(MSDM)
Oleh
Manajemen Sumber Daya Insani (MSDM) lahir pada akhir 1975 yang
dikenal sekarang dengan sebutan SHRM (Sociaty for Human Resources
Management), disebut juga Manajemen Kepegawaian dan Manajemen
Personalia adalah suatu pendekatan terhadap manajemen manusia
(insani) yang dalam hal ini berdasarkan tiga prinsip mendasar yaitu :
1. SDM adalah harta yang paling penting bagi suatu organisasi, sedangkan
manajemen adalah kunci bagi keberhasilan organisasi.
2. Keberhasilan itu sangat mungkin dicapai jika peraturan (rule/law) atau
kebijakan (wisdom) dan prosedur yang bertalian dengan manusia dari
organisasi/perusahaan saling berhubungan dan memberikan sumbangan
terhadap pencapaian tujuan (goal).
3. Kultur (budaya) dan nilai (value) perusahaan, suasana organisasi dan
perilaku manajerial akan memberikan pengaruh besar terhadap hasil
pencapaian terbaik. Karenanya harus ada penegakan kultur dan lebih
tepat dimulai dari puncak yang kemudian diikuti dengan penuh kepatuhan
(keteladanan) dan tutwuri handayani.
Menurut Perfecto S Sison (1991) MSDM didefinisikan sebagai fungsi
manajemen yang berkaitan dengan peningkatan efisiensi kerja dari SDM
dalam organisasi melalui kegiatan yang sempurna dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan pengawasan melalui
tindakan penerimaan, pengembangan, motivasi dan konpensasi untuk
mencapai tujuan.
Don Harvey dan Robert Bruce Brown (1996) pengertian MSDM adalah
apa yang dinamakan “The Success System Model” yang pada intinya adalah
suatu kegiatan yang dimulai dari kegiatan antisipasi kedepan tentang
pengunaan sistem MSDM yang tepat bagi perusahaan, diikuti oleh tindakan
penarikan pegawai (attrakting), pengembangan (developing), motivating,
maintaining dan pengembangan organisasi untuk mengantisipasi perubahan
yang sukses.
Inti MSDM adalah untuk memperoleh kinerja yang kelas dunia (higly word
class work force performance). SDM yang berkelas kinerja dunia hanya
dapat diperoleh jika motivasi kerja dapat diperoleh. Sebab karyawan yang
berkerja termotivasi mereka akan puas sehingga bekerja lebih produktif
maka kemudian akan beruntung (profit).
- MSDM atau MP (Manajemen Personalia), pada dasarnya
adalah ilmu yang mengatur unsur manusia (insani) dalam
suatu organisasi, agar mendukung terwujudnya tujuan
organisasi secara keseluruhan.
Menurut Flippo (1991), bahwa tantangan yang dihadapi oleh MSDM dimasa yang
akan datang adalah perubahan bauran angkatan kerja, perubahan nilai perorangan
dari angkatan kerja, perubahan harapan karyawan sebagai warga masyarakat,
perubahan tingkat produktivitas dan perubahan tuntutan pemerintah.
Sedangkan tantangan dari dalam yang datang dari lingkungan menejemen sendiri
dimana kepentingan personalia tidak menjadi perhatian yang seimbang antar
anggota menejemen. Ketidak seimbangan akan berakibat buruk dimana mereka
bertindak sendiri-sendiri dan mementingkan kepentingan sendiri saja.
Selain daripada orang-orang yang ada dalam organisasi tantangan dari dalam juga
datang dari sarana dan prasarana yang dipakai oleh perusahaan, kebijakan yang
dituangkan dalam berbagai ketentuan, nilai dan norma yang berlaku dan prestasi
masa lalu dan kegagalannya.
Sedangkan tantangan dari luar seperti adanya perubahan lingkungan, perubahan
tehnologi, peraturan pemerintah, faktor sosial budaya, pasar tegana kerja, kondisi
perekonomian, faktor georgafi demografi, kegiatan mitra dan pesaing.
Hal-hal yang harus dilakukan dalam menghadapi tantangan :
1. Mengamati secara cermat dan terus menerus setiap perubahan
2. Mengevaluasi dampak perubahan baik secara langsung maupun tidak
langsung
3. Mengambil tindakan yang bersifat proaktif, sehingga perubahan dapat
dimanfaatkan dengan baik.
4. Menemukenali setiap informasi sebagi input yang dapat digunakan untuk
mendorong organisasi ke arah yang lebih baik dengan memanfaatkan
peluang yang tercinta dengan adanya perubahan.
SEJARAH PERKEMBANGAN MSDM
REVOLUSI INDUSTRI
Gerakan aliran pemikiran ini dimulai awal abad 20, tokoh utamanya
adalah Hugo Munsterberg yang kemudian dikenal sebagai
“BapakPsykologi Industri” aliran ini lebih menekankan pada studi
tentang praktek kegiatan penanganan sumberdaya manusia.
Pada awalnya aliran ini memperkenalkan konsep Matching atau
Fitting dalam proses seleksi dan penempatan tenaga kerja. Matching
adalah suatu konsep pemikiran yang dikembangkan dari pengertian
bahwa seorang calon karyawan itu memiliki sifat dan karakteristik
sendiri-sendiri sehingga bakat dan kemampuan yang dimiliki
karyawan akan berbeda-beda. Konsep ini lebih lanjut berusaha untuk
memadukan antara pekerjaan dengan kemampuan yang kemudian
dikenal dengan istilah “The right man in the right place”.
