OLEH:
KELOMPOK IV
HALAMAN SAMPUL
LAPORAN
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN II
OLEH:
KELOMPOK IV
Ketua
Muhammad Ikhwan
(122110101096)
Sekretaris
(122110101013)
Anggota
Ima Sovikawati
(122110101029)
(122110101004)
(122110101010)
(122110101026)
(122110101056)
Eriga Agustiningsasi
(122110101097)
Rera Febriana
(122110101102)
(122110101152)
(122110101154)
M. Thomi Fikri
(122110101161)
Indri Fahrudiana
(122110101202)
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN II
Pembimbing Akademik
Pembimbing Lapangan
Moch. Yusuf
NIP. 198003132008122003
Mengetahui:
Pembantu Dekan I
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan laporan Pengalaman Belajar Lapangan II yang berjudul
Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi Program Kesehatan di Desa Tempurejo
Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu.
Tujuan penyusunan laporan Pengalaman Belajar Lapangan II ini adalah untuk
memenuhi tanggungjawab dalam melaporkan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan II
yang dilaksanakan di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan laporan Pengalaman Belajar Lapangan II ini:
1. Drs. H. Husni Abdul Gani, M.S. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember
2. Abu Khoiri, S.KM., M.Kes. selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember
3. Dr. Isa Marufi, S.KM., M.Kes. selaku Ketua Koordinator Pengalaman Belajar
Lapangan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
4. Reni Indrayani, S.KM., M.KKK. selaku Wakil Ketua Koordinator Pengalaman Belajar
Lapangan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
5. Dwi Martiana Wati, S.Si., M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik
6. Moch. Yusuf selaku Dosen Pembimbing Lapangan
7. Kepala Desa Tempurejo dan staf
8. Kepala Puskesmas Tempurejo dan staf
9. Teman-teman serta sejumlah pihak terkait yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu
atas perannya dalam membantu menyelesaikan laporan Pengalaman Belajar Lapangan
II di Desa Tempurejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember.
iii
Kelompok IV
iv
DAFTAR ISI
vi
vii
5.2.1 TEJO SIGAP HIPERTENSI (Tempurejo Siap Cegah dan Peduli Hipertensi)178
5.2.2 MERAH KOPER (Pemeriksaan Tekanan Darah dan Konseling Hipertensi)181
5.2.3 Penyuluhan Hipertensi di Pengajian ............................................................. 182
5.3 Program Pencegahan dan Pengendalian terhadap Faktor Risiko ISPA ............ 184
5.3.1 Kegiatan Penyuluhan PHBS di Tataran Rumah Tangga ............................... 184
5.3.2 Kegiatan Penyuluhan PHBS dan Praktek (CTPS) di Sekolah ....................... 186
5.3.3 Penyuluhan dan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik .............................. 187
5.3.4 Kegiatan Advokasi dan Penandatanganan MOU Kawasan Tanpa Rokok (KTR)189
BAB 6. PENUTUP ............................................................................................... 193
6.1 KESIMPULAN .............................................................................................. 193
6.2 SARAN ......................................................................................................... 194
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 196
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 196
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
xi
Tabel 4.51 Jumlah Jawaban Benar Peserta Penyuluhan Hipertensi ................................. 125
Tabel 4.52 Pemasukan Dana Penyuluhan PHBS di Tataran Rumah Tangga ................... 130
Tabel 4.53 Pengeluaran Dana Penyuluhan PHBS di Tataran Rumah Tangga .................. 130
Tabel 4.54 Koordinasi Kegiatan Penyuluhan PHBS Rumah Tangga ............................... 130
Tabel 4.55 Supervisi Kegiatan Penyuluhan PHBS di Tataran Rumah Tangga ................. 131
Tabel 4.56 Hasil Pre Test dan Post Test Setelah Penyuluhan PHBS di tataran Rumah
Tangga ...................................................................................................... 133
Tabel 4.57 Jumlah Jawaban Benar Peserta Penyuluhan .................................................. 134
Tabel 4.58 Waktu dan Tempat Kegiatan ......................................................................... 136
Tabel 4.59 Pemasukan Dana Penyuluhan PHBS di Sekolah Dasar ................................. 138
Tabel 4.60 Pengeluaran Dana Penyuluhan PHBS di Sekolah Dasar ................................ 138
Tabel 4.61 Koordinasi Kegiatan Penyuluhan PHBS Sekolah dan Praktek CTPS ............ 139
Tabel 4.62 Supervisi Kegiatan Penyuluhan PHBS dan Praktek CTPS............................. 140
Tabel 4.63 Evaluasi berdasrkan Jumlah Peserta yang Hadir ............................................ 141
Tabel 4.64 Hasil Pre Test dan Post Test Peserta Penyuluhan .......................................... 142
Tabel 4.65 Jumlah Jawaban Benar Peserta Penyuluhan ................................................. 143
Tabel 4.66 Pemasukan Dana Penyuluhan dan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik
dengan Metode Takakura........................................................................... 147
Tabel 4.67 Pengeluaran Dana Penyuluhan dan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik
dengan Metode Takakura........................................................................... 147
Tabel 4.68 Koordinasi Penyuluhan dan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik dengan
Metode Takakura....................................................................................... 148
Tabel 4.69 Supervisi Penyuluhan dan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik dengan
Metode Takakura....................................................................................... 149
Tabel 4.70 Hasil Pre Test dan Post Test Setelah Penyuluhan Pengolahan Sampah Metode
Takakura ................................................................................................... 151
Tabel 4.71 Jumlah Jawaban Benar Peserta Penyuluhan .................................................. 152
xii
Tabel 4.72 Jumlah peserta yang melakukan tahapan pembuatan keranjang takakura dengan
benar ......................................................................................................... 153
Tabel 4.73 Jumlah Peserta yang Melakukan Perawatan Sesuai Tahapan dengan benar
selama 1 minggu........................................................................................ 154
Tabel 4.74 Pemasukan Dana Penerapan KTR di Pondok Pesantren Baitul Hikmah ........ 159
Tabel 4.75 Pengeluaran Dana Penerapan KTR di Pondok Pesantren Baitul Hikmah ....... 159
Tabel 4.76 Koordinasi Kegiatan Advokasi dan Penandatanagn MOU tentang KTR ........ 159
Tabel 4.77 Supervisi Kegiatan Advokasi dan Penandatanganan MOU tentang KTR ....... 160
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
1.1
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi kehidupan
manusia. Sehat adalah suatu keadaan yang optimal, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Komponen kesehatan yang meliputi fisik, mental, spiritual, dan sosial tersebut
tidak dapat dipisahkan dan bersifat saling mempengaruhi dalam mewujudkan derajat
kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. Oleh karena itu, sangat diperlukan untuk
melakukan upaya kesehatan secara menyeluruh agar tercipta kesehatan masyarakat yang
optimal.
Usaha pembangunan kesehatan dilakukan melalui suatu rangkaian pembangunan
yang berkesinambungan, menyeluruh, terpadu, dan terarah, serta diarahkan guna
tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal (Undang-undang Kesehatan Nomor
36 tahun 2009). Program kesehatan merupakan bagian dari program pembangunan
kesehatan. Tujuan pembangunan kesehatan selain untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat adalah untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatan dengan menitikberatkan pada upaya peningkatan kualitas hidup dan pencegahan
penyakit, disamping pengobatan dan pemulihan. Orientasi pembangunan kesehatan yang
semula sangat menekankan upaya kuratif dan rehabilitatif, secara bertahap diubah menjadi
upaya kesehatan yang terintegrasi menuju kawasan sehat dengan peran aktif masyarakat.
(Depkes RI, 2009). Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kenyamanan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal.
Peningkatan derajat kesehatan perlu dilakukan dengan serius diantaranya melalui
peningkatan status gizi penduduk, peningkatan akses pada pelayanan kesehatan dasar,
subsidi biaya pelayanan kesehatan, dan perbaikan keadaan lingkungan. Hal ini tentu tidak
lepas dari peran pemerintah dengan mendukung ketersediaan sarana dan prasarana yang
memadai sehingga dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat serta peran masyarakat
dalam berperilaku hidup sehat, memelihara, dan melindungi kesehatan diri dan lingkungan.
Masyarakat juga perlu diarahkan, dibina, dan dikembangkan agar dapat melakukan fungsi
dan tanggung
jawab sosialnya sebagai mitra pemerintah, sehingga dapat tercipta kondisi yang serasi dan
seimbang antara pemerintah dan masyarakat.
Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Jember sebagai pencetak Sarjana
Kesehatan Masyarakat (S.KM) memegang peranan penting sebagai ujung tombak
terlaksananya pengembangan aspek promotif dan preventif kesehatan di masyarakat. Dalam
menopang peranannya tersebut, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember
memiliki visi yaitu menjadi lembaga pendidikan tinggi kesehatan masyarakat yang
berkualitas dan profesional serta berwawasan lingkungan, dan sasarannya yaitu
menghasilkan lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat yang memiliki kemampuan di bidang
kesehatan lingkungan, promosi kesehatan, manajemen kesehatan, epidemiologi, gizi
kesehatan masyarakat, biostatistik dan kependudukan, serta kesehatan dan keselamatan
kerja dengan kualifikasi: 1) mampu berkomunikasi dan bekerjasama yang baik, 2) memiliki
kreativitas yang tinggi, 3) mampu dan mandiri dalam kegiatan pemecahan masalah
kesehatan masyarakat secara terpadu dan multi disipliner, 4) mempunyai etika profesi yang
positif, dan 5) berdaya saing tinggi sesuai tuntutan kebutuhan pasar kerja. Salah satu wujud
dalam rangka pencapaian visi dan sasaran tersebut adalah melalui Pengalaman Belajar
Lapangan (PBL). Jenis kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan ini bertujuan memberikan
kesempatan kepada para mahasiswa untuk belajar dan menerapkan pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh selama menempuh studi di perkuliahan dan mengintegrasikan
pengetahuan dan keterampilan dengan pendekatan yang ada di bidang kesehatan
masyarakat yang bersifat multidisipliner. Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL)
dalam pelaksanaannya dibagi menjadi dua macam yaitu PBL I dan PBL II. Pada PBL I
diharapkan mahasiswa mampu untuk mengenal dan mengidentifikasi berbagai masalah di
bidang kesehatan yang terjadi di masyarakat. Hal ini dilakukan melalui analisis situasi yang
merupakan langkah terpenting untuk mengawali proses perencanaan. Langkah ini bertujuan
untuk mengkaji dan merumuskan masalah kesehatan masyarakat sebagai landasan dalam
penyusunan perencanaan sebuah program intervensi (Muninjaya, 2004). Melalui kegiatan
analisis situasi yakni melalui penyebaran kuesioner dan observasi, diperoleh data dan
informasi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di
masyarakat Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember beserta faktor
penyebabnya.
Berdasarkan hasil analisis situasi melalui penyebaran kuesioner dalam kegiatan
Pengalaman Belajar Lapangan I (PBL I), didapatkan data mengenai beberapa masalah
kesehatan masyarakat yang terdapat di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten
Jember. Adapun masalah-masalah tersebut diantaranya adalah tingginya angka keguguran
sebesar 30%, tingginya angka penderita penyakit ISPA sebesar 15,90%, rendahnya
pemberian ASI Eksklusif pada kelompok wanita berstatus kawin sebesar 25,51%,
rendahnya keikutsertaan KB sebesar 26,32%, dan tingginya angka penderita rematik
sebesar 17,10%.
Masalah kesehatan masyarakat yang muncul melalui analisis situasi di atas
membutuhkan realisasi usaha-usaha untuk dapat dicapai derajat kesehatan masyarakat yang
lebih baik. Untuk itu, diperlukan peran serta mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember pada umumnya dan peran aktif masyarakat Desa Tempurejo,
Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember pada khususnya sebagai upaya kemandirian
untuk hidup sehat.
Menindaklanjuti kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan I, maka dilakukan kegiatan
Pengalaman Belajar Lapangan II (PBL II) dimana akan dilaksanakan intervensi terhadap
masalah yang telah dikemukakan pada PBL I. Berdasarkan masalah kesehatan yang telah
didapat melalui hasil analisis situasi di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten
Jember dilanjutkan dengan suatu langkah atau proses untuk menentukan masalah mana
yang akan diprioritaskan untuk dipecahkan terlebih dahulu, dalam hal ini dilakukan melalui
forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang mana melibatkan masyarakat Desa
Tempurejo. Pemilihan prioritas dalam forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
bermanfaat untuk mengetahui masalah kesehatan yang benar-benar bersifat penting di Desa
Tempurejo sehingga dalam upaya intervensi pemecahannya melibatkan peran aktif
masyarakat agar nantinya dapat meningkatkan kesadaran, kenyamanan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal di
masyarakat Desa Tempurejo.
Berdasarkan hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), didapatkan 3 masalah
kesehatan yang diprioritaskan penyelesaiannya, yaitu masalah rematik, hipertensi, dan
ISPA. Berdasarkan ketiga masalah kesehatan tersebut, masyarakat menilai bahwa masalah
kesehatan tersebut merupakan masalah yang banyak ditemui di masyarakat. Selain itu,
adanya data dari Puskesmas Tempurejo juga membenarkan penilaian dari masyarakat yang
menganggap bahwa ketiga masalah kesehatan tersebut merupakan masalah kesehatan yang
penting untuk segera dilakukan upaya intervensi.
Masalah kesehatan yang telah diprioritaskan penyelesaiannya memerlukan realisasi
sebagai upaya tindak lanjut terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa
Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember sehingga dibutuhkan adanya
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program yang baik sebagai upaya pemecahan
masalah kesehatan masyarakat di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten
Jember.
1.2
Tujuan
b.
c.
1.3
Manfaat
b.
Kabupaten Jember
khususnya di
bidang
kesehatan.
2.1
10
2.2
Pelaksanaan Program
11
e. Sinkronisasi
Adanya kejelasan pembagian tugas merupakan petunjuk pelaksanaan sinkronisasi.
Sinkronisasi akan menurunkan tugas-tugas yang saling tumpang tindih (overlaping)
sehingga menurunkan duplikasi kegiatan, bahkan meniadakan kegiatan yang tidak perlu.
f. Simplifikasi
Program dibuat realistik, sederhana dan dapat dikerjakan. Misal, dari tujuan umum,
disederhanakan menjadi tujuan khusus dengan sasaran lebih jelas atau tujuan dibuat
lebih operasional.
g. Mekanisme
Menurut Sulistyowati, dkk (1999), ada 3 mekanisme untuk mencapai koordinasi yang
efektif, yaitu:
1. Melaksanakan koordinasi dasar, meliputi:
a) Hierarki manajerial, yakni kejelasan rantai perintah, alur informasi, wewenang
formal, hubungan tanggung jawab, dan akuntabilitas.
b) Aturan dan prosedur, yakni keputusan manajerial yang dibuat untuk menangani
kejadian rutin sehingga dapat menjadi alat yang efisien untuk pengawasan dan
koordinasi rutin.
c) Rencana dan penetapan tujuan, yakni koordinasi dilakukan dengan rencana dan
tujuan yang telah ditetapkan.
2. Meningkatkan koordinasi yang potensial
Koordinasi yang potensial dilaksanakan apabila koordinasi dasar belum cukup,
koordinasi yang potensial dapat dilakukan dengan cara, yakni:
a) Sistem informasi vertical
b) Hubungan lateral
c) Pengurangan kebutuhan akan koordinasi
Pengurangan kebutuhan akan koordinasi bias dilakukan dengan cara berikut:
1) Penciptaan sumber daya tambahan
12
13
14
ukur di dalam hasil analisis pekerjaan atau jabatan, maka sangat diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan peralihan (Nawawi, 2005).
Program pelatihan dapat didesain untuk meningkatkan kemampuan kerja, baik secara
individual, kelompok, maupun sebagai kegiatan organisasi atau perusahaan secara
keseluruhan. Khusus untuk pelatihan individual beberapa cara yang dapat ditempuh adalah
dalam bentuk magang, baik di dalam maupun di luar perusahaan atau organisasi, mengikuti
tugas belajar dengan biaya perusahaan atau organisasi dan lain-lain (Nawawi, 2005).
Berikut ini diuraikan mengenai strategi pelatihan yang kompetitif :
1. Strategi Kecepatan
Perkataan kecepatan berhubungan dengan waktu. Oleh karena itu, inti dari strategi ini
adalah
kompetisi/persaingan
waktu,
bukan
persaingan
kecepatan
dengan
ini
dipergunakan
dalam
pelatihan
untuk
mewujudkan
kemampuan
15
ini
berhubungan
langsung
dengan
kemampuan
menghindari
dan
Strategi
ini
harus
dilaksanakan
dengan
meningkatkan
16
memutuskan
pendekatan
yang
akan
digunakan,
organisasi
perlu
Sasaran-sasaran
identifikasi kebutuhan
latihan dan
pengembangan
Isi Program
Prinsip-prinsip
belajar
Gambar 2.1 Langkahlangkah Pendahuluan dalam Persiapan Program Latihan dan Pengembangan
17
diinginkan, dan berfungsi sebagai standar-standar dengan mana prestasi kerja individual
dan efektivitas program dapat diukur (Handoko, 1988).
Isi program ditentukan oleh identifikasi kebutuhan-kebutuhan dan sasaran-sasaran
latihan. Program mungkin berupaya untuk mengajarkan berbagai ketrampilan tertentu,
menyampaikan pengetahuan yang dibutuhkan atau mengubah sikap. Apapun isinya,
program hendaknya memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi dan peserta. Bila tujuantujuan organisasi diabaikan, upaya latihan dan pengembangan akan sia-sia. Para peserta
juga perlu meninjau isi program, apakah relevan dengan kebutuhan, atau motivasi mereka
untuk mengikuti program tersebut rendah atau tinggi. Agar isi program efektif, prinsipprinsip belajar harus diperhatikan (Handoko, 1988).
Meskipun studi tentang proses belajar telah banyak dilakukan, tetapi masih sedikit
yang diketahui tentang proses tersebut. Masalah pokoknya adalah bahwa proses belajar
tidak dapat diamati, hanya hasilnya yang dapat diukur. Bagaimanapun juga ada beberapa
prinsip belajar yang bisa digunakan sebagai pedoman tentang cara belajar yang paling
efektif bagi para karyawan. Prinsip-prinsip ini adalah bahwa program bersifat partisipasif,
relevan, pengulangan (repetisi) dan pemindahan, serta memberikan umpan balik mengenai
kemajuan para peserta latihan. Semakin terpenuhi prinsip-prinsip tersebut latihan akan
semakin efektif. Di samping itu, perancangan program juga perlu menyadari perbedaan
individual, karena pada hakikatnya para karyawan mempunyai kemampuan, sifat dan
sebagainya yang berbeda satu dengan yang lainnya (Handoko, 1988).
c. Diskusi
Diskusi adalah sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih. Biasanya
komunikasi antara mereka atau kelompok tersebut berupa salah satu ilmu atau pengetahuan
dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman yang baik dan benar. Diskusi bisa
berupa apa saja yang awalnya disebut topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan
diperbincangkan yang pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik
tersebut (Purwanto, 2008).
18
19
Cara-cara atau metode tersebut dapat juga dikatakan dengan menggunakan teknik dan
alat-alat khusus seperti blangko-blangko, checklist, atau daftar isian yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Dengan demikian, secara garis besar teknik observasi dapat dibagi menjadi
dua, yaitu:
1. Observasi yang direncanakan, terkontrol: menggunakan blangko-blangko daftar isian
yang tersusun, dan didalamnya telah tercantum aspek-aspek ataupun gejala-gejala apa
saja yang perlu diperhatikan pada waktu pengamatan itu dilakukan.
2. Observasi informasi atau tidak terencanakan: pengamat belum atau tidak mengetahui
sebelumnya apa yang sebenarnya harus dicatat dalam pengamatan itu. Aspek-aspek atau
peristiwanya tidak terduga sebelumnya (Purwanto, 2008).
2.3
20
Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki
tiga macam fungsi pokok yakni mengukur kemajuan, menunjang penyusunan rencana, dan
memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali (Sudijono, 2005:8).
21
22
b.
Menyajikan masukan bagi pengambil keputusan yang berkaitan dengan tindak lanjut,
perluasan atau penghentian program;
23
c.
d.
e.
f.
Menyajikan data tentang landasan keilmuan bagi evaluasi program pendidikan luar
sekolah.
Selanjutnya Sudjana (2006:50), berpendapat bahwa tujuan evaluasi adalah untuk
melayani pembuat kebijakan dengan menyajikan data yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan secara bijaksana. Oleh karenanya evaluasi program dapat menyajikan 5 (lima)
jenis informasi dasar sebagai berikut:
a. Berbagai data yang dibutuhkan untuk menentukan apakah pelaksanaan suatu program
harus dilanjutkan.
b. Indikator-indikator tentang program-program yang paling berhasil berdasarkan jumlah
biaya yang digunakan.
c. Informasi tentang unsur-unsur setiap program dan gabungan antar unsur program yang
paling efektif berdasarkan pembiayaan yang diberikan sehingga efisiensi pelaksanaan
program dapat tercapai.
d. Informasi untuk berbagai karakteristik sasaran program-program pendidikan sehingga
para pembuat keputusan dapat menentukan tentang individu, kelompok, lembaga atau
komunitas mana yang paling menerima pengaruh dari pelayanan setiap program.
e. Informasi tentang metode-metode baru untuk memecahkan berbagai permasalahan
yang berkaitan dengan evaluasi pengaruh program (Sudjana, 2006: 50).
24
Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa yang akan
dievaluasi terhadap program yang dievaluasi.
b.
c.
d.
e.
f.
b.
Menganalisis masalah
c.
d.
e.
Menentukan apakah perubahan yang diamati merupakan akibat dari kegiatan tersebut
atau karena penyebab lain.
f.
melakukan penyesuaian atau perubahan demi penyempurnaan kebijakan tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa suatu program kesehatan masyarakat tidaklah permanen tetapi
membutuhkan penyesuaian, karena permasalahan kesehatan masyarakat sangat di
25
pengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, budaya, politik, teknologi dan informasi yang
senantiasa dinamis.
program
dengan
kebijaksanaan
umum
yang
dikaitkan
dengan
26
d. Efisiensi
Efisiensi menggambarkan hubungan antara hasil yang dicapai suatu program kesehatan
dengan usaha-usaha yang diperkirakan dalam pengertian tenaga manusia (sumbersumber lain, keuangan, proses-proses di bidang kesehatan, teknologi dan waktu).
Dibedakan efisiensi teknis dan efisiensi biaya. Efisiensi teknis, bila hasil suatu unit
pelayanan dikaitkan dengan waktu, metode, sumber daya, dan sumber lain. Efisiensi
biaya, bila hasil suatu unit pelayanan misalnya kunjungan, vaksinasi, dan lain-lain
dikaitkan dengan uang.
e. Efektivitas
Efektivitas menggambarkan akibat atau efek yang diinginkan dari suatu program,
kegiatan institusi dalam usaha mengurangi masalah kesehatan. Efektivitas juga
dipergunakan untuk mengukur derajat keberhasilan dari suatu usaha tersebut dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
f. Dampak (impact)
Menggambarkan
akibat
keseluruhan
dari
program,
kegiatan
institusi
dalam
27
3.1
Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan PBL II adalah masyarakat Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo,
Kabupaten Jember.
3.2
Jadwal Kegiatan
Kegiatan PBL II dimulai pada tanggal 27 Juni sampai dengan 22 Agustus 2015,
Kegiatan
1.
Persiapan Lapangan
2.
MMD (Musyawarah
Masyarakat Desa)
Membahas
diagnosis
komunitas,
penentuan prioritas,
rencana program
3.
Perencanaan
program intervensi
4.
Pelaksanaan
program intervensi
5.
Evaluasi
intervensi
program
Keterangan:
a.
: Hari aktif
b.
: Hari libur
28-4
I
5-11
II
Juni Juli
12-18
19-25
III
IV
26-1
V
2-8
VI
Agustus
9-15
16-22
VII
VIII
28
3.3
Identifikasi Masalah
Menentukan Prioritas
Masalah berdasarkan
Analisis Situasi
Teknik NGT (Nominal
Group Technique)
Menentukan Prioritas
Masalah
Perencanaan Program Intervensi
3.4
Kabupaten Jember, pada tahun 2015 didasarkan pada data hasil analisis situasi yang
dilakukan saat pelaksanaan PBL I dengan pendekatan tulang ikan untuk menentukan
masalah kesehatan mengkategorikan berbagai sebab potensial dari satu masalah atau pokok
persoalan dengan cara yang mudah dimengerti. Metode dan teknik pengenalan masalah
dengan pendekatan tulang ikan (fish bone), dimana kepala ikan menunjukkan permasalahan
kesehatan yang ada atau yang dialami suatu masyarakat, sedangkan duri-duri ikan
29
3.5
30
a. Persiapan
1. Koordinasi dengan Dosen Pembimbing Akademik, Pembimbing Lapangan, Kepala
Desa Tempurejo dan Ketua POKJA untuk menentukan waktu dan tempat
pelaksanaan serta mempersiapkan acara Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di
Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.
2. Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) untuk menentukan prioritas
masalah dengan teknik NGT. Tempat pelaksanaan MMD dengan metode NGT
dilakukan di Balai Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.
3. Menentukan dan menyebar undangan untuk acara Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 1 Juli 2015 pukul 15.00
WIB
4. Latihan dan simulasi teknik NGT (Nominal Group Technique) modifikasi seluruh
kelompok 4.
5. Sarana : White board, spidol (white board marker), kalkulator, penghapus, alat tulis,
kertas ukuran 10 x 15 cm, dan 3 x 5 cm, kertas flipchart, lembar prioritas masalah
kesehatan.
6. Rincian tim pelaksana yang bertugas pada pelaksanaan MMD sebagai berikut:
a) Moderator
: M. Ikhwan
b) Pembawa acara
: Aprilia Yesi A
c) Notulen
: Eriga Agustiningsasi
d) Penulis flipchart
: Indri F.
e) Perangking hasil
: Anisa Laila A.
f) Pendamping
: Rahma Fitri
h) Dokumentasi
i) Acara
j) Humas
31
k) Perlengkapan
b.
: M. Thomi Fikri
Pembukaan
Acara MMD dibuka dan ditutup oleh MC formal sedangkan yang memimpin dan
memandu jalannya MMD oleh moderator yang dibantu oleh notulen. Pemandu
memperkenalkan diri, ucapan selamat datang, ucapan terima kasih, penjelasan maksud dan
tujuan, penjelasan aturan main, dan dilanjutkan dengan proses NGT.
Pembukaan diawali dengan sambutan dari Ketua tim PBL kelompok 4, Dosen
Pembimbing Akademik dan Kepala Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten
Jember. Selanjutnya acara dipandu oleh moderator yang dibantu oleh notulen. Sebelumnya,
pemandu memperkenalkan diri, mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas
kehadiran undangan, menjelaskan maksud dan tujuan dilaksanakannya MMD dengan
metode Nominal Group Technique (NGT) modifikasi yang berorientasi kepada problem
minded atau solution minded, menjelaskan teknik dan proses NGT modifikasi dengan
menekankan pentingnya suatu kerjasama dan saling pengertian serta kesatuan pandangan
dari setiap peserta dalam melaksanakan setiap tahapan proses NGT modifikasi dan setiap
peserta sangat diharapkan serta diusahakan untuk bekerja sendiri-sendiri dan tidak saling
mempengaruhi.
c. Proses pelaksanaan NGT modifikasi
1. Voting priority
Pada tahap ini setiap peserta diminta memilih 5 ide yang paling penting dari semua
permasalahan yang tertulis pada flipchart pada kertas ukuran 3 x 5 cm berdasarkan
nomor ide yang tercantum pada flipchart. Kemudian setiap peserta melakukan rangking
dari ide yang dipilihnya, ide yang paling penting diberi nilai 5 dan ide yang paling tidak
penting diberi nilai 1. Sisanya dipilih yang paling penting dan diberi nilai 4, yang
paling tidak penting diberi nilai 2 dan sisanya diberi nilai 3.
Pada tahap ini setiap peserta diminta untuk membuat daftar ide masalah kesehatan
yang paling penting dari semua permasalahan yang didapatkan dari hasil analisis situasi
32
pada PBL I yang tertulis pada flipchart pada kertas ukuran 3 x 5 cm dengan menulis
nomor ide atau uraian idenya. Peserta juga diperkenankan untuk menuliskan masalah
kesehatan lain yang tidak tercantum pada flipchart. Sebaiknya pilih kurang dari 5 ide
(pada MMD ini diambil 2 samapi 3 ide) kemudian kertas dikumpulkan dan diserahkan
pada pencatat dan dituliskan pada flipchart.
Dari masalah kesehatan yang didapat, dilanjutkan dengan meminta peserta
melakukan rangking ulang dari ide yang dipilih menurut urutan prioritas. Ide yang
paling penting diberi nilai yang tertinggi, dan ide yang paling tidak penting diberi nilai
terendah sesuai dengan jumlah ide yang akan disusun menurut urutan prioritasnya. Halhal yang perlu diperhatikan oleh moderator:
a) Peserta diminta memikirkan kembali apa yang telah selesai ditulis.
b) Memberikan sanksi bagi mereka-mereka yang mengacaukan jalannya proses
NGT modifikasi.
c) Peserta yang telah selesai menulis tidak diperkenankan mempengaruhi peserta
yang lain.
d) Pencatat tidak diperkenankan untuk mengaklasifikasi atau menambah atau
mengurangi ide peserta.
e) Hindarkan diskusi setiap ide yang ditulis.
f) Peserta diperkenankan mengacungkan tangan apabila ada duplikasi ide.
2. Discussion of vote
Pada tahap ini mendiskusikan lagi hasil prioritas yang telah didapat pada tahap
sebelumnya untuk mendapatkan komentar, masukan, atau pertimbangan dari peserta NGT
modifikasi mengenai prioritas masalah yang akan diintervensi berdasarkan sumber daya
yang dimiliki oleh masyarakat dan mahasiswa PBL, mengingat sumber daya yang ada baik
tenaga, biaya maupun waktu (Supriyanto dan Damayanti, 2003).
Tahap ini merupakan kesempatan bagi peserta untuk mendiskusikan ide ide yang
telah ditulis pada flip chart, dengan pedoman:
33
a) Peserta diminta mendiskusikan ide yang telah ditulis untuk klarifikasi. Moderator
meminta peserta yang menyampaikan ide tersebut untuk memberikan penjelasan
tanpa ada argumentasi.
b) Hindarkan penggabungan atau penghilangan salah satu ide.
c) Ide yang luas atau abstrak dirumuskan untuk menjadi lebih spesifik.
d. Proses Musyawarah
Pemecahan masalah dari prioritas masalah riil yang muncul, dapat dilakukan dengan
cara musyawarah bersama. Kegiatan dalam proses musyawarah ini adalah sebagai berikut
(Supriyanto dan Damayanti, 2003):
1.
2.
