SKRIPSI
OLEH :
AYU RAHAYU
70300115022
MAKASSAR
2019
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika di
kemudian hari terbukti ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain,
sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh sekiranya batal demi
hukum.
Samata, 2019
Penulis,
AYU RAHAYU
70300115022
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya berupa
kesehatan, kesempatan, dan nikmat yang begitu besar bagi umatnya, sehingga penulis
serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang merupakan
suri tauladan yang terbaik, juga kepada keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan semoga
Dalam penyusunan laporan hasil ini berbagai hambatan dan tantangan yang
dihadapi oleh peneliti, mulai dari tahap persiapan, pengumpulan bahan materi sampai
penyelesaian tulisan, namun itu tidak menjadi penghalang bagi peneliti berkat karunia
Allah swt dan tentunya berkat doa restu dan kasih sayang kedua orang tua tercinta
yang memberikan motivasi dan dukungan serta bantuan pembimbing yang telah
iv
dengan baik. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, peneliti mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua saya tercinta,
Ayahanda Ahmad dan Ibunda Rukmini atas cinta dan kasih sayang,
dukungan baik materil, moril maupun spiritual serta motivasi yang diberikan
kepada saya selama ini. Terimakasih pula kepada saudara dan saudariku
tercinta Abang Akbar Zul Taufik, kakak Novi Rahmanita dan adik saya
Hijratun Rahmania serta keluarga besar saya yang tiada hentinya memberikan
dukungan serta doa restunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
UIN Alauddin Makassar agar lebih berkualitas dan dapat bersaing dengan
3. Dr. dr. H. A. Armyn Nurdin., M.Sc., Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Keperawatan.
v
5. Patima.,S.Kep.,Ns.,M.Kep., selaku pembimbing 1 yang telah memberikan
skripsi nantinya.
penguji I dan penguji II atas pengajaran ilmu yang tiada henti, pengarahan dan
selama masa kuliah ini. Semoga Allah senantiasa menjaga dan memperkuat
tali persahabatan kita. Terima kasih juga buat sahabat-sahabatku yang lain dan
mahasiswa.
Laporan hasil ini merupakan tugas yang harus diselesaikan penulis sebagai
syarat untuk memperoleh gelar sarjana, penulis tetap berharap semoga keadaan hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang memerlukannya. Oleh karena itu,
saran serta kritik yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan dalam rangka
penulis mengembalikan segalanya dan semoga hasil penelitian dapat bernilai ibadah
di sisi-Nya.
vi
Wassalamu’Alaikum Wr. Wb
Samata, 2019
Penulis,
AYU RAHAYU
70300115022
vii
DAFTAR ISI
Hal
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
C. Hipotesis.................................................................................................... 7
E. Kajian Pustaka........................................................................................... 10
viii
F. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 18
3. Bagi Masyarakat.................................................................................. 19
1. Pengetahuan ........................................................................................ 32
ix
d. Mengukur Pengetahuan ................................................................. 38
2. Sikap.................................................................................................... 40
D. Kerangka Teori.......................................................................................... 48
D. Instrumen Penelitian.................................................................................. 56
x
H. Etika Penelitian ......................................................................................... 61
1. Analisis Univariat................................................................................ 69
C. Pembahasan ............................................................................................... 79
Informasi ............................................................................................. 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.3 Jumlah Mahasiswa aktif di FKIK UIN Alauddin Makassar ................. 52
Tabel 4.5 Pengaruh Pemberian Informasi Berbasis Audio Visual pre-test dan
xii
DAFTAR BAGAN
Hal
Bagan 2.1 Kerangka Konsep ................................................................................. 47
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR ISTILAH
xv
ABSTRAK
Nama : Ayu Rahayu
NIM : 70300115022
Judul : Pengaruh Pemberian Informasi Berbasis Audio Visual Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Tentang Interprofessional Education
(IPE) Di FKIK UIN Alauddin Makassar
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pelayanan kesehatan yang bermutu dengan biaya yang efisien adalah dengan
meningkatkan kolaborasi yang efektif antar tenaga kesehatan. Salah satu upaya
2010).
kesehatan yang bermutu di zaman era globalisasi seperti saat ini. Pelayanan
permasalahan pasien yang tidak dapat ditangani oleh satu profesi kesehatan,
1
2
saja, akan tetapi untuk meningkatkan kepuasan pasien serta terciptanya mutu
bekerja sama dalam tim, komunikasi dan saling memahami tugas dan tanggung
jawab antar profesi merupakan sebuah keharusan dimiliki oleh seluruh anggota
asuhan. Hal tersebut terjadi karena proses pembelajaran yang saat ini digunakan
asuhan pelayanan terhadap pasien (Mulyati & Mamlukah, 2017). Pelayanan yang
kolaborasi sejak dini melalui Interprofessional Education (IPE) adalah salah satu
dapat terjadi ketika dua atau lebih mahasiswa dari program studi kesehatan yang
yang mempunyai latar belakang yang bervariasi untuk bekerjasama secara aktif
hubungan professional yang kuat dengan profesi kesehatan lainnya (Pratiwi &
World Health Organization (2010) untuk mendukung kolaborasi dua profesi atau
kesehatan atau lebih untuk menciptakan kerja tim yang ideal. Interprefessional
Education adalah kegiatan pembelajaran yang di ikuti oleh dua profesi atau lebih
yang belajar tentang dan dari satu sama lain untuk mewujudkan kolaborasi yang
secara interprofesional, maka mereka akan siap untuk memasuki kerja sebagai
anggota tim yang kolaboratif dan ini merupakan langkah untuk memindahkan
dua atau lebih mahasiswa dari program studi kesehatan yang berbeda belajar
bersama yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan kualitas pelayanan
4
yang dinamakan sebagai pendidikan interprofesi atau dikenal dengan IPE. IPE
terjadi ketika dua atau lebih profesi kesehatan yang belajar bersama, belajar dari
pelatihan di Amerika Serikat yang terdiri dari tiga sampai empat jam sesi selama
pendidikan kesehatan. Hal ini yang menjadi salah satu kelebihan untuk
dikembangkan dan ditindak lanjuti dengan serius agar terciptanya kualitas mutu
studi, salah satu hambatan dari pelaksanaan IPE adalah bagaimana mengatur
pelaksanaan IPE. Hal ini karena setiap program studi mempunyai kurikulum
yang berbeda. Peran serta dosen dalam pelaksanaan IPE adalah bagaimana dosen
Kualitas IPE akan terlihat jika dilakukan dalam masa studi perkuliahan
dari pada pada diterapkan dalam tingkat. Berkaitan dengan kelebihan dilakukan
penerapan IPE dalam masa studi akademik atau perkuliahan adalah untuk
menghindari sikap yang buruk mengenai konsep bekerja antar profesi dan susah
untuk merubah konsep yang keliru saat terjun ke masyarakat ataupun lapangan
kerja. Masa studi akademik atau perkuliahan ini dapat dilkakukan di institusi
6
sedyowinarso, 2012).
atas dasar tersebut IPE dapat menjadi sebuah pembelajaran yang dapat
Education (IPE).