Aliran ini mencapai masa kepopulerannya tahun 1950. Tokoh aliran ini Elton
Mayo, Fritz Roathlisberger. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh para
tokoh tersebut menyimpulkan bahwa produktivitas kerja kelompok lebih
dipengaruhi oleh faktor-faktor manusia dan sosial dari pada faktor phisik,
kerjasama kelompok, partisipasi, keserasian, loyalitas dan semangat kerja
lebih meningkatkan produktivitas dari pada kerja otot
Aliran ini memiliki prinsip pemikiran bahwa suatu perusahaan yang memiliki
modal yang banyak, tehnologi canggih, peralatan yang serba otomatis tidak
akan berhasil kalau tidak didukung oleh sumberdaya manusia yang cakap
dan kompak.
ALIRAN PERILAKU
Aliran ini mulai dikenal tahun 1955 sampai tahun 1970 an dan sering disebut
gerakan pembaharuan pendapatnya bahwa faktor hubungan manusia hanya
salah satu variabel yang mempengaruhi kehidupan organisasi. Tokohnya
Maslow yang dikenal dengan Hirarki kebutuhan lingkungan, Lokert yang
mengembangkan prinsip integral, Hezberg yang dikenal dari buah karyanya
“job enrichment” (pemerkayaan pekerjaan), Arygris yang mengenalkan arti
pentingnya rancangan organisasi, integrasi dan pengendalian diri dalam
menerapkan sasaran organisasi.
ERA KESEJAHTERAAN
Era ini muncul karena kesejahteraan mrupakan tujuan akhir dari setiap
manusia. Menurut Petter dan Waterman bahwa perusahaan yang baik
adalah perusahaan yang berorientsi kepada manusia dengan sejumlah
program untuk manusia. Setiap produk dan jasa yang dibuat oleh
perusahaan harus berorientasi pada “Quality of life” dari si pemakai produk
itu dengan perangkat TQM (Total Quality Manajemen).
PENERAPAN MSDM
Manajemen SDM adalah suatu pendekatan yang strategis terhadap
ketrampilan, motivasi, pengembangan dan manajemen pengorganisasian.
MSDI dibuat untuk membentuk kultur perusahaan yang layak dan
memasukan program-program yang menggambarkan dan mendukung nilai-
nilai pokok dari perusahaan tersebut dan memastikan keberhasilannya.
MSDI bersifat proaktif bukan reaktif yaitu selalu mengharapkan apa yang
perlu dikerjakan dan kemudian melakukannya bukan menunggu
diperintahkan apa yang harus dikerjakan tentang penerimaan karyawan,
menggaji atau melatih orang atau yang berhubungan dengan masalah
perburuhan dll.
- Manusia adalah mahluk sosial (social animalis) dan juga hewan yang berpolitik
(zoon piliticon) yang selalu cenderung bermasyarakat.
- Organisasi adalah lembaga sosial yang terdiri dari sekumpulan orang dengan
berbagai pola intersksi yang ditetapkan.
- Alasan Identifikasi. Ini merupakan kebutuhan dan sangat penting bagi seseorang dimana
mereka ingin berbeda dengan organisasi lain. Contoh tahun 1970 an, para pemuda senang
berambut “gondrong” walaupun memang menarik dan comfortable, tetapi sebenarnya ada
alasan lain yang lebih penting yakni karena ingin berbeda dengan yang lainnya, pada tahun
1980 an rambut gaya “punk rock” dan saat ini “gaya botak” dan “cakar burung” dll.
Hal menarik dalam fenomena identifikasi adalah adanya “basking in
reflected glory” artinya setiap manusia punya sifat suka pada yang
baik dan menyenangkan saja. Misalnya Bonek (suporter Persebaya)
mereka akan bangga dengan atribut hijau-hijau, spanduk hijau
sampai rambutpun di cat hijau. Jika mereka menang akan bilang
“kami menang”, tetapi sebaliknya jika persebaya kalah mereka
bilang “mereka kalah”.
- Budaya organisasi menurut Furnham dan Gunter (1993) sebagai “keyakinan, sikap
dan nilai yang umumnya dimiliki oleh organisasi”. Budaya adalah “cara kami
melakukan sesuatu disekitar sini”.
- Rousseau (1988) menyatakan bahwa iklim adalah suatu persepsi dan bersifat
deskripsi yaitu apa yang dilaporkan orang mengenai sensasi.
- French (1985), iklim organisasi adalah sekumpulan persepsi yang secara relatif
bersifat konstan yang dimiliki oleh anggota organisasi ,mengenai karakteristik dan
kualitas budaya organisasi.
- Harrison (1972) menghatagorikan apa yang disebut “idiologi organisasi” dalam hal ini adalah :
1. Berorientasi pada kekuatan (kompetitif, responsif terhadap kepribadian dari pada keahlian).
2. Berorientasi pada orang (berkaitan dengan konsensus, kontrol manajemen yang
ditinggalkan).
3. Berorientasi pada tugas (memusatkan perhatian pada kompetensi dan dinamika)
4. Berorientasi pada peran (memusatkan perhatian pada legalitas, legitimasi dan birokrasi).
Handy (a981) lebih memilih kata “budaya” bari pada idiologi. Dan budaya lebih mengenai
perasaan akan cara hidup yang bersifat universal atau sekumpulan norma. Ada empat tipe
budaya menurut Handy :
1. Budaya kekuatan, yang merupakan sumber kekuatan inti yang menjalankan kontrol. Disini
terdapat peraturan, prosedur dan atmosfirnya kompetitif dan berorientasi pada kekuatan dan
politis.
2. Budaya peran, pekerjaan dikontrol oleh prosedur dan peraturan atau deskripsi jabatan adalah
lebih penting dari pada orang yang mengisi jabatan tersebut.
3. Budaya tugas, pengaruhnya lebih didasarkan pada kekuatan ahli dari ;pada kekuatan posisi
atau pribadi. Budaya dapat diadaptasikan dan kerjasama tim adalah sangat penting.