3.
kesehatan utama yang dirasakan oleh masyarakat Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo,
Kabupaten Jember. Hasil yang dicapai dari proses penentuan prioritas masalah inilah yang
nantinya menjadi program intervensi kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan II.
Dalam penentuan prioritas masalah melalui Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) tersebut diawali dengan memaparkan tujuh masalah yang sudah digali dari hasil
analisis situasi pada PBL I. Ketujuh masalah tersebut ditunjukkan kepada peserta MMD.
Adapun permasalahan-permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tingginya angka keguguran responden di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo,
Kabupaten Jember sebesar 30%.
2. Tingginya responden yang menderita penyakit ISPA sebesar 15,90%.
34
3.6
35
3.7
koordinasi sebagai langkah dalam pencapaian tujuan program secara efektif dan efisien.
Koordinasi dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kerja sama tim (internal) dan
kerjasama lintas sektoral dalam rangka pembinaan peran serta masyarakat. Beberapa hal
yang dilakukan diantaranya:
a. Komunikasi
Komunikasi dilaksanakan saat sebelum dan selama pelaksanaan program. Sebelum
program dijalankan nantinya akan dilakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang
nantinya akan membantu dan mendukung kelancaran program. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah melakukan komunikasi dengan pihak aparat desa. Hal ini dimaksudkan
agar dalam pelaksanaan program dapat berjalan secara efektif dan efisien.
b. Integrasi
Suatu cara menjalankan program dimana program dilaksanakan sesuai dengan apa yang
telah direncanakan sebelumnya.
c. Sinkronisasi
Sinkronisasi dalam pelaksanaan program dilakukan agar pembagian tugas bersifat jelas
antar setiap anggota dalam menjalankan program yang dijalankan. Sebagai contoh,
36
37
3.8
38
4.1
Gambar di atas menunjukkan diagram tulang ikan yang terdiri dari bagian kepala dan
duri ikan. Dalam menentukan masalah dan penyebab masalah dilakukan dengan
pendekatan tulang ikan (fish bone). Pendekatan tulang ikan dapat digunakan untuk
mengkategorikan berbagai sebab potensial dari suatu masalah atau pokok persoalan dengan
39
40
cara yang mudah dimengerti. Metode dan teknik pengenalan masalah dengan pendekatan
tulang ikan (fish bone), dapat dilihat dari gambar kepala ikan menunjukkan permasalahan
kesehatan yang ada atau yang dialami suatu masyarakat, sedangkan gambar duri-duri ikan
menunjukkan penyebab dari permasalahan kesehatan tersebut.
Terkait pendekatan tulang ikan, dilakukan oleh kelompok IV berdasarkan
permasalahan yang telah teridentifikasi sebelumnya. Berikut adalah uraian penyebab
masing-masing masalah, antara lain:
a. Tingginya angka keguguran responden di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo,
Kabupaten Jember sebesar 30%
Penyebabnya antara lain:
1. Responden yang tidak pernah mendapat informasi kesehatan sebesar 9,71%
2. Tingginya angka persalinan ke dukun sebesar 40%
3. Rendahnya pendapatan rumah tangga responden di Desa Tempurejo, Kecamatan
Tempurejo, Kabupaten Jember sebesar 27,20 %.
4. Lamanya waktu yang diperlukan untuk menjangkau fasilitas kesehatan medis >
15 menit sebesar 10,7%
5. Rendahnya cakupan ANC sebesar 25,32%
6. Banyaknya rumah tangga dari responden yang tidak mengalokasikan biaya
kesehatan sebesar 84,5%
b. Tingginya responden yang menderita penyakit ISPA sebesar 15,90%
Penyebabnya antara lain:
1. Tingkat pemakaian kayu bakar sebagai bahan bakar utama memasak responden
sebesar 32,00%
2. Tingginya pengolahan sampah rumah tangga dengan cara dibakar sebesar
75,70%
41
3. Tingginya pencemaran lingkungan yang berasal dari jalan raya sebesar 33,00%
dengan jenis pencemaran tertinggi di Desa Tempurejo adalah pencemaran udara
sebesar 70,90%
4. Tingginya responden yang memiliki rumah dengan kriteria kurang sehat sebesar
1,90%
5. Tingginya responden yang memiliki sanitasi dengan kriteria kurang sehat
sebesar 5,80%
c. Tingginya responden yang menderita rematik yaitu sebesar 17,10%
Penyebab antara lain:
1. Rendahnya pengetahuan responden tentang gizi seimbang sebesar 48,7%
2. Tingginya jam kerja responden yang lebih dari 8 jam sebesar 52,4%
3. Responden yang tidak pernah mendapat informasi kesehatan sebesar 9,71%
4. Jenis pekerjaan reponden yang menjadi petani dan buruh tani sebesar 17,50%
dan 21,40%
5. Tingginya responden yang memiliki umur lebih dari 60 tahun yakni sebesar
12,60%
d. Rendahnya keikutsertaan KB responden sebesar 26,32%
Penyebabnya antara lain:
1. Rendahnya keikutsertaan KB responden karena pengaruh budaya 46,57%
2. Responden yang tidak pernah mendapat informasi kesehatan sebesar 9,71%
3. Rendahnya cakupan ANC sebesar 25,32%
e. Rendahnya pemberian ASI Eksklusif pada kelompok responden wanita berstatus kawin
sebesar 25,51%
Penyebabnya antara lain:
1. Responden yang tidak pernah mendapat informasi kesehatan sebesar 9,71%
2. Tidak memberikan ASI Eksklusif karena ASI tidak keluar sebesar 44,00%
3. Rendahnya cakupan ANC sebesar 25,32%
42
Masalah
Tingginya angka keguguran responden di a.
Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo,
Kabupaten Jember sebesar 30%
b.
c.
d.
e.
f.
2.
d.
e.
Penyebab
Responden yang tidak pernah mendapat
informasi kesehatan sebesar 9,71%
Tingginya angka persalinan ke dukun sebesar
40,00%
Rendahnya pendapatan rumah tangga
responden di Desa Tempurejo, Kecamatan
Tempurejo, Kabupaten Jember sebesar
27,20%
Lamanya waktu yang diperlukan untuk
menjangkau fasilitas kesehatan medis >15
menit sebesar 10,70%
Rendahnya cakupan ANC sebesar 25,32%
Banyaknya rumah tangga dari responden yang
tidak mengalokasikan biaya kesehatan sebesar
84,50%
Tingkat pemakaian kayu bakar sebagai bahan
bakar utama memasak responden sebesar
32,00%
Tingginya pengolahan sampah rumah tangga
dengan cara dibakar sebesar 75,70%
Tingginya pencemaran lingkungan yang
berasal dari jalan raya sebesar 33,00% dengan
jenis pencemaran tertinggi di Desa Tempurejo
adalah pencemaran udara sebeasar 70,90%
Tingginya responden yang memiliki rumah
dengan kriteria kurang sehat sebesar 1,90%
Tingginya responden yang memiliki sanitasi
dengan kriteria kurang sehat sebesar 5,80%
43
No.
3.
Masalah
Tingginya responden yang menderita a.
rematik yang sebesar 17,10%
b.
c.
d.
e.
4.
5.
Penyebab
Rendahnya pengetahuan responden tentang
gizi seimbang sebesar 48,70%
Tingginya jam kerja responden yang lebih
dari 8 jam sebesar 52,40%
Responden yang tidak pernah mendapat
informasi kesehatan sebesar 9,71%
Jenis pekerjaan responden yang menjadi
petani dan buruh tani sebesar 17,50% dan
21,40%
Tingginya responden yang memiliki umur
lebih dari 60 tahun yakni sebesar 12,60%
Rendahnya keikutsertaan KB responden
karena pengaruh budaya sebesar 46,57%
Responden yang tidak pernah mendapat
informasi kesehatan sebesar 9,71%
Rendahnya cakupan ANC sebesar 25,32%
Responden yang tidak pernah mendapat
informasi kesehatan sebesar 9,71%
Tidak memberikan ASI eksklusif karena ASI
tidak keluar sebesar 44,00%
Rendahnya cakupan ANC sebesar 25,32%
Setelah melakukan analisis situasi, langkah selanjutnya adalah prioritas masalah dan
penyebab dengan maksud untuk memfokuskan permasalahan yang akan diselesaikan.
Penentuan prioritas masalah yang digunakan oleh kelompok IV PBL II adalah Nominal
Group Technique (NGT) modifikasi yaitu masalah yang dimusyawarahkan sudah
ditentukan sebelumnya oleh anggota kelompok IV PBL II (dari hasil identifikasi masalah
dan diagnosis komunitas). Nama kegiatan dari metode penentuan prioritas masalah dan
alternatif pemecahan masalah adalah Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Desa
Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dilaksanakan pada hari Rabu, 1 Juli 2015 pukul
08.00 WIB di Balai Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. Jumlah
undangan pada acara MMD sebanyak 40 orang, adapun yang diundang adalah Kepala
44
Desa, perangkat desa, kepala dusun, kader kesehatan, tokoh agama serta mahasiswa
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
Adapun susunan acara dalam MMD antara lain:
a. Pembukaan
b. Sambutan
c. Doa
d. Acara inti
e. Penutup
Proses pelaksanaan NGT modifikasi dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
a. Persiapan
1. Pelaksanaan kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang dilaksanakan
pada hari Rabu, tanggal 1 Juli 2015 pukul 08.00 WIB
2. Tempat pelaksanaan MMD dilakukan di Balai Desa Tempurejo, Kecamatan
Tempurejo, Kabupaten Jember.
3. Sarana : Papan pengumuman sebagai sarana untuk menempelkan kertas yang berisi
temuan masalah kesehatan berdasarkan hasil analisis situasi, spidol (white board
marker), kalkulator, alat tulis, kertas ukuran 10 x 15 cm dan 3 x 5 cm, kertas
flipchart, lembar prioritas masalah kesehatan.
4. Rincian tim pelaksana yang bertugas pada pelaksanaan MMD sebagai berikut:
a) Moderator
: M. Ikhwan
b) Pembawa acara
: Aprilia Yesi A
c) Notulen
: Eriga Agustiningsasi
d) Penulis flipchart
: Indri F.
e) Perangking hasil
: Anisa Laila A.
f) Pendamping
: Rahma Fitri
h) Dokumentasi
45
i) Acara
j) Humas
k) Perlengkapan
: M. Thomi Fikri
b. Pembukaan
Acara MMD dibuka dan ditutup oleh MC formal, sedangkan yang memimpin dan
memandu jalannya MMD adalah moderator yang dibantu oleh notulen. Moderator
memperkenalkan diri, mengucapkan selamat datang, mengucapkan terima kasih, penjelasan
maksud dan tujuan, penjelasan aturan main, dan dilanjutkan dengan proses NGT.
Pembukaan diawali dengan sambutan dari Ketua tim PBL kelompok 4, Dosen
Pembimbing Akademik dan Kepala Desa Tempurejo, selanjutnya acara dipandu oleh
moderator yang dibantu oleh notulen. Sebelumnya, pemandu memperkenalkan diri,
mengucapkan selamat datang dan terima kasih atas kehadiran undangan, menjelaskan
maksud dan tujuan dilaksanakannya MMD dengan metode Nominal Group Technique
(NGT) modifikasi yang berorientasi kepada problem minded atau solution minded,
menjelaskan teknik dan proses NGT modifikasi dengan menekankan pentingnya suatu
kerjasama dan saling pengertian serta kesatuan pandangan dari setiap peserta dalam
melaksanakan setiap tahapan proses NGT modifikasi dan setiap peserta sangat diharapkan
serta diusahakan untuk bekerja sendiri-sendiri dan tidak saling mempengaruhi.
c. Sambutan
Dalam pelaksanaannya, NGT diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh
Dosen Pembimbing Lapang dan oleh Ketua Pelaksana MMD di Desa Tempurejo,
Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.
d. Proses NGT Modifikasi
Penentuan prioritas masalah dalam kegiatan MMD diawali dengan pemaparan 5
(lima) masalah yang telah diperoleh dari hasil analisis situasi pada PBL I yang dipandu oleh
moderator. Kelima masalah tersebut antara lain:
46
47
dilakukan intervensi berdasarkan hasil ranking tertinggi. Berikut adalah tabel hasil ranking
masalah yaitu:
Tabel 4.2 Hasil voting untuk penetapan prioritas masalah
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Masalah
Tingginya angka keguguran
Adanya kasus ISPA
Adanya kasus rematik
Rendahnya keikutsertaan KB
Pemberian ASI Eksklusif
Adanya hipertensi
Adanya scabies
Adanya dermatitis
Suara
III
IIIII IIIII II
IIIII IIIII II
IIIII
IIII
IIIII IIIII
III
II
Total
3
12
12
5
4
10
3
2
Ranking
6
1
2
4
5
3
7
8
Setelah didapat hasil ranking, peserta diminta untuk melakukan ranking ulang dari
tiga ranking tertinggi yang dipilih menurut urutan prioritas. Ide yang paling penting diberi
nilai terendah, dan ide yang kurang penting diberi nilai tertinggi. Total skor terendah
merupakan prioritas paling penting dari permasalahan yang ada, sedangkan skor tertinggi
merupakan prioritas kurang penting. Berikut adalah hasil ranking ulang masalah sebagai
berikut.
Tabel 4.3 Hasil Ranking untuk penentuan prioritas masalah
No.
1.
2.
3.
Masalah
Adanya kasus ISPA
Adanya kasus rematik
Adanya kasus hipertensi
Suara
Total
209.952
5.184
15.552
Ranking
3
1
2
48
4.2
49
Nama
Kegiatan
Penyuluhan
rematik
di
komunitas
pengajian
wanita
Sasaran
Peserta
pengajian
rutin
Waktu dan
Tempat
a. Pengajian
1: Jumlat,
10
Juli
2015
di
Mushollah
ketua
pengajian
rutin Dusun
Krajan
b. Pengajian
2: Selasa, 4
Agustus
2015
di
Musholla
ketua
pengajian
rutin Dusun
Kauman
c. Pengajian
3: Senin, 10
Agustus
2015
di
Musholla
ketua
pengajian
rutin Dusun
Karanganya
r
Metode/Strategi
Ceramah
dan
diskusi
mengenai
penyakit rematik
Media, Bahan,
dan Peralatan
Materi
presentasi,
leaflet, laptop,
dan proyektor
Pelaksana
Tim
PBL
Kelompok IV
Kemitraan
Rencana Evaluasi
Komunitas
Indikator:
pengajian
- Peningkatan
wanita
di
pengetahuan
tiap dusun
peserta
pengajian
di
semua
dusun
tentang rematik
menjadi 85%
- Kehadiran
peserta
penyuluhan
sebesar 90%
Instrumen:
- Pre dan post test
- Daftar
hadir
peserta
50
No.
Nama
Kegiatan
Sasaran
Waktu dan
Tempat
Metode/Strategi
2.
Penyuluhan
Rematik
di
Posyandu
Lansia
Waktu: Jumat, 7
Agustus 2015
Tempat:
Posyandu
Kenanga
1
Dusun Krajan
Desa Tempurejo
Ceramah
dan
diskusi interaktif
3.
Senam
Rematik
SERETIK
LANTAS
Lansia
anggota
Posyandu
Lansia
Kenanga 1
Dusun
Krajan
Target: 20
orang
Lansia
Target
20
orang
Media,
Bahan, dan
Peralatan
Materi
presentasi,
laptop,
proyektor, dan
screen
Waktu: Jumat, 7
Agustus 2015
Tempat:
Posyandu
Kenangan
1
Dusun Krajan
Desa Tempurejo
Senam bersama
dengan dipandu
instruktur dari
kelompok IV
4.
Senam
SEHATI
Umum
Masyarakat
umum
Target
40
orang
Sabtu, 8 dan 15
Agustus 2015
Senam bersama
dengan dipandu
instruktur dari
Kelompok IV
Pelaksana
Kemitraan
Rencana Evaluasi
Tim
PBL
Kelompok IV
dan
tim
POKJA
Rematik
Puskesmas
Indikator:
dan Kader - Peningkatan
Posyandu
pengetahuan
Lansia
lansia mengenai
rematik menjadi
90%
Video senam,
laptop,
proyektor, dan
scree
Tim
PBL
Kelompok IV
dan
Tim
POKJA
Rematik
Puskesmas
Indikator:
dan Kader - Kehadiran peserta
Posyandu
senam
sebesar
Lansia
80%
Instrumen:
- Daftar
hadir
peserta
Video senam,
Laptop,
proyektor, dan
screen
Tim
PBL
Kelompok IV
Yayasan
Pondok
Pesantren
Baitul
Hikmah
Tempurejo
Indikator:
- Kehadiran peserta
senam
sebesar
85%
Instrumen:
- Daftar
hadir
peserta
51
No.
Nama
Kegiatan
Sasaran
Waktu dan
Tempat
Metode/Strategi
5.
Senam
SEHATI
Anak Sekolah
Siswa
sekolah
kelas
VII,
VIII, dan IX
KMI Baitul
Hikmah
Tempurejo
Sanm bersama
dipandu
oleh
instruktur dari
kelompok
IV
dan
pengajar
KMI
Baitul
Hikmah
Tempurejo
6.
Jalan-jalan
Sehat
Generasi
Sehat Generasi
Merdeka
Siswa
sekolah
tingkat SD,
SMP,
dan
SMA atau
sederajat di
Desa
Tempurejo
dan
masyarakat
umum.
Target
14
sekolah
Jumat, 14 dan
21
Agustus
2015.
Tempat:
Lapangan fitsal
Pondok
Pesantren Baitul
Hikmah
Tempurejo
Minggu,
23
Agustus 2015
Tempat: Balai
Desa Tempurejo
Memberikan
brosur
diadakanny
jalan-jalan sehat
kepada
semua
instansi
pendidikan (SD,
SMP, SMA sederajat)
Desa
Tempurejo.
Melakukan
jalan-jalan sehat
sejauh 2,5 km
mengelilingi
kawasan Desa
Tempurejo
Media,
Bahan, dan
Peralatan
Video senam,
laptop,
proyektor, dan
screen
Kupon,
stempel, sound
system,
microphone,
CD,
dan
laptop
Pelaksana
Kemitraan
Rencana Evaluasi
Tim
PBL
Kelompok IV
Yayasan
Pondok
Pesantren
Baitul
Hikmah
Tempurejo
Indikator:
- Kehadiran peserta
senam
sebersar
85%
Instrumen:
- Daftar
hadir
peserta
Tim
PBL
Kelompok IV
dan
Tim
POKJA
Rematik
Pemerintah
Indikator:
Desa melalui - Kehadiran
Panitia Hari
perwakilan
Besar
sekolah sasaran
Nasional
yang hadir dalam
(PHBN)
kegiatan sebesar
Desa
100%
Tempurejo
Instrumen:
- Daftar
hadir
perwakilan
sekolah sasaran
52
53
2.
Nama
Kegiatan
PETEK RAGI
(Penyuluhan
dan
deteksi
dini tekanan
darah tinggi).
Sasaran
Penyuluhan
hipertensi
Ibu-ibu
pengajian
di
Desa
Tempurejo
Target : 20
orang
Masyarakat
umum di Desa
Tempurejo
Kecamatan
Tempurejo
Kabupaten
Jember.
Target peserta
30 orang
Waktu dan
Tempat
Kamis, 30 Juli
2015
pukul
09.00 11.30
WIB di Balai
Desa
Tempurejo,
Kecamatan
Tempurejo,
Kabupaten
Jember
Metode/Strategi
a. Jumat,
7
Agustus
2015 pukul
15.00
16.00 WIB
di mushola
Dusun
Krajan
b. Selasa, 11
Agustus
2015 jam
18.50
19.30 WIB
di mushola
Dusun
Kauman
Ceramah
diskusi
Ceramah
dan
diskusi interaktif
dan
Media, Bahan,
dan Peralatan
Laptop,
proyektor,
leaflet, materi
dalam bentuk
power point
Pelaksana
Kemitraan
Rencana Evaluasi
Tim
PBL
kelompok
4
dan
tim
POKJA
Hipertensi
Puskesmas,
kader
posyandu dan
kader PKK
Laptop,
proyektor,
leaflet, materi
dalam bentuk
power point
Tim
PBL
kelompok 4
Ketua
muslimatan
di
Dusun
Krajan,
Kauman, dan
Karanganyar
Indikator
:
peningkatan
pengetahuan
masyarakat
mengenai penyakit
hipertensi menjadi
70%.
Kehadiran peserta
penyuluhan sebesar
70%.
Instrumen: pre test
dan post test.
Daftar hadir
Indikator
:
peningkatan
pengetahuan ibuibu rumah tangga
mengenai
hipertensi menjadi
80%.
Kehadiran peserta
penyuluhan sebesar
60%.
Instrumen : : pre
test dan post test.
Daftar hadir.
54
No.
3.
Nama
Kegiatan
MERAH
KOPER
(Pemeriksaan
tekanan darah
dan Konseling
hipertensi)
Sasaran
Waktu dan
Tempat
c. Senin, 17
Agustus
2015 jam
18.50
19.30 WIB
di mushola
Dusun
Karangany
ar
Penderita
Setiap
hari
hipertensi dari Rabu selama
peserta
tiga minggu di
penyuluhan dan rumah
deteksi
dini penderita
hipertensi
hipertensi
Metode/Strategi
Media, Bahan,
dan Peralatan
Pelaksana
Door to door,
dan konseling
Lembar
konseling,
tensimeter dan
stetoskop
Tim
PBL
kelompok
4
dan puskesmas
Tempurejo.
Kemitraan
Puskesmas
Rencana Evaluasi
Indikator
:
penurunan tekanan
darah
penderita
hipertensi menjadi
75%
55
56
Nama Kegiatan
Sasaran
1.
Penyuluhan
PHBS di
Tataran Rumah
Tangga
Ibu rumah
tangga dari
setiap
Posyandu dan
Kader PKK
Desa
Tempurejo,
Kecamatan
Tempurejo,
Kabupaten
Jember
Waktu dan
Tempat
Waktu: 9 Juli
2015
Tempat: Balai
Desa
Tempurejo,
Kec.
Tempurejo,
Kab. Jember.
Ceramah dan
diskusi interaktif
Media, Bahan,
dan Peralatan
Laptop,
proyektor, LCD
screen, leaflet,
dan flipchart
Ceramah, diskusi
interaktif, dan
praktik cuci
tangan pakai
sabun.
Laptop,
proyektor, LCD
screen, pipa
paralon, dan
sabun cuci tangan.
Metode/Strategi
Pelaksana
Kemitraan
Rencana Evaluasi
Tim PBL
kelompok
IV dan Tim
POKJA
Puskesmas, kader
posyandu, dan
kader PKK
Indikator: Meningkatan
pengetahuan ibu rumah
tangga mengenai
PHBSdi tataran rumah
tangga menjadi 90%.
Kehadiran peserta
penyuluhan sebesar 70%
Instrumen: pre dan post
test , daftar hadir.
Tim PBL
kelompok
IV dan Tim
POKJA
Puskesmas, SDN
Tempurejo 4,
SDN Tempurejo
6, SDN
Tempurejo 7, dan
MI Miftahul
Ulum.
Indikator: Meningkatan
pengetahuan anak
sekolah dasar kelas 3
dan kelas 4 mengenai
PHBS di tataran sekolah
menjadi 90%.
Kehadiran peserta
penyuluhan sebesar 80%
Instrumen: pre dan post
test , daftar hadir.
Target: 25
orang
2.
Penyuluhan
PHBS di
Sekolah
Anak sekolah
dasar kelas 3
dan kelas 4 di
SDN
Tempurejo 4,
SDN
Tempurejo 6,
SDN
Tempurejo 7,
dan MI
Miftahul
Ulum Desa
Tempurejo,
Kecamatan
Tempurejo,
Waktu dan
Tempat: 6
Agustus 2015 di
SDN Tempurejo
4, 10 Agustus
2015 di SDN
Tempurejo 6, 11
Agustus 2015 di
SDN Tempurejo
7, 12 Agustus
2015 di MI
Miftahul Ulum.
57
No.
3.
Nama Kegiatan
Penyuluhan dan
Pelatihan
Pengolahan
Sampah
Organik dengan
Metode
Takakura
Sasaran
Kabupaten
Jember.
Terget: 30
siswa kelas 3
dan kelas 4
Kader PKK
Desa
Tempurejo,
Kecamatan
Tempurejo,
Kabupaten
Jember.
Target: 30
orang
Waktu dan
Tempat
Waktu: 18
Agustus 2015
Tempat: Balai
Desa
Tempurejo,
Kec.
Tempurejo,
Kab. Jember.
Metode/Strategi
Ceramah diskusi
interaktif, dan
praktik mengolah
sampah organik
dengan metode
takakura.
Media, Bahan,
dan Peralatan
Laptop,
proyektor, LCD
screen, dan
keranjang
takakura beserta
seluruh
perlengkapannya.
Pelaksana
Kemitraan
Tim PBL
kelompok 4
dan Tim
POKJA
Puskesmas dan
Kader PKK.
Rencana Evaluasi
Indikator:
- Peningkatan
pengetahuan ibu-ibu
PKK mengenai
pengolahan sampah
organik dengan
metode takakura
menjadi 70%
- Peningkatan
pemahaman ibu-ibu
PKK mengenai cara
pembuatan keranjang
takakura dan
keberhasilan ibu-ibu
PKK dalam membuat
keranjang takakura
menjadi 85%
- Tingkat keberhasilan
dan keterampilan
dalam perawatan
keranjang takakura
sebesar 70%
Kehadiran peserta
penyuluhan sebesar 90%
Instrumen: pre dan post
test , lembar observasi,
58
No.
Nama Kegiatan
4.
5.
Diskusi
Terbatas
tentang
Penerapan
Kawasan Tanpa
Rokok (KTR)
di Pondok
Pesantren
Baitul Hikmah
Desa
Tempurejo,
Kecamatan
Tempurejo,
Kabupaten
Jember.
Penandatangana
n MOU
Kerjasama
tentang
Penerapan
Kawasan Tanpa
Rokok (KTR)
di Pondok
Pesantren Baitul
Hikmah Desa
Tempurejo,
Kecamatan
Tempurejo,
Kab. Jember
Sasaran
Pengasuh dan
Pengurus
Pondok
Pesantren
Baitul Hikmah
Desa
Tempurejo,
Kecamatan
Tempurejo,
Kabupaten
Jember.
Waktu dan
Tempat
Metode/Strategi
Media, Bahan,
dan Peralatan
Pelaksana
Kemitraan
Waktu: 14
Agustus 2015
Tempat: Ruang
Multimedia
Pondok
Pesantren Baitul
Hikmah Desa
Tempurejo,
Kecamatan
Tempurejo,
Kabupaten
Jember.
Ceramah dan
diskusi interaktif.
Laptop,
proyektor, dan
LCD screen.
Tim PBL
kelompok 4
dan Tim
POKJA
Puskesmas dan
Pondok Pesantren
Baitul Hikmah
Waktu: 21
Agustus 2015
Tempat: Ruang
Multimedia
Pondok
Pesantren Baitul
Hikmah Desa
Tempurejo,
Kecamatan
Tempurejo,
Kabupaten
Jember.
Diskusi interaktif.
Laptop,
proyektor, LCD
screen, naskah
perjanjian
bermaterai.
Tim PBL
kelompok 4
dan Tim
POKJA
Puskesmas dan
Pondok Pesantren
Baitul Hikmah
Rencana Evaluasi
lembar checklist, dan
daftar hadir.
Indikator: Para peserta
diskusi berperan aktif
dalam kegiatan dan
memberikan tanggapan
positif mengenai
penerapan KTR.
Kehadiran peserta
diskusi interaktif sebesar
80%.
Instrumen: notula dan
daftar hadir.
Target: 13
orang.
Pengasuh dan
Pengurus
Pondok
Pesantren
Baitul Hikmah
Desa
Tempurejo,
Kecamatan
Tempurejo,
Kabupaten
Jember.
Target: 13
orang.
Indikator: Naskah
perjanjian disepakati dan
ditandatangani oleh
kedua belah pihak.
Kehadiran peserta
sebesar 80%.
Instrumen: naskah
perjanjian dan daftar
hadir.
4.3
Pengajian I
Jumat, 10 Juli 2015
08.00-09.30 WIB
Musholla
ketua
pengajian rutin Dusun
Krajan.
Pengajian II
Selasa, 4 Agustus 2015
18.30-19.40 WIB
Musholla ketua pengajian
rutin Dusun Kauman
Pengajian III
Senin, 10 Agustus 2015
18.30-20.00 WIB
Musholla ketua pengajian
rutin Dusun Karanganyar
59
60
Bendahara
Sekretaris
Sie Ksk
Sie Acara
Sie Humas
Sie Perlengkapan
Sie Pubdekdok
Penyuluh
h) RealisasiAnggaran
Tabel 4.8 Pemasukan Dana
No.
1.
Uraian
Jumlah (Rp.)
100.000
100.000
Iuran Kelompok
Jumlah
Uraian
Sie PDD
1.
Kertas warna
Volume
Satuan
10 pack
Biaya Satuan
(Rp)
2000,00
Jumlah
(Rp)
20.000,00
61
No.
Uraian
Volume
2.
Fotocopy
Sie KSK
3.
Print Presensi
4.
Fotocopy Presensi
5.
Print Leaflet
6.
Fotocopy Leaflet 1
7.
Fotocopy Leaflet 2
TOTAL
Satuan
200 lembar
12
6
1
214
60
Biaya Satuan
(Rp)
100,00
Jumlah
(Rp)
20.000,00
500,00
110,00
2000,00
200,00
150,00
6.000,00
700,00
2000,00
42.800,00
9.000,00
98.500,00
lembar
lembar
lembar
lembar
lembar
Tempat
Posko PBL
Kelompok 4
Waktu
20.00 WIBselesai
2.
Selasa,
2015
Juli
Kediaman Ibu
Suryana
16.00 WIBselesai
3.
Kediaman Ibu
Suaibah.
20.00 WIBselesai
4.
Kamis,
2015
Posko PBL
Kelompok 4
20.00 WIBselesai
5.
Minggu,
Agustus 2015
Kediaman
Bpk. Holili
16.00 WIBselesai
6.
Selasa, 4 Agustus
2015
Posko PBL
Kelompok 4
16.00 WIBselesai
7.
Minggu,
Agustus 2015
Kediaman Ibu
St. Rahma
16.00 WIBselesai
8.
Senin,
10
Agustus 2015
Posko PBL
Kelompok 4
16.00 WIBselesai
Juli
Keterangan
Topik
Koordinasi awal Koordinasi terkait
dengan tim
rencana
dan
pelaksanaan
kegiatan
Koordinasi dengan Koordinasi terkait
pokja
program rencana
dan
rematik
pelaksanaan
kegiatan
Koordinasi dengan Koordinasi terkait
ketua
pengajian rencana
dan
rutin
Dusun perijinan kegiatan.
Krajan
Koordinasi akhir Koordinasi terkait
dilakukan dalam persiapan
kelompok untuk penyuluhan rematik
Dusun Krajan
Koordinasi dengan Koordinasi terkait
kepala
Dusun rencana
dan
Kauman
perijinan kegiatan.
