Dosen Pembimbing :
Zulfiana Dewi, SKM., M.P
Dr. Meilla Dwi Andrestian, SP, M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 9
Ilham Ramadhan
Humaira Karimah (P07131219017)
Mahbubah Qatrunnada (P07131219022)
Nur Laila Alawiyah (P07131219032)
Rizki Amelia Sari (P07131219038)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANJARMASIN
PRODI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia yang diberikan-Nya kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik serta tepat pada waktunya.
Kami sebagai kelompok penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun proposal ini, terutama
kepada teman kelompok, dosen serta partispasi lain yang telah ikut ambil bagiannya
masing-masing demi terselesaikannya makalah ini yang berjudul “Proposal
Pengembangan Formula Makanan Rolade Tahu Kaya Protein Alternatif Snack Untuk
Penderita KEP”. Harapan kami mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat serta
menjadi tambahan referensi bagi kita semua yang membaca.
Kami juga menyadari bahwa proposal ini belum sepenuhnya sempurna. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari para pembaca serta dosen
pembimbing sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhir
kata kami mengucapkan selamat membaca.
Kelompok 9
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.3.1 Untuk menghasilkan produk baru yang tinggi protein berdasarkan resep yang telah ada.
1.3.2 Untuk mengetahui daya terima produk baru yang tinggi protein berdasarkan resep yang
telah ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Protein
Protein adalah makronutrien yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang besar.
Protein terdiri dari sejumlah asam amino yang diperlukan agar tubuh berfungsi dengan
baik. Asam amino dapat dikelompokkan menjadi dua jenis utama, yakni asam amino
esensial dan asam amino nonesensial. Disebut sebagai asam amino non esensial karena
dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Sebaliknya, asam amino esensial adalah asam amino
yang tidak diproduksi sendiri oleh tubuh dan harus didapat dari makanan. (Adrian,
Kevin., 2014).
Protein berfungsi untuk membangun sel serta jaringan dalam tubuh. Selain itu, zat
gizi ini berperan untuk meningkatkan sistem imun, memperbaiki sel yang rusak, serta
terdapat di berbagai bagian tubuh, seperti kulit, tulang, otot, dan rambut. Zat gizi ini juga
bertanggung jawab untuk menghasilkan enzim serta hormon yang dipakai untuk menjaga
fungsi tubuh agar tetap sehat dan tidak mudah sakit. (savitri, Tania. 2018).
Kebutuhan harian protein pada tiap orang tergantung pada jenis kelamin, usia, berat
badan, aktivitas, dan kondisi kesehatan secara umum. Asupan protein yang
direkomendasikan adalah sebanyak 0,8 gram per kilogram berat badan per hari. (Adrian,
Kevin. 2014).
Jika kekurangan protein, tubuh akan kehilangan berat badan karena berkurangnya
massa otot (otot menyusut), sering mengalami infeksi karena sistem kekebalan tubuh
melemah, kelelahan otot, pembengkakan di tubuh, adanya gangguan dalam pertumbuhan
sel, rambut rontok, diare, perlemakan hati, anemia, hingga mengalami kondisi malnutrisi
energi protein, seperti kwashiorkor dan marasmus. Mengingat banyaknya manfaat
protein bagi tubuh, dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dengan kandungan protein
yang tinggi, sesuai kebutuhan. (Adrian, Kevin. 2014).
2.4 Tahu
Tahu merupakan sumber protein nabati yaitu protein yang berasal dari bermacam
tumbuhan dan biji-bijian serta kacang-kacangan. Tahu sangat diminati oleh masyarakat
Indonesia karena memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi yakni kaya akan protein
nabati dan asam amino serta merupakan sumber zat pembangun tubuh. Protein adalah zat
yang berperan penting dalam proses pembentukan jaringan otot. Protein juga berfungsi
sebagai zat pengatur hormon-hormon yang ada di dalam organ pencernaan manusia serta
sebagai cadangan makanan dan energi dalam tubuh (Wales, 2015).
Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami
koagulasi. Tahu berasal dari Tiongkok seperti halnya kecap, tauco, bakpau dan bakso.
Nama “Tahu” merupakan serapan dari bahasa Hokkian (tauhu) yang secara harfiah
berarti “kedelai terfermentasi”. Tahu memiliki kandungan protein tinggi dan zat penting
lainnya (Wales, 2015).
Formula enteral/makanan enteral adalah makanan dalam bentuk cair yang dapat
diberikan secara oral maupun melalui pipa selama saluran pencernaan masih berfungsi
dengan baik (Sobariah, 2005 dalam Khasanah, 2009). Formula enteral diberikan pada
pasien yang tidak bisa makan melalui oral seperti dalam kondisi penurunan kesadaran,
gangguan menelan (disfagia), dan kondisi klinis lainnya atau pada pasien dengan
asupan makan via oral tidak adekuat. Pemberian nutrisi enteral pada pasien dapat
meningkatkan berat badan, menstabilkan fungsi hati/liver, mengurangi kejadian
komplikasi infeksi, jumlah/frekuensi masuk rumah sakit dan lama hari rawat di rumah
sakit (Klek et al, 2014).
