Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL ADVOKASI GIZI

“PENYULUHAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN


MENGENAI PENCEGAHAN DIARE PADA ORANG TUA DAN SISWA SDN
ANTASAN SENOR DI WILAYAH KABUPATEN BANJAR”
Dosen Pembimbing : Magdalena, A., M.Kes

Disusun oleh :
1. Ilham Ramadhan (P07131221001J)
2. Rina Shopia (P07131219035)
3. Risa Ellenczynska (P07131219036)
4. Riska Rahmayanti (P07131219037)
5. Rizki Amelia Sari (P07131219038)
6. Samiah (P07131219039)
7. Sari Madinah (P07131219040)
8. Selfia Nur Aulia Rahmah (P07131219041)
9. Septi Nur Islami (P07131219042)
10. Silvia Delvi (P07131219043)
11. Siti Khurata A’yuni (P07131219044)
12. St. Maria Ulpah (P07131219045)
13. Vidia Nur Imaroh (P07131219046)
14. Yetri Ika Ayu (P07131219047)
15. Yunisari Puteri Nesa (P07131219048)
16. Zalfa Alya Anshari (P07131219049)
17. Zulhidayatil Husna (P07131219050)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANBANJARMASIN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Advokasi Masyarakat
Penyakit Infeksi Diare ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Magdalena, A., M.Kes pada mata kuliah Advokasi Gizi.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang advokasi
Advokasi Masyarakat Penyakit Infeksi Diare DBD bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Magdalena, A., M.Kes selaku dosen
mata kuliah advokasi gizi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Banjarbaru, Februari 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN............................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................3
1.2 Tujuan Kegiatan..................................................................................................................5
1.3 Manfaat Kegiatan................................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................................7
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................................8
Lampiran 1......................................................................................................................................9
Lampiran 2....................................................................................................................................10
Lampiran 3....................................................................................................................................13
Lampiran 4....................................................................................................................................14
Lampiran 5....................................................................................................................................15
Materi Penyuluhan.......................................................................................................................15
Lampiran 6....................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyakit diare merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia dengan angka
kesakitan dan kematian yang masih tinggi. Lingkungan yang tidak sehat dan perilaku tidak
higienis sangat erat kaitannya dengan penyakit diare. Diare adalah Buang Air Besar (BAB)
encer atau bahkan dapat berupa air saja (mencret) biasanya lebih dari 3 kali dalam sehari.
Diare atau penyakit diare (Diarrhead Disease) berasal dari bahasa yunani yaitu Diarroi yang
artinya mengalir terus, adalah keadaan abnormal dari pengeluaran tinja yang frekuen (J. D. W.
Kahl et al., 2019). Penyakit Diare merupakan penyakit endemis potensial Kejadian Luar Biasa
(KLB) yang sering disertai dengan kematian di Indonesia (G. Prabhakara. 2010).
Berdasarkan Data Satu Banua tahun 2020, Kabupaten Banjar mengalami tingkat
penyakit diare tertinggi se-Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 5.516 kasus. Diikuti oleh
Kabupaten Banjarmasin sebanyak 5.412 kasus, Kabupaten Kotabaru sebanyak 3.767 kasus,
Kabupaten Hulu Sungai Utara sebanyak 2.937 kasus, dan Kabupaten lainnya di wilayah
Provinsi Kalimantan Selatan. Data tersebut merupakan gambaran kasus untuk semua kategori
usia (Bayi hingga dewasa). Insiden dan period prevalence diare untuk seluruh kelompok usia
di Indonesia yaitu 7,0 persen dan 3,5 persen. Sedangkan insiden diare pada kelompok usia
balita di Indonesia mencapai 10,2 persen (Riskesdas, 2013).
Balita merupakan kelompok umur yang rentan terhadap berbagai penyakit. Hal ini
dikarenakan daya tahan tubuh balita yang masih lemah. Selain itu kehidupan balita juga masih
sangat bergantung kepada orang tua terutama pada ibu, sehingga masalah kesehatan pada
balita pun menjadi tanggung jawab orang tua yang tidak bisa dianggap remeh. Salah satu
masalah kesehatan balita di Indonesia yang masih sering terjadi adalah diare. Diare
merupakan suatu keadaan di mana pada bayi frekuensi buang air besar lebih dari empat kali