Koordinasi akhir Koordinasi terkait
dilakukan dalam persiapan
kelompok untuk penyuluhan rematik
Dusun Kauman
Koordinasi dengan Koordinasi terkait
ketua
pengajian rencana
dan
rutin
Dusun perijinan kegiatan.
Karanganyar
Koordinasi akhir Koordinasi terkait
dilakukan dalam persiapan
kelompok untuk penyuluhan rematik
Dusun
Karanganyar
62
Tempat
Posko PBL
Kelompok 4
Waktu
20.00 WIBselesai
2.
Posko PBL
Kelompok 4
20.00 WIBselesai
3.
Selasa, 4 Agustus
2015
Posko PBL
Kelompok 4
16.00 WIBselesai
4.
Senin, 10 Agustus
2015
Posko PBL
Kelompok 4
16.00 WIBselesai
Topik
Pembentukan
susunan
kepanitiaan,
briefing, dan
penjelasan
tugas masingmasing
Persiapan
akhir kegiatan
dan list
perlengkapan
Dusun Krajan
Persiapan
akhir kegiatan
dan
list
perlengkapan
Dusun
Kauman
Persiapan
akhir kegiatan
dan
list
perlengkapan
Dusun
Karanganyar
Keterangan
Supervisi
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
Supervisi
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
Supervisi
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
Supervisi
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
2. Evaluasi
a) Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi Berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan penyuluhan rematik.
1) Adequacy performance kegiatan:
(a) Dusun Krajan
Target = 20 orang
Hadir = 39 orang
Adequacy performance =
63
=
= 195%
(b) Dusun Kauman
Target = 20 orang
Hadir = 16 orang
Adequacy performance =
= 80%
(c) Dusun Karanganyar
Target = 20 orang
Hadir = 14 orang
Adequacy performance =
= 70%
Berdasarkan perhitungan diatas didapat bahwa rata-rata Adequacy of
performance dari tiga dusun sebesar 115% yang artinya peserta sudah sangat
mencukupi dan kegiatan sudah dirasa sukses.
2) Antusiasme dan keaktifan peserta
Diukur melalui jumlah pertanyaan/ pernyataan yang diajukan oleh peserta
(a) Dusun Krajan
Target : 3 pertanyaan/ pernyataan
Hasil : 3 pertanyaan/ pernyataan
(b) Dusun Kauman
Target : 3 pertanyaan/ pernyataan
64
: 18.30-19.00 WIB
Pelaksanaan
: 19.00-19.20 WIB
Dari segi waktu, pelaksanaan kegiatan ini dimulai saat jeda antara
pembacaan doa pengajian dan waktu sholat isya.
(b) Dusun Krajan
Target
: 08.30-09.00 WIB
Pelaksanaan
: 09.00-09.25 WIB
Dari segi waktu, pelaksanaan kegiatan ini dimulai saat jeda antara
pembacaan doa pengajian dan waktu makan.
b) Pendukung
1) Internal
(a) Kelengakapan fasilitas (media dan peralatan) berupa power point, viewer,
proyektor, leaflet, dan power point pre test-post test
(b) Sumberdaya yang mencukupi sesuai dengan tugas yang ada
(c) Sumber dana yang mencukupi
(d) Ketersediaan alat transportasi yang sesuai dengan kebutuhan
65
2) Eksternal
(a) Tersedianya fasilitas dan dukungan dari pihak penyelenggara pengajian rutin
Dusun Krajan, Kauman, dan Karanganyar.
(b) Ketersediaan peserta pengajian untuk mengikuti penyuluhan mengenai
rematik.
(c) Kesedian peserta pengajian yang bersedia untuk menjawab pre test-post test
mengenai rematik.
c)Hambatan
Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah keterbatasan
dan alokasi waktu dalam penyampaian informasi yang diberikan. Penyuluhan di
Dusun Kauman dan Dusun Karanganyar dilaksanakan pada waktu jeda di antara
pembacaan doa pengajian dan waktu sholat isya, sehingga perhatian peserta
penyuluhan yang juga merupakan peserta pengajian rutin menjadi terpecah dan tidak
fokus terhadap penyuluhan rematik yang sedang dilaksanakan, dikarenakan peserta
terburu-buru untuk melaksanakan sholat isya. Selain itu media utama penyuluhan
yang berupa power point menyulitkan peserta untuk melihat secara jelas karena
mayoritas peserta adalah lansia.
d) Efisiensi
Efisiensi segi pembiayaan
= 0.98
Efisiensi dari segi biaya telah efisien karena total biaya yang dikeluarkan kurang
dari biaya yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Dan efisiensi dalam segi
sumberdaya manusia juga telah efisien karena sumber daya yang tersedia dapat
dimanfaatkan potensinya.
66
e)Efektifitas Kegiatan
1) Kriteria Evaluasi
Meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
Desa
Tempurejo,
Kecamatan
Selisih (%)
67,20
93,90
26,70
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah
Jawaban
Benar
Penyebab
rematik
Risiko
terkena
rematik
Gejala
rematik
Makanan
yang tidak
boleh
dikonsumsi
penderita
rematik
Pencegahan
rematik
Rata-rata
Jumlah
(orang)
Pre Test
Persentase
(%)
Post Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
45
65,20
63
91,30
42
60,80
60
86,90
56
81,10
67
97,10
52
75,30
61
88,40
59
85,50
68
98,50
73,58
92,44
67
pre test jawaban dalam kategori sedang karena >60%, sedangkan rata-rata hasil
post test jawaban masuk dalam kategori baik. Sebagian besar peserta
penyuluhan sudah dapat menjawab dengan benar pertanyaan no.3 dan 5. Hal ini
memberikan arti bahwa peserta pengajian sudah memahami gejala rematik dan
pencegahan yang dapat dilakukan untuk rematik. Hanya sedikit peserta yang
dapat menjawab dengan benar pada pertanyaan 1, 2, dan 4. Hal ini memberikan
arti bahwa peserta masih kurang memahami mengenai penyebab rematik, fakor
risiko terkena rematik, dan makanan yang tidak boleh dikonsumsi oleh penderita
rematik.
3) Efektivitas kegiatan
Jadi, efektifitas kegiatan penyuluhan rematik adalah:
Efektivitas kegiatan
= 1,08
Kriteria efektivitas sebesar 1,08 merupakan angka >1 berarti kegiatan
penyuluhan rematik sudah efektif.
4) Progres Kegiatan
Penyuluhan rematik dilakukan pada pengajian rutin ibu-ibu Dusun Krajan,
Dusun Kauman, Dusun Karanganyar.
(a) Peserta pengajian Dusun Kauman dan Dusun Karangnyar rata-rata mulai
datang pada pukul 18.30 WIB. Setelah dirasa lengkap, pada pukul 18.40 WIB
pengajian dimulai dengan pembacaan doa. Pukul 19.00 WIB pembacaan doa
selesai. Pemandu pengajian mempersilahkan pemateri dari kelompok PBL IV
untuk memulai penyampaian materi. Sebelum penyampaian materi dimulai,
dilakukan pemanduan pre test dengan power point kepada peserta
68
69
rematik. Penyuluhan rematik selesai pada pukul 08.50 WIB dan dilanjutkan
pengajian dengan bacaan sholawat.
b. Senam SEHATI (Senam Sehat Sampai Nanti) Siswa Sekolah
1. Pelaksanaan
a) Nama Kegiatan
Senam SEHATI (Senam Sehat Sampai Nanti) Siswa Sekolah
b) Peserta (sasaran)
Peserta terdiri dari anak sekolah setingkat SMP kelas VII, VIII, dan IX di KMI
Baitul Hikmah Tempurejo
c) Waktu dan tempat kegiatan
Hari/tanggal
Waktu
: 06.00-07.00 WIB
Tempat
d) Metode
Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah senam bersama dengan dipandu
instruktur dari Kelompok IV. Metode yang digunakan untuk mengetahui
keberhasilan kegiatan adalah melalui kehadiran peserta (sasaran) dan ketepatan
waktu pelaksanaan kegiatan.
e) Media dan Peralatan
Media dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan adalah dengan
menggunakan viewer, proyektor, dan laptop.
f) Uraian kegiatan
Senam dilaksanakan pada hari Jumat, 14 dan 21 Agustus 2015 di Lapangan
Futsal Pondok Pesantren Baitul Hikmah Tempurejo. Pada hari pertama
pelaksanaan senam, rangkaian acara dimulai pada pukul 06.00 WIB diawali
70
sejenak sambil
mengkonsumsi air mineral hingga pukul 06.35 WIB. Setelah itu, peserta senam
diberi informasi terkait kesehatan dengan metode diskusi 2 (dua) arah oleh
perwakilan dari Kelompok IV yang lebih difokuskan pada informasi mengenai
rematik hingga pukul 06.50 WIB.
Sedangkan di hari kedua pelaksanaan senam, rangkaian acara langsung dimulai
dengan senam bersama pada pukul 06.00 WIB dan selesai pada pukul 06.20
WIB. Setelah senam, pelaksanaan kegiatan dilanjutkan dengan istirahat sejenak
hingga pukul 06.25 WIB. Setelah itu, sambil mengkonsumsi air mineral yang
telah dibagikan, peserta senam diberi informasi terkait kesehatan oleh perwakilan
dari Kelompok IV yang lebih difokuskan pada informasi mengenai rematik
hingga pukul 06.40 WIB. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penutupan oleh
Ketua Kelompok IV hingga pukul 06.50 WIB.
g) Koordinator dan Pelaksana: Muhammad Ikhwan dan Kelompok IV PBL II
Susunan Kepanitiaan Senam SEHATI (Senam Sehat Sampai Nanti) Siswa
Sekolah:
Ketua
: Muhammad Ikhwan
Sekretaris
71
Bendahara
Sie.Acara
Sie.Ksk
: Rahma Fitri
Sie Humas
Sie Konsumsi
: Eriga Agustiningsasi
h) Realisasi Anggaran
Tabel 4.14 Pemasukan Dana Senam SEHATI (Senam Sehat Sampai Nanti)
No.
1.
Uraian
Iuran Kelompok
Jumlah
Jumlah (Rp)
102.000,00
102.000,00
Tabel 4.15 Pengeluaran Dana Senam SEHATI (Senam Sehat Sampai Nanti)
No.
1.
2.
Uraian
Volume
Lembar presensi
Air Mineral
4
4
Satuan
lembar
kardus
Biaya Satuan
(Rp)
500,00
25.000,00
Jumlah
(Rp)
2.000,00
100.000,00
Jumlah
102.000,00
Sabtu, 8 Agustus
2015
3.
Senin, 10 Agustus
2015
Tempat
Posko PBL
Kelompok
IV
Kediaman
Pembimbing
Lapangan
Waktu
20.00
WIBselesai
19.30
WIBselesai
Kediaman
Ketua
Yayasan
Pondok
Pesantren
Baitul
Hikmah
15.00
WIBselesai
Keterangan
Topik
Koordinasi
Pembentukan tim
awal dengan pelaksana
dan
tim
penentuan sasaran
Koordinasi
Penentuan
dengan
sekolah, sasaran,
pembimbing dan
konsultasi
lapang
rencana kegiatan
Koordinasi
Pengajuan
dengan pihak bermitra
dan
sekolah
konsultasi rencana
kegiatan
72
Tempat
Pondok
Pesantren
Baitul
Hikmah
Tempurejo
Waktu
19.30
WIBselesai
5.
Posko PBL
Kelompok
IV
20.00
WIBselesai
Keterangan
Topik
Koordinasi
Konsultasi
dengan
pelaksanaan
koordinator
kegiatan
senam
santri KMI dan
penentuan
Baitul
jadwal
latihan
Hikmah
bersama
Tempurejo
Koordinasi
Persiapan
dengan tim kebutuhan
pelaksana
kegiatan
dan
pematangan
konsep acara
Tempat
Posko
PBL
Kelompok
IV
Waktu
20.00
WIBselesai
2.
Kamis, 13 Agustus
2015
Posko
PBL
Kelompok
IV
16.00
WIBselesai
3.
Kamis, 20 Agustus
2015
Posko
PBL
Kelompok
IV
16.00
WIBselesai
Topik
Pembentukan
susunan
kepanitiaan,
briefing, dan
penjelasan
tugas masingmasing
Persiapan
akhir
kegiatan dan
list
perlengkapan
Persiapan
akhir
kegiatan dan
list
perlengkapan
Keterangan
Supervisi
dilakukan
oleh
koordinator
kegiatan
Supervisi
dilakukan
oleh
koordinator
kegiatan
Supervisi
dilakukan
oleh
koordinator
kegiatan
2. Evaluasi Kegiatan
a) Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilihat dari kehadiran peserta dan
ketepatan waktu pelaksanaan
1) Adequacy of performance kegiatan:
Target
= 50 orang
73
Hadir
= 56 orang
=
=
= 112%
=
=
= 112%
: 06.00-07.00 WIB
Pelaksanaan
: 06.00-06.50 WIB
Dilihat dari waktu pelaksanaan, kegiatan berjalan sesuai dengan rencana dan
susunan acara telah terealisasi sesuai dengan perhitungan tim pelaksana.
b) Pendukung
1) Internal
(a) Kelengkapan fasilitas (media dan peralatan) berupa proyektor, viewer, dan
laptop
(b) Sumber daya yang memenuhi sesuai dengan tugas yang ditetapkan
(c) Sumber dana yang mencukupi
(d) Ketersediaan alat transportasi sesuai dengan kebutuhan
74
2) Eksternal
(a) Tersedianya fasilitas dan dukungan dari pihak Yayasan Pondok Pesantren
Baitul Hikmah Tempurejo berupa tempat pelaksanaan senam (lapangan),
sound system, microphone, dan dukungan lain berupa instruktur dari pihak
pengajar KMI Baitul Hikmah Tempurejo yang memimpin pelaksanaan senam
bersama dengan instruktur dari Kelompok IV.
(b) Pengumpulan para peserta senam oleh instruktur dari pihak pengajar KMI
Baitul Hikmah Tempurejo.
c) Hambatan
Peserta senam yang berada di barisan belakang tidak mengikuti gerakan senam
dengan baik. Hal tersebut dikarenakan para peserta yang berada di barian
belakang kurang dapat melihat instruktur dengan jelas dan beberapa peserta
kurang antusias dalam mengikuti senam akibat belum menguasai gerakan, malumalu, dan belum memahami dengan baik manfaat senam.
d) Efisiensi
Efisiensi sumber daya dapat dilihat dari aspek biaya dan sumber daya manusia.
Efisiensi segi pembiayaan =
=1
Efisiensi dari segi biaya telah tercapai karena total biaya yang dikeluarkan kurang
dari biaya yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Dan efisiensi dari aspek
sumber daya manusia juga telah tercapai karena ketersediaannya di masingmasing fungsi telah terpenuhi sesuai dengan tugas yang ada.
75
e) Efektivitas Kegiatan
1) Kriteria Evaluasi
Terlaksananya kegiatan senam sebagai agenda rutin 1 kali dalam seminggu di
KMI Baitul Hikmah Tempurejo (keberlanjutan kegiatan).
2) Hasil yang Dicapai
Kegiatan senam yang dilaksanakan di KMI Baitul Hikmah Tempurejo sudah
menjadi agenda rutin 1 kali dalam seminggu tepatnya dihari jumat pagi. Hal ini
terbukti dengan adanya supervisi yang dilakukan pada hari jumat setiap satu
bulan sekali.
3) Progres Kegiatan
Senam SEHATI (Senam Sehat Sampai Nanti) Siswa Sekolah yang
dikhususkan untuk anak usia sekolah menengah, yakni kelas VII, VIII, dan IX
di KMI Baitul Hikmah Tempurejo, selama pelaksanaannya sudah berjalan
dengan baik. Senam dilaksanakan 2 kali pada setiap hari Jumat, yakni pada 14
dan 21 Agustus 2015 pukul 06.00 WIB. Selama 2 kali senam (didampingi oleh
Kelompok IV), tidak ada kendala berarti yang dirasakan. Hal ini karena segala
bentuk persiapan, mulai dari koordinasi dengan pihak sekolah, penentuan
instruktur senam, pengaturan jadwal latihan bersama dengan instruktur senam
dari pihak pengajar, hingga perlengkapan yang diperlukan selama kegiatan telah
dipersiapkan. Adanya instruktur dari pihak pengajar KMI Baitul Hikmah
Tempurejo bertujuan agar dalam pelaksanaan senam yang menjadi agenda rutin
bagi sekolah tetap berjalan, meskipun tanpa pendampingan dari Kelompok IV.
Hal tersebut dirasa efektif karena kendala yang dihadapi sebelumnya oleh pihak
sekolah adalah tidak adanya instruktur senam yang memandu jalannya senam.
Selain itu, fasilitas milik sekolah seperti lapangan, sound system, laptop, dan file
senam juga mendukung untuk pelaksanaan senam rutin bagi para santri.
76
Waktu
: 11.00-11.15 WIB
Tempat
2) Hari/tanggal
Waktu
: 15.30-16.00 WIB
Tempat
d) Metode
1) Metode yang digunakan pada kegiatan senam lansia adalah dengan
memberikan informasi tentang adanya kegiatan senam lansia dengan perantara
kader Posyandu Lansia yang menyampaikan secara langsung kepada anggota
Posyandu Lansia Dusun Krajan.
2) Melakukan senam lansia sebanyak dua kali pertemuan.
e) Media dan Peralatan
Media dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan adalah dengan
menggunakan sound system, laptop, proyektor, dan viewer.
f) Uraian kegiatan
1) Kegiatan senam pertama dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Agustus 2015 di
Posyandu Kenanga I Dusun Krajan, Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo,
77
Kabupaten Jember. Rangkaian acara dari kegiatan senam lansia dimulai pada
pukul 11.00 WIB dengan diawali dengan penyuluhan tentang rematik.
2) Kegiatan dilanjutkan dengan senam bersama yang di pandu oleh 2 orang
perwakilan dari tim PBL kelompok IV. Senam dimulai dengan melakukan
pemanasan, inti, dan pendinginan. Senam lansia dilakukan sebanyak 2 kali
dimana senam lansia dilakukan secara berulang.
3) Kemudian peserta istirahat dan menikmati konsumsi yang telah disediakan
berupa air mineral.
4) Setelah istriahat, kegiatan senam diakhiri dengan pemberian informasi tentang
senam yang akan dilaksanakan pada hari selanjutnya yakni Sabtu, 15 Agustus
2015 pukul 15.30 WIB di Balai Desa Tempurejo.
g) Koordinator dan pelaksana: Aprilia Yesi Anggraini dan kelompok IV PBL II.
Susunan Kepanitiaan Kegiatan Senam Lansia
Ketua
Sekretaris
: Indri Fahrudiana
Bendahara
: Rera Febriana
Sie.Acara
Sie.Ksk
Sie Humas
h) Realisasi Anggaran
Tabel 4.18 Pemasukan Dana Senam Lansia
No.
1.
Uraian
Iuran Kelompok
Jumlah
Jumlah (Rp)
24.000,00
24.000,00
78
Uraian
Air Mineral
Volume
Satuan
Dus
Biaya Satuan
(Rp)
12.000,00
Jumlah
Jumlah (Rp)
24.000,00
24.000,00
Tempat
Posko PBL
Kelompok
IV
Waktu
19.30
WIBselesai
2.
Selasa, 4 Agustus
2015
Kediaman
Pembimbing
Lapangan
09.00
WIBselesai
3.
Selasa, 4 Agustus
2015
Kediaman
Koordinator
Kader
Posyandu
15.00
WIBselesai
4.
Rabu, 5 Agustus
2015
08.00
WIBselesai
5.
Rabu, 6 Agustus
Rumah
masingmasing
Pokja
Rematik
Posko PBL
Kelompok
IV
15.00
WIBselesai
Keterangan
Topik
Koordinasi
Rapat
awal dengan rencana dan
tim
pelaksanaan
kegiatan
Koordinasi
Koordinasi
dengan
rencana dan
pembimbing
pelaksanaan
lapang
kegiatan
Koordinasi
Koordinasi
dengan pihak pelaksanaan
sekolah
kegiatan dan
pembagian
undangan
untuk kader
posyandu
lansia
Koordinasi
Konsultasi
dengan Pokja pelaksanaan
Rematik
kegiatan
senam
Koordinasi
Persiapan
dengan tim kebutuhan
pelaksana
kegiatan dan
pematangan
konsep acara
senam lansia
Tempat
Posko
PBL
Kelompok
IV
Waktu
19.30
WIBselesai
Topik
Pembentukan
susunan
kepanitiaan,
briefing, dan
penjelasan
Keterangan
Supervisi
dilakukan
oleh
koordinator
kegiatan
79
No.
Tempat
2.
Kamis, 6 Agustus
2015
Posyandu
Kenang I
Dusun
Krajan
Waktu
15.00
WIBselesai
Topik
tugas
masingmasing
Persiapan
akhir
kegiatan, dan
list
perlengkapan
Keterangan
Supervisi
dilakukan
oleh
koordinator
kegiatan
2. Evaluasi Kegiatan
a) Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti senam lansia Adequacy
performance kegiatan :
Target
= 20
Kehadiran minggu-1 = 38
Kehadiran minggu-2 = 20
Rata-rata kehadiran = 29
Adequacy performance
= 145%
Berdasarkan perhitungan diatas didapat bahwa Adequacy of performance sebesar
145% yang artinya peserta sudah mencukupi dari target yang ditetapkan dan
kegiatan sudah dinyatakan sukses.
: 10.30-10.45 WIB
Pelaksanaan
: 11.00-11.15 WIB
80
: 15.30-16.00 WIB
Pelaksanaan
: 15.45-16.15 WIB
Dari segi waktu, pelaksanaan kegiatan ini dimulai pukul 11.00 dan 15.45 WIB
karena banyak anggota posyandu lansia dan peserta senam yang terlambat
datang dari waktu yang telah ditetapkan.
c) Pendukung
1) Internal
(a) Kelengkapan fasilitas (media dan peralatan) berupa sound system, laptop,
proyektor, dan viewer.
(b) Sumber daya yang mencukupi sesuai dengan tugas yang ada.
(c) Sumber dana yang mencukupi.
(d) Ketersediaan alat transportasi yang sesuai dengan kebutuhan.
2) Eksternal
(a) Tersedianya fasilitas dan dukungan dari pihak Balai Desa Tempurejo.
(b) Adanya dukungan dari kader Posyandu Lansia Dusun Krajan Desa
Tempurejo.
(c) Ketersediaan peserta untuk mengikuti kegiatan rutin senam lansia.
d) Hambatan
Kegiatan senam dilaksanakan dua kali. Selama dua kali dilakukan, tetap ada
keterlambatan waktu tersebut dikarenakan peserta yang terlambat datang. Selain
itu, selama 2 kali kegiatan senam lansia terdapat penurunan jumlah peserta yang
hadir terutama pada senam lansia yang kedua yakni hari Sabtu, tanggal 15
Agustus 2015 karena pada hari tersebut banyak peserta senam lansia yang lupa
untuk melakukan senam rutin.
81
e) Efisiensi Kegiatan
1) Efisien sumber daya yang tersedia
Kegiatan ini membutuhkan sumber daya yang cukup berasal dari anggota
kelompok
tambahan karena penggunaan sumber daya yang ada sudah maksimal untuk
kegiatan dokumentasi, penyediaan peralatan, instruktur senam, dan penyediaan
konsumsi.
2) Efisiensi dari pembiayaan =
=
=1
Efisiensi dari segi biaya karena total biaya yang dikeluarkan pada kegiatan
senam lansia sesuai dengan jumlah pemasukan dana yang ditetapkan dalam
perencanaan.
3) Progres Kegiatan
(a) Kegiatan senam lansia dilaksanakan dua kali yakni pada hari Jumat, 7
Agustus 2015 pada pukul 11.00-11.15 WIB di Posyandu Kenanga I Dusun
Krajan dan pada hari Sabtu, 15 Agustus 2015 pada pukul 15.40-16.15 WIB
di Balai Desa Tempurejo. Sasaran yang hadir selama kegiatan senam lansia
adalah para ibu-ibu anggota Posyandu Lansia Dusun Krajan, Desa
Tempurejo dengan kriteria usia middle age yaitu usia 45-59 tahun, dan
eldery age dengan usia 60-74 tahun. Kegiatan senam lansia diawali dengan
pengisian presensi oleh peserta dan panitia senam lansia. Pada hari pertama
kegiatan senam dillaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2015 peserta yang
hadir sebanyak 38 orang. Pada hari kedua tanggal 15 Agustus 2015 peserta
senam yang hadir lebih sedikit dibandingkan dengan hari pertama yakni
82
sebanyak 20 orang karena pada hari tersebut banyak peserta yang lupa jika
hari tersebut diadakan senam lansia.
(b) Senam lansia di pandu oleh dua orang perwakilan dari tim PBL kelompok
IV dimulai dengan melakukan pemanasan, inti, dan pendinginan. Senam
lansia dilakukan sebanyak dua kali, dimana gerakan senam diulang dari awal
hingga akhir lagi dengan tujuan para peserta senam dapat cepat
mempraktekkan senam
Kemudian peserta
Waktu
: 09.00-11.15 WIB
83
Tempat
4) Metode
1) Metode yang digunakan pada kegiatan Penyuluhan Rematik di posyandu lansia
ceramah dan diskusi
2) Metode yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan adalah
dengan memberikan pre test dan post test pada saat penyuluhan berlangsung.
5) Media dan Peralatan
Media dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan adalah dengan menggunakan
Viewer, proyektor, power point, dan laptop.
a) Uraian kegiatan
1) Penyuluhan dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Agustus 2015 di Posyandu
Kenangan I, Dusun Krajan, Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo,
Kabupaten Jember. Rangkaian acara penyuluhan dimulai pada pukul 09.00
WIB dengan pemberian pre test kepada peserta penyuluhan untuk mengetahui
tingkat pengetahuan peserta sebelum penyuluhan.
2) Pada pukul 09.15 WIB, penyuluhan dimulai dengan menggunakan media
power point dan metode ceramah. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan
diskusi dengan peserta. Kemudian diskusi dilanjutkan dengan pemberian post
test untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta setelah diberikan penyuluhan.
b) Koordinator dan pelaksana: Aprilia Yesi Anggraini dan kelompok IV PBL II.
Susunan kepanitiaan kegiatan penyuluhan rematik di posyandu lansia
Ketua
Sekretaris
: Indri Fahrudiana
Bendahara
: Rera Febriana
Sie.Acara
Sie.Ksk
Sie Humas
84
Sie Perlengkapan
Sie Pubdekdok
c) RealisasiAnggaran
Tabel 4.22 Pemasukan Dana Penyuluhan dan Senam Rematik di Posyandu Lansia
No.
1.
Uraian
Jumlah (Rp)
84.000,00
84.000,00
Iuran Kelompok
Jumlah
Tabel 4.23 Pengeluaran Dana Penyuluhan dan Senam Rematik di Posyandu Lansia
No.
1.
2.
3.
4.
Uraian
Volume
Pisang
Konsumsi Undangan
Air Mineral
Plastik
3
4
3
1
Satuan
Sisir
Pcs
Kardus
Pack
Biaya Satuan
(Rp)
11.000,00
3.000,00
12.000,00
3.000,00
Jumlah
Jumlah (Rp)
33.000,00
12.000,00
36.000,00
3.000,00
84.000,00
Tempat
Posko
PBL
Kelompok IV
Waktu
19.30 WIBselesai
2.
Selasa, 4 Agustus
2015
Kantor Desa
Tempurejo
08.00 WIBselesai
3.
Selasa, 3 Agustus
2015
Puskesmas
Tempurejo
10.00 WIBselesai
4.
Rabu, 4 Agustus
2015
Rumah warga
Pokja Rematik
09.00 WIBselesai
5.
Kamis, 5 Agustus
2015
Posko
PBL
Kelompok IV
19.00 WIBselesai
Keterangan
Topik
Koordinasi
awal Rapat rencana dan
dengan tim
pelaksanaan
kegiatan
Koordinasi dengan Koordinasi terkait
pembimbing
nama-nama kader
lapang
posyandu,
pokja,
dan
pelaksanaan
kegiatan.
Koordinasi dengan Koordinasi terkait
puskesmas
rencana
dan
pelaksanaan
kegiatan
Koordinasi dengan Koordinasi terkait
Pokja Rematik
rencana
dan
pelaksanaan
kegiatan
Koordinasi dengan Koordinasi
akhir
tim
terkait rencana dan
pelaksanaan
kegiatan
senam
lansia
85
Tempat
Posko
PBL
Kelompok IV
Waktu
19.30 WIBselesai
2.
Posyandu
Kenanga
I
Dusun Krajan
14.00 WIBselesai
Topik
Pembentukan
susunan
kepanitiaan,
briefing, dan
penjelasan
tugas masingmasing
Persiapan
akhir kegiatan
dan
list
perlengkapan
Keterangan
Supervisi
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
Supervisi
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
2. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan penyuluhan rematik
a) Adequacy performance kegiatan :
Target
= 20
Hadir
= 38
: 2 pertanyaan/pernyataan
Hasil
: 4 pertanyaan/pernyataan
86
Berdasarkan hasil yang diperoleh di atas, dapat dilihat bahwa peserta sangat
antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan mengenai rematik di posyandu
lansia karena pertanyaan/pernyataan sudah melebihi target sebesar 4
pertanyaan/pernyataan.
c) Ketepatan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Target
: 08.30-10.30 WIB
Pelaksanaan
: 09.00-11.15 WIB
87
f) Efisiensi Kegiatan
1) Kriteria Evaluasi
Peningkatan pengetahuan lansia mengenai rematik menjadi 90%.
2) Hasil Pre test dan Post test yang dicapai
Tabel 4.26 Hasil Pre Test dan Post Test Setelah Penyuluhan Mengenai Rematik
Jawaban Benar
Nilai
Peserta
Rata-rata
84,99
95,71
Selisih (%)
10,72
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan
Penyebab rematik
Perilaku penyebab
rematik
Gejala rematik
Makanan
pantangan
penderita rematik
Pencegahan
rematik
Rata-rata
Pre Test
Jumlah Persentas
(orang)
e (%)
23
82,14
Post Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
26
92,85
28
100,00
28
100,00
20
71,42
27
96,42
23
82,14
25
89,28
25
89,28
28
100,00
84,99
95,71
88
=
=
= 1.06
Kriteria efektivitas sebesar 1.06 merupakan angka >1 berarti sudah efektif.
h) Efisien sumber daya yang tersedia.
Kegiatan ini membutuhkan sumber daya yang cukup berasal dari anggota
kelompok PBL IV, pada kegiatan ini tidak membutuhkan sumber daya tambahan
karena penggunaan sumber daya yang ada sudah maksimal untuk kegiatan
dokumentasi, penyediaan peralatan, kesekretariatan, dan mengatur jalannya
acara.