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yang berjumlah 20 orang bahwa ada beberapa
mahasiswa yang sudah mengetahui tentang IPE dan lebih banyak yang belum
mengetahui apa IPE dan rata-rata mereka bertanya apa itu IPE. Berdasarkan
Makassar”
B. Rumusan Masalah
pada penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh Pemberian Informasi Terhadap
C. Hipotesis
Didalam pernyataan hipotesis, terkadang variabel yang akan diteliti dan pengaruh
Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang ingin diteliti yaitu
1. Keperawatan
c. Jurusan Suatu bidang studi yang 2. Kesehatan
diminati oleh responden Masyarakat Kuesioner A
3. Kebidanan nomor 3
4. Farmasi
5. Kedokteran
Kurang : Jika
pertanyaan dijawab
benar oleh
responden <55%.
Skor dalam
parameter
digunakan dalam
hasil pengukuran
adalah
Baik : >45
E. Kajian Pustaka
dengan presentase
100%.
Hubungan Efikasi Untuk Penelitian ini Terdapat Perbedaan
Diri Dengan mengetahui menggunakan hubungan dengan
Kesiapan Hubungan desain deskriptif antara efikasi diri penelitian
Interprofesional Efikasi Diri korelasi dengan dengan kesiapan adalah
Education (IPE) dengan pendekatan Interprofesional penelitian
Pada Mahasiswa Kesiapan cross sectional. Education meniliti tentang
FKIK UIN Interprofesional (IPE) hubungan
Alauddin Education (IPE) pada mahasiswa efikasi diri
Makassar pada mahasiswa FKIK UIN dengan kesiapan
(Sulastri, 2017) FKIK UIN Alauddin Interprofesional
Alauddin Makassar, Education
Makassar dimana (IPE) sedangkan
semakin tinggi penelitian
tingkat efikasi diri penulis adalah
mahasiswa merupakan
maka semakin pemberian
tinggi pula intervensi
kesiapan IPE berupa
mahasiswa pemberian
. informasi
terhadap
pengetahuan
dan sikap
mahasiswas
Persepsi dan Untuk Jenis penelitian Adapun hasil dari Penelitian ini
Kesiapan mengetahui deskriptif penelitian adalah menggunakan
Mahasiswa Tahap persepsi dan analitik dengan persepsi rancangan Cross
Akademik kesiapan menggunakan mahasiswa tahap Sectional
Terhadap mahasiswa pendekatan akademik sedangkan
Interprofessional tahap akademik kuantitaif dan Fakultas penilitian
Education di terhadap kualitatif Kedokteran UGM penulis
Fakultas Interprofessiona dengan terhadap IPE menggunakan
Kedokteran l Education menggunakan sebagian besar Quasi
Universitas Gajah rancangan Cross dalam kategori Experiment
Mada (A’la, Sectional baik. Kesiapan Design dengan
2012) dengan sampel mahasiswa tahap desain One
program studi akademik Grup Pre-test –
pendidikan sebagian besar Post-test
dokter dan gizi dalam kategori Design. Adapun
kesehatan. baik perbedaannya
adalah di
sampel
penelitian,
sampel
penelitian
penulis adalah
terdiri dari
empat jurusan
12
yaitu
Keperawatan,
Farmasi,
Kebidanan, dan
Kesehatan
Masyarakat.
Faculty Untuk Metode yang Hasil penelitian Perbedaan dari
perceptions of mengetahui digunakan ini adalah penelitian
interprofessional persepsi adalah metode ditemukan tiga penulis adalah
education Fakultas tentang wawancara. puluh tiga metode
(Bennet, et al, Interprofessiona Wawancara wawancara pengumpulan
2011) l Education dilakukan selama lima bulan data. Penelitian
dengan dan terdapat ini
informan untuk dukungan mengguanakan
memperluas pendekatan IPE metode
ruang lingkup dari informan kualitatif atau
dan peluang namun masih ada metode
informasi dan tantangan wawancara
dilakukan penerapan IPE. sedangkan
wawancara Persepsi fakultas penelitian
secara struktur yang di dapat peneluis
selama lima adalah baik. menggunakan
bulan metode Quasy
Experiment
Design
Model Pendidikan Untuk Penelitian ini Terdapat Penelitian ini
Interprofesional mengetahui merupakan perbedaan rata- berfokus pada
Dalam Upaya Model penelitian rata terhadap model
Peningkatan Pendidikan tindakan (Action tanggapan pendidikan
Kemampuan Interprofesional Research). mahasiswa interprofessiona
Kolaboratif Dalam Upaya Metode terhadap l dan upaya
Mahasiswa Peningkatan penelitian yang pembelajaran peningkatan
Kesehatan Kemampuan digunakan antar profesi kolaboratif
(Mulyati & Kolaboratif adalah metode dengan nilai P mahasiswa
Mamlukah, 2017) Mahasiswa campuran yaitu 0.02, kemampuan kesehatan
Kesehatan kaulitatif dan kolaboratif P dengan
kuantitatif, 0.025 dan sikap rancangan
dengan mahasiswa peneltian
menggunakan terhadap kerja tim menggunakan
kuesioner, FGD dengan nilai P metode
dan wawancara 0.003 sebelum kualitatif dan
semi terstruktur dan sesudah kuantitatif.
untuk eksplorasi mengikuti Sedangkan
pengalaman pembelajaran penelitian
mahasiswa. interprofessional. penulis adalah
pemberian
intervensi
dengan metode
penelitian
Quasy
Experiment
13
Design
Faktor Yang Mengetahui Metode dalam Hasil penelitian Pada penelitian
Berhubungan faktor yang penelitian ini adalah ini ingin
Dengan Kinerja berhubungan adalah sebagian besar mengetahui
Mahasiswa S-1 dengan kinerja penelitian memiliki persepsi, faktor yang
Pendidikan mahasiswa S-1 kuantitatif keterampilan, berhungan
Dokter Pendidikan dengan sikap dan dengan kinerja
Universitas Dokter rancangan kemampuan tim mahasiswa
Diponegoro Universitas desain analisis yang baik dengan
Dalam Diponegoro deskriptif sehingga melibatkan 92
Pelaksanaan dalam dengan menghasilkan sampel
Kegiatan pelaksanaan pendekatan kinerja yang baik sedangkan pada
Interprofessional kegiatan Cross Sectional pada penilaian penelitian
Education Tahun Interprofessiona kinerja penulis adalah
2017 (Pratiwi & l Education berupa pengaruh
Dea Amarilisa 2017 intervensi
Adespin, 2018) terhadap
pengetahuan
dan sikap
mahasiwa.
