1. INTRODUCTION
2. LITERATUR REVIEW
a. Manajemen konflik
Manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau
pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah penyelesaian yang
konstruktif atau destruktif (Ross, 1993).
b. Jenis-jenis konflik
Rigio (2003) menjelaskan bahwa konflik terbagi atas konflik intrapersonal, konflik
interpersonal, konflik intra kelompok dan konflik antar kelompok
1) Konflik intrapersonal
Konflik intrapersonal merupakan konflik yang hadir dari dalam diri individu.
Konflik yang tidak sesuai dengan keinginan yang terdapat pada diri seseorang.
Misalnya konflik peran sebagai seorang manajer yang tidak sesuai dengan
loyalitas pekerjaan sbagai seorang perawat.
2) Konflik interpersonal
Konflik ini terjadi antara satu individu dengan individu lain yang berinteraksi
namun berbeda tujuan, nilai dan persepktif. Sebagai contoh manajer yang sering
konflik dengan staff dibawahnya.
3) Konflik intra group
Konflik intrakelompook, konflik yang terjadi dalam satu tim kelompok
dikarenakan individu yang melakukan hal yang tidak sesuai dengan tujuan
kelompok.
4) Konflik antar group
Konflik yang terjadi karena masing-masing kelompok yang bekerja ingin
mencapo tujuan kelompoknya. Sumber konflik jenis ini adalah hambatan dalam
mencapai kekuasaan dan otoritas (kualitas jasa layanan), keterbatasan
prasarana.
c. Strategi penyelesaian konflik
Menurut Swansburg (2000);
Gaya dalam manajemen konflik yang dapat dilakukan manajer keperawatan ada 5,
antara lain:
1. Menghindar
Menghindar adalah suatu strategi pencegahan konflik yang mampu
meminimalisir keberlanjutan konflik dan memungkinkan kelompok konflik
menjadi dingin. Kepala ruangan berperan dalam melakukan pendekatan kepada
pihak yang mengalami konflik agar mengumpulkan informasi. Menghindar
dapat digunakan apabila isu tyang tidak begitu gawat dan atau bila kerusakan
yang potensial tidak akan terjadi. Pada akhirnya manajer perawat sebagai pihak
ketiga perlu dilibatkan dalam mengumpulkan informasi.
2. Akomodasi
Manajer perawat yang merupakan kelompok dari konflik dapat memungkinkan
kelompok yang lain menghasilkan dan menempatkan kebutuhan kebutuhan
lainnya terlebih dulu. Hal ini terutama merupakan strategi yang baik apabila isu
lebih penting bagi yang lainnya. Hal ini dapat memelihara kerja sama secara
harmonis dan mengembangkan bawahan dengan memungkinkan mereka untuk
membuat keputusan.
3. Kompetisi
Seorang manajer perawat sebagai penyelia dapat menunjukkan kekuasaan
posisinya pada bawahan. Hal ini memperkuat aturan-aturan disiplin. Ini adalah
posisi asertif yang tidak membantu mengembangkan tanggung jawab pada
pemecahan konflik pada kelompok bawahan
4. Kompromi
Mengambil jalan tengah dapat memecahkan konflik. Hal ini merupakan strategi
sementara bila memerlukan waktu untuk mendapatkan posisi permanen yang
memuaskan. Suatu kompromi yang menimbulkan ketidakpuasan pada kedua
kelompok adalah bukan sesuatu yang baik.
5. Kerja sama
Hal ini membutuhkan waktu dan tenaga. Kerja sama menimbulkan kepuasan
diantara perawat. Kerja sama dapat dicapai dengan lebih baik melalui faktor-
faktor kepemimpinan dan faktorfaktor organisasional daripada faktor-faktor
pribadi
3. METHODS
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah Systematic Review yang
merupakan metode berpikir secara kritis dan sistematis berdasarkan penelaah
berbagai artikel penelitian dengan menganalisis menggunakan metode logika dan
argument. Pedoman dalam penulisan ini menggunakan metode PRISMA.
Tujuannya adalah untuk membantu penulis menganalisis beberpa literatur yang di
dapatkan. Untuk menilai kelayakan untuk diinklusikan artikel disaring
menggunakan Critical Apraisal Skill Programe (CASP). Dengan tools Duffy’s
Research Appraisal Checklist Approach.
Pencarian literatur dilakukan di tiga data base yaitu PubMed, SciencDirect, dan
Google Scholar. Pertanyaan penelitian terstruktur menggunakan metode elektronik
PICO (patient, intervention, comparison and outcome). PICO dalam artikel ini
adalah P : konflik perawat, I: strategi manajemen konflik, C: tidak ada pembanding
atau kelompok kontrol, dan O:strategi efektif. Sedangkan Kata kunci pencarian
menggunakan : Nurses, conflict, strategies. Sehingga pertanyaan penelitian dapat
dirumuskan: ''Bagaimana strategi manajemen konflik yang digunakan perawat di
rumah sakit?”