Efisiensi dari pembiayaan
Efisiensi kegiatan Penyuluhan Rematik di Posyandu Lansia dari segi biaya sudah
tercapai karena total biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah pemasukan
dana yang ditetapkan dalam perencanaan.
i) Progres Kegiatan
1) Kegiatan Penyuluhan Rematik di Posyandu Lansia dilaksanakan pada hari
Jumat, 7 Agustus 2015 pukul 09.00 WIB di Posyandu Kenangan I, Dusun
89
Krajan, Desa Tempurejo. Sasaran pada kegiatan ini adalah anggota Posyandu
Lansia Dusun Krajan sebanyak 28 peserta dari target yang ditentukan
sebanyak 20 orang. Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan media power
point dan metode
Nama Kegiatan
Senam SEHATI (Senam Sehat Sampai Nanti) Umum
b)
Peserta (sasaran)
Peserta terdiri dari masyarakat umum di desa Tempurejo.
c)
Waktu
: 08.00 WIB-selesai.
Tempat
90
d)
Metode
Metode yang digunakan sebagai upaya menurunkan angka rematik adalah
Senam bersama dengan dipandu instruktur dari kelompok IV dan Kader PKK.
e)
f)
Uraian kegiatan
Senam umum dilaksanakan setiap hari Sabtu, yaitu pada tanggal 8 dan 15
Agustus 2015. Senam umum di mulai pada pukul 08.00 WIB dan diakhiri pada
pukul 10.00 WIB. Terdapat dua senam dalam satu kali pertemuan yang masingmasing senam adalah senam aerobik. Senam pertama adalah senam aerobik
dengan judul senam sehat Aerobik Gotik dan yang kedua adalah senam
aerobik dengan judul Elfa 3D. Selama senam ada istirahat satu kali yang
digunakan peserta senam untuk relaksasi beberapa saat ataupun sekedar minum
kurang lebih selama 10 menit. Media yang digunakan untuk senam umum antara
lain viewer, laptop, LCD dan sound system. Viewer digunakan untuk
memudahkan peserta mengikuti senam. Selain bisa mengikuti senam dari
instruktur peserta senam juga bisa langsung melihat dari viewer. Senam yang
dipilih adalah senam aerobik karena sasaran utama kegiatan adalah masyarakat
umum yang sebagian besar adalah ibu-ibu dengan rentang umur pertengahan
baya. Acara senam dilaksanakan di Balai Desa Tempurejo. Senam umum adalah
bagian dari pokja rematik.
g)
: Indri Fahrudiana
Sekretaris
91
Bendahara
: Rera Febriana
Sie. Acara
Sie. KSK
: Ima Sovikawati
Sie. Humas
h)
Sie. Pubdekdok
Sie. Konsumsi
: Eriga Agustiningsasi
Realisasi anggaran
Tabel 4.28 Pemasukan Dana Senam SEHATI (Senam Sehat Sampai Nanti) Umum
No.
1.
Uraian
Jumlah
Iuran kelompok
100.000,00
100.000,00
Jumlah
Tabel 4.29 Pengeluaran Dana Senam SEHATI (Senam Sehat Sampai Nanti) Umum
No.
1.
2.
Uraian
Volume
Lembar Presensi
Air Mineral
Satuan
2
2
lembar
Kardus
Biaya Satuan
(Rp)
500,00
15.000,00
Jumlah
Jumlah (Rp)
1.000,00
30.000,00
31.000,00
i)
Tabel 4.30 Koordinasi kegiatan Senam SEHATI (Senam Sehat Sampai Nanti) Umum
No. Hari dan Tanggal
1.
Sabtu, 1 Agustus
2015
Tempat
Posko PBL
Kelompok IV
Waktu
18.30 WIBSelesai
Keterangan
Koordinasi awal
dengan tim
2.
Minggu, 2
Agustus 2015
Kediaman
Bapak Yusuf
07.00 WIBSelesai
3.
Selasa, 4 Agustus
2015
Kediaman
Ketua PKK
16.00 WIBSelesai
Koordinasi
dengan
pembimbing
lapang
Koordinasi
dengan Ketua
PKK
Tempat
Posko PBL
Kelompok IV
Waktu
18.00 WIBSelesai
Keterangan
Koordinasi
dengan tim
Topik
Pelaksanaan
kegiatan dan
penentuan sasaran
Koordinasi terkait
calon sasaran dan
pelaksanaan
kegiatan.
Koordinasi terkait
rencana dan
pelaksanaan
kegiatan
Topik
Persiapan
kebutuhan dan
pematangan
konsep
92
5.
Kamis, 6 Agustus
2015
Posko PBL
Kelompok IV
18.00 WIBSelesai
Koordinasi
dengan tim
5.
Jumat, 7 Agustus
2015
Posko PBL
Kelompok IV
19.00 WIBSelesai
Koordinasi
dengan tim
Persiapan
kebutuhan dan
pematangan
konsep
Koordinasi akhir
terkait rencana dan
pelaksanaan
kegiatan senam
lansia
Hari dan
Tanggal
Minggu,
Agustus 2015
Tempat
Waktu
Topik
Keterangan
Supervisi
dilakukan
oleh
koordinator
kegiatan
Supervisi
dilakukan
oleh
koordinator
kegiatan
Supervisi
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
Posko PBL
Kelompok
IV
20.00
WIBselesai
2.
Kamis, 5 Agustus
2015
Posko PBL
Kelompok
IV
18.00
WIBselesai
Pembentukan susunan
kepanitiaan, briefing,
dan penjelasan tugas
masing-masing
Persiapan
akhir
kegiatan
dan
list
perlengkapan
3.
Jumat, 6 Agustus
2015
Posko PBL
Kelompok
IV
18.00
WIBselesai
Persiapan akhir
kegiatan dan list
perlengkapan
2. Evaluasi Kegiatan
a) Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi selama kegiatan ditentukan berdasarkan kehadiran peserta dan waktu
pelaksanaan.
1) Adequacy of performance kegiatan:
Target
: 40 orang
Hadir
: 43 orang
Adequacy of performance
93
Pelaksanaan
94
dari peserta yaitu para peserta belum menguasai gerakan sehingga barisan kurang
rapi dan sedikit gaduh.
e) Efisiensi
Efisiensi sumber daya dapat dilihat dari aspek biaya dan sumber daya manusia.
Efisiensi segi pembiayaan =
=
= 0,31%
Efisiensi dari segi biaya telah tercapai karena total biaya yang dikeluarkan
kurang dari biaya yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Efisiensi dari aspek
sumber daya manusia telah tercapai karena ketersediaannya di masing-masing
fungsi telah terpenuhi sesuai dengan tugas yang ada.
f) Efektivitas Kegiatan
1) Kriteria Evaluasi
Terlaksanakannya senam umum sebagai agenda rutin setiap hari sabtu di
Balai Desa Tempurejo
2) Hasil yang Dicapai
Pencapaian hasil bisa dilihat dari keberlanjutan kegiatan
3) Efektivitas Kegiatan
Efektivitas kegiatan bisa dilihat dari meningkatnya derajat kesehatan
masyatakat Desa Tempurejo
g) Progres Kegiatan
Senam SEHATI (Senam Sehat Sampai Nanti) umum dikhususkan terutama
untuk ibu-ibu. Senam dilaksanakan setiap hari sabtu pukul 08.00 WIB-selesai
di Balai Desa Tempurejo. Tidak ada kendala yang berarti selama kegiatan.
Panitia bekerja dengan baik sesuai tanggung jawab dan pembagian tugas
masing-masing. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan juga tersedia. Tingkat
95
minat masyarakat terhadap senam umum cukup antusias hal ini bisa dilihat dari
tingkat kehadiran dan ketepatan waktu peserta. Instruktur senam adalah dari
kelompok IV PBL serta perwakilan dari PKK. Perwakilan dari PKK bertujuan
agar ketika PBL Desa sudah berakhir maka kegiatan senam masih bisa
berkelanjutan.
e. Jalan-Jalan Sehat Generasi Sehat Generasi Merdeka
1. Pelaksanaan
a) Nama kegiatan
Jalan- Jalan Sehat Generasi Sehat Generasi Merdeka.
b) Peserta (sasaran)
Seluruh siswa sekolah di Desa Tempurejo dengan kriteria SD, SMP, SMA atau
sederajatnya.
c) Waktu dan tempat kegiatan
Hari/tanggal
Waktu
: 06.00-13.00 WIB
Tempat
d) Metode
1) Metode yang digunakan pada kegiatan jalan-jalan sehat adalah dengan
memberikan edaran diadakannya jalan-jalan sehat berupa surat undangan dan
brosur kepada semua instansi pendidikan (SD, SMP, SMA dan sederajat) Desa
Tempurejo.
2) Melakukan jalan-jalan sehat sejauh 2,5 km pada hari minggu mengelilingi
kawasan Desa Tempurejo.
e) Media dan Peralatan
1) Media dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan adalah dengan
menggunakan kupon, sound system, microfon, CD dan laptop.
96
Bendahara
: Rera Febriana
Sekretaris
: Indri Fahrudiana
Sie.Acara
Sie.Konsumsi
: Rahma Fitri
Sie Ksk
97
Sie Humas
Sie Perlengkapan
Sie Pubdekdok
h) Realisasi Anggaran
Tabel 4.32 Pemasukan Dana Kegiatan Jalan-Jalan Sehat dalam Pencegahan Rematik
No.
1.
2.
Uraian
Iuran Kelompok
Penjualan Kupon
Jumlah
Jumlah (Rp)
1.500.000,00
3.355.500,00
4.855.500,00
Tabel 4.33 Pengeluaran Dana Kegiatan Jalan-Jalan Sehat dalam Pencegahan Rematik
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Uraian
Kupon
Backdrop+ desain
Brosur
Piala
Sertifikat
Fandel + foto
Fotocopy
Amplop
Kertaskayu
Konsumsi
Air Mineral
Sepeda
Kompor Gas
DVD
KipasAngin
Dispenser
HadiahHiburan
SewaSoundsystem
PengisiAcara
Solasi
Kebersihan
Keamanan
Volume
30
4x4
30
1
6
4
250
7
21
20
20
1
2
2
2
2
91
2
4
3
2
3
Satuan
Buku
Meter
Lembar
Set
Lembar
Pcs
Lembar
Lembar
Lembar
Kerdus
Kerdus
Pcs
Pcs
Pcs
Pcs
Pcs
Pcs
Set
Orang
Pack
Orang
Orang
BiayaSatuan (Rp)
10.000,00
20.000,00
1.000,00
100.000,00
4.000,00
92.500,00
150,00
1.000,00
2.000,00
10.000,00
12.500,00
800.000,00
150.000,00
180.000,00
125.000,00
100.000,00
200.000,00
50.000,00
1.000,00
25.000,00
25.000,00
Jumlah
Jumlah (Rp)
300.000,00
330.000,00
30.000,00
100.000,00
24.000,00
370.000,00
38.000,00
7.000,00
42.000,00
200.000,00
250.000,00
800.000,00
300.000,00
360.000,00
250.000,00
200.000,00
514.500,00
400.000,00
200.000,00
15.000,00
50.000,00
75.000,00
4.855.500,00
98
Tempat
Posko
PBL
Kelompok
IV
Kantor
Desa
Tempurejo
Lapangan
Balai Desa
Tempurejo
Waktu
19.00
WIBselesai
Keterangan
Koordinasi awal
dengan tim
Topik
Rapat rencana dan
pelaksanaan kegiatan
08.00
WIBselesai
Koordinasi dengan
kepala desa dan
pembimbing lapang
19.00
WIBselesai
Koordinasi dengan
panitia HUT RI Desa
Tempurejo
Rumah
masingmasing
anggota
POKJA
Rematik
Balai Desa
Tempurejo
09.00
WIBselesai
Koordinasi dengan
anggota POKJA
Rematik
19.00
WIBselesai
Koordinasi dengan
panitia HUT RI Desa
Tempurejo
19.00
WIBselesai
Koordinasi dengan
kelompok KKN Desa
Tempurejo
19.00
WIBselesai.
21.00
WIBselesai
Koordinasi akhir
dengan panitia HUT
RI Desa Tempurejo
Koordinasi akhir
dalam kelompok
Persiapan teknis
kegiatan jalan-jalan
sehat.
Persiapan teknis
kegiatan jalan-jalan
sehat.
2.
Jumat, 14
Agustus 2015
3.
Jumat, 14
Agustus 2015
4.
Sabtu, 15
Agustus 2015
5.
Rabu, 19 Agustus
2015
6.
Kamis, 20
Agustus 2015
7.
Sabtu, 22
Agustus 2015
Posko
PBL
Kelompok
IV
Balai Desa
Tempurejo
8.
Sabtu, 22
Agustus 2015
Balai Desa
Tempurejo
Tempat
Posko
PBL
Kelompok
IV
Waktu
20.00
WIBselesai
Topik
Pembentukan
susunan
kepanitiaan,
briefing
Keterangan
Supervisi
dilakukan
oleh
koordinator
kegiatan
99
No.
2.
Tempat
Posko
PBL
Kelompok
IV
Waktu
16.00
WIBselesai
Topik
Persiapan
akhir kegiatan
dan
list
perlengkapan
Keterangan
Supervisi
dilakukan
oleh
koordinator
kegiatan
2. Evaluasi
1) Kriteria Evaluasi
1) Kehadiran perwakilan sekolah sasaran yang hadir dalam kegiatan sebesar
100%
2) Penjualan kupon kepada pihak lembaga pendidikan SD, SMP, dan SMA atau
sederajatnya sebanyak 1400 kupon
3) Waktu pelaksanaan kegiatan dimulai pada pukul 06.00 WIB dan berakhir pada
pukul 12.30 WIB.
2) Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilihat dari kehadiran perwakilan siswa
sekolah di tingkat SD, SMP, dan SMA atau sederajatnya yang berada di Desa
Tempurejo, hasil penjualan kupon di instansi pendidikan (SD, SMP, SMA, dan
sederajatnya) di Desa Tempurejo, dan ketepatan waktu pelaksanaan.
1) Kehadiran Siswa sebagai Perwakilan Sekolah Sasaran
Target
: 14 sekolah
Pencapaian
: 14 sekolah
: 2.231 kupon
100
: 06.00-12.30 WIB
Pelaksanaan
: 06.00-12.00 WIB
Pendukung
1) Internal
(a) Kelengkapan fasilitas (media dan peralatan) berupa kupon, sound system,
microfon, CD, dan laptop
(b) Sumber daya yang mencukupi sesuai dengan tugas yang ada
(c) Sumber dana yang mencukupi
(d) Ketersediaan alat transportasi yang sesuai dengan kebutuhan
2) Eksternal
(a) Tersedianya fasilitas dan dukungan dari pihak Balai Desa Tempurejo.
(b) Terjalin kerjasama antara Kelompok IV PBL II Fakultas Kesehatan
Masyarakat dengan Panitia HUT RI Desa Tempurejo.
(c) Kesediaan peserta mengikuti pelaksanaan kegiatan dari awal hingga akhir
acara.
4) Hambatan
Hambatan utama yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan ini adalah adanya
keterbatasan sumber daya manusia, terutama bantuan sumber daya manusia dari
pihak panitia desa karena terjadi salah komunikasi, sehingga dalam mengatur
jalannya acara pihak Kelompok IV kurang mampu mengarahkan peserta,
101
terutama saat acara pertama, yakni pembukaan dan rangkaian acara pembagian
doorprize dan penampilan panggung gembira.
5) Efisiensi Kegiatan
Efisiensi kegiatan dapat dilihat dari aspek sumber daya manusia dan aspek
pembiayaan.
1) Efisiensi sumber daya manusia yang tersedia.
Kegiatan ini membutuhkan sumber daya manusia yang cukup yang berasal
dari anggota kelompok PBL IV. Efisiensi dari aspek sumber daya manusia
telah tercapai, karena ketersediaannya di masing-masing fungsi telah terpenuhi
sesuai dengan tugas yang ada.
2) Efisiensi pembiayaan
Efisiensi dari segi biaya telah tercapai karena realisasi anggaran yang muncul
sesuai dengan jumlah pemasukan dana yang ditetapkan dalam perencanaan.
3) Progres Kegiatan
(a) Pelaksanaan kegiatan Jalan-Jalan Sehat Generasi Sehat Generasi
Merdeka dimulai pada pukul 07.00 WIB. Sebelumnya para peserta
diberikan waktu untuk berkumpul di Balai Desa Tempurejo pada pukul
06.00-06.45 WIB. Kegiatan ini sangat diminati oleh target sasaran, yakni
kalangan siswa sekolah mulai dari tingkat SD/sederajat hingga
SMA/sederajat yang berada di Desa Tempurejo. Selain siswa sekolah
yang merupakan sasaran utama, kegiatan ini juga diikuti oleh masyarakat
dengan kategori umum. Hal ini dilakukan dengan tujuan memeriahkan
kegiatan untuk memperingati HUT RI yang ke-70.
(b) Kegiatan Jalan-Jalan Sehat Generasi Sehat Generasi Merdeka
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi kesakitan pada
sendi dan tulang dengan upaya berjalan bersama sejauh 2,5 km atau
dengan kata lain memfasilitasi masyarakat yang jarang berolahraga atau
102
beraktifitas fisik, dalam hal ini difokuskan pada siswa sekolah mulai dari
tingkat SD/sederajat hingga SMA/ sederajat yang berada di Desa
Tempurejo.
(c) Kegiatan ini sangat menarik perhatian masyarakat karena ada berbagai
macam doorprize, dengan doorprize utama berupa sepeda gunung.
Antusiasme para peserta terlihat dari waktu berkumpul di Balai Desa
Tempurejo. Para peserta telah mulai datang di garis start, yaitu di Balai
Desa Tempurejo pada pukul 06.00 WIB. Kemudian peserta berangkat
dari garis start pada pukul 07.00 WIB setelah pemberian sambutan oleh
Kepala Desa Tempurejo. Perjalanan dilakukan sejauh 2,5 km yang di
dalamnya terdapat 2 pos. Pos pertama yaitu pos untuk menampung kupon
para peserta disertai dengan pemberian tanda stempel kepada peserta,
diletakkan sejauh 1,5 km setelah garis start. Hal ini dimaksudkan untuk
memastikan para peserta yang akan mengikuti undian telah berjalan,
karena para peserta yang tidak berjalan tidak diperbolehkan mengikuti
undian. Sedangkan pos kedua merupakan pos yang memfasilitasi air
mineral bagi peserta yang membutuhkan minum, diletakkan 2 km setelah
garis start. Perjalanan ini memerlukan waktu kurang lebih sekitar 50
menit dan para peserta telah sampai dan berkumpul di Balai Desa
Tempurejo pada pukul 08.45 WIB.
(d) Rangkaian acara dilanjutkan kembali pada pukul 09.00 WIB dengan
dilakukan pengundian kupon yang pertama.
Pengundian kupon
103
SMP Salafiyah Maarif setelah pengundian kupon sesi ketiga. Setelah itu
pengundian kupon sesi yang keempat yakni sebanyak 11 kupon dan
dilanjutkan dengan penampilan Tari Hadrah dari SDN Tempurejo 7.
Penampilan dari MTS Al-Khoiriyah dan SDN Tempurejo 3 dilaksanakan
setelah sesi pengundian kupon yang kelima. Sesi pengundian kupon yang
keenam adalah sesi pengundian kupon yang terakhir. Pada pengundian 8
kupon ini, 3 kupon diambil oleh MC dan 5 kupon utama diambil oleh
Bapak Mohamad Alwi selaku Kepala Desa Tempurejo. Sebagian besar
hadiah utama didapatkan oleh peserta yang berasal dari sekolah, yang
mana sepeda gunung yang merupakan hadiah yang diundi terakhir
didapatkan oleh siswi kelas 4 sekolah dasar. Kemudian acara dilanjutkan
dengan penutupan yang diberikan oleh Muhammad Ikhwan selaku Ketua
Kelompok IV PBL dan Mohammad Alwi selaku Kepala Desa Tempurejo.
Penutupan tersebut juga sekaligus mengakhiri acara jalan-jalan sehat,
yang berakhir pada pukul 12.00 WIB.
4.3.2 TEJO SIGAP HIPERTENSI (Tempurejo Siap Cegah dan Peduli Hipertensi)
a. Penyuluhan dan Deteksi Dini Tekanan Darah Tinggi di Desa Tempurejo Kecamatan
Tempurejo Kabupaten Jember.
1. Pelaksanaan
a) Nama kegiatan
PETEK RAGI (Penyuluhan dan Deteksi Dini Tekanan Darah Tinggi)
b) Peserta (sasaran)
Peserta terdiri dari masyarakat umum dan perwakilan kader posyandu serta
kader PKK Desa Tempurejo sebanyak 30 orang.
104
Waktu
Tempat
d) Metode
1) Metode yang digunakan pada kegiatan Penyuluhan dan Deteksi Dini
Tekanan Darah Tinggi adalah ceramah dan diskusi
2) Metode yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan adalah
dengan memberikan pre test dan post test sebelum dan sesudah
penyuluhan berlangsung.
e) Media dan Peralatan
1) Media dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan adalah dengan
menggunakan viewer, layar, laptop, Sphygmomanometer, dan stetoskop.
2) Media tambahan yang digunakan dalam kegiatan adalah leaflet.
f) Uraian kegiatan
1) Penyuluhan dilaksanakan pada hari kamis, 30 juli 2015 di ruang rapat
Kantor Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.
Rangkaian acara penyuluhan dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan
dilakukan pemeriksaan tekanan darah pada setiap peserta yang hadir.
Setelah itu, sebelum penyuluhan dimulai dilakukan pembagian pre test
kepada peserta penyuluhan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta
sebelum penyuluhan.
2) Pada pukul 09.45 WIB, penyuluhan dimulai dengan menggunakan media
power point dan metode ceramah. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan
dengan mengukur tingkat pengetahuan menggunakan lembar pre test
Setelah kegiatan penyuluhan selesai, dilanjutkan dengan diskusi dan
105
: Ima Sovikawati
Sekretaris
Bendahara
Sie.Acara
Sie.Ksk
Sie Humas
Sie Perlengkapan
Sie Konsumsi
: Eriga Agustiningsasi
Sie Pubdekdok
h) Realisasi Anggaran
Tabel 4.36 Pemasukan Dana PETEK RAGI
No.
1.
Uraian
Jumlah (Rp)
Iuran Kelompok
Jumlah
228.250,00
228.250,00
Uraian
Volume
Roti
Air mineral
Lembar presensi
Leaflet
Lembar pretest dan postest
2
1
6
40
35
Satuan
buah
kerdus
lembar
lembar
lembar
Biaya Satuan
(Rp)
1.000,00
12.500,00
500,00
2.500,00
150,00
Jumlah
Jumlah
(Rp)
2.000,00
12.500,00
3.000,00
100.000,00
5.250,00
228.250,00
Hari dan
Tempat
Waktu
Keterangan
Topik
106
Tanggal
Rabu, 8 Juli
2015
Kamis, 9 Juli
2015
Posko PBL
Kelompok IV
Rumah Bapak
Yusuf
20.00 WIBselesai
09.00 WIBselesai
Koordinasi awal
dengan tim
Koordinasi dengan
pembimbing
lapang
3.
Kamis, 9 Juli
2015
Posko PBL
Kelompok IV
20.00 WIBselesai
Koordinasi dengan
tim
4.
Sabtu, 11 Juli
2015
10.00 WIBselesai
Koordinasi dengan
Pokja Hipertensi
5.
Senin, 27 Juli
2015
Rumah
masing
masng Pokja
Hipertensi
Puskesmas
Desa
Tempurejo
10.00 WIBselesai
Koordinasi dengan
Puskesmas Desa
Tempurejo
6.
Selasa, 28 Juli
2015
15.00 WIBselesai
Koordinasi dengan
ketua PKK dan
koordinator kader
posyandu
7.
Rabu, 29 Juli
2015
Rumah ketua
PKK dan
koordinator
kader
posyandu
Balai Desa
Tempurejo
18.30 WIBselesai
Koordinasi akhir
dengan tim
1.
2.
Koordinasi terkait
rencana kegiatan
Koordinasi terkait
rencana dan
pelaksanaan
kegiatan
Pembentukan
susunan
kepanitiaan
Koordinasi terkait
rencana dan
pelaksanaan
kegiatan
Koordinasi
pelaksanaan
pemeriksaan
tekanan darah
Koordinasi terkait
rencana dan
pelaksanaan
kegiatan
Persiapan akhir
kegiatan
penyuluhan dan
deteksi dini
tekanan darah
tinggi
j) Supervisi kegiatan Penyuluhan dan Deteksi Dini Tekanan Darah Tinggi yang
dilakukan oleh koordinator kegiatan.
Tabel 4.39 Supervisi kegiatan PETEK RAGI.
No.
1
2.
Hari dan
Tanggal
Jumat, 10 Juli
2015
Rabu, 29 Juli
2015
2. Evaluasi Kegiatan
Tempat
Waktu
Topik
Posko PBL
Kelompok
IV
20.00 WIBselesai
Briefing dan
penjelasan tugas
masing-masing
Aula Balai
Desa
Tempurejo
20.00 WIBselesai
Persiapan akhir
kegiatan dan list
perlengkapan
Keterangan
Supervisi
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
Supervisi
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
107
= 30
Hadir
= 31
=103 %
Berdasarkan perhitungan diatas didapat bahwa Adequacy of performance sebesar
103% yang artinya peserta sudah melebihi dari target yang di tetapkan sebesar
70% dan kegiatan sudah dinyatakan sukses.
b) Antusiasme dan Keaktifan Peserta
Evaluasi melalui jumlah pertanyaan / pernyataan yang diajukan oleh peserta
Target
: 3 pertanyaan/pernyataan
Hasil
: 4 pertanyaan/pernyataan
Berdasarkan hasil di atas, dapat dilihat bahwa peserta cukup antusias dalam
mengikuti kegiatan Penyuluhan dan Deteksi Dini Tekanan Darah Tinggi karena
pertanyaan/pernyataan sudah melebihi target sebesar 4 pertanyaan/pernyataan.
c) Ketepatan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Target
: 09.00-11.00 WIB
Pelaksanaan : 10.00-12.30 WIB
Berdasarkan waktu, pelaksanaan, kegiatan ini dimulai pukul 10.00 karena banyak
peserta penyuluhan yang datang terlambat dari waktu yang telah ditetapkan
dikarenakan bersamaan dengan kegiatan pembagian beras di desa.
d) Pendukung
1) Internal
108
(a) Kelengkapan fasilitas (media dan peralatan) berupa layar, viewer, laptop
dan leaflet.
(b) Sumber daya yang mencukupi sesuai dengan tugas yang ditentukan.
(c) Sumber dana yang mencukupi dari iuran anggota kelompok.
(d) Ketersediaan alat transportasi yang sesuai dengan kebutuhan.
2) Eksternal
(a) Tersedianya fasilitas seperti ruangan, kursi, microphone, dan dukungan
dari pihak Balai Desa Tempurejo.
(b) Ketersediaan peserta untuk mengikuti kegiatan Penyuluhan dan Deteksi
Dini Tekanan Darah Tinggi.
(c) Ketersediaan fasilitas berupa Sphygmomanometer dari Puskesmas
Tempurejo.
e) Hambatan dan Solusi
Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah keterlambatan
waktu dimulainya kegiatan dikarenakan peserta penyuluhan yang terlambat
untuk datang dikarenakan bertepatan dengan acara pembagian beras gratis untuk
masyarakat. Solusi yang diambil oleh tim pelaksana adalah memundurkan waktu
dimulainya kegiatan dengan menyesuaikan dengan kegiatan pembagian beras.
e) Efisiensi Kegiatan
1) Kriteria Evaluasi
Peningkatan pengetahuan masyarakat umum Desa Tempurejo mengenai
penyakit hipertensi menjadi 70%.
2) Hasil yang dicapai
Hasil pre test dan Post test
Tabel 4.40 Hasil Pre Test dan Post Test Setelah Penyuluhan
Jawaban Benar
Nilai Peserta
Rata-rata
(Post test)
(%)
77,4
Selisih (%)
16,1
109
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah Jawaban
Benar
Nama lain hipertensi
Efek samping
hipetensi
Penyebab hipertensi
Gejala hipertensi
Pencegahan
hipertensi
Rata-rata
Pre Test
Jumlah
Persenta
(orang)
se (%)
27
87,09
Post Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
31
100,00
22,58
19
61,29
21
26
67,74
83,87
21
28
67,74
90,32
13
41,93
24
77,41
60,64
79,35
110
Efektivitas kegiatan
=
=
= 1,1
Efisiensi kegiatan Penyuluhan dan Deteksi Dini Tekanan Darah Tinggi dari
segi biaya sudah tercapai karena total biaya yang dikeluarkan sesuai dengan
jumlah pemasukan dana yang ditetapkan dalam perencanaan.
5) Progres Kegiatan
(a) Kegiatan Penyuluhan dan Deteksi Dini Tekanan Darah Tinggi
dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Juli 2015 pukul 10.00 WIB di Ruang
Rapat Kantor Desa Tempurejo. Sasaran pada kegiatan ini adalah
masyarakat umum sebanyak 31 peserta yang didalamnya terdapat
perwakilan kader PKK dan posyandu juga perwakilan POKJA.
Perwakilan dari setiap posyandu dan kader PKK sebanyak 8 orang dan
perwakilan pokja sebanyak 4 orang dari target yang ditentukan sebanyak
111
mengenai
hipertensi.
Penyuluhan
dilakukan
dengan
112
Waktu
: 09.00-16.00 WIB
Tempat
Waktu
: 09.00-16.00 WIB
Tempat
Waktu
: 09.00-16.00 WIB
Tempat
c) Metode
1) Metode yang digunakan pada kegiatan pemeriksaan tekanan darah adalah
pemeriksaan tekanan darah yang dilakukan oleh perawat puskesmas Desa
Tempurejo dan dibantu oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari
Universitas Jember.
2) Metode yang digunakan pada kegiatan konseling adalah melakukan
wawancara kepada responden.
d) Media dan Peralatan
Media dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan adalah dengan
menggunakan sphygmomanometer, stetoskop, lembar konseling, dan alat tulis.
e) Uraian Kegiatan
1) Pemeriksaan dan konseling hipertensi dilakasanakan sebanyak tiga kali
setiap hari rabu yaitu pada tanggal 5, 12, dan 19 Agustus 2015 terhadap
masyarakat yang berisiko terkena hipertensi. Pelaksanaan kegiatan ini
113
responden
untuk
melakukan
pemeriksaan
tekanan
darah
Sekretaris
: Ima Sovikawati
Sie.Acara
: Brahma Mahendra P. M.
Anggota
g) Realisasi Anggaran
Tabel 4.42 Pemasukan Dana MERAH KOPER
No.
1.
Uraian
Iuran Kelompok
Jumlah
Jumlah (Rp)
10.000,00
10.000,00
Uraian
Volume
Lembar konseling
50
Satuan
Lbr
Biaya Satuan
(Rp)
100,00
Jumlah
Jumlah
(Rp)
5.000,00
5.000,00
114
Tempat
Posko PBL
Kelompok IV
Waktu
20.00 WIBselesai
Keterangan
Koordinasi awal
dengan tim
2.
