Cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor membantu anak
mengembangkan bakat mereka.

12
BAB III
METODE PELAKSANAAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti bagaimana Perkembangan Peserta
Didik melalui bakat khusus
Penelitian ini menggunakan metode kulitatif yang berdasarkan pendekatan
penggunaan dan pengolahan data yang ada di sekolah – sekolah . Metode
kualitatif dan kuantitatif digunakan dengan alasan penggunaaan sistem informasi
dan pencatatan

B. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah Kepala sekolah , Guru bidang studi , Wali
kelas , PKS , Orang Tua.
.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data diperoleh melalui wawancara dan pencatatan yang dilakukan secara
langsung oleh Kepala sekolah , Guru bidang studi , Wali kelas , PKS , Orang
Tua.
D. Metode Analisis Data
Tehnik analisis data kualitatif dan kuantitatif dilakukan sesuai dengan
pendekatan studi kasus, sehingga analisis data yang digunakan dengan cara
menelaah jawaban-jawaban yang dikumpulkan yang dapat didapat dari subjek
penelitian.

13
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Instrumen Mini Riset


Perkembangan Bakat
5 Khusus

Nama : Amanda Eka Listy Tanda Tangan

Kelas : P. Adp (A)

Sekolah : SMKN 10 Jakarta

Berikut ini adalah pernyataan-pernyataan yang menanyakan apakah


Anda mendapat pembinaan atau upaya dari Guru Bidang Studi, Wali
Kelas, PKS III, Kepala Sekolah, Orangtua Anda.

Petunjuk pengisian :
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia, jika pernyataan
dibawah ini sesuai dengan yang Anda alami (“Ya” atau “Tidak”).

14
Tabel 5. Perkembangan Bakat khusus
5.1 Upaya Guru Bidang Studi Membantu Perkembangan
Bakat Khusus dan Talenta Remaja Usia Sekolah
Menengah
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Mengizinkan anak mengembangkan √
bakatnuya di luar jam pelajaran
2. Memberikan informasi bila terdapat ajang √
pencarian bakat
3. Mengoptimalkan potensi siswa sesuai bidang √
studi yang diampu
4. Menghormati keunikan potensi yang dimiliki √
siswa
5. Memberi kesempatan di waktu tertentu untuk √
menyalurkan bakat siswa
6. Memotivasi siswa menyalurkan bakat melalui √
sosial media
7. Mengapresiasi siswa yang berbakat √
8. Memberikan wacana tentang tokoh yang √
berbakat
9. Menstimulus siswa untuk menyalurkan bakat √
yang dimiliki

5.2 Upaya Wali Kelas Membantu Perkembangan Bakat Khusus


dan Talenta Siswa Usia Sekolah Menengah
No Ya Tidak
Pernyataan
.
1. Memberikan tugas setiap minggu untuk mencari √
karya orang berbakat dari internet
2. Mengkoordinir kegiatan nonton bareng tentang √
karya-karya orang berbakat Yang diunduh dari
internet

15
3. Menyarankan siswa untuk mengikuti les sesuai √
dengan bakat
4. Menyarankan agar memanfaatkan sanggar √
sebagai sarana mengembangkan bakat
5. Memanfaatkan waktu senggang untuk √
mengembangkan bakat yang dimiliki
6. Bekerja sama dengan orang tua mendukung √
bakat yang dimiliki siswa
7. Mengusulkan kepada OSIS untuk
menyelenggarakan pentas seni yang dapat √
merealisasikan bakat siswa
8. Menyarankan siswa untuk ikut serta √
memanfaatkan event yang diselenggarakan
9. Mengapresiasi penyaluran bakat siswa √

Nama : AGNES HUTAGALUNG

Kelas : P. Adp (A)

Sekolah : -

5.3 Upaya Orang Tua Membantu Perkembangan Bakat


Khusus dan Talenta Siswa Usia Sekolah Menengah
N Ya Tidak
Pernyataan
o.
1. Memfasilitasi bakat anak √
2. Mendukung program ekstrekurikuler yang √
diselenggarakan sekolah
3. Merespon positif keinginan anak untuk √
menyalurkan bakat
4. Meluangkan waktu untuk antar jemput anak √
mengikuti ajang pengembangan bakat

16
5. Memotivasi penyaluran bakat yang dilakukan √
anak
6. Membantu memanajemen kegiatan yang √
dilakukan anak
7. Memberi nutrisi yang cukup untuk √
mengembangkan bakat anak

Nama : ALBERT MATONDANG

Kelas : P. Adp (A

Sekolah : SMA SWASTA SANTA LUCIA

5.4 Upaya PKS 3 Membantu Perkembangan Bakat Khusus dan


Talenta Siswa Usia Sekolah Menengah
N Ya Tidak
Pernyataan
o.
1 Bekerjasama dengan tim psikolog untuk √
mendeteksi bakat yang dimiliki anak
2. Mengadakan kegiatan pentas seni setiap akhir √
tahun.
3. Mengusulkan program tes bakat √
4. Mengkoordinir kegiatan ekstrakurikuler untuk √
mengembangkan bakat siswa
5. Mengundang alumni sharing pengalaman √
tentang cara pengembangan bakat
6. Mengayomi siswa yang tidak berbakat untuk √
berpartisipasi di kegiatan yang ia minati
7. Memajang foto tokoh berbakat di lingkungan √
sekolah