dan pada anak lebih dari tiga kali dengan konsistensi feses yang encer, berwarna hijau atau
dapat juga bercampur lendir dan darah atau lendir saja (Ngastiyah, 1997).
Penyakit diare masih menempati peringkat kedua penyebab kematian pada anak
dibawah lima tahun. Di Indonesia berdasarkan laporan kesehatan Unicef dan World Health
Organization (WHO) (2009), angka mortality rate untuk diare pada anak–anak di bawah usia
5 tahun mencapai 41 per 1000 kelahiran hidup dan jumlah kematiannya mencapai angka 173
per 1000 penduduk. Berdasarkan hasil (Kemenkes, 2018) menunjukkan bahwa setiap
tahunnya terdapat 25,2% dari kematian balita di Indonesia disebabkan oleh diare. Berdasarkan
Profil Kesehatan Indonesia (2017), kejadian KLB diare terlihat bahwa angka CFR (Case
Fatality Rate) pada tahun 2011 sebesar 0,40%, sedangkan pada tahun 2012-2017 angka CFR
kasus diare masih cukup tinggi yaitu (≥1%).
Sekitar 525.000 anak meninggal setiap tahunnya karena diare. Dehidrasi berat dan
kehilangan cairan secara berlebihan merupakan penyebab utama kematian karena diare bagi
sebagian besar masyarakat. Anak-anak yang kekurangan gizi atau memiliki kekebalan yang
lemah termasuk yang paling berisiko menderita diare yang mengancam jiwa (WHO, 2017).
Diare yang berlangsung lama dan berulang-ulang dapat menyebabkan kerusakan jaringan usus
dan mengakibatkan penyerapan nutrisi oleh usus terganggu. Gangguan pada penyerapan
nutrisi dapat menyebabkan pertumbuhan anak terganggu (Shanahan, 2009). Berdasarkan hal
tersebut makalah ini bertujuan untuk mengadvokasi masyarakat dalam upaya pencegahan
diare melalui pola makan bergizi seimbang dengan aktivitas fisik yang sesuai.
Makanan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak, di mana
kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa, karena makanan bagi anak dibutuhkan  juga
untuk pertumbuhan, di mana dipengaruhi oleh ketahanan makanan ( food security) keluarga.
Oleh karenanya, sanitasi makanan juga perlu di jaga karena bila tercemar akan menimbulkan
gangguan gastrointestinal yang berakibat diare (Slamet, Juli Soemirat, 2004: 170). Cara
penyiapan dan penyimpanan bahan makanan dapat menimbulkan akibat  buruk, sebagai
contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah penyimpanan air di rumah, kantin, warung
sekolah, penggunaan atau juga kemungkinan kontaminasi silang dari makanan mentah ke
makanan yang sudah di masak, dari tempat pembungkus,  penampung, makanan dan peralatan
masak, status kesehatan dan perilaku hygiene pada  pengolah makanan. Konsumsi makanan
yang tidak dimasak secara memadai, konsumsi ikan mentah, serta pendingin yang tidak
memadai sewaktu penyimpanan. Makanan dapat terkontaminasi oleh berbagai racun yang
dapat berasal dari tanah, udara, manusia dan vektor, sehingga bisa menimbulkan diare karena
terdapat berbagai macam mikroba.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya diare adalah mengkonsumsi makanan
jajanan yang tidak terjamin kebersihannya, lingkungan,peran keluarga,dan ekonomi. Makanan
atau jajanan yang sering dikonsumsi anak sekolah sangat sensitif terhadap pencemaran, yang
bersumber dari bahan tambahan pangan berupa pewarna tekstil, zat pengawet, dan pemanis
buatan. Pada umumnya murid sekolah tetap tergiur untuk membeli jajanan tanpa menyadari
bahayanya diantaranya adalah diare (Arafah Madjid, 2004).
Makanan merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam kehidupan manusia,
makanan yang dimakan bukan saja memenuhi gizi dan mempunyai bentuk menarik, akan
tetapi harus aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan kimia yang
dapat menyebabkan penyakit. Penyehatan makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor
tempat, peralatan, orang dan makanan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan
gangguan kesehatan. Ada dua faktor yang menyebabkan suatu makanan menjadi berbahaya
bagi manusia antara lain: parasit misalnya: cacing dan amuba, golongan mikro organisme
misalnya: salmonela dan shigella, zat kimia misalnya: bahan pengawet dan pewarna, bahan-
bahan radioaktif misalnya: kobalt dan uranium, toksin atau racun yang dihasilkan
mikroorganisme (Soegijanto,2009).
Kuman penyebab diare tumbuh subur di lingkungan yang lembab dan sanitasinya
tidak baik, serta pada air minum yang tidak terpelihara kebersihannya. Faktor lingkungan
yang meliputi air bersih dan sanitasi ini memiliki peranan sangat penting sebagai media
penularan dan dominan dalam siklus penularan penyakit diare. Maka jajanan yang kurang
bersih dapat menyebabkan berbagai penyakit infeksi terutama diare, batuk, pilek, cacingan,
mual, muntah, tifus. Selain itu, jajanan kaki lima juga dapat menimbulkan kekurangan energi
dan protein, sehingga akan berdampak pada tumbuh kembang anak yang tidak bisa optimal.