4. Budaya orang, individu adalah titik utama. Organisasi hanya ada untuk melayani dan
membantu individu yang ada di dalam organisasi.
TEORI ORGANISASI
- Teori Organisasi Klasik, berkembang sejak tahun 1800 an, kini terkenal sebagai teori klasik
(classical theory) atau teori tradisional. Mesir, Cina, Kaisar Romawi telah menggunakan
teori ini sejak lama
.
Teori klasik sangat tersentralisasi dan tugasnya terspesialisasi, menekankan “rantai
pemerintah” dan penggunaan disiplin, aturan dan supervisi katat untuk mengubah
organisasi agar lebih efisien. Teori klasik memberikan petunjuk “mekanistik” struktural
yang kaku dan bukan kreativitas. Teori klasik berkembang dalam tiga aliran : birokrasi,
teori administrasi dan menejemen ilmiah. Ketiganya memiliki efek yang sama dalam
praktek dan dikembangkan tahun 1900 – 1950 oleh kelompok penulis seperti Lyndal Urwick
yang menulis tentang teori administrasi tanpa membaca buku Max Weber yang merupakan
buku terpenting tentang birokrasi.
Jadi birokrasi adalah sebuah model normatif yang menekankan struktur dalam
organisasi. Unsur birokrasi masih banyak diketemukan di lorganisasi modern
yang lebih kompleks daripada hubungan “face to face” yang sederhana.
- Teori Administrasi
- Tokohnya Frederick Winslow Taylor, tahun 1900an menulis makalah yang berjudul :
Shof Management, The Principles of Scientific Management dan Testimony Before
the Special House Committee. Ketiga makalah ini ditulis dalam satu buku “Scientific
Management” (th 1947). Tylor mengemukakan metode kerja yang efektif dengan
mengadakan pendekatan ilmiah terhadap masalah-masalah menejemen melalui
empat kaidah menejemen :
- Organisasi ini terkenal sebagai terori atau aliran hubungan manusiawi (the human rations
movement). Dalam hal ini lebih menekankan tentang perilaku manusia dan hubungan
kemanusiaan.
- Tokohnya yang terkenal Hugo Munsterberg, yang menulis buku Psychology and Industrial
Effisiency (1913) yang mengembangkan metode tes psikologis ilmiah untuk mencarim
karekteristik phisik dan mental individu yang cocok dengan kebutuhan jabatan. Dalam hal ini
mengingatkan adanya pengaruh faktor sosial dan budaya terhadap organisasi.
- Elton Mayo, memperkenalkan secara efektif aliran hubungan manusiawi lebih dari yang lain,
kedua bukunya yang terkenal berjudul “The Human Problems of Industrial Civilization” dan “ The
Social Problems of an Industrial Civilization”. Tetapi ia lebih terkenal berkat karyanya tentang
percobaan Howthorne (Howthorne Studies).
Percobaan di Pabrik Hawthorne milik perusahaan Western Electric (chicago) yang diseponsori
National Research Council : - meneliti pengaruh menerangan dalam produktivitas kerja –
produktivitas kerja yang diawasi walau tanpa penerangan – produktivitas kerja yang hanya
menggunakan sinar matahari. Dalam hal ini kondisi fhisik telah mempengaruhi produktivitas kerja.
– selanjutnya jam makan siang dikurangi atau ditambah tetapi dengan pengawasan dan ternyata
hasilnya bahwa produktivitas kerja naik. Jadi dalam hal ini bahwa moral pekerja akan menaikkan
produktivitas kerja.
Kritik terhadap Division of Labour (Pembagian kerja).
- Sejak pembagian kerja dilakukan maka adakalanya timbul masalah yang disebut
“anomie” yaitu situasi dimana pedoman kerja tidak ada (lack of rule) dan disiplin diri
menjadi berkurang (lack of sepf dicipline). Disamping itu orang menjadi bingung,
takut bertanya dan merasa dirinya diabaikan (aloness among many). Yang
mengakibatkan timbulnya gejala dipersonalisasi dan dysfunction sehingga orang
tidak lagi cooperatif karena sering terjadi kecemburuan.
- Teori ini terkadang disebut “analisa sistem pada organisasi” yang memandang bahwa semua
unsur organiasasi sebagai suatu kesatuan. Organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang
berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi suatu sistem terbuka yang bila ingin
mempertahankan hidupnya harus menyesuaikan dengan perub ahan lingkungan.
- Bedanya dengan teori klasik, bahwa jika teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa
dan deskripsi organisasi dan sasaran organisasi dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
sesuai dengan hakikat pekerjaan sendiri sehingga orang akan menjadi ahli dalam bidangnya dan
tidak memandang keseluruhan, sedangkan Teori Modern dengan tekanan pada perpaduan
(synthesis) dan perancangan (design) dengan menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang
menyeluruh.
- Ilmu pengetahuan klasik membicarakan konsep koordinasi, skalar dan vertikal, Teori neoklasik
denga menekankan pentingnya aspek perilaku manusia, dengan mementingkan perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan, motivasi dan intergrasi, maka teori organisasi modern lebih
dinamis, multi variabel, multi level, multi dimensional dan probalistik. Dalam hal ada tiga unsur
penting : 1) unsur struktural (makro), 2) unsur proses (makro) dan 3) unsur perilaku anggota
organisasi (mikro), kesemuanya tak bisa dipisahkan.
- Keberhasilan manajemen organisasi bisnis juga tergantung dari aplikasi manajemen
yang pada hakeketnya tergantungan amal perbuatan SDM organisasi bisnis itu
sendiri.
- Islam menggariskan bahwa kahekat amal harus berorientasi bagi pencapaian ridlo
Allah, Imam Fudhail bin Iyad (105-187 H) salah seorang guru Imam Syafi’i juga
perawi hadits dalam menjelaskan tafsir al Mulk 2-3, ( ..... Ahsanu amala.....),harus
dipenuhinya dua syarat yakni ikhlas dan cara yang harus sesuai dengan hukum
syari’at. Jadi keberadaan manajemen organisasi dipandang sebagai sarana untuk
memudahkan implementasi ajaran Islam dan kegiatan bisnis yang islami.
- Agar suatu organisasi bisnis dapat berjalan sesusi visi, misi dan tujuan maka perlu
ditetapkan prinsip-prinsip organisasi yang dianggap penting :
1. Perumusan tujuan
2. Kesatuan arah
3. Pembagian kerja
4. Pendelegasian wewenang/tanggungbjawab
5. Koordinasi
6. Tingkat Pengawasan
7. Rentang manajemen
- Syarat untuk menetapkan visi dan misi
2. Melaksanakan peneltian dengan prinsip kebebasan berfikir lmiah dalam skala nasional dan
internasional
3. Melaksanakan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan kemaslahatan dan
kesejahteran
4. Menjlin kerjasama dengan pihak terkait dalam memfasilitasi luusan.
Jenis Organisasi Bisnis Dalam Islam
- Kita kenal istilah perseroan dalam Islam yang disebut Syarikah/syirkah yang
dari segi bahasa bermakna penggabungan dua bagian atau lebih sehingga
tak bisa lagi dibedakan antara yang satu dengan yang lain. Sedang
menurut syara’ perseroan adalah transaksi atau akad antara dua atau lebih
yang keduanya sepakat untuk melakukan kerja yang bersifat finansial
dengan tujuan mencari keuntungan.
- Menurut jumhur ulama rukun syirkah yaitu 1) shighot/aqad (ijab dan kabul),
2) pihak yang berakad baik membawa modal (syarikah al mal) ataupun
membawa keahlian dan tenaga (syarikah al badn) dan 3) usaha.
1. Syarikah al Inan : Syarikah antara dua orang atau lebih yang masing-masing mengikutkan
modal ke dalam syarikah dan sekaligus menjadi pengelolanya, kemudian keuntungan dibagi
antara mereka berdasarkan kesepakatan.
2. Syarikah al Wujuh : syarikah anatara dua orang atau lebih dengan modal dari pihak di luar
keduanya.
3. Syarikah ‘Abdan : Syarikah antara dua orang atau lebih yang mengandalkan tenaga atau
keahlian saja tanpa harta mereka untuk menerima pekerjaan, keuntungannya dibagi
berdasarkan kesepakatan.
4. Syarikah Mudlorobah : Syarikah mudlorobah( qiradl) terjadi bila pemilik modal (shahibul mal)
menyerahkan modalnya kepeda pengelola (mudharib) untuk dikelola atau diusahakan,
sedangkan keuntungannya dibagi menurut kesepakatan bersama.
5. Syarikah Mufawadhah : Syarikah gabungan dari berbagai bentuk syarikah model inan,
abdan, mudlorobah dan wujuh.
- Kepemimpinan adalah proses memberi inspirasi kepada semua anggota/karyawan agar bekerja sebaik-baiknya
untuk mencapai hasil yang diharapkan.
- Kepemimpinan adalah mengajak anggota/karyawan agar bertindak secara benar, mencapai komitmen dan
memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama.
- Kepemimpinan adalah mengarahkan, mengendalikan, membimbing dan melakukan pembinaan untuk mencapai
hasil optimal sesuai yang diharapkan bersama.
- George RTery : Kepemimpinan adalah keseluruhan kegiatan (aktivitas) untuk mempengaruhi kemauan orang lain
untuk mencapai tujuan bersama (leadership is activity of infulencing people to strive willingly for mutual
objectives).
- Robert Dubin : Kepemimpinan adalah aktivitas pemegang kewenangan dan mengambil keputusan (leadership is
the marking of decisions).
- Prof Dr. S.P. Siagian : Kepemimpinan merupakan inti dari manajemen, karena kepemimpinan adalah motor
penggerak bagi SDM dan SDA.
- Ralph M Stogdill : Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam upaya
perumusan dan pencapaian tujuan (leadership is the process of influenching group activities toward goal setting
goal achievement).
John Adair, mengatakan bahwa ada tiga tuntutan yang harus dipenuhi
oleh pemimpin yakni tuntutan tugas (menyelesaikan pekerjaan), tuntutan
kelompok yakni membangun dan menjaga semangat kelompok dan
tuntutan individu yakni menyelaraskan tuntutan individu, tugas dan
kelompok.
Henry Minzaberg, mengemukakan macam peranan
kepemimpinan :
Wibawa kepemimpinan itu sangat melekat pada diri pemimpin, dipatuhi dan diikuti bawahan
sehingga mempunyai pengaruh besar. Wibawa berbeda dengan wewenang, kalau wibawa tibul
dari internal pemimpin (inner beauty) sedangkan wewenang bersumber dari luar sang pemimpin
(eksternal).
1. Mempunyai otoritas diri, otoritas adalah sikap dari keyakinan yang timbul dalam diri sendiri
yakni keyakinan akan kemampuan diri sendiri untuk berbuat sesuatu.
2. Ketegasan sikap, tentunya ketegasan yang disesuaikan dengan situasi yang dihadapi yang
berpihak pada fakta yang dapat dipertanggung jawabkan.
3. Penempatan diri dengan baik, belajar menempatkan diri apa yang diinginkan kelompok dalam
hal ini tentu dapat menyediakan diri untuk membantu orang lain.
4. Memelihara citra diri, melalui performance yang meyakinkan, nada suara yang mantap dengan
menggunakan bahasa yang dapat diterima dan memperhatikan orang lain juga tidak
meremehkan orang lain.
