I. IDENTITAS KLIEN
Nama Pasien : Ny “N”
TL/Umur : 05-11-1977 / 41 tahun
No.RM : 877737
Jeni Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Diagnosa Medis : Nodul Thyroid Bilateral
Tanggal Masuk : 10-04-2019
Tanggal Pengkajian : 11-04-2019
Alamat : Barru
E. Bowel (B5)
1. Peristaltik normal 8 x/menit
2. Terpasang NGT
3. Mukosa bibir tampak kering
F. Musculoskeletal -Integumen (B6)
1. Terdapat luka operasi di leher
2. Terpasang infuse pada tangan kiri
3. Turgor kulit baik
5. Pola Eliminasi
Profesi Ners Megarezky Makassar Rismunandar Tri Saputra AR, S.Kep
Sebelum Sakit Saat Sakit
a. Buang Air Besar a. Buang Air Besar :
- Frekuensi : 1-2x/hari - Frekuensi : tidak menentu
- Penggunaan pencahar : tidak - Penggunaan pencahar : tidak
- Waktu : Pagi ada
- Konsistensi : padat - Waktu : tidak menetap
- Warna : kuning (pagi/siang/sore/malam)
- Konsistensi : padat
- Warna : kuning
b. Buan Air Kecil b. Buang Air Kecil
- Frekuensi : ±5–6x/hari - Frekuensi : catheter urine
- Warna : kuning - Warna : kekuningan
- Terpasang foley kateter total
ouput 50 cc / 1 jam
8. Pemeriksaan Fisik
a. Kesadaran : Apatis
Profesi Ners Megarezky Makassar Rismunandar Tri Saputra AR, S.Kep
(GCS 10) Keadaan Umum : lemah
E : membuka mata ketika namanya dipanggil : 3
M :mampu mengangkat tangan ketika diberi rangsangan nyeri diarea tersebut : 5
V : suara tanpa arti (mengerang) : 2
b. Tanda-tanda vital
BP : 204/94 mmHg RR : 25 x/menit
HR : 92x/menit Temp: 36,7˚C
c. Kepala
1) Inspeksi :
a) Bentuk kepala : Brakhiocephalus/bulat
b) Kesimetrisan muka: simetris dextra dan sinistra
c) Warna/distribusi rambut/kulit kepala : hitam dan kotor
2) Palpasi :
Ada nyeri tekan
3) Mata
a) Inspeksi :
- Kelopak mata : tidak edema
- Konjugtiva : tidak anemis
- Sclera : tidak ikterus
- Pupil : isokor
- Reaksi terhadap cahaya : ada reflex terhadap cahaya
b) Lain-lain
Fungsi penglihatan : normal
4) Telinga
a) Inspeksi : simetris kiri dan kanan
5) Hidung
a) Inspeksi :
- Epitaksis : tidak ada
- Rinore : tidak ada
- Polip : tidak ada
- Terpasang NGT
b) Palpasi :
- Obstruksi : tidak ada
V. DATA PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium 18/04/2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
WBC 17,70 4.00-10.0 103/ mm3
RBC 4,17 4.00-6.00 106/mm3
HGB 10,9 12.0-16.0 g/dl
HCT 34,0 37.0-48.0 %
MCV 81,5 80.0-97.0 Fl
MCH 26,1 26.5-33.5 Pg
MCHC 32,1 31.5-35.0 g/dl
RDWcv 13,3 10.0-15.0 %
RDWsd 39,6 37.0-54.0 Fl
PLT 251 150-400 103/ul
MPV 11,5 6.50-11.0 Fl
PCT 0.29 0.15-0.50 %
PDW 14,5 10.0-18.0 Fl
NEU 15,56 52.0-75.0 10˄3/ul
LYM 1,69 19.0-45.0 10˄3/ul
MONO 0,39 2.00-8.00 10˄3/ul
EO 0.03 1.00-3.00 10˄3/ul
BASO 0.03 0.00-0.10 10˄3/ul
KESAN/SARAN : hiperglikemia
KLASIFIKASI DATA
Tanda-tanda vital
BP : 204/94 mmHg
RR : 25 x/menit
HR : 92x/menit
S : 36,7˚C
SpO2 : 100 %
2. DS : Sulit dikaji
1. DO :
- Kesadaran : Apatis
- GCS : 10(E3M5V2)
- TTV
BP : 204/94 mmHg PENURUNAN
RR : 25 x/menit KAPASITAS ADAPTIF
HR : 92x/menit INTRAKRANIAL
S : 36,7˚C
SpO2 : 100 %
3. DS :
- Keluarga pasien mengatakan pasien
seringkali meringis karena nyeri post
operasinya
P : nyeri akibat luka post operasi yang hilang
timbul
Q : Tertusuk-tusuk
R: Bagian leher bekas post operasi
S : Skala nyeri 7 (Sedang/BPS with ventilator )
T : ± 15 menit
DO : NYERI AKUT
KU : lemah
Profesi Ners Megarezky Makassar Rismunandar Tri Saputra AR, S.Kep
- Skala nyeri 7 BPS
Facial expression
Skor 2 : sedikit mengerut/mis,
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan jalan nafas berhubungan dengan Obstruksi dan terjadi penekanan pada
Trakhea
2. Penurunan kapasitas adaptif intrakranial berhubungan dengan peningkatan tekanan darah
3. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya kontiunitas jaringan kulit akibat proses
pembedahan
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
5. Risiko infeksi
-
3. Nyeri akut berhubungan NOC : NIC :
dengan terputusnya Setelah dilakukan 1. Kaji karakteristik nyeri,
kontiunitas jaringan kulit tindakan keperawatan gunakan pendekatan
akibat proses pembedahan selama 3 x24 diharapkan PQRST
masalah nyeri teratasi 2. Sediakan lingkungan
ditandai dengan yang nyaman
kriteria hasil : 3. Kolaborasi pemberian
Mampu mengontrol analgetik
nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu
menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
Melaporkan bahwa
nyeri berkurang
dengan menggunakan
manajemen nyeri
Mampu mengenali
nyeri (skala, intensitas,
frekuensi dan tanda
nyeri)
Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri
berkurang