1.2 Tujuan Kegiatan


Tujuan Umum :
Pada akhir penyuluhan ini, diharapkan siswa dan siswi SDN Antasan Senor dapat memahami
dan mengaplikasikan penyuluhan gizi dalam upaya meningkatkan pengetahuan mengenai
pencegahan diare pada siswa dan siswi SDN Antasan Senor di wilayah Kabupaten Banjar.
Tujuan Khusus :
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mampu:
a. Orang tua dan siswa dapat memahami pengetahuan tentang diare dan gejala nya serta
bagaimana cara pencegahannya .
b. Orang tua dan siswa memahami cara pemenuhan gizi untuk mencegah terjadinya diare.
c. Orang tua dan siswa termotivasi untuk memenuhi gizi untuk mencegah terjadinya diare.
d. Orang tua dan siswa dapat memahami bahayanya penyakit diare.

1.3 Manfaat Kegiatan


1) Manfaat Bagi Peserta
Dengan melaksanakan kegiatan ini, diharapkan orang tua dan siswa dapat memahami
pentingnya gizi untuk mencegah terjadinya diare.
1. Manfaat Bagi Penyelenggara
Dapat menambah pengalaman baru dalam melakukan penyuluhan gizi dan menjadi
sumber referensi bagi penyuluhan selanjutnya.
BAB II

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Nama Kegiatan


Kegiatan ini dinamakan dengan kegiatan “Penyuluhan Masalah Diare di SDN Antasan Senor
Kabupaten Banjar ”
2.2. Tema Kegiatan
Tema dari kegiatan ini adalah “Lingkunganku Bersih, Jajanku Sehat”
2.3. Sasaran Kegiatan
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah orang tua, siswa dan siswi SDN Antasan Senor
2.4. Tempat dan Waktu Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Februari 2022 yang bertempat di SDN Antasan Senor
2.5. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yaitu melaksanakan penyuluhan dengan tema “Lingkunganku Bersih,
Jajanku Sehat” kepada siswa dan siswi SDN Antasan Senor
2.6. Susunan Kepanitiaan
Terlampir I
2.7. Susunan Acara
Terlampir II
2.8. Rincian Anggaran Dana
Terlampir III
2.9. Sumber Anggaran Dana
Terlampir IV
2.10. Materi Penyuluhan
Terlampir V
2.11. Media Penyuluhan
Terlampir VI
BAB III

PENUTUP

Demikian proposal ini dibuat dan disampaikan agar dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan yang akan mendukung jalannya kegiatan yang di adakan di SDN Antasan Senor
Kabupaten Banjar. Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas segala
bantuannya dan pertisipasinya, semoga amal bakti kita semua mendapat ridho Tuhan Yang Maha
Esa.