17
5.5 Upaya Kepala Sekolah Membantu Perkembangan Bakat
Khusus dan Talenta Siswa Usia Sekolah Menengah
No. Pernyataan Ya Tidak
1. Menyetujui kegiatan yang diusulkan PKS III √
2. Menyetujui penuh diadakannya tes bakat √
siswa.
3. Mendanai kegiatan pentas seni yang diadakan √
setiap akhir tahun.
4. Menyetujui les tambahan untuk √
mengembangkan bakat siswa
5. Melengkapi fasilitas ekstrakurikuler untuk √
mendukung pengembangan bakat siswa
6. Menyiapkan tenaga ahli untuk membina bakat √
siswa
7. Merespon kegiatan (seminar, pelatihan, √
lokakarya) yang melibatkan siswa yang
berbakat
8. Mengapresiasi di depan umum siswa yang √
berbakat berprestasi
9. Mengalokasikan dana khusus untuk √
pembinaan anak berbakat

18
BUKTI DOKUMENTASI WAWANCARA

Guru Bidang Studi Wali Kelas

Orang Tua

Kepala Sekolah dan PKS

BAB III

19
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Jadi bakat dalah:
1.      Bakat merupakan kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu
dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud.
2.      Bakat tidaklah diturunkan semata, tetapi merupakan interaksi dari faktor
keturunan dan faktor lingkungan, artinya dibawa sejak lahir berupa potensi dan
berkembang melalui proses belajar, dan memiliki ciri khusus.
3.      Orang yang berbakat dalam bidang tertentu diperkirakan akan mampu mencapai
prstasi tinggi dalam bidang itu, jadi prestasi sebagai perwujudan bakat dan
kemampuan.
4.      Bakat mencakup ciri-ciri lain yang dapat memberi kondisi atau suasana
memungkinkan bakat tersebut terealisasi, termasuk
inteligensi, kepribadian, interes, dan keterampilan khusus. ”bakat adalah suatu
kapasitas untuk belajar sesuatu” arti kapasitas adalah potensi kemampuan untuk
berkembang.
kemampuan khusus mengacu kepada bakat yang dimiliki individu.
Sehubungan dengan cara berfungsinya, bakat dibedakan menjadi :
1.      Kemampuan pada bidang khusus ( talent ) misalnya bakat menyanyi ataupun
melukis.
2.      Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk menyalurkan
kemampuan khusus.
Bakat bukanlah merupakan trait atau sifat tunggal,melainkan merupakan
sekelompok sifat yang secara bertingkat membentuk bakat. Setiap anak memiliki
kelebihan dan talenta yang sebagian sudah bisa tampak pada usia dini, sehingga orang
tua harus selalu memperhatikan minat dan bakat yang di miliki oleh anak tersebut,
dengan mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar anak yang mendapat
didikkan yang baik dan selalu terpenuhi apa yang menjadi keinginannya ,kemudian
hari bisa bekerja dibidang yang diminati nya dan sesuai dengan kemampuan serta
minat dan bakat yang dimilikinya sehingga anak tersebut bisa mengembangkan
kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias.

B.     Saran

20
Bakat khusus seharusnya dikembangkan dengan maksimal agar anak bisa
berprestasi dalam segala bidang sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Diharapkan
orang tua jeli dalam melihat bakat khusus yang dimiliki oleh anak mereka, serta
mereka mendukung secara optimal pengembangan bakat khusus tersebut, dengan
memberikan sarana dan prasarana yang memadai untuk mengembangkan bakat
khusus tersebut secara optimal.
Diharapkan lingkungan sosial juga memberikan dukungan yang positif
kepada anak yang berbakat dengan memberikan pelitan-pelatihan khusus sesuai
dengan bakat nya tersebut, dan juga lingkungan memberikan apresiasi kepada anak
yang berbakat dengan mengadakan lomba-lomba bagi mereka yang berbakat dan
diberikan penghargaan bagi mereka yang berprestasi.
Lingkungan sekolah juga diharapkan ikut serta dan berperan aktif dalam
mengembangkan bakat khusus anak yang berprestasi, dengan melengkapi sarana dan
prasarana yang ada dilingkunagan sekolah guna mengoptimalkan bakat yang dimiliki
oleh para murid, dan juga memberikan beaseiswa kepada murid yang berbakat dan
juga berprestasi, baik dalam tingkat local maupun nasional.

21
DAFTAR PUSTAKA

R.Suharno. 1984.Testologi (pengantar). Jakarta : Bina Aksara.


Sarlito Wirawan Sarwono. 1977. Psikologi Remaja. Jakarta : Gramedia.
Semiawan,C;Munandar,A,S;Munandar,S.C.U,1984.Memupuk Bakat dan Kreativitas
siswa sekolah menengah. Jakarta: PT Gramedia
Tim penulis,2006.Perkembangan Peserta Didik . Padang : UNP Press

22

Anda mungkin juga menyukai