Persepsi Penelitian ini Desain Hasil dari Penelitian ini
Mahasiswa dan bertujuan untuk penelitian ini penelitian ini menggunakan
Dosen pada mengetahui adalah adalah persepsi desain
Pembelajaran Persepsi kuantitatif mahasiswa dalam penelitian
Interprofessional Mahasiswa dan dengan pembelajaran IPE kuantitatif untuk
Education (IPE) Dosen pada menyebar sebanyak 36 mengetahui
di Prodi D-III Pembelajaran kuesioner orang (92,31%) persepsi
Akupuntur Interprofessiona persepsi tentang memberikan mahasiswa dan
Jurusan l Education Pendidikan persepsi baik dan dosen pada
Akupuntur (IPE) di Prodi Interprofessiona sebanyak 3 orang pembelajaran
Jurusan D-III Akupuntur l (modifikasi (7,69%) IPE sedangkan
Akupuntur Jurusan dari IEPS) memberikan penelitian
Politeknik Akupuntur persespi sedang. penulis adalah
Kesehatan Jurusan Persepsi dosen dengan desain
Kemenkes Akupuntur sebanyak 12 penelitian
Surakarta Politeknik orang (85,7%) Quasy
(Christiyawati & Kesehatan memberikan Experiment
Saka Suminar, Kemenkes persepsi baik dan Desain untuk
2017) Surakarta 2 orang (14,3%) mengetahui
memberikan adanya
persepsi sedang. pengaruh
pemberian
informasi
terhadap
pengetahuan
dan sikap
mahasiswa
Are female Penelitian ini Metode Terlepas dari Penelitian ini
students in bertujuan untuk menggunakan program menggunakan
general and menyelidiki pendekatan pendidikan, pendekatan
nursing students karakteristik Cross Sectional, mahasiswa Cross Sectional
14
(PubMed)
database. Item
Pelaporan yang
Lebih Baik
untuk Pengujian
Sistematis dan
Analisis Meta
(PRISMA)
F. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
18
2. Tujuan Khusus
Alauddin Makassar
Makassar
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pendidikan
2. Bagi Penelitian
Penelitian ini sebagai sumber pengetahuan bagi peneliti dan data dasar
3. Bagi masyarakat
TINJAUAN TEORITIS
ketika dua atau lebih mahasiswa dari program studi kesehatan yang berbeda
belajar bersama yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan kualitas
20
21
lebih baik. Banyak Negara maju yang memasukan IPE kedalam kurikulum
dunia kesehatan, IPE dapat terwujud apabila para mahasiswa dari berbagai
bukan karena jasa dari seorang profesi kesehatan saja, akan tetapi merupakan
dan kemitraan.
penerapan IPE.
bagi mahasiswa.
24
dengan baik saat proses perawatan pasien. Proses perawatan pasien secara
Artinya :
“.....Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu
menolong saudaranyas”. (Muttafaq Alaih) (Hadits ke tiga puluh enam
dalam Arba’in Nawawi)
Asy-Syaikh Muhammad bi Shalih al-Utsaimin rahimahullah, Berkata
“Bahwa Allah ta’ala menolong seorang hamba selama hamba itu menolong
dari kaum muslimin di dalam segala yang perkara yang mereka butuh
menolong saudaramu yang muslim itu terikat dengan perbuatan baik dan
kerjasama
proses pembelajaran.
pendidikan berkelanjutan.
27
4) Mendorong profesi untuk saling belajar tentang satu sama lain agar
Etika dan nilai yang terdiri dari saling hormat, peduli, mengakui
aman tepat waktu, efesien, efektif, dan adil. Menjalin hubungan saling
c. Komunikasi Interprofessional
profesi kesehatan.
29
d. Kerjasama tim
antara lain :
a. Faktor budaya
b. Faktor pendidikan
kesehatan, sangat penting bahwa setiap antar profesi dilandasi dan secara
c. Faktor organisasi
oleh pemerintah meragukan dan tidak berhasil. Halangan dari luar lebih
6. Pendekatan Pembelajaran
Tidak ada satupun metode penerapan IPE yang menjadi pilihan utama,
kebutuhan belajar peserta didik dan bagaimana cara dosen untuk menjaga
dan praktik profesi kesehatan yang lebih baik demi praktik kolaborasi hingga
1. Pengetahuan
a. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan atau Knowledge adalah hasil dari tau, dan ini terjadi
b. Tingkat Pengetahuan
pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari
1) Tahu (Know)
seluruh bahan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Application)
4) Analisis (Analisys)
sebagainya.
5) Sintesis (Synthesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
ada.
berbunyi:
Terjemahnya :
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan
kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
36
tinggi dari Allah. Ayat diatas tidak menyebut secara tegas bahwa
ilmu itu.
1) Cara kuno
dapat dipecahkan.
2) Cara modern
Cara ini disebut metode peneltian ilmiah atau lebih populer disebut
penelitian ilmiah.
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
1) Bentuk objektif
Bentuk ini lazim disebut tes objektif, yaitu tes yang menjawab
a) Tes benar-salah
2) Bentuk subjektif
100%.
56%-75%.
