Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN SDM UMKM DAN KOPERASI

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Nahiyah Jaidi, M.Pd

Disusun Oleh:

Millenia Shinta L.H.M 18808141021

Faisol 18808141025

Muhamad Boby P 18808141030

Aulia Azmi Salsabila L 18808141031

Feri Minarni 18808141035

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan “Makalah Mengenai
Manajemen SDM UMKM dan Koperasi”.

Penulis juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung kelancaran
penulisan makalah ini.Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini.Oleh karena itu penulis bersyukur apabila para pembaca bersedia memberi kritik dan
saran untuk perbaikan makalah ini kedepannya.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 23 Maret 2019

2
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER.............................................................................................1

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang..................................................................................................4

B.Rumusan Masalah.............................................................................................4

C.Tujuan...............................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A.MSDM Secara Umum.......................................................................................6

B.MSDM UMKM.................................................................................................8

C.MSDM Koperasi...............................................................................................13

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan.......................................................................................................18

B.Saran.................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam organisasi apapun Sumber Daya Manusia (SDM) menempati keudukan
yang paling vital. Namun ketersediaan sumber-sumber daya itu menjadi sia-sia
apabila ditangani oleh orang-orang yang tidak kompeten dan kurang komitmen.
Upaya-upaya untuk merencanakan kebutuhan pegawai SDM, mengadakan,
menyeleksi, menempatkan, dan memberi penugasan secara tepat telah menjadi
perhatian penting pada setiap organisasi yang kompetitif.
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat, dan merupakan salah satu pilar
ekonomi, selayaknya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Di sisi lain,
salah satu upaya pemerintah dalam mengurangi pengangguran dan mengentaskan
kemiskinan dilakukan melalui program-program pemberdayaan ekonomi rakyat.
Dengan demikian, melalui pemberdayaan koperasi diharapkan akan mendukung
upaya pemerintah tersebut. Dalam upayanya, pemerintah dalam hal ini Kementerian
Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dituntut untuk dapat menghasilkan
program dan kebijakan yang dapat mendukung tumbuh dan berkembangnya koperasi.
Koperasi sebagai pilar ekonomi yang berbasis masyarakat ekonomi skala kecil dan
mikro terus diupayakan pengembangannya. Komitmen dan statmen nasional yang
sudah kita baca dan kita dengar di media masa, bahwa peranan ekonomi skala kecil
dan mikro ternyata patut diperhitungkan karena penyerapan tenaga kerja dan
ketahanan menghadapi krisis sektor ini menunjukkan hal yang sangat positif.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi Manajemen SDM UMKM dan Koperasi?
2. Bagaimana Bagaimana ruang lingkup Manajemen SDM di UMKM?
3. Bagaimana ruang lingkup Manajemen SDM di Koperasi?

4
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi manajemen sumber daya manusia yang terdapat di umkm dan
koperasi
2. Mengetahui ruang lingkup manajemen sumber daya mansuia yang terdapat di
umkm
3. Mengetahui ruang lingkup manajemen sumber daya manusia yang terdapat di
koperasi

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. MSDM SECARA UMUM

1. Manajemen Sumber Daya Manusia

Adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber
daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan,
karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.

2. 4 Tujuan MSDM menurut Sedarmayanti :

a. Tujuan Organisasional

Langkah untuk menunjukkan keberadaan dari suatu organisasi sehingga


perlu adanya kontribusi akan pendayagunaan sumber daya manusia secara
keseluruhan.

b. Tujuan Fungsional

Mempertahankan kontribusi dari sumber daya manusia tiap departemen


yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.

c. Tujuan Sosial

Organisasi bertanggung jawab secara sosial terhadap tantangan dan


keperluan yang terjadi di masyarakat khususnya di ruang lingkup organisasi
dan mengurangi efek yang merugikan

d. Tujuan Personal

Tujuan individu / personal harus terpenuhi dan selaras dengan tujuan


organisasi. tujuan individu / persoanl digunakan sebagai motivasi para
karyawan untk lebih berkontribusi dalam melaksanakan tugasnya di dalam
organisasi

