Oleh:
Albert Matondang
FORMAT CRITICAL BOOK REPORT
BAB I PENDAHULUAN
A. Identitas Buku
BUKU UTAMA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pentingnya Manajemen
Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diingkinan . manajemen yang baik akan
memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat .Adapun unsur unsur manajemen
terdiri dari : man, money , methode, machines, material and market.Manajemen berasal dari kata to manage
yang artinya mengatur .
B. Wewenang
Wewenang adalah alat atau dasar hukum untuk bertindak sedangkan delegasi wewenang merupakan
kunci dinamika organisai . wewenang ini mempunyai kekuasaan resmi yang dimiliki seseorang untuk
bertindak dan memerintah orang lain
Sentralisasi wewenang dimana sebagian besar kekuasaan masih tetap dipegang oleh pimpinan .
sentralisai wewenang mengakibatkan pimpinan sibuk bekerja sedangkan bawahan bekerja santai saja
C. Organisasi
Organisasu merupakan suatu sistem perserikatan formal dari dua orang atau lebih yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu
BAB II
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
A. Pentingnya MSDM
Manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber sumber daya lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu
MSDM adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan
manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur MSDM adalah manusia yang merupakan tenaga kerja
pada perusahaan. Dengan demikian, fokus yang dipelajari MSDM ini hanyalah masalah yang
berhubungan dengan tenaga kerja manusia saja.
Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia
menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organi sasi Tujuan tidak mungkin
terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat- alat yang dimiliki perusahaan begitu
canggihnya Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan, jika
peran aktif karyawan tidak diikutsertakan. Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena
mereka mempunyai pikiran perasaan status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen yang
dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur
mesin, modal, atau gedung.
a. Definisi MSDM
MSDM adalah masalah tenaga kerja manusia yang diatur menuru urutan fungsi-
fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat.
b. Komponen MSDM
1. Pengusaha
Pengusaha adalah setiap orang yang menginvestasikan modalnya untuk memperoleh
pendapatan dan besarnya pendapatan itu tidak menentu tergantung pada laba yang
dicapai perusahaan tersebut.
2. Karyawan
Karyawan adalah penjual jasa (pikiran dan tenaganya) dan mendapat kompensasi yang
besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu. Mereka wajib dan terikat untuk mengerjakan
pekerjaan yang diberikan dan berhak memperoleh kompensasi sesuai dengan perjanjian.
Posisi karyawan dalam suatu perusahaan dibedakan atas karyawan operasional dan
karyawan manajerial (pimpinan).
3. Pemimpin atau Manajer
Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya
untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut
dalam mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan adalah gaya seorang pemimpin
mempengaruhi bawahannya, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif sesuai dengan
perintahnya. Asas-asas kepemimpinan adalah bersikap tegas dan rasional, bertindak
konsisten dan berlaku adil dan jujur.
c. Peranan MSDM
1. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan
kebutuhan perusahaan berdasarkan job description , job specification, job requirement,
dan job evaluation.
2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right
man in the right place and the right man in the right job .
3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian
4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan
datang
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan
pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian
balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh
8. Melaksanakan pendidikan, latihan, dan penilaian prestasi karyawan
9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal
10. Mengatur pensiun, pemberhentian, dan pesangonnya.
d. Perkembangan MSDM
Perkembangan MSDM didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu
pengetahuan, dan tuntutan daya saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan.
MSDM sudah ada sejak adanya kerja sama dan pembagian kerja di antara dua orang
atau lebih dalam mencapai tujuan tertentu. MSDM ini pada mulanya terpadu dalam
manajemen atau belum menjadi ilmu yang berdiri sendiri.
Para ahli pada abad ke-20 mengembangkan MSDM menjadi suatu bidang studi yang
khusus mempelajari peranan dan hubungan manusia dalam mencapai juan organisasi.
Perkembangan MSDM didorong oleh masalah-masalah ekonomis, politis, dan sosial
e. Metode Pendekatan MSDM
1. Pendekatan Mekanis
Pendekatan mekanis ini menitikberatkan analisisnya kepada spesialisasi, efektivitas,
standardisasi, dan memperlakukan karyawan sama dengan mesin. Spesialisasi semakin
mendalam dan pembagian kerja semakin mendetail sebagai akibat perkembangan
perusahaan dan kemajuan teknologi canggih. Dalam hal ini seorang pekerja hanya
mengerjakan satu jenis pekerjaan saja.
2. Pendekatan Paternalis
Pada pendekatan paternalis ( paternalistic approach ), manajer untuk pengarahan
bawahannya bertindak seperti bapak terhadap anak-anaknya. Para bawahan diperlakukan
dengan baik, fasilitas-fasilitas diberikan, bawahan dianggap sebagai anak-anaknya.
Misalnya, diberikan pinjaman uang serta didirikan toko sehingga Karyawan dapat
membeli keperluannya secara kredit.
3. Pendekatan Sistem Sosial
Pendekatan sistem sosial ini memandang bahwa organisasi perusahaan adalah suatu
sistem yang kompleks yang beroperasi dalam lingkungan yang kompleks yang bisa
disebut sebagai sistem yang ada di luar.
f. Fungsi MSDM
Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, kedisiplinan dan pemberhentian.
BAB III
PENGADAAN
a. Pentingnya Pengadaan
Pengadaan (procurement) adalah fungsi operasional pertama MSDM Pengadaan
karyawan merupakan masalah penting, sulit, dan kompleks karena uk mendapatkan dan
menempatkan orang-orang yang kompeten, serasi, serta efektif tidaklah semudah membeli
dan menempatkan mesin.
b. Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan (job analysis) perlu dilakukan agar dapat mendesa organisasi serta
menetapkan uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, dan evaluasi pekerjaan.
Analisis pekerjaan adalah menganalisis dan mendesain pekerjaan apa saja yang harus
dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, dan mengapa pekerjaan harus dikerjakan.
c. Uraian Pekerjaan
Uraian pekerjaan harus diuraikan secara jelas agar pejabat yang akan menduduki
jabatan tersebut mengetahui tugas, tanggung jawab, dan standar prestasi yang harus
dicapainya. Uraian pekerjaan harus menjadi dasar untuk menetapkan spesifikasi pekerjaan,
supaya pengisian jabatan didasarkan apa baru siapa sehingga mismanajemen dapat dihindari.
d. Spesifikasi Pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan (job specification) disusun berdasarkan uraian pekerja dengan
menjawab pertanyaan tentang ciri, karakteristik, pendidikan, pengalaman dan yang lainnya
dari orang yang akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan baik. Spesifikasi pekerjaan
menunjukkan persyaratan orang yang akan direkrut dan menjadi dasar untuk melaksanakan
seleksi.
e. Evaluasi Pekerjaan
Evalausi pekerjaan (job evaluation) adalah menilai berat atau ringan, mudah atau
sukar, besar atau kecil risiko pekerjaan dan memberikan nama, ranking (peringkat), serta
harga atau gaji suatu jabatan.
f. Penyederhanaan Pekerjaan
Penyederhanaan pekerjaan adalah penggunaan logika untuk mencari penggunaa yang
paling ekonomis dari usaha manusia, materi, mesin-mesin, waktu, dan ruangan agar cara-
cara yang paling baik dan paling mudah dalam mengerjaka pekerjaan dapat digunakan.
g. Pengayaan Pekerjaan
Pengayaan pekerjaan adalah perluasan pekerjaan dan tanggung jawab secar vertikal
yang akan dikerjakan seseorang pejabat dalam jabatannya. Perluas pekerjaan ini merupakan
suatu perubahan yang direncanakan (planned-change) pada berbagai kegiatan pekerjaan
untuk memberikan variasi yang lebih besar kepada seseorang karyawan yang mempunyai
pengetahuan dan keterampilan lebih. Perluasan secara vertikal diterapkan untuk dapat
memberikan kepada karyawa kepuasan lebih besar dan kesempatan bagi pengembangan
pribadinya. Para karyawan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan
manajerial pekerjaan mereka di samping operasionalnya
h. Persyaratan Pekerjaan
Persyaratan pekerjaan adalah persyaratan-persyaratan jabatan tentang keterampilan
yang dikehendaki.
BAB IV
PENGEMBANGAN KARYAWAN
a. Pentingnya Pengembangan
Pengembangan karyawan dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan
pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat kemajuan teknologi dan semakin ketat persaingan di
antara perusahaan yang sejenis.
Setiap personel perusahaan dituntut agar dapat bekerja efektif, efisien, kualitas dan
kuantitas pekerjaannya baik sehingga daya saing perusahaan semakin besar. Pengembangan
ini dilakukan untuk tujuan nonkarier maupun karier bagi para karyawan (baru atau lama)
melalui latihan dan pendidikan.
b. Definisi Pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis. teoretis,
konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan jabatan melalui
pendidikan dan latihan.
c. Tujuan Pengembangan
Pengembangan karyawan bertujuan dan bermanfaat bagi perusahaan, karyawan,
konsumen, atau masyarakat yang mengkonsumsi barang/jasa yang dihasilkan perusahaan.
d. Pelatih atau Instruktur
Pelatih atau instruktur yaitu seseorang atau tim yang memberikan latihan/ pendidikan
kepada para karyawan. Pelatih (trainer) memberikan peranan penting terhadap kemajuan
kemampuan para karyawan yang akan dikembangkan. Pelatih yang akan melaksanakan
pengembangan (development training education) adalah pelatih internal, eksternal, serta
gabungan internal dan eksternal.
e. Metode-metode Pengembangan
1. Metode Latihan atau Training
Metode latihan harus berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan tergantung pada berbagai
faktor, yaitu waktu, biaya. jumlah peserta tingkat pendidikan dasar peserta latar belakang
peserta, dan lain-lain.
2. Metode Pendidikan (Education Method)
Metode pendidikan dalam arti sempit yaitu untuk meningkatkan keahlian dan kecakapan
manajer memimpin para bawahannya secara efektif. Seorang manajer yang efektif pada
jabatannya akan mendapatkan hasil yang optimal. Hal inilah yang memotivasi
perusahaan memberikan pendidikan terhadap karyawan manajerialnya.
f. Penilaian Prestasi Karyawan
Penilaian prestasi adalah kegiatan manajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja
karyawan serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya.
Penilaian perilaku meliputi penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama,
loyalitas, dedikasi, dan partisipasi karyawan. Menilai perilaku ini sulit karena tidak ada
standar fisiknya, sedangkan untuk penilaian hasil kerja relatif lebih mudah karena ada
standar fisik yang dapat dipakai sebagai tolok ukurnya, seperti meter, liter, dan kilogram.
Penilaian prestasi kerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas
maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan. Menetapkan kebijak sanaan berarti
apakah karyawan akan dipromosikan, didemosikan, dan atau balas jasanya dinaikkan.
g. Mutasi Karyawan
Dengan adanya mutasi diharapkan dapat memberikan uraian pekerjaan, if pekerjaan,
lingkungan pekerjaan, dan alat-alat kerja yang cocok bagi karyawa bersangkutan sehingga
dapat bekerja secara efisien dan efektif pada jabatan itu.
Istilah-istilah yang sama pengertiannya dengan mutasi adalah pemindahan, transfers
dan job rotation karyawan. Penulis mendefinisikan mutasi karyawan sebagai berikut.