<55%.
antara lain :
a) Tingkat pendidikan
b) Informasi
c) Budaya
d) Pengalaman
2. Sikap
a. Definisi sikap
Secara garis besar sikap dibedakan atas dua macam yaitu sikap
negatif dan sikap positif, sikap positif adalah sikap yang menyetujui,
mau menyekolahkan anaknya ke tingkat yang lebih atas (Saam & Sri
Wahyuni, 2013).
objek
b. Fungsi sikap
Ada beberapa fungsi sikap, yaitu sebagai berikut : (Saam & Sri Wahyuni,
2013)
c. Tingkatan sikap
2007)
1) Menerima (Receiving)
2) Merespon (Responding)
3) Menghargai (Valuing)
d. Sumber sikap
terjadinya prasangka sosial. Sumber yang lain adalah pengaruh sosial, hal
ini terjadi bila sebagian besar atau hampir seluruh lingkungan sosial atau
e. Ciri-ciri Sikap
Ada beberapa ciri-ciri sikap antara lain : (Saam & Sri Wahyuni, 2013)
1) Sikap bukan sesuatu yang dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari dan
3) Sikap terhadap sesuatu bisa terjadi dalam waktu yang relatif singkat
bagaimana sikap itu sendiri, tetapi dipengaruhi oleh aspek lain seperti
1) Pengalaman pribadi
haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena sikap itu akan mudah
3) Pengaruh kebudayaan
berbagai masalah.
4) Media massa
sikap.
g. Pengukuran Sikap
Ratings
tanda centang (√) pada alternatif jawaban yang cocok dengan pendapat
C. Kerangka Konseptual
Pemberian
informasi tentang
IPE
Pengetahuan Sikap
Faktor-faktor yang
Faktor yang mempengaruhi
mempengaruhi sikap
pengetahuan :
1. Pengalaman
1. Tingkat pendidikan
2. Pengaruh orang lain
2. Informasi
3. Kebudayaan
3. Budaya
4. Media massa
4. Pengalaman
5. Lembaga pendidikan dan
lembaga agama
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Berpengaruh
: Variabel Perancu
sikap, ada beberapa faktor yang menjadi variabel perancu dan ada beberapa
48
faktor yang termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian. Variabel perancu
antara lain pengalaman dan pengaruh orang lain, sedangkan yang termasuk
dalam kriteria inklusi adalah tingkat pendidikan, informasi, budaya, media massa
D. Kerangka Teori
1. Tingkat pendidikan
2. Informasi
Pemberian Informasi tentang 3. Budaya
Interprofessional Education 4. Pengalaman
1. Definisi Interprofessional (Notoatmodjo, 2007)
Education
2. Manfaat Interprofessional
Education Pengetahuan
3. Kompetensi
Interprofessional Education
4. Pendekatan Interprofessional Sikap
Education
5. Hambatan Interprofessional
Education Faktor-faktor yang
(Triana, 2018) mempengaruhi Sikap :
1. Pengalaman
2. Pengaruh orang lain
3. Kebudayaan
4. Media massa
5. Lembaga pendidikan dan
lembaga agama
(Saam & Sri Wahyuni,
2013)
49
E. Kerangka Kerja
Sampel
2
Z∝ 2𝑃𝑄 + Zβ 𝑃1𝑄1 + 𝑃2𝑄2
𝑛=
P1 − P2 2
Selesai
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok
Kelompok Kontrol O3 X2 O4
Keterangan :
X1 : Pemberian Infomasi untuk kelompok intervensi
50
51
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 1-8 bulan Februari 2019
1. Populasi
tertentu yang akan diteliti. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari
saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek
yang tersebar di lima jurusan. Menurut data yang diperoleh peneliti dari
Bagian Tata Usaha Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin
2. Sampel
2
Z∝ 2 +Z 1 1+ 2 2
=
P1 − P2 2
Keterangan :
n : Jumlah sampel
53
P : 1/2 ( P1+P2 )
Q :1–P
Perhitungannya :
2
Z∝ 2 +Z 1 1+ 2 2
=
P1 − P2 2
2
1 96 2 375 625 + 84 25 75 + 5 5
=
25 − 5 2
= 57 6 = 58
responden. Jumlah minimal ditambah 10% sebagai antisipasi responden drop out,
=
1−
54
Keterangan :
: Jumlah sampel setelah dikoreksi
Perhitungan :
=
1−
58
=
1− 1
= 64 4 64
hingga akhir penelitian tidak ada yang drop out sehingga jumlah responden
pada penelitian ini adalah 128 orang, 64 orang untuk kelompok intervensi dan
Sampling yaitu suatu tehnik penetapan sampel dengan cara memilih sampel
diantara populasi yang sesuai dan dikehendaki oleh peneliti, sehingga sampel
(Hidayah, 2014). Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini sebagai berikut
:
55
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Ekslusi
Kebidanan, dan Farmasi), hanya 4 jurusan yang terlibat menjadi sampel dalam
penelitian ini.
56
D. Instrumen Penelitian
terdiri dari 23 pertanyaan tertulis dengan 2 pilihan jawaban yaitu benar dan
salah yang diisi secara centang (√), Jika benar diberi skor 1 dan jika salah
diberi skor 0.
3. Kuesioner C adalah tentang sikap mahasiswa tentang IPE yang terdiri dari
15 item pernyataan.
S (setuju), Ts (Tidak setuju), STS (sangat tidak setuju) yang diisi dengan
57
cara centang (√). Untuk pilihan sangat setuju diberi skor 4, setuju diberi skor
3, tidak setuju diberi skor 2 dan sangat tidak setuju diberi skor 1. Kriteria
pengukur itu mengukur apa yang akan diukur. Oleh karena itu,
harus dapat mengukur apa yang akan diukur, dan untuk memastikan
itu sebelum instrumen penelitian itu digunakan perlu lebih dahulu diuji
lebih besar dari r, maka item tersebut dinyatakan valid dan apabila
lebih kecil dari r maka item dinyatakan tidak valid. Taraf kesalahan
selanjutnya.
58
2) Reabilitas Kuesioner
Uji reabilitas adalah suatu nilai yang menunjukan konsisensi suatu alat
pengukur dalam mengukur gejala yang sama, dan hasil pengukuran yang
E. Pengumpulan Data
tertulis dengan dengan 2 pilihan jawaban yaitu benar dan salah yang diisi
59
secara centang (√). Untuk pilihan benar diberi skor 2 dan untuk jawaban
(sangat setuju), S (setuju), TS (Tidak setuju), STS (sangat tidak setuju) yang
diisi dengan cara centang (√). Untuk pilihan sangat setuju diberi skor 4,
setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan sangat tidak setuju diberi
skor 1.
