Anda di halaman 1dari 34

BUKU SAKU

"JABID - JIWONG JIGA"


(JAGA KOMORBID – SIJI WONG SIJI JAGA)

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BANYUMAS
2020
KATA PENGANTAR

Buku saku ini berisi tentang berbagai


informasi mendasar terkait dengan Pandemi
COVID-19 yang tengah terjadi. Menyikapi
pandemi Covid-19 ini, Kabupaten Banyumas telah
mencanangkan program Jabid – Jiwong Jiga
(Jaga Komorbid – Siji Wong Siji Jaga) sebagai
upaya melindungi warga masyarakat Banyumas
khususnya lansia dan warga dengan komorbid.
Buku saku ini merupakan sumber informasi
yang benar sehingga membantu petugas dalam
menyampaikan informasi kepada masyarakat,
harapannya dapat menjadi pegangan bagi
petugas dalam rangka memantau dan
mengedukasi masyarakat.

Purwokerto, November 2020

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Banyumas

KES
DIN

SADIYANTO, SKM., M.Kes


Pembina Utama Muda
NIP.19621011 198402 1 001

1
“Buku ini digunakan sebagai
pegangan petugas dalam rangka
pemantauan dan edukasi untuk
menjaga Lansia dengan Kormobid.

Mereka adalah orang-orang


yang harus kita lindungi dari
penyebaran covid-19"

2
Komorbid adalah merupakan penyakit
bawaan (penyerta) atau kondisi yang
muncul secara bersamaan pada
individu, mempunyai resiko besar
untuk terjadi kematian. Oleh karena itu
kelompok komorbid perlu kita lindungi
kesehatan mereka.

Maka tercetuslah
"JABID - JIWONG JIGA"
(JAGA KOMORBID - SIJI WONG
SIJI JAGA)"

3
JABID - JIWONG JIGA
(JAGA KOMORBID – SIJI WONG
SIJI JAGA)

Program inovasi dari Pemerintah


Kabupaten Banyumas yang bertujuan
untuk mengawasi, mengingatkan dan
menjaga warga yang mempunyai
penyakit penyerta (Komorbid),
terutama sekali adalah mereka para
Lansia (lanjut usia).

4
Saat ini data yang dihimpun adalah
lansia yang mempunyai penyakit
Hipertensi, Diabetes Militus, Cancer,
Asma dan Liver.

Untuk memudahkan dalam


pengumpulan, pencarian data dan
melihat data sudah dibangun aplikasi
"JIWONG JIGA"

5
Kategori Lansia dengan Komorbid
pada Aplikasi JIWONG JIGA :

• Risiko Rendah
tidak mempunyai penyakit penyerta

• Risiko Sedang
mempunyai satu penyakit penyerta

• Risiko Tinggi
mempunyai lebih dari satu penyakit
penyerta

6
• Setiap desa akan diampu oleh 1 (satu)
Organisasi Perangkat Daerah yg
membantu memantau dan edukasi
Covid-19

• Desa dengan kasus Covid-19 kategori


Orange dan Merah akan ada 5 (lima)
relawan untuk membantu memantau
sasaran dan sosialisasi/edukasi
terhadap komorbid dan keluarga.

7
Pelaksanaan
"Jabid – Jiwong Jiga"

1. Desa/ Kelurahan mendata jumlah


warga yang memiliki komorbid dan
beresiko tinggi terkena Covid-19

2. Desa/ Kelurahan menunjuk petugas


Pemantau Jabid – Jiwong Jiga untuk
menjaga Lansia terutama yang
memiliki penyakit penyerta
(Komorbid) supaya tidak terkena
Covid-19.

3. Setiap OPD menugaskan pegawainya


untuk terlibat dalam pemantauan
JABID-JIWONG JIGA

4. Data sasaran lansia Komorbid ada di


aplikasi "Jiwong Jiga"

8
TUGAS RELAWAN
Jabid - Jiwong Jiga
(Relawan/ Petugas di Desa/ Kelurahan)

1. Memiliki data lengkap warga dengan


Komorbid (by name by adress) dapat
diakses di aplikasi JIWONG JIGA.
2. Memantau warga dengan Komorbid
3. M e n g i n g a t k a n w a r g a d e n g a n
Komorbid untuk disiplin
melaksanakan 3 M (Memakai masker
yang benar, Mencuci tangan dengan
sabun dengan air mengalir dan
Menjaga jarak).
4. Melakukan edukasi keluarga yang
memiliki anggota keluarga dengan
Komorbid dengan menggunakan
materi terlampir (PENCEGAHAN
PENULARAN COVID-19 BAGI LANSIA
Hal. 15)
5. Mengingatkan warga yang Komorbid
agar meminum obat secara teratur
s e s u a i a n j u r a n d o k t e r. ( j i k a
mendapat obat dari dokter).
9
6. Melaporkan ke Puskesmas jika
anggota keluarga Lansia ada yang
suspek atau terkonfirmasi covid-19
untuk segera dilakukan Isolasi.
7. Bila menjumpai ada keluhan yang
mengarah kepada gejala Covid-19
harap melaporkan ke:
- Bidan Desa Setempat
- Puskesmas Terdekat
- Fasilitas Kesehatan Terdekat
- Atau dapat menghubungi
Call Center Covid-19
Kab. Banyumas :
No Telp: 119,
Telp/ WA: 08112762119
8. Melaporkan hasil kegiatan kepada
Desa/ Kelurahan dan Pemantau dari
Perangkat Daerah Kabupaten
Banyumas