6
3. Fungsi MSDM

a. Fungsi manajemen :

1. Perencanaan (Planning)

Bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan dan


kemudain menyusun rencana strategis bagaimana cara untuk mencapai
tujuan tersebut

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki
agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan

3. Pengarahan (Directing)

Upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya


lebih efektif dan efisien

4. Pengawasan (Controlling)

Upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada standar


yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang
dibutuhkan

b. Fungsi Operatif :

1. Pengadaan (Procurement)

Meliputi perencanaan sumber daya manusia, analisis jabatan, penarikan


pegawai, penempatan kerja, dan orientasi kerja

2. Pengembangan (Development)

Meliputi pendidikan dan pelatihan, pengembangan karier, dan penilaian


prestasi kerja

7
3. Kompensasi (Compensation)

Meliputi balas jasa langsung yang terdiri dari gaji/upah dan insentif, dan
balas jasa tak langsung yang terdiri dari keuntungan dan
pelayanan/kesejahteraan

4. Integrasi (Integration)

Meliputi kebutuhan karyawan, motivasi kerja, kepuasan kerja, disiplin


kerja, dan partisipasi kerja

5. Pemeliharaan (Maintenance)

Meliputi komunikasi kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, pengendalian


konflik kerja, dan konseling kerja

6. Pemberhentian (Separation)

B. MSDM UMKM
1. Pengelolan SDM pada UMKM meliputi
a. Rekrutmen
b. Seleksi
c. Penempatan
d. Pengembangan
e. Kompensasi (Upah)
f. Mempertahankan (Retention)
g. Evaluasi
h. Promosi
i. Pengakhiran Hubungan Kerja

2. 4 Hal Penting Untuk Peningkatan Manajemen SDM Bagi UMKM


a. Menyusun Struktur Organisasi dalam UMKM
Sebagai permulaan, buat struktur dari level direksi hingga manajer dan
staf. Setelah terbentuk, maka akan memudahkan dalam merekrut SDM,

8
mendaftarkan usaha ke departemen perdagangan, atau bahkan bermitra
dengan pihak lain. Pengambilan keputusan akan dapat dilakukan dengan
cepat dan tegas.
b. Rangkap Jabatan
Rangkap jabatan adalah hal yang tidak asing lagi bagi para pengusaha
skala UKM. Contohnya seorang direktur bisa merangkap menjadi manajer
HRD ketika ia merektur tenaga kerja. Ia juga bisa menjadi tenaga
penjualan ketika memasarkan produk hasil UKM. Direktur juga bisa
menjadi manajer keuangan satta mengurusi laporan keuangannya.
Rangkap Jabatan memiliki manfaat seperti bisa tahu bagaimana
melakukan job desc pekerjaan setiap orang dan bagaimana melakukannya
dengan baik.
c. Perekrutan dan peningkatan SDM dalam UKM
Proses perekrutan tidak jauh beda dengan perusahaan pada umumnya,
ada psikotes, tes bidang dan wawancara. Setelah mendapatkan karyawan,
maka perlu untuk meningkatkan sumber daya manusia. Caranya dengan
meningkatkan karyawan ke pelatihan dan training.
d. Mendelegasikan pekerjaan
Jika sudah memiliki karyawan, artinya anda bisa mendelegasikan
sebagian pekerjaan anda kepada karyawan tersebut. Langkah awal, ajak
karyawan mengerjakan pekerjaan anda yang beraneka macam. Setelah
itu, akan kelihatan di bagian mana ia lebih bisa diandalkan.