Setelah data terkumpul dari lembar observasi yag ada, maka dilakukan
(Hidayat, 2008)
60
1. Editing
data yang terdiri atas beberapa kategori, pemberian kode ini sangat penting
3. Entri data
kontigensi.
4. Cleaning
yang dihitung.
G. Analisa Data
1. Analisis Univariat
61
dari variabel yang akan diteliti. Pada umunya analisis ini menghasilkan
responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia, jurusan dan suku responden.
2. Analisis Bivariat
analisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Test. Dimana hasil uji Wilcoxon
Test dapat menyimpulkan adanya pengaruh atau tidak pengaruh antara dua
Wilcoxon Test juga. Sebelum dilakukan analisis bivariat, terlebih dahulu kita
H. Etika Penelitian
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam etika penelitian
hak asasi manusia dari setiap partisipan penelitian. Hak asasi manusia yang
harus dilindungi dalam penelitian yakni hak untuk terbebas dari diskriminasi
(the right to self-determination), hak atas privasi (the right to privacy), hak
treatment) dan hak untuk dilindungi dari ancaman dan rasa tidak nyaman
(the right to protection from discomfort and harm. (Grove et al., 2013).
peneliti akan mengacuh pada kriteria yang telah dibuat yang sesuai dan
penelitian ini, peneliti tidak akan mencantukan nama dari responden dan
dari penelitian untuk menghindari rasa tidak nyaman yang mungkin timbul
memprediksikan hasil dari penelitian, (2) mengkaji hasil aktual dan potensial
dari manfaat dan risiko dari hasil penelitian dan (3) memaksimalkan manfaat
dan mengurangi risiko dari penelitian (Grove et al., 2013). Manfaat dari
Education.
akibat mengikuti penelitian ini. Jadi, peneliti harus menjelaskan secara detail
pernyataan kesediaan dari responden yang akan dibubuhi tanda tangan atau
cap jempol oleh peneliti dan calon responden. Lembar informed concent ini
dilampirkan sebelum kuesioner penelitian dan akan diisi langsung oleh calon
Yogyakarta, atas desakan Rakyat dan Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan serta
1962 tentang penegerian Fakultas Syari'ah UMI menjadi Fakultas Syari'ah IAIN
agama Islam tingkat Universitas, serta landasan hukum Peraturan Presiden Nomor
65
66
tiga jenis fakultas IAIN dapat digabung menjadi satu institut tersendiri sedang
tiga fakultas dimaksud telah ada di Makassar, yakni Fakultas Syari'ah, Fakultas
berstatus mandiri dengan nama Institut Agama Islam Negeri Al-Jami'ah al-
Kerajaan Gowa yang pertama memeluk agama Islam dan memiliki latar belakang
khususnya dan Indonesia bahagian Timur pada umumnya. Ide pemberian nama
dicetuskan oleh para pendiri IAIN Alauddin , di antaranya adalah Andi Pangeran
Daeng Rani, turunan dari Sultan Alauddin, yang juga mantan Gubernur Sulawesi
Selatan, dan Ahmad Makkarausu Amansyah Daeng Ilau, ahli sejarah Makassar.
Pada Fase itu, IAIN Alauddin yang semula hanya memiliki tiga buah
Fakuktas Adab berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 148 Tahun 1967
Islam Dep. Agama No. 31/E/1990 tanggal 7 Juni 1990 berstatus kelas jauh dari
PPs IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang kemudian dengan Keputusan Menteri
Agama RI No. 403 Tahun 1993 PPs IAIN Alauddin Makassar menjadi PPs yang
mandiri.
Institut menjadi Universitas, maka atas prakarsa pimpinan IAIN Alauddin periode
2002-2006 dan atas dukungan civitas Akademika dan Senat IAIN Alauddin serta
Makassar menjadi UIN Alauddin Makassar kepada Presiden R.I melalui Menteri
Agama R.I dan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Mulai 10 Oktober 2005 Status
di Makassar.
biasa disebut Kampus II Samata Kelurahan Romang Polong Kab. Gowa, dengan
luas ±32.000 m2 dengan jumlah Fakultas terdiri dari delapan Fakultas dan
ditambah dengan program pasca sarjana, salah satunya Fakultas Kedokteran dan
memiliki luas wilayah 1.057,18 m2 yang terdiri dari tiga gedung perkuliahan dan
Farmasi dan Kedokteran). Awalnya pada tahun 2004 fakultas ini didirikan
dengan nama Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar (FIK UINAM),
kemudian pada tahun 2015 fakultas tersebut membuka jurusan baru yaitu
Kedokteran, sehingga pada tahun itu juga Fakultas tersebut berubah nama
Makassar.
B. Hasil Penelitian
jumlah sampel sebanyak 128 orang yang terdiri 2 kelompok yaitu kelompok
yang terdiri dari 23 pertanyaan dan yang kedua kuesioner sikap tentang
diberikan perlakuan untuk kedua anggota kelompok yaitu 2 kali dalam 1 pekan
penetapan sampel dengan cara memilih sampel di antara populasi yang sesuai
1. Analisis Univariat
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi dan Persentase Berdasarkan Karakteristik Data
Demograsi Responden (n=128)
Kelompok
No. Karakteristik Intervensi Kontrol
Jumlah (%) Jumlah (%)
Jenis Kelamin
1. Laki-laki 12 18,8 10 15,6
Perempuan 52 81,2 54 84,4
Usia
2. 19 tahun 42 65,6 50 78,1
20 tahun 22 34,4 14 28.9
Jurusan
Keperawatan 16 25 16 25
3. Kesehatan Masyarakat 16 25 16 25
Kebidanan 16 25 16 25
Farmasi 16 25 16 25
Suku
4. Makassar 28 43,8 34 53,1
Bugis 36 56,6 30 46,9
Total 64 100 64 100
Sumber : Data Primer, 2019
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pengetahun Pre-Test dan Post-Test Mahasiswa Kelompok
Intervensi dan Kelompok Kontrol Tentang Interprofessional Education (IPE) di
FKIK UIN Alauddin Makassar (n=128)
baik.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Sikap Pre-Test dan Post-Test Mahasiswa Kelompok
Intervensi dan Kelompok Kontrol tentang Interprofessional Education (IPE) di
FKIK UIN Alauddin Makassar (n=128)
dan responden yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 31 responden (48,8%).
2. Analisis Bivariat
apakah data penelitian terdistribusi normal pada data pengetahuan dan sikap
intervensi dan kontrol yang digunakan adalah uji alternatif (Uji Wilcoxon
Test).
Tabel 4.4
didapatkan nilai signifikan P-Value sebesar 0,000. Jika nilai signifikan p < 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang sangat bermakna terhadap
menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p value 0,013. Jika nilai P <0,05,
Tabel 4.5
analisis statistic menggunakan uji Wilcoxon didapatkan hasil p-value 0,000. Jika
nilai signifikan P <0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang
menggunakan uji Wilcoxon didapatkan hasil nilai P-value = 0,003. Jika nilai
Tabel 4.6
sebesar 0,000. Jika nilai signifikan P < 0,005 sehingga dapat disimpulkan bahwa
value sebesar 0,013. Jika nilai P < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
didapatkan nilai p value sebesar 0,000 dan kelompok kontrol sebesar 0,003. Jika
nilai signifikan P < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelompok intervensi dan
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Berdasarkan Jurusan Pre-Test dan Post-Test
Mahasiswa Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol tentang
Interprofessional Education (IPE) di FKIK UIN Alauddin Makassar (n=128)
Intervensi Kontrol
Jurusan Kategori Pre-test Post-test Pre-test Post-test
N % n % n % N %
Baik 1 1,6 10 15,6 1 1,6 3 4,7
Keperawatan Cukup 2 3,1 4 6,3 11 17,2 10 15,6
Kurang 13 20,3 2 3,1 4 6,3 3 4,7
Kesehatan Baik 1 1,6 14 21,9 0 0,0 1 1,6
Masyarakat Cukup 4 6,3 2 3,1 10 15,6 11 14,1
Kurang 11 17,2 0 0,0 6 9,4 4 7,8
Kebidanan Baik 1 1,6 11 17,2 1 1,6 2 3,1
Cukup 5 7,8 5 7,8 7 10,9 9 14,1
Kurang 10 15,6 0 0,0 8 12,5 5 7,8
Farmasi Baik 0 0,0 8 12,5 1 1,6 3 4,7
Cukup 9 14,1 8 12,5 9 14,1 9 14,1
Kurang 7 10,9 0 0 6 9,4 4 6,3
Total 64 100 64 100 64 100 64 100
Sumber : Data primer, 2019
kelompok intervensi :
77
5 responden (7,8%)
4. Farmasi, pada pre-test tidak ada responden yang memiliki pengetahuan baik,
baik.
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Sikap Berdasarkan Jurusan Pre-Test dan Post-Test
Mahasiswa Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol tentang
Interprofessional Education (IPE) di FKIK UIN Alauddin Makassar (n=128)
Intervensi Kontrol
Jurusan Kategori Pre-test Post-test Pre-test Post-test
n % n % n % n %
Keperawatan Baik 4 6,2 9 14,1 8 12,5 10 15,6
Kurang 12 18,8 7 10,9 8 12,5 6 9,4
Kesehatan Baik 4 6,2 8 12,5 5 7,8 6 9,4
Masyarakat Kurang 12 18,8 8 12,5 11 17,2 10 15,6
Kebidanan Baik 5 7,8 8 12,5 8 12,5 10 15,6
Kurang 11 17,2 8 12,5 8 12,5 6 9,4
Farmasi Baik 5 7,8 8 12,5 6 9,4 10 15,6
Kurang 11 17,2 8 12,5 10 15,6 6 9,4
Total 64 100 64 100 64 100 64 100
Sumber : Data primer, 2019
kelompok intervensi :
baik (6,2%) dan responden yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 12
sikap baik dan responden yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 12
sikap baik dan 8 responden yang memiliki sikap kurang baik (12,5%).
baik dan terdapat 11 responden yang memiliki sikap kurang baik. Sedangkan
4. Farmasi, pada pre-test terdapat 5 responden yang memiliki sikap yang baik
(7,8) dan terdapat 11 responden (17,2) yang memiliki sikap kurang baik.
C. Pembahasan
responden (84,4%) karena realita yang dapat kita sekarang adalah tenaga
orang.
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Martina (2013)
tahun.
81
Makassar
Education (IPE).
tentang IPE dibandingkan dengan yang sudah mengetahui, hal ini berarti
masih banyak responden yang sebelumnya belum mengetahui tentang IPE dan
tidak pernah mendapatkan informasi tentang IPE baik dari media cetak, sosial
mengenai suatu hal akan memberikan landasan kognitif dan pengetahuan baru
ini juga sejalan dengan pendapat peneliti karena lebih banyak responden yang
hanya sedikit responden yang memiliki pengetahuan baik karena banyak yang
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Alini &
(11,33%).
responden (4,7%) dan setelah diberikan informasi dengan media booklet post-
Jakarta” didapatkan hasil bahwa saat pre-test 7,33 dan setelah diberikan
responden (48,4%).
& Demsa Simbolon, 2018) dengan judul “ Pengaruh Edukasi melalui Media
39,65.
(Ma’munah, 2015). Menurut peneliti bahwa, hal ini sesuai dengan pemberian
evaluasi yang dibuat manusia terhadap dirinya, orang lain maupun objek. Hal
ini terjadi karena teori mengungkapkan bahwa sikap merupakan penentu yang
dapat memunculkan perilaku sesuai dengan sikapnya. Jadi, sikap itu adalah
Makassar pada kelompok intervensi dengan nilai (p=0,000) atau p<0.05. Hal
baik secara fisik maupun mental. Disamping itu juga peneliti menjelaskan isi
dari video agar informasi yang didapatkan responden lebih maksimal. Saat
Education (IPE).
mahasiswa dapat menerima pesan dengan cepat dan mudah diingat dapat
diterima dengan baik, lebih menarik dan tidak menonton karena mahasiswa
mendengar dan melihat sehingga remaja sangat antusias terhadap isi video
dan melihat video sampai selesai. melalui video mahasiswa akan dipaparkan
bahwa pemilihan dan penggunaan alat bantu media video merupakan salah
sebesar 11% sedangkan sisanya melalui indera perasa 1%, indera peraba 2%
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri, dkk (2017) yang
yang signifikan P = 0,000 atau p < 0,05. Selaras dengan penelitian yang
dilakukan oleh Zakaria & Hanny Rono (2017) dengan judul “Pengaruh
Sikap Ibu Tentang Inisiasi Menyusu Dini Di Kota Yogyakarta” dengan hasil
nilai signifikan P=0,000 atau p < 0,05 dengan kata lain bahwa ada pengaruh
pengetahuan. Sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh (Alini &
didapatkan nilai signifikan (p=0,013) atau p < 0,05 artinya ada pengaruh
Menstrual Hygiene Pada Siswi Di SDI Al-Falah I Jakarta” hasil uji statistic
dengan nilai (p=0,001) atau p < 0,05. Sejalan dengan penelitian yang
pengetahuan ibu laktasi dengan nilai (p=0,001) atau p < 0,05. Jadi dapat
juga dengan penelitian yang dilakukan oleh (Mursida & Anastasia Suci, 2016)
Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Siswa Di SMP Negeri I Palibelo”
atau p < 0,05 artinya ada pengaruh yang signifikan dari pendidikan kesehatan
dengan media booklet terhadap pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS). Penelitian ini juga selaras dengan penelitian yang dilakukan
Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Pencegahan HIV dan AIDS pada
pencegahan HIV dan AIDS pada remaja siswa SMP kelas VIII di SMPN 1
Cangkringan, Sleman.
sebelumnya ia harus terlebih dahulu tahu apa arti atau manfaat perilaku
tersebut bagi dirinya ataupun orng lain. Pengetahuan adalah hasil dari tau, dan
Terjemahnya:
......“Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang
orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-zumar : 9) (Kementrian Agama RI,
2009)
dapat banyak pelajaran adalah ulul albab, yakni orang-orang yang cerah
kenal kepada Allah sama artinya dengan bodoh. Karena walaupun ada
pengetahuan padahal Allah yang bersifat Maha Tahu, bahkan Allah itupun
bernama Ilmun (pengetahuan). Iman adalah tuntutan jiwa yang akan menjadi
pelita bagi pengetahuan. Albab artinya akal budi, albab adalah gabungan
manusia.
91
dimiliki oleh seseorang itu tidak hanya berdasar dari segi kecerdasan otak
saja, tetapi lebih mengarah kepada kecerdasan jiwa yakni iman. Iman selalu
responden, ada beberapa pertanyaan yang paling rendah ataupun yang kurang
Alauddin Makassar
terhadap stimulus atau obyek. Manifestasi sikap tidak dapat dilihat secara
langsung, tetapi hanya dapat ditafsirkan dari perilaku yang tertutup. Sikap
tertentu.
media audiovisual dengan nilai (p=0,000) atau p <0,05 artinya ada pengaruh
unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti
rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya.
Kemampuan media audio visual ini dianggap lebih baik dan lebih menarik,
sebab mengandung kedua unsur, yaitu didengar dan dilihat. Melalui media
akan dipaparkan secara spesifik materi tentang IPE, yaitu meliputi definisi,
Terjemahnya :
“Dan Allah mengeluarkan kalian dari perut ibu kalian dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun dan Dia memberi kalian pendengaranpenglihatan dan
hati agar kalian bersyukur”. (Q.S An-Nahl : 78) (Kementrian Agama RI,
2009)
Allah mengeluarkan kamu beradasar kuasa dan ilmu-Nya dari perut ibu-ibu
kamu sedang tadinya kamu tidak wujud, maka demikian juga Dia dapat
Ketika Dia mengeluarkan kamu dari ibu-ibu kamu, kamu semua dalam
keadaan tidak mengetahui sesuatu pun yang ada di sekeliling kamu dan Dia
hati, sebagai bekal dan alat-alat untuk meraih pengetahuan agar kamu
Dari penafsiran ayat diatas bahwa, ada 3 alat yang digunakan untuk
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardianto (2013),
seseorang mengadopsi perilaku ia harus tahu terlebih dahulu apa manfaat bagi
Oleh sebab itu indikator untuk sikap juga sejalan dengan pengetahuan.
Selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri, dkk (2017) yang
Kota Kendari Tahun 2017” berdasarkan hasil analasis didapatkan bahwa nilai
96
(p=0,00) atau p < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa media audio visual efektif
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zakaria & Hanny Rono (2017)
Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Inisiasi Menyusu Dini Di Kota
Yogyakarta” didapatkan hasil bahwa nilai signifikan (p=0,00) atau p < 0,05
audiovisual terhadap sikap ibu tentang inisiasi menyusu dini. Sejalan pula
dengan penelitian yang dlikakukan oleh (Meidiana & Demsa Simbolon, 2018)
melalui media Audio visual terhadap sikap remaja Overweight dengan nilai
melalui media booklet adalah (p=0,003) atau p < 0,05. Hal ini menunjukan
Terhadap Pengetahuan dan Sikap Menstrual Hygiene Pada Siswi Di SDI Al-
booklet terhadap sikap pada siswi dengan nilai (p=0,039) atau p < 0,05. Dapat
pengaruh yang cukup signifikan terhadap sikap menstrual hygiene pada siswi
SDI Al-falah Jakarta. Selaras pula dengan penelitian yang dilakukan oleh
(Mursida & Anastasia Suci, 2016) yang berjudul “Pengaruh Media Booklet
Terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Wilcoxon sikap menunjukan bahwa taraf signifikan nilai p=0,000 atau p <
0,05 artinya ada pengaruh yang signifikan dari pendidikan kesehatan dengan
media booklet terhadap sikap siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat
(PHBS).
Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Pencegahan HIV dan AIDS pada Remaja
Jadi, Pemberian booklet efektif terhadap sikap pencegahan HIV dan AIDS
booklet tidak terkesan formal dan kaku. Proses membaca dapat menghasilkan
pengetahuan. Proses membaca yang dapat masuk dalam otak manusia yaitu
10% proses dari hal-hal yang dibaca, hal-hal yang dilihat sebanyak 20%,
proses dari hal-hal yang di dengar sebanyak 30% dan dilihat serta 50% dari
(Budioro, 2007).
informasi kepada pembaca karena booklet dapat dipelajari secara mandiri oleh
responden. Booklet juga dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama, selain
itu juga booklet dapat membantu media lain untuk memberikan informasi
memahami setiap poin yang dibaca agar responden dapat menerima informasi
dengan baik dan benar. Informasi yang didapat oleh responden melalui media
Alauddin Makassar.
Begitupun dengan sikap, bahwa terdapat perbedaab yang signifikan pula sikap
PENUTUP
A. Kesimpulan
mayoritas 19 tahun. Responden dari 4 jurusan sama banyak dan suku lebih
(3,1%).
