Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KAJIAN TEORI
SEMINAR PROPOSAL

Disusun Oleh:
1. Annisa Tusadia
Nim. 2111540055
2. Rina Nirwana
Nim. 21115400

Dosen Pengampu:
Dr. Dessy Eka Citra, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PROGRAM S2 PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI
SUKARNO BENGKULU
TAHUN 2022
A. Pengertian Teori Dalam Penelitian
Para ahli memberikan banyak definisi mengenai teori dalam penelitian. Peneliti dapat
menggunakan teori secara berbeda dalam berbagai jenis penelitian dan sebagian besar
penelitian dengan teori adalah penelitian sosial (Neuman, W. L., & Kreuger, n.d.). Hal
tersebut mengandung makna bahwa teori dalam penelitian sangat dominan ditemukan
dalam model penelitian sosial. Teori merupakan sekumpulan konstruk (konsep), definisi,
dan proposisi yang berfungsi melihat fenomena secara sistematik dan menyeluruh,
melalui spesifikasi hubungan antar variable, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan
dan meramalkan fenomena (Kerlinger, 1978). Proposisi merupakan rancangan usulan,
ungkapan yang dapat dipercaya, disangsikan, disangkal atau dibuktikan benar-tidaknya.
Pendapat lain mengatakan bahwa teori adalah seperangkat konsep, definisi dan proposisi
yang tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena (Cooper, Schindler, & Sun, 2006). Dari kedua pendapat di atas
dapat dijelaskan bahwa teori dapat berupa konsep, defisini, proposisi tentang suatu
variabel yang dapat dikaji, dikembangkan oleh peneliti. Teori berupa sebuah penjelasan
atau hal yang menjelaskan tentang sebuah system yang mendiskusikan bagaimana sebuah
fenomena terjadi dan mengapa fenomena itu terjadinya demikian (Christensen, Johnson,
Turner, & Christensen, 2011; Johnson & Christensen, 2019, 2019). Teori mengandung
arti yang penting, apabila teori tersebut dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan
gejala yang ada (Monks, F. J., & Knoers, A. M. P. Siti Rahayu., 1999). Teori
membutuhkan konstruksi agar mengandung makna yang utuh dan mendalam.1
Dalam kehidupan sehari tidak jarang masyarakat menggunakan kata ''teori" dalam hal
ini teori merupakan antonim atau lawan kata "praktik" yang mempunyai arti yang sangat
jelas. menurut (Hamid.K, 2014) menyimpulkan bahwa:
1. Teori sesuatu prinsip universal, yang didukung oleh fakta dan data yang secara
komprehensif atas kelengkapan yang dimaksudkan dalam hal ini adalah penjelasan
terhadap suatu kelompok gejala (fonomena) suatu pernyataan tentang ikatan yang
senantiasa berlaku terhadap beberapa kenyataan serta informasi yang merata ataupun
komprehensif.

1
Ence Surahman, Kajian Teori Dalam Penelitian, Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol. 3, No. 1,
h.50. http://journal2.um.ac.id/index.php/jktp/article
2. Suatu hakikat maupun serangkaian hakikat-hakikat yang menetangkan sebagian
jalinan antara bermacam kenyataan serta informasi serta meramalkan ataupun
memprediksi hasil-hasil yang terbarukan yang bersumber pada fakta-fakta ataupun
data-data. Kerlinger (1973) menyimpulkan sebuah teori bagaikan seperangkat
konstruk atau konsep, definisi dan proposisi yang memberikan pemikiran sistematik
mengenai tanda-ciri dengan jalan mengspesifikasikan huhungan-ikatan yang ada
antara variable-variabel maupun peubah-peubah dengan maksud untuk menerangkan
dan meramalkan maupun memprediksi suatu fenomena. Di samping itu, teori itu
sendiri mempunyai suatu sumber yang potensial buat informasi serta kenyataan dan
penemuan yang lebih luas, teori itu pula ialah salah satunya sumber hipotesis maupun
jawaban sedangkan dari suatu pernyataan yang belum maupun lidak terungkapkan. Di
samping itu, teori sendiri memiliki sesuatu sumber yang potensial buat data dan
realitas serta temuan yang lebih luas, teori itu pula salah satunya berguna untuk
hipotesis yang diajukan dengan menerima ataupun jawaban sebaliknya dari sesuatu
statement yang belum ataupun tidak terungkapkan.2
B. Komponen Kajian Teori
Menurut AECT (1977) mengidentifikasikan karakteristik suatu teori seperti gambar
berikut:
1. Gejala
Keadaan suatu gejala yang dimaknai dan dimaksudkan yang masih ada sebagian
gejala yang belum dipahami dengan sejelas-jelasnya untuk pengetahuan yang pada
fonomena di kala ini.
2. Menjelaskan
Sebuah teori dalam hal adalah memberikan penjelasan tentang mengapa atau
bagaimana suatu gejala itu akan teriadi.
3. Merangkum
Suatu teori dalam perihal ini merupakan rangkuman tentang apa yang sudah
dikenal tentang ikatan antara beberapa besar data emperik konsep, serta
generalisasi.
4. Orientasi
2
Nizamuddin, Dkk, Metodelogi Penelitian, Kajian Teoritis Dan Praktis Bagi Mahasiswa, (Riau:
Dotplus Publisher, 2021), h.80.
Memastikan ataupun fokus serta mempertajam terhadap tulisan atau kata-kata
Yang akan diteliti serta membedakan antara data yang berliubungan atau relevan
dengan sebaliknya data yang tidak berhubungan atau tidak relevan
5. Mensintesiskan
Dalam perihal ini penafsiran yang bisa diambil merupakan skema untuk
mensintesiskan, mengngklasifikasikan, serta menghubungkan seluruh indikasi
serta dalil relevan.
6. Identifikasi kesenjangan
Dalam perihal ini penafsiran yang bisa diambil mendapatkan ruang-ruang yang
berkesesuaian tetapi tidak diperhitungkan atau tidak ditemukan dalam membuat
riset di masa-masa yang akan datang.
7. Desain
Dalam perihal ini penafsirkan yang bisa diambil merupakan melahirkan strategi
buat keperluan studi yang membagikan dasar buat merumuskan hipotesis baru yang
diajukan dalam melakukan studi lebih mendalam berdasar atas uraian.
8. Prediksi
Dalam perihal ini, penafsiran yang bisa diambil merupakan prediksi biasa yang
mengatakan ihkwal mengungguli sesuatu yang makin dikenal berdasar informasi
empirik sehingga bisa membuat ramalan ataupun taksiran dari kenyataan baru serta
hipotesis yang belum diketahui pada saat ini.
Teori yang digunakan dalam penelitian baik yang bersifat diskusi maupun sebagai
bahan rujukan atau bahan perbandingan harus tertera dalam kajian Pustaka.
C. Langkah-langkah dalam Penyusunan Kajian Teori
Langkah-langkah melakukan kajian teori menurut (Gall et al., 2003) adalah
sebagai berikut: 1. Mencari sumber utama yang dapat dirujuk dari artikel jurnal, buku-
buku, laporan penelitian dan publikasi lain yang dapat digunakan sebagai rujukan
utama. 2. Menggunakan sumber tambahan dari hasil pemikiran seseorang yang ia
rangkum dari berbagai rujukan dengan mengkaji secara mendalam. 3. Membaca sumber
utama. Setelah semua sumber teridentifikasi maka selanjutnya peneliti harus membaca
seluruh sumber bacaan untuk menemukan berbagai cara pandang tentang riset yang
akan dilakukannya. 4. Mensintesis bahan bacaan. Tahap ini merupakan tahapan yang
penting, karena biasanya peneliti tergoda untuk melakukan tindakan copy paste dari
rujukan yang dibacanya, padahal semestinya peneliti tersebut melakukan kajian analisis
dan mengkomparasikannya dengan hasil penelitian lainnya. (Sugiyono, 2014)
mengatakan bahwa secara umum langkah-langkah untuk dapat melakukan kajian teori
adalah sebagai berikut:3

Gambar 1. Langkah-langkah penulisan kajian toeri dalam penelitian


Penyusunan kajian teori membutuhkan perhatian serius, peneliti tidak boleh
menyepelekan proses ini, karena untuk mendapatkan kualitas literatur yang bermutu
peneliti membutuhkan 3-6 bulan. Terlebih apabila peneliti belum pernah mengkaji topik
tersebut sebelumnya (Gall et al., 2003). Namun demikian berbeda dengan kondisi saat
ini, dimana sumber rujukan sudah lebih mudah diperoleh. Para peneliti dapat menyusun
kajian teori dalam waktu hitungan minggu tergantung pada tingkat ketekunan masing-
masing.4

D. Fungsi Dan Kegunaan Teori Dalam Penelitian

3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 38.
4
Ence Surahman, Kajian Teori Dalam Penelitian, Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan Vol. 3,
No. 1, h.52-53. http://journal2.um.ac.id/index.php/jktp/article
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa teori berfungsi sebagai pendapat sementara yang
diasumsikan oleh peneliti menurut (wills, 1989) fungsi dapat dikemukakan dalam
gambar berikut:5

Gambar 2. Fungsi Teori (Dahar, 1996)

1. Mensistematiskan
Mensistematiskan adalah mensistematiskan penemuan-penemuan suatu teori
yang dapat digunakan dałam riset memberikan arti sesuatu masalah atau kejadian-
kejadian tergambar sama bukan mempunyai hubungan yang relatif signifikan.
2. Melahirkan Hipotesis
Penafsiran yang disimpulkan dałam perihal ini adalah menciptakan suatu
teori dan merupakan pakan suatu generator yang tidak ternilai dari hipotesis-
hipotesis riset, serta dałam penafsiran yang lain merupakan salah satu khasiat teori
ialah mengantarkan kaum intelektual ataupun kaum akademisi untuk menemukan
pendapat-pendapat atas suatu masalah yang akan dipecahkan.
3. Pendugaan
Penafsiran yang disimpulkan merupakan membuat prediksi dari sesuatu teori
yang bisa digunakan untuk melaksanakan prediksi ataupun ramalan, bagian ini
hampir sama dengan arti yang kedua di atas, namun dengan implilkasi lebih
matematis. Teori dapat memperlihatkan apa yang diharapkan untuk keberhasilan,
apabila peneliti tersebut sudah melaksanakan eksperimen ataupun pengamatan.

5
Nizamuddin, Dkk, Metodelogi Penelitian, Kajian Teoritis Dan Praktis Bagi Mahasiswa, (Riau:
Dotplus Publisher, 2021), h. 84.
4. Penafsiran yang disimpulkan kalau suatu teori bisa digunakan untuk menerangkan,
serta untuk menanggapi persoalan “kenapa” terjalin peristiwa-peristiwa ataupun
kejadian tertentu serta kenapa manipulasi sesuatu variabel ataupun peubah yang
lain. Sebagaimana yang telah dikemukakan pada awal bab di atas, membangun
teori sama dengan membangun sebuah rumah, dałam membangun sebuah rumah
menggunakan atap sebagai dasar maka sebelumnya dibuatlah dinding tembok
dengan jalan untuk merekatkan atap rumah tersebut dan dinding tembok yang satu
disambungkan dengan dinding tembok rumah yang Iainnya mengikuti suatu
bentuk tertentu maka terbentuklah sebuah rumah dengan atapnya, apabila atap
rumah tersebut disebutkan "Ilmiah" merupakan konsep scrta dinding-dinding
tembok ilmiah merupakan proposisi hingga "rumah" merupakan ilmiah merupakan
teori. Menurut Snelbecker (1974), beberapa asumsi-asumsi yang terintegrasi secara
sintaktik yang berarti kumpulan proposisi ini menjajaki aturan tertentu yang dapat
menghubungkan secara logis proposisi yang satu dengan proposisi yang Iain, dan
pula pada data yang diamati dan yang digunakan buat memprediksi dan
menerangkan peristiwa-peristiwa yang diamati. Dalam penelitian seperti yang
dijelaskan di atas beragam kegunaan teori dalam penelitian, di samping sebagai
dasar untuk tujuan ke mana penelitian yang akan dilabuhkan, juga sebagai jalur
yang akan menuju ke tempat pelabuhan tersebut, agar peneliti tidak berkembang
ke mana-mana sehingga menyulitkan dalam penelitian. Hoover (1984) mengatakan
terdapat empat manfaat teori dalam ilmu sosial seperti gambar berikut:6

6
Nizamuddin, Dkk, Metodelogi Penelitian, Kajian Teoritis Dan Praktis Bagi Mahasiswa, (Riau:
Dotplus Publisher, 2021), h. 86.
Gambar 3. Manfaat teori

1. Teori memberikan pola untuk menginterpretsikan data


Dalam pengertian ini teori yang diakuisisi dalam penelitian dapat memberikan
pola atau rangangan dalam menginterprestasikan data hasil penelitian, sehingga
pola atau raneangan yang sudah dilakukan di awal penelitian akan fokus dan
tidak terpecah-pecah dan sesuai dengan teori yang dieksekusi.
2. Teori menghubungkan satu penyelidikan dengan yang lainnya
Seperti yang kita ketahui dalam penelitian kita tidak menggunakan satu variabel
atau peubah, tetapi bisa lebih dari satu yariabel yang untuk menghubungkan
variabel-variabel atau peubah-peubah maka teori memegang peranan untuk
menghubungkan variabel-variabel tersebut.
3. Teori menjelaskan suatu kerangka konsep serta variabel-variabel buat
mendapatkan pengetahuan. Dalam hal ini kerangka konsep yang dipergunakan
dalam penelitian dan variabel-variabel atau peubali-peubah yang digunakan, maka
teori dapat memberikan Suatu kerangka konsep penelitian, sehingga peneliti akan
keluar dari kerangka konsep yang telah dibuat.
4. Teori memusatkan periset untuk menginterpretasi arti yang luas dari temuan-
temuan riset- Dalam pengertian di sini maka teori yang dipergunakan atau
diakuisisi akan mengarahkan peneliti untuk lebih fokus dalam menginterpretasikan
atau mergartikan dari temuan-temuan dalam penelitian, sehingga akan bennakna
lebih luas dan focus.7

E. Landasan Teori (Grand Theory)

7
Nizamuddin, Dkk, Metodelogi Penelitian, Kajian Teoritis Dan Praktis Bagi Mahasiswa, (Riau:
Dotplus Publisher, 2021), h. 87.
Grand theory merupakan salah satu ataupun lebih dari suatu teori yang digunakan
dalam riset sebagai dasar dalam merangkai kerangka konseptual. Dalam suatu penelitian
begitu banyak teori yang diakuisisi oleh peneliti, dan kemudian meramunya menjadi
kerangka konseptual penelitian. tetapi dengan begitu banyaknya teori yang digunakan ada
beberapa teori yang dijadikan sebagai dasar dari penelitian tersebut dan hal ini
merupakan grand theory yang digunakan dalam menganalisa dan menginterprestasikan
data dan fakta yang menjadi temuan peneliti. Kegunaan grand theory dapat dilaksanakan
sebagai gambar berikut:8

Gambar. 3 Fungsi dan Kegunaan Teori


1.Grand Sebagai Dasar Penelitian
Dasar teoritis tersebut (grand theory) dimanfaatkan sebagai pemandu agar
penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan dan dapat mengintemrestasikan data
ataupun realitas yang diperoleh dari lapangan, tidak hanya itu, teori juga berguna
sebagai cerminan universal tentang latar riset dan yang lebih berarti sebgai bahan
pembahasan hasil studi. Ada perbandingan yang mendasar antara pesan dasar teoritis
dalam studi kuantitatif dan studi kualitatif dalam riset kuantitatif, riset berangkat serta
dasar teoritis mengarah sesuatu informasi seria kenyataan, serta berakhir pada
penerimaan ataupun penolakan terhadap sesuatu teori yang digunakan, sebaliknya
dalam riset kualitatif peneliti bertolak dari informasi serta menggunakan teori sebagai
bahan uraian serta berakhir dengan sesuatu teori.

8
Nizamuddin, Dkk, Metodelogi Penelitian, Kajian Teoritis Dan Praktis Bagi Mahasiswa, (Riau:
Dotplus Publisher, 2021), h. 88.
2. Kerangka Konseptual
Merupakan sarana peneliti untuk menganalisis secara terstruktur dan sebagai
argumentasi tentang kecendrungan dugaan ke mana penelitian akan berlangsung atau
ke mana penelitian akan dilabuhkan.
Kerangka konseptual dibangun berdasarkan:
a. Permasalahan penelitian
Masalah penelitian hendaknya dipaparkan kembali secara eksplisit sebagai
cerminan utuh kenapa riset tersebut layak dilakukan serta dilaksanakan dan
bersumber pada kajian empiris serta teoritis.
b. Aspek teori
Aspek teori dalam perihal merupakan teori yang diakuisisi ataupun digunakan
beserta analisisnya serta ke mana kecenderungan berpikir peneliti dalam hasil riset
tersebut, serta alasan peneliti yang tidak tergantung pada pilih kasih terhadap teori
yang telah dianggap benar serta terpercaya. 9

Kesimpulan

9
Metodelogi Penelitian, Kajian Teoritis Dan Praktis Bagi Mahasiswa, Nizamuddin, Dkk, (Riau:
Dotplus Publisher, 2021), h. 89.

Anda mungkin juga menyukai