10
TUGAS PEMANTAU
Jabid - Jiwong Jiga
(Organisasi Perangkat Daerah)

1. Memiliki data lengkap warga dengan


Komorbid (by name by adress) dapat
diakses di aplikasi JIWONG JIGA.
2. Memantau warga dengan Komorbid
3. M e n g i n g a t k a n w a r g a d e n g a n
Komorbid untuk disiplin
melaksanakan 3 M (Memakai masker
yang benar, Mencuci tangan dengan
sabun dengan air mengalir dan
Menjaga jarak, lengkapnya dapat
dibaca di buku saku ini).
4. Melakukan edukasi keluarga yang
memiliki anggota keluarga dengan
Komorbid dengan menggunakan
materi terlampir
(PENCEGAHAN PENULARAN COVID-
19 BAGI LANSIA Hal. 15)

11
5. Mengingatkan warga yang Komorbid
agar meminum obat secara teratur
sesuai anjuran dokter (jika mendapat
obat dari dokter). Memeriksakan
kesehatannya secara rutin.
6. Berkoordinasi dengan Puskesmas jika
anggota keluarga Lansia ada yang
suspek atau terkonfirmasi covid-19
untuk segera dilakukan isolasi.
7. Bila menjumpai ada keluhan yang
mengarah kepada gejala Covid-19
harap melaporkan ke:
- Bidan Desa Setempat
- Puskesmas Terdekat
- Fasilitas Kesehatan Terdekat
- Atau dapat menghubungi
Call Center Covid-19
Kab. Banyumas
No Telp: 119,
Telp/ WA: 08112762119
8. Melaporkan hasil kegiatan kepada
Bupati Banyumas

12
LAMPIRAN

13
Siapa Saja yang beresiko
tertular Covid-19:

1. Lansia (umur > 55 tahun)


2. Ibu hamil
3. Bayi dan balita
4. Warga yang memiliki penyakit
penyerta (komorbid):
• Penyakit Auto imun
• Penyakit Hipertensi
• Penyakit Jantung
• Penyakit Gagal Ginjal
• Penyakit Kencing Manis/ DM
• Penyakit Liver
• Perokok Aktif
• Penyakit Paru kronis
• Asma, dan
• Penyakit kronis lainnya

14
PENCEGAHAN PENULARAN
COVID-19 BAGI LANSIA

1. Te t a p t i n g g a l d i r u m a h d a n
melakukan kegiatan rutin sehari-hari
2. Menjaga jarak (1 meter atau lebih)
dengan orang lain, hindari
bersentuhan, bersalaman atau
bercium pipi serta jauhi orang sakit.
3. Menjaga kebersihan tangan dengan
cara sering cuci tangan pakai sabuin/
hand sanityzer serta hindari
menyentuh mata, hidung dan mulut

15
4. Lansia maupun pendamping selalu
memakai masker.
5. Bila batuk atau bersin, tutup hidung
dan mulut dengan lengan atas bagian
dalam atau tisu.
6. Istirahat dan tidur yang cukup,
minimal 6-8 jam sehari atau lebih.
7. Menjaga lingkungan tempat tinggal
agar sirkulasi udara baik dan terpapar
sinar matahari.
8. M a k a n m a k a n a n d e n g a n g i z i
s e i m b a n g ( c u k u p k a r b o h i d ra t ,
protein, lemak, vitamin dan mineral).
Selain itu minum yang cukup, dan bila
diperlukan minum multi vitamin serta
hindari dan hentikan merokok.

16
9. Melakukan aktivitas fisik yang cukup
di rumah, seperti olahraga ringan
didalam rumah menggunakan video
tutorial, mengurus tanaman disekitar
rumah sambil berjemur di pagi hari,
membuat kreativitas tangan untuk
melatih motorik, membaca buku dan
mengisi teka teki silang untuk
mencegah penurunan kognisi,
beribadah, memasak makanan yang
disukai atau aktivitas lain yang
menyenangkan.
10.Jauhi keramaian, perkumpulan dan
kegiatan sosial, seperti arisan, reuni,
rekreasi, pergi berbelanja dan lain-
lain.