101
102
4. Hasil uji Wilcoxon menunjukan bahwa ada perubahan yang bermakna antara
kelompok intervensi didapatkan nilai signifkan (p= 0,000) atau p < 0,05
visual.
B. SARAN
sebagai berikut :
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi ilmu pngetahuan dan
2. Bagi Intitusi
Hasil Penelitian ini menjadi salah satu pertimbangan bagi pihak pemegang
3. Bagi peneliti
4. Bagi masyarakat
Penelitian ini dapat menjadi informasi baru bagi masyarakat tentang adanya
pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Alini, & Indrawati. Efektifitas Promosi Kesehatan Melalui Audio Visual Dan Leaflet
Tentang Sadari (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Remaja Putri Tentang Sadari Di Sman 1 Kampar Tahun 2018.
Jurnal Ners Volume 2 Nomor 2, 1-9. 2018
Barr, H., & Helena Low. Principles Of Interprofessional Education. London: CAIPE.
2011
101
Bennet, et al. Faculty perceptions of interprofessional education. Nurse Education
Today. 2011
Christiyawati, M. D., & Saka Suminar. Persepsi Mahasiswa dan Dosen Pembelajaran
Interprofessional Education (IPE) di Prodi D-III Akupuntur Jurusan
Akupuntur Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta. Kosala, 153-157. 2017
Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. Hk. 03. 01/ 160/
2010 Tentang Rencana Strategi Kementrian Kesehatan Tahun 2010-2014.
2010
Hidayat, A. Aziz Alimul. Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
Salemba Medika. 2008
101
HPEQ-Project. Apa Kata Mahasiswa ? : Partisipasi & Kolaborasi Mahasiswa
Kesehatan Di Indonesia. Jakarta: Dikti-Kemendikbud. 2011
https://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Islam_Negeri_Alauddin_Makassar
Meidiana, R., & Demsa Simbolon, A. Pengaruh Edukasi melalui Media Audio Visual
terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Overweight. Jurnal Kesehatan Vol.
9 No.3, 478-484. 2018
Noor, J. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, Dan Karya Ilmiah. Jakarta :
PT Fajar Interpratama Mandiri
Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. 2007
Mursida, N. D., & Anastasia Suci, D. Pengaruh Media booklet terhadap pengetahuan
dan sikap tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada siswa di SMP
Negeri I Palibelo. 2016
Pratiwi, D. R., & Dea Amarilisia Adespin, B. Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kinerja Mahasiswa S-1 Pendidikan Dokter Universitas Diponegoro Dalam
Pelaksanaan Kegiatan Interprofessional Education Tahun 2017. Jurnal
Kedokteran Diponegoro, 667-675. 2018
Putri, A. T., & Farit Rezal, A. Efektifitas Media Audio Visual Dan Leaflet Terhadap
Peningkatan Pengetahuan, Sikap. JIMKESMAS Vol.2 No.6, 1-11. 2017
Reves, S., & Simon Lewin, S. M. Interprofessional Teamwork For Health And Social
Care. Singapura. 2010
Saam, Z., & Sri Wahyuni. Psikologi Keperawatan. Jakarta: Rajawali Press. 2013
Triana & Sylvie Puspita. Mitra Kerja Professional Mahasiswa Keperawatan dalam
menghadapi MEA Melalui Metode Pembelajaran IPE (Interprofessional
Education). STIKES Karya Husada Kediri. 2018
Wawan, A., & Dewi M. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika. 2011
Wilhelmsson et al. Are Female Students In General And Nursing Students More
Ready For Teamwork And Interprofessional Collaboration In Healthcare.
2011
Zakaria, F., & Hanny Rono, F. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media
Audiovisual Terhadap Pengetahuan Dan Sikap. Jurnal Kebidanan. 2017
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1
A. Pengertian
Menurut WHO Interprofessional Education (IPE) adalah salah satu
dapat terjadi ketika dua atau lebih dari program studi kesehatan yang berbeda
pelayanan kesehatan.
dalam bentuk audio visual dan dalam bentuk booklet. Audio visual ini dapat
B. Tujuan
Kriteria :
3. Mahasiswa yang belum pernah dapat informasi tentang IPE di media massa
D. Persiapkan alat
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
kepada mahasiswa
akhir)
8. Dokumentasi
Calon Responden
Di –
Tempat
Dengan Hormat,
NIM : 70300115022
Ayu Rahayu
Lampiran 3
Di FKIK UIN Alauddin Makassar”, maka saya dengan sukarela dan tanpa paksaan
Gowa, 2019
RESPONDEN
(……………………..)
Lampiran 4
KUESIONER PENELITIAN
Kode Responden :
Inisial :
Tanggal Pengisian :
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah pernyataan dibawah ini, jawablah dengan satu jawaban yang sesuai
(√) pada tempat yang disediakan dan isilah titik-titik ada pertanyaan yang
harus dijawab
Untuk setiap pertanyaan berikut, Silahkan beri tanda √. Ada 4 pilihan jawaban
yaitu :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
SAP PENELITIAN
(Materi Informasi yang diberikan)
proses personalisasi.
dapat terjadi ketika dua atau lebih dari program studi kesehatan yang berbeda
pelayanan kesehatan
mahasiswa
C. Kompetensi
kesempatan yang sama demi pembelajaran individu yang efektif bagi masing-
Etika dan nilai yang terdiri dari saling hormat, peduli, mengakui sifat
tepat waktu, efesien, efektif, dan adil. Menjalin hubungan saling tergantung
dengan profesi lain meningkatkan kinerja tim, saling melengkapi dari semua
3. Komunikasi Interprofessional
kesehatan.
10) Mampu menjaga etika saat menjalin kerjasama dengan profesi lain.
4. Kerjasama tim
dan praktik profesi kesehatan yang lebih baik demi praktik kolaborasi hingga
terhadap waktu.
Tidak ada satupun metode penerapan IPE yang menjadi pilihan utama,
kebutuhan belajar peserta didik dan bagaimana cara dosen untuk menjaga
dapat saling memperkuat, tidak berdiri sendiri. Pendekatan belajar mengajar yang
dapat diterapkan dalam IPE yaitu exchange-based learning, action-learning dan
e-based learning.
Lampiran 6
UJI SPSS
Jenis kelamin
Usia
Jurusan
Suku
a
Test Statistics
jenis kelamin
Usia
Suku
a
Test Statistics
pre kontrol
post kontrol
a
Test Statistics
DOKUMENTASI PENELITIAN
Lampiran 11