Mutasi adalah suatu perubahan posisi jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik
secara horizontal maupun vertikal (promosi/demosi) di dalam satu organisasi.
Pada dasarnya mutasi termasuk dalam fungsi pengembangan karyawan, karena
tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam perusahaan
tersebut.
h. Promosi Karyawan
Promosi (promotion) memberikan peran penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi
idaman yang selalu dinanti-nantikan. Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan
pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan bersangkut an untuk
menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, promosi akan memberikan
status sosial, wewenang (authority), tanggung jawab (responsiblity) , serta penghasilan
(outcomes) yang semakin besar bagi karyawan.
Jika ada kesempatan bagi setiap karyawan dipromosikan berdasarkan asas kekeadilan
dan objektivitas, karyawan akan terdorong bekerja giat, bersemangat, berdisiplin, dan
berprestasi kerja sehingga sasaran perusahaan secara optimal dapat dicapai.
BAB V
KOMPENSASI
a. Pentingnya Kompensasi
Besarnya balas jasa telah ditentukan dan diketahui sebelumnya, sehingga karyawan
secara pasti mengetahui besarnya balas jasa/kompensasi yang akan diterimanya Kompensasi
inilah yang akan dipergunakan karyawan itu beserta keluarganya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya. Besarnya kompensasi mencerminkan status, pengakuan, dan
tingkat pemenuhan kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarganya. Jika
balas jasa yang diterima karyawan semakin besar berarti jabatannya semakin tinggi,
statusnya semakin baik, dan pemenuhan kebutuhan yang dinikmatinya semakin banyak pula.
Dengan demikian, kepuasan kerjanya juga semakin baik. Di sinilah letak pentingnya
kompensasi bagi karyawan sebagai seorang penjual tenaga (fisik dan pikiran).
b. Pemberian Kompensasi
Program kompensasi atau balas jasa umumnya bertujuan untuk kepentingan
perusahaan, karyawan, dan pemerintah/masyarakat. Supaya tujuan tercapai dan memberikan
kepuasan bagi semua pihak hendaknya program kompensasi ditetapkan berdasarkan prinsip
adil dan wajar, undang-undang perburuhan, serta memperhatikan internal dan eksternal
konsistensi.
c. Sistem dan Kebijaksanaan Kompensasi
Hendaknya dasar penentuan sistem kompensasi memberikan kepuasan bagi
hakaryawan laba untuk perusahaan, serta barang/jasa yang berkualitas dan harga yang
pantas. Jadi, semua pihak mendapatkan kepuasan dari sistem pengupahan yang diterapkan.
d. Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi dan Teori Upah Insentif
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya kompensasi, antara lain sebagai berikut:
a) Penawaran dan permintaan tenaga kerja
b) Kemampuan dan kesediaan perusahaan.
c) Serikat buruh/organisasi karyawan.
d) Produktivitas kerja karyawan.
e) Pemerintah dengan undang-undang dan keppresnya.
f) Biaya hidup/ cost of living
g) Posisi jabatan karyawan.
h) Pendidikan dan pengalaman karyawan
i) Kondisi perekonomian nasional
j) Jenis dan sifat pekerjaan.
BAB VI
PENGINTEGRASIAN
a. Pentingnya Pengintegrasian
Masalah pengintegrasian adalah menyatukan keinginan karyawan dan kepen tingan
perusahaan, agar tercipta kerja sama yang serasi serta saling menguntung kan. Jadi the nature
of man dan the nature of organization perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh.
Agar pengertian pengintegrasian menjadi jelas. Penulis mencoba mendefinisikannya sebagai
berikut.
Pengintegrasian adalah kegiatan menyatupadukan keinginan karyawan dan
kepentingan perusahaan, agar tercipta kerja sama yang memberikan kepuasan.
Usaha untuk pengintegrasian dilakukan melalui hubungan antarmanusia (human
relation), motivasi, kepemimpinan, kesepakatan kerja bersama (KKB). dan Collective
Bargaining.
Jadi, pengintegrasian adalah hal yang sangat penting dan merupakan salah satu kunci
untuk mencapai hasil yang baik bagi perusahaan maupun terhadap karyawan sehingga
memberikan kepuasan kepada semua pihak. Karyawan dapat memenuhi kebutuhannya dan
perusahaan memperoleh laba.
b. Hubungan Antarmanusia
Hubungan antarmanusia (human relation) akan tercipta serta terpelihara dengan baik,
jika ada kesediaan melebur sebagian keinginan individu demi tercapainya kepentingan
bersama yang didasarkan atas saling pengertian, harga- menghargai, hormat-menghormati,
toleransi, menghargai pengorbanan, dan peranan yang diberikan setiap individu anggota
kelompok/karyawan. Untuk jelasnya pengintegrasian dan terciptanya hubungan
antarmanusia (human relation).
BAB VII
PEMELIHARAAN
a. Pentingnya Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus mendapat perhatian yang sungguh-
sungguh dari manajer. Jika pemeliharaan karyawan kurang diperhatikan. semangat kerja,
sikap, dan loyalitas karyawan akan menurun. Absensi dan turn over meningkat, disiplin akan
menurun, sehingga pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian yang telah
dilakukan dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk menunjang tercapainya
tujuan perusahaan.
Supaya karyawan bersemangat bekerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap loyal dalam
menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat perhatian
manajer. Tidak mungkin karyawan bersemangat bekerja dan berkonsentrasi penuh terhadap
pekerjaannya jika kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik.
b. Metode-metode Pemeliharaan
1. Komunikasi
2. Insentif
3. Kesejahteraan karyawan
4. Kesadaran dan keselamatan kerja
5. Hubungan industrial Pancasila
BAB VIII
KEDISIPLINAN
a. Pentingnya Kedisiplinan
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja. semangat kerja, dan
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer
selalu berusaha agar para bawahannya mempunyai disiplin yang baik. Seorang manajer
dikatakan efektif dalam kepemimpinannya. jika para bawahannya berdisiplin baik. Untuk
memelihara dan meningkatkan kedisiplinan yang baik adalah hal yang sulit, karena banyak
faktor yang mempengaruhinya.
b. Indikator-Indikator Kedisiplinan
1. tujuan dan kemampuan,
2. teladan pimpinan,
3. balas jasa,
4. keadilan.
