PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah wadah pemeliharaan
kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing
petugas terkait. (Departemen Kesehatan RI. 2006). Sedangkan menurut
Effendi dan Nasrul. 1998: 267 adalah pusat kegiatan masyarakat dalam
upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Keberadaan posyandu
sudah hampir menyeluruh di wilayah Indonesia, termasuk di wilayah
Kecamatan Semampir, Kelurahan Pegirian, Surabaya. Wilayah ini memiliki
11 RW dengan masing-masing sudah memiliki posyandu, tidak terkecuali di
RW 9. Posyandu di RW 9 sudah ada sejak tahun 80an. Pada awal berdirinya
posyandu di RW 9, hanya terdiri dari 1 pos dengan nama posyandu Teratai.
Nsmun seiring berjalannya waktu, balita-balita di wilayah RW 9 terus
bertambah. Hal ini menyebabkan posyandu teratai di bagi menjadi dua pos.
Dengan alasan yang sama, pada tahun 2000an, posyandu teratai bertambah
menjadi satu pos lagi, sehingga posyandu teratai kini berjumlah tiga pos
yakni Teratai I, Teratai II dan Teratai III.
Posyandu Teratai III telah ada sejak Juli tahun 2011 dengan jumlah
balita sebanyak 80 anak, yang aktif mengikuti posyandu ada 78 anak.
Tercatat tanggal 2 Mei 2013, yang datang saat posyandu sebanyak 78 anak
dengan rincian timbangan naik yakni 53 anak dan 25 anak dengan
timbangan tetap. Lima diantaranya mengalami BGM (Bawah Garis Merah)
yakni Azzahra, Isma Aulia, M. Alif, Navisa dan Amanda. Sednagkan tiga
balita yang naik, mengalami obesitas yakni Maulid Hilal, Risky Amelia dan
Aurelia. Dari sekian banyak balita, hanya ada beberapa yang benar-benar
melaksanakan ASI eksklusif. Hal ini dikarenakan kebiasaan para ibu-ibu
memberikan makanan tambahan sebelum usia anak 6 bulan. Mayoritas ibuibu di wilayah ini memiliki latar belakang pendidikan lulusan SMP atau SD.
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwasannya tingkat
pastisipasi masyarakat untuk mengikuti kegiatan posyandu setiap bulannya
sudah baik, hsnys beberapa saja yang tidak mengikuti posyandu. Melihat
1
adalah :
1. Bagaimana kondisi umum balita yang berada di Posyandu Teratai III RW
9 Kelurahan Pegirian, Kecamatan Semampir, Surabaya?
2. Bagaimanakah proses kegiatan Metaplan di Posyandu Teratai III RW 9
Kelurahan Pegirian, Kecamatan Semampir, Surabaya?
3. Bagaimanakah hasil kegiatan Metaplan Posyandu Teratai III RW 9
1.3
1.4
Manfaat
1.4.1 Manfaat bagi mahasiswa
a. Mengaplikasikan materi kuliah program gizi dan evaluasi yang
telah diperoleh di bangku kuliah.
2
kemampuan
kepekaan
mahasiswa
dalam
BAB 2
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1
Pelaksanaan Metaplan
1. Persiapan Pra Metaplan
Beberapa persiapan perlu dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan
metaplan. Tujuan dari persiapan pra keiatan adalah untuk terciptanya
kegiatan metaplan yang lancar sesuai dengan rencana. Beberapa
persiapan yang dilakukan oleh tim sebelum melakukan kegiatan
metaplan diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pendekatan kader
Demi terlaksananya kegiatan yang lancar, terlebih dahulu
kami
melakukan
pendekatan
kader
posyandu
Teratai
3.
mengenai
anggota
sekitar?.
Para
peserta
kemudian
diberikan
peserta
dikelompokkan,
metaplan,
dibuang
apakah
jawaban
tersebut
perlu
dari
kelompok
jawaban
atau
dikelompokkan sendiri
h. Prosedur yang sama dilakukan pada sesi ke-2 dengan pertanyaan
Apakah upaya yang sudah dilakukan pemerintah untuk
menghapus masalah gizi tersebut? dan sesi ke-3 dengan
pertanyaan Apa yang sudah dilakukan ibuuntuk mengatasi
masalah gizi tersebut?
i. Fasilitator kemudian menyimpulkan hasil metaplan dalam bentuk
diskusi untuk berbagi ilmu bersama ibu balita
j. Acara kemudian ditutup dan diakhiri oleh tim pelaksana, tidak
lupa tim mengucapkan terima kasih pada peserta
atau
kendala,
baik
dari
panitia,
ibu
balita,
lokasi
2.2
bahan
dalam
kegiatan
Walking
Seminar, kami
Delima
Kelurahan
2.2.3
kelompok
Metaplan
berkumpul
dengan
anggota
kesempatan
untuk
mempresentasikan
jawabam
untuk
menyampaikan
testimoni
tentang
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Metaplan
3.1.1
kader
No.