3. 6 Langkah Penting Manajemen SDM Untuk Kesuksesan UKM

a. Menyusun Struktur Organisasi UKM

Saat usaha mulai berkembang, struktur organisasi adalah hal pertama


yang harus dibenahi. Mulailah membenahinya dari penunjukkan posisi-
posisi penting seperti koordinator produksi, staff produksi, bendahara dan
lainnya. Pilihlah karyawan yang memang cakap dalam mengisi posisi
tersebut. Berikan kepercayaan secara resmi agar mereka merasa
bertanggung jawab dan memiliki loyalitas kepada perusahaan

9
b. Mulailah Proses Seleksi dan Rekrutmen Anggota Baru

Ketika sudah banyak bidang pekerjaan yang harus ditangani dan


membutuhkan sejumlah karyawan baru, maka Anda harus melakukan
proses seleksi dan rekrutmen. Lakukan seleksi dengan kriteria yang sesuai
dengan kebutuhan usaha. Perhatikan karakter calon karyawan tersebut.
Pilihlah calon karyawan yang berkualitas, mau belajar dan bekerjasama
dalam team dengan baik.

c. Mengagendakan Pelatihan dan Pengembangan Untuk Semua Karyawan

Sesi pelatihan dan pengembangan karyawan harus di agendakan atau di


jadwalkan secara berkala. Sesi ini dapat meningkatkan pengetahuan para
karyawan. Dengan adanya pengetahuan yang bertambah maka diharapkan
karyawan akan mampu menyelesaikan tugas perusahaan dengan lebih baik
dan dapat meningkatkan performa kinerja mereka.

d. Buatlah Aturan, Prosedur, dan Kebijakan Perusahaan

Untuk memperbesar kerajaan bisnis Anda, mulailah bertindak sebagai


sebuah perusahaan besar. Buatlah aturan-aturan yang jelas seperti jam
operasional dan tata tertib yang harus ditaati. Jangan lupa untuk membuat
kebijakan perusahaan yang bermanfaat bagi karyawan. Contohnya,
fasilitas berupa asuransi, bonus dan insentif berdasarkan performa.

e. Pemberian Gaji Yang Wajar

Upah atau gaji merupakan hal pertama yang mendukung kepuasan


kinerja karyawan. Dengan memiliki gaji yang wajar diatas UMR, biasanya
akan membuat seorang karyawan memiliki loyalitas dan performa kinerja
yang baik yang juga membuatnya untuk terus bertahan berada dalam UKM
yang Anda kelola. Upah yang diterima haruslah cukup untuk memenuhi
kebutuhan karyawan tersebut, dan tidak memberatkan Anda sebagai pihak
yang mengupah.

10
f. Lakukan Evaluasi Manajemen SDM Secara Berkala

Evaluasi kinerja sangat penting dilakukan untuk mengetahui performa


setiap karyawan secara berkala. Bentuk evaluasi bisa berupa laporan
maupun hasil wawancara. Tugas Andalah sebagai pemimpin untuk
mempelajari hasil kerja masing-masing karyawan. Berikan apresiasi
terhadap karyawan yang berprestasi, sebaliknya, bimbing kembali
karyawan yang kurang berprestasi.

4. Tantangan yang dihadapi UMKM dalam mengelola SDM sebagai


berikut:

a. Kepatuhan dengan Hukum

Tantangan yang dihadapi UMKM seperti mematuhi ketentuan


ketenagakerjaan yang berlaku (UU TK), seperti mulai memiliki peraturan
kepegawaian perusahaan, terdaftar di Dinas Tenaga Kerja setempat.
Selain itu juga ketentuan mengenai hak-hak karyawan, jaminan kesehatan,
lembur, dll. Perihal kepatuhan hukum ini tentu memerlukan energi
UMKM selain pengetahuan yang cukup.

b. Kesulitan dalam Rekrutmen

UMKM biasanya kesulitan menentukan standar dalam melakukan


rekrutmen. Umumnya mereka langsung saja mencontoh usaha lain dari
sisi pemenuhan pegawai, kurang cermat dalam menyesuaikannya dengan
kebutuhan bisnis.

c. Menetapkan Peraturan

UMKM sering merasa bahwa peraturan ini nantinya akan membebani


diri sendiri. Pemilik usaha umumnya kurang bisa menentukan hal-hal apa
saja yang perlu diatur. Terkadang pemilik terlalu tegas atau khawatir
karyawan malah akan mengendor kerjanya bila dibuatkan peraturan.

11
d. Mengembangkan Kompetensi Pegawai

Sedikit sekali pemilik usaha UMKM yang memahami dengan tepat


bagaimana potensi karyawannya. Hal ini karena umumnya konsentrasi
pemilik lebih ke arah produksi, pemasaran keuangan, selain pemilik
tersebut biasanya adalah key person yang memiliki keahlian produksi.
Pada umumnya pemilik sangat juga lupa melakukan update terhadap
keterampilannya sendiri. Alhasil, tak ada SDM dalam UMKM tersebut
yang berkembang di sisi kompetensinya.

e. Menetapkan Upah Pegawai

Pada umumnya UMKM kesulitan dalam menentukan upah pegawainya.


Sebagaian mereka tidak memperhitungkan upah untuk diri sendiri atau
anggota keluarga yang membantu dalam kegiatan usaha. Banyak di antara
mereka pula yang memberikan bayaran jauh lebih tinggi bagi anggota
keluarga dibanding pegawai lain, walau jenis pekerjaannya sama. Di sisi
lain, UMKM juga sering khawatir bila belum dapat memenuhi Upah
Minimal, sehingga keberadaan tenaga kerjanya sering ditutupi. Walaupun
di sisi lain sebenarnya UMKM dapat mempekerjakan pegawai secara
paruh waktu sesuai kebutuhan, namun karena pengetahuan
ketenagakerjaan kurang, maka hal ini kurang dapat disolusikan dengan
baik.

f. Memisahkan Biaya Usaha dan Belanja Keluarga

UMKM sering kali mencampuradukkan biaya usaha dengan belanja


keluarga. Dengan melibatkan anggota keluarga sebagai SDM usaha, maka
belanja keluarga menjadi rancu dengan biaya usaha. Hal ini dapat diatasi
dengan pendampingan UMKM.

g. Menilai Kinerja Karyawan dan Pemberian Reward dan Punishment

Karena kesederhanaan berpikir dan kondisi usahanya, UMKM pada


umumnya memiliki keterbatasan dalam melakukan penilaian kinerja
karyawan. Dalam hal ini, sering tidak ada standar atau aturan baku.

12
Demikian juga dalam hal pemberian reward maupun punishment. Karena
adanya anggota keluarga yang terlibat dalam usaha, maka kegiatan
penilaian kinerja, pemberian reward dan punishment menjadi kurang
obyektif, dan ujungnya dapat menimbulkan kendala SDM.

h. Mempertahankan dan Memberhentikan Karyawan

Dengan kesederhanaannya, UMKM dapat menciptakan kondisi kerja


yang membuat SDM bekerja dengan nyaman seperti dalam keluarga.
Namun dengan kedekatan kekeluargaan, UMKM juga kadang mengalami
kesulitan untuk memberhentikan pegawainya

C. MSDM KOPERASI

1. Manajemen SDM dalam koperasi

Mencakup pengaturan anggota koperasi, karyawan koperasi, manajer koperasi,


pengurus koperasi, pengawas (BP), badan pembina dan dewan penasehat,
koperasi sekunder, kankop, dekopin. Manajemen sumber daya manusia juga
menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan,
pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kerja, kompensasi
karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya
manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang
mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya

2. MSDM dalam Koperasi

a. Anggota Koperasi

Merupakan individu-individu atau koperasi-koperasi yang menjadi


bagian dari koperasi tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan. Sebagai anggota koperasi wajib membayar sejumlah uang untuk
simpanan pokok dan simpanan wajib

13
b. Karyawan Koperasi

Sejumlah orang yang bekerja membantu jalannya usaha dalam koperasi.