5. Kebiasaan berkomunikasi dengan baik. Baik dengan olah lisan (percakapan) yang baik,
sopan juga berkomunikasi yang dilengmkapi dengan olah gerak dan sikap positif.
PEMIMPIN YANG KOMPETEN
- Kerja adalah proses penciptaan nilai pada suatu unit sumber daya.
- Nilai kerja adalah nilai yang ditampilkan melalui kerja yang dapat dirasakan
oleh pengguna dalam bentuk nilai baru atau nilai tertentu.
- Etika kerja, berhubungan dengan kesadaran etik yang terjadi dalam kalbu.
Etika kerja adalah bagi dari filsafat dan serumpun dengan studi kasus lain
seperti etika jabatan, etika profesi, etika bisnis dll,
- Etos kerja adalah inti dari nilai kerja yakni kekuatan pendorong atau
penggerak sehingga siap bekerja keras. Etos kerja melahirkan produktivitas
dan kualitas kerja. Etos kerja adalah etika kerja yang padat nilai ideal bukan
fakta, misalnya : kerja adalah rahmat (aku bekerja penuh syukur), kerja
adalah amanah (aku kerja penuh tanggung jawab), kerja adalah aktualisasi
diri (aku kerja keras penuh semangat), kerja adalah kehormatan ( aku kerja
tekun penuh keunggulan), kerja adalah kesadaran hati (aku bekerja
sempurna penuh kerendahan hati), kerja adalah ibadah (aku bekerja serius
tanpa mengharap imbalan).
SOAL UNTUK UJIAN TENGAH SMESTER
1. Apa yang anda dapat deskripsikan tentang manajeman Sumber Daya Manuia
sebagai bagian dari manajemen terbarukan !
2. Jika kita sepakat bahwa Ekonomi Syari’ah merupakan suatu sistem ekonomi
alternatif, maka apa yang seharusnya dilakukan dengan memperhatikan
faktor peluang dan penghambat !
3. Sebuah organisasi akan berjalan dengan baik dan efektif jika unsur-unsur
pokoknya terlaksana dengan baik jelaskan dan bagaimana anda secara
umum menilai kondisi ormas saat ini ?
4. Manajemen Sumber Daya Manusia dapat juga disebut sebagai manajemen
personalia yang lebih mendekatkan kepada manajemen insani. Dalam hal ini
ada prinsip-prinsip mendasar yang harus difahami sebutkan ?
5. Inti dari keberhasilan sebuah manajemen akan tergantung kepada karakter,
gaya memimpin dan lingkungan yang mempengaruhi, apa yang anda dapat
uraikan untuk mewujudkan kualitas dan daya saing seorang pemimpin.
KONPLIK DALAM ORGANISASI
PERILAKU DAN KONFLIK DALAM ORGANISASI
- Konflik merupakan peristiwa yang sudah dikenal sejak permulaan sejarah umat
manusia.
- Konflik terjadi dimana-mana bisa antar individu, antar kelompok, individu dan
kelompok, kelompok dan kelompok, dapat terjadi dilingkungan rumah tangga,
masyarakat dan pemerintahan.
- Apabila sistem komunikai dan informasi tidak memenuhi sasaran, maka timbul salah
faham/tidak saling mengerti maka akan terjadi konflik.
- Konflik juga timbul karena ketidak sesuaian tujuan atau nilai pribadi dengan perilaku
yang harus diperankan pada jabatannya (berbeda persepsi).
- Konflik merupakan merupakan suatu pertarungan menang kalah antar kelompok atau
perorangan yang berbeda kepentingan dalam suatu organisasi.
- Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan kepentingan antara dua pihak
atau lebih, masing-masing ingin mempertahankan nilai yang mereka anggap benar
dan memaksa pihak lain untuk mengakuinya.
KONSEPSI TENTANG KONFLIK
- Konsepsi orang tentang konflik dilatar belakangi oleh pengalaman dalam mengelola
organisasi.
- Konflik pada awalnya dianggap sebagai suatu penyimpangan terhadap norma dan
nilai prilaku masyarakat maupun aturan organisasi, meskipun kemudian pandangan
tentang konflik pengalami perubahan.
- Aldag R J dan Stearns T.M (1987), Robbin S.P (1990), membagi transisi pemikiran
tentang konflik ke dalam tiga fase, yaitu 1) pandangan tradisional (tradisional view of
conflict),pada saat ini konflik diangap sebagai suatu yang negatif dan identik dengan
kekacauan, destruktif dan dapat merugikan kelangsungan organisasi, karena itu
harus dicegah dan diantisipasi. 2) pandangan hubungan manusia (human relations
view of conflict),berkeyakinan bahwa manjusia merupakan faktor penentu dalam
pencapaian tujuan karena itu harus ada penghargaan dan perlakuan manusiawi dan
penciptaan iklim kondusif. Dan 3) pandangan interaksionis/pruralis
(interactionism/pruralistic view of conflict), berusaha menstimulir dan menciptakan
konflik apabila kelompok bersifat statis, apatis dan tidak tanggap terhadap perubahan
dan inovasi.
HAKEKAT KONFLIK
- Michel B, Setiawan B dan Rahmi D.H (2001) menjelaskan bahwa konflik pada kondisi tertentu
mampu mengidentifikasi sebuah proses pengelolaan lingkungan dan sumber daya yang tidak
berjalan secara efektif, mempertajam gagasan bahkan dapat menjelaskan kesalahpahaman.
Pertentang kepentingan dalam masyarakat dan organisasi merupakan suatu kewajaran.
- Luthans F (1985), bahwa perilaku konflik adalah perbedaan kepentingan/minat, perilaku kerja,
perbedaan sifat individudan perbedaan tanggung jawab dalam aktivitas organisasi.
- Stearns T.M (1987) dengan tegas menyatakan konflik terjadi karena ketidaksepahaman anata
dua atau lebih invidu/kelompok sebagai akibat dari usaha kelompok lain yang mengganggu
pencapaian tujuan.
- Organisasi yang sedang mengalami konflik dalam aktivitasnya menunjukkan ciri-ciri : 1) terdapat
perbedaan pendapat anatau pertentangan, 2) terdapat perselisihan dalam pencapaian tujuan, 3)
terdapat pertentangan norma dan nilai, 4) adanya sikap dan perilaku saling meniadalkan,
menghalangi pihak lain, 5) adanya perdebatan dan pertentangan akibat munculnya kreativitas,
inisiatif atau gagasan baru dalam mencapai tujuan organisasi.
PROSES TERJADINYA KONFLIK
- Tujuan menejemen konflik adalah untuk mencapai kinerja optimal dengan cara
memelihara konflik yang merugikan. Tidak ada tehnik pengendalian konflik yang
cocok juntuk semua situasi karena setiap pendekatan memilki kelebihan dan
kekurangan. Memilih resolusi konflik tergantung faktor penyebabnya dan penerapan
menejemen konflik secara tepat dapat meningkatkan kreativitas dan produktivitas
bagi pihak-pihak yang mengalami.
- Menejemen konflik berguna dalam mencapai tujuan yang diperjuangkan dan
menjaga hubungan pihak-pihak yang terlibat konflik tetap baik. Kegagalan mengelola
konflik dapat menghambat pencapian tujuan organisasi karenanya perlu ada tehnik
pengandalian konflik.
- Handoko (1992) secara umum ada tiga cara dalam menghadapi konflik : 1) stilulasi
konflik, 2) pengurangan atau penekenan konflik dan 3) penyelasaian konflik.
- Serangkaian anggapan tentang konflik bahwa 1) konflik tidak dapat dihindarkan, 2)
konflik ditentukan oleh faktor struktural baik fisik, desain atau sistem, 3) konflik
adalah bagian integral sifat perubahan dan 4) konflik dapat membantu atau
menghambat pelaksanaan kegiatan organisasi.
- Mencegah terjadinya konflik menekankan pada : 1) tujuan organisasi leb ih penting daripada
tujuan kelompok/unit. 2) struktur tugas yang stabil dan dapat diramalkan, 3) meningkatkan dan
mengembangkan komunikasi antar anggota pada unit yang berbeda, 4) menghindari siyuasi
menang-kalah yang dapat mengorbankan pihak lain.
- Stimulasi konflik diperlukan pada saat unit kerja mengalami penurunan produktivitas atau terdapat
kelompok yang belum memenuhi standar kerja yang ditetapkan. Dalam hal ini metode yang
dilakukan : 1) memasukkan anggota yang memiliki perilaku dan pandangan yang berbeda, 2)
merestrukturisasi organisasi terutama rotasi jabatan dan pembagian tugas baru, 3) menyamaikan
informasi yang bertentangan dengan kebiasaan yang dialami, 4) meningkatkan persaingan
dengan cara menawarkan insentif dan promosi jabatan dan 5) memilih pimpinan baru yang lebih
demokratis.
MENYELESAIKAN KONFLIK
Apabila keadaan tidak saling mengerti (miss under standing) serta situasi penilaian terhadap
perbedaan antar anggota semakin parah sehingga konsensus sulit dicapai, maka konflik pun
tak terelakkan. Pada kondisi ini pimpinan dapat melakukan tindakan alternatif sesuai dengan
situasi yang terjadi :
1. Menggunakan kekuasaan, dalam hal ini menawarkan siapa yang setuju dan yang tidak setuju
dan yang tidak setuuju silahkan mengudurkan diri.
2. Konfrontasi, bila persetujuan semua pihak tidak dapat tercapai, dalam hal ini dibiarkan saja
agar semua pihak memikirkan dan merenungkan kembali pendapat masing-masing.
3. Kompromi, dimana semua pihak siap berkorban agar memuaskan pihak lain meski dalam hal
ini tidak ada yang merasa senang tetapi atas kesadaran jika berlarut-larut maka akan semakin
merugikan semua pihak dan organisasi akan mati (the date organization).
4. Menghaluskan situasi, dan ini mempertahankan statusquo namun pimpinan secara informal
berusaha untuk menyelesaikan persoalan terhadap isu yang sifatnya sepele.
5. Penbgunduran diri, dalam hal ini pimpinan melarikan diri dari situasi yang timbul dan tak
berusaha untuk menyelesaikan sama sekali, pimpinan menyerahkan pada kekuatan yang ada
untuk nantinya memperoleh keseimbangan kembali.
KONFLIK MENURUT ISLAM
- Islam mengakui bahwa setiap manusia memiliki pembawaan, karakter dan sifat yang berbeda
maka tidak mustahil terjadi konflik.
- Islam mengakui bahwa dalam diri manusia ada potensi untuk berbuat baik dan potensi untuk
cenderung berbuat jahat. Kebaikan dan sifat kejahatan selalu bersaing ketat dan mana yang
menang sangat tergantung kepada situasi dan dorongan dan pengaruh dari pihak lain.
- Daya keimanan seserang akan sekaligus membentuk kepribadian dan sekaligus daya tangkal
untuk berbuat sentimen dan tidak baik kepada pihak lain. Dan kadar keimanan juga akan
membentuk etos kerja yang baik sehingga mencapai produktivitas yang optimal.
- Islam mengajarkan ketaatan terhadap supremasi hukum, mentaati aturan yang tidak bertentangan
dengan prinsip-prinsip aqidah, saling mengenal (ta’aruf) menghormati dan saling menghargai dan
saling memberikan tadzkiroh dan tausiah. Islam juga mengajarkan untuk taat dan patuh terhadap
pimpinan.
- Islam mengajarkan kebebasan berpendapat secara arif dan hanif (qaulan layyinan) tetapi tegas
(qaulan sadidan) tentunya dengan mengedepankan ahlak yang baik (ahlakul karimah).
- Islam mengajarkan umatnya bersilaturahmi dan bermusawarah dengan baik (wajadilhum billati hia
ahsan).
KIAT PEMIMPIN
DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Ada dua model dalam kelompok tehnik kreatif yang dikenal dan
digunakan secara luas yakni brainstorming dan synectics.
1. Suatu panel para ahli tentang masalah tertentu diambil dari dalam maupun dari
luar organisasi.
2. Setiap ahli diminta untuk membuat prediksi-prediksi anonim.
3. Setiap penulis kemudian memperoleh umpan balik gabungan jawaban para ahli
terhadap pertanyaan yang diajukan.
4. Berdasarkan pada umpan balik itu estimasi-estimasi baru dibuat dan proses ini
diulangi beberapa kali sampaii tercapai konsensus.
Perbedaan antara pendekatan ini dengan Delphi adalah bahwa para anggota
NGT biasanya saling mengenal satu dengan yang laing, mempunyai kontak tatap
muka dan berkomunikasi secara langsung. Kenyataan membuktikan bahwa NGT
menimbulkan banyak gagasan dibanding kelompok yang berinteraksi secara
tradisional. Jadi NGT ini memberikan perbaikan keputusan menejemen dasar
kreatif.
- Proses Minaut (analisis Kepner Tregue)
Analisis situasi, didasarkan pada pola fikir rasional, lebih sebagai tehnik evaluatif dan
digunakan untuk merancang persoalan dan keputusan yang diambil untuk masa
depan. Tahapannya sebagai b erikut :
1. Pengenalan masalah, menejer menghadapi masalah yang kompleks dan rumit.
Langkah ini dimaksud untuk mengenali masalah yang terjadi sekarang dan yang
akan datang atau bentuk penyimpangan, ancaman atau kesempatan.
2. Pemisahan masalah, mengidentifikasi masalah yang harus diselesaikan.
3. Penetapan perioritas, penentuan urutan penanganan masalah atas dasar kebutuhan
mendesak.
4. Penempatan, dengan urutan perioritas yang disebutkan, kita memilih proses yang
sesuai untuk menangani segtiap masalah.
- Maslow, bahwa pemberian motivasi berhubungan dengan lima macam kebutuhan penting : 1)
kebutuhan pisiologis (psycological needs), 2) kebutuhan akan keamanan (safety needs), 3)
kebutuhan sosial (social needs), 4) kebutuhan akan penghargaan (esteem needs) dan 5)
kebutuhan akan aktualisasi diri (self aktualization needs).
- Mc.Clelland, memusatkan perhatian pada tiga kebutuhan manusia : 1) kebutuhan prestasi (need
for achievement), 2) affiliasi (need for affiliation), 3) kekuasaan (need for power).
- Faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dalam pemberian motivasi : 1) mengubah perilaku
karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan, 2) meningkatkan gairah dan semangat kerja, 3)
meningkatkan disiplin kerja, 4) meningkatkan prestasi kerja, 5) mempertinggi moral kerja
karyawan, 6) meingkatkan rasa tanggung jawab, 7) meningkatkan produktivitas dan efisiensi dan
8) menumbuhkan loyalitas karyawan pada perusahaan.
- Pemberian motivasi akan berhasil jika pimpinan memahami hal-hal sebagai berikut : 1)
memahami perilaku bawahan, 2) harus berbuat dan berperilaku realistis, 3) tingkat kebutuhan
seorang berbeda, 4) harus dapat memberi ketauladanan, 5) mampu menggunakan keahlian dan
6) harus berbuat dan berlaku realistis.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA
- Faktor Internal (motivasi internal), dalam hal ini menyangkut motivasi fisiologis
(motivasi alamiah) seperti lapar, haus dan nafsu biologis dan motivasi psikologis
yang dikelompokkan men jadi tiga katagori : 1) motivasi kasih sayang (affecsional
motivation), seperti memelohara kehangatan, kehrmonisan dan kepuasan batin.2)
motivasi mempertahankan diri (ego-defensive motivation), seperti melindungi
kepribadian, mempertahankan prestise dll. Dan 3) motivasi memperkuat diri (ego
bolstering motivation) misalnya menaikan prestasi, mendapatkan pengakuan orang
lain dll.
- Merupakan faktor internal juga : 1) keinginan untuk dapat hidup, 2) keinginan untuk
dapat memiliki, 3) keinginan untuk memperoleh penghargaan, 4) keinginan untuk
memperoleh pengakuan, 5) keinginan untuk berkuasa.
- Faktor eksternal (motivasi eksternal), menjelaskan kakuatan dalam individu yang
dikendalikan oleh menejer (pimpinan) yang meliputi suasana kerja seperti : 1)
lingkungan kerja yang menyenagkan, 2) konpensasi yang memadai, 3) supervisi
yang baik, 4) jaminan pekerjaan, 5) status atau kedudukan yang memadai dan 6)
peraturan yang berlaku.
MACAM-MACAM MOTIVASI
- Teori X berasumsi bahwa pada dasarnya kebanyakan manusia lebih suka diawasi
dari pada diberi kebebasan, mereke tidak suka menerima tanggung jawab, malas
dan ingin aman saja, dan mereka mau bekerja karena ada hadiah dan takut
hukuman. Menurut Gregor bahwa organisasi yang dipimpin berdasarkan asumsi teori
X banyak yang tidak efektif karena pengaewasan yang ketat akan menimbulkan
perlawanan.