Senin, 3 Agustus
2015
Kantor Desa
Tempurejo
08.00 WIBselesai
Koordinasi dengan
pembimbing
lapang
3.
Senin, 3 Agustus
2015
08.00 WIBselesai
4.
Senin, 3 Agustus
2015
Puskesmas
Tempurejo
dan Posko
KKN UJ
Rumah warga
Pokja
Hipertensi
Koordinasi dan
peminjaman alat
dengan puskesmas
dan KKN
Koordinasi dengan
Pokja Hipertensi
5.
Selasa, 4 Agustus
2015
Posko PBL
Kelompok IV
13.00 WIBselesai
19.00 WIBselesai
Koordinasi dengan
tim
Topik
Koordinasi terkait
rencana dan
pelaksanaan
kegiatan
Koordinasi terkait
nama-nama kader
Posyandu dan
POKJA
Koordinasi terkait
rencana dan
pelaksanaan
kegiatan
Koordinasi terkait
rencana dan
pelaksanaan
kegiatan
Koordinasi akhir
terkait rencana dan
pelaksanaan
kegiatan
Tempat
Posko PBL
Kelompok IV
Waktu
20.00 WIBselesai
2.
Aula Balai
Desa
Tempurejo
15.00 WIBselesai
j) Hasil Kegiatan
Topik
Pembentukan
susunan
kepanitiaan,
briefing, dan
penjelasan
tugas masingmasing
Persiapan
akhir kegiatan
dan list
perlengkapan
Keterangan
Supervisi
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
Supervisi
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
115
Pemeriksaan tekanan darah dan konseling hipertensi dilakukan pukul 09.0016.30 WIB di masing-masing rumah responden yang terletak di beberapa dusun
yang ada di Desa Tempurejo. Sasaran dari kegiatan adalah masyarakat yang
sebelumnya telah mengikuti penyuluhan hipertensi yang dilakukan oleh tim
pelaksana. Kegiatan dilakukan pagi hari sampai sore hari karena beberapa
responden tidak bisa ditemui pada pagi hari dikarenakan sedang bekerja.
Kegiatan ini meliputi pemeriksaan tekanan darah dan konseling hipertensi yang
dilakukan sebanyak tiga kali yaitu satu kali dalam satu minggu. Setelah
diberikannya konseling tentang hipertensi diharapkan responden dapat mengubah
perilaku yang berisiko menyebabkan hipertensi dan rutin untuk memeriksakan
tekanan darahnya.
2. Evaluasi Kegiatan MERAH KOPER di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo,
Kabupaten Jember
a) Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi kegiatan berdasarkan jumlah responden dalam kegiatan MERAH
KOPER, ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan, dan berjalannya kegiatan.
1) Adequacy of performance kegiatan MERAH KOPER:
Target
= 15 orang
Cakupan Kegiatan
= 14 orang
Adequacy of performance
=
= 14/15 x 100%
= 93,3%
116
< 50%
: Peserta tidak mencukupi dan kegiatan tidak sukses dari segi peserta
50-75%
>75%
= 09.00-18.00 WIB
Pelaksanaan
= 09.00-18.00 WIB
117
meminjam alat kepada mahasiswa KKN dari Universitas Jember. Selain itu
tenaga untuk melakukan pemeriksaan yang terbatas juga menjadi hambatan
dalam melakukan pemeriksaan tekanan darah. Solusi untuk menambah tenaga
pemeriksa yaitu dengan meminta bantuan dari mahasiswa KKN Program Studi
Ilmu Keperawatan. Hambatan lain adalah akses untuk mencapai rumah
responden yang cukup sulit dan responden yang sering tidak ada di rumah pada
saat tim melakukan kunjungan. Solusi yang dilakukan adalah membuat janji
sebelum melakukan kunjungan ke rumah responden.
e) Efektivitas Kegiatan
1) Keriteria Evaluasi
Perubahan perilaku risiko hipertensi sebesar 100%
2) Hasil yang dicapai
Berdasarkan 14 responden yang melakukan pemeriksaan tekanan darah rutin
dan konseling hipertensi, sebesar 100% telah merubah perilaku yang berisiko
untuk menyebabkan hipertensi.
3) Efektivitas Kegiatan
Efektivitas kegiatan MERAH KOPER di Desa Tempurejo adalah sebagai
berikut :
Eektivitas kegiatan
=
=
=1
: Kurang efektif
: Efektif
>1
: Sangat efektif
118
Evaluasi kegiatan ini adalah dari hasil pengukuran tekanan darah yang didapat
setelah melakukan pemeriksaan kepada responden dan peryataan yang
disampaikan oleh responden terhadap pertanyaan dari tim konseling. Tim
konseling membeikan pertanyaan sesuai dengan lembar konseling seperti
aktivitas yang dilakukan dalam satu minggu terakhir, makanan yang
dikonsumsi, frekuensi meminum kopi dan teh, dan banyaknya konsumsi
rokok. Evaluasi juga dilakukan kepada responden tentang perubahan perilaku
untuk menjaga tenan darah agar tetap normal dan merubah perilaku risiko
hipertensi di setiap minggunya.
c. Penyuluhan Hipertensi
1. Pelaksanaan
a) Nama kegiatan
Penyuluhan hipertensi pada pengajian rutinan di setiap dusun
b) Peserta (sasaran)
Ibu-ibu pengajian rutin dengan target sebanyak 20 orang di setiap dusun.
c) Waktu dan tempat kegiatan
1) Hari, tanggal
Waktu
: 15.00-16.00 WIB
Tempat
2) Hari, tanggal
Waktu
: 18.50-19.30 WIB
Tempat
3) Hari, tanggal
Waktu
: 18.50-19.30 WIB
Tempat
d) Metode
119
1) Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ceramah dan diskusi
2) Metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan
adalah dengan memberikan pre test dan post test ketika penyuluhan
berlangsung
e) Media dan peralatan
1) Media dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah materi yang
disampaikan melalui power point, viewer, dan proyektor.
2) Media tambahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah leaflet.
f) Uraian kegiatan
1) Penyuluhan dilaksanakan pada hari Jumat, 7 Agustus 2015 di salah satu
musholla yang ada di Dusun Krajan. Rangkaian acara penyuluhan dimulai
pada pukul 15.00 WIB, sedangkan di Dusun Kauman dan Karanganyar
dimulai pada pukul 18.50 WIB dengan pembagian pre test kepada peserta
pengajian untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta sebelum penyuluhan.
2) Penyuluhan dimulai dengan pembagian leaflet agar peserta lebih mudah
mengikuti kegiatan penyuluhan. Kegiatan ini menggunakan media dalam
bentuk power point dan metode ceramah. Setelah kegiatan penyuluhan selesai,
dilanjutkan dengan diskusi dan pembagian post test untuk mengetahui tingkat
pengetahuan peserta setelah diberi penyuluhan.
g) Koordinator dan pelaksana : Nur Laily Mahmuda dan kelompok IV PBL II.
Susunan kepanitiaan kegiatan penyuluhan hipertensi antara lain:
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Sie Acara
Sie Kesekretariatan
Sie Humas
120
Sie Perlengkapan
: 1. Rahma Fitri
2. Eriga Agustiningsasi
3. Ima Sovikawati
h) Realisasi Anggaran
Tabel 4.46 Pemasukan Dana Penyuluhan Hipertensi di Pengajian Rutin
No.
1.
Uraian
Iuran kelompok
Jumlah
Jumlah (Rp)
100.500,00
100.500,00
Uraian
Volume
Kertas warna
Fotocopy
Print Presensi
Fotocopy Presensi
Print Leafleat
Fotocopy Leafleat 1
Fotocopy Leafleat 2
10
200
12
6
1
214
60
Satuan
pack
lbr
lbr
lbr
lbr
lbr
lbr
Biaya Satuan
(Rp)
2000,00
100,00
500,00
110,00
2000,00
200,00
150,00
TOTAL
Jumlah
(Rp)
20.000,00
20.000,00
6.000,00
700,00
2000,00
42.800,00
9.000,00
100.500,00
Tempat
Posko PBL
Kelompok IV
Waktu
20.00 WIBselesai
Keterangan
Koordinasi awal
dengan tim
2.
09.00 WIBselesai
Koordinasi dengan
ketua pengajian
3.
Rumah ketua
pengajian ibuibu di setiap
dusun
Posko PBL
Kelompok IV
19.00 WIBselesai
Koordinasi lanjutan
dengan tim
4.
Selasa, 28 Juli
Kantor
09.00 WIB-
Konsultasi terkait
Topik
Koordinasi terkait
rencana dan
pelaksanaan
kegiatan
Koordinasi terkait
rencana dan
pelaksanaan
kegiatan
Koordinasi terkait
rencana dan
pelaksanaan
kegiatan
Konsultasi terkait
121
2015
Puskesmas
Tempurejo
11.00 WIB
materi
5.
Jumat, 31 Juli
2015
Musholla di
Dusun Krajan
09.00 WIBselesai
6.
Selasa, 4 Agustus
2015
7.
Senin, 10 Agustus
2015
Koordinasi dengan
ketua pengajian
Dusun Krajan
Koordinasi dengan
ketua pengajian
Dusun Kauman
Koordinasi dengan
ketua pengajian
Dusun Karanganyar
Musholla di
Dusun
Kauman
Musholla di
Dusun
Karanganyar
19.30 WIBselesai
19.30 WIBselesai
Tempat
Posko PBL
Kelompok IV
Waktu
20.00 WIBselesai
2.
Posko PBL
Kelompok IV
19.00 WIBselesai
Topik
Pembentukan
susunan
kepanitiaan,
briefing, dan
penjelasan
tugas masingmasing
Persiapan
akhir kegiatan
dan list
perlengkapan
Keterangan
Supervisi
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
Supervisi
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
2. Evaluasi kegiatan
a) Evaluasi berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan penyuluhan
hipertensi di setiap Dusun Desa Tempurejo.
1) Adequancy of performance kegiatan:
Target di Dusun Krajan
= 20 orang
Peserta hadir
= 39 orang
122
= 20 orang
Peserta hadir
= 17 orang
= 20 orang
123
1) Dusun Krajan
Target : 3 pertanyaan/pernyataan
Hasil
: 3 pertanyaan
Berdasarkan hasil di atas, dapat dilihat bahwa peserta sangat antusias dalam
mengikuti kegiatan penyuluhan mengenai hipertensi dan pencegahannya
karena pertanyaan/pernyataan sudah memenuhi target yang ditetapkan, yaitu
sebesar 3 pertanyaan.
2) Dusun Kauman
Target : 3 pertanyaan/pernyataan
Hasil
: 2 pertanyaan
Berdasarkan hasil di atas, dapat dilihat bahwa peserta kurang antusias dalam
mengikuti kegiatan penyuluhan mengenai hipertensi dan pencegahannya
karena pertanyaan/pernyataan belum memenuhi target yang ditetapkan yaitu
hanya sebanyak 2 pertanyaan.
3) Dusun Karanganyar
Target : 3 pertanyaan/pernyataan
Hasil
: 2 pertanyaan/pernyataan
Berdasarkan hasil di atas, dapat dilihat bahwa peserta kurang antusias dalam
mengikuti kegiatan penyuluhan mengenai hipertensi dan pencegahannya
karena pertanyaan/pernyataan belum memenuhi target yang ditetapkan yaitu
hanya sebanyak 2 pertanyaan.
c) Ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan
1) Dusun Krajan
Target
: 13.00-14.00 WIB
Pelaksanaan
: 15.00-16.00 WIB
124
: 19.30-20.30 WIB
Pelaksanaan
: 19.30-20.30 WIB
: 19.30-20.30 WIB
Pelaksanaan
: 19.30-20.30 WIB
Dari segi waktu, pelaksanaan kegiatan ini dimulai pukul 19.30 WIB yaitu
setelah pengajian dan sholat isya berjamaah.
d) Pendukung
1) Internal
(a) Kelengkapan fasilitas (media dan peralatan) berupa proyektor, viewer,
dan laptop
(b) Sumber daya yang mencukupi sesuai dengan tugas yang ada
(c) Sumber dana yang mencukupi
(d) Ketersediaan alat transportasi sesuai dengan yang dibutuhkan
2) Eksternal
(a) Tersedianya fasilitas dan dukungan dari pihak penyelenggara pengajian
rutin di setiap dusun
(b) Ketersediaan peserta pengajian untuk mengikuti penyuluhan mengenai
hipertensi ini
(c) Kesediaan pesera pengajian yang bersedia untuk mengisi lembar pre test
dan post test mengenai hipertensi
125
e) Hambatan
Banyak peserta yang menggunakan bahasa madura dalam menyampaikan
pertanyaan atau pernyataan sedangkan dari tim PBL hanya sedikit yang dapat
menggunakan bahasa madura.
f) Efisiensi kegiatan
1) Kriteria Evaluasi
Meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Tempurejo, Kecamatan
Tempurejo, Kabupaten Jember tentang hipertensi menjadi 80%.
2) Hasil yang dicapai
Hasil pre test dan Post test
Tabel 4.50 Hasil Pre Test dan Post Test Setelah Penyuluhan Hipertensi
Jawaban Benar
Nilai Peserta
Rata-rata
Selisih (%)
80.52
97.89
17.37
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan
Penyebab hipertensi
Minuman peningkat
tekanan darah
Makanan penurun
tekanan darah
Aktivitas penyebab
hipertensi
Pencegahan hipertensi
Rata-rata
Pre Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
53
69.73
Post Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
75
98.68
60
78.94
74
97.36
68
89.47
76
100.00
63
82.89
72
94.73
59
77.63
79.73
76
100.00
98.15
126
Kriteria efektivitas sebesar 1,22 merupakan angka >1 yang berarti bahwa
kegiatan ini sudah efektif.
4) Efisiensi segi pembiayaan
=
=
=1
Efisiensi dari segi biaya sudah efisien karena total biaya yang dikeluarkan
sudah sesuai dengan jumlah pemasukan dana yang ditetapkan dalam
perencanaan. Efisiensi dalam segi sumber daya manusia juga telah efisien
karena sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan potensinya.
127
g) Progres Kegiatan
1) Penyuluhan hipertensi dilakukan pada pengajian rutin ibu-ibu di Dusun
Krajan, Dusun Kauman, dan Dusun Karanganyar, Desa Tempurejo.
2) Peserta pengajian Dusun Kauman dan Dusun Karanganyar rata-rata mulai
datang pada pukul 18.30 WIB. Setelah dirasa lengkap, pada pukul 18.40
WIB pengajian dimulai dengan pembacaan doa. Pukul 19.00 WIB
pembacaan doa selesai. Pemandu pengajian mempersilahkan penyaji materi
dari kelompok PBL IV untuk memulai penyampaian materi. Sebelum
penyampaian materi dimulai, dilakukan pemanduan pre test dengan power
point kepada peserta penyuluhan hipertensi untuk mengukur sejauh mana
informasi yang diketahui oleh peserta. Pukul 19.05 WIB penyampaian
materi dimulai. Pada saat pemberian materi hipertensi, dilakukan pembagian
leaflet dan absensi untuk peserta penyuluhan. Diskusi interaktif juga
dilakukan oleh pemateri dan peserta penyuluhan untuk mengukur keaktifan
respon peserta penyuluhan atas berlangsungnya kegiatan ini. Peserta
pengajian terlihat antusias memperhatikan penyampaian materi tentang
hipertensi. Setelah pemaparan materi, pada pukul 19.20 WIB dilakukan
pemanduan post test untuk dijawab oleh peserta penyuluhan sebagai media
untuk mengukur pengetahuan peserta penyuluhan setelah diberikan materi
mengenai hipertensi. Penyuluhan hipertensi selesai pada pukul 19.20 WIB.
3) Peserta pengajian Dusun Krajan mulai datang pada pukul 15.00 WIB. Setelah
dirasa lengkap, pada pukul 15.20 WIB pengajian dimulai dengan pembacaan
doa. Pada pukul 15.30 WIB pembacaan doa selesai. Pemandu pengajian
mempersilahkan penyaji materi dari kelompok PBL IV untuk memulai
penyampaian materi. Sebelum penyampaian materi dimulai, dilakukan
pemanduan
128
peserta. Pada pukul 15.40 WIB penyampaian materi dimulai. Pada saat
pemberian materi hipertensi, dilakukan pembagian leaflet dan absensi untuk
peserta penyuluhan. Diskusi interaktif juga dilakukan oleh pemateri dan
peserta penyuluhan untuk mengukur keaktifan respon peserta penyuluhan
atas berlangsungnya kegiatan ini. Peserta pengajian terlihat antusias
memperhatikan penyampaian materi tentang hipertensi. Setelah pemaparan
materi, pada pukul 16.00 WIB dilakukan pemanduan post test untuk dijawab
oleh peserta penyuluhan sebagai media pengukur pengetahuan peserta
penyuluhan setelah diberikan materi mengenai hipertensi. Penyuluhan
hipertensi selesai pada pukul 16.15 WIB dan dilanjutkan pengajian dengan
bacaan sholawat.
Waktu
: 10.00-11.30 WIB
Tempat
d) Metode
129
1) Metode yang digunakan pada kegiatan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) di Tataran Rumah Tangga adalah ceramah dan diskusi
2) Metode yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan adalah
dengan memberikan pre test dan post test pada saat penyuluhan berlangsung.
e) Media dan Peralatan
1) Media dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan adalah dengan
menggunakan viewer, proyektor, dan laptop.
2) Media tambahan yang digunakan dalam kegiatan adalah leaflet.
f) Uraian kegiatan
1) Penyuluhan dilaksanakan pada hari kamis, 9 Juli 2015 di ruang rapat kantor
Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. Rangkaian acara
penyuluhan dimulai pada pukul 10.00 WIB dengan pembagian pre test kepada
peserta penyuluhan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta sebelum
penyuluhan.
2) Pukul 10.15 WIB, penyuluhan dimulai dengan menggunakan media power
point dan metode ceramah. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan mengukur
tingkat pengetahuan menggunakan lembar pre test . Setelah kegiatan
penyuluhan selesai, dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan pembagian post
test untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta setelah diberikan
penyuluhan.
g) Koordinator dan pelaksana: Dwi Yuli Nurma A. J. dan kelompok IV PBL II.
Susunan Kepanitiaan Kegiatan PHBS Rumah Tangga.
Ketua
Sekretaris
Bendahara
: Dian Eka R.
Sie.Acara
Sie.Ksk
130
Sie Humas
Sie Perlengkapan
Sie Pubdekdok
h) Realisasi Anggaran
Tabel 4.52 Pemasukan Dana Penyuluhan PHBS di Tataran Rumah Tangga
No.
1.
Uraian
Jumlah (Rp)
497.500,00
497.500,00
Iuran Kelompok
Jumlah
Uraian
Volume
Satuan
30
30
4
1
80
1
2
25
Pcs
Pcs
Lembar
Pak
Lembar
Buah
Lembar
Lembar
Lembar
Biaya Satuan
(Rp)
1.350,00
1.775,00
3.000,00
90.000,00
2.500,00
83.000,00
6.500,00
150,00
Jumlah
(Rp)
40.500,00
53.250,00
12.000,00
90.000,00
200.000,00
83.000,00
13.000,00
3.750,00
500,00
Jumlah
2.000,00
497.500,00
Tempat
Posko PBL
Kelompok IV
Waktu
20.00 WIBselesai
Keterangan
Koordinasi awal
dilakukan dalam
tim
Topik
Rapat rencana
dan
pelaksanaan
kegiatan.
2.
Senin, 6 Juli
2015
Kantor Desa
Tempurejo
09.00 WIBselesai
3.
Senin, 6 Juli
2015
Rumah
koordinator
kader
16.00 WIBselesai
131
4.
5.
Posyandu
Rumah
masingmasing Pokja
program ISPA
Kediaman
ketua PKK
Posko PBL
Kelompok IV
10.00 WIBSelesai
Koordinasi dengan
POKJA program
ISPA
20.00 WIBselesai
Koordinasi dengan
ketua PKK dan
sekretaris PKK
20.00 WIBselesai
Koordinasi
dilakukan
kelompok
akhir
dalam
kegiatan.
Koordinasi
pelaksanaan
kegiatan
Koordinasi
pelaksanaan
kegiatan dan
pembagian
undangan untuk
ibu-ibu PKK
Persiapan
kegiatan PHBS
Rumah Tangga
j) Supervisi kegiatan PHBS Rumah Tangga yang dilakukan oleh koordinator kegiatan.
Tabel 4.55 Supervisi Kegiatan Penyuluhan PHBS di Tataran Rumah Tangga
No.
1.
No.
2.
Hari dan
Tanggal
Minggu, 05
Juli 2015
Hari dan
Tanggal
Rabu, 08 Juli
2015
Tempat
Posko PBL
Kelompok
IV
Tempat
Balai Desa
Tempurejo
Waktu
20.00 WIB-selesai
Waktu
20.00 WIB-selesai
Keterangan
Topik
Supervisi kegiatan
Penyuluhan PHBS
Sekolah dan Praktek
Cuci Tangan Pakai
Sabun yang dilakukan
oleh koordinator
kegiatan
Pembentukan
susunan
kepanitiaan
dan
penjelasan
tugas masingmasing
Keterangan
Topik
Supervisi kegiatan
Penyuluhan PHBS
Sekolah dan Praktek
Cuci Tangan Pakai
Sabun yang dilakukan
oleh koordinator
kegiatan
Persiapan
akhir kegiatan
Penyuluhan
PHBS Rumah
Tangga dan
list
perlengkapan
2. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan PHBS di Tataran
Rumah Tangga.
132
= 25
Hadir
= 18
: 3 pertanyaan/pernyataan
Hasil
: 5 pertanyaan/pernyataan
Bersih
dan
Sehat
(PHBS)
di
tataran
rumah
tangga
karena
: 09.00-11.00 WIB
Pelaksanaan
: 10.00-11.30 WIB
Berdasarkan waktu, pelaksanaan, kegiatan ini dimulai pukul 10.00 WIB karena
banyak peserta penyuluhan yang terlambat datang dari waktu yang telah
ditetapkan.
d) Pendukung
1) Internal
133
(a) Kelengkapan fasilitas (media dan peralatan) berupa proyektor, viewer, dan
laptop.
(b) Sumber daya yang mencukupi sesuai dengan tugas yang ada.
(c) Sumber dana yang mencukupi.
(d) Ketersediaan alat transportasi yang sesuai dengan kebutuhan.
2) Eksternal
(a) Tersedianya fasilitas dan dukungan dari pihak Balai Desa Tempurejo.
(b) Ketersediaan peserta untuk mengikuti kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di tataran rumah tangga.
e) Hambatan
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB, keterlamabatan waktu
tersebut dikarenakan peserta terlambat datang pada acara penyuluhan tersebut.
f) Efisiensi Kegiatan
1) Kriteria Evaluasi
Peningkatan pengetahuan ibu rumah tangga mengenai PHBS rumah tangga
menjadi 90%.
Selisih (%)
17,30
134
rumah tangga sebesar 17,3% antara sebelum dan sesudah penyuluhan mengenai
PHBS rumah tangga.
Tabel 4.57 Jumlah Jawaban Benar Peserta Penyuluhan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan
Kepanjangan dari
ISPA
Perilaku
penyebab ISPA
Pencegahan ISPA
Kepanjangan dari
PHBS
Jumlah pesan
PHBS Rumah
Tangga
Rata-rata
Pre Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
Jumlah
(orang)
Post Test
Persentase (%)
13
81,25
16
100,00
16
100,00
16
100,00
12
75,00
13
81,25
15
93,75
16
100,00
43,75
15
93,75
78,75
95,00
135
Kriteria efektivitas sebesar 1,05 merupakan angka >1 yang berarti kegiatan
ini efektif yaitu target tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang PHBS
Rumah Tangga sudah tercapai. Hal ini karena nilai efektivitas kegiatan sebesar
1.05 dimana pencapaian tingkat pengetahuan sebesar 95% lebih besar dari pada
target yang telah ditentukan.
4) Efisien sumber daya yang tersedia.
Kegiatan ini membutuhkan sumber daya yang cukup berasal dari anggota
kelompok PBL IV, pada kegiatan ini tidak membutuhkan sumber daya
tambahan karena penggunaan sumber daya yang ada sudah maksimal untuk
kegiatan dokumentasi, penyediaan peralatan, kesekretariatan, dan megatur
jalannya acara.
Efisiensi dari pembiayaan
Efisiensi kegiatan Penyuluhan PHBS di Tataran Rumah Tangga dari segi biaya
sudah tercapai, karena total biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah
pemasukan dana yang ditetapkan dalam perencanaan.
g) Progres Kegiatan
1) Kegiatan Penyuluhan PHBS di Tataran Rumah Tangga dilaksanakan pada hari
Kamis, 9 Juli 2015 pukul 10.00 WIB di Ruang Rapat Kantor Desa Tempurejo.
Sasaran pada kegiatan ini adalah perwakilan dari setiap posyandu dan kader
PKK sebanyak 18 peserta dari target yang ditentukan sebanyak 25 orang.
Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan media power point dan metode
ceramah. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan mengukur tingkat
pengetahuan menggunakan lembar pre test. Setelah kegiatan penyuluhan
136
selesai, dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan pembagian post test untuk
mengetahui tingkat pengetahuan peserta setelah diberikan penyuluhan.
2) Kegiatan dipandu secara langsung oleh seorang moderator dari awal kegiatan
hingga akhir. Selama pelaksanaannya, sebagian besar peserta terlihat sangat
antusias mengikuti kegiatan, terutama pada saat sesi inti yaitu penyampaian
materi PHBS.
3) Pada akhir pelaksanaan kegiatan, souvenir diberikan kepada peserta berupa
masker, sabun mandi, pasta gigi, dan stiker PHBS. Souvenir seperti ini
diberikan karena dirasa tepat untuk membantu para peserta melakukan PHBS.
Selain itu, waktu pelaksanaan kegiatan juga bertepatan dengan bulan
ramadhan.
b. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Praktek Cuci Tangan Pakai
Sabun di Sekolah Dasar Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten
Jember.
1. Pelaksanaan
a) Nama kegiatan
Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Praktek Cuci Tangan Pakai
Sabun.
b) Peserta (sasaran)
Peserta terdiri dari siswa kelas 3 dan 4 yang berasal dari 4 sekolah yang sudah
disarankan oleh pihak puskesmas.
c) Waktu dan tempat kegiatan
Tabel 4.58 Waktu dan Tempat Kegiatan
No.
1.
Tempat
SD Negeri Tempurejo 04
Hari/Tanggal
Kamis, 6 Agustus 2015
Waktu
07.30-10.00 WIB
137
2.
3.
4.
SD Negeri Tempurejo 06
SD Negeri Tempurejo 07
MI Miftahul Ulum
07.30-10.00 WIB
07.30-10.00 WIB
07.30-10.00 WIB
d) Metode
1) Metode yang digunakan pada kegiatan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat adalah ceramah, diskusi dan praktek cuci tangan pakai sabun.
2) Metode evaluasi yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta
adalah dengan memberikan pre test post test pada saat penyuluhan berlangsung
dan melihat antusiasme serta keberhasilan para siswa untuk melakukan praktek
cuci tangan.
e) Media dan Peralatan
1) Media yang digunakan dalam kegiatan ini adalah power point, banner, buku
cerita.
2) Peralatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah viewer, laptop, proyektor,
pipa pengalir air, sabun cuci tangan.
f) Uraian kegiatan
1) Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 6, 10, 11, 12 Agustus 2015 pada 4
sekolah di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.
Rangkaian acara penyuluhan dimulai pada pukul 07.30 WIB dibuka dengan
pengenalan dan presensi siswa. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian pre
test kepada peserta penyuluhan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta
sebelum penyuluhan.
2) Pada pukul 08.00 WIB, penyuluhan dimulai dengan menggunakan media power
point dan metode ceramah. Setelah kegiatan penyuluhan selesai, dilanjutkan
dengan diskusi interaktif dan pembagian post test untuk mengetahui tingkat
pengetahuan peserta setelah diberikan penyuluhan. Kemudiaan dilanjutkan
dengan praktek 7 langkah cuci tangan pakai sabun.
138
3) Setelah Penyuluhan dan Praktek cuci tangan, siswa keluar kelas untuk
mempraktekan cuci tangan secara langsung dengan mengunakan air bersih
mengalir dan sabun.
4) Sebagai penutup siswa kembali ke kelas untuk tanya jawab dan pembagian
doorprize kemudian pemberian kenang-kenangan kepada kepala sekolah.
g) Koordinator dan pelaksana: Rera Febriana dan kelompok IV PBL II.
Susunan Kepanitiaan Kegiatan PHBS Rumah Tangga.
Ketua
: Rera Febriana
Sekretaris
: Eriga Agustiningsasi
Sie.Ksk
h) Realisasi Anggaran
Tabel 4.59 Pemasukan Dana Penyuluhan PHBS di Sekolah Dasar
No.
1.
Uraian
Iuran Kelompok
Jumlah
Jumlah (Rp)
409.100,00
409.100,00
Uraian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Lem tembak
Lem bakar
Flanel 0,5 meter
Flanel
Bando
Kawat
Snack
Sabun cuci tangan
Hadiah
Peralatan cuci tangan
Presensi
Volume
Satuan
1
3
2
18
10
1
6
1
4
1
10
Lusin
Pcs
Lembar
Lembar
Pcs
Meter
Box
Botol
Paket
Set
Lembar
Biaya Satuan
(Rp)
7.500,00
1.000,00
8.000,00
1.500,00
2.800,00
3.500,00
23.320,00
16.080,00
7.900,00
26.500,00
500,00
Jumlah (Rp)
7.500,00
3.000,00
16.000,00
27.000,00
28.000,00
3.500,00
139.920,00
16.080,00
31.600,00
26.500,00
5.000,00
139
12.
Banner
eksemplar
26.250,00
Jumlah
105.000,00
409.100,00
i) Koordinasi Kegiatan Penyuluhan PHBS Sekolah dan Praktek Cuci Tangan Pakai
Sabun.
Tabel 4.61 Koordinasi Kegiatan Penyuluhan PHBS Sekolah dan Praktek CTPS
No.
1.
Hari dan
Tanggal
Rabu , 29 Juli
2015
Tempat
Waktu
Keterangan
2.
Jumat, 31 Juli
2015
Rumah Bapak
Yusuf
19.30 WIBselesai
Koordinasi dengan
pembimbing
lapangan
3.
Selasa, 4
Agustus 2015
Rumah
masingmasing
POKJA
Tempat
10.00 WIBselesai
Koordinasi
dengan POKJA
program ISPA
Koordinasi rencana
dan pelaksanaan
kegiatan.
Puskesmas
Tempurejo
10.00 WIBSelesai
No.
4.
Hari dan
Tanggal
Senin, 3 Agustus
2015
Posko PBL
Kelompok IV
19.30 WIBselesai
Koordinasi awal
dilakukan dalam
tim
Topik
Waktu
5.