Sesi
Waktu
Sesi Pertama
Sesi Kedua
3.
Sesi Ketiga
17.22-17. 27 WIB
4.
Diskusi
Penutup
17.30 WIB
Hasil
(Jawaban Peserta Metaplan)
Yang termasuk masalah gizi :
1. Gizi buruk
2. Lingkungan yang kurang
sehat
3. Alergi
4. Kurang vitamin
5. Nafsu makan kurang
6. Pola makan
Masalah gizi yang sudah
ditangani oleh Pemerintah :
1. Gizi buruk
2. Lingkungan yang kurang
sehat
3. Kurang vitamin
Masalah gizi yang sudah
ditangani oleh keluarga :
1. Alergi
2. Kurang vitamin
3. Lingkungan yang kurang
sehat
4. Gizi buruk
5. Pola makan
Fasilitator menyimpulkan/
merangkum hasil diskusi
10
3.2
Walking Seminar
Kondisi proses Walking Seminar berlangsung
1. Sesi Pertama
Pada pertanyaan pertama tentang permasalahan kesehatan gizi apa
pada balita yang terjadi di wilayah posyandu Kejawan Putih Tambak?.
Jawaban Metaplan kami sebanyak lima variabel memiliki persamaan
dengan kelompok Metaplan yang lain dengan rincian sebagai berikut:
a. Gizi buruk sebanyak 10 Kelompok
b. Alergi sebanyak 4 Kelompok
c. Nafsu Makan berkurang sebanyak 9 Kelompok
d. Kurang Vitamin 7 Kelompok
e. Pola Makan sebayak 2 Kelompok
Untuk variabel gizi buruk dan nafsu makan berkurang menjadi
permasalahan kesehatan gizi pada balita yang paling banyak terjadi
karena memiliki jumlah poin yang lebih besar dibandingkan dengan
variabel yang lainnya memenuhi ketentuan yaitu melebihi setengah dari
jumlah kelompok Metaplan..
2. Sesi Kedua
Pada pertanyaan pertama tentang permasalahan kesehatan gizi apa
pada balita yang sudah diatasi oleh pemerintah di wilayah posyandu
Kejawan Putih Tambak?. Jawaban Metaplan kami sebanyak satu
variabel yaitu kurang vitamin yang memiliki persamaan dengan
kelompok Metaplan yang lain sejumlah 8 kelompok memenuhi
ketentuan yaitu melebihi setengah dari jumlah kelompok Metaplan..
Upaya yang telah dilakukan pemerintah diantaranya dengan
suplementasi vitamin A yang diberikan gratis kepada balita secara rutin
di posyandu sebagai upaya pencegahan. Selain itu juga dengan
11
BAB IV
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
12
Saran
1. Diperlukan tempat yang luas dalam melaksanakan Metaplan.
2. Persiapan alat dan bahan yang lengkap sangat membantu dan
memperlancar jalannya pelaksanaan Metaplan.
3. Pemahaman petunjuk pelaksanaan Metaplan dan walking seminar perlu
diperlukan secara mendalam agar tujuan dari kegiatan-kegiatan tersebut
bisa tercapai dan memuaskan.
4. Persiapan dalam walking seminar harus diperhatikan sebelum hari
pelaksanaan agar tidak banyak menyita waktu dalam mempersiapkan
penempelan mading dan pengaturan tempat.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Sembiring, Nasap. 2004. Posyandu sebagai sarana peran aktif masyarakat dalam
usaha
peningkatan
derajat
kesehatan
http://library.usu.ac.id/download/fkm/biostatistik-nasap.pdf.
masyarakat.
Diakses
15
LAMPIRAN
Daftar Hadir Peserta
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama Ibu
Nikmatus Sholiha
Umi Hanik
Julaiha
Atik N
Djuaeni P
Asri A
Siti R
Titik P
Nunuk N
Arfiatin
Umur
34 Th
36 Th
24 Th
32 Th
37 Th
34 Th
30 Th
24 Th
31 Th
30 Th
Alamat
Kejawan Putih Tambak 23/9
Kejawan Putih Tambak 14/12
Kejawan Putih Tambak 21/22
Kejawan Putih Tambak X1/1
Kejawan Putih Tambak 16/14
Kejawan Putih Tambak 115
Kejawan Putih Tambak gang masjid 14
Kejawan Putih Tambak 18/6
Kejawan Putih Tambak 12/4 B
Kejawan Putih Tambak pompa air
16