17
11.M e n j a g a k e s e h a t a n j i w a d a n
psikologi lansia dengan cara
menghindari berita/informasi yang
memancing rasa khawatir
berlebihan.
12.Lansia yang mempunyai penyakit
kronis (seperti Hipertensi, Diabates
atau penyakit menahun lainnya)
dapat melakukan pemantauan
kesehatan mandiri di rumah
menggunakan alat kesehatan
sederhana, seperti alat tensimeter
digital, thermometer digital, alat cek
darah sederhana. Selain itu pastikan
o b a t- o b a t a n r u t i n ya n g h a r u s
diminum setiap hari dalam jangka
waktu lama tetap cukup
persediaannya di rumah.
13.Lansia bila berobat ke Fasilitas
kesehatan harus dengan protokol
kesehatan ketat (memakai masker ,
Mencuci tangan, menjaga jarak).
14.Lansia setelah bepergian ke Fasilitas
Kesehatan segera mengganti baju &
mandi sebelum bertemu keluarga.
18
Lindungi orang dengan Komorbid
(penyandang penyakit berat)
dengan mengisi form yg ada di
website:

http://pantau.banyumaskab.go.id/lansia

19
INFORMASI SEPUTAR
COVID-19

20
Apa itu COVID-19?

Corona Virus Disease-19 adalah


nama penyakit yang disebabkan
oleh jenis virus Corona yang
paling baru.

Virus Corona dapat menyerang


manusia maupun hewan. Pada
manusia, virus ini menyasar
organ pernapasan.

21
Bagaimana penularan
COVID-19?

Penularan virus COVID-19 terjadi


melalui kontak langsung dengan
orang yang terinfeksi dan kontak
tidak langsung dengan
permukaan atau benda yang
terkontaminasi

COVID-19 ditularkan secara


langsung dari orang yang
terinfeksi ke orang lain yang
berada dalam jarak dekat
(kurang dari 1 meter) melalui
percikan air liur (droplet) saat
orang tersebut bicara, batuk atau
bersin.

22
23
Hilang Indra Penciuman
atau Perasa

24
25
PERILAKU KUNCI :
MENGAPA 3
PERILAKU PENTING

26
CUCI TANGAN PAKAI SABUN

Bagaimana cara mencuci tangan yang


benar?
1. Basahi tangan, gosok sabun pada
telapak tangan, kemudian usap dan
gosok kedua telapak tangan secara
lembut dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung
tangan secara bergantian.
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga
bersih.
4. B e r s i h k a n u j u n g j a r i s e c a r a
bergantian dengan posisi saling
mengunci.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara
bergantian.
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan
kemudian gosok perlahan.
7. Bilas dengan air bersih dan keringkan

27
BIJAK MENGGUNAKAN
MASKER KAIN

Kapan masker harus dikenakan?

Masker harus digunakan setiap keluar


rumah dan berada di dekat banyak orang
maupun kerumunan, khususnya jika
pembatasan jarak fisik tidak
memungkinkan untuk dilakukan, seperti
transportasi umum, toko kelontong,
tukang sayur, pasar, swalayan, atau
apotek.

Masker juga harus digunakan saat di


rumah, ketika menerima ada orang lain
berkunjung misal: saat menerima
p a ke t / l a ya n a n a n t a r, ke t i k a a d a
kunjungan petugas/kader/relawan ke
rumah dll.

28
Bagaimana cara memakai
masker yang benar?

1. Pastikan telah mencuci masker kain


setelah dibeli.
2. Cuci bersih tangan dengan sabun dan
air mengalir minimal 20 detik sebelum
memegang masker.
3. Pegang bagian tali atau karet, ikat di
belakang kepala atau kaitkan di
telinga. Jika tepi atas sudah menutup
pangkal hidung, tarik tepi bawah
hingga menutup dagu.
4 J i k a t a n g a n s u d a h m e ny e n t u h
bermacam benda, hindari menyentuh
sisi bagian depan masker karena virus
yang menempel di masker akan
berpindah ke tangan Anda.
5. Setelah digunakan selama empat jam
atau ketika masker sudah lem bab,
basah atau kotor, masker kain
ataupun masker medis harus diganti

29
JAGA JARAK AMAN
ANTARA SATU ORANG
DENGAN ORANG LAIN

30
Pembatasan sosial dapat
dilakukan dengan cara:

• Larangan berdekatan atau kontak fisik


dengan jaga jarak minimal 1 meter,
tidak bersalaman, tidak berpelukan
dan berciuman.
• Menghindari penggunaan transportasi
publik, sebisa mungkin hindari jam
sibuk ketika bepergian.
• Bekerja dari rumah (Work from Home)
• Larangan berkumpul massal.
• Menghindari bepergian ke luar
kota/luar negeri termasuk ke tempat-
tempat wisata.
• Menghindari berkumpul dengan
teman dan keluarga, termasuk
berkunjung/ bersilaturahmi/
mengunjungi orang sakit /melahirkan
dan menunda kegiatan bersama.
• Gunakan telepon atau layanan online
untuk menghubungi dokter atau
fasilitas lainnya.

31
• U n t u k s e m e n t a ra wa k t u , a n a k
sebaiknya bermain bersama
keluarganya sendiri di rumah.
• Untuk sementara waktu, dapat
melaksanakan ibadah di rumah.
• Membersihkan /desinfeksi rumah,
tempat usaha, tempat kerja, tempat
ibadah, kendaraan dan tempat
tempat umum secara berkala.

32

Anda mungkin juga menyukai