Selasa , 4
Agustus 2015
SD Negeri
Tempurejo 4,
SD Negeri
Tempurejo 6,
SD Negeri
Tempurejo 7,
MI Miftahul
Ulum
Tempurejo
08.00 WIBselesai
Rabu, 5 Agustus
2015
Posko PBL
Kelompok IV
20.00 WIBselesai
Keterangan
Kordinasi dengan
Pihak Puskesmas
Tempurejo
Koordinasi dengan
pihak sekolah atau
kepala sekolah
Koordinasi akhir
dilakukan dalam
kelompok
Topik
Koordinasi
pelaksanaan
kegiatan
Koordinasi
pelaksanaan
kegiatan dan
pemberian surat
ijin kegiatan
Penyuluhan PHBS
Sekolah dan
Praktek Cuci
Tangan Pakai
Sabun
Persiapan kegiatan
Penyuluhan PHBS
Sekolah dan
Praktek Cuci
Tangan Pakai
Sabun
140
j) Supervisi Kegiatan Penyuluhan PHBS Sekolah dan Praktek Cuci Tangan Pakai
Sabun.
Tabel 4.62 Supervisi Kegiatan Penyuluhan PHBS dan Praktek CTPS
No.
1.
2.
Hari dan
Tanggal
Minggu, 28 Juli
2015
Tempat
Waktu
Posko PBL
Kelompok IV
20.00 WIB-selesai
Rabu, 5 Agustus
2015
Posko PBL
Kelompok IV
13.00 WIB-selesai
Keterangan
Supervisi kegiatan
Penyuluhan PHBS
Sekolah dan Praktek
Cuci Tangan Pakai
Sabun yang
dilakukan oleh
koordinator kegiatan
Supervisi kegiatan
Penyuluhan PHBS
Sekolah dan
Praktek Cuci
Tangan Pakai
Sabun yang
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
Topik
Pembentukan
susunan
kepanitiaan
dan
penjelasan
Persiapan
akhir kegiatan
Penyuluhan
PHBS
Sekolah dan
Praktek Cuci
Tangan Pakai
Sabun dan list
perlengkapan
2. Evaluasi Kegiatan
Evaluasi berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti Penyuluhan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat dan Praktek Cuci Tangan Pakai Sabun.
a) Adequacy performance kegiatan:
Kegiatan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Praktek Cuci Tangan
Pakai Sabun dilaksanakan di 4 sekolah, sehingga evaluasi berdasarkan peserta
yang mengikuti kegiatan penyuluhan juga dilakukan di empat sekolah. Kemudian
hasil evaluasi dari empat sekolah tersebut dirata-rata dan hasil rata-ratanya akan
dibandingkan dengan kriteria evaluasi dari kegiatan ini. Evaluasi berdasarkan
jumlah peseta yang hadir dapat dicari dengan rumus:
141
Nama Sekolah
SDN Tempurejo 04
SDN Tempurejo 06
SDN Tempurejo 07
MI Miftahul Ulum
Target
30
30
30
30
Hadir
48
30
31
32
Rata-rata
Persentase (%)
160.0
100.0
103.3
106.7
117.5
: 3 pertanyaan/pernyataan.
Hasil
: 3 pertanyaan/pernyataan.
: 07.30-10.00 WIB
142
f) Efektivitas Kegiatan
1) Kriteria Evaluasi
Peningkatan pengetahuan siswa tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan
Praktek Cuci Tangan menjadi 90%.
2) Hasil yang dicapai
Hasil pre test dan Post test
Tabel 4.64 Hasil Pre Test dan Post Test Peserta Penyuluhan
Nilai Peserta
Jawaban Benar
(pre test) (%)
Rata-rata
60
Selisih (%)
26.7
143
pengetahuan siswa sekolah dasar mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
dan Praktek Cuci Tangan Pakai Sabun sebesar 26.7% antara sebelum dan
sesudah penyuluhan.
Pencapaian berapa banyak peserta yang dapat menjawab pertanyaan dengan
benar dihitung dari jumlah semua peserta dari 4 sekolah sebanyak 111 siswa.
Tabel 4.65 Jumlah Jawaban Benar Peserta Penyuluhan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan
Tempat membuang
sampah yang benar
Tempat BAB dan
BAK yang benar
Cara cuci tangan
yang benar
Tempat membeli
jajan yang bersih
Frekuensi menguras
bak mandi
Rata-rata
Pre Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
Jumlah
(orang)
Post Test
Persentase (%)
100
90,09
111
100,00
95
85,58
110
99,09
85
76,57
111
100,00
100
90,09
110
99,09
80
72,07
98
88,28
82,88
97,29
144
Jadi efektivitas kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan
Praktek Cuci Tangan adalah:
Efektivitas kegiatan
Kriteria efektivitas sebesar 1,08 merupakan angka >1 yang berarti kegiatan ini
berjalan efektif. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme dan keaktifan siswa dalam
mengikuti penyuluhan dan praktek cuci tangan.
1) Efisiensi sumber daya yang tersedia.
Kegiatan ini membutuhkan sumber daya yang cukup berasal dari anggota
kelompok
tambahan karena penggunaan sumber daya yang ada sudah maksimal untuk
kegiatan dokumentasi, penyediaan peralatan, kesekretariatan, dan megatur
jalannya acara.
Efisiensi dari pembiayaan
Efisiensi kegiatan Penyuluhan dan praktek cuci tangan dari segi biaya sudah
tercapai karena total biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah pemasukan
dana yang ditetapkan dalam perencanaan.
g) Progres Kegiatan
Kegiatan PHBS Sekolah ini dilaksanakan pada tanggal 6,10,11,dan 12 Agustus
2015 yang dilaksanakan di empat sekolah. Kegiatan ini dimulai pukul 07.30 WIB
sampai 10.00 WIB. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta yang
145
mengikuti kegiatan ini sangat antusias. Kegiatan ini ditutup dengan pemberian
banner yang berisi 8 pesan perilaku hidup bersih dan sehat pada tiap-tiap sekolah.
Siswa-siswa di setiap sekolah diharapkan dapat menerapkan 8 pesan perilaku
hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit khususnya penyakit ISPA.
Waktu
Tempat
d) Metode
1) Metode yang digunakan pada kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan Pengolahan
Sampah Organik dengan Metode Takakura adalah ceramah, diskusi, dan
praktek.
2) Metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan
pemahaman peserta penyuluhan adalah dengan memberikan pretest dan
postest pada saat penyuluhan berlangsung dan lembar observasi untuk tata
cara pembuatan keranjang takakura serta lembar check list perawatan
keranjang takakura.
e) Media, Alat dan Bahan
146
1) Media yang digunakan dalam kegiatan ini adalah power point dan panduan
pembuatan dan perawatan keranjang takakura.
2) Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah viewer, laptop, proyektor,
keranjang, pengaduk (centong), kain penutup, kain kasa dan kardus.
3) Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain sekam, kompos, air
cucian beras, sampah organik, dan EM4.
f) Uraian kegiatan
1) Penyuluhan dilaksanakan pada hari selasa, 18 Agustus 2015 di Pendopo
Kantor Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember.
Rangkaian acara penyuluhan dimulai pada pukul 09.30 WIB dengan
pembagian pre test kepada peserta penyuluhan untuk mengetahui tingkat
pengetahuan peserta sebelum penyuluhan.
2) Pada pukul 10.15 WIB, penyuluhan dimulai dengan menggunakan media
power point dan metode ceramah. Setelah kegiatan penyuluhan selesai,
dilanjutkan dengan diskusi interaktif dan pembagian post test untuk
mengetahui tingkat pengetahuan peserta setelah diberikan penyuluhan.
Kemudian sebelum pelatihan dimulai, peserta penyuluhan dibagi menjadi 6
kelompok.
3) Pada pukul 11.00 WIB, pelatihan dimulai dengan menggunakan media satu
set peralatan keranjang takakura dengan metode praktek. Selama praktek
berlangsung, dilakukan pengisian lembar observasi yang digunakan untuk
memantau langkah pembuatan takakura. Setelah pelatihan keranjang takakura
selesai, keranjang tersebut dibawa pulang beserta lembar check list untuk
perawatan keranjang takakura.
g) Koordinator dan pelaksana: Dian Eka Rahmawati dan kelompok IV PBL II.
Susunan Kepanitiaan Kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan Pengolahan Sampah
Organik dengan Metode Takakura.
147
Ketua
Sekretaris
Bendahara
: Ima Sovikawati
Sie.Acara
Sie Humas
Sie Perlengkapan
Sie Pubdekdok
h) Realisasi Anggaran
Tabel 4.66 Pemasukan Dana Penyuluhan dan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik
dengan Metode Takakura
No.
1.
Uraian
Iuran Kelompok
Jumlah
Jumlah (Rp)
520.000,00
520.000,00
Tabel 4.67 Pengeluaran Dana Penyuluhan dan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik
dengan Metode Takakura
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Uraian
Administrasi Sekretaris
Administrasi Acara
Administrasi KSK
Air Mineral
Makanan ringan
Keranjang besar
Keranjang kecil
Kain kasa 6 meter
Kain item penutup 2 meter
Benang nilon hitam
Jarum pita
Lakban
Pupuk
Sekam
Centong kayu
Em4
Benang nilon putih
Gunting
Volume
20
100
30
1
3
3
3
6
2
2
3
1
1
6
6
1
1
1
Satuan
Lembar
Lembar
Lembar
Dus
Bungkus
Buah
Buah
Meter
Meter
Buah
Buah
Buah
Karung
Bungkus
Buah
Botol
Buah
Buah
Biaya Satuan
(Rp)
150,00
200,00
200,00
12.000,00
26.500,00
35.000,00
31.000,00
10.000,00
15.000,00
2.000,00
1.500,00
5.000,00
20.000,00
2.000,00
4.500,00
18.000,00
7.500,00
10.000,00
Jumlah
(Rp)
3.000,00
20.000,00
6.000,00
12.000,00
79.500,00
105.000,00
93.000,00
60.000,00
2.000,00
4.000,00
4.500,00
15.000,00
20.000,00
2.000,00
26.000,00
18.000,00
7.500,00
10.000,00
148
Jumlah
515.500,00
Tempat
Posko PBL
Kelompok
IV
Rumah
Bapak
Yusuf
Waktu
20.00
WIBselesai
19.30
WIBselesai
Keterangan
Koordinasi awal
dilakukan dalam
tim.
Koordinasi
dengan
pembimbing
lapangan.
Topik
Rapat rencana dan
pelaksanaan
kegiatan.
Koordinasi rencana
dan pelaksanaan
kegiatan.
2.
Rabu, 5 Agustus
2015
3.
Senin, 10 Agustus
2015
Ruang K3Kesling
10.00
WIBselesai
Kordinasi
dengan Dosen
Bagian
Kesehatan
Lingkungan
Fakultas
kesehatan
Masyarakat
Teknik pembuatan
keranjang
Takakura.
No.
Hari dan Tanggal
4. Senin, 10 Agustus
2015
Tempat
Rumah
Kepala Desa
Tempurejo
Waktu
20.00
WIBselesai
Keterangan
Koordinasi
dengan Ketua
PKK Desa
Tempurejo.
5.
Selasa, 11 Agustus
2015
09.00
WIBselesai
Koordinasi
dengan POKJA
program ISPA.
Jumat, 14 Agustus
2015
Rumah
masingmasing
POKJA
ISPA
Kediaman
Ketua PKK
20.00
WIBselesai
Senin, 17 Agustus
2015
Posko PBL
Kelompok
20.00
WIB-
Koordinasi
dengan Ketua
PKK dan
sekretaris PKK
Koordinasi akhir
dilakukan dalam
Topik
Koordinasi
pelaksanaan
kegiatan dan
pembagian
undangan untuk
anggota PKK Desa
Tempurejo.
Koordinasi
pelaksanaan
kegiatan dan
pembagian
undangan.
Koordinasi
pelaksanaan
kegiatan
Persiapan kegiatan
penyuluhan dan
149
IV
selesai
kelompok.
pelatihan
pengolahan sampah
rumah. tangga
dengan metode
Takakura
Tempat
Posko PBL
Kelompok
IV
Waktu
20.00
WIBselesai
Keterangan
Supervisi
kegiatan
Penyuluhan dan
Pelatihan
Pengolahan
Sampah Organik
dengan Metode
Takakura yang
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
Topik
Pembentukan
susunan
kepanitiaan dan
penjelasan tugas
masing-masing
Tempat
Balai Desa
Tempurejo
Waktu
20.00
WIBselesai
Keterangan
Supervisi
dilakukan oleh
koordinator
kegiatan
Topik
Persiapan akhir
kegiatan dan list
perlengkapan
2. Evaluasi Kegiatan
a) Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan Penyuluhan dan
Pelatihan Pengolahan Sampah dengan Meode Takakura
1) Adequacy performance kegiatan :
Target
= 30 orang
Hadir
= 37 orang
150
: 3 pertanyaan/pernyataan
Hasil
: 5 pertanyaan/pernyataan
Sampah
Organik
dengan
Metode
Takakura
karena
: 09.00-11.00 WIB
Pelaksanaan
: 09.30-11.30 WIB
Berdasarkan waktu, pelaksanaan, kegiatan ini dimulai pukul 09.30 WIB karena
kegiatan ini dimulai diakhir acara pertemuan PKK rutin.
b) Pendukung
1) Internal
(a) Kelengkapan fasilitas (media dan peralatan) berupa proyektor, viewer, dan
laptop
(b) Sumber daya yang mencukupi sesuai dengan tugas yang ada
(c) Sumber dana yang mencukupi
151
(Post test)
Selisih (%)
152
Rata-rata
62.1
71.3
9.2
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan
Pengertian Limbah
Pengertian Limbah
Rumah Tangga
Pengertian Sampah
Organik
Pengertian Metode
Takakura
Manfaat Takakura
Rata-rata
Pre Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
27
72.97
Post Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
24
64.86
18
48.64
27
72.97
28
75.67
37
100.00
28
75.67
34
91.89
17
45.94
63.77
11
29.72
71.88
153
Kriteria
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
100,0
100,0
100,0
100,0
5
5
3
100,0
100,0
60,0
100,0
100,0
91,7
154
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kriteria
60.0
60.0
80.0
0.0
40.0
100.0
56.7
155
Kriteria efektivitas sebesar 1,21 merupakan angka >1 yang berarti kegiatan ini
efektif yaitu target tingkat pengetahuan dan pemahaman tentang sampah organik
dan pengolahannya sudah tercapai. Hal ini karena nilai efektivitas kegiatan
sebesar 1,02 dimana pencapaian tingkat pengetahuan sebesar 71,88% lebih besar
dari pada target yang telah ditentukan
f) Efisiensi sumber daya yang tersedia.
Kegiatan ini membutuhkan sumber daya yang cukup berasal dari anggota
kelompok PBL IV, pada kegiatan ini tidak membutuhkan sumber daya tambahan
karena penggunaan sumber daya yang ada sudah maksimal untuk kegiatan
dokumentasi, penyediaan peralatan, kesekretariatan, dan megatur jalannya acara.
Efisiensi dari pembiayaan
156
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2015 dengan peserta yang
terdiri dari kader-kader PKK yang berjumlah 37 orang. Kegiatan penyuluhan dan
pelatihan ini berjalan dengan lancar. Para peserta yang mengikuti kegiatan ini
terlihat sangat antusias. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan dan
pernyataan dari beberapa peserta. Kegiatan ini ditutup dengan pelatihan yang
pada akhirnya keranjang takakura yang sudah dibuat dibawa pulang oleh setiap
perwakilan kelompok. Hal ini bertujuan agar ibu-ibu dapat menggunakan
keranjang takakura tersebut untuk mengolah sampah organik mereka menjadi
kompos. Selain itu, juga diharapkan agar perilaku masyarakat dalam hal
pengolahan sampah dengan cara dibakar dapat berkurang melalui kegiatan ini.
b) Peserta
Perwakilan pimpinan dan Prengurus Ponpes putra Baitul Hikmah Desa Tempurejo
sebanyak 13 orang
c) Waktu dan Tempat
1) Hari, tanggal
Waktu
157
Tempat
2) Hari, tanggal
Waktu
Tempat
d) Metode
1) Diskusi Terbatas
(a) Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskuis
(b) Metode yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan adalah
dengan kehadiran dan keaktifan peserta dalam diskusi terkait latar belakang
dan pengetahuan tentang KTR.
2) Penandatanganan MOU dan Penyerahan Media
(a) Metode yang digunakan adalah penyerahan media secara simbolis.
(b) Metode yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan adalah
dengan kehadiran dalam kegiatan penyerahan media Kawasan tanpa Rokok
(KTR) kepada Pimpinan dan Pengurus Pondok Pesantren Baitul Hikmah.
e) Media dan Peralatan
1) Media dan peralatan yang digunakan dalam kegiata diskusi adalah
menggunakan viewer, proyektor, dan laptop
2) Media dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan penandatanganan MOU
dan penyerahan media adalah menggunakan viewer, proyektor, dan laptop, serta
media promosi kesehatan yang akan diserahkan kepada pihak Pondok Pesantren
adalah dokumen kerjasama terkait KTR, poster, plang dan vandel terkait
dengan KTR.
f) Uraian Kegiatan
1) Diskusi Terbatas terkait KTR
(a) Diskusi dilaksanakan pada hari Jumat 14 Agustus 2015 di ruang
multimedia Pondok Pesantren Baitul Hikmah Desa Tempurejo Kecamatan
158
159
Uraian
Jumlah (Rp)
Iuran Kelompok
Jumlah
424.500,00
424.500,00
Tabel 4.75 Pengeluaran Dana Penerapan KTR di Pondok Pesantren Baitul Hikmah
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Uraian
Volume
Satuan
15
1
1
15
100
2
1
6,6
1
2
2
36
kotak
kerdus
pcs
lembar
lembar
buah
buah
meter
lembar
buah
buah
buah
Roti
Air mineral
Vandel
Fotokopi rundown
Lembar pedoman KTR
Materai
Pigora
Banner
Lembar presensi
Papan label besar
Papan label kecil
Konsumsi gorengan
Biaya Satuan
Jumlah (Rp)
(Rp)
3.000,00
45.000,00
12.000,00
12.000,00
60.000,00
60.000,00
150,00
2.250,00
150,00
15.000,00
8000,00
16.000,00
28.000,00
28.000,00
17.500,00
117.250,00
500,00
500,00
27.500,00
55.000,00
18.750,00
37.500,00
1.000,00
36.000,00
Jumlah 424.500,00
i) Koordinasi Kegiatan
Tabel 4.76 Koordinasi Kegiatan Advokasi dan Penandatanagn MOU tentang KTR
No. Hari dan Tanggal
1.
Rabu, 05 Agustus
2015
Tempat
Posko PBL
Kelompok 4
Waktu
20.00 WIB
selesai
Keterangan
Koordinasi
awal
dilakukan dalam
tim
Tempat
Kantor Desa
Tempurejo
Waktu
09.00 WIB
selesai
3.
Ponpes Baitul
Hikmah Desa
Tempurejo
09.00 WIB
selesai
Keterangan
Topik
Koordinasi dengan Koordinasi
pembimbing
rencana dan
lapangan
pelaksanaan
kegiatan.
Koordinasi dengan Koordinasi
pimpinan Ponpes
rencana dan
Baitul Hikmah
pelaksanaan
kegiatan tentang
KTR.
Jumat, 07
Agustus 2015
2015
Topik
Rapat rencana
dan pelaksanaan
kegiatan
160
4.
Rabu, 12 Agustus
2015
Posko PBL
Kelompok 4
20.00 WIB
selesai
20.00 WIB
selesai
5.
Minggu, 16
Agustus 2015
Posko PBL
Kelompok 4
Senin 17 Agustus
2015
Kamis, 20
Agustus 2015
Rumah
pembimbing
lapangan Desa
Tempurejo
Ponpes Baitul
Hikmah Desa
Tempurejo
Kamis, 20
Agustus 2015
Posko PBL
Kelompok 4
Koordinasi akhir
dilakukan dalam
kelompok
Koordinasi
pelaksanaan
kegiatan acara
diskusi
Rapat rencana
dan pelaksanaan
kegiatan.
Koordinasi awal
dilakukan dalam
tim terkait
penandatanganan
MOU
09.00 WIB Koordinasi dengan Koordinasi
selesai
pembimbing
rencana dan
lapangan
pelaksanaan
kegiatan
19.45 WIB Koordinasi dengan Koordinasi
selesai
pimpinan
Ponpes pelaksanaan
Baitul Hikmah
kegiatan
penandatangana
n MOU dan
penyerahan
media KTR dan
pembentukan
badan pengawas
KTR dari
pengurus
Ponpes.
21.00 WIB Koordinasi
akhir Koordinasi
selesai
dilakukan
dalam pelaksanaan
kelompok
kegiatan acara
penandatangana
MOU
j) Supervisi Kegiatan
Tabel 4.77 Supervisi Kegiatan Advokasi dan Penandatanganan MOU tentang KTR
No. Hari
dan
Tanggal
1.
Senin, 10
Agustus 2015
Tempat
Waktu
Keterangan
Topik
Posko PBL
Kelompok
4
Supervisi kegiatan
advokasi dan
penandatanganan
MOU tentang KTR
Pembentukan
susunan
kepanitiaan
dan
161
2.
Jumat, 14
Agustus 2015
Ruang
Multimedia
Ponpes
Baitul
Hikmah
18.30-19.45 WIB
Senin, 17
Agustus 2015
Posko PBL
Kelompok
4
Jumat, 21
Agustus 2015
Ruang
Multimedia
Ponpes
Baitul
Hikmah
18.30-19.45 WIB
penjelasan
tugas masingmasing
Persiapan
akhir acara
diskusi terkait
KTR dan list
perlengkapan
Penjelasan
tugas masingmasing panitia
Persiapan
akhir acara
penandatanga
nan MOU
terkait KTR
dan list
perlengkapan
2. Evaluasi
Evaluasi berdasarkan jumlah peserta yang mengikuti Advokasi dan Penandatanganan
MOU tentang KTR:
a) Adequacy of performance
Target : 13 orang
Hadir : 12 orang
162
Pelaksanaan
Berdasarkan waktu, pelaksanaan, kegiatan ini dimulai pukul 20.00. peserta dating
tepat waktu sehingga acara dimulai sesuai dengan yang dijadwalkan. Acara diakhiri
pukul 21.50 WIB, melebihi dari target karena peserta antusias dalam diskusi dan
diskusi yang dilakukan memerlukan waktu lebih banyak.
d) Pendukung
1) Internal
(a) Kelengkapan fasilitas (media dan peralatan) berupa proyektor, viewer, dan
laptop
(b) Sumber daya yang mencukupi sesuai dengan tugas yang ada
163
164
g) Efektivitas kegiatan
Efektivitas kegiatan
= 1,15
Kriteria efektivitas sebesar 1,15 merupakan angka >1 yang berarti kegiatan ini
efektif yaitu target kehadiran dalam kegiatan advokasi dan penandatanganan MOU
terkait dengan KTR sudah tercapai. Hal ini karena nilai efektivitas kegiatan sebesar
1,15 dimana pencapaian tingkat kehadiran sebesar 92,3% lebih besar dari pada
target yang telah ditentukan.Hasil ini menunjukkan bahwa peserta antusias
mengikuti kegiatan ini.
h) Efisiensi sumber daya
Kegiatan ini membutuhkan sumber daya yang cukup berasal dari anggota kelompok
PBL IV, pada kegiatan ini tidak membutuhkan sumber daya tambahan karena
penggunaan sumber daya yang ada sudah maksimal untuk kegiatan dokumentasi,
penyediaan peralatan, kesekretariatan, dan megatur jalannya acara.
Efisiensi dari pembiayaan
=1
Efisiensi kegiatan Advokasi dan Penandatanganan MOU oleh Pengurus Pondok
Pesantren Putratentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR)..dari segi biaya sudah
tercapai karena total biaya yang dikeluarkan sesuai dengan jumlah pemasukan dana
yang ditetapkan dalam perencanaan.
i) Progres kegiatan
165
Pengurus Pondok
Pesantren Putra tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) yang terdiri dari Diskusi
Terbatas dan Penandatanganan MOU serta penyerahan media tentang Kawasan
Tanpa Rokok (KTR) di Pondok Pesantren Baitul Hikmah Desa Tempurejo
Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember dilaksanakan pada hari Jumat 14
Agustus 2015 pukul 20.00 WIB untuk diskusi dan penandatangannya pada
tanggal 21 Agustus dengan hari dan waktu yang sama di Ruang Multimedia
Pondok Pesantren Baitul Hikmah Desa Tempurejo. Sasaran pada kegiatan ini
adalah pimpinan dan pengurus Pondok Pesantren sebanyak 12 peserta dari
target yang ditentukan sebanyak 10 peserta. Diskusi dilakukan dengan
menggunakan media power point dan metode ceramah. Setelah itu, kegiatan
dilanjutkan dengan diskusi yang berisi tanya jawab dan tanggapan dari peserta.
Setelah kegiatan diskusi selesai, dilanjutkan dengan pembentukan ketua
pengawas KTR Kegiatan dipandu secara langsung oleh seorang moderator dari
awal kegiatan hingga akhir. Selama pelaksanaannya, sebagian besar peserta
terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan, terutama pada saat pemutaran video
bahaya rokok bagi tubuh dan pada saat sesi diskusi.
2) Pada akhir pelaksanaan kegiatan, moderator menawarkan untuk diadakan
penyerahan media terkait dengan KTR yakni pada 21 Agustus 2015 dengan
tempat dan waktu yang sama. Peserta pun menyetujuinya.
3) Kegiatan Penandatanganan MOU dan Penyerahan Media Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) Kepada Pimpinan dan Pengurus Pondok Pesantren Baitul
Hikmah Desa Tempurejo dilaksanakan pada hari Jumat 21 Agustus 2015 pukul
20.30 WIB di Ruang Multimedia Pondok Pesantren Baitul Hikmah Desa
Tempurejo. Sasaran pada kegiatan ini adalah pimpinan dan pengurus pondok
pesantren sebanyak 12 peserta dari target yang ditentukan sebanyak 10 peserta.
Acara ini diawali dengan sambutan ketua PBL kelompok IV, pimpinan Ponpes,
166
5.1
BAB 5. PEMBAHASAN
Jember, didapatkan 3 prioritas utama masalah kesehatan, salah satunya adalah rematik.
Rematik merupakan masaah kesehatan masyarakat yang menjadi prioritas pertama untuk
dicarikan intervensi penyelesaiannya. Hal ini dibuktikan dengan dihasilkannya skor
sebanyak 5.184, dimana skor tersebut merupakan skor terendah diantara skor yang lain dan
merupakan prioritas paling penting dari beberapa masalah kesehatan masyarakat yang ada.
Dari hasil MMD didapatkan informasi bahwa Desa Tempurejo banyak terdapat kasus
rematik, yaitu dari pihak masyarakat dan perwakilan dari Puskesmas Tempurejo yang hadir
sebagai peninjau dari pelaksanaan MMD. Oleh sebab itu, Mahasiswa Kelompok IV PBL II
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember melakukan kerjasama dan bermitra
dengan instansi yang ada di Desa Tempurejo sebagai langkah penyelesaian terhadap
rematik, salah satunya dengan melakukan kegiatan senam pada kelompok usia remaja.
Arthritis atau biasa disebut rematik adalah penyakit yang menyerang persendian dan
struktur di sekitarnya. Masyarakat pada umumnya menganggap rematik adalah penyakit
sepele karena tidak menimbulkan kematian. Padahal, jika tidak segera ditangani rernatik
bisa membuat anggota tubuh berfungsi tidak normal, mulai dari benjol-benjol, sendi kaku,
sulit berjalan, bahkan kecacatan seumur hidup. Rasa sakit yang timbul bisa sangat
mengganggu dan membatasi aktifitas kegiatan sehari-hari.
Menurut Isbagio (2004), cakupan pengertian gejala rematik ataupun pegal linu cukup
luas. Nyeri, pembengkakan, kemerahan, gangguan fungsi sendi dan jaringan sekitarnya
termasuk gejala rematik. Semua gangguan pada daerah tulang, sendi, dan otot disebut
167
168
rematik yang sebagian besar masyarakat juga menyebutnya pegal linu. Rematik atau pegal
linu juga merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan kerusakan tulang rawan
(kartilago) sendi dan tulang didekatnya, disertai proliferasi dari tulang dan jaringan lunak di
dalam dan sekitar daerah yang terkena (Priyanto, 2009).
Menurut Priyatno (2009) beberapa faktor resiko yang diketahui berhubungan dengan
rematik ataupun pegal linu, antara lain:
a. Usia di atas 40 tahun dan prevalensi pada wanita lebih tinggi
b. Genetik
c. Kegemukan dan penyakit metabolik
d. Cedera sendi yang berulang
e. Kepadatan tulang berkurang (osteoporosis)
f. Beban sendi yang terlalu berat (olahraga atau kerja tertentu)
g. Kelainan pertumbuhan (kelainan sel-sel yang membentuk tulang rawan, seperti kolagen
dan proteoglikan).
Penyakit rematik sebenarnya terdiri lebih dari 100 (seratus) jenis, tetapi bagi orang
awam, setiap gejala nyeri, kaku, bengkak, pegal-pegal, atau kesemutan itu semua sering
disebut rematik dan dianggap sama saja. Penyakit rematik yang paling banyak ditemukan
pada golongan usia lanjut di lndonesia adaiah osteoartritis (OA) 50-60%. Kedua adalah
kelompok rematik luar sendi (gangguan pada komponen penunjang sendi, peradangan,
penggunaan berlebihan, dan sebagainya). Ketiga adalah asam urat (gout) sekitar 6-7%.
Sementara penyakit rematoid artritis (RA) di Indonesia hanya 0,l% hingga 3% (1 di antara
1000-5000 orang) yang terjadi pada penduduk dewasa (di atas 18 tahun), sedangkan pada
anak dan remaja prevalensinya satu per 100.000 orang. Diperkirakan jumlah penderita
rematik arthritis di Indonesia 360.000 orang lebih (Tunggal, 2012). Prevalensi rematik di
Indonesia menurut hasil penelitian yang diiakukan oieh Zeng QY et al mencapai 23,6%
sampai 3l,3%.
169
170
diantaranya:
a. Mengurangi berat badan jika kegemukan
b. Istirahat yang cukup dan menghindari trauma pada sendi yang berulang
c. Olahraga secara teratur dan tepat (peregangan dan penguatan) untuk membantu
mempertahankan kesehatan tulang rawan, meningkatkan daya gerak sendi, dan kekuatan
otot
d. Kompres panas/dingin dan latihan untuk memelihara kesehatan sendi (Priyatno, 2009).
171
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang
dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan kemampuan
fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut. Senam merupakan bentuk latihan-latihan
tubuh dan anggota tubuh untuk mendapatkan kekuatan otot, kelentukan persendian,
kelincahan gerak, keseimbangan gerak, daya tahan, kesegaran jasmani dan stamina. Dalam
latihan senam semua anggota tubuh (otot-otot) mendapat suatu perlakuan. Otot-otot
tersebut adalah gross muscle (otot untuk melakukan tugas berat) dan fine muscle (otot
untuk melakukan tugas ringan).