Sebanyak 35.683 artikel yang diidentifikasi dari ke tiga pencarian database
yang telah difilter 5 tahun terakhir, artikel berbahasa inggris. Namun setelah
dilakukan screening dari 35.683 artikel didapatkan sebanyak 20.248 artikel yang
terbit sebelum tahun 2014. Selanjutnya dilakukan screening untuk menilai
kelayakan artikel berdasarkan kriteria inklusi dan ekskluasi. Dari 16.168 artikel
yang sesuai dengan tahun terbit,16.160 artikel dieksklusi dikarenakan tidak sesuai
kriteria inklusi yaitu tidak sesuai pertanyaan penelitian (n=16.000), double
publikasin (n=153) Sehingga terdapat 7 artikel yang memenuhi kriteria inklusi .
Artikel yang diinklusi untuk tinjauan literatur ini adalah artikel yang (1) artikel
yang terbit dalam kurun waktu 2015-2019 (2) artikel ditulis dalam bahasa Inggris
(3) Artikel full text yang sesuai dengan tujuan penelitian
Hasil Seleksi
Artikel yang
Identification diidentifikasi
n = 35.683
Hasil screening
Screening
n = 16.168
Ada begitu banyak model strategi yang dapat digunakan dalam penyelesaian
konflik perawat di rumah sakit.
(Ahanchian, Zeydi, & Armat, 2015) mengemukakan bahwa dari 5 haya manajemen
konflik yang di dapatkan, gaya kolaborasi menjadi strategi penyelesaian yang sering
digunakan di ikuti dengan gaya kompromi, gaya mengakomodasi, gaya menghindari,
dan gaya bersaing. Gaya kolaborasi di anggap strategi yang efektf, Dalam gaya ini,
begitu konflik ditemui, individu-individu fokus pada kebutuhan kedua belah pihak,
memungkinkan mereka untuk menemukan solusi baru dan kreatif.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil tinjauan beberapa penelitian diatas, strategi penyelesaian
konflik yang ditemukan di rumah sakit lebih dominan menggunakan strategi
avoiding (penghindaran). Walaupun, ada beberapa penelitian yang juga
menggunakan strategi integrasi dan konfrotasi.
Lampiran
Jurnal
No Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7
1. Judul mudah dipahami 6 6 5 6 6 4 5
2. Judulnya jelas 6 6 5 6 6 5 5
3. Judul jelas terkait
6 6 5 6 6 5 5
dengan konten
4. Judul jelas terkait
dengan konten, jika
sesuai, hipotesis 3 3 3 3 4 3 5
dengan jelas dan
ringkas
5. Metodologi
diidentifikasi dan
5 6 4 5 5 5 6
dijelaskan secara
singkat
6. Hasilnya dirangkum 5 5 5 5 5 5 5
7. Masalah umum dari
penelitian ini
4 5 5 5 5 5 5
diperkenalkan di awal
laporan
8. Pertanyaan yang harus
dijawab dinyatakan 4 5 5 5 5 5 5
tepat
9. Pernyataan masalah
3 5 5 5 5 5 5
sudah jelas
10. Hipotesis yang diuji
dinyatakan tepat
dalam bentuk yang 3 3 3 3 3 3 5
memungkinkan
mereka untuk di uji
11. Keterbatasan
penelitian dapat 3 3 3 3 3 3 3
diidentifikasi
12. Asumsi penelitian
3 4 4 4 4 4 4
dapat diidentifikasi
13. Istilah-istilah yang
relevan dapat
3 3 3 3 3 3 5
didefinisikan secara
operasional
14. Signifikansi masalah
diidentifikasi, 5 3 4 3 4 4 5
penelitian dibenarkan
15. Literatur yang dikutip
berkaitan dengan 5 5 5 4 5 5 5
masalah penelitian
16. Literatur yang dikutip
memberikan alasan 5 5 5 4 5 5 5
untuk penelitian
17. Studi diperiksa secara
4 5 5 4 5 5 5
kritis
18. Hubungan masalah
dengan penelitian
3 5 5 4 5 5 5
sebelumnya dibuat
jelas
19. Sebuah kerangka
pemikiran teoritis
6 5 3 5 3 3 4
konseptual jelas
dinyatakan
20. Ulasan diakhiri
6 5 5 5 5 5 4
dengan studi masalah
21. Subyek 6 5 3 5 5 4 5
22. Populasi subyek
(sampling frame) 6 5 3 5 5 5 6
dijelaskan
23. Metode sampling
6 5 3 4 5 5 5
dijelaskan
24. Metode sampling
dibenarkan (terutama
5 5 4 5 6 5 6
untuk nonprobability
sampling)
25. Ukuran sampel cukup
untuk mengurangi 3 3 3 3 4 3 5
kesalahan Tipe II
26. Sumber kesalahan
sampling yang
3 3 3 3 4 3 4
memungkinkan dapat
diidentifikasi
27. Standar untuk
perlindungan subyek 3 4 3 3 3 4 6
dibahas
28. Instrumen 3 4 3 3 4 4 6
29. Relevan data
3 4 4 4 4 4 5
keandalan sebelumnya
30. Data reliabilitas yang
3 3 3 3 3 3 3
berkaitan dengan
penelitian ini
dilaporkan
31. Relevan data
keandalan sebelumnya 3 4 4 4 4 4 5
disajikan
32. Data validitas yang
berkaitan dengan
3 3 3 3 4 3 3
penelitian ini
dilaporkan
33. Metode pengumpulan
data cukup dijelaskan
untuk memungkinkan
4 4 4 3 5 4 6
penilaian kesesuaian
mereka terhadap studi
saat
34. Desain 5 5 4 5 5 4 6
35. Desain ini sesuai
untuk mempelajari
5 5 4 5 5 5 6
pertanyaan dan/atau
hipotesis
36. Kontrol yang tepat
disertakan jika 3 3 3 3 3 4 6
diperlukan
37. Variabel
perancu/pemoderasi
dapat diidentifikasi.
