TUJUAN PERKULIAHAN:
Setelah mempelajari materi perkuliahan, mahasiswa mampu:
Memahami arti penting motivasi
Memahami fungsi dan tujuan motivasi
Memahami macam-macam motivasi
Memahami proses motivasi
URAIAN MATERI:
MATERI PERTEMUAN KE-11 : PENGANTAR MANAJEMEN
MOTIVASI
A. PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang
untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali
disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa
datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada
dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor
luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi
dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri
kita
tidak
hidup
sengsara,
maka
disini
alasan
ada orangyang
mengejar
uang
karena
ingin
individu
untuk
melakukan
aktivitas-aktivitas
mempertahankan
diri
dan
(dalam
Mahmud, 1990).
Terlepas dari beberapa definisi tentang motif diatas,
tentu kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa motif
adalah
suatu
dorongan
dari
dalam
diri
individu
yang
afektif
dan
reaksi
untuk
mencapai
tujuan.
bertindak.latihan
atau
kegiatan
lainnya
yang
pribadi
seseorang
yang
biasa
disebut
motivasi
aktivitas
tanpa
mengharap
ataupun
meminta
motivasi
intrinsik
dalam
bidang
kelas
dan
semangat
untuk
dapat
meraih
keberhasilan.
Pelajar yang lebih cenderung ke arah motivasi
intrinsik menyukai pekerjaan yang menantang. Mereka
mempunyai
insentif
yang
lebih
untuk
belajar
dan
taraf
pencapaian
yang
memperbolehkan
2. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi yang berasal dari luar yaitu perangsang
ataupun stimulus dari luar (sebagai contohnya ialah nilai,
hadiah serta bentuk-bentuk penghargaan lainnya) adalah
motivasi ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai
akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya
ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu
atau belajar.
Menurut A.M. Sardiman (2005:90) motivasi ekstrinsik
adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar. Sedangkan Rosjidan, et al
(2001:51) menganggap motivasi ekstrinsik adalah motivasi
yang tujuan-tujuannya terletak diluar pengetahuan, yakni
tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry
Sutikno berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar individu,
apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang
lain sehingga dengan keadaan demikian seseorang mau
melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat
dari
luar
yang
bertujuan
menggerakkan
mengarahkan
energi
anda,
untuk
pelajaran
itu.
Jadi
motivasi
akan
senantiasa
membangkitkan
motivasi
belajar
siswa
tentu
siswa
itu
termotivasi
dan
maju
untuk
motivasi
Persaingan,
untuk
baik
mendorong
persaingan
belajar
individual
siswa.
maupun
e. Pujian.
Apabila
ada
siswa
yang
sukses
yang
berhasil
E. TEORI MOTIVASI
1. Teori Motivasi Abraham Maslow (Teori Kebutuhan)
Abraham
Maslow
(1943;1970)
mengemukakan
bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan
pokok.
Ia
menunjukkannya
dalam
tingkatan
yang
hanya
akan
penting
setelah
kebutuhan
dasar
terpenuhi
sebagian
sebelum
kebutuhan
pada
fisiologis
(rasa
lapar,
rasa
haus,
dan
sebagainya).
b. Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung,
jauh dari bahaya).
c. Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi
dengan orang lain, diterima, memiliki).
d. Kebutuhan
akan
penghargaan
berkompetensi,
pengakuan).
dan
mendapatkan
(berprestasi,
dukungan
serta
e. Kebutuhan
aktualisasi
diri
(kebutuhan
kognitif:
keserasian,
keteraturan,
dan
keindahan;
manusia,
imbalan,
kondisi
lingkungan,
dan
a. karyawan
dapat
memandang
kerjasama
dengan
diri
dan
sesuatu
yang
ia
yakini
ia
tidak
dapat
tugas
tertentu).
c. Valensi, yaitu
untuk
respon
mendapatkan
terhadap
outcome
outcome
seperti
usaha
menghasilkan
sesuatu
yang
melebihi
Motivasi
Achievement
Mc
Clelland
(Teori
Kebutuhan Berprestasi)
Teori yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961),
menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi
kebutuhan manusia, yaitu:
a. Need for achievement (kebutuhan akan prestasi).
b. Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan
sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow).
c. Need for Power (dorongan untuk mengatur).
didasarkan
pada
kebutuhan
manusia
akan
dalam
konsekwensi
ekstrernal
dari
perilaku
dan
yang
menguntungkan
dirinya
dan
Karena
juru
tik
tersebut
menyenangi
meningkatkan
belajar
keterampilannya,
menggunakan
komputer
misalnya
sehingga
mempunyai
konsekwensi
positif
lagi
di
kemudian hari.
Contoh sebaliknya ialah seorang pegawai yang
datang terlambat berulangkali mendapat teguran dari
atasannya, mungkin disertai ancaman akan dikenakan
sanksi indisipliner. Teguran dan kemungkinan dikenakan
sanksi
sebagi
konsekwensi
negatif
perilaku
pegawai
digunakan
untuk
modifikasi
perilaku
tetap
sedikit
resiko
gagal,
dan
apabila
mereka
keras
untuk
inovatif.
Orang-orang
yang
yang
bermotivasi
kekuasaan
merupakan
kekuasaan
kebutuhan
untuk
pribadi.
Kekuasaan
mempengaruhi
lembaga
adalah
perilaku orang-orang
dalam
mengarahkan
(kegiatan
pegawai
dan
Berdasarkan
manusia
akan
tujuan
termotivasi
yang
oleh
ingin
dicapai,
kebutuhan
yang
akan
menimbulkan
perasaan
cemas,
perasaan
bahagia
yang
mengatakan
jadi
sifatnya
khusus,
seperti
pujian,
men dukung
para
karyawan
betah
dan
bersemangat
Hasibuan
(2005:151),
mengatakan
organisasi.
Baru
kemudian
keinginan
dari
sudut
proses
karyawan
kepentingan
para
karyawan
motivasi
dan
tidak
adalah
hanya
pimpinan
atau
perusahaan saja.
c. Komunikasi efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang
baik dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa
yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang harus
dipenuhinya supaya insentif tersebut diperolehnya.
d. Integrasi tujuan
Proses
motivasi
perlu
untuk
menyatukan
tujuan
adalah
memperoleh
laba
needscomplex
serta
yaitu
perluasan
untuk
perusahaan.
baik
yang
bisa
mencapai
tujuan
upah
menghasilkan
insentif,
atau
semakin
mencapai
banyak
hasil
mereka
kerja
yang
untuk
bisa
memotivasi
para
karyawan
mereka
merasa
penting
dan
berguna,
mengambil
keputusan
dalam
pekerjaannya.
c. Model Sumber Daya Manusia
Model
Sumber
Daya
Manusia
menjalankan
yaitu
karyawan
upah
atau
uang
saja
tetapi
juga
untuk
karyawan
menyumbangkan
sesuai
dengan
sesuatu
yang
bawahan
(pegawai)
keputusan
terhadap
pekerjaan
yang
termotivasi
untuk
mencapai
tujuan
terhadap
apa
yang
yang
PRESPEKTIF MOTIVASI
1. Perspektif Behavioral
Menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai
kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah
peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat
memotivasi
perilaku
murid.
Pendukung
penggunaan
orang
lain
secara
aman.
Membutuhkan
SUMBER
https://4jipurnomo.wordpress.com/makalah-tentangmotivasi/
http://febrinatik.blogspot.co.id/2013/04/makalahmotivasi.html
http://hamdanial.blogspot.co.id/2012/11/makalah-teorimotivasi.html
http://iinwulandari13.blogspot.co.id/2016/03/makalahmotivasi-dalam-organisasi.html
http://luthfiafadlillahsari.blogspot.co.id/2015/05/makalahkonsep-motivasi.html
http://ikanteri89.blogspot.co.id/2014/06/makalahpengantar-manajemen-motivasi.html