METODE PRAKTIKUM
3.2 Kasus
Seorang anak laki laki TR umur 7 th, BB 9 kg, TB 100 cm, BB lahir 3 kg dibawa ke
RS karena 1 minggu anak diare sampai badan nya kurus. Keadaan fisik pada saat masuk anak
tersebut cengeng, muka seperti orang tua, kulit keriput. Dokter menduga anak tersebut
kelaparan yang terlalu lama, terjadi marasmus.
Ayah bekerja sebagai buruh harian lepas dan ibu berjualan makanan gado gado di rumah.
Keluarga tersebut tinggal di sebuah rumah kontrakan di lingkungan padat.
Identitas Pasien
Nama : Tn.TR
Umur : 7 th
Pekerjaan orangtua
Ayah : Buruh harian lepas
Ibu : Penjual gado gado
CATATAN ASUHAN GIZI
RUANG : …………
BULAN : …………
No. RM :-
Tgl MRS :-
- Sumber keluarga
Mineral : pengetahuan
bayam, seimbang
wortel,
kembang kol,
sawi, selada
- Sumber
Lemak :
Minyak,
santan, dan
margarin.
Bahan makanan
yang tidak
dianjurkan/dibat
asi :
- Makanan
jajanan yang
tidak bersih,
karena akan
menyebabka
n sakit
perut/diare
- Minuman
yang
mengandun
g alkohol
karena akan
menyebabka
n anak cepat
kenyang dan
tidak mau
makan
makanan
utama
- Minuman
yang
mengandun
g soda
Topik : Diit
Pada Pasien
KEP
- Sasaran :
orang tua
pasien
- Metode :
Ceramah Dan
Diskusi
keluarga
pasien
- Materi :
- Menjelaskan
tentang gizi
buruk kepada
orang tua
pasien.
- Menjelaskan
tujuan
pemberian
diet.
- Memberikan
contoh menu
anak gizi
buruk.
- Memberi
saran
memberi
makanan
penderita gizi
buruk dengan
porsi kecil
dan sering.
Cara Memesan
Diet :
- Terapi diet :
Terapi Fase
transisi
- Jenis diet:
Tinggi Kalori
Tinggi
Protein
(TKTP)
Bentuk
makanan:
- Formula
100/modifika
si
- Cair/Lunak
- Frekuensi
pemberian:
Formula 100
diberikan
selama 3x
sehari
- Rute
makanan :
Oral
Zat Gizi
= (7 x 2) + 8
= 22
Kebutuhan Energi
Protein = = 44 gram
PERSENTASE
c. Protein = 25% x 44 = 11
Bahan:
Bahan kulit:
· 150ml air
· 2 Btr telur (110g telur)
· 80 g tepung terigu
· 1/2 Sdt garam
· 15 g Margarin dilelehkan
Bahan isi:
Alat :
· Pisau 1 buah
· Wajan 1 buah
· Talenan 1 buah
· Mangkok sedang 1 buah
· Piring 1 buah
· Alumunium foil
Cara Membuat:
Resep Baru Makanan Padat
“Rolade Tahu”
Bahan:
Bahan kulit:
· 150ml air
· 2 Btr telur (110g telur)
· 80g tepung terigu
· 1/2 Sdt garam
· 15g Margarin dilelehkan
Bahan isi:
Alat :
· Pisau 1 buah
· Wajan 1 buah
· Talenan 1 buah
· Mangkok 1 buah
· Piring 1 buah
· Aluminium foil
Cara Membuat:
Alat :
· Pisau 1 buah
· Panci 1 buah
· Talenan 1 buah
· Mangkok sedang 1 buah
· Blender 1 buah
Cara Membuat :
Protein
Bahan Makanan Berat Energi LEMAK HA
Hewani Nabati
Telur 110 178.2 14,08 12,65 0,77
Tepung Terigu 90 328.5 8,01 1,17 69,57
Margarin 15 108.0 0,09 12,15 0,06
Ayam 500 1510.0 81.0 125.0 0.0
Tepung Tapioka 50 176.5 0.4 0.1 42,35
Bawang bombay 70 31.5 0,98 0,14 7,21
Wortel 150 63.0 1.8 0,45 13,95
Sub Total 2395.7 106,36 151,66 133,91
Protein
Bahan Makanan Berat Energi LEMAK HA
Hewani Nabati
Telur 110 178.2 14,08 12,65 0,77
Tepung Terigu 90 328.5 8,01 1,17 69,57
Margarin 15 108.0 0,09 12,15 0,06
Ayam 400 416.0 43,6 27,2 4.8
Tepung Tapioka 50 176.5 0.4 0.1 42,35
Bawang bombay 70 31.5 0,98 0,14 7,21
Wortel 150 63.0 1.8 0,45 13,95
Sub Total 1301,7 69.0 53,86 138,71
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcoffee.com/laporan-modifikasi-resep-pdf-free.html
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/11-sumber-protein-nabati-terbaik/
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1339/4/4.%20Chapter%202.doc.pdf
https://cookpad.com/id/resep/1726468-rolade-ayam
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1332/4/4.%20Chapter2.doc.pdf
http://repository.unimus.ac.id/1985/3/BAB%20II.pdf
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1332/4/4.%20Chapter2.doc.pdf