5. waskat,
6. sanksi hukuman,
7. ketegasan, dan
8. hubungan kemanusiaan.
a. Pengertian Pemberhentian
Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja seseorang karyawan dengan suatu
organisasi perusahaan. Dengan pemberhentian, berarti berakhirnya keterikatan kerja
karyawan terhadap perusahaan.
Apa saja sebab-sebab terjadinya pemberhentian karyawan itu? Pada dasarnya tidak ada
yang abadi di dunia ini, jika ada pengadaan akan ada pula pemberhentian Pemberhentian
terjadi karena undang-undang, perusahaan, dan karyawan bersangkutan.
Pemberhentian terjadi karena perundang-undangan, artinya seorang karyawan terpaksa
diberhentikan dari organisasi perusahaan karena terlibat organisasi terlarang atau karyawan
bersangkutan dihukum karena perbuatannya. Misalnya, karyawan itu terlibat G-30-S/PKI
atau melanggar hukum. Pemberhentian seperti ini bukan keinginan perusahaan atau
keinginan karyawan, tetapi karyawan diberhentikan berdasarkan ketetapan undang-undang
yang berlaku.
Pemberhentian berdasarkan keinginan perusahaan karena karyawan itu menurut
perusahaan tidak akan memberikan keuntungan lagi. Misalnya, karyawan kurang cakap, usia
lanjut, dan melakukan tindakan yang merugikan.
Pemberhentian atas keinginan karyawan terjadi karena karyawan tersebut kurang
mendapatkan kepuasan kerja di perusahaan bersangkutan. Misalnya, balas jasanya rendah,
perlakuan kurang baik, dan suasana lingkungan kurang baik.
b. Alasan-Alasan Pemberhentian
1. Undang-undang.
2. Keinginan perusahaan.
3. Keinginan karyawan.
4. Pensiun.
5. Kontrak kerja berakhir.
6. Kesehatan karyawan.
7. Meninggal dunia.
8. Perusahaan dilikuidasi.
c. Proses Pemberhentian
Proses pemecatan karyawan harus menurut prosedur sebagai berikut:
1. Musyawarah karyawan dengan pimpinan perusahaan.
2. Musyawarah pimpinan serikat dengan pimpinan perusahaan.
3. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan, dan P4D
4. Musyawarah pimpinan serikat buruh, pimpinan perusahaan, dan P4p
5. Pemutusan berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri.
BAB X
Pengendalian Mutu Terpada atau Total Quality Control (TQC)
b) Bagi Perusahaan
1) Pengembangan perusahaan melalui akumulasi gagasan-gagasan perbaikan
2) Meningkatkan daya saing barang atau jasa yang dihasilkan
3) Memperbaiki hubungan perusahaan dengan karyawan.
4) Partisipasi semua karyawan di dalam membantu terwujudnya tujuan perusahaan.
c) Bagi Konsumen
1) Konsumen akan memperoleh barang/jasa yang bermutu baik
2) Konsumen akan mendapatkan kepuasan dari barang/jasa tersebut.
3) Konsumen akan memperoleh barang/jasa yang memenuhi kesehatan dan
keselamatan.
4) Konsumen akan menerima barang sesuai dengan pesanannya.
5) Pemerintah akan mendapatkan pajak-pajak.
c. Sistem Manajemen TQC
Yang dimaksud sistem manajemen:
1) Untuk mengetahui pengertian/konsep standar dari sistem manajemen seutuhnya
2) Dapat memilih cara penerapan yang paling tepat dan efektif
3) Sistem manajemen memilih tiga tingkat aktivitas sesuai dengan struktur piramidal
organisasi dan setiap jenjang memiliki tugas membantu penerapan TQC sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
BAB XI
Gugus Kendali Mutu atau Quality Control Circle (QCC)
2. Filosofi QCC
a) Orang harus bekerja dan menghabiskan banyak waktu dari masa hidupnya di tempat
pekerjaannya. Orang sangat mengharapkan untuk bekerja di suatu tempat yang
menyenangkan dan merasa pekerjaannya mempunyai arti yang nyata. Inilah sasaran
QCC!
b) Quality Circle melibatkan orang dalam pemecahan masalah dan mendayagunakan
kemampuan daya pikirnya secara efektif. Jepang telah menunjukkan kepada dunia
bahwa produktivitas dapat diperbaiki tidak hanya dengan penggunaan peralatan baru
dan orang yang lebih banyak. tetapi juga dengan pendayagunaan kekuatan daya pikir
manusia untuk bekerja sama dalam perusahaan.
c) Orang dan daya pikir mereka merupakan sumber daya dan asser utama yang paling
bernilai dimiliki perusahaan. Peningkatan produktivitas hanya dapat ditingkatkan
dengan cara partisipasi positif, kedisiplinan, dan efektivitas kerja karyawan.
d) Orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik
maupun rohani. Jadi, motivator untuk karyawan agar mau bekerja baik adalah dengan
memberikan kompensasi (direct dan indirect) yang adil dan layak.
e) Pengembangan melalui pendidikan dan pelatihan akan meningkatkan kemampuan
kerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.