Deskripsi desain 3 3 3 3 3 3 3
cukup eksplisit untuk
memungkinkan
replikasi
38. Informasi yang
disajikan cukup untuk
5 4 4 4 4 5 5
menjawab pertanyaan
penelitian
39. Tes statistik yang
digunakan 5 4 4 3 5 5 5
diidentifikasi
40. Statistik yang
dilaporkan sesuai
untuk 5 4 4 3 5 5 5
hipotesis/pertanyaan
penelitian
41. Tabel dan gambar
disajikan dengan cara
5 5 4 4 5 5 6
informatif yang
mudah dimengerti
42. Kesimpulannya jelas
5 5 5 4 5 5 6
dinyatakan
43. Kesimpulan
dibuktikan dengan 5 5 5 4 5 5 6
bukti yang disajikan
44. Masalah metodologis
dalam studi yang 5 4 4 4 5 5 6
dibahas
45. Temuan studi secara
khusus terkait dengan
dasar 4 4 4 3 5 5 5
konseptual/teoritis
studi
46. Implikasi temuan
3 4 4 3 4 4 4
dibahas
47. Hasilnya hanya
digeneralisasikan
untuk populasi yang 5 4 5 4 4 4 5
menjadi dasar
penelitian
48. Rekomendasi dibuat
untuk pebelitian lebih 5 3 6 3 3 4 3
lanjut
49. Laporan ditulis
6 5 6 5 5 5 6
dengan jelas
50. Laporan disusun
6 5 6 5 5 5 6
secara logis
51. Nada laporan
menampilkan sikap
6 5 6 5 5 6 6
yang tidak bias, tidak
memihak dan ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
Ahanchian, M. R., Zeydi, A. E., & Armat, M. R. (2015). Conflict management styles
among Iranian critical care nursing staff: A cross-sectional study. Dimensions of
Critical Care Nursing, 34(3), 140–145.
https://doi.org/10.1097/DCC.0000000000000106
Al-Hamdan, Z., Nussera, H., & Masa’deh, R. (2015). Conflict management style of
Jordanian nurse managers and its relationship to staff nurses’ intent to stay. Journal
of Nursing Management, 24(2), E137–E145. https://doi.org/10.1111/jonm.12314
Calha, A., Ferreira, M., Alminhas, S., & Pequito, T. (2018). Interpersonal conflict
management strategies in nursing teams. Revista Rol De Enfermeria, 41(11–12, S),
32–37.
Ebrahim, M., El, A., & Keshk, L. I. (2014). Managers â€TM Conflict Management Styles
and its Effect on Staff Nurses ’ Turnover Intention at Shebin El Kom Hospitals ,
Menoufiya Governorate. World Journal of Medical Science, 11(1), 132–143.
https://doi.org/10.5829/idosi.wjms.2014.11.1.8450
Lahana, E., Tsaras, K., Kalaitzidou, A., Galanis, P., Kaitelidou, D., & Sarafis, P. (2019).
Conflicts management in public sector nursing. International Journal of Healthcare
Management, 12(1), 33–39. https://doi.org/10.1080/20479700.2017.1353787
Moisoglou, I., Lamia, G. H., Prezerakos, P., Siskou, O., & Maniadakis, N. (2014). Conflict
Management in a Greek Public Hospital: Collaboration or Avoidance? Journal Of
Caring Science, 7.
Pitsillidou, M., Farmakas, A., Noula, M., & Roupa, Z. (2018). Conflict management among
health professionals in hospitals of Cyprus. Journal of Nursing Management, 26(8),
953–960. https://doi.org/10.1111/jonm.12631
Purba, Juli Rostandi. (2014). Gaya Kepemimpinan dan Manajemen Konflik kepala
ruangan di Instalasi Rindu A RSUP H. Adam Malik