Anda di halaman 1dari 22

BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian akademik yang

menggunakan metode penelitian kuantitatif adalah metode survei.

Kerlinger dalam Sugiyono (2014:80) menyatakan bahwa “ Survey

research studies large and small population (or universes) by

selecting and studying samples chosen from the population to

discover the relative incident, distribusion and interrelations of

sociaological and psychological variables “. Penelitian survei adalah

penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi

data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi

tersebut untuk menemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan

hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Penelitian ini melakukan pengujian hipotesis dengan

mengacu kepada hubungan antara tiga variabel, yaitu independen,

intervening dan dependen, desain penelitian ini dirancang untuk

menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap intervening

serta pengaruh variabel intervening terhadap variabel dependen.

Variabel mediator/intervening dapat didefinisikan oleh Tucman

(1988) “An intervening is that factor that theorically effect the

observed phenomenin but cannot be seen, measure, or manipulate”

95
96

atau variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antar

variabel independent dengan variabel dependen menjadi hubungan

yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan di ukur.

Pengujian hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini

dengan mengacu pada hubungan antara beberapa variabel yang

sudah diformulasikan sebelumnya. Secara umum variabel dalam

penelitian ini terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu variabel independen, antara

dan dependen. Sehingga dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa

berdasarkan model konseptual variabel-variabel yang termasuk dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel independen (bebas), yaitu Kompetensi (X 1), Motivasi (X2),

dan Pelatihan (X3)

2. Variabel antara, yaitu Kinerja Penyuluh Pertanian(Y)

3. Variabel dependen (terikat), yaitu Produktivitas Padi Sawah (Z)

3. 2. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014:148) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. populasi merupakan

keseluruhan subjek dari penelitian. Sedangkan menurut Arikunto

(2003) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi

(sebagian atau wakil populasi yang diteliti).


97

Arikunto (2008:116) menyatakan bahwa jika objek penelitian

kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua. Dikarenakan kecilnya

jumlah populasi maka peneliti memutuskan untuk melakukan

pengumpulan data pada populasi sehingga total responden adalah 57

orang, yang bekerja di Dinas Pertanian Pangan Perikanan Kabupaten

Bangka Selatan, seperti yang tergambar dibawah ini:

Lokasi penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah di

Dinas Pertanian Pangan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan.

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan selama 4 (empat)

bulan dengan tahapan seperti yang disajikan pada Tabel 3.1. sebagai

berikut :

Tabel 3.1.
Jadwal Penelitian

Bulan
No Kegiatan Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Usulan Penelitian
2. Seminar Proposal
Pengumpulan dan
3.
pengolahan data
4. Analisis data
5. Penyelesaian akhir
Sumber : diolah oleh peneliti

3. 3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

3. 3. 1. Klasifikasi Variabel
98

Pengertian variabel penelitian merupakan kegiatan menguji

hipotesis, yaitu menguji kecocokan antara teori dan fakta empiris di

dunia nyata. Hubungan nyata ini lazim dibaca dan dipaparkan

dengan bersandar kepada variabel. Variabel adalah suatu sebutan

yang dapat diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif).

Variabel merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau

lebih atribut objek yang diteliti (Noor,2013:47)

Berdasarkan dari peran dan posisinya, maka variabel

penelitian diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Variabel Independen atau Variabel bebas (Eksogen), adalah

variabel penjelas, variabel penentu/penduga:

X1 = Kompetensi

X2 = Motivasi

X3 = Pelatihan

b. Variabel antara (intervening) adalah variabel penghubung:

Y = Kinerja Penyuluh Pertanian

c. Variabel Dependen atau Variabel terikat (Endogen), adalah

variabel konsekuensi atau akibat :

Z = Produktivitas padi sawah

Untuk mengukur variabel-varabel yang digunakan dalam

penelitian ini, maka peneliti akan Skala pengukuran ordinal

mempunyai sifat sebagai berikut :


99

a. Menggunakan bilangan atau tanda yang berfungsi sebagai

simbol yang bisa membedakan. Sifat ini sama dengan sifat

skala pengukuran nominal.

b. Skala ordinal menunjukkan urutan atau peringkat.

Dengan menggunakan Likert’s Summated Rating (LSR)

yang banyak digunakan dalam penelitian sosial karena

kesederhanaannya. LSR sangat bermanfaat untuk membandingkan

skor sikap seseorang dengan distribusi skala dari sekelompok

orang lainnya, serta untuk melihat perkembangan atau perubahan

sikap sebelum dan sesudah ekperimen atau kegiatan. Skala Likert

adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam

kuesioner.

3. 3.1. 1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel independen merupakan sebab yang diperkirakan

dari beberapa perubahan dalam variabel terikat ( Robbins, 2009:23)

dalam Noor (2013 : 48), biasa dinotasikan dengan simbol X.

Dengan kata lain variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya

variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

Kompetensi (X1), Motivasi (X2) dan Pelatihan (X3).

3. 3. 1. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel dependen merupakan faktor utama yang ingin di

jelaskan atau diprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain


100

(Robbins, 2009:23 dalam Noor (2013 : 49), biasa dinotasikan

dengan Y. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel

dependen di sebut sebagai variabel indogen. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel terikat adalah kinerja penyuluh pertanian.

3. 3. 1. 3. Variabel antara (Intervening Variable)

Variabel (Intervening Variable) adalah variabel yang

menghubungkan antar variabel bebas dan terikat yang dapat

memperkuat atau memperlemah hubungan namun tidak dapat

diamati atau diukur. Sehingga menyebabkan hubungan antara X

dan Y menjadi hubungan yang tidak langsung, biasa di notasikan

dengan X atau Z. Dengan kata lain variabel antara mengemukakan

dan menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

(Noor, 2013 : 51).

3. 3. 2. Batasan Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

Batasan operasional variabel adalah kompetensi, motivasi,

Pelatihan terhadap kinerja penyuluh pertanian yang berdampak

pada produktivitas padi sawah. Sedangkan pengukuran variabel

menggunakan skal linkert, menurut pengertian sugiyono

(2013:132) yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Responden menentukan jawaban dengan


101

memilih salah satu dari pilihan yang tersedia, seperti pada tabel

3.2. berikut ini:

Tabel 3.2.
Skala Penilaian Terhadap Kuesioner

Jawaban Penilaian Bobot

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

R Ragu-ragu 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1


Sumber: Enny dan Andi, 2017

Untuk memberikan fokus kajian yang lebih cermat,

diperlukan rumusan batasan operasional variabel, dimensi, dan

indikator pada penelitian ini, yang penjabarannya dapat dilihat

pada Tabel 3.3. sebagai berikut:

Tabel 3.3

Instrument Penelitian

No Variabel dan Dimensi/ Proksi Indikator Item Skala


Definisi Pernyataan Pengukuran
Operasional
1. Kompetensi 1. Pengetahuan a. latarbelakang Pernyataan Ordinal
(X1) pendidikan dan
Sumber : pengetahuan
(Spencer b. pengalaman
&Spencer kerja
(dalam Palan, c. informasi
2007:6) terhadap hal-hal
‘kompetensi yang
merujuk kepada berhubungan
karakteristik dengan
yang mendasari pekerjaan
perilaku yang
menggambarka 2. Keterampilan a. Mampu
102

n motif, berkreativitas
karakteristik b. Menyelesaikan
pribadi (ciri tugas
khas), konsep c. Mengarahkan
diri, nilai-nilai, rekan-rekankerja
pengetahuan d. Menguasai
atau keahlian beberapa
yang dibawa pekerjaan
seseorang yang
berkinerja 3. Konsep diri a. Mendiskusikan
unggul (superior dan nilai hal-hal yang
performer) di penting
tempat kerja’ b. Mampu
bekerjasama
c. Menugaskan
bawahan
d. Mengarahkan
bawahan
e. Memahami
perasaan
f. Bersedia
menolong

4. Karakterisitik a. Mengendalikan
pribadi emosi
b. Memiliki
keyakinan
terhadap
kemampuan
c. bekerja secara
efektif
d. mengutamakan
kepentingan
organisasi

2. Motivasi (X2) 1. Kebutuhan a. Memenuhi Pernyataan Ordinal


Sumber : fisiologis kebutuhan dasar
(Abraham a. Mendapatkan
Maslow imbalan
dalam 2. Kebutuhan a. Kebutuhan
Sedarmayanti, rasa aman keamanan
2014:234) b. Perasaan bebas
Menurut dari ketakutan
menurut
Sedarmayanti 3. Kebutuhan a. Bersosialisasi
(2001: 66), sosial b. Bantuan dari
motivasi dapat orang lain
diartikan 4. Kebutuhan a. Pengakuan atas
sebagai suatu penghargaan status
daya pendorong b. Pengakuan
103

(driving force) terhadap


yang pencapaian/prest
menyebabkan asi
orang berbuat 5. Kebutuhan a. Kebutuhan
sesuatu atau aktualisasi diri pencapaian
yang diperbuat tujuan/cita-cita
karena takut b. Kebutuhan
akan sesuatu. perwujudan diri
3. Pelatihan (X1) 1. Efektif 1. Proses belajar Pernyataan Ordinal
untuk
Sumber : memperoleh
Mangkunegara keahlian,
(2009:44) pengetahuan dan
pelatihan pengalaman
(training) adalah 2. Proses
suatu proses perubahan sikap
pendidikan 3. Proses
jangka pendek pendidikan
yang jangka pendek
mempergunaka
n prosedur
sistematis dan
terorganisasi,
pegawai non
manajerial
mempelajari
pengetahuan
dan
keterampilan
teknis dalam
tujuan yang
terbatas.

4. Kinerja Pegawai 1. Produktivitas 1. Efisiensi dan Pernyataan Ordinal


(Y) 2. Kualitas efektivitas
Layanan pelayanan, rasio
Sumber: 3. Responsivitas antara input dan
(Dwiyanto, 4. Responsibilita output.
2002:48) kinerja s 2. Kepuasan
5. Akuntabilitas masyarakat atas
adalah tingkat
pelayanan yang
pencapaian diberikan
hasil kerja atau 3. Keselarasan
tingkat antara program
pencapaian dan kegiatan
tujuan pelayanan
organisasi, dengan
kebutuhan dan
indikator kinerja
aspirasi
adalah besaran masyarakat.
atau variabel 4. Kegiatan yang
yang dapat dilakukan sudah
104

digunakan untuk sesuai dengan


menentukan prinsip-prinsip
tingkat administrasi yang
benar atau
pencapaian
sesuai dengan
tujuan, yaitu: kebijakan
output, efisiensi, organisasi
dan efektivitas 5. Kinerja sebaiknya
harus dinilai dari
ukuran eksternal,
seperti nilai-nilai
dan norma-
norma yang
berlaku di
masyarakat.
5. Produktivitas 6. Produksi 6. Ukuran berapa Pernyataan Ordinal
(Y) banyak atau
Sumber : berapa luas
Otto Iskandar 1. Keberhasilan
(2002.Vol 6) para petani
Produktivitas
didefinisikan
dengan ratio
antara
pengukuran
out put dengan
masukan atau
input

Sumber: Diolah Peneliti, 2021

Variabel diukur dengan menjumlahkan skor-skor dari

pertanyaan berdasarkan indikator yang dipakai oleh masing-masing

variabel.

3. 4. Jenis dan Sumber Data

3.4.1. Jenis Data


Data yang dikumpulkan pada saat penelitian meliputi:
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari

sumbernya yaitu responden. Metode pengumpulan data yang


105

dilakukan adalah dengan menggunakan kuesioner, dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya.

b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung

dari objek penelitian. Data sekunder disini diperoleh dari Dinas

Pertanian Pangan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan.

3.4.2. Sumber Data


Dalam melakukan penelitian peneliti memerlukan data yang

dapat mendukung penelitian ini, data-data yang digunakan adalah

data berupa teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli serta data-

data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan

Kabupaten Bangka Selatan tentang pengaruh Kompetensi, motivasi

dan pelatihan secara bersama-sama terhadap Kinerja Penyuluh

Pertanian.

3. 5. Metode Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan

data sekunder, data primer diperoleh dari responden berupa

jawaban atas daftar pertanyaan yang diberikan kepada mereka,

serta data sekunder yang diperoleh yang telah dikumpulkan oleh

pihak lain yang ada hubunganya dengan penelitian ini. Metode

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:


106

3.5.1. Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, maka metode

pengumpulan data yang digunakan adalah:

a. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan data

sekunder yang meliputi data tentang pegawai Dinas Pertanian

Pangan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan. Data-data ini dapat

digunakan untuk memberikan gambaran tentang responden dan

dipakai sebagai pendukung pembahasan hasil penelitian.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu alat untuk memperoleh data yang

berisi pertanyaan maupun pernyataan secara tertulis dan dijawab

secara tertulis oleh responden tentang variabel yang diteliti.

c. Wawancara

Suatu cara pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab

secara langsung dengan pihak-pihak terkait.

d. Observasi Lapangan

Yaitu pengamatan suatu objek secara langsung oleh peneliti,

kemudian hasil pengamatan tersebut dicatat secara sistematika

sesuai dengan data yang dibutuhkan.

Penelitian ini menggunakan metode survey, yaitu penelitian

yang dilakukan pada populasi besar ataupun kecil, tetapi data yang
107

dipelajari adalah data dari data sampel yang diambil dari populasi

tersebut untuk menemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan

hubungan-hubungan antar variabel sosiologis, maupun psikologis,

menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2014:80).

3. 6. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan

analisis kuantitatif. Teknik analisis ini dilakukan terhadap data

yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner dan digunakan untuk

menganalisis data yang berbentuk angka-angka dan perhitungan

dengan metode statistik. Data tersebut harus diklasifikasikan

dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu

untuk memudahkan dalam menganalisis, dengan bantuan

program SPSS 26. Setelah semua data diperoleh, maka

dilanjutkan pengolahan data atau analisis data. Adapun teknik

analisis data dengan langkah sebagai berikut:

3.6.1. Uji Instrumen Penelitian

3.6.1.1. Uji Validitas

Uji validitas diperlukan untuk mengatur valid atau tidaknya

item-item pernyataan suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan

valid jika item-item pada kuesioner mampu mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,

2006:52).
108

Validitas item ditunjukkan dengan adanya korelasi atau

dukungan terhadap item total (skor total). Jenis data yang

digunakan adalah data interval. Perhitungan dilakukan dengan

cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total sehingga

diperoleh koefisien korelasi (Sugiono, 2011:212). Koefisien

korelasi dihitung dengan persamaan Pearson Product Moment

(PPM), sebagai berikut :

NΣXY −( ΣX ) .(ΣY )
r xy=
√ [ NΣ X − ( ΣX ) ] [NΣ Y −( ΣY ) ]
2 2 2 2

Dimana :
N : Jumlah subyek

Xi : Skor setiap variabel bebas (i = 1,2,3,4,5)

Y : Skor total variabel terikat

(Σxi)2 : Kuadrat jumlah skor setiap variabel bebas

Σxi2 : Jumlah kuadrat skor setiap variabel bebas

ΣY2 : Jumlah kuadrat skor total variabel terikat

(ΣY)2 : Kuadrat jumlah skor total variabel terikat

rxy : Koefisien korelasi yang hendak dicapai

Untuk menentukan validitas suatu item, koefisien korelasi

dibandingkan dengan rtabel pada tingkat signifikansi 0,05. Kriteria

penilaian uji validitas adalah :

1. Apabila rhitung > rtabel (valid).

2. Apabila rhitung < rtabel (tidak valid).

3.6.1.2. Uji Realibilitas


109

Suatu kuesioner dikatakan reliable atau andal jika jawaban

responden konsisten atau stabil, artinya jika kuesioner tersebut

digunakan kembali untuk mengukur suatu fenomena maka hasil

yang diperoleh relatif tidak jauh berbeda dengan hasil yang telah

diperoleh sebelumnya (Ghozali, 2006:129).

Reliabilitas ditentukan oleh nilai cronbach’s alpha (α), yaitu :

[ ][ ]
2
N Σ σ item
α= 1− 2
N−1 σ total

Keterangan rumus cronbach’s alpha di atas :

α : cronbach’s alpha

N : banyaknya pertanyaan

σ2 item : varians dari item pertanyaan

σ2 total : varians dari skor total

Jika nilai cronbach’s alpha > 0,6 maka kuesioner dikatakan

konsisten atau andal.

3.6.1.3. Uji Asumsi Klasik

Dalam menggunakan metode regresi linier berganda, maka

harus dipenuhi beberapa persyaratan tertentu yang disebut uji asumsi

klasik, terdiri dari :

1. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel bebas

(independen) atau tidak. Uji multikolinieritas dilakukan dengan

melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dari hasil
110

analisis dengan menggunakan SPSS 26. Apabila tolerance value

tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil daripada 10, maka dapat

disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas (Santoso. 2002 :206).

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan agar data distribusi normal apakah dalam

model regresi, variabel bebas dan variabel terikat kedua-duanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali

(2006:112), pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dam grafik

normal. Dasar pengambilan keputusan untuk menyatakan sampel

penelitian merupakan data berdistribusi normal atau tidak adalah :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal menunjukkan pola berdistribusi normal.

b. Jika data menyebar jauh disekitas garis diagonal dan tidak

mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola tidak

berdistribusi normal.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dipergunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan terhadap asumsi klasik heteroskedastisitas

yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua

pengamatan pada model regresi (Sriyana, 2014:62). Uji ini perlu

dilakukan karena prasyarat yang harus terpenuhi dalam model

regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Ada


111

beberapa metode pengujian yang bisa digunakan diantaranya yaitu

Uji Park, Uji Glesjer, Melihat pola grafik regresi, dan uji koefisien

korelasi Spearman. Pada penelitian ini, untuk melihat ada atau

tidaknya heteroskedastisitas menggunakan Uji Park. Metode Uji

Park dilakukan dengan cara meregresikan nilai residual (Lnei 2)

dengan masing-masing variabel dependen (LnX 1 dan LnX2).

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut :

 Ho : tidak ada gejala heteroskedastisitas

 Ha : ada gejala heteroskedastisitas

 Ho diterima bila –t tabel < t hitung < t tabel berarti tidak terdapat

heteroskedastisitas dan Ho ditolak, bila t hitung > t tabel atau –t

hitung < -t tabel yang berarti terdapat heteroskedastisitas.

3.6.2. Metode Analisis

Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara survei

menggunakan kuesioner tertutup. Skala pengukuran yang

digunakan untuk penilaian kuesioner adalah skala Likert, yaitu

skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial (Sugiyono, 2014:168). Dalam penelitian sosial ini telah

ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut

sebagai variabel penelitian.

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini

mencakup :
112

1. Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan analisis yang memaparkan

secara kualitatif perkembangan data-data yang ada, baik data

dalam bentuk tabel maupun grafik. Untuk memperkuat analisis

empirik yang disesuaikan dengan hasil jawaban dari para

responden.

2. Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel bebas dari penelitian ini yaitu :

kompetensi, motivasi dan pelatihan terhadap variabel antara

yaitu Kinerja penyuluh pertanian dan variabel terikat yaitu

produktivitas padi sawah.

Persamaan umum regresi linier berganda adalah sebagai

berikut :

Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+e

Dimana :

Y = Variabel Response atau Variabel Akibat (dependent)

X = Variabel Predictor atau Variabel Independent

a = Konstanta

b = koefisien regresi

e = error

3. Regresi Linier Sederhana


113

Regresi Linier Sederhana adalah metode statistik yang

berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab akibat

antara variabel faktor penyebab (X) terhadap variabel

akibatnya. Faktor penyebab pada umumnya dilambangkan

dengan X atau disebut dengan predictor sedangkan variabel

akibat dilambangkan dengan Y atau disebut juga dengan

response. Regresi linier sederhana atau sering disingkat SLR

(Simple Linier Regression) juga merupakan salah satu metode

statistik yang dipergunakan dalam produksi untuk melakukan

peramalan ataupun prediksi tentang karakteristik kualitas

maupun kuantitas.

Model persamaan regresi linier sederhana adalah seperti

berikut ini :

Z = a+b1Y+e

Dimana :

Z = Variabel Dependen (Produktivitas Padi Sawah)

a = konstanta

b1 = koefisien regresi dari variabel Y

Y = Kinerja Penyuluh Pertanian

e = error

4. Analisis Koefisien determinasi (R2) dan Korelasi

Koefisien determinasi (R2) adalah nilai yang menunjukkan

besarnya pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel


114

terikat. Jika jumlah variabel bebas lebih dari dua maka yang

digunakan adalah R2 Adjusted (Sujianto dalam Sulastri,

2015:97). Angka R diatas 0,8 menunjukan bahwa korelasi atau

hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas adalah

kuat. Untuk mengetahui besarnya presentasi variabel bebas

dapat menjelaskan variabel terikat (adjusted R square). Untuk

memperolehnya dapat menggunakan aplikasi SPSS 26 dengan

menu analyze dan sub menu regresion.

3.7. Kriteria Pengujian Hipotesis

3.7.1. Uji Anova atau Uji F

Untuk menguji sub struktur secara simultan, dilakukan

dengan uji signifikansi simultan (overall significance) melalui uji

statistik F, uji statistik F adalah untuk menunjukkan apakah

semua variabel x1, x2, ..., xn yang dimasukan dalam model

mempunyai pengaruh secara simultan terhadap Y

(Ghozali, 2006 : 20). Adapun rumus uji statistika F adalah

sebagai berikut :

( n−k−1 ) R2
F=
k (1−R2)

H0 = Tidak terdapat pengaruh secara simultan

Ha = Terdapaat pengaruh secara simultan

Dimana :

n = Ukuran sampel

k = Jumlah variabel bebas


115

R2 = Koefisisen R2

Pengujian di atas, penentuan signifikansinya dilihat melalui

Tabel F, dengan taraf alpha (α) =0,05. Jika F hitung > Ftabel maka

hipotesa nol (H0) ditolak dan hipotesa alternatif (H a) diterima,

sebaliknya Jika Fhitung ≤ Ftabel maka hipotesa nol (H0) diterima dan

hipotesa alternatif (Ha) ditolak (Ghozali, 2006 : 17).

3.7.2. Uji Signifikan atau Individu (Uji t)

Pengujian sub struktur secara parsial, dilakukan dengan uji

signifikasnsi parameter individual melalui uji statistik t. Pada uji

statistik t dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel X terhadap variabel Y dengan menganggap variabel X

lainnya konstan (Ghozali, 2006 : 20).

Adapun rumus uji statistik t adalah sebagai berikut :

ρ X1
t=
Se (ρ X 1 )

H0 = Tidak terdapat pengaruh secara parsial

Ha = Terdapaat pengaruh secara parsial

Dimana :

ρX1 = Koefisien parameter

Se (ρX1) = Standar error koefisien parameter

Pengujian di atas, penentuan signifikansinya dilihat melalui

tabel t, dengan taraf alpha (α) =0,05 dua sisi. Jika t hitung >t tabel

atau t hitung < -t tabel maka hiipotesa nol (H0) ditolak dan hipotesa

alternatif (Ha) diterima, sebaliknya jika –t t abel ≤ t hitung ≤t tabel maka


116

hipotesa nol (H0) diterima dan hipotesa alternatif (H a) ditolak

(Suharyadi dan Purwanto, 2009:229).

3.6.3. Uji Kelayakan Model Penelitian

Uji kelayakan model dilakukan dengan mengukur the

goodness of an economic model atau karakteristik yang dapat

diharapkan dari suatu model ekonometrik. Karakteristik yang diukur

sebagaimana merujuk pendapat Wirasasmita dalam Zufriady

(2012) adalah sebagai berikut :

1. Theoretical plausibility. Arah pengaruh hasil uji hipotesis sesuai

dengan teori yang menjadi dasar pemikirannya.

2. Accuracy of the estimates of the parameters. Apakah estimator

parameter hipotesis akurat (tidak bias) dan signifikan yang

ditandai dengan terpenuhinya asumsi analisis yang

dipersyaratkan dan probabilitas kesalahan statistik model (p-

value) yang lebih kecil dari pada tingkat signifikansi α = 0,05.

3. Explanatory ability. Apakah model penelitian memiliki

kemampuan menjelaskan hubungan antara fenomena ekonomi

yang ditandai dengan standard error of estimations yang rendah

(lebih kecil ½ kali nilai estimator).

4. Forecasting ability. Apakah model penelitian memiliki

kemampuan prediksi atas perilaku variabel akibat (respon) yang

ditandai dengan koefisien determinasi yang tinggi atau bernilai

lebih dari 50%.

Anda mungkin juga menyukai