- Teori Y berasumsi bahwa manusia itu pada hakekatnya suka bekerja, bekerja adalah
kegiatan alami seperti halnya bermain. Kontrol terhadap diri sendiri merupakan suatu
hal yang esensialdalam mencapai tujuan seseorang atau organisasi. Manusia
mempunyai motivasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sendiri dengan
usaha yang diarahkan oleh dirinya sendiri. Menejer yang berdasarkan teori Y akan
lebih terbuka dan mendorong anggota/staf untuk mebrinisiatif dan tumbuh.
Hassey dan Blanchard (1977) meringkas pernyataan teori X dan Y
sebagai berikut :
- Faktor pemuas atau motivator merupakan faktor pendorong seseorang untuk berprestasi yang
befrsumbner dari diei orang yang bersangkutan (instrinsic), faktor motiovetor ini mencakup : 1)
kepuasan kerja (the work it self), 2) prestasi yang diraih (achievement), 3) peluang untuk maju
(advancement), 4) pengakuan orang lain (recognition),5) kemungkinan pengembangan karier
(possibility of growth) dan 6) tanggung jawab (responsibility).
- Maintenance factor, disebut juga hygine factor yaitu faktor yang berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhandan memelihara keadaan karyawan sebagai manusia, pemeliharaan dan kesehatan.
Maintenance factor sering disebut juga dissatisfier (sumbner ketidak puasan), ia merupakan
tempat pemenuhan kebutuhan tingkat rendah (lower order needs)yang dikualifikasikan ke dalam
faktor ekstrinsik, yang meliputi : kompensasi, kondisi kerja, rasa aman dan selamat,status,
siupervisi, hubungan antar manusia dan kebijakan perusahaan.
TIPE KARYAWAN YANG DIBERI MOTIVASI
Ditinjau dari tingkat kematangannya karyawan itu dapat dibedakan : karyawan yang masih
mentah, karyawan yang sedikit matang, karyawan yang cukup matang dan karyawan yang sudah
matang.
- Karyawan yang belum matang dilihat ciri-cirinya sebagai berikut : 1) belum mampyu dalam
bekerja, 2) tidak dapat memotivasi diri sendiri, 3) enggan dan tidak mampu memikul tanggung
jawab, 4) pemberian motivasi harus diarahkan dan diperintah, 5) sangat memerlukan motivasi
tinggi, 6) structure (perintah, instruksi) tinggi dan 7) proces (pelimpahan, wewenang, tanggung
jawab) rendah.
- Karyawan yang sedikit matang, ciri-cirinya : 1) sudah dapat melaksanakan tugas, 2) masih
memerlukan perintah dan instruksi, 3) sudah dapat diberi wewenang dan tanggung jawab, 4)
perlu diberi motivasi tinggi dan 5) structrure tinggi dan proces tinggi.
- Karyawan cukup matang, cirinya : 1) sudah mulai dapat bekerja sendiri, 2) sudah dapat
mengambil inisiatif sendiri tanpa instruksi yang banyak, 3) dapat memberi wewenang dalam
tanggung jawab yang besar, 4) masih perlu diberi motivasi dan 5) structure rendah dan proces
tinggi.
- Karyawan yang sudah matang, cirinya : 1) dapat bkerja sendiri tanpa Karyawan yang
sudah matang, cirinya : 1) dapat bkerja sendiri tanpa perintah, 2) dapat memotivasi
diri sendiri, 3) mempunyai kemauan keras untuk bekerja, 4) mempunyai rasa tangung
jawab yang amat besar, 5) dapat berprestasi tinggi tanpa diberi motivasi dan 6)
structure rendah dan proces tinggi.
- Ciri karyawan yang berpresasi tinggi : 1) selalu menghindari spekulasi dan memiliki
tanggung jawab yang tinggi, 2) cenderung bekerja terus tanpa istirahat dan
mempunyai isisiatif yang luar biasa, 3) senang pada pekerjaan yang menantang dan
mau bekerja tanpa memikirkan imbalan, 4) mempunyai semangat dan ingin unggul
dalam setiap kesempatan, 5) menghendaki umpan balik setiap kegiatannya dan 6)
rasa kekerabatan biasanya rendah.
TEKNIK PEMBERIAN MOTIVASI
- Tehnik motivasi positif yaitu dengan cara mempengaruhi karyawan untuk melaksanakan
pekerjaan, dengan menggunakan pemberian semua imbalan (reward) sehingga men imbulkan
gairah. Ciri penerapan tehnik motivasi positif dapat dilihat pada : 1) pemberian perhatian yang
tulus, 2) pemberian penghargaan terhadap prestasi, 3) pemberian informasi yang jelas tentang
tujuan pekerjaan dan umpn balik terhadap hasil pekerjaan, 4) persaingan sehat dalam
berprestasi, 5) pemberian kesempatan untuk berprestasi dalam membuat keputusan, 6)
pemberian konpensasi yang wajar kepada karyawan dan 70 kesempatan untuk maju dan
mengembangkan diri.
- Tehnik motivasi negatif, yaitu kebalikan dari tehnik motovasi positif, dimana para karyawan
dipengaruhi untuk mlaksanakan pekerjaan dengan menggunakan kekuatan (power) yang
menakutkan misalnya dengan pemberian sangsi. Pada hal faktor yang berpengaruh dalam
pemberian motovasi adalah kewibawaan (authority) pimpinan.
- Adapun kewibawaan menurut French ada 5 macam : 1) legistimative power adalah yang dimiliki
pimpinan, 2) coercive power (kekuasaan untuk memaksakan), 3) reward poweruasaan untuk
memberi imbalan, 4) referent power (gaya kekuasaan) pimpinan, 5) expert power (kekuasaan
yang dimiliki berdasar keahlian).
PERENCANAAN SDI
PERENCANAAN MANAJEMEN