Peranan fasilitator:
a) Mengkoordinasikan kelompok-kelompok yang ada di bawah bimbingannya.
b) Berperan serta dalam pertemuan kelompok-kelompok.
c) Mengarahkan dan membina kegiatan kelompok, agar sesuai dengan jadwal kegiatannya
d) Melatih kelompok dalam teknik-teknik circle.
e) Menetapkan kerja sama antarkelompok dengan organisasi lini.
f) Mendorong dan memberi semangat kepada sesama anggota kelompok.
g) Menghubungkan kepentingan perusahaan dengan kepentingan kelompok
h) Memberikan laporan perkembangan kelompok-kelompok kepada perusahaan atau
koordinator bidang QCC.
e. Saran Pengoperasian QCC
a) Partisipasi merata dan menyeluruh.
Ini merupakan kegiatan kelompok, bukan pentas untuk jumlah orang-orang terbatas,
orang-orang yang cakap, bintang-bintang yang menonjol, tetapi untuk semua orang untuk
berpartisipasi secara sukarela. Diskusi, semua peserta dapat berbicara secara bebas dan
terus terang. Merupakan kesempatan untuk mendengarkan orang lain dengan pikiran dan
hati terbuka.
c) Menegakkan suatu kondisi pengendalian. Menjamin operasi yang mantap dan terkendali
serta mengambil langkah- langkah positif untuk menghentikan masalah yang berulang
dan mendahului masalah yang akan timbul.
d) Praktek, para anggota mempelajari berbagai teknik dan mengajukan ide-ide Teori dan
ide-ide tersebut diterapkan bersama-sama.
e) Pengertian para manajer QCC hanya dapat tumbuh jika manajer melibatkan diri untuk
memberikan bimbingan, pelatihan, dukungan, dan menunjukkan rasa hormat kepada
umat manusia.
Rencana SDM:
Rencana SDM harus baik dan benar, supaya pembinaan dan pengarahan karyawan efektif
dan efisien dalam melakukan tugas-tugasnya. Ciri-ciri SDM yang baik dan benar, antara lain
sebagai berikut.
1. Rencana harus menyeluruh, jelas, dan mudah dipahami para karyawan.
2. Job description setiap personel jelas dan tidak terdapat tumpang tindih dalam
pelaksanaan kerja.
3. Kualitas dan kuantitas serta penempatan karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Asas the right man in right place and the man on the right job
4. Rencana harus secara jelas menetapkan hubungan kerja, saluran perintah, dan tanggung
jawab.
5. Rencana harus fleksibel dalam pelaksanaannya, tetapi tujuan, pedoman, dan pola
dasarnya tetap.
6. Rencana harus mengatur tentang mutasi (vertikal-horizontal), peraturan dan sanksi
hukuman, pengembangan, cara penilaian dan yang dinilai, dan lain-lain.
7. Dalam rencana harus terdapat secara jelas hak dan kewajiban para karyawan
8. Rencana harus menjadi pedoman, kejelasan tugas pendorong semangat kerja karyawan.
9. Rencana harus dapat digunakan menjadi alat kontrol yang baik.
e. Audit SDM
Audit SDM merupakan tindak lanjut dari realisasi perencanaan-perencanaan yang telah
dilakukan. Audit SDM penting dan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui apakah para
karyawan bekerja dengan baik dan berperilaku sesuai rencana. Pelaksanaan audit SDM ini
sangat penting bagi perusahaan maupun bagi karyawan yang bersangkutan.
Buku Pembanding (Manajemen Sumber Daya Manusia “MSDM” Perusahaan)
BAB I
Adapun fungsi-fungsi MSDM, seperti halnya fungsi manajemen umum (H.Veithzal Rivai
dan Ella Jauvani Sagala (2009), yaitu:
1. Fungsi Manajerial:
Perencanaan (planning)
Pengorganisasian (organizing)
Pengarahan (directing)
Pengendalian (controlling)
2. Fungsi Operasional:
Pengadaan tenaga kerja (SDM)
Pengembangan
Kompensasi
Pengintegrasian
Pemeliharaan
Pemutusan hubungan kerja.
f. Proses MSDM
Secara garis besar proses MSDM dibagai ke dalam bgian fungsi utama yang terdiri atas :
Human resources Planning. Merencanakan kebutuhan dan pemanfaatan SDM bagi
perusahaan.
Personnel Procurement. Mencari dan mendapatkan SDM termasuk di dalamnya rekrutmen,
seleksi dan penempatan serta kontrak tenaga kerja.
Personnel Developtment. Mengembangkan SDM, termasuk di dalamnya program orientasi
tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan.
Personnel Maintenance. Memelihara SDM, termasuk di dalamnya pemberian penghargaan,
insentif, jaminan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja dan lain sebagainya.
Personnel Utilization. Memanfaatkan dan mengoptimalkan SDM termasuk di dalamnya
promosi, demosi, transfer dan juga separasi.
g. Tujuan MSDM
Barry Cushway (1996), berpendapat bahwa ada lima macam tujuan MSDM yaitu:
Membuat kebijakan dan pertimbangan.
MSDM memiliki tugas untuk membuat sebuah perusahaan memiliki pekerja dengan motivasi
serta kinerja yang tinggi.
Membantu perusahaan mencapai tujuan
Di sini departemen MSDM bertanggung jawab untuk mengimplementasikan dan menjaga
kebijakan serta prosedur yang telah dibuat terhadap SDM, mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
hingga penerapan.
Memberikan dukungan
Tujuan ketiga berhubungan juga dengan tujuan kedua yaitu mendukung perusahaan. Tujuan ini
dapat berbentuk dukungan yang berupa penciptaan kondisi baik dari sisi manajer atau juga SDM
berupa karyawan.
Menyelesaikan masalah
Masalah di sini ialah menangani berbagai krisis dan situasi yang dapat datang dan
mendatangkan risiko negatif bagi semua pihak. Baik bagi SDM yaitu karyawan atau juga pihak
perusahaan yaitu manajer.
Media komunikasi terbaik.
MSDM juga memiliki tujuan berupa media komunikasi yang menghubungkan antara pekerja,
manajer dan perusahaan. Biasanya tidak jarang pekerja yang menghindari untuk secara langsung
berbicara dengan manajer atau staf pegawai, sehingga departemen dapat memegang peran untuk
membantu dalam hal penyampaian.
BAB II
BAB III
BAB IV
Perencanaan, Rekrutmen, dan Seleksi SDM
a. Konsep Perencanaan SDM
Perencanaan SDM adalah proses sistematis untuk meramalkan permintaan (demand) dan
penawaran (supply) SDM di masa depan.Tu juan perencanaan SDM adalah menentukan jumlah
SDM beserta karak teristiknya masing-masing (usia, pendidikan, keahlian, sifat, dsb.) yang
dibutuhkan organisasi untuk mencapai tujuan stratejik, operasional, dan fungsionalnya. Sedangkan
Perencanaan Sumber Daya Manusia (human re source planning) menurut Mondy, (2008) adalah
proses sistematis untuk mencocokkan pasokan karyawan internal dan eksternal dengan lowon gan-
lowongan jabatan yang diperkirakan muncul dalam organisasi sepan jang periode waktu tertentu.
b. Memprediksi Kebutuhan Personil
Merencanakan pekerjaan atau personel adalah proses menentu kan posisi yang akan diisi dalam
perusahaan dan bagaimana mengisinya. Perencanaan personel mencakup semua posisi yang harus
diisi di masa depan, dari petugas pemeliharaan hingga CEO. Namun kebanyakan peru sahaan
menggunakan perencanaan suksesi untuk mengacu pada proses bagaimana mengisi pekerjaan
eksekutif yang penting di perusahaan.
g. Seleksi
Seleksi adalah kegiatan dalam MSDM yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai
dilaksanakan. Hal ini berarti telah terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk
kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Proses
pemilihan ini yang dinamakan dengan seleksi. Proses seleksi sebagai saranan yang digunakan dalam
memutuskan pelamar mana yang akan diterima. Pro sesnya dimulai ketika pelamar melamar kerja
dan diakhiri dengan kepu tusan penerimaan. Berdasarkan pengertian itu maka kegiatan seleksi itu
mempunyai arti yang sangat strategis dan penting bagi perusahaan. Apa bila dilakukan dengan
prinsip-prinsip MSDM secara wajar, maka proses seleksi akan dapat menghasilkan pilihan karyawan
yang dapat diharapkan kelak memberikan kontribusi yang positif dan baik. Oleh karena itu,
perusahaan dapat memberikan layanan yang terbaik bagi pelamar sehingga masing-masing akan
mendapatkan kepuasan.
h. Mengapa Seleksi Penting?
Ada tiga alasan utama memilih karyawan yang tepat, pertama prestasi perusahaan sebagian
selalu bergantung pada bawahan. Karyawan dengan keterampilan dan kemampuan yang tepat akan
melakukan pekerjaan yang lebih baik bagi kita dan perusahaan. Karyawan tanpa keterampilan, kasar
atau pengganggu tidak akan berprestasi secara efektif. Prestasi kita dan perusahaan akan menderita.
Waktu untuk menyaring calon yang tidak diinginkan adalah sebelum mereka di dalam, bukan
setelahnya.
Kedua, hal ini penting karena merekrut dan mempekerjakan karyawan adalah mahal.
Mempekerjakan dan melatih tukang ketik pun dapat dapat membutuhkan biaya untuk pembayaran
dan waktu penyelia. Total biaya mempekerjakan seorang manajer adalah 10 kali lebih tinggi saat
kita menambahkan upah pencarian, waktu wawancara, pemeriksaan referensi dan biaya perjalanan
dan pemindahan.
Ketiga, hal ini penting karena akan ada dampak hukum dari mem pekerjakan orang yang
tidak kompeten. Satu hal bahwa keputusan penga dilan meminta prosedur seleksi yang tidak
diskriminatif untuk kelompok yang dilindungi. Selanjutnya, pengadilan akan memutuskan
pengusaha bertanggung jawab saat karyawan dengan catatan kriminal atau permas alahan lain
mengambil keuntungan dari akses ke rumah-rumah pelanggan (kesempatan serupa) untuk
melakukan kejahatan. Para pengacara menyebut mempekerjakan pekerja dengan latar belakang
demikian, berarti tanpa perlindungan (kesalahan mempekerjakan). Contoh sebuah kasus, seorang
manajer apartemen yang memiliki kunci cadangan memasuki aparteman seorang wanita dan
menyerang wanita itu. Pengadilan memutuskan pemi lik komplek apartemen dan operatornya lalai
karena tidak memeriksa latar belakang manajer itu dengan baik sebelum mempekerjakannya.
i. Konsep Pengujian
j. Reliabilitas/Keandalan
Keandalan adalah karakteristik penting pertama dari ujian dan men gacu kepada
konsistensinya. Ujian yang andal adalah ujian yang menghasilkan skor yang konsisten saat
seseorang melakukan dua alternatif bentuk ujian tersebut atau ketika melakukan tes yang sama pada
dua atau lebih waktu yang berbeda. Keandalan ujian sangatlah penting, bila seseorang mendapat
nilai 90 pada ujian kepandaian pada hari senin dan 130 saat diuji kembali selasa, barangkali kita
tidak terlalu yakin dengan ujian itu.
k. Validitas
Validitas adalah persyaratan utama kedua ujian. Validitas menginformasikan pada kita apakah
ujian tersebut (alat ukur panjang tersebut) mengukur sesuai dengan yang ingin kita ukur.