Misalnya koperasi yang bergerak dalam simpan-pinjam, karyawan bertugas
melayani anggota yang akan menyetor ataupun meminjam uang

c. Manajer koperasi

Mereka yang diangkat dan diperhatikan oleh pengurus untuk


mengembangkan koperasi secara efisien dan profesional. Kedudukan
pengelola / manajer ialah sebagai karyawan / pegawai yang diberi kuasa
dan wewenang oleh pengurus.

d. Pengawas (BP)

Badan pemeriksa koperasi adalah suatu jabatan pada koperasi yang


anggotanya dipilih dari anggota koperasi. Pengawas atau BP tidak boleh
merangkap jabatan lain pada koperasi tersebut

e. Badan Pembina dan Dewan Penasehat


f. Koperasi Sekunder, Kankop, Dekopin

3. Cara Memajukan Koperasi dari Aspek SDM

a. Dari Segi Sumber Daya Manusia (SDM)

Merekrut Anggota yang Berkompeten

Rekrut anggota yang berkompeten dalam bidangnya. Tidak hanya orang


yang sekedar mau menjadi anggota melainkan orang-orang yang memiliki
kemampuan dalam pengelolaan dan pengembangan koperasi.

b. Dari Segi Keanggotaan

1. Menciptakan dan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang menimbulkan


pendapatan dan lapangan pekerjaan layak dan pantas yang
berkesinambungan.

14
2. Mengembangkan kapasitas -kapasitas sumber daya manusia
danpengetahuan dari nilai-nilai, keunggulan-keunggulan dan
kemanfaatankemanfaatan gerakan koperasi melalui pendidikan dan
pelatihan.
3. Mengembangkan potensi usaha mereka, termasuk kapasitas
kewirausahaan dan manajerial.
4. Memperkuat daya saing mereka dan juga memperoleh akses pada pasar-
pasar dan pembiayaan kelembagaan.
5. Meningkatkan simpanan-simpanan dan investasi
6. Memperbaiki kesejahteraan sosial dan ekonomi, dengan memperhatikan
kebutuhan untuk menghapus semua bentuk diskriminasi.
7. Menyumbang terhadap pembangunan manusia yang berkesinambungan.
8. Membangun dan memperluas sektor dari ekonomi yang sifatnya nyata
berbeda yang mempunyai kemampuan hidup (viable) dan ekonomis,
yang meliputi koperasi-koperasi, tanggap terhadap kebutuhankebutuhan
sosial dan ekonomi dari komunitas.

4. Pentingnya MSDM Koperasi

Manajemen merupakan salah satu bagian penting dari organisasi koperasi.


Berhsil tidaknya suatu kopeasi sangat tergantung pada mutu dan kerja dalam
bidang manajemennya. Peranan manajemen adalah membuat koperasi berhasil
dalam mencapai tujuannya, baik tujuan para anggota, seperti untuk mencapai
perbaikan tingkat hidup atau setidaknya meringankan biaya hidup sehari-hari,
maupun tujaun yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Manajemen yang baik adalah faktor yang paling penting untuk suksesnya
koperasi. Dalam menerapkan manajemen, pengurus mempunyai tanggung jawab
untuk merumuskan kebijaksanaan, menyetujui rencana dan program,
melimpahkan wewenang kepada manajer terkecuali bila dalam Hak Badan
Hukum dan Anggaran Dasar Koperasi tertera untuk dilimpahkan kepada anggota

15
5. Cara Memanajemenkan Sumber Daya Pengurus Koperasi

a. Pengurus

Pengurus menentukan program-program kerja yang telah disepakati


dalam rapat anggota benar-benar dapat dijalankan. Bagi koperasi yang
beranggotakan badan-badan hukum koperasi, masa jabatan pengurus paling
lama 5 tahun. Jumlah pengurus sekurang-kurangnya 3 orang yang terdiri
dari unsur ketua, sekertaris, dan bendahara.

b. Fungsi Pengurus Koperasi


1. Sebagai pengambil keputusan tertinggi

Diwujudkan dalam menentukan tujuan organisasi, menentukan


rencana sasaran serta program kerja organisasi koperasi, merumuskan
kebijakan organisasi, memilih dan mengawasi tindakan-tindakan
manajer dan karyawan

2. Sebagai penasehat

Berlaku baik bagi para manajer maupun para anggota. Bagai para
manajer meminta nasihat kepada pengurus adalah penting dalam
rangka penjabaran dan penerapan kebijaksanaan operasional dari
kebijakan-kebijakan yang telah dirumuskan oleh pengurus

3. Sebagai pengawas

Bahwa pengurus merupakan orang yang mendapatkan kepercayaan


dari anggota untuk melindungi semua kekayaan organisasi

4. Mengikuti perkembangan pasar

Dengan tepat mengarahkan berbagai jenis layanan barang-barang atau


jasa-jasa yang dihasilkan oleh koperasi sesuai dengan dinamika pasar dan
tingkat kelayakan maupun profitabilitas usaha

16
5. Sebagai simbol

Langkah-langkah yang diambil pengurus terhadap anggota maupun


karyawan bersifat persuasive yang menempatkan pengurus menjadi
pemimpin yang memiliki kekuatan dan motivator bagi pencapaian tujuan,
strategi perusahaan dan kebijaksanaan umum dari organisasi koperasi
dirumuskan secara sistematis

c. Tugas dan Wewenang Pengurus Koperasi


1. Mengelola Organisasi dan Usaha Koperasi
2. Memelihara Buku Daftar Anggota, Pengurus dan Pengawas
3. Menyelenggarakan Rapat Anggota, Mengajukan Laporan
Pelaksanaan Tugas dan Laporan Keuangan Koperasi
4. Mengajukan Rencana Kerja Dan Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Koperasi
d. Rapat-Rapat Pengurus

Salah satu kewajiban yang haru dilakukan oleh pengurus koperasi adalah
menyelenggarakan rapat pengurus secara rutin. Hal-hal yang penting untuk
dibicarakan adalah sebagai berikut:

1. Membicarakan pembagian tugas antara sesama anggota pengurus


2. Menetapkan pekerjaan
3. Menerima petunjuk dan bimbingan dari pejabat instansi terkait.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

18
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, N. (19 Juli 2017). Manajemen SDM pada UMKM. Diambil pada tanggal 26
Maret 2019 pukul 12.15 WIB, dari
https://ninadewiblog.wordpress.com/2017/07/19/manajemen-sdm-pada-
umkm/

Kang Ads. (22 Februari 2018). 6 Langkah Penting Manajemen SDM untuk
Kesuksesan UKM. Diambil pada tanggal 26 Maret 2019 pukul 12.30 WIB,
dari https://medium.com/@kang1ads/6-langkah-penting-manajemen-sdm-
untuk-kesuksesan-ukm-1b217c3b6619

Peni. (5 Januari 2012). Cara Memajukan Koperasi dari Aspek SDM. Diambil pada
tanggal 26 Maret 2019 pukul 12.15 WIB, dari
http://peniinlife.blogspot.com/2012/01/cara-memajukan-koperasi-dari-aspek-
sdm.html

Sleekr. (2 Maret 2016). 4 Hal Penting untuk Peningkatan Manajemen SDM bagi
UMKM. Diambil pada tanggal 26 Maret 2019 pukul 12.20 WIB, dari
https://sleekr.co/blog/peningkatan-manajemen-sdm-bagi-ukm-2/

Trafani, M. (12 Mei 2016). MSDM Koperasi. Diambil pada tanggal 27

Maret 2019 pukul 19.42 WIB dari


https://prezi.com/henvx1_a_ygb/bagaimana-msdm-koperasi/

Yusuf. (8 Februari 2019). Tujuan Manajemen Sumber Daya


Manusia Menurut Para Ahli. Diambil pada tanggal 27 Maret 2019 pukul
21.51 WIB, dari https://jurnalmanajemen.com/tujuan-manajemen-sumber-
daya-manusia/

19

Anda mungkin juga menyukai