Adapun rekomendasi yang penulis dapat sampaikan dalam proposal ini adalah sebagai
berikut :

1. Perlunya keterlibatan pemerintah secara penuh dalam pengupayaan dalam memahami


dan mengaplikasikan penyuluhan gizi ini untuk meningkatkan kesadaran mengenai
pencegahan diare pada orang tua siswa dan siswi.
2. Perlunya dukungan semua pihak agar penyuluhan ini dapat dikembangkan lebih luas.

Panitia Pelaksana Kegiatan Penyuluhan Upaya Meningkatkan Pengetahuan Mengenai


Pencegahan Diare Pada Siswa dan Siswi SDN Antasan Senor di wilayah Kabupaten Banjar.

Banjarbaru, Februari 2022

Ketua Pelaksana, Sekretaris,

Ilham Ramadhan Risa Ellenczynska

NIM. P07131221001J NIM. P07131219036


Lampiran 1

Susunan Kepanitian
a) Penanggung Jawab : Kepala Sekolah SDN Antasan Senor
b) Pembimbing Pelaksana : Magdalena, A., M.Kes
c) Ketua Pelaksana : Ilham Ramadhan
d) Sekretaris : Risa Ellenczynska
e) Bendahara : Samiah
f) Seksi – Seksi
Seksi Acara : 1. Rina Shopia
2. Rizki Amelia Sari
3. Zalfa Alya Anshari
Seksi Humas : 1. Sari Madinah
2. Septi Nur Islami
3. Yetri Ika Ayu
Seksi Konsumsi : 1. Selfia Nur Aulia Rahmah
2. Silvia Delvi
3. Vidia Nur Imaroh
Seksi Perlengkapan : 1. Riska Rahmayanti
2. Yunisari Putri Nesa
3. Zulhidayatil Husna
Seksi Dokumentasi : 1. Siti Khurata A’yuni
2. St. Maria Ulpah
Lampiran 2
SUSUNAN ACARA
RANCANGAN KEGIATAN

Pokok Bahasan : Penyuluhan Gizi Terkait Diare Dengan Tema “Lingkunganku Bersih
Jajanan Sehat Bergizi Seimbang”
Sub Pokok Bahasan : Gizi untuk Masalah Diare
Sasaran : Orang tua, Siswa dan Siswi SDN Antasan Senor (50 orang)
Hari/Tanggal : Februari 2022
Waktu : Jam 08.30 – selesai
Tempat : SDN Antasan Senor

1) Strategi Perencanaan
a. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab.
b. Media : Powerpoint, Leaflet dan banner.
c. Alat bantu : LCD, Layar proyektor, Laptop, Mikrofon dan speaker
d. Peserta : Peserta di kumpulkan di ruang aula dengan menerapkan protocol
Kesehatan guna mencegah penularan virus Covid-19