l. Bagaimana Mensahkan Ujian
Apa yang membuat ujian seperti Graduate Record Examination (Ujian Catatan Pascasarjana)
berguna untuk para direktur administrasi? Apa yang membuat ujian pemahaman mekanis berguna
bagi seorang manajer yang berusaha mempekerjakan seorang operator mesin? Jawaban bagi kedua
pertanyaan ini biasanya adalah nilai orang terse but atas ujian ini memprediksikan bagaimana
mereka berprestasi. Jadi mahasiswa yang memiliki nilai tinggi pada ujian penerimaan pascasarjana
juga berhasil baik dalam program pascasarjana. Pelamar yang memiliki nilai tinggi pada ujian
pemahaman mekanis berprestasi lebih baik sebagai insinyur.
m. Jenis-Jenis Ujian
Ujian kemampuan kognitif. Ujian kognitif termasuk ujian kemampuan pemahaman
umum (inteligensia) dan ujian kemampuan mental khusus seperti memori dan
pemahaman induktif.
Ujian Kemampuan Motorik dan Fisik. Mungkin kita juga ingin mengukur kemampuan
motorik, seperti ketangkasan jemari, ketangkasan manual dan waktu reaksi. Con toh
The Crawford Small Parts Dexterity Test (ujian ketangkasan bagian kecil) adalah
mengukur kecepatan dan akurasi penilaian sederhana dan juga kecepatan jemari, tangan
dan pergelangan tangan.
BAB V
BAB VI
Manajemen Karier
a. Pengertian Karier
Menurut Greenhaus (1987) terdapat dua cara pendekatan untuk memahami makna karier.
Pendekatan pertama memandang karier sebagai pemilik (a property) dan/atau dari occupation atau
organisasi. Sebagai contoh, karier di bidang hukum merupakan sebuah urutan dari beberapa tahapan
di mana seseorang menjalankan beberapa kegiatan dan kemudian menduduki posisi tertentu yang
bersifat berjenjang mulai dari peran sebagai mahasiswa fakultas hukum, menjadi pegawai magang di
kantor hukum, menjadi anggota senior, menjadi hakim, dan akhirnya pensiun. Dengan pendekatan
pertama tersebut, karier dapat pula dilihat sebagai jalur mobilitas di dalam organisasi yang tunggal
seperti jalur karier di dalam fungsi marketing berikut ini: menjadi sales representative, manajer
produk, manajer marketing distrik, manajer marketing regional, dan wakil presiden divisional
marketing de ngan berbagai macam tugas dan fungsi pada setiap jabatan.
b. Dasar-Dasar Manajemen Karier
Pengembangan karier adalah serangkaian aktivitas sepanjang hidup (seperti workshop) yang
berkontribusi pada eksplorasi, pemantapan, keberhasilan dan pemenuhan karier seseorang.
Perencanaan karier adalah proses yang penuh pertimbaangan saat seseorang memiliki pemahaman
mengenai keterampilan, pengetahuan, motivasi, dan karakteristik lainnya dari seseorang;
mendapatkan informasi tentang kesempatan dan pilihan; mengidentifikasi tujuan yang terkait
dengan karier; dan memantapkan rencana tindak untuk mencapai tujuan spesifik.
c. Pengembangan Karier
Program pengembangan karier tidak harus rumit. Laporan karyawan bahwa menerima umpan
balik untuk kinerja mereka, memiliki rencana pengembangan individual, dan memiliki akses pada
pelatihan keahlian nonteknis sangat mungkinakan mengurangi kemungkinan karyawan
meninggalkan perusahaan. Meskipun begitu, hanya seperempat dari responden dalam satu survei
memiliki rencana pengembangan individual.
d. Program Pengembangan Karier
Program pengembangan karier tidak harus rumit. Laporan karyawan bahwa menerima umpan
balik untuk kinerja mereka, memiliki rencana pengembangan individual, dan memiliki akses pada
pelatihan keahlian nonteknis sangat mungkinakan mengurangi kemungkinan karyawan
meninggalkan perusahaan. Meskipun begitu, hanya seperempat dari responden dalam satu survei
memiliki rencana pengembangan individual.
e. Pendekatan Diagnostik untuk Perencanaan dan Pengembangan Karier
Dalam rangka menganalisis perencanaan dan pengembangan karier, pendekatan umum yang
sering digunakan adalah pendekatan diagnostik. Pada pendekatan diagnostik, perencanaan dan
pengembangan karier dipengaruhi oleh dua faktor penting, yaitu:
1. Pengaruh lingkungan eksternal, antara lain:
Peraturan perundang-undangan dan persyaratan yang dikeluarkan oleh pemerintah
Serikat pekerja
Kondisi ekonomi
Tingkat kompetisi
Komposisi angkatan kerja
Lokasi organisasi
2. Pengaruh lingkungan internal antara lain:
Strategi perusahaan
Tujuan perusahaan
Budaya perusahaan
Sifat perusahaan
Gaya kepemimpinan dan pengalaman
BAB VIII
Kompensasi
Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa
mereka pada perusahaan. Pemberian kompensasi merupakan salah satu pelaksanaan fungsi MSDM
yang berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaan individu sebagai pertukaran dalam
melakukan tugas keorganisasian. Kompensasi merupakan biaya utama atas keahlian atau pekerjaan
dan kesetiaan dalam bisnis perusahaan.
Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi tidak langsung dan langsung. Kompensasi
langsung terdiri dari pembayaran karyawan dalam bentuk upah, gaji, bonus atau komisi.
Kompensasi tidak langsung atau benefit terdiri dari semua pembayaran yang tidak tercakup dalam
kompensasi finansial langsung yang meliputi liburan, berbagai macam asuransi, jasa seperti
perawatan anak atau kepedulian keagamaan dan sebagainya. Penghargaan non finansial seperti
pujian, menghargai diri sendiri, dan pengakuan yang dapat memengaruhi motivasi kerja karyawan,
produktivitas dan kepuasan.
Tujuan manajemen kompensasi efektif, meliputi: 1) Memperoleh SDM yang berkualitas 2)
Mempertahankan karyawan yang ada 3) Menjamin keadilan 4) Penghargaan terhadap perilaku yang
diinginkan. 5) Mengendalikan biaya 6) Mengikuti aturan hukum 7) Memfasilitasi pengertian 8)
Meningkatkan Efisiensi Administrasi
BAB IX
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kritikal Buku
1. Buku Utama
Buku ini ditulis atas keinginan dan dorongan berbagai pihak untuk menambah buku-
buku Manajemen Sumber Daya Manusia.
Dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ini diuraikan hampir semua
hal yang elementer dan aktual tentang MSDM, seperti pengawasan melekat (Waskat), KKB,
HIP, TQC, QCC, dan perencanaan SDM. Buku ini merupakan revisi dari buku Manajemen
Sumber Daya Manusia yang pertama kali diterbitkan PT Gunung Agung (cetakan pertama
hingga cetakan kesembilan) dan kemudian diterbitkan ulang oleh PT Bumi Aksara (Edisi
Revisi).
Sistematika dan gaya bahasanya dibuat sederhana agar mudah dipelajari dan dipahami
pembaca. Buku ini merupakan kelanjutan dari buku Manajemen: Dasar, Pengertian, dan
Masalah, yang cetakan pertama hingga kedua belas diterbitkan PT Gunung Agung, dan
cetakan ketiga belas (edisi Revisi) diterbitkan PT Bumi Aksara.
Mengingat manusialah yang menjadi perencana, pelaku, dasar dan kunci keberhasilan,
buku ini semakin penting dimiliki para mahasiswa, pengusaha, dan masyarakat demi hari
esok yang lebih baik.
2. Buku Pembanding
Diterbitkannya buku yang berjudul “Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
perusahaan” dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada pembaca bahwa, kompetisi
yang ketat mengharuskan organisasi mengelola sumber daya yang dimiliki secara efisien dan
efektif untuk mencapai kinerja yang optimal. Kinerja organisasi yang tinggi akan
memberikan keunggulan bersaing secara berkelanjutan (sustainable competitive advantage).
Kesadaran akan pentingnya peran manusia dalam organisasi berkembang ketika
produktivitas karyawan ternyata mempengaruhi daya saing perusahaan. Faktor manusia
menjadi bagian penting dalam perusa haan karena pengelolaan karyawan yang baik
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas atau kinerja di satu sisi dan
daya saing perusahaan di sisi lain.
Kemajuan yang dicapai dalam beberapa bidang, baik ekonomi, bu daya, pengetahuan,
pendidikan, hukum, sosial, politik maupun pemba ngunan sudah dapat dipastikan akan
menimbulkan berbagai rintangan serta kendala yang beraneka ragam, dan semakin
kompleksnya kehidupan dalam bermasyarakat dan bernegara. Dengan adanya berbagai
rintangan dan kendala ini maka Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dirasa penting
bagi suatu perusahaan.
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku
2. Buku Pembanding
Memandang begitu pentingnya MSDM maka buku ini membahas secara tuntas Konsep dan
Tantangan MSDM, Strategi dan Analisis MSDM, Bagaimana Menganalisis dan Merancang
Pekerjaan, Rekrutmen dan Seleksi SDM, Pelatihan dan Pengembangan, Penilaian Kinerja, Karier,
Kompensasi serta Etika, Hukum dan Perlakuan Adil SDM. Khusus pada bagian akhir dari buku ini
dibahas juga teori-teori MSDM didasari pengalaman penulis bahwa mayoritas mahasiswa dalam
menyelesaikan tugas akhir mereka, baik berupa skripsi maupun thesis mengalami kesulitan dalam
menyusun teori, justru karena banyaknya buku-buku, jurnal ilmiah, laporan hasil penelitian, laporan
tugas akhir yang tersebar dan tidak menyatu.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu manajemen yang diterapkan dalam masalah
pengelolaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam manajemen SDM
terdapat kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas pengadaan
tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan
kerja.
Pada dasarnya buku Manajemen Sumber Daya Manusia adalah buku yang mudah dipahami
dan dipelajari. MSDM merupakan salah satu mata kuliah yang sangat penting dalam perkuliahan
jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran. Untuk itu perlu dilengkapi dengan buku yang
mendukung dalam pembelajaran yang menarik untuk dibaca serta mudah dipahami.
B. Saran
Setelah menganalisis dan meriview kedua buku ini dan dapat disimpulkan bahwa kedua
buku ini memiliki isi materi yang baik dan menarik sehingga pembaca dan peneliti bisa
menjadikan buku sebagai referensi dan penelitian. Masing-masing buku memiliki kelebihan dan
kekurangan tersendiri. Namun pada dasarnya buku tersebut sangat diperlukan dalam menunjang
jalannya proses pembelajaran yang dimana buku ini dapat digunakan sebagai bahan ajar oleh
guru. Pembahasan materi pada masing-masing buku juga mudah dipahami karena
penyusunannya yang terstruktur dan rapi. Selain itu juga memuat materi yang lengkap untuk
dijadikan referensi dalam kegiatan pembelajaran. Pemilihan bahan ajar buku teks yang tepat
adalah salah satu langkah awal untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Maka dari itu perlu
adanya perbaikan atau revisi pada setiap tahunnya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
Kawiana, I. G. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia "MSDM" Perusahaan. Denpasar: UNHI
Press.
LAMPIRAN
A. Buku Utama
B. Buku Pembanding