Kegiatan senam rutin bersama siswa sekolah merupakan upaya pencegahan yang
dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit rematik. Pelaksanaan senam ini ditujukan
untuk mencegah timbulnya penyakit rematik pada kelompok usia remaja. Hal ini didasari
dari adanya teori yang menunjukkan bahwa faktor resiko penyakit rematik diantaranya
adalah beban sendi yang terlalu berat, yang salah satunya disebabkan karena kurangnya
beraktifitas fisik atau berolahraga secara tepat dan teratur.
Kegiatan Senam SEHATI Siswa Sekolah dilaksanakan pada lingkup siswa sekolah
menengah pertama (SMP/sederajat) kelas VII, VIII, dan IX di KMI Baitul Hikmah
Tempurejo. Senam didampingi oleh Kelompok IV PBL selama 2 kali, yakni pada hari
Jumat, 14 dan 21 Agustus 2015 dimulai pada pukul 06.00-07.00 WIB. Selama
pendampingan, senam dipandu oleh instruktur dari Kelompok IV dan instruktur dari pihak
pengajar KMI Baitul Hikmah. Upaya ini dilakukan sebagai strategi agar pelaksanaan senam
dapat terus berlanjut untuk membiasakan para siswa berolahraga secara teratur dalam upaya
mencegah timbulnya penyakit rematik di usia lebih rentan.
Adequacy of performance dari kegiatan Senam SEHATI Siswa Sekolah adalah sebesar
112% yang berarti bahwa kriteria kecukupan dari segi peserta melebihi target yang telah
ditetapkan dan pelaksanaan kegiatan dapat dinyatakan berhasil. Selain itu, dari segi
ketepatan waktu, pelaksanaan senam yang berlangsung selama 2 kali setiap hari Jumat telah
sesuai dengan sesuai dengan rencana dan susunan acara telah terealisasi sesuai dengan
172
perhitungan tim pelaksana. Akan tetapi, keberlanjutan dari kegiatan senam belum
terealisasi karena ada beberapa kendala yang dihadapi, utamanya adalah dari pihak sekolah
yang belum menginstruksikan dengan jelas pelaksanaan senam rutin di lingkungan sekolah.
5.1.3 Senam SERETIK LANTAS (Senam Rematik Lansia Berkualitas)
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang
dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan kemampuan
fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam bahasa Inggris terdapat istilah
exercise atau aerobic yang merupakan suatu aktifitas fisik yang dapat memacu jantung dan
peredaran darah serta pernafasan yang dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama
sehingga menghasilkan perbaikan dan manfaat kepada tubuh. Senam berasal dari bahasa
yunani yaitu gymnastic (gymnos) yang berarti telanjang, dimana pada zaman tersebut orang
yang melakukan senam harus telanjang, dengan maksud agar keleluasaan gerak dan
pertumbuhan badan yang dilatih dapat terpantau (Suroto, 2004). Senam merupakan bentuk
latihan-latihan tubuh dan anggota tubuh untuk mendapatkan kekuatan otot, kelentukan
persendian, kelincahan gerak, keseimbangan gerak, daya tahan, kesegaran jasmani dan
stamina. Dalam latihan senam semua anggota tubuh (otot-otot) mendapat suatu perlakuan.
Otot-otot tersebut adalah gross muscle (otot untuk melakukan tugas berat) dan fine muscle
(otot untuk melakukan tugas ringan).
Kegiatan senam lansia dilaksanakan 2 kali yakni pada hari Jumat tanggal 7 Agustus
2015 pada pukul 11.15-11.30 WIB di Posyandu Kenangan 1 dan pada hari Sabtu tanggal 15
Agustus 2015 pada pukul 15.30 16.00 WIB di Balai Desa Tempurejo.
Tujuan dilaksanakan kegiatan senam lansia adalah meningkatkan kebugaran lansia
Desa Tempurejo. Keberhasilan dari program ini di ukur dengan tingkat kehadiran peserta
secara rutin dengan rata-rata 24 orang dengan target yang di tetapkan 20 orang.
Berdasarkan tingkat kehadiran, masyarakat yang datang sudah mencukupi dan kegiatan
dapat dikatakan sangat sukses dari segi peserta. Sedangkan untuk ketepatan waktu
173
pelaksanaan senam yang kedua dimulai pukul 15.30 karena banyak peserta senam yang
terlambat datang dari waktu yang telah ditetapkan.
Hambatan yang dialami selama kegiatan senam lansia adalah waktu senam lansia yang
tidak sesuai dengan yang dijadwalkan dikarenakan peserta lupa jika ada senam. Selain itu
selama 2 kali kegiatan senam lansia terdapat penurunan jumlah peserta yang hadir terutama
pada pelaksanaan senam yang kedua.
174
175
dengan melakukan senam bersama untuk umum yang dilakukan sebagai upaya pencegahan
terhadap rematik.
Sasaran pada senam umum adalah masyarakat Tempurejo khususnya adalah ibu-ibu
karena berdassarkan data dari Puskesmas Tempurejo tahun 2014 diperoleh angka tertinggi
kejadian rematik adalah perempuan sehingga senam yang di pilih adalah senam aerobik.
Pada pelaksanaan senam, Kelompok IV PBL II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Jember bekerja sama dengan kader PKK Desa Tempurejo. Tujuan dari kerjasama ini adalah
untuk menjalin kemitraan dengan pihak desa, selain itu keterlibatan kader PKK adalah
untuk keberlanjutan program senam umum. Senam umum nantinya akan terus berlanjut
dengan dipandu oleh kader PKK dan instruktur langsung dari PKK yang akan diadakan
satu minggu sekali.
Senam umum dilaksanakan setiap hari Sabtu, yaitu pada tanggal 8 dan 15 Agustus
2015. Senam umum di mulai pada pukul 08.00 WIB dan diakhiri pada pukul 10.00 WIB.
Terdapat dua senam dalam satu kali pertemuan yang masing-masing senam adalah senam
eurobik. Senam pertama adalah senam aerobik dengan judul senam sehat eurobik gotik dan
yang kedua adalah senam eurobik dengan judul Elfa 3D. Selama senam ada istirahat satu
kali yang digunakan peserta senam untuk relaksasi beberapa saat ataupun sekedar minum
kurang lebih selama 10 menit. Media yang digunakan untuk senam umum antara lain
viewer, laptop, LCD dan sound system. Viewer digunakan untuk memudahkan peserta
mengikuti senam, selain bisa mengikuti senam dari instruktur peserta senam juga bisa
langsung melihat dari viewer. Senam yang di pilih adalah senam aerobik karena sasaran
utama kegiatan adalah masyarakat umum yang sebagian besar adalah ibu-ibu dengan
rentang umur pertengahan baya. Acara senam dilaksanakan di Balai Desa Tempurejo.
Evaluasi kegiatan ditentukan berdasarkan kehadiran peserta dan waktu pelaksanaan.
Berdasarkan perhitungan, didapatkan bahwa Adequancy of Performance dari kegiatan
adalah sebesar 107,5% yang artinya peserta kegiatan melebihi target yang ingin dicapai
yaitu sebanyak 40 orang atau sebesar 100%. Berdasarkan waktu pelaksanakan, kegiatan
176
berjalan sesuai dengan rencana dan susunan acara yang telah ditentukan dengan target
dimulainya pelaksanaan adalah pukul 08.00 WIB dan diakhiri pada pukul 10.00 WIB.
Peserta senam umum datang tepat waktu yaitu pukul 08.00 WIB dan acara selesai tepat
pukul 10.00 WIB yang artinya ketepatan waktu pelaksanaan sesuai dengan rencana,
sehingga dapat dikatakan bahwa efektifitas dari kegiatan senam umum adalah efektif
karena berdasarkan kehadiran peserta dan waktu pelaksanaan memenuhi target yang sudah
ditentukan.
Hambatan teknis adalah berupa rusaknya kabel olor yang digunakan untuk sound
system sehingga beberapa saat tidak bisa digunakan, hambatan selanjutya adalah dari
peserta yaitu para peserta belum menguasai gerakan sehingga barisan kurang rapi dan
sedikit gaduh. Panitia bekerja dengan baik sesuai tanggung jawab dan pembagian tugas
asing-masing. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan tersedia. Tingkat minat masyarakat
terhadap senam umum cukup antusias hal ini bisa dilihat dari tingkat kehadiran dan
ketepatan waktu peserta. Instruktur senam adalah dari kelompok 4 PBL serta perwakilan
dari PKK. Perwakilan dari PKK bertujuan agar ketika PBL Desa sudah berakhir maka
kegiatan senam masih bisa berkelanjutan.
5.1.6 Jalan-Jalan Sehat Generasi Sehat Generasi Merdeka
Kegiatan jalan-jalan sehat Generasi Sehat Generasi Merdeka merupakan kegiatan
olahraga yang murah tetapi sangat besar manfaatnya karena dengan jalan sehat dan
berolahraga badan akan terasa sehat dan jauh dari penyakit. Dengan adanya kegiatan jalan
sehat ini berarti telah berusaha untuk mengajak agar masyarakat senantiasa bergaya hidup
sehat yaitu dengan cara berolahraga. Dengan berolahraga, kulit, otot, hingga organ-organ
dalam tubuh merasakan manfaatnya. Otot dan kulit menjadi kencang, tulang pun menjadi
kuat, dan jantung memompa darah sehingga peredaran darah lancar. Efeknya, otak pun
segar, semangat pun membuncah. Sebagian besar orang menyadari pentingnya olahraga,
namun kurang diperhatikan oleh masyarakat. Kegiatan tersebut mengajak serta masyarakat
177
untuk selalu hidup sehat melalui olahraga jalan dan menjadikan olahraga sebagai bagian
dari gaya hidup sehat. Oleh karena itu, perlu adanya suatu bentuk kegiatan yang dapat
meningkatkan keinginan masyarakat untuk sehat.
Kegiatan jalan-jalan sehat ditujukan bagi kalangan siswa sekolah mulai dari tingkat
SD/sederajat hingga SMA/sederajat yang berada di Desa Tempurejo. Selain siswa sekolah
yang merupakan sasaran utama, kegiatan ini juga diikuti oleh masyarakat dengan kategori
umum. Kegiatan jalan-jalan sehat dilakukan di Balai Desa Tempurejo pukul 06.00 - 13.00
WIB. Kegiatan ini sangat menarik perhatian masyarakat karena ada berbagai macam
doorprize, dengan doorprize utama berupa sepeda gunung. Antusiasme para peserta terlihat
dari waktu berkumpul di Balai Desa Tempurejo. Kegiatan ini dimulai dengan pengisian
presensi dari perwakilan masing-masing sekolah, jalan-jalan sehat mengikuti rute yang
telah ditentukan, dilanjutkan dengan adanya panggung gembira kemudian diakhiri dengan
penutupan sekaligus lepas pisah dari ketua kelompok IV PBL II Desa.
Tujuan dilaksanakan kegiatan Jalan-Jalan Sehat Generasi Sehat Generasi Merdeka
yaitu untuk memfasilitasi masyarakat, khususnya anak sekolah di tingkat SD, SMP, dan
SMA atau sederajatnya di Desa Tempurejo untuk melakukan aktifitas fisik sebagai upaya
pencegahan terhadap penyakit rematik dan mengurangi kesakitan pada sendi dan tulang
dengan upaya berjalan bersama sejauh 2,5 km.
Keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dari daftar kehadiran perwakilan sekolah
mulai dari tingkat SD/sederajat hingga SMA/sederajat yang berada di Desa Tempurejo.
Semua sekolah yang menjadi target telah hadir 100%, sehingga dapat dinyatakan bahwa
kegiatan jalan-jalan sehat telah dirasa efektif.
Hambatan utama yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan ini adalah adanya
keterbatasan sumber daya manusia, terutama bantuan sumber daya manusia dari pihak
panitia desa karena terjadi salah komunikasi, sehingga dalam mengatur jalannya acara
pihak Kelompok IV kurang mampu mengarahkan peserta, terutama saat acara pertama,
178
yakni pembukaan dan rangkaian acara pembagian doorprize dan penampilan panggung
gembira.
5.2
berdasarkan hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang telah dilaksanakan oleh
mahasiswa Kelompok 4 PBL II Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember . Hal
ini dibuktikan dari hasil total skor kasus hipertensi sebesar 15.552, yaitu sebanyak 10
peserta dari 18 peserta MMD yang hadir yang mana menunjukkan total skor terendah
kedua dan merupakan prioritas kedua dari 3 masalah kesehatan yang diprioritaskan.
Dari hasil MMD didapatkan informasi bahwa di Desa Tempurejo banyak terdapat
kasus hipertensi. Hal ini disebabkan karena banyaknya penduduk Tempurejo yang berusia
lanjut, tingginya konsumsi kafein, tingginya konsumsi garam, dan tingginya konsumsi
rokok. Oleh sebab itu, mahasiswa Kelompok IV PBL II Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember bekerja sama dengan Puskesmas Tempurejo untuk melakukan kegiatan
berupa pemeriksaan tekanan darah dan konseling hipertensi kepada kelompok risiko.
Kelompok berisiko ini terdiri dari petani, pekerja bangunan, buruh kebun, dan perangkat
desa di Desa Tempurejo.
5.2.1 TEJO SIGAP HIPERTENSI (Tempurejo Siap Cegah dan Peduli Hipertensi)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah
yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah, terhambat sampai
ke jaringan tubuh yang membutuhkannya (Sustrani, 2006). Pada populasi lanjut usia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90
mmHg (Sheps, 2005).
Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala
khusus. Menurut Sutanto (2009), gejala - gejala yang mudah diamati antara lain yaitu gejala
179
ringan seperti pusing atau sakit kepala, sering gelisah,wajah merah, tengkuk terasa pegal
,mudah marah,telinga berdengung, sukar tidur,sesak napas, rasa berat ditengkuk, mudah
lelah, mata berkunang- kunang, mimisan (keluar darah dari hidung).
Menurut Elsanti (2009), faktor resiko yang mempengaruhi hipertensi yang dapat dan
tidak dapat dikontrol, antara lain:
a. Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol:
1. Jenis kelamin
2. Umur
3. Keturunan (genetik)
b. Faktor resiko yang dapat dikontrol:
1. Merokok
2. Status Gizi
3. Konsumsi Natrium
4. Stres
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jember banyaknya kejadian
penyakit tekanan darah tinggi tahun 2014 di Kabupaten Jember adalah sebanyak 34.735
jiwa dengan persentase penderita laki-laki sebanyak 20.841 jiwa dan penderita perempuan
sebanyak 13.894 jiwa.
Berdasarkan hal tersebut maka Kelompok IV PBL II mengadakan kegiatan berupa
penyuluhan dan deteksi dini tekanan darah tinggi di Desa Tempurejo Kecamatan
Tempurejo Kabupaten Jember. Kegiatan ini merupakan salah satu dari serangkaian
kegiatan pokja hipertensi.
Kegiatan penyuluhan dan deteksi dini tekanan darah tinggi ditujukan kepada
masyarakat umum Desa Tempurejo baik laki laki maupun perempuan. Peserta kegiatan
penyuluhan dan deteksi dini tekanan darah tinggi berasal dari 4 dusun di Desa Tempurejo
yakni dusun karanganyar, dusun krajan, dusun kauman dan dusun wonojati. Kegiatan
penyuluhan dan deteksi dini tekanan darah tinggi dilaksanakan pada Hari Kamis, 30 Juli
180
2015 di aula balai desa tempurejo pada pukul 10.00 - 12.30 WIB. Sebelum kegiatan
penyuluhan dilakukan, peserta yang telah datang dipersilahkan untuk mengisi absensi dan
melakukan pemeriksaan tekanan darah oleh petugas dari peskesmas tempurejo. Penyuluhan
hipertensi diberikan kepada peserta menggunakan Bahasa Indonesia, hal ini disebabkan
sebagian besar masyarakat telah memahami bahasa Indonesia meskipun mayoritas
berbahasa Madura. Sebelum penyuluhan dimulai peserta diminta untuk mengisi lembar
pre-test dan dilanjutkan dengan pemberian leaflet juga pemaparan mengenai pengertian
hipertensi, gejala, penyebab, makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk
penderita hipertensi, diet hipertensi dan pencegahan hipertensi. Setelah penyuluhan
dilakukan kemudian diakhiri dengan pengisian lembar post-test unuk mengukur tingkat
pemahaman peserta penyuluhan terkait hipertensi.
Tujuan dilaksanakan kegiatan penyuluhan dan deteksi dini tekanan darah tinggi di
desa Tempurejo adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat Tempurejo mengenai
penyakit hipertensi menjadi 75%.
Pengukuran pengetahuan masyarakat Desa Tempurejo sebelum dilakukan
penyuluhan yaitu dengan pengisian lembar pre-test dan diperoleh hasil sebesar 61,3% dan
setelah dilakukan kegiatan penyuluhan di Desa Tempurejo terjadi peningkatan pengetahuan
yaitu menjadi 77,4% yang didasarkan pada hasil pengisian lembar post-test. Sedangkan
adequacy of performance sebesar 103% dan
merupakan angka >1 berarti kegiatan penyuluhan hipertensi sudah cukup efektif.
Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah keterlambatan
waktu pelaksaan yang tidak sesuai dengan susunan acara. Kegiatan baru dimulai pada
pukul 10.00 WIB,
datang terlambat pada acara penyuluhan dimana pada hari tersebut juga bertepatan dengan
acara pembagian beras miskin raskin di Balai Desa Tempurejo.
181
182
183
Jumat, 7 Agustus 2015 di salah satu musholla Dusun Krajan pada pukul 15.00 - 16.00 WIB
menggunakan Bahasa Madura karena mayoritas peserta penyuluhan tidak bisa
menggunakan Bahasa Indonesia. Di Dusun Kauman dilaksanakan pada hari Selasa, 11
Agustus 2015 di salah satu musholla Dusun Kauman pada pukul 19.30 20.30 WIB
menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Madura. Sedanngkan di Dusun Karangnyar
pada hari Senin, 17 Agustus 2015 di musholla ketua pengajian Dusun Karanganyar pukul
19.30 20.30 WIB menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Madura. Kegiatan
penyuluhan tentang hipertensi dengan sasaran ibu-ibu pengajian dimulai dengan pengisian
lembar pre-test, pemberian leaflet yang berisi pemaparan tentang pengertian hipertensi,
penyebab, gejala, pencegahan, dan penatalaksanaan diet hipertensi, kemudian diakhiri
dengan pengisian lembar post-test.
Tujuan dilaksanakan kegiatan penyuluhan hipertensi di Desa Tempurejo adalah
meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Tempurejo tentang hipertensi menjadi 80%.
Pengukuran pengetahuan masyarakat Desa Tempurejo sebelum dilakukan penyuluhan yaitu
dengan pengisian lembar pre-test dan diperoleh sebesar 80,52%, setelah dilakukan kegiatan
penyuluhan hipertensi di Desa Tempurejo terjadi peningkatan pengetahuan yaitu menjadi
97,89% berdasarkan hasil pengisian lembar post-test. Jadi dapat disimpulkan terdapat
peningkatan pengetahuan sebesar 17,36%. Dari segi kepesertaan, kegiatan ini dinilai sudah
berhasil karena peserta yang hadir melebihi target yang direncanakan.
Hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah kesulitan dalam
menyampaikan informasi karena mayoritas peserta adalah lansia yang menggunakan
Bahasa Madura dan kurang mengerti Bahasa Indonesia, sedangkan dari mahasiswa PBL
Kelompok IV hanya sedikit yang bisa menggunakan Bahasa Madura. Dari segi waktu
pelaksanaan, kegiatan ini dilaksanakan pada saat pengejian telah selesai sehingga ada
beberapa peserta yang meninggalkan kegiatan karena terburu-buru untuk pulang ke rumah.
184
5.3
185
dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit
dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat (Depkes RI, 2007).
Pencegahan penyakit ISPA di Desa Tempurejo diwujudkan dalam kegiatan
penyuluan PHBS di tataran rumah tangga pada ibu rumah tangga di Desa Tempurejo,
Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 9
Juli 2015 di Balai Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. Sasaran
dari kegiatan ini adalah ibu rumah tangga dari setiap posyandu dan kader PKK yang ada di
Desa Tempurejo. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu rumah
tangga mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tataran rumah tangga karena
ibu rumah tangga memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga yaitu mengatur
segala bentuk kegiatan rumah tangga untuk kelangsungan hidup keluarga.
Acara penyuluhan tersebut dimulai pukul 10.00 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh 18
orang yang terdiri dari ibu rumah tangga dari setiap posyandu dan kader PKK yang ada di
Desa Tempurejo. Acara dipandu oleh moderator dan diawali dengan sambutan pembimbing
lapangan Kelompok 4 PBL Desa Tempurejo dan ketua panitia kegiatan. Sebelum
pemaparan materi dimulai, peserta terlebih dahulu mengisi lembar pre test. Media yang
diberikan kepada peserta berupa leaflet penyakit ISPA dan PHBS di tataran rumah tangga.
Acara selanjutnya adalah pemaparan materi dan diskusi. Peserta sangat antusias dalam
memperhatikan materi dan berpartisipasi aktif dalam diskusi. Peserta tidak hanya
menyampaikan pertanyaan seputar materi yang disampaikan namun peserta juga aktif
berpendapat dan memberikan saran maupun sanggahan. Sebelum acara berakhir, peserta
diminta untuk mengisi lembar post test untuk mengetahui besarnya tingkat pengetahuan
peserta setelah mendapatkan penyuluhan. Kegiatan ini berakhir pada pukul 12.00 WIB.
Sebelum peserta meninggalkan tempat, peserta diminta untuk melakukan foto bersama
panitia dan para tamu undangan sebagai dokumentasi kegiatan. Peserta pulang dengan
membawa souvenir berupa sabun cuci tangan, masker, dan stiker yang bertema PHBS di
tataran rumah tangga.
186
Secara keseluruhan, kegiatan penyuluhan PHBS di tataran rumah tangga pada ibu
rumah tangga di Desa Tempurejo berjalan dengan lancar meskipun ada hambatan berupa
beberapa peserta yang tidak memenuhi undangan penyuluhan karena bertepatan dengan
hari kerja dan sebagian peserta datang terlambat sehingga acara mundur sampai dengan 1
jam.
187
menanamkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat. Pendidikan kesehatan melalui anakanak sekolah sangat efektif untuk merubah perilaku dan kebiasaan hidup sehat.
Salah satu indikator dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah Cuci Tangan Pakai
Sabun. Cuci Tangan Pakai Sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan
tangan, kuku, dan jari-jemari menggunakan sabun dan air mengalir. Hal ini dilakukan
karena tangan menjadi salah satu agen yang membawa kuman dan menyebabkan pathogen
berpindah dari satu orang ke orang lain, baik kontak secara langsung maupun tidak
langsung. Tangan yang bersentuhan dengan kotoran manusia dan binatang ataupun cairan
tubuh lain dan makanan atau minuman yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun
dapat memindahkan bakteri, virus, dan parasit pada orang lain. Mencuci tangan dengan
sabun adalah salah satu cara efektif untuk mencegah penyakit ISPA. Sebuah penelitian
menemukan bahwa mencuci tangan dengan sabun secara teratur dan diiringi dengan
penggunaan masker, sarung tangan, dan pelindung lebih efektif untuk menahan penyebaran
virus ISPA, mulai dari virus flu sehari-hari hingga virus pandemik yang mematikan
(Kemenkes RI, 2010).
Kegiatan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat beserta Praktek Cuci Tangan
Pakai Sabun di tingkat Sekolah Dasar diharapkan dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari
oleh para siswa. Hal ini dikarenakan kegiatan tersebut merupakan salah satu cara efektif
untuk mencegah penularan berbagai penyakit dan dapat meningkatkan kemampuan anak
usia sekolah untuk mencuci tangan secara baik dan benar.
188
tersebut tanpa disadarinya telah mereka hirup sehari-hari, sehingga banyak masyarakat
mengeluh batuk, sesak nafas dan sulit untuk bernafas. Polusi dari bahan bakar kayu tersebut
mengandung zat-zat seperti dry basis, ash, carbon, hidrogen, sulfur, nitrogen dan oksigen
yang sangat berbahaya bagi kesehatan (Depkes RI, 2002).
Pengolahan sampah organik dengan menggunakan metode Takakura merupakan
salah satu cara pencegahan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Tujuan dari
diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan ibu rumah tangga dalam
mengolah sampah rumah tangga dengan metode takakura.
Salah satu cara dalam mengurangi mengurangi timbunan sampah organik agar tidak
mencemari tanah, air maupun udara adalah dengan cara pengomposan. Metode
pengomposan merupakan salah satu cara mengolah sampah organik menjadi pupuk.
Pemanfatan sampah organik yang berupa kompos bisa menjadi salah satu solusi/upaya kita
sebagai anggota masyarakat dalam menanggulangi dan mengurangi timbunan sampah, yang
akhirnya berdampak pada pengurangan pencemaran pada tanah. Keranjang kompos
Takakura merupakan satu metode pengomposan hasil penelitian seorang ahli bernama Mr.
Koji Takakura dari Jepang. Pada awalnya Mr. Takakura melakukan penelitian di Surabaya
untuk mencari sistem pengolahan sampah organik yang cocok selama kurang lebih setahun.
Keranjang ini disebut masyarakat sebagai keranjang sakti karena kemampuannya mengolah
sampah organik sangat baik. Keranjang sakti Takakura adalah suatu alat pengomposan
sampah organik untuk skala rumah tangga, yang menarik dari keranjang Takakura adalah
bentuknya yang praktis, bersih dan tidak berbau, sehingga sangat aman digunakan di
rumah.
Berdasarkan permasalahan di atas Kelompok IV PBL II Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember membuat rencana program untuk menanggulangi penyakit
ISPA dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan pengolahan sampah organik dengan
menggunakan metode takakura. Kegiatan dilakukan di Pendopo Kantor Desa Tempurejo.
Sasaran dari penyuluhan dan pelatihan ini adalah perwakilan kader posyandu dan kader
189
PKK Desa Tempurejo Materi penyuluhan tentang pengertian limbah, jenis limbah, sumber
limbah, masalah pengolahan sampah di Desa Tempurejo dengan cara dibakar, dan pelatihan
pengolahan sampah dengan metode keranjang takakura. Selain pemaparan materi yang
dilakukan oleh mahasiswa Kelompok IV PBL II Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember juga memberikan pelatihan cara pembuatan keranjang Takakura untuk
mengolah sampah organik menjadi kompos.
Adequacy of performance dari kegiatan penyuluhan dan pelatihan pengolahan
sampah organik dengan menggunakan metode takakura sudah baik, karena kehadiran
peserta sebesar 123,33% melebihi peserta yang telah ditargetkan. Adapun hambatan dari
pelaksanaan kegiatan ini adalah Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada pukul 09.30 WIB,
keterlambatan waktu tersebut dikarenakan acara pertemuan PKK rutin mengalami
keterlambatan waktu memulai. Sedangkan dari segi efektifitas pelaksanaan kegiatan ini
dapat dinyatakan sangat efektif. Hal ini dapat dilihat dari hasil post-test yang dikerjakan
oleh peserta penyuluhan yang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan. Hasil
pelatihan pembuatan keranjang Takakuran menunjukkan bahwa rata-rata peserta yang
berhasil melalui tahapan pembuatan keranjang takakura dengan benar yaitu sebesar 91,7%.
Hal ini membuktikan bahwa kegiatan pelatihan pembuatan keranjang takakura berjalan
dengan lancar dan efektif karena pencapaian tingkat pemahaman sebesar 91,7% lebih besar
dari target yang telah ditentukan sebesar 85%.
190
berdasarkan hasil voting dan kesepakatan masyarakat Kecamatan Tempurejo. Salah satu
faktor penyebabnya adalah adanya asap rokok baik di dalam rumah maupun di tempat
umum. Oleh karena itu dibutuhkan adanya KTR. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah
ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan
memproduksi, menjual, mengiklankan, dan atau mempromosikan produk tembakau
(dinkes.jatimprov.go.id). Beberapa peraturan telah diterbitkan sebagai landasan hukum
dalam pengembangan Kawasan Tanpa Rokok, sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal
113 sampai dengan 116.
2. Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor 440/1333/031/2005 tentang Kawasan Tanpa
Rokok (KTR).
3. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2008 Kawasan Tanpa Rokok dan
Kawasan Terbatas Rokok.
Beberapa landasan hukum tersebut membuktikan bahwa Kawasan Tanpa Rokok
butuh untuk diterapkan, termasuk dalam tatanan pendidikan, salah satunya adalah pondok
pesantren. Tujuan penerapan pada KTR pada lingkunag pondok pesantren adalah agar
lingkungan pondok pesantren sebagai tempat belajar santri menjadi lingkungan yang sehat
tanpa asap rokok yang dapat menimbulkan penyakit ISPA. Kegiatan advokasi dan
penandatanganan MOU pimpinan dan pengurus Pondok Pesantren Baitul Hikmah Desa
Tempurejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember terkait dengan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) di lingkungan pesantren dilaksanakan pada dua waktu yang berbeda, yakni
Jumat 14 Agustus 2015 pukul 20.00 dalam bentuk diskusi terbatas Kawasan Tanpa Rokok
dan pada 21 Agustus dengan hari dan waktu yang sama dalam bentuk kegiatan berupa
penandatanganan MOU dan penyerahan media promosi kesehatan terkait KTR di ruang
multimedia Pondok Pesantren Baitul Hikmah. Sasaran dari kegiatan ini adalah Pimpinan
dan beberapa pengurus Putra Pondok Pesantren Baitul Hikmah Desa Tempurejo. Hal ini
disebabkan kebijakan KTR ini sebenarnya telah diberlakukan setiap santri yang ada di
191
pondok, baik putra maupun putri. Namun kebijakan ini masih belum berlaku bagi para
pengurus pondok. Oleh karena itu, Kelompok IV PBL II Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember berinisiatif untuk mengadakan advokasi pemberlakuan kebijakan
penerapan KTR bagi pengurus pondok pesantren juga. Acara ini dimulai dari pukul 20.00
hingga 21.50 WIB dihadiri 12 peserta terdiri dari pimpinan, pengasuh dan pengurus
Pondok Pesantren.
Acara berlangsung lancar, diawali dengan pembukaan oleh moderator pada pukul
20.00 WIB kemudian berllanjut acara inti yakni diskusi. Pemateri menyajikan materi terkait
latar belakang adanya KTR, yakni menjelaskan bahaya asap rokok bagi perokok aktif
maupun pasif. Peserta antusias mengikuti materi yang disampaikan didukung dengan
pemutaran video bahaya merokok. Setelah materi disampaikan, dibukalah sesi diskusi.
Beberapa peserta antusias dalam diskusi ini. Pimpinan, pengurus pondok ikut andil dalam
diskusi ini. Mereka menyetujui bahwa rokok berbahaya bagi kesehatan tubuh. Mereka
mempunyai niatan untuk membebaskan lingkungan pondok dari asaprokok namun mereka
mengalami kendala, yakni para orang tua yang mengunjungi santri biasanya merokok di
lingkungan pondok. Diskusi terlaksana dengan lancar dan didapatkan kesepakatan untuk
mengadakan penandatanganan MOU dan penyerahan media promosi kesehatan terkait
KTR di pertemuan selanjutnya.
Satu hari sebelum acara penandatanganan MOU dan penyerahan media promosi
kesehatan terkait KTR, perwakilan kelompok PBL IV Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Jember mengadakan koordinasi bersama pengurus Pondok Pesantren Putra
Baitul Hikmah di ruang multimedia. Koordinasi membahas tentang pembentukan tim
pengawas KTR di lingkungan Pondok Pesantren. Anggotanya terdiri dari pengurus Pondok
Pesantren Baitul Hikmah. Acara penandatanganan MOU dan penyerahan media promosi
kesehatan terkait KTR jumat 21 Agustus 2015 dimulai pada pukul 20.30 WIB, melebihi
waktu yang ditargetkan yakni pukul 20.00WIB. Hal ini dikarenakan datangnya tamu
pimpinan pondok sehingga pimpinan pondok meninggalkan ruangan untuk sementara
192
waku.acara diawali dengan pembukaan oleh moderator, sambutan dari Ketua Kelompok
IV, pembimbing lapangan, pengasuh pondok pesantren dan perwakilan dari Puskesmas
Tempurejo. Penandatanganan MOU dan penyerahan media promosi kesehatan terkait KTR
dilakukan setelah sambutan. Para peserta antusias mengikuti acara ini hingga selesai.
Setelah penyerahan media promosi kesehatan, acara dilanjutkan dengan peresmian
pembentukan tim pengawas KTR. Di akhir acara, ada beberapa testimoni terkait dengan
kegiatan ini. Para pimpinan dan pengurus Pondok Pesantren Baitul Hikmah berterimah
kasih atas kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok IV PBL II Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember yang memilih Pondok Pesantren ini sebagai Pondok
Pesantren pilihan dan kemudian di akhir acara dilakukan sesi foto bersama.
Kegiatan advokasi dan penandatanganan MOU pimpinan dan pengurus Pondok
Pesantren Baitul Hikmah Desa Tempurejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember
terkait dengan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di lingkungan pesantren berlangsung lancar
dan sukses. Jumlah kehadiran peserta melampaui target, yakni 12 orang dari 10 orang yang
ditargetkan hadir. Tidak hanya itu, peserta antusias dalam diskusi dan menyetujui
diberlakukannya Kawasan Tanpa Rokok di area pesantren dan sekitarnya yakni tempattempat strategis, seperti ruang berkunjung orang tua santri, kantor, dan sekitarnya. Sebagai
wujud keberlanjutan dari kegiatan ini, penerapan KTR ini berlaku seterusnya dan dikontrol
oleh petugas pengawas dari pengurus Pondok Pesantren Baitul Hikmah. Selain itu,
Pengontrolan juga dilakukan oleh perwakilan anggota Kelompok IV PBL II Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember setiap 3 bulan sekali dan dalam jangka waktu
setahun.
6.1
BAB 6. PENUTUP
KESIMPULAN
Masalah kesehatan masyarakat Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo,
Kabupaten Jember diperoleh dari adanya Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Tempurejo yang dihadiri oleh kepala desa, perangkat desa, kepala dusun, kader
kesehatan, tokoh agama serta mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Jember. Masalah kesehatan masyarakat Desa Tempurejo yang ditentukan melalui
Musyawarah Masyarakat Desa terdiri dari Penyakit Rematik, Penyakit Hipertensi, dan
Penyakit
ISPA
(Infeksi
Saluran
Pernafasan
Akut).
Untuk
menanggulangi
193
194
sebelumnya diawali dengan advokasi tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan
merupakan kegiatan unggulan dari program ISPA.
Program selanjutnya adalah progam untuk hipertensi yaitu TEJO SIGAP
HIPERTENSI (Tempurejo Siap Cegah dan Peduli Hipertensi) dengan tiga kegiatan
yaitu PETEK RAGI (Penyuluhan dan Deteksi Dini Tekanan Darah Tinggi) dengan
sasaran masyarakat umum dan kader posyandu, MERAH KOPER (Pemeriksaan
Tekanan Darah dan Konseling Hipertensi), dan Penyuluhan hipertensi pada pengajian
secara rutin di setiap dusun di Desa Tempurejo.
Evaluasi dari setiap program dan kegiatan dilihat dari Adequacy dan efektifitas
setiap kegiatan yang dilaksanakan, hasil dari Adequacy dan efektifitas menunjukkan
semua kegiatan yang dilaksanakan sukses.
6.2
SARAN
Demi keberlanjutan program kesehatan yang dilaksanakan selama PBL II ada
beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu:
a. Untuk kegiatan Senam umum, siswa sekolah, dan Senam Rematik sebaiknya
dijadikan senam rutin di Desa Tempurejo dengan instruktur kader posyandu serta
masyarakat diajak untuk mengikuti kegiatan senam sehat bebas rematik.
b. Untuk kegiatan KTR yang sudah terlaksana di Pondok Pesantren Baitul Hikmah,
Desa Tempurejo sebaikanya tim yang telah dibentuk selalu melakukan koordinasi
untuk menjaga agar kawasan tersebut benar-benar bebas dari asap rokok.
Diharapkan penerapan KTR bisa menjadi contoh bagi pondok pesantren lain
khususnya di Desa Tempurejo dan masyarakat pada umumnya.
c. Untuk Pelatihan Takakura yang dutujukan untuk para kader PKK diharapkan dapat
ditularkan kepada masyarakat dan menjadi solusi atas permasalahan sampah
khususnya sampah organik di Desa Tempurejo karena masyarakat di desa tersebut
dan
menjaga
generasi
195
penerus
yang
sehat
dan
cerdas.
196
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. tanpa tahun. [serial online]. Indikasi Rencana Program Priritas yang
disertai Kebutuhan Pendanaan. www.surabaya.go.id/files.php?id=771.
[6/20/2015].
Anonim.
tanpa
tahun.
Perencanaan
pembelajaran.
[serial
online].
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/1970121019
98022IIP_SARIPAH/pendahuluan,_teknik,metode,strategi_dalam_perencanaan_pem
bel.pdf. [6/20/2015].
Arih D. 2011. Menetapkan Prioritas Masalah. [serial online]. http://kesmasunsoed.com/2011/06/menetapkan-prioritas-masalah.html. [6/20/2015].
Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2004. Evaluasi Program
Pendidikan : Pedoman Teoritis Praktis bagi Praktisi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Binarupa Aksara.
Daulay dan Atun. tanpa tahun. Kajian Teoritis. [serial online]. [dalam].
http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Master-22972-8106171013%20%20BAB%20II.pdf. [6/20/2015].
Eka, dkk. 2014. Nominal Group Technique/Delbeq Technique. [serial online].
http://ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/2._ngt_makalah.pdf.
[6/20/2015].
Fahrul.
2011.
[serial
online].
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30042/4/Chapter%20II.pdf. [
6/20/2015].
Gaffar, Fakry. 1987. Perencanaan Pendidikan Teori dan Metodologi. Jakarta:
P2LPTK Ditjen Dikti-Depdikbud
Handoko, H, 1998. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi 2.
BBPE, Yokyakarta.
Hendra, Novi. tanpa tahun. Focus Group Discussion. [serial online].
http://www.slideshare.net/Hennov/focus-group-discussion-fgd-14605662.
[6/20/2015].
197
PP No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan www.bappenas.go.id (diakses 20 Juni 2015).
Winarno, Budi. 2012. Kebijakan
Kasus.Yogyakarta: Caps.
Publik:
Teori,
Proses,
dan
Studi
Robbins, S.P. dan Mary Coulter. 2012. Management. Pearson Education, Prentice
Hall.
198
199
Lampiran A
Dokumentasi Kegiatan
200
201
202
Pengundian doorprize
203
204
Pembagian leaflet
205
206
207
Pakai Sabun
Sabun
satu SD di Tempurejo
di Tempurejo
208
Tempurejo
di Tempurejo
KEGIATAN
12.
PENYULUHAN
DAN
PELATIHAN
PENGOLAHAN
SAMPAH ORGANIK
209
210
211
peserta MMD
212
213
Lampiran B
Anggaran Kegiatan
Uraian
Jumlah (Rp.)
100.000
100.000
Iuran Kelompok
Jumlah
Pengeluaran
No.
Uraian
Volume
Sie PDD
1.
Kertas warna
2.
Fotocopy
Sie KSK
3.
Print Presensi
4.
Fotocopy Presensi
5.
Print Leaflet
6.
Fotocopy Leaflet 1
7.
Fotocopy Leaflet 2
TOTAL
Satuan
Biaya Satuan
(Rp)
Jumlah (Rp)
10 pack
200 lembar
2000,00
100,00
20.000,00
20.000,00
12
6
1
214
60
500,00
110,00
2000,00
200,00
150,00
6.000,00
700,00
2000,00
42.800,00
9.000,00
98.500,00
lembar
lembar
lembar
lembar
lembar
Uraian
Iuran Kelompok
Jumlah
Jumlah (Rp)
24.000,00
24.000,00
Pengeluaran
No.
1.
Uraian
Air Mineral
Volume
2
Satuan
Dus
Biaya Satuan
(Rp)
12.000,00
Jumlah
Jumlah (Rp)
24.000,00
24.000,00
Uraian
Jumlah
Iuran kelompok
Jumlah
214
100.000,00
100.000,00
Pengeluaran
No.
1.
2.
Uraian
Volume
Lembar Presensi
Air Mineral
Satuan
2
2
lembar
Kardus
Biaya Satuan
(Rp)
500,00
15.000,00
Jumlah
Jumlah (Rp)
1.000,00
30.000,00
31.000,00
Uraian
Jumlah (Rp)
102.000,00
102.000,00
Iuran Kelompok
Jumlah
Pengeluaran
No.
Uraian
1.
2.
Volume
Lembar presensi
Air Mineral
4
4
Satuan
lembar
kardus
Biaya Satuan
(Rp)
500,00
25.000,00
Jumlah
(Rp)
2.000,00
100.000,00
Jumlah
102.000,00
Uraian
Iuran Kelompok
Penjualan Kupon
Jumlah
Jumlah (Rp)
1.500.000,00
3.355.500,00
4.855.500,00
Pengeluaran
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Uraian
Kupon
Backdrop+ desain
Brosur
Piala
Sertifikat
Fandel + foto
Fotocopy
Volume
30
4x4
30
1
6
4
250
Satuan
Buku
Meter
Lembar
Set
Lembar
Pcs
Lembar
BiayaSatuan (Rp)
10.000,00
20.000,00
1.000,00
100.000,00
4.000,00
92.500,00
150,00
215
Jumlah (Rp)
300.000,00
330.000,00
30.000,00
100.000,00
24.000,00
370.000,00
38.000,00
No.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Uraian
Amplop
Kertaskayu
Konsumsi
Air Mineral
Sepeda
Kompor Gas
DVD
KipasAngin
Dispenser
HadiahHiburan
SewaSoundsystem
PengisiAcara
Solasi
Kebersihan
Keamanan
Volume
7
21
20
20
1
2
2
2
2
91
2
4
3
2
3
Satuan
Lembar
Lembar
Kerdus
Kerdus
Pcs
Pcs
Pcs
Pcs
Pcs
Pcs
Set
Orang
Pack
Orang
Orang
BiayaSatuan (Rp)
1.000,00
2.000,00
10.000,00
12.500,00
800.000,00
150.000,00
180.000,00
125.000,00
100.000,00
200.000,00
50.000,00
1.000,00
25.000,00
25.000,00
Jumlah
Jumlah (Rp)
7.000,00
42.000,00
200.000,00
250.000,00
800.000,00
300.000,00
360.000,00
250.000,00
200.000,00
514.500,00
400.000,00
200.000,00
15.000,00
50.000,00
75.000,00
4.855.500,00
Uraian
Jumlah (Rp)
Iuran Kelompok
228.250,00
228.250,00
Jumlah
Pengeluaran
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Uraian
Volume
Roti
Air mineral
Lembar presensi
Leaflet
Lembar pretest dan postest
2
1
6
40
35
Satuan
buah
kerdus
lembar
lembar
lembar
Biaya Satuan
(Rp)
1.000,00
12.500,00
500,00
2.500,00
150,00
Jumlah
Jumlah (Rp)
2.000,00
12.500,00
3.000,00
100.000,00
5.250,00
228.250,00
Uraian
Jumlah (Rp)
100.500,00
Iuran kelompok
216
Jumlah
100.500,00
Pengeluaran
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Uraian
Volume
Kertas warna
Fotocopy
Print Presensi
Fotocopy Presensi
Print Leafleat
Fotocopy Leafleat 1
Fotocopy Leafleat 2
KEGIATAN
8.
10
200
12
6
1
214
60
PEMERIKSAAN
Satuan
pack
lbr
lbr
lbr
lbr
lbr
lbr
Biaya Satuan
(Rp)
2000,00
100,00
500,00
110,00
2000,00
200,00
150,00
TOTAL
TEKANAN
DARAH
Jumlah
(Rp)
20.000,00
20.000,00
6.000,00
700,00
2000,00
42.800,00
9.000,00
100.500,00
DAN
KONSELING
Uraian
Iuran Kelompok
Jumlah
Jumlah (Rp)
10.000,00
10.000,00
Pengeluaran
No.
1.
Uraian
Volume
Lembar konseling
50
Satuan
Lbr
Biaya Satuan
(Rp)
100,00
Jumlah
Jumlah (Rp)
5.000,00
5.000,00
Uraian
Iuran Kelompok
Jumlah
Jumlah (Rp)
497.500,00
497.500,00
Pengeluaran
No.
1.
Uraian
Pasta gigi 25 gram
Volume
30
Satuan
Pcs
217
Biaya Satuan
(Rp)
1.350,00
Jumlah
(Rp)
40.500,00
No.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Uraian
Volume
Satuan
30
4
1
80
1
2
25
Pcs
Lembar
Pak
Lembar
Buah
Lembar
Lembar
Lembar
Biaya Satuan
(Rp)
1.775,00
3.000,00
90.000,00
2.500,00
83.000,00
6.500,00
150,00
Jumlah
(Rp)
53.250,00
12.000,00
90.000,00
200.000,00
83.000,00
13.000,00
3.750,00
500,00
Jumlah
2.000,00
497.500,00
Uraian
Iuran Kelompok
Jumlah
Jumlah (Rp)
409.100,00
409.100,00
Pengeluaran
No.
Uraian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Lem tembak
Lem bakar
Flanel 0,5 meter
Flanel
Bando
Kawat
Snack
Sabun cuci tangan
Hadiah
Peralatan cuci tangan
Presensi
Banner
Volume
1
3
2
18
10
1
6
1
4
1
10
4
Satuan
Lusin
Pcs
Lembar
Lembar
Pcs
Meter
Box
Botol
Paket
Set
Lembar
eksemplar
218
Biaya Satuan
(Rp)
7.500,00
1.000,00
8.000,00
1.500,00
2.800,00
3.500,00
23.320,00
16.080,00
7.900,00
26.500,00
500,00
26.250,00
Jumlah
Jumlah (Rp)
7.500,00
3.000,00
16.000,00
27.000,00
28.000,00
3.500,00
139.920,00
16.080,00
31.600,00
26.500,00
5.000,00
105.000,00
409.100,00
Uraian
Jumlah (Rp)
Iuran Kelompok
520.000,00
520.000,00
Jumlah
Pengeluaran
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Uraian
Volume
Administrasi Sekretaris
Administrasi Acara
Administrasi KSK
Air Mineral
Makanan ringan
Keranjang besar
Keranjang kecil
Kain kasa 6 meter
Kain item penutup 2 meter
Benang nilon hitam
Jarum pita
Lakban
Pupuk
Sekam
Centong kayu
Em4
Benang nilon putih
Gunting
20
100
30
1
3
3
3
6
2
2
3
1
1
6
6
1
1
1
Satuan
Lembar
Lembar
Lembar
Dus
Bungkus
Buah
Buah
Meter
Meter
Buah
Buah
Buah
Karung
Bungkus
Buah
Botol
Buah
Buah
Biaya Satuan
(Rp)
150,00
200,00
200,00
12.000,00
26.500,00
35.000,00
31.000,00
10.000,00
15.000,00
2.000,00
1.500,00
5.000,00
20.000,00
2.000,00
4.500,00
18.000,00
7.500,00
10.000,00
Jumlah
Jumlah (Rp)
3.000,00
20.000,00
6.000,00
12.000,00
79.500,00
105.000,00
93.000,00
60.000,00
2.000,00
4.000,00
4.500,00
15.000,00
20.000,00
2.000,00
26.000,00
18.000,00
7.500,00
10.000,00
515.500,00
Uraian
Jumlah (Rp)
Iuran Kelompok
Jumlah
219
424.500,00
424.500,00
Pengeluaran
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Uraian
Roti
Air mineral
Vandel
Fotokopi rundown
Lembar pedoman KTR
Materai
Pigora
Banner
Lembar presensi
Papan label besar
Papan label kecil
Konsumsi gorengan
Volume
Satuan
15
1
1
15
100
2
1
6,6
1
2
2
36
kotak
kerdus
pcs
lembar
lembar
buah
buah
meter
lembar
buah
buah
buah
220
Biaya Satuan
Jumlah (Rp)
(Rp)
3.000,00
45.000,00
12.000,00
12.000,00
60.000,00
60.000,00
150,00
2.250,00
150,00
15.000,00
8000,00
16.000,00
28.000,00
28.000,00
17.500,00
117.250,00
500,00
500,00
27.500,00
55.000,00
18.750,00
37.500,00
1.000,00
36.000,00
Jumlah 424.500,00
Lampiran C
Rekapitulasi Nilai Pre Test dan
Post Test
221
222
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah
Jawaban
Benar
Penyebab
rematik
Risiko
terkena
rematik
Gejala
rematik
Makanan
yang tidak
boleh
dikonsumsi
penderita
rematik
Pencegahan
rematik
Rata-rata
Jumlah
(orang)
Pre Test
Persentase
(%)
Post Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
45
65,20
63
91,30
42
60,80
60
86,90
56
81,10
67
97,10
52
75,30
61
88,40
59
85,50
68
98,50
73,58
92,44
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan
Penyebab rematik
Perilaku penyebab
rematik
Gejala rematik
Makanan
pantangan
penderita rematik
Pencegahan
rematik
Rata-rata
Pre Test
Jumlah Persentas
(orang)
e (%)
23
82,14
Post Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
26
92,85
28
100,00
28
100,00
20
71,42
27
96,42
23
82,14
25
89,28
25
89,28
28
100,00
84,99
95,71
223
1.
2.
3.
4.
5.
Jumlah Jawaban
Benar
Nama lain hipertensi
Efek samping
hipetensi
Penyebab hipertensi
Gejala hipertensi
Pencegahan
hipertensi
Rata-rata
Pre Test
Jumlah
Persenta
(orang)
se (%)
27
87,09
Post Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
31
100,00
22,58
19
61,29
21
26
67,74
83,87
21
28
67,74
90,32
13
41,93
24
77,41
60,64
79,35
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan
Penyebab hipertensi
Minuman peningkat
tekanan darah
Makanan penurun
tekanan darah
Aktivitas penyebab
hipertensi
Pencegahan hipertensi
Rata-rata
Pre Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
53
69.73
Post Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
75
98.68
60
78.94
74
97.36
68
89.47
76
100.00
63
82.89
72
94.73
59
77.63
79.73
76
100.00
98.15
1.
2.
3.
Pertanyaan
Kepanjangan dari
ISPA
Perilaku
penyebab ISPA
Pencegahan ISPA
Pre Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
Jumlah
(orang)
Post Test
Persentase (%)
13
81.25
16
100.00
16
100.00
16
100.00
12
75.00
13
81.25
224
No.
4.
5.
Pertanyaan
Kepanjangan dari
PHBS
Jumlah pesan
PHBS Rumah
Tangga
Rata-rata
Pre Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
Jumlah
(orang)
Post Test
Persentase (%)
15
93.75
16
100.00
43.75
15
93.75
78.75
95.00
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan
Tempat membuang
sampah yang benar
Tempat BAB dan
BAK yang benar
Cara cuci tangan
yang benar
Tempat membeli
jajan yang bersih
Frekuensi menguras
bak mandi
Rata-rata
Pre Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
Jumlah
(orang)
Post Test
Persentase (%)
100
90.09
111
100.00
95
85.58
110
99.09
85
76.57
111
100.00
100
90.09
110
99.09
80
72.07
98
88.28
82.88
97.29
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan
Pengertian Limbah
Pengertian Limbah
Rumah Tangga
Pengertian Sampah
Organik
Pengertian Metode
Takakura
Manfaat Takakura
Rata-rata
Pre Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
27
72.97
Post Test
Jumlah
Persentase
(orang)
(%)
24
64.86
18
48.64
27
72.97
28
75.67
37
100.00
28
75.67
34
91.89
17
45.94
63.77
11
29.72
71.88
225
Lampiran D
Daftar Hadir
226
227
Dusun Kauman
228
Dusun Karanganyar
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
Fatimatuz Zahra
Halimatus Sadiyah
Ahmad Rifaldi
M. Agam Mahmudi
M. Isbat Hisbullah
M. Rofii
M. Rizqi
10
Roilatul Laily
11
Safira Febrianti
12
M. Sahrul Gunawan
13
14
Ulfatul Karimah
15
M. Taufiq Hidayatullah
Kelas 4
No
1.
2.
3.
Dewantoro
4.
Fitriatul Hasanah
5.
6.
M. Fathur Rosi
Nama
TTD
SAKIT
Alfa
Nama
TTD
Keluar Kota
252
No
Nama
7.
M. Ikbal
8.
M. Maulana
9.
M. Fauzan
TTD
10. M. Yusuf
11. M. Fahmi Husen
12. Oktaviana Faradila
13. Putri Ayu Melinda
14. Siti Masruroh
15. Siti Musyahadatina
16. Siti Nur Azizah
17. Willy Ariyanto
18. Siti Hanifah
253
254
255
256
257
258
Lampiran E
Media
Leaflet penyuluhan rematik di pengajian muslimah Dusun Krajan, Dusun Kauman, dan
Dusun Karanganyar
259
260
261
262
263
264
265
266
267
INSTRUMEN KEGIATAN
268
269
270
271
1. Bahan atau sisa dari suatu kegiatan/proses produksi yang tidak lagi berguna
atau bermanfaat bagi pelaku proses disebut . . .
a. Kompos
b. Limbah
c. Zat sisa
2. Limbah yang berasal dari, kamar mandi, cucian, dapur, dan kotoran manusia
disebut . . . .
a. Limbah dapur
b. Limbah padat dan cair
c. Limbah rumah tangga
3. Sampah
yang
mudah
membusuk
(akibat
proses
penguraian
oleh
272
273
LEMBAR OBSERVASI
Hari, Tanggal :
Kelompok
Anggota
Kriteria Pengamatan
Terpenuhi Tidak
Terpenuhi
274
275
LEMBAR CHECKLIST
PERAWATAN TAKAKURA
Nama Pemeriksa
Kelompok
Cara Perawatan
18/08/2015
Ya Tidak
19/08/2015
Ya Tidak
20/08/2015
Ya Tidak
21/08/2015
Ya Tidak
22/08/2015
Ya Tidak
23/08/2015
Ya Tidak
276
1. Pengertian KTR
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang
untuk kegiatan merokok atau kegiatan memproduksi, menjual, mengiklankan,
dan/atau mempromosikan produk tembakau.
upaya
perlindungan
untuk
masyarakat
terhadap
risiko
277
a. Masjid
b. Asrama
c. Tempat berkunjung orang tua santri
d. Kantor pengasuh
e. Ruang belajar (kelas)
f. Kantin
g. Halaman pondok
h. Kamar mandi/ WC
yang
278
8. Mekanisme Pengawasan
a. Penanggungjawab melakukan pemantauan secara terus-menerus untuk
mengetahui pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) telah berjalan
sesuai kebijakan yang telah dibuat
b. Melakukan kunjungan lapangan misalnya halaman pondok untuk
mengetahui secara langsung perkembangan pelaksanaan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR)
c. Mencatat setiap pelanggaran yang terjadi di Kawasan Tanpa Rokok dan
memberlakukan sanksi yang telah dibuat oleh tim penanggungjawab KTR
279
9. Mekanisme Pemantauan
Pemantauan dilakukan untuk mengetahui perkembangan maupun permasalahan
serta menemukan pemecahan dalam Pengelolaan dan Pelaksanaan Pengembangan
Kawasan Tanpa Rokok sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
a. Hal yang perlu dipantau diantaranya:
1. Kebijakan yang dilaksanakan
2. Kajian terhadap masalah yang ditemukan
3. Penyesuaian terhadap kebijakan
b. Cara memantau Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dapat dilakukan dengan
beberapa cara:
1. Menganalisis kajian kebijakan dan perilaku sasaran
2. Melakukan supervisi atau kunjungan lapangan untuk mengetahui secara
langsung perkembangan serta permasalahan-permasalahan yang dihadapi
di lapangan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan Kawasan Tanpa
Rokok.
3. Wawancara mendalam dengan penentu kebijakan
4. Diskusi kelompok terarah dengan masyarakat warga pondok pesantren
(sasaran kebijakan)
c. Pihak yang memantau pelaksanaan KTR:
1. Petugas kesehatan
2. Tim penanggungjawab program KTR
280
281
: M. L. Chakim
Wakil Ketua
: Lukman Hakim
Bag. Pengawasan
: Fijai Kumar
Riski Fadillah
Faturrahman Aziz
Bag. Monev
: Irwan Junaidi
Ali Wafa
Bag. Infrastruktur
: Riski Novriza
Badrus Syamsi
Dito Syaiful
282
ANTARA
DENGAN
283
Pada hari ini, Jumat tanggal Dua Puluh Satu bulan Agustus Dua Ribu Lima Belas
(21-08-2015) bertempat di Pondok Pesantren Baitul Hikmah Tempurejo , dibuat Nota
Kesepahaman Bersama tentang Penerapan Kawasan Tanpa Rokok, oleh dan antara :
1. Kelompok 4 Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Jember, dalam hal ini diwakili oleh Muhammad
Ikhwan selaku Ketua Kelompok 4 Pengalaman Belajar Lapangan (PBL)
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember, selanjutnya disebut
sebagai PIHAK PERTAMA.
2. Pondok Pesantren Baitul Hikmah Tempurejo, dalam hal ini diwakili oleh
Yusfihadi selaku Pengurus Yayasan Pondok Pesantren Baitul Hikmah
Tempurejo, selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersamasama disebut
sebagai PARA PIHAK.
284
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk
membuat Perjanjian Kerjasama ini, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana
tercantum dalam pasal-pasal berikut:
PASAL 1
TUJUAN
a. Umum:
Menerapkan Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan Pondok Pesantren Baitul
Hikmah Tempurejo.
b. Khusus:
1. Menerapkan perilaku hidup sehat tanpa rokok di lingkungan Pondok Pesantren
Baitul Hikmah Tempurejo.
2. Mencegah timbulnya perokok pemula di lingkungan Pondok Pesantren Baitul
Hikmah Tempurejo.
PASAL 2
RUANG LINGKUP
Maksud Perjanjian Kerjasama ini adalah dalam upaya merealisasikan Kawasan Tanpa
Rokok di lingkungan Pondok Pesantren Baitul Hikmah Tempurejo dengan lingkup
kegiatan berupa:
-
Survey awal;
Membentuk kemitraan;
285
Diskusi terbatas;
Penandatanganan MoU;
Pemasangan media;
Dokumentasi.
PASAL 3
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
KEDUA
wajib
menunjuk
tim
pelaksana
kegiatan
(tim
286
PASAL 4
PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Pelaksanaan kegiatan Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dilakukan oleh
Tim Pelaksana KTR yang disebut sebagai Tim Penanggungjawab, dengan dipantau
secara berkala oleh PIHAK PERTAMA;
4.2 Hal-hal lain yang bersifat teknis akan diatur lebih lanjut sesuai ketentuan yang
berlaku (terlampir)
PASAL 5
TUGAS DAN WEWENANG
287
Pasal 6
SUSUNAN TIM PENANGGUNGJAWAB
PASAL 7
TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAGIAN
1. Bagian Pengawasan
a. Melakukan pengawasan secara berkala dan berkelanjutan untuk mengetahui
pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) telah berjalan sesuai kebijakan yang
dibuat
b. Melakukan kunjungan lapangan secara langsung pada kawasan yang menjadi
Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
c. Melakukan pencatatan terahadap pelanggaran yang terjadi di Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) dan melaporkan kepada Ketua Tim Penanggungjawab
2. Bagian Pemantauan dan Evaluasi
a. Memantau secara berkala dan berkelanjutan perkembangan Kawasan Tanpa
Rokok (KTR)
b. Mengkaji permasalahan dan
mencari
alternatif pemecahannya
dalam
288
PASAL 8
JANGKA WAKTU
Nota Kesepahaman Bersama ini berlaku sejak ditandatangani dan berakhir sampai
dengan seluruh hak dan kewajiban sebagaima dimaksud pada pasal 4 telah selesai
dilaksanakan.
PASAL 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PARA PIHAK sepakat bahwa setiap perselisihan yang timbul karena perbedaan
penafsiran dan/atau pelaksanaan Nota Kesepahaman Bersama ini akan diselesaikan
secara musyawarah untuk mencapai mufakat oleh PARA PIHAK. Setiap perbedaan
penafsiran yang timbul wajib diberitahukan secara tertulis oleh salah satu pihak
kepada pihak lainnya untuk kemudian dicarikan penyelesaian yang baik untuk
kemudian dicarikan penyelesaian yang baik berdasarkan data dan fakta yang dimiliki
oleh PARA PIHAK.
289
PASAL 10
KETENTUAN LAIN-LAIN
10.1 Nota Kesepahaman Bersama ini akan dievaluasi, apabila terjadi hal-hal yang di
luar kekuasaan kedua belah pihak, dan dapat dipertimbangkan kemungkinan
perubahan tempat dan waktu pelaksanaan tugas pekerjaan dengan persetujuan PARA
PIHAK.
10.2 Hal-hal di luar kekuasaan sebagaimana dimaksud pada angka 10.1, antara lain:
a. Bencana alam;
b. Keadaan keamanan yang tidak mengizinkan;
10.3 Segala perubahan dan/atau pembatalan terhadap kesepakatan ini akibat
terjadinya hal-hal di luar kekuasaan akan diatur bersama kemudian oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
Demikian Nota Kesepahaman Bersama ini dibuat dan ditandatangani di Jember pada
hari, tanggal, bulan, tahun seperti tersebut pada awal Nota Kesepahaman Bersama ini
dalam rangkap 2 (dua).
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
Muhammad Ikhwan
Yusfihadi
NIM. 122110101096
SAKSI
H. Slamet Wiyono
NIP. 196601021988031011
290