2) Struktur Pelaksanaan
NO. TUGAS NAMA

1. Moderator Sari Madinah

2. Pemateri Rina Shopia

Rizki Amelia Sari

Zalfa Alya Anshari

2. Notulen Risa Ellenczynska


3) Proses Pelaksanaan
NO. KEGIATAN PENYULUH PESERTA WAKTU
1. Pembukaan a. Mengucapakan salam a. Menjawab salam 10 menit
b. Memperkenalkan diri b. Mendengarkan
c. Menyampaikan tujuan dengan seksama
penyuluhan
d. Pembagian konsumsi
2. Kegiatan inti a. Membagikan leaflet a. Memperhatikan dan 30 menit
b. Menjelaskan pengertian menyimak
diare b. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan penyebab, memperhatikan
tanda, dan gejala diare c. Bertanya jika ada
d. Menjelaskan pencegahan yang kurang jelas
diare.
e. Menjelaskan pentingnya
gizi untuk penanganan
diare
f. Cara pemenuhan
kebutuhan gizi untuk
penanganan diare
3. Penutup a. Mengevaluasi a. Menjawab 20 menit
pengetahuan peserta pertanyaan
tentang materi yang telah b. Mendengarkan dan
disampaikan dengan memperhatikan
memberi pertanyaan c. Menjawab salam
b. Menyimpulkan kegiatan
penyuluhan
c. Memberi salam penutup

4) Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Orangtua dan siswa hadir ditempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan dilaksanakan di SDN Antasan Senor
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
2) Evaluasi Proses
a. Orangtua dan siswa antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Orangtua dan siswa tidak meninggalkan tempat penyuluhan.
c. Orangtua dan siswa mengajukan dan menjawab pertanyaan secara benar.

3) Evaluasi Hasil
a. Orangtua dan siswa hadir saat penyuluhan kesehatan
b. Orangtua dan siswa sudah mengerti, memahami, dan termotivasi melaksanakan
Pemenuhan Gizi Untuk Penanganan Diare.
Lampiran 3
RINCIAN ANGGARAN DANA
NO KEGIATAN VOLUME HARGA
SATUAN JUMLAH
1 Pengadaan Proposal 4 - Rp100.000
2 Pencetakan Leaflet 50lembar Rp1.500 Rp150.000
3 Konsumsi Snack Kepala Sekolah 30 kotak Rp6.000 Rp180.000
Dan Guru
4 Konsumsi Snack 50 kotak Rp6.000 Rp300.000
5 Konsumsi Snack Panitia 17 kotak Rp5.000 Rp85.000
6 Doorprize - - Rp200.000
7 Papper bag untuk dooprize - - Rp.50.000
8 Dokumentasi - - Rp100.000
9 Transportasi - - Rp.150.000
10 Biaya Tak Terduga Rp150.000
TOTAL BIAYA Rp1.465.000
Lampiran 4
Anggaran Dana
Anggaran kegiatan diperoleh dari :
1. Pemasukan
Dana Sponsor
Sponsor terdiri dari :
- Restu Guru : Banner ukuran ….
- Air Mineral Amanah : Aqua dus sebanyak ….
- Arsila Bakery : Roti sebanyak ….
- Timezone. : ….
2. Pengeluaran
Dana Pribadi :
- Pengadaan Proposal : Rp100.000
- Pencetakan leafleat : Rp150.000
- Konsumsi snack : Rp565.000
- Doorprize : Rp200.000
- Papper bag untuk dooprize : Rp50.000
- Dokumentasi : Rp100.000
- Transportasi : Rp150.000
- Biaya tak terduga : Rp.150.000
Total : Rp1.465.000
Lampiran 5
Materi Penyuluhan
1. Pengertian Diare
Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO, pengertian diare adalah buang air
besar dengan konsistensi cair (mencret) sebanyak tiga kali atau lebih dalam satu hari.
Normalnya, buang air besar yang dialami seseorang adalah 1-3 kali per hari dan
banyaknya 200-250 gram sehari. Jika lebih dari itu, maka seseorang dapat disebut sedang
mengalami diare.
2. Penyebab Diare
a. Infeksi kuman yang masuk melalui makanan atau minuman yang tercemar atau alat
makan yang tercemar
b. Alergi
c. Keracunan makanan
d. Gangguan Pencernaan
e. Infeksi virus/bakteri
f. Gangguan kesehatan: misal sakit campak
g. Faktor lingkungan dan perilaku: lingkungan kotor, tidak cuci tangan sebelum
memegang makanan setelah BAB
h. Psikologis anak: anak takut dan cemas

3. Tanda Dan Gejala Diare


Diare umumnya terjadi karena adanya gangguan pada sistem pencernaan, sehingga
gejala yang ditemui pun sebagian besar adalah gejala dari sistem pencernaan. Selain
dilihat dari tinja yang encer, berikut beberapa tanda dan gejala diare baik pada orang
dewasa dan anak-anak:
a. Peningkatan frekuensi buang air besar
b. Peningkatan jumlah tinja tiap kali buang air besar
c. Rasa melilit serta kram pada bagian perut
d. Kembung, sering buang gas (kentut) dan bersendawa
e. Muncul rasa mual dan ingin muntah
f. Pada bayi, biasanya akan terlihat warna kemerahan pada kulit di sekitar bokong
g. Akan diserta dengan demam, jika diare disebabkan oleh infeksi
h. Jika terjadi dehidrasi, maka penderita akan merasa lemas, ujung jari terasa dingin, dan
hilang kesadaran
i. Pada penderita disentri akan keluar darah dan lendir saat buang air besar
4. Resiko Diare
a. Kekurangan cairan yang bisa menyebabkan kematian
b. Kekurangan gizi yang bisa menggangu pertumbuhan (bagi anak-anak)
c. Kejang
5. Tanda-tanda kekurangan cairan

Tanpa Dehidrasi
Penilaian Dehidrasi Berat
Dehidrasi Ringan/Sedang
Keadaan Umum Baik Gelisah, rewel Lesu, tak sadar
Mata Normal Cekung Sangat Cekung
Air Mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut, lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa Haus Minum biasa Sangat Haus Malas, tidak bisa minum
Kekenyalan Kulit Normal Kembali lambat Kembali sangat lambat
Terapi Rencana A Rencana B Rencana B

6. Pengobatan Diare
a. Pemberian Cairan (Oralit)
b. Pemberian nutrisi yang baik
c. Pemberian obat-obatan
d. Pembering seng, zink, atau zat besi
e. Perawatan lebih lanjut (konsultasikan kepada dokter apabila tidak sembuh dalam 3
hari)
7. Cara pencegahan Diare
Tindakan terbaik dalam mengatasi diare adalah melakukan pencegahan diare sejak
dini. Kebersihan menjadi kunci pokok yang harus diperhatikan dalam upaya pencegahan
diare. Beberapa hal yang bisa dilakukan, seperti:
a. Peningkatan kesehatan perorangan dan lingkungan:
- Gunakan air bersih yang cukup
- Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
- Buang air besar di jamban
- Buang tinja bayi di jamban
b. Peningkatan daya tahan tubuh, melalui:
- Pemberian makanan yang membantu penyembuhan diare
- Pemberian buah dan sayur untuk memperkuat sistem imun
- Imunisasi campak

c. Cara mengatasi diare di rumah


1) Segera beri banyak minum
Cairan yang tersedia di rumah tangga. Bila ada, beri oralit setiap kali buang air besar
- Umur kurang dari 1 tahun
o ¼ - ½ gelas
- Umur 1-4 tahun
o ½ - 1 gelas
- Umur diatas 5 tahun
o 1 – 1 ½ gelas

2) Cara menyiapkan oralit:


- Sediakan 1 gelas air matang (200 ml)
- Masukan semua bubuk oralit kemasan 200 ml ke dalam gelas
- Aduk sampai larut
3) Teruskan pemberian makan
- Teruskan dan tingkatkan pemberian Air Susu Ibu (ASI) pada bayi yang masih
menyusu.
- Anak usia di atas 6 bulan, beri makanan tambahan.
- Beri makanan lebih sering dari biasanya.
- Jarang beri makan yang merangsang.
4) Mencari pengobatan lanjutan
Segera ke puskesmas / rumah sakit, bila tidak membaik dalam 3 hari atau ada salah
satu tanda:
- Diare terus menerus
- Muntah berulang-ulang
- Ras haus yang nyata
- Makan/minum sedikit
- Demam
- Ada darah dalam tinja

8. Menjaga kebersihan diri sendiri


Membiasakan mencuci tangan dan jemari kita, karena tangan jemari kita dapat
menjadi sumber pemindahan kuman yang melekat dari lingkungan tempat kita
melakukan aktivitas, seperti kantor, sekolah, dan kamar kecil di tempat-tempat
umum. Bila kita tidak menjaga kebersihan tangan kita, makanan dan minuman yang
kita konsumsi akan mudah terpapar kuman yang melekat tersebut yang pada akhirnya
bisa menyebabkan diare. Berikut 6 langkah cuci tangan yang tepat:

9. Menjaga lingkungan sekitar


Menjaga lingkungan sekitar diawali dengan membiasakan untuk buang sampah
pada tempatnya, agar tercipta lingkungan yang bersih, serta rajin membersihkan
lingkungan dan merawat tanaman dengan baik.
10. Menkonsumsi makanan dan minuman yang sehat
1) Tidak sembarangan mengonsumsi makanan yang tidak terjamin kebersihan dan
kesehatannya
2) Tidak mengonsumsi air yang tidak matang
3) Memisahkan makanan yang matang dan yang mentah
Lampiran 6
Media Penyuluhan
Media yang akan dipakai dalam penyuluhan adalah leaflet mengenai diare, LCD
dan laptop

1. Banner
2. Leaflet
Sponsorhip
(Individu)
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama :
………………………………………………………………
Jabatan :
………………………………………………………………
No.Telp./HP :
………………………………………………………………
Dengan ini menyatakan bersedia menjadi sponsor pada kegiatan
Penyuluhan Upaya Meningkatkan Pengetahuan Mengenai
Pencegahan Diare Pada Siswa dan Siswi SDN …. di wilayah
Kabupaten Banjar …. di wilayah Kabupaten Banjar yang
dilaksanakan pada ….. 2022.
Adapun sponsorship/donasi yang kami berikan adalah sebesar
Rp.………………………
(Terbilang:..........................................................
…………………………………)
Selanjutnya dana tersebut akan kami transfer melalui BRI UNIT RATU
ELOK
Banjarbaru, dengan No. Rek. ……
Atas nama : SAMIAH
Demikian peryataan ini kami buat dengan sebenarnya.

...................,..................2022
HormatKami**)

(...........................)
TANDA TERIMA PROPOSAL

Saya yang bertandatangan di bawah ini :


Nama :
Jabatan :
Nama Instansi/Perusahaan :
No. Telepon :
No. Handphone :

Telah menerima proposal penawaran kerjasama oleh perwakilan panitia pelaksana


kegiatan dan kemudian menyetujui untuk membuat konfirmasi selambat –
lambatnya pada tanggal ……
DAFTAR PUSTAKA

Data satu banua Kalimantan Selatan


https://data.kalselprov.go.id/dataset/data/1115 (Diakses pada 14 Februari
2022)
G. Prabhakara, Health Statistics (Health Information System). 2010.
J. D. W. Kahl et al., “Tingkat Pengetahuan Ibu Terhadap Penyakit Diare Pada
Balita Di Poli Anak UPT Blud Puskesmas Gunungsari Periode Juni Tahun
2019,” Time, vol. 6, no. 3, p. 198, 2019.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
Ngastiyah, 1997. Perawatan Anak Sakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta:
143-146.
Shanahan F. 2009. Gastrointestinal Manifestations of Immunological Disorders.
Dalam Textbook of Gastroenterology. Editor: T. Yamada. Chichester:
Blackwell Publishing Ltd.
World Health Organization. 2017. Diarrhoeal Disease. (Online) Sep 2018.
http://www.who.int/news-room/factsheets/detail/diarrhoeal-disease.
[diakses pada 15 Februari 2022]
Proposal Penyuluhan Diare. 2018. Anissa Nur Fadhilah
https://www.scribd.com/document/392975662/Proposal-Penyuluhan-Diare
(diakses pada 14 Februari 2022)
Soegijanto, S. 2009. Infeksi Penyakit Tropis. Jakarta: Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai