Anda di halaman 1dari 14

Path–Goal Theory

1. Rico Wibisono (1763003)

2. Gavin Michael Liliputra (1963002)

3. Fetriani Agatha (1861025)

4. Regil Triyadi Adhiwijaya (1761007)


PENGERTIAN
•Teori path goal mengadaptasi kepemimpinan situasional. Model ini dikembangkan pada tahun 1970-an oleh Evan (1970).
Kata Goal pada teori kepemimpinan ini adalah meningkatkan kinerja dan kepuasan pengikut difokuskan pada motivasi pengikut.

•Teori path goal adalah teori kepemimpinan yang dikembangkan oleh Robert J. House, lulusan Ohio State University, pada
tahun 1971 dan direvisi pada tahun 1996 dan berakar pada teori harapan (dipengaruhi pleh model teori yang dikembangkan Victor
Vroom dan juga Martin G. Evans). Teori menyatakan bahwa perilaku seorang pemimpin bergantung pada kepuasan, motivasi, dan
kinerja bawahannya. Teori ini lebih menekankan pada hubungan antara gaya pemimpin dengan karakteristik pengikut di tempat kerja.

•Keefektifan kepemimpinan tergantung dari:

1) Kemampuan pemimpin memuaskan kebutuhan pengikutnya

2) Kemampuan pemimpin memberi petunjuk kepada pengikutnya.


TUJUAN
• Untuk meningkatkan kinerja pengikut dan kepuasan pengikut dengan
berfokus pada motivasi pengikut dan sifat tugas kerja. Pada awalnya, teori
jalur-tujuan sangat inovatif dalam arti bahwa ia mengalihkan perhatian
pada kebutuhan dan motivasi pengikut, dan jauh dari fokus utama pada
tugas dan hubungan.
PERILAKU PEMIMPIN
Kepemimpinan Direktif

• Pemimpin memberikan pedoman, yang memungkinkan bawahan tahu apa yang diharapkan dari mereka, menetapkan
standar kinerja bagi mereka, dan mengontrol perilaku ketika standar kinerja tidak terpenuhi. Pemimpin secara bijaksana
memberikan penghargaan dan sanksi disiplin. Bawahan diharap mengikuti aturan dan kebijakan yang dikeluarkan.

Kepemimpinan Suportif

• Pemimpin yang sifatnya mengayomi bawahan dan menampilkan perhatian pribadi terhadap kebutuhan , dan
kesejahteraan mereka. Pemimpin memberikan dukungan dengan cara sering memberikan motivasi kepada pengikutnya,
melengkapi fasilitas kerja, dan memberikan fasilitas lainnya untuk mensejahterakan serta fasilitas kemudahan
pengembangan karir.
Kepemimpinan Partisipatif

• Pemimpin yang percaya pengambilan keputusan dalam kelompok dan berbagi informasi dengan bawahan. Dia berkonsultasi
bawahannya mengenai keputusan penting berkaitan dengan pekerjaan, tujuan tugas, dan cara untuk menyelesaikan tujuan.
Dengan kepemimpinan partisipatif, fokusnya adalah pada partisipasi bersama. Konsultasi kelompok memungkinkan pemimpin
untuk mempertimbangkan ide dan keahlian pengikut sebelum membuat keputusan. Pendekatan ini bekerja paling baik ketika
anggota tim berpengalaman, ketika tugasnya kompleks dan menantang, dan ketika anggota tim Anda ingin memberi Anda
masukan.

Kepemimpinan Berorientasi Prestasi

• Pemimpin menetapkan tujuan yang menantang dan mendorong karyawan untuk mencapai kinerja terbaik mereka. Pemimpin
percaya bahwa karyawan cukup bertanggung jawab untuk mencapai tujuan yang menantang. Gaya ini sama dengan pandangan
teori penetapan tujuan.
KEKUATAN
a. Menyiapkan kerangka teoritik untuk memahami sejumlah cara perilaku kepemimpinan
mempengaruhi kepuasan pengikut dan kinerja.

b. Mencoba memadukan prinsip motivasi darri teori harapan dengan teori kepemimpinan

c. Menyiapkan cara yang paling praktis cara pemimpin membantu pengikut


KRITIK
a. Sangat kompleks dan memaknai empat gaya kepemimpinan membingungkan.

b. Gagal dalam menjelaskan dengan tepat hubungan antara perilaku kepemimpinan dengan motivasi
pengikut.

c. Menerapkan empat gaya kepemimpinan dan mengetahui karakteriktik pengikut bukanlah hal yang
mudah.
APLIKASI
• Teori path-goal menawarkan wawasan berharga yang dapat diterapkan
dalam pengaturan berkelanjutan untuk meningkatkan kepemimpinan
seseorang.
• Memberi tahu para pemimpin tentang kapan harus direktif, mendukung,
partisipatif, atau berorientasi pada pencapaian.
• Prinsip-prinsip teori path-goal dapat digunakan oleh para pemimpin di
semua tingkat organisasi dan untuk semua jenis tugas.
LEADER MEMBER EXCHANGE THEORY

• Leader Member Exchange (LMX) disebut Vertical Dyadic Linkage


(VDL). Teori ini menyatakan pemimpin mengadakan interaksi satu demi
satu dengan pengikut dalam grupnya. Bisa diasumsikan tanpa pengikut
tidak ada pemimpin.
• Teori LMX dikembangkan oleh Gannon (1982) yang menitik beratkan
pada dyad, yaitu hubungan antara pemimpin dengan tiap – tiap pengikut
secara bebas. Setiap pemimpin harus memperhatikan perbedaan setiap
pengikutnya
LEADER MEMBER EXCHANGE THEORY

• Teori LMX berpandangan bahwa pemimpin dapat menciptakan kelompok dalam dan luar yang
dapat berkinerja tinggi serta memperoleh kepuasan dengan atasannya.

1) In Group Exchange pemimpin dan pengikutnya membangun suatu hubungan terhadap


partnership yang dicirikan oleh adanya pengaruh timbal balik, saling mempercayai, dan
perasaan senasib.

2) Out Group Exchange pemimpin dicirikan sebagai orang yang mengawasi, bawahan
memperoleh lebih sedikit waktu pemimpin, mendapatkan hubungan antara atasan – bawahan
dalam koridor interaksi otoritas yang formal.
Tujuan Leader Member Exchange

• Tujuan LMX adalah menciptakan sikap saling support antara pemimpin


dan bawahan, rasa saling percaya, komunikasi yang baik dan nyaman,
kesetiaan terhadap sesama serta daya tarik interpersonal yang baik, dan
juga menciptakan kualitas hubungan antara pemimpin dan bawahan untuk
memahami pengaruh peran pemimpin terhadap member, tim, atau
organisasi.
Kelebihan Leader Member Exchange

a. Sangat deskriptif, intuitif, dan memberikan gambaran bahwa ada grup yang berkontribusi
dan tidak berkontribusi terhadap organisasi

b. Unik karena menggunakan hubungan dyadic sebagai pusat proses kepemimpinan

c. Langsung menaruh perhatian pentingnya komunikasi dalam kepemimpinan

d. Teori LMX berkenaan dengan kinerja, komitmen organisasi, iklim kerja, inovasi, perilaku
organisasi, pemberdayaan, pertimbangan prosedur dan distribusi, perkembangan karir, dll
Kekurangan Leader Member Exchange

a. Perbedaan perhatian pemimpin terhadap pengikut yang berada dalam grup dan luar
grup, pengikut di luar grup merasa diabaikan

b. Ide dasar teori sulit dikembangkan, sebagai contoh membangun kepercayaan,


menghormati orang lain, dan obligasi sulit dikembangkan

c. Para peneliti tidak menjelaskan secara tepat faktor kontekstual yang mempengaruhi teori
LMX
Kesimpulan

• Teori Path Goal adalah teori menyatakan bahwa perilaku seorang pemimpin bergantung pada
kepuasan, motivasi, dan kinerja bawahannya. Teori ini lebih menekankan pada hubungan antara
gaya pemimpin dengan karakteristik pengikut di tempat kerja. Teori Path Goal memiliki beberapa
gaya kepemimpinan seperti, Kepemimpinan Direktif, Kepemimpinan Suportif, Kepemimpinan
Partisipatif, dan Kepemimpinan Berorientasi Prestasi.
• Leader Member Exchange Theory adalah teori yang menyatakan pemimpin mengadakan interaksi
satu demi satu dengan pengikut dalam grupnya.. Tujuan LMX adalah menciptakan sikap saling
support antara pemimpin dan bawahan, rasa saling percaya, komunikasi yang baik dan nyaman,
kesetiaan terhadap sesama. Dan menciptakan hubungan antara pemimpin dan bawahan untuk
memahami pengaruh pemimpin terhadap member, tim, atau organisasi.

